

Departemen Arsitektur
Universitas Atma Jaya Yogyakarta Desember 2022
Universitas Atma Jaya Yogyakarta Desember 2022
Alexander Winoto Mukti Pratama
220119083
Surakarta, 20 September 2004
Surakarta
Teknik - Arsitektur : 2022 Saya mempunyai ketertarikan kepada seni/desain bangunan sejak kecil. Semangat belajar tinggi dalam prodi Arsitektur ditunjang dengan hobi desain dan gambar sketsa. Orientasi desain pada gaya klasik -neo klasik.
Pada materi ini saya diminta berpikir sistematis untuk membuat sebuah desain. Desain bergantung pada karakter perancang. Karakter didapat dari proses interative yakni sensing experience. Sensing experience bisa dari mana saja, dalam hal arsitektur kita dapat mempelajari tradisi dalam bangunan adat.
Dari sensing experience, tiap komposisi/karya dapat dipecah ke dalam ordinary principle yang mencakup Axis, symetry, Hierarchy, Transformation, Rhythm, dan Datum.
merupakan lanjutan dari materi T1 mengenai sensing experience. Diimplementasikan dengan menggambar lingkungan kampus.
Mencari hal detail dan unik serta menarik bagi saya dalam gambar sebagai sebuah filosofi. Serta sebagai pengalama pertama melakukan sketsa sensing experience.
Saya diminta untuk menggambar sketsa sebuah suasana alami serta batu, kayu, dan ranting. Saya mendeskripsikan tiap gambar mengenai apa yang saya rasakan selama mengerjakan tugas.
sebagai dasar dalam memahami bagaimana sebuah karya terbentuk. Dimulai dari titik menjadi garis menjadi bidang menjadi ruang
saya diminta menggambarkan kembali ranting, daun, dan batu; dengan deskripsi yang lebih terarah pada warna, titik, garis, bidang, tekstur, ukuran, volume, serta bentuk
mempelajari bagaimana bentuk dari sebuah objek bisa berubah. Hal ini dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu : organisasi bentuk, operasi bentuk, dan benturan bentuk.
saya diminta merangkum sebuah bab buku yang menjelaskan tentang form yang membentuk unity.
elements of art terdiri dari konsep harmoni dan variasi yang kedua konsep ini membentuk Prinsip pengorganisasian karya yang terdiri dari balance, proportion, dominance, movement, da economy; jika dapat memenuhi kriteria maka dapat dikatakan karya mencapai unity.
menjadi tugas/materi untuk memperdalam sensing experience terutama dari alam. gambar suasana dan detail yang menarik bagi saya dengan penjelasan detail mengenai elements of art dan transformation form
Tugas ini saya membuat representasi air menggunakan prinsip titik dan garis secara 2D. Atau lebih dikenal sebagai nirmana. Komposisi 2D mengandung elemen konseptual, visual, relasional, dan praktikal.
Saya menggunakan paku dan benang untuk membuat karya ini. Elemen tambahannya adalah Konstruksional.
penugasan tentang bidang dan raut dalam komposisi 2D. Elemen desain yang dipakai sama dengan T7.
Saya mempelajari bahwa bidang 2D yang disusun berjajar akan membentuk sebuah volume/gempal.
https://www.youtube.com/watch?v=Q7TUpiYg6Uw
Sketsa dari laporan pengamatan lapangan Kota Baru, Yogyakarta berupa objek bangunan yang paling disukai. Identifikasi dilakukan berdasar sensing experience. Identifikasi lengkap seperti elemen, kriteria, dan prinsip perancangan objek.
Setelah T12, saya diminta membuat komposisi berdasarkan hasil identifikasi elemen pada objek di Kota Baru Yogyakarta. Pembuatan komposisi berdasarkan prinsip perancangan dan elemen merancang berupa kualitas, kriteria, ordinary principle, dll.
selain sketsa dan narasi dari elemen-elemen ide/konsep. Saya diminta untuk menggambarkan tampak atas secara skalatis dari komposisi yang akan dibuat.
Pada maket selanjutnya menggunakan prinsip perancangan yang sama dengan T13 dengan penambahan materi berupa form defining space. Form defining space memiliki dua sudut pandang, secara horizontal defining maupun vertical defining space.
Maket ke-2 ini diminta untuk menggambarkan tampak 2d dari maket yang dibuat secara manual dengan warna yang sesuai aslinya.
Horizontal defining berupa : base plane, elevated base, depressed, dan overhead space.
Vertical defining space berupa : Single vertical, vertical linear, parallel space, L-shape, Ushape.
Maket ke-3 menggunakan prinsip penyusunan yang sama dengan maket sebelumnya berupa operative design dan form defining space. Materi tambahan berupa proporsi dan skala.
Pada pembuatan konsep tampak atas menggunakan proporsi yang telah diajarkan. Proporsi seperti golden ratio, ken, modular dll. Saya menggunakan golden ratio.
Sedangkan materi skala saya menggunakan skala heroik. Sjaka yang lain adalah natural dan intim. Penentuan skala ini berdasarkan perbandingan dengan manusia.
Tugas ini merupakan pengantar menuju tugas UAS. sensing experience berupa sketsa dilengkapi narasi mengenai keadaan tapak dan suasana di dituasi berbeda.
Tugas UAS ini merupakan implementasi dari seluruh materi yang telah diajarkan pada mata kuliah pengantar Desain. Pada perancangan, dimulai dengan sketsa 2d dengan elemenelemen penyusunannya secara rinci.
Setelah konsep 2d selesai, diimplementasikan dengan maket studi untuk mengetahui kekurangan dan gambaran bentuk aslinya saat berada di tapak. Material maket disesuaikan dengan bentuk semirip mungkin dengan aslinya.
Maket studi merupakan gambaran menuju asli. Studi mengenai rangka dan bagaimana mengatasi masalah yang akan terjadi. Semua dipelajari dari maket terlebih dahulu.
Rancangan diaplikasikan dengan barang nyata pada simpai dan tapak. Penyusunan terkendala karena ukuran yang tidak akurat dan masalah lain sehingga perlu penyesuaian dan tidak persis dengan maket studi.
Pada tugas kelompok ini saya menggunakan botol plastik sebagai material daur ulang dan gulungan koran sebagai bintang. Mika sebagai pewarnaan botol dan lampu LED untuk memberi warna awan dakron. Rangka ditutupi bunga kertas.
Pada mata kuliah Pengantar Desain 1 ini saya mempelajari konsep mendesain. Mulai dari pola pikir sistematis, senaibg experience, prinsip komposisi, transformation form, cara mencapai unity, menentukan kualitas, mengaplikasikan materi. Materi yang diaplikasikan langsung pada karya seperti transformation form, ordinary principle, kkonsep warna, form defining space, operative design, proporsi dan skala.
Bagi saya merancang merupakan proses awal untuk menghasilkan sebuah desain akhir rancangan artinya wacana seperti apakah karya nantinya akan terbentuk dan terlihat. Merancang merupakan proses menggabungkan prinsip-prinsip untuk mencapai keseimbangan dan kesatuan karya. Merancang diperlukan sebelum merealisasikan sebuah ide, untuk mengetahui kelemahan apa saja yang terdapat pada ide desain dan dapat diperbaiki. Dari yang saya pelajari perancangan dapat menggunakan sebuah maket studi, maket ini nantinya berkembang sesuai dengan perubahan dan adaptasi yang terjadi pada ide.
Aspek penting dalam merancang bagi saya adalah pengalaman, kualitas, bahasa desain, kemudian elemen penyusunnya. Semua ini diperlukan untuk menyampaikan filosofis dan fungsional dari sebuah karya. Selain itu semua aspek ini digunakan untuk mencapai sebuah unity dalam karya.
Tugas T13 maket 1 merupakan tugas yang paling optimal bagi saya baik dari hasil karya maupun penjelasan saya merasa inilah tugas yang paling lengkap dan cukup rapi serta memiliki konsep yang jelas daripada tugas-tugas lainnya. Karya memenuhi simpai acuan dan rapi, pewarnaan yang baik, menjawab soal dengan baik, serta halaman penjelasan dengan layout yang maksimal dan memenuhi kertas serta jelas dan lengkap.
Tugas T5 dan T7 bagi saya adalah tugas yang tidak optimal. T5 sangat berantakan dalam pewarnaannya dan gambar detail tidak menyerupai aslinya, pemilihan warnanya kacau dan layout penjelasan yang tidak rapi. T7 sudah rapi, tetapi sangat kurang dalam memenuhi indikator soal penilaian, saya baru menampakkan konsep titik, sedangkan konsep garis masih sangat kabur.
Hal yang ingin saya perbaiki berkaitan dengan aktivitas berproses bersama mata kuliah pengantar desain, adalah saya mudah sekali bosan dan kehilangan konsep dari karya yang akan saya buat, sehingga tampak perbedaan yang mencolok antara karya pada waktu awal dan karya waktu akhir pembuatan.
Mengucapkan terima kasih kepada dosen dan asisten dosen yang telah membantu selama satu semester ini. ____AKHIR