
2 minute read
Segala Upaya Bermakna
Andreas Suryo Wijaya Segala Upaya Bermakna
Oleh: Jaysen E. Thiadi-FIB 2020
Advertisement
“Every effort counts.” Demikian kata Andreas Suryo Wijaya, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, angkatan 2017. Dalam kondisi pandemi yang melanda Indonesia, ia, seperti banyak orang, larut dalam warna gelap. Namun, setelah melakukan suatu kegiatan, warna tersebut berangsur menjadi warna yang lebih cerah. Apakah kegiatan tersebut? Secara tidak langsung, ia menjadi seorang sukarelawan dengan mengikuti program angkatannya untuk menggalang dana. Dana yang terkumpul kemudian disalurkan kepada CO-Hope (@cohope.id), suatu kumpulan sukarelawan yang kemudian menggunakan dana tersebut untuk mengirim APD (Alat Pelindung Diri) kepada rumah sakit yang membutuhkan. Sebelumnya, ia tidak berkesempatan menjadi sukarelawan karena merupakan seorang mahasiswa indekos sehingga transportasi tidak mudah. Temanteman seangkatannya pun semangat dalam mengikuti aktivitas sukarelawan (contohnya: sukarelawan vaksin COVID-19) sehingga tidak jarang kehabisan slot sebelum dirinya dapat mendaftar. Namun, akhirnya ia berkesempatan menjadi seorang sukarelawan, dalam pandemi sekalipun. Sebagai sukarelawan, ia tidak hanya mengumpulkan dana bersama angkatannya untuk dikirim ke CO-Hope, tetapi juga ikut serta mengantarkan APD kepada satu-dua rumah sakit. Meskipun dirinya menganggap tidak seberapa dalam skala nasional, apalagi dalam skala global. Namun, ia tetap dapat merasakan warna cerah dalam dirinya setelah kegiatan tersebut.
Meskipun kesempatan menjadi sukarelawan telah lama luput darinya, ia tetap bersedia untuk mendaftar demi kebaikan orang banyak. Meskipun ia menganggap tidak seberapa, kontribusinya terhadap tujuan membantu masyarakat tetap memiliki dampak baik kepada orang banyak. Kemudian pada akhirnya, dengan membantu orang banyak, ia membantu dirinya juga, meskipun bukan merupakan tujuan awalnya. Warna gelap yang awalnya melarutkan dirinya telah menjadi warna cerah yang membahagiakannya. Dimulai dari hal kecil sekalipun, warna gelap dalam diri kita dapat berangsur menjadi warna yang cerah. Dirinya pun menekankan bahwa untuk membantu orang lain bukan hanya lewat kegiatan sukarelawan saja, melainkan juga lewat hal-hal yang mungkin dianggap kecil, bahkan tidak signifikan. Jika kita terkendala mengikuti kegiatan sukarelawan luring, lakukanlah kampanye-kampanye daring. Jika kita merasa kurang cocok menjadi sukarelawan, aktivitas seperti memberantas hoaks atau memperluas wawasan orang lain melalui unggahan daring pun dapat membantu masyarakat. Pandemi tidak harus menjadi tantangan. Justru, pandemi dapat menjadi alasan untuk mengembangkan kepedulian dan membantu satu sama lain sebisa mungkin agar kita semua dapat melaluinya dengan aman, sehat, dan bahagia. Bantulah keluargamu, bantulah temanmu, dan bantulah siapa pun yang dapat kamu bantu. Sekecil apa pun upaya yang dilakukan, akan memiliki makna dan dampak yang besar dalam jangka panjang, kepada orang lain, ataupun diri kita.
(DAV/SAL)
