Al-Maktubat part1

Page 234

204

AL-MAKTÛBÂT

memisahkan hadis-hadis palsu yang dibuat-buat oleh kaum fasik dan bodoh dari hadis yang sahih. Sesudah mereka, menyusul para ulama mulia yang bertakwa dan warak seperti Jalaluddin asSuyuthi, seorang ulama brilian dan imam yang mendapat kehormatan berdialog dengan Rasul r dan berhadapan dengan beliau dalam kondisi terjaga sebanyak tujuh puluh kali sebagaimana hal itu dibenarkan oleh para wali ahli kasyaf. Para ulama yang bertakwa dan warak itu membedakan antara nash-nash hadis sahih dari seluruh hadis yang palsu dan ucapan lain. Begitulah hadis dan sejumlah mukjizat yang akan kita bahas, sampai pada kita dalam kondisi valid dan benar setelah diterima oleh tangan-tangan amanah yang jumlahnya tak terhingga.

Segala puji bagi Allah. Ini adalah karunia Tuhan. Karena itu, tidak boleh terlintas dalam hati, “Bagaimana kita tahu bahwa berbagai peristiwa yang telah terjadi sejak lama tetap terpelihara dari penyimpangan?”

Sejumlah Contoh Seputar Keberkahan Makanan Contoh Pertama: Enam penulis kitab hadis sahih, terutama al-Bukhari dan Muslim, sepakat dengan kesahihan hadis Anas d yang berbunyi, “Nabi r menjadi pengantin baru dengan Zaenab. Maka ibuku, Ummu Sulaim, mengambil kurma, minyak samin, dan keju. Kemudian ia membuat haisah (semacam bubur) dan meletakkannya di periuk. Lalu ia berkata, ‘Wahai Anas, Bawalah makanan ini kepada Rasulullah! Katakan, “Ibuku sengaja membuatnya untukmu. Dia juga mengirim salam dan meminta maaf karena makanannya hanya sedikit.” Akupun pergi dan menyampaikan pesan ibuku. Nabi r bersabda, ‘Letakkanlah! Lalu undang fulan, fulan, dan fulan.’ Beliau menyebut sejumlah orang. ‘Undanglah siapa saja yang kau jumpai!’ ujar beliau. Maka, aku segera mengundang nama-nama yang beliau sebut berikut setiap orang yang kujumpai. Ketika kembali, rumah itu sudah penuh.”


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.