Majalah: Eunoia Kelas 85 Kelompok 5

Page 1

A pure and well-balanced mind, a good spirit. "Beautiful Thinking"

eunoia

April - 2023

2023

Our

Journey Starts Now

Salam Redaksi

Salam sehat dan sejahtera bagi kita semua. Halo, kami dari Eunoia! Majalah ini kami buat dalam rangka untuk membagikan pengalaman live-in kami di Muntilan, Jawa Tengah. Menurut kami, pengalaman livein ini sangat berkesan bagi kami. Selain mendapatkan pengalaman baru, kami dapat merasakan bagaimana rasanya hidup di kondisi yang sangat berbeda dari kami. Kami juga dapat belajar daya juang dan semangat dari orang tua asuh kami Majalah ini adalah wujud syukur dan terima kasih kami kepada pihak-pihak yang membantu kelangsungan dari program live-in kami, seperti orang tua asuh kami, TEJ, dan juga sekolah sebagai penyelenggara kegiatan ini. Semoga bermanfaat dan terima kasih! -Eunoia

Tim Redaksi

Benedicta Glorielle Athia Aritonang

Fiona Alessandra

Gabrielle Faith Mulya

Margareth Tabitha Dara Dinanti Nainggolan

01
1. 2. 3. 4.

Servimus Amore [Latin]

we serve with love

#03 - Asik! Siswi SMP Santa Ursula Jakarta Bermain Air di Desa Juwono

#05 - Serunya Bertani Cabai di Dusun Balong

#07 - Ibadah Syukur Malam Terakhir di Juwono

#08 - Misro dan Combro, Serupa tapi Tak Sama

#09 - Aska

#10 - Daya Juang

#11 - Maze Game

#12 - Cassava Madness

#13 - Living Young and Wild and Free

#15 - The Life in Your Years

#16 - A Memorable Experience

#17 - Home Industry Experience

#19 - Prokes selama kegiatan Live in

#22 - Hall of Memories

DAFTAR ISI 02

Siswi kelas 8 SMP Santa Ursula Jakarta (Sanur) mengikuti kegiatan live-in yang diadakan mulai dari tanggal 28 Maret 2023 hingga tanggal 31 Maret 2023. Pada Kamis, 30 Maret 2023, siswi kelas 8 SMP Sanur mengikuti kegiatan jelajah alam di desa Juwono, Muntilan, Jawa Tengah Kegiatan ini diawali dengan berkumpul bersama di Kapel Juwono, dan didampingi oleh para pendamping dari Tim Edukasi Juwono (TEJ) dan beberapa guru SMP Sanur. Para siswi kelas 8-4 dan 8-5 dibagi menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok pergi dengan pendamping masingmasing menyusuri sawah Desa Juwono. Setiap kelompok melewati jalan yang sama, sebelum sampai di sawah, setiap kelompok melewati sebuah sungai kecil yang dangkal.

Sambil menyusuri sawah, para pendamping dari TEJ menjelaskan tentang beberapa jenis tanaman yang ada di sawah Desa Juwono. Mereka juga menunjukkan tandur atau tanam mundur, yaitu menanam padi sambil mundur sedikit demi sedikit “Saat melakukan proses tandur, kita berusaha untuk tidak menginjak garis yang ada di sawah, kita menanam padi tersebut di garis-garis yang ada,” jelas salah satu pendamping dari TEJ. Setelah melewati sawah yang sangat luas, para siswi SMP Sanur juga dibawa ke sebuah desa kecil, melihat sekilas ayam-ayam dan kambingkambing yang ada. Setelah itu, para siswi harus melewati semacam hutan dengan jalanan yang agak curam. Para siswi dibantu oleh para pendamping TEJ untuk menuruni jalanan yang curam dan agak licin tersebut. Setelah menuruni jalanan tersebut, sampailah kelompok siswi Sanur di air terjun yang ada Semua siswi bermain air dengan bahagia di sungai dan air terjun tersebut. Banyak sekali bebatuan di sungai yang dangkal tersebut, dan arus airnya agak kencang sehingga bisa menyebabkan sandal beberapa siswi terbawa arus. Namun semua siswi dan guru tetap bisa menikmati serunya bermain air di air terjun tersebut.

03

Tandur

Para pendamping dari TEJ menyediakan makanan dan minuman selama para siswi bermain air Mereka menyiapkan nasi doa yaitu nasi yang berisi lauk dan sayur yang dicampur di dalam nasi tersebut dan dibungkus daun pandan. Setelah selesai bermain air, para siswi pergi ke pinggir sungai untuk beristirahat. Setiap siswi diberi segelas teh manis hangat dan nasi doa Para siswi makan di pinggir sungai, di bebatuan yang bisa diduduki, dan sebagainya. Semua siswi sangat senang dan bisa menikmati kegiatan ini.

Setelah selesai makan, semua siswi naik ke atas, melewati jalan yang agak curam. Semua siswi didampingi oleh anggota TEJ untuk kembali ke desa masing-masing. (GFM)

Melihat Sawah Main di Air Terjun
04
Makan Nasi Doa

Menjadi Petani Cabai di Dusun Balong

Kegiatanbertanicabaitidaksesulitkedengarannya. Bertanicabaimerupakansalahsatukegiatanseruyang dilakukanbeberapasiswiSMPSantaUrsulaJakarta(Sanur) saatsedanglive-indiDesaBalong,Muntilan,JawaTengah. PadaSelasa,28Maret2023,enamsiswiSMPSantaUrsula Jakartasampaidisalahsatudesalive-inyaituDesaBalong. SetiaprumahterdiridarisepasangsiswiSMPSantaUrsula JakartaDirumahsalahsatuorangtuaasuh,dilaksanakan kegiatanmengepaltanahcabairawitmerah

Kegiataniniadalahkegiatandimanaparasiswimelepas plastikdaritanahtunascabaidanmengepaltanahtersebut hinggaberbentuklonjong.Tanahtunascabaitersebutdiberi airsedikitagartidakkeringdanmudahdibentuk.Kadang tanahtersebutterlalukeringatauterlalubasahsehingga hancurdansulitdibentukHalinimerupakanbagianyang

sulitnamunsangatseru.Banyaksekalitanahtunascabai yangperludikepal,untungnyakegiataninidilakukanoleh6 siswiSMPSantaUrsulaJakartadan2ibuasuh.Kegiatan inidilakukankira-kiraselama1jam30menit,mulaipada kira-kirapukul13.15WIBdanselesaipadakira-kirapukul 14.45WIB.

Setelahsemuatanahtunascabaiselesaidikepal,tunastunascabaitersebutyangsudahtidakdiplastikidibawake kebunpenanamancabai.Bapakasuhsalahsatupasangan live-inyangbernamaPakYantomembawatunas-tunas cabaitersebutmenggunakanmotorkekebunnya.Enam siswiSanurberjalankeladangbersamaibuasuhyang bernamaBuAnna,yaituibuasuhsalahsatupasanganliveinuntukmenanamcabaiPadasekitarpukul15.30WIB, enamsiswitersebutbelajarmenanamtunas-tunascabai yangtadisudahdikepal.Mula-mulatanahdiberilubang menggunakansebuahtongkatolehPakYanto.

05

Lalu,BuAnnamenyiapkantunas-tunascabaiyangcukupbesardanbagusuntuk ditanam.ParasiswiSanurmengambiltunascabai,lalumenaruhnyadidalamlubang yangada.Setelahitu,tanahtunascabaiditutupdengantanahlahan.Setelahselesai menanamcabai,parasiswiSanurtersebutbermainairsebentardisebuahparitdekat kebuncabai.BuAnnamenunjukkanbahwaairdiparititusangatbersihdanbiasa digunakanuntukmencucitangandankaki.EnamsiswiSanurtersebutmasukke dalamparituntukmencucikakidantanganmereka.Airterasasangatsegardanair jugasangatbeningdanbersih.Karenasudahkira-kirapukul16.30,semuanya kembalikedesa,kerumahmasing-masing.Keesokanharinya,padaRabu,29Maret 2023,empatsiswiSanurdariDesaBalongpergimemetikcabai.Cabaiyangdipetik berasaldariladangyangberbeda,karenacabaimemerlukanwaktusekitar3bulan sampaibisadipanen.

IbuTari,salahsatuorangtuaasuhduasiswiSanurmemimpimempatsiswiSanur pergikekebuncabairawitmerahuntukmemetikcabe-cabeyangsudahberwarna kemerahan.Kegiataninidimulaipadapukul07.00WIB.Parasiswimelewatiladang yangcukupbesardanjalananyangcukuppanjangdanagaksulitdilewatikarena jalannyaberumputagaktinggi.Saatsampaidikebuncabai,empatsiswiSanur,Bu Tari,danBuAnnamemetikcabaiyangsudahberwarnaoranye-kemerahan.Masih adacabaiyangberwarnaputih-hijauyangartinyabelummatang.EmpatsiswiSanur berhasilmengumpulkanseemberbesarpenuhcabairawitmerah.Kegiataninisangat melelahkankarenamatahariyangcukuppanasdantanahyangsangatberumputdan penuhtumbuhanlainnya.Kegiataniniakhirnyaselesaipadakira-kirapukul8.15 WIB.Parasiswikembalikerumahmasing-masingyangjalannyadipanduolehBu Anna.Kegiatanbertanicabaiinimerupakanpengalamanyangmenyenangkandan menjadiilmubarubagiparasiswiSanur.(GFM)

06

Ibadah Syukur Malam

Terakhir di Juwono

DimalamterakhirsebelumparasiswiSMPSantaUrsulakembalikeJakartadari Juwono,parasiswidiagendakanuntukmengikutiIbadahSyukuruntukMalam TerakhirdiJuwono,untukmengungkapkanterimakasihkepadaTuhanYMEuntuk perlindungandanberkatdimanaparasiswibisasampaidimalamterakhirdiJuwono dengankeadaanyangsehattanpakurangsuatuapapun.

DidalamIbadahTerakhir,parasiswijugadiajakuntukberkontribusidalam ibadahdengancaraadayangdiajakmenjadimisdinar,pengiringlagu,koor,dan petugasliturgi.Walaudenganlatihanyangsangatsingkat,parapetugasmisadapat menjalankanmisadenganlancar.

Selainituadajugasesidimanaparasiswidangurudiajakuntukmenceritakan kembaliapayangsudahdirasakanselamatinggaldiJuwono.Banyaksiswiyang merasakansenangdansedihharuskembalikeJakartalagikarenatinggaldiJuwono begitumenyenangkan

BeberapasiswijugamengatakanbahwamerekaengganuntukkembalikeJakarta karenalingkungan,keluarga,danmakanandiJuwonobegituhangat,cintadari keluargaasuhkepadaparasiswi,membuatparasiswiengganuntukkembalilagike Jakarta,Haha!Tetapipadaakhirnya,parasiswijugaharuspulangkan?Iya,tentu sepertiapayangdijadwalkandidalamAgendaKegiatanLive-in(MTDDN)

07

Misro dan Combro, Serupa tapi Tak Sama

Salahsatukeunikandarisetiapdaerahadalahmakanantradisionalnya.Makanan tradisionalselalumenarikuntukdicobakarenaperbedaanmakanandisetiap daerahnya.Saatlive-in,sayaberkesempatanuntukmencobadanmembuatsalahsatu makanantradisionaldikegiatanhomeindustry,yaitumisrodancombro.Misrodan combroadalahmakanankhasmasyarakatSunda.Meskipunberasaldaridaerahyang sama,keduamakananiniberbeda

MisroadalahjenismakananataucamilankhasJawaBarat.Misroadalahsingkatan dari“amisdijero”,yangartinyamanisdidalam.Misrodibuatdaricampurankelapa parutdengansingkongparut,denganisiangulamerahyangsudahdiiris,yang kemudiandigoreng Misromemilikibentukbulatdenganbagianluarnyayang renyah.Misromemilikirasayangmanisyangberasaldarigulamerahyangdiiris. Makananinibiasanyadisajikansaatmasihhangatsebagaitemanminumkopiatau teh.

Selainmisro,combrojugasalahsatujenismakanankhasSunda.Dalambahasa Sunda,combroadalahsingkatandari“oncomdijero”,ataudalambahasaIndonesia “oncomdidalam”.Combroterbuatdariparutansingkongdankelapaparut.Oncom yangterbuatdarifermentasitahudenganbumbucabedankemangi,menyebabkan combromemilikirasayangpedas,namungurih.Combromemilikibentukbulatatau lonjong.Bagianluarcombrorenyahdanberwarnacoklatkeemasan.Combro biasanyadisajikansaatmasihhangatsebagaitemanminumkopiatauteh.(FA)

08

Aska

A gracious God who has shown favor

FidelisBanyuPaskahatauyangkerapdipanggilAskalahirdiBandarLampungpada tanggal31Maret2013.AskatinggaldidesaJuwono,JawaTimur.Semenjakpertama kalibertemudengannyadiharipertamalivein,Askasangatramahkepadasayadan teman-teman.Askadikenalsebagaianakyangsopan,pintar,rendahhati,dansangat peduliterhadapadiksepupunya.

AskabersekolahdiSDMarsudiriniJuwono.Setiappaginya,Askaberangkatke sekolahdiantarolehmobilantar-jemputyangberwarnakuning.Sepertiyangsudah ditulis,Askaadalahanakyangsangatpintardanmemilikiketerampilanmatematika yang sangat bagus. Ia dapat menghitung perkalian, pembagian, pertambahan, pengurangandengansangatcepat.

Setiapjamsetengah2siang,Askabermaindisekitardesadengananak-anakyang sebayadengannya.IajugasangatmenyukaibermaingameMobileLegendsdanFree Fire.Askamemilikiketerampilanlainnyayaitumenangkapkecebong.Walaupun menangkapkecebongadalahbakatanehyangbisadimilikiseseorang,Askatidakmalu untukmenunjukkannyakepadasayadanteman-teman.

SatuhaltentangAskayangsangatsayakagumiadalahkepeduliannyaterhadapadik sepupunyayangbernamaRichelle.AskasukamendorongRichelledistrollersetiapsore sepulangsekolah.Semenjakharipertamalivein,kitasudahbermaindenganAskadan membuatbanyakmemoribersamanya.DihariJumatsebelumpulang,kitamendatangi rumahAskauntukmemberikannyasuratyangsudahkitatulisuntuknyadalamrangka ulangtahunnyayangke-10.Walaupunharusberpisahsetelah4haribermainbersama, segalamemoriyangsudahkitabuatbersamaAskatidakakankitalupakan(BGAA)

09

Daya Juang

DayajuangkeluargakamidariDesaJuwonosangatkuat.Bisakamisimpulkan bahwakeluargaasuhkamisungguhmemanfaatkanwaktumerekasebaikmungkin.

Merekaselalusemangatuntukbertanidemimemenuhikebutuhanpanganseharihari.Bahkansaatadakegagalanyangdialami,merekatetapberjuangmerawat tanamanmerekadenganbaik.Merekaselaluberusahamemberikanyangterbaikdari mereka,memberikancintakepadatanamanyangmerekatanam,mengaturwaktu, danmasihpunyawaktuuntukkeGereja.

Merekarajinbangunsangatpagiyaitukuranglebihpukul0400WIBuntuk bekerja.Merekabisaberistirahatdisiangharisaatmataharisangatterik,namun merekapunkuatterkenasinarmataharipagiyangsangatpanas.Merekaselalu bersemangatdalammenjalanihari.Merekatidaksukamengeluh,merekaselalu bersyukurakanapayangmerekapunyadanyangmerekadapatkan.Merekahidup sederhananamunbenar-benarmenghargaihidupsehinggabisamenikmatihidup.

Merekajugadengansenanghatisalingmembantusatusamalain.

Salahsatupelajaranterpentingyangkamidapatkanadalah,kitatidakboleh menyerahdanharusselalutotalitasdalammengerjakansemuahal.Kitaharusselalu ingatuntukbersyukurdanberterimakasihkepadaTuhan,bahkanjikakitagagal, kitaharuspercayakepadaTuhandanterusmelakkanyangterbaiksampaikita

10
berhasil.(GFM)

Maze Game

Bantulah Delima (Kelas 85) untuk mencari jalan ke tempat live-in!

11

Cassava Madness

Becauseofthepackedschedulewehadduringlivein,itwasimpossibleforusto finishtheprogramswehadplannedpriorItwasalsoveryunfortunatethatweended upindifferentvillages.Butthankfully,theschoolpreparedahomeindustry programwherewealldidthesameexactthing,COOKINGCASSAVA!Soon Wednesday,weallwenttoalocalhousetocooksomecassavaTheyfirstgathered usinsideoftheirbigkitchenandinformedusthatweweregoingtocooksome cassavainmanydifferentways.

Personally,cassavawasn’treallyourcupoftea.First,theyshowedushowtocut offtheskinofthecassavaandhowtograteittherightwayWealltookturns gratingitandwhenwetellyouitfeelslikewehadthemusclesofDwayneJohnson afterwards,wereallyfeltlikewehadthemusclesofDwayneJohnson.Butyou knowwhattheysay,“Nopain,Nogain”Oneofthemanythingsthatwemadewas Kemplang.Afriedcassavasnackmadeby,wellobviouslymadebycassava.After anenoughamountoftimegratingthecassava,wesqueezedallthestarchoutbefore fryingitinsidethepan.Afteritisallfriedyoucanenjoyit.Andatthatmoment,we realizedourloveforcassava.

Wehadbeenlookingforwardtocookingthenextwhatevercassavasnack.And suddenlyweweretoldtomakeball-shapeddoughfromthecassavaandapparently putsugarinsideit.Longstoryshort,wefriedthemandweatethem.No,itwasnot assimpleas“weatethem”,forus,ittastedlikeheavenhadenteredourmouths.Ok, enoughwiththehyperboletalking,butitwasreallythatgood.Ifwe’renotwrong, wethinkit’scalledmisro’s.

Asyoucanseefromthistext,wehadalotoffunAndnowweproudlysaythat cassavaisourcupofteathankstothepeopleofJuwono.Weabsolutelylovedevery secondofourexperienceinmaki themathome.

Juw Juw
12

Living Young and Wild and Free

I’m raised in a very very busy city. In fact, Jakarta is probably the busiest city in Indonesia in my opinion Most of the people here are youngsters chasing their dreams in the center of Indonesian economics. Everyone can agree on the fact that Jakarta is a place for many-many opportunities, that’s why people choose to live here. But every famous city has its own negativity somehow and it applies to Jakarta as well There are many less fortunate people in the streets. When I have spare money from my allowance I give it to them and hope that one day I can grow up and make sure that everyone in the country gets a good quality of life.

I feel like me and my friends were given an amazing trip by our school so we’re able to experience life outside the crowded Jakarta Since the first day the school announced the trip, I had been looking forward to it ever since. A week ago, me and my grade left Jakarta to go on an overnight road trip to Muntilan. I couldn’t be more excited to finally leave this city since the moment I woke up that morning. Don’t worry, I still love Jakarta, it’s the city I grew up in so my heart will always belong to this city no matter how bad the traffic gets If I’m not mistaken, Muntilan is somewhere in Magelang and I had been to Magelang twice by the time this trip took place. The bus ride was as fun as it gets, or it was as loud as it gets. Despite the crazy bus ride, arriving at the village of Juwono was one of the highlights of my 2023.

13

JuwonowasALOTOFFUN.IgettodothingsthatInevergettodoinJakartalike goingtothericefield!Sure,playinginthesewerwithmyclassmatesisfunbutIt’ll bemorefunwithmorefriends,right?SoIandmyfriendsmadenewfriendswith localkids,AskaandBrianIhadbeenwaitingformomentslikethis,makingfriends isdefinitelymything.AskaandBrianopenedoureyesandmadeusexperiencethings likeneverbefore.Whowould’vethoughtthatcatchingtadpoleswasafunthing?If youhadtoldme2monthsagothatIwouldbecatchingtadpoleswithabunchof randomkidsinavillage,Iwouldn’thavebelievedyou.

Now,let’scomparetheamountofpollutionthereisinJuwonoandJakartaGuess what?WECAN’Tbecauseit’snotanapple-to-applecomparison.Butforreal,ifI havetocompareitI’llgivelikea70:10astheproportion.Nokidding,theairisthat fresh.Withthefreshair,meandfriendsincludingAskaandBriangettoplaymuch morefreely.MostofthetimeinJakarta,I’mnotevenallowedtogooutonmy balconybecauseofhowbadthepollutionis.Weranthroughthestreets,chasingcars, playingmerconinthemiddleoftherain,etc.IfeelsofreethatIgettodothesewild thingsfor4daysstraightIfyouaskmewhatwasthebestpartofthistrip?Iwill straightanswerplayingwithAskaandBrianwas100%thebestpartofthistrip. Whilewewerecatchingtadpoles,Igettoseethemlaughsohardanditmademe happyNotjustthat,runningfreeinthestreetswiththem,I’mverygratefultosee themthathappy.Besides,makingothershappyisthepurposeoflife.

Tosumuptheawesometripwehadandtheamazingmemorieswemadewith eforegoinghomeon alasAskahimself.It oteveryonegetsto onthewayhomebut auseithappened”and madewithAskaand willtrytoreducemy fethatIhave.Ihope swiththem.(BGAA)

14

The Life In Your Years

MyschoolannouncedourLive-InprojecttoMuntilan andIknewitwillbethebestschooltripever!sinceI've neverwenttothecountrysidebeforeIknewwe'llhave thebesttimeandwe’reabletoexperiencelifeoutside oftheCrowdedofourCapitalcity,Jakarta.

Thebusridewasfun,andwearrivedatJuwonoon Tuesday,07.00AMthefreshair,thegreeneries,the weatherthereweresoincredible.ThefirsttimeI actuallywantedtoliveinthecountrysideIneverlived likethisbefore.Thisismyfirsttimeexperiencingatrip foraweekswithoutmyparentscallingmeorknow howthey'redoing.

I was living my best life there (maybe not the best but it was so much fun) I get to do thing that I never get to do in Jakarta. Going to field, made new friends with local kids there, washing my foot in the clean sewers, and many more. (MTDDN)

15

A Memorable Experience

My school had a live-in program for their 8th graders a few weeks ago The live-in activity involved living with foster parents in a village without any gadgets During the live-in, we followed the daily routine of the villagers. We had planned a program for us to do, but unfortunately, we couldn't carry it out. We were supposed to organize some activities for the kids there, but there were only 2-3 kids in the village. Our team had also been separated in different villages, so we did different activities. However, there was a home industry program that we all participated in, and it was cooking cassava. In my village, which is called The Balong Village, we made ball-shaped cassava called Combro and Misro. All of us had made cassava foods, some were the same, and some weren’t

ThepeoplefromTEJ(TimEdukasiJuwono),ortheJuwono EducationTeam,hadpreparedcassavaforusbeforeweall gatheredatmyandmypartner'sfosterhousetomakeCombro andMisro.First,theytaughtushowtopeelthecassava'sskin. Then,weallgratedthecassavausingacassavagrater.We hadbeentoldtobringourowncassavagratersfromourfoster homessothatwecouldallusethem.Gratingthecassava requiresalotofenergy.Wehadbeengratingthecassavafor about30minutesuntilwewereinstructedtomakeballshapeddoughfromthegratedcassava.Ihadcutsomepalm sugarbeforewemadethedough.Weputthosecutpalmsugar insidesomeofthedoughthenfriedit,it’scalledMisro.Then weputtempehmixtureasoncominsideoftheremaining dough.Myfostermotherhadmixedtempehwithchiliandsalt tomakethattempehmixture.Wefriedthem,it’scalled Combro.Wehadbeenmakingcombroandmisroforabout1 or2hoursuntilwecouldfinallyeatthem.Itwasoneofthe bestsnacksever.

Theexperiencewasalotoffun.Eventhoughthegrating partwaskindoftiring,theresultswereamazing.Iwouldlove tomakethemagain.(GFM)

16
Misro

Cassava Experience

Cassavaisoneofthestaplesthatweusually meetinIndonesia.Cassavaisacarbohydrate sourcethatishealthyanddeliciousforour bodiesbecausecassavacanbeprocessedinto hundredsoffoods,notonlytraditionalbut alsomodernonesJustwhenIgotthechance totry,evenjoinedintheprocessofmaking traditionalfoodwithcassavaasthemain ingredient,atavillagecalledJuwonointhe Live-inactivity

Amonthago,IparticipatedonaLive-in activityinJuwono.Oneoftheactivitiesisthe homeindustryprogram Inthisactivity,I learnedandtriedtomakeatraditionalfoodof Indonesia from cassava, with simple ingredients.ThesefoodsarefromWestJava andarecalledmisroandcombroMisroand combrobothmainlyusecassavaastheirmain ingredients,withgratedcoconut,slicedbrown sugar,andspicyoncom

Me,myfriends,andsomeofthewomen fromthevillagescameandgatheredinoneof the houses to make the home industry activityTheingredientsandtoolstomakethe foodarealreadypreparedatthathouse.

Firstly, we peeled cassava brown skin using our hands, then washed them until they were clean After that, we grated the cassava using a cassava grater After that, we grated the coconut We grated the ingredients in turns, so all of us can experience and know how to grate cassava and coconut correctly The grater that we used was quite sharp, so some of our fingers got injured. We also learned how to slice brown sugar and how to peel garlic and red onions.

The first food that we made first is misro, Misro is made from a mix of grated cassava, grated coconut, and a bit of salt, which is then flattened by hand and filled with brown sugar. Then, it will be shaped to be a round shape. Next, the round misro will be fried in hot oil until they’re golden brown. Then, the misro is finally ready to be served.

17

The next food that we made was combro. Combro is the abbreviation of “oncom di jero” in Sundanese, or “oncom di dalam” in Indonesian. Combro’s ingredients are greeted cassava, grated coconut, a bit of salt, and spicy oncom. First, stir well the grated cassava, grated coconut, and salt. Next, a spoonful of it and put it on your hand, then flatten them. In the middle, put enough spicy oncom, then put some of the dough and shape them until they look oval. After that, we fried the oncom in hot oil, just like when we fried misro. Cook combro until they look golden brown and ready to be served.

Next, the leftover cassava that we didn’t grate got boiled. Put cassava in a pot filled with hot water until the cassava sinks. Put some salt, then boil it until the cassava is soft. After all of the food we made was done, we ate it together. So that was one of my and my friend’s activities back then. (FA)

18
Misro, one of the food that we made

Menjaga Prokes selama Live-In?

Siapa Takut

Pada Senin, 27 Maret 2023 siswi kelas delapan SMP

Santa Ursula Jakarta (Sanur) berangkat ke Muntilan, Jawa

Tengah untuk mengikuti live-in. Semua yang terlibat

dalam live-in siap di aula sekolah sebelum pukul 18 00

WIB Keadaan di sekolah adalah tas dikumpulkan perkelas namun tidak rapi. Semua siswi berbaris bersama

pasangan live-in masing-masing, namun tidak terlalu memperhatikan jaga jarak. Sebelum berangkat, semua siswi sudah membawa beberapa alat kebersihan seperti

hand sanitizer, tissue, tissue basah, dsb karena telah

tertulis dalam list barang bawaan. Keadaan aula sekolah sangat ramai dan banyak orang tua yang ada di aula juga.

Semua orang tetap memakai masker seperti biasanya. Di bus, keadaannya bersih termasuk kursinya, lantainya, dan kamar mandinya. Terdapat sebuah pengharum ruangan di bus Selama di bus, beberapa murid membuka masker saat berbicara dan tidur Selama perjalanan, rest area yang dikunjungi ada dua, keduanya bersih meski ramai karena

satu angkatan berhenti di rest area yang sama pada waktu yang bersamaan. Lantai kamar mandinya juga tidak

terlalu basah dan bisa dibilang lebih bagus daripada rest

area pada umumnya.

Saat sampai di tempat makan pertama, yaitu sebelum sampai di desa tempat livein, tempat makan tersebut bersih dan luas. Terdapat banyak kamar mandi yang sangat banyak dan juga bersih. Selama makan, kursi yang ditata jaraknya lumayan berdekatan. Hampir semuanya makan dan berbicara sambil membuka masker.

Makanan dan minuman di tempat makan tersebut tidak dieri penutup makanan, sehingga bisa dengan mudah dihinggapi lalat. Saat sampai di tempat live-in, semua orang dari Tim Edukasi Juwono (TEJ) tidak memakai masker. Namun saat awal di kapel, masih ada jaga jarak dalam tempat duduk.

19

Saat sampai di desa, jarang sekali terlihat orang yang memakai masker. “Saat awal pandemi, prokes cukup ketat dan selalu wajib masker kecuali di kebun dan sawah. Namun sejak kasus Virus Corona mulai menurun, di sini sudah diperbolehkan untuk tidak memakai masker Namun, masih belum sepenuhnya karena kami masih wajib pakai masker saat di Gereja dan di sekolah.” Ucap Pak Yanto, ayah asuh salah satu siswi SMP Sanur dari Desa Balong. Di tempat live-in, kita semua berkegiatan tanpa menggunakan masker. Udaranya sangat bersih dan segar. Sayangnya, ada banyak sampah di sekitar rumah. Selain udara yang segar, kita juga bisa bisa mencuci kaki dan tangan di parit yang ada di dekat sawah karena airnya sangat bening dan bersih. Di tempat live-in, banyak sekali hewan terutama anjing dan serangga. Prokes di desa ini saat awal-awal pandemi COVID-19 sudah sangat baik. “Dulu sekolah diadakan secara PJJ, sehingga harus membeli laptop. Saat keadaan sudah membaik, sekolah masuknya juga hanya sedikit-sedikit (50%). Gereja dulu juga disiarkan di TV, dan juga mulai diperbolehkan offline lagi namun masih 50% Sekarang ke Gereja dan ke sekolah sudah boleh 100% namun masih harus memakai masker ” Jelas Pak Yanto

Sejak adanya pandemi COVID-19, desa ini tidak terlalu menghadapi banyak masalah dan juga tidak terlalu memengaruhi ekonomi desa. Masalah yang harus dihadapi hanyalah harus membeli laptop untuk anak sekolah dan wi-fi karena di desa agak sulit dapat sinyal. Desa ini dapat menanggapi pandemi dengan baik. Efek yang dihasilkan oleh pandemi ini adalah penduduk yang semakin sadar, peduli, dan saling membantu satu sama lain. “Saat ada yang terpapar, warga desa yang lain

mengunjungi rumah warga yang terpapar untuk menanyakan dan memberikan kebutuhan yang dibutuhkan warga yang terpapar tersebut,” kata Pak Yanto. Saat ada yang terpapar virus Corona, biasanya warga tersebut langsung melakukan isolasi mandiri. Semua keperluan yang dibutuhkan warga yang terpapar tersebut tetap terpenuhi karena bantuan warga yang lain. Bahkan dalam pandemi, saat butuh

makanan warga desa ini hanya perlu ke lahan atau saling minta ke tetangga.

23 20

Sebelum pulang ke Jakarta, siswi

kelas 8 SMP Sanur mengunjungi

tempat oleh-oleh, Tebing Breksi, dan

Candi Prambanan Perjalanan

menggunakan bus yang sama yang

digunakan saat keberangkatan

Keadaan di bus bersih seperti pada

keberangkatan. Di bus juga disediakan

tempat sampah agar tetap bersih.

Tempat oleh-oleh yang dikunjungi

sangat luas dan ramai karena penuh

dengan siswi Sanur. Saat mengantre

untuk membayar oleh-oleh yang

dibeli, tidak ada jaga jarak, namun

semua orang memakai masker dengan

baik. Di tempat wisata Tebing Breksi,

tempatnya sangat luas sehingga tidak

terlalu banyak orang berkerumunan.

Semuanya tetap menggunakan masker.

Saat di tempat makan siang, keadaannya tentu saja ramai, namun

tempatnya luas dan disediakan sekitar

40-an meja dengan masing-masing

meja bisa untuk 4-6 siswi. Mejanya

ada jarak satu sama lain sehingga jaga

jarak lumayan baik. Semuanya makan

dan berbicara sambil membuka

masker. Tempat makan tersebut bersih

dan tersedia tempat mencuci tangan

yang dekat dengan meja-meja makan.

Sampai di Candi Prambanan, tamannya sangat bersih, luas, dan

ramai karena siswi-siswi Sanur dan beberapa turis yang mengunjungi Candi Prambanan. Saat naik untuk melihat di dalam candi, jumlah orang yang boleh naik ke candi di waktu yang bersamaan dibatasi. Namun agak sulit untuk keluar masuk Candi karena banyaknya orang yang ada. Semuanya memakai masker di Candi Prambanan.

Sebelum kembali ke Jakarta, pada sekitar pukul 20.00 WIB, kita mengunjungi rumah makan yang besar dengan banyak meja yang diberi jarak. Namun ada beberapa meja yang agak

panjang dan ramai dengan siswi Tempat makan tersebut bersih dan rapi. Selama perjalanan pulang, sebagian besar murid tidur, ada yang membuka masker, ada yang tidak. Ada juga beberapa siswi yang makan di bus. Namun prokes selama perjalanan pulang cukup bagus. Saat sampai di sekolah, parkiran SMP Sanur sudah

ramai dengan mobil dan orang tua yang menjemput anak-anaknya. (GFM)

21

Hall of Memories

22

Hall of Memories

23

Hall of Memories

24

Hall of Memories

25

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.