Al-Maktubat part2

Page 249

Surat Kedua Puluh Sembilan

719

sebagai sarana untuk mengekang para pengecut. Pihak intelijen dan penyeru kesesatan kerapkali memanfaatkan perasaan tersebut yang terdapat pada kalangan awam dan juga ulama dengan melemparkan berbagai teror dan isu kepada mereka. Mereka menakut-nakuti seperti seorang penipu yang memperlihatkan sesuatu yang membuat seseorang yang sedang berada di atap rumah menjadi takut. Si penipu itu membuat orang tadi berpikir macam-macam dan sedikit demi sedikit menjadikannya mundur ke belakang sampai ke pinggir atap hingga jatuh dan akhirnya tewas. Begitulah kaum sesat memunculkan perasaan takut manusia sehingga mereka meninggalkan sejumlah persoalan besar akibat rasa takut yang sepele. Sampai-sampai sebagian mereka masuk ke dalam mulut ular agar tidak terkena gigitan nyamuk. Contohnya sebagai berikut: Pada suatu petang, aku mendatangi jembatan Istanbul. Aku ditemani almarhum seorang tokoh ulama yang takut naik perahu. Namun kendaraan yang bisa kami naiki ketika itu hanya perahu. Sementara kami harus pergi ke Masjid Abu Ayyub al-Anshari. Maka, aku terus membujuknya untuk mau naik perahu. Kemudian terjadilah dialog sebagai berikut: Dia : Aku khawatir kita tenggelam. Aku : Kira-kira berapa jumlah perahu di teluk ini? Dia : Barangkali seribu perahu. Aku : Berapa perahu yang tenggelam dalam setahun? Dia : Satu atau dua perahu. Kadang dalam beberapa tahun tidak ada yang tenggelam. Aku : Berapa hari dalam setahun? Dia : 360 hari. Aku : Kemungkinan tenggelam yang terlintas dalam benakmu dan yang membuatmu takut adalah satu banding 360 ribu. Orang yang takut dengan kemungkinan ini tidak bisa disebut manusia ataupun hewan. Lalu berapa lama lagi kira-kira usiamu? Dia : Aku ini sudah tua. Mungkin tinggal sepuluh tahun lagi.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.