Hilang HilangAsaAsa Hilang Asa




kompilasi karya oleh muthi syakirah; ditulis pada waktu yang tertera; disunting pada februari 2023; mengandung trigger warning pada materi yang tertulis.
vol 1. feb 23. hilang asa.
Kebingungan ini berat menghantam diriku
Seringkali aku memanggilmu dalam piluku
Untuk menyelesaikan laku dalam hidupku
Kau adalah penyelesaian dari segala pasalku
Dirimu terasa sangat tajam
Kau sangat setia
Kau sangat setia
Kau selalu ada
Kau selalu ada
Kau tiada hilang
Kau tiada hilang
Kau a mat bahaya
Kau a mat bahaya
Sayatan dinginmu menggores fisikku
Tatkala aku berada di surga akibatmu
Sesudah itu aku terjerumus ke neraka
S e k e c i l a p ap un k o m p l i k a s i , k a u t i d a k men in g g a l k a n k
S e k e c i l a p ap un k o m p l i k a s i , k a u t i d a k men in g g a
S e k e c i l a p ap un k o m p l i k a s i , k a u t i d a k me
S e k e c i l a p ap un k o m p l i k
S e k e c i l a p ap un k o m p l i k a s i , k a u t i d a k men in g g a l k a n k u
S e k e c i l a p ap un k o m p l i k a s i , k a u t i d a k men in g g a l k a n k u
S e k e c i l a p ap un k o m p l i k a s i , k a u t i d a k men in g g a l k a n k u
A k u m e m i n ta ma af , d a h u l u a k u p e r n a h me n in g g a l k a n m u
A k u m e m i n ta ma af , d a h u l u a k u p e r n a h me n in g g a l k a n m u
S e k e c i l a p ap S e k e c i A k u m e m i n ta ma af , d a h u l u a k u p e r n a h me n in g g a l k a n m u u m e m i n ta ma af , d a h u l u a k u p e r n a h me n in g g a l k a n m u i n ta ma af , d a h u l u a k u p e r n a h me n in g g a l k a n m u a af , d a h u l u a k u p e r n a h me n in g g a l k a n m u n a h me n in g g a l k a n m u ng g a l k a n m u k a n m u
Aku menghindar jauh darimu
Aku menggelap habis darimu
Aku ingin kau musnah
Aku ingin kau pupus
Ternyata aku salah menyangka
Ternyata aku kembali mendekat
Aku ucapkan selamat datang kembali, rasa goyah
Aku ucapkan selamat tinggal kembali, rasa kukuh
Api menjalar ke atas, Menerkam para manusia pembuat onar, “Tolong aku,” katanya.
Terlambat, suara itu pudar, Diiringi gelak tangis, juga kebanggaan.
Parang menghujam tak dihiraukan, Rasa sekelebat sampai seabad, Sampai kapan, oh, hati, kau terus begini?
Terdapat suatu kebun di rumahku
Tanah subur yang selalu aku rawat
Mawar yang tumbuh dengan indah
Namun rasa malu menerpa diriku
Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang. Karena keindahan itu
hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang.
Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang. Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang.
Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang. Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang.
Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang. Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang.
Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang. Karena keindahan itu
hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang.
Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang. Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang.
Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang. Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang.
Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang. Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku. Aku tidak memberi mawar itu pada semua orang. Karena keindahan itu hanya terlihat baik di mataku.
Untuk mereka yang aku beri
Mawar itu hanya benalu yang mengganggu
Membuat mereka harus tetap menyiram
Aku tidak suka menggali tanah kebunku
Namun apa daya, semua upaya telah aku kerahkan
Memuaskan sementara, sia-sia selamanya
Terdapat suatu kebun di rumahku
Tanah subur yang selalu aku renggut
Mawar yang tumbuh dengan hina
Dan rasa malu menerpa diriku
tulisan, ilustrasi, dan foto oleh: muthi syakirah
vol 1. feb 23. hilang asa.