a1
Pontianak Post
l
Kamis 2 Februari 2012
Maju Bersama Pontianak Post Koran bukan saja soal keredaksian atau berita. Iklan dan pemasaran sangat penting sebagai salah satu penyangga hidupnya industri persuratkabaran. Kami menyadari bahwa Pontianak Post terus tumbuh dan berkembang tak terlepas dari peranan relasi iklan dan pelanggan yang setia. Pemasang iklan merasakan manfaat promosi usaha mereka di Koran pertama dan terutama di Kalimantan Barat. Begitu-
pula para pembaca, sejak Koran ini bernama Akcaya sudah berlangganan. Bahkan hingga kini tak pernah ke lain hati untuk berlangganan koran lain. Penghargaan setinggi-tingginya kami ucapkan kepada mereka. Berikut beberapa relasi iklan dan pelanggan pilihan yang telah maju dan berkembang bersama Pontianak Post.
SAMBANGI : Pontianak Post menyambangi relasi iklan yang setia dan terlama. Bapak Tjemerlang Tje menjadi salah satu yang terpilih.
Tak Bisa Pindah ke Lain Hati
gan g n a l e P FOTO MUJADI/PONTIANAK POST
37 TAHUN : Suhartono, sudah 37 tahun berlangganan Pontianak Post (sejak bernama Akcaya). Ucapan terima kasih disampaikan Pontianak Post menjelang HUT ke 39 Pontianak Post, kemarin.
37 Tahun berlangganan Pontianak Post bagi Suhartono (53) adalah sesuatu yang biasa. Semuanya mengalir begitu saja. Namun ada sesuatu yang ia rasakan selama berlangganan koran ini, yakni kepuasaan dalam membaca. Tak hanya berita, tapi sajian tata wajah yang ia rasakan sangat menarik. Urai Budianto “Saya tak bisa pindah ke lain hati. 37 Tahun menjadi pelanggan Pontianak Post banyak manfaat yang saya peroleh. Terutama jendela informasi yang lengkap dan up to date. Koran ini menambah pengetahun saya dan keluarga saya,” ungkap Suhartono saat ditemui di Toko Elektronik Hitachi miliknya, Jalan Seroja, nomor 15 Pontianak. Menurut Suhartono, perubahan koran yang tanggal 2 Februari kemarin berulang tahun ke-39 tahun itu, memang cukup drastis. Sejak bernama Akcaya hingga sekarang Pontianak Post, koran ini terus memperbaiki diri. Dari kualitas
berita, penyajian berita, hingga tata wajah, terlihat apik dan menarik. “Koran ini terus mengikuti zaman. Dan saya salut sama Pontianak Post dengan segala perubahan tersebut,” ungkap dia. Menurut pria ramah ini, rubrik yang paling gemar ia baca adalah halaman utama dan ekonomi global. Sebagai pedagang, jelas dia, berita ekonomi sangat penting untuk ia ketahui. Sebab, dalam berita tersebut dirinya selalu memantau perkembangan pasar. Sepertihargasaham.Hargajualbarang dipasaran, baik itu sembako, elektronik, otomotif hingga emas. Hingga prediksi perubahan ekonomi global secara keseluruhan. “Berita ekonomi sangat penting bagi kami sebagai pedagang dan selalu menarik bagi saya,” kata dia. Selain halaman ekonomi, ungkap suami dari Risa (47) tersebut, dirinya juga gemar membaca halaman nasional. Halaman nasional Pontianak Post, kata Suhartono,berbedadengankoran-koran lainnya. Pontianak Post selalu menarik dalam menampilkan berita yang se-
dang hangat. “Saya selalu tertarik untuk membaca berita nasional di halaman utama. Penyajiannya bagus, beritanya juga bagus-bagus,” kata dia yang juga didampingi istri tercinta. Selain itu, dia juga menceritakan sejarahdirinyaberlanggananPontianakPost. Menurutnya,umurkoranPontianakPost tidak berbeda jauh dengan usia toko elektronik miliknya. Sejak toko tersebut berdiri, Koran Pontianak Post yang dulu bernama Akcaya sudahmenemanidirinyadalam keseharian. “Usaha saya ini turun temurun dari abang dan orang tua. Dulu saya dan abang punya toko di Jalan Melati. Kemudian pindah kemari di Jalan Seroja. Sama seperti saya langganan Pontianak Post, dulu juga di Jalan Melati, sekarang pindah kemari,” cerita ayah tiga anak tersebut. Dirinya juga memberikan beberapa masukankepadaPontianakPost.Sebagai koran tertua dan pelopor, dia berharap Pontianak Post terus berbenah dan memperbaiki kualitas penyajian. Dia juga meminta agar Pontianak Post berperan aktif dalam mendukung keadilan dimasyarakat,terutamamasyarakatarus bawah. “Banyak kasus-kasus yang sebenarnyaharusdiangkattapitidakdiberitakan. Juga ada beberapa kasus yang tidak habis pengungkapannya. Koran harus berperan aktif disini,” pinta dia. Sementara sang istri yang juga berada di toko tersebut turut mengungkapkan, KoranPontianakPostsudahbaik.Dirinya mengatakan,gemarmembacarubrikFor Her dan Selebritis. “Tapi yang paling saya suka baca adalah For Her,” tukas dia seraya mengucapkan terima kasih kepada Pontianak Post yang sudah memberikan bingkisan bagi keluarganya. “Terima kasih ya kue-nya,” ujar Risa. (*)
Kesetiaan Penulis dan Pelanggan raganya tidak di Kalbar, namun semua informasi tentang Kalimantan Barat selalu ia peroleh dengan berlangganan Pontianak Post sejak akhir tahun 1979. “Karena jarak tempuh dari Banjar ke Pontianak cukup jauh, dulu biasanya saya seminggu sekali dipaketkan Koran Pontianak Post, walau telah lewat masa terbitnya, namun bagi saya semua informasi tentang Kalbar sangat penting di ketahui,” paparnya. Pria yang merupakan salah satu penulis di PontianakPostinimenilaikebutuhanakan beragam informasi tentang Kalbar, merupakan salah satu bukti bahwa dirinya sangat mencintai kampung halaman. Makanya beragam informasi baik politik, sosial, agama dan budaya selalu diikutinya sejak koran pertama dan terutama di Kalbar ini bernama Akcaya.. Sama halnya dengan Heryanto. Notaris ternama di Kalbar ini merupakan Penulis dan pelanggan lama Pontianak Post. “Keluargakamisudahlamaberlangganan koran ini. Sejak jaman Bumi Raya Utama. Bahkan kini berkembang, setelah kami miliki rumah masing,” kata mantan Ketua PPAT di Kalimantan Barat ini.
Sejak tahun 90-an dirinya sudah aktif menulis opini. Waktu itu harian Pontianak Post masih bernama Akcaya. Besar sekali manfaat bagi dirinya. Bahkan kini novel hasil karyanya juga dipromosikan di koran Pontianak Post. “ Kemarin saya juga pasang kombis di Pontianak Post. Bahkan nanti jika diversifikasi usaha saya akan berjalan, maka promosinya juga di Pontianak Post,” ujar pria yang akan merambah ke bisnis bidang keuangan dan properti itu. (ash/*r)
is
Penul Uti Konsen
MESKI cukup lama bertugas di Banjarmasin, Palembang dan Jakarta namun tokoh agama Ketapang, H. Uti Konsen tak mau ketinggalan beragam informasi dari Pontianak Post. Karenanya meski
Heryanto
Daeng Usman Lebih Dua Dekade Berlangganan Koran
n
la RelasiIk
FOTO MUJADI/PONTIANAK POST
Usaha Makin Berkembang MEMBENAMKAN image suatu produk ke konsumen dilakukan pelaku bisnis di Kota Pontianak. TargetpasarseluruhwilayahKalbar menjadikanmediakoransalahsatu pilihan untuk beriklan. Koran yang dipercaya adalah yang memiliki oplah terbesar di baca masyarakat. Pontianak Post menjadi pilihan utama mereka. Pimpinan Toko Perhiasan Golden Jewelry, Cherry Santoso Taslim mengaku puas akan media cetak Pontianak Post yang telah berusia genap 39 Tahun. Dia mengatakan, usaha tersebut adalah bisnis turun temurun. Berawal dari usaha kakek dan ayahnya ini, dia menjadi generasi penerus. “Tahun 70-an toko ini sudah ada. Awalnya hanya ada di Khatulistiwa Plaza, hingga sekarang dapat membuka cabang di Mega Mall Jalan Ayani di lantai dasar. Rencananya kami akan membuat dan memperluas cabang lagi,” terang anak kedua dari empat bersaudara ini. Disinggung kesuksesan dibalik semuanya, Cherry menjawab karena pengaruh strategi bisnis. Salah satunya, saat maju dan berkembang serta mempercayai Pontianak Post sebagai promosi produk-produknya. Semenjak tahun 2007, Cherry dipercayai orangtua untuk menjalankan usaha tersebut. Di saat itu juga dia mulai melirik koran
Pontianak Post sebagai media untuk memperkenalkan produk yang di desain khusus dari Hongkong. Kendati demikikan, bahan-bahan digunakan asli Indonesia. “Ketika saya jalankan usaha ini, genap berumur 22 tahun. Dan langsung memilih Pontianak Post sebagai promosi,” ujar Cherry. Dia menegaskan, banyak perbedaan jika tidak melakukan promosikemedia.Sebab,iniadalahhal pentinguntukmemperkenalkanke khalayak banyak. Pilih koran Pontianak Post karena jangkauannya luas sampai ke pelosok daerah. “Terimakasih Pontianak Post yang telah mau menjadi rekan bisnis kami. Tentunya harus semakin sukses dan berjaya sebagai media terhadap para pelaku usaha. Selamat Ulang Tahun ke-39,” tandasnya. Hal senada diungkapkan oleh pimpinan retail perhiasan berlian Finezza, Suyanto. Dia menuturkan, sejak tahun 2005 bisnis ini tidak pernah dikenal oleh masyarakat Pontianak. Dengan tetap berjuang dan mencari solusi, akhirnya Pontianak Post adalah jalan terbaik. “Perlahan, akhirnya toko kami dikenal oleh penduduk. Ini berkat promosi yang kami masukkan ke koran Pontianak Post. Sekarang, bukanhanyadikota.Sebaliknya,seluruh lapisan penduduk yang tinggal dipelosok telah kenal produk
Cherry Santoso Taslim
kami ini,” terangnya. Masalah kesuksesan tidak perlu diragukan lagi, pasalnya, saat ini usaha tersebut semakin maju dan berkembang dengan baik. Itu juga tak terlepas dari pengaruh iklan yang dipasang ke media cetak. “Kami lebih memilih Pontianak Post, karena koran ini telah beredar luas dan dibaca oleh seluruh masyarakat Kalimantan Barat,” timpalnya. Dengan kesuksesan tersebut, dia mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-39 Pontianak Post. Semoga, selalu menjadi rekan bisnis yang baik. Begitu juga pada konten berita, harus terus adil dan berimbang, agar semakin dicintai oleh masyarakat luas. (rmn)
Setiap Hari Pasang Iklan DIREKTUR PT Datacom Digital adalah pengiklan setia Pontianak Post. Sudah belasan tahun perusahaan itu mempromosikan produknya di koran ini. Direktur PT Datacom Digital Evans Kurniawan mengaku beriklan di Pontianak Post sangat efektif. Untuk itu dia memutuskan tidak beriklan di tempat lain, hanya Pontianak Post dan anak perusahaannya. “Saya juga beriklan di Kapuas Post dan Metro Pontianak, di koran lain tidak ada,” tegasnya. Efektifitas mempromosikan produk di Pontianak Post kata Evansbukanisapanjempol.Makanya perusahaan yang dipimpinnya itu beriklan setiap hari, tujuh kali sepekan, 30 kali sebulan. “Kami tidak pernah berhenti memasang iklan, setiap hari. Berhenti ketika Pontianak Post tidak terbit,” ujarnya. Buktinya, konsumen Datacom Digital terus bertambah seiring iklannya dipajang di Pontianak
Post. Pembeli banyak yang mengetahui promosi produk Datacom Digital dari koran ini. Iklan yang dipasang Evans terus berubah setiap ada promosi barang dan harta. Datacom Digital juga mengikuti perkembangan, seperti saat Imlek, dalamiklanyaperusahaanitumengucapkan Gong Xi Fa Cai. “Kami up date terus iklannya, tergantung promosi,” ucapnya. Meski target terbesar pasar di Pontianak, tetapi Datacom Digital juga mengincar pasar di daerah. Antara lain Singkawang, Sambas dan Ketapang. Pontianak Post dinilainya sangat efektif untuk berpromosi di daerah tersebut. Bahkan banyak konsumen dari daerah yang membeli barang di Datacom Digital setelah membaca Pontianak Post. “Banyak yang begitu orang daerah beli setelah baca iklan di Pontianak Post. Apalagi kamijugapunyarekanandidaerah, mereka juga bilang hal yang sama,”
Kami tidak pernah berhenti memasang iklan, setiap hari. Berhenti ketika Pontianak Post tidak terbit,” Evans Kurniawan
tuturnya. Harga bukan masalah bagi Evans, karena sesuai dengan hasil promosi yang dilakukannya. Hal tersebut yang menjadi pertimbangan Evans untuk beriklan di Pontianak Post bukan di koran lain. “Bagaimana ya, Pontianak Post itu sudah lama, orang semua tahu. Kami pengiklan tentu memilih koran mana yang pelanggannya banyak, Pontianak Post jadi pilihan karena pembacanya paling banyak,” ungkapnya. (hen)
Pontianak Post sudah Mendarah Daging Sukses Berkat Promosi Keluarga Daeng Usman merupakan pembaca setia Pontianak Post. Mereka sudah berlangganan koran ini sejak 20 tahun lalu, saat masih bernama Akcaya. Banyak suka maupun duka yang mereka alami selama jadi pelanggan. Mereka adalah saksi atas berbagai dinamika yang pernah terjadi di media ini.
U Ronald, Pontianak “Saya lupa persisnya kapan, tetapi sudah sekitar 20 tahun saya langganan,” ungkap Daeng Usman saat ditemui di kediamannya, Senin (30/1) sore. Pensiunan PNS di Bappeda Kalbar itu ikut merasakan betul perubahan-perubahan yangterjadipadamediaini.Awalnyakoran ini bernama Akcaya dan hanya terdiri dari beberapa halaman. Kemudian nama Akcaya berubah menjadi AP Post dan belakangan berubah lagi menjadi Pontianak Post. Melalui media inilah Usman sekeluarga memperoleh berbagai berita dan informasi. Usai olahraga jalan pagi, pensiunan PNS Bappeda Kalbar itu akan langsung mencari koran dan mulai membaca satu per satu berita atau artikel yang dimuat. “Saya cari judul yang panas dulu,” kata sosok ramah itu
didampingi istrinya, Sulasmi. itu. “Pertama langganan, kalau tidak Kejadian-kejadian penting baik di salah harganya Rp6.500 atau Rp12.500 mancanegara, nasional ataupun daerah per bulan,” timpal Sulasmi. tidak akan ia lewatkan. Apabila tidak Perempuan yang berprofesi sebagai habis membaca semua berita di pagi hari, guru SD ini mengaku bahwa ia seakan Usman akan melanjutkannya usai salat sudah “menyatu” dengan Pontianak Post Zuhur atau di malam hari. sehinggaiasangatsulituntukberhentiberCerita tentang obat-obatan serta tips- langganan ataupun berganti dengan yang tips sehat dari dokter adalah rubrik favorit- lain. Bahkan, Sulasmi pernah beberapa nya. Dari rubrik tersebut, ia mendapatkan kali ditawari untuk berlangganan koran banyak tambahan pengetahuan seputar baru dengan iming-iming harga yang kesehatan. murah. Namun, tawaran itu ditolaknya. Usman mengakui, ia pernah berniat “Bagaimana ya, sudah dari dulu dengan untuk berhenti berlangganan. Soalnya, Pontianak Post, sudah mendarah daging,” seiring dengan perputaran waktu, harga ucapnya. (*) koran terus mengalami kenaikan. Kini harga berlangganan koran per bulan sudah sangat jauh dibandingkan dengan era 1990-an. Maklum, ketika itu belum terjadi krisis ekonomi. “Waktu harga naik, saya mau berhenti. Tetapi istri menolak karena mau terus mengikuti berita. Bahkan, istri rela menanggung biaya langganan,” sebut Usman. Sulasmi hanya tersenyum mendengar Daeng Usman penuturan dari suaminya c
m
y
k
PONTIANAK - Bisnis Event Organizer sangat lekat dengan promosi. Heri Permana atau yang lebih karib disapa Mas Heri adalah manager sekaligus salah satu pendiri CV Dzaky Entertainment sangat mempercayai hal itu. Dia menceritakan bagaimana usahanya bisa sukses berkat berpromosi di Pontianak Post. Tahun 2006, saat perusahaannya terbentuk, belum banyak EO bermunculan di Kalbar. Saat itu bisnis ini dianggap belum menjanjikan. Perjuangan keras bagi Heri untuk meyakinkan pemodal dan masyarakat agar mau menggunakan jasanya dalam menghelat even-even skala kecil hingga raksasa. “Saya langsung memasang iklan di Pontianak Post. Agar nama Dzaky ini dikenal oleh masyarakat Kalbar. Apalagi Pontianak Post ini penyebarannya sangat luas dan dibaca oleh orang-orang penting se-Kalbar.Tujuannyasupayanama perusahaan kita dikenal orang,“ ujar dia. Dampak dari memasang
Heri Permana iklan di Pontianak Post sangat dirasakannya. Karena memasang iklan itu, kata Heri, nama Dzaky Entertaiment semakin berkibar. “Pernah panggung dan tenda saya dipesan sama orang Putussibau. Gara-gara mereka baca iklan di Pontianak Post,” sambung Heri. Meski Dzaky Entertainment sebagai salah satu perusahaan yang
sangat di-kenal di masyarakat luas, khususnyaparapecintadu-niaseni di Kalimantan Barat, Heri memandangiklandanpromosimasihperlu dilakukan terus-menerus. Terlebih di era persaingan, saat ini. Namun, promosi hanyalah sebagian kecil dari cara mencapai kesuksesan. Paling utama adalah kerja keras dan semangat juang yang tinggi. Saat pertama kali didirikan Dzaky Entertainment punya karyawan tak sampai 10 orang. Tapi berkat kerja keras, Heri kini memiliki 60-an karyawan dengan peralatan-peralatan berat yang berjibun. Mungkin merekalah EO di Kalbar dengan peralatan terlengkap. Menjadi salah satu yang terbaik di Kalbar, tak membuat Dzaky Entertainment kendur untuk terus berinovasi. Mereka bahkan menjadi semakin bersemangat melebarkan sayapnya. Bahkan baru-baru ini, Dzaky Entertainment berinvestasi sebesar Rp 1,4 miliar untuk pembelian tenda pameran berukuran super-besar. (ars)