Leaders are not Born

Page 1

“....sebagai anggota legislatif perempuan, dia tak ingin dipandang sebelah mata oleh anggota legislatif laki-laki. Sehingga jangan hanya datang, duduk dan diam menunjukkan kemolekan, namun tidak memperlihatkan keterampilan dan kemampuan. Ketika perempuan duduk di kekuasaan politik atau lembaga legislatif, jangan sebagai hiasan politik untuk memenuhi afirmasi 30 persen. Perempuan dalam politik harus mewarnai kebijakan-kebijakan dan pengambilan keputusan-keputusan.” (Agustin Poliana, anggota DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur) “....senantiasa banyak belajar dan berbagi pengalaman adalah penting. Kemampuan hanya akan dimiliki, bila perempuan mau terus belajar. Jangan merasa pintar dan tidak mau belajar dari yang senior.” (Miryam S. Haryani, anggota DPR RI, Jakarta) “....bila bukan perempuan yang memperjuangkan derajatnya, maka tidak akan terjadi perubahan. Sekeras apapun seseorang berjuang untuk perempuan, jika perempuannya tidak mau maju, maka tidak akan ada perubahan. Perempuan perlu saling berbagi, menolong, dan mendukung satu sama lain.” (Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Tabanan Bali)

Praktik Kepemimpinan Perempuan di Komunitas Organisasi ini didirikan pada 28 Maret 1985 dengan tujuan menjadi pusat komunikasi dan informasi perempuan dalam rangka membangun gerakan untuk melawan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan sekaligus melakukan pendidikan feminis, penyediaan perpustakaan perempuan, advokasi kebijakan, dan pendampingan kelompok-kelompok perempuan marjinal baik di perkotaan maupun di pedesaan.

kalyanamitra Pusat Komunikasi dan Informasi Perempuan Women’s Communication and Information Centre


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.