Al-Maktubat part1

Page 58

28

AL-MAKTÛBÂT

bagi kalian tidak ada yang kurahasiakan. Sebagian ahli hakikat mendapatkan bagian dari salah satu nama Allah, al-Wadûd (Yang Maha Mencintai). Mereka melihat Wajibul wujud (Allah) melalui jendela entitas lewat manifestasi paling agung dari nama tersebut. Demikian pula dengan saudaramu ini yang tidak masuk hitungan dan bukan siapa-siapa. Ia telah diberi kondisi yang membuatnya mendapatkan bagian dari nama Allah ar-Rahîm (Yang Maha Penyayang) dan nama al-Hakîm (Yang Mahabijaksana) saat ia menjadi pelayan al-Qur’an semata dan menjadi penyeru kepada simpanan kekayaan yang agung itu yang berbagai keajaibannya tidak terhingga. Seluruh al-Kalimât tidak lain merupakan manifestasi dari karunia tersebut. Kami berharap dari Allah semoga al-Kalimât meraih kandungan makna ayat yang berbunyi:

“Siapa yang diberi hikmah, berarti ia diberi kebaikan yang banyak.” (QS. al-Baqarah [2]: 269). Kedua: secara tiba-tiba terlintas dalam benak ini untaian kalimat berikut yang menjadi bacaan dalam tarekat Naqsabandiyah:

١٠ Kemudian untaian kalimat berikut datang sesudah kalimat di atas:

١١ Setelah itu, terlintas dalam benak ini bunyi tulisanmu: “Lihatlah lembaran kitab alam yang berwarna dan terang ... dan seterusnya.” Ia merupakan untaian syair yang kaya makna dan menyiratkan ragam ekspresi. 10 Yakni, dalam tarekat Naqsabandiyah ada empat hal yang harus ditinggalkan: meninggalkan dunia, meninggalkan akhirat, meninggalkan diri, dan meninggalkan pikiran untuk meninggalkannya. 11 Artinya, wahai saudaraku yang mulia, dalam jalan ketidakberdayaan engkau harus memiliki empat sifat: fakir mutlak, kelemahan mutlak, syukur mutlak, dan kerinduan mutlak.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.