Kajian Lingkungan Hidup Strategis RTRW Magelang

Page 76

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) RTRW KABUPATEN MAGELANG

Penilaian Isu Pembangunan Berkelanjutan sesuai dengan Pasal 9 (PP No. 46 Tahun 2016)

Fisik-Kimia Menurunnya Kuantitas dan Kualitas Air

Kualitas Udara dan Perubahan Iklim

ISU STRATEGIS KLHS RPJMD KAB. MAGELANG TAHUN 2014-2019

ISU STRATEGIS KLHS RTRW KAB. MAGELANG TAHUN 2010-2030   

Aspek Fisik –Kimia : Menurunnya Kuantitas dan Kualitas Air Kualitas Udara dan Perubahan Iklim Menurunnya Kualitas Tanah

Menurunnya Kualitas Tanah

Pencemaran Lingkungan Isu Terkait : 

Pencemaran

limbah

domestik,

industri,

pertanian & peternakan 

Banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan

Isu Terkait : 

Tingginya aktivitas penambangan pasir

Pengelolaan sampah masih kurang

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah & limbah domestik

ilegal 

industri,

kurangnya sarpras pengelolaan sampah

rumah tangga, dan kegiatan manusia

Pembakaran hutan

lainnya

Pembakaran sampah

Pencemaran

Pencemaran

Limbah

air

dari

pertanian

limbah

dan

perkebunan

berlebihan)

akibat

sisa

pembakaran

kendaraan bermotor

(penggunaan pestisida dan pupuk kimia

Belum

optimalnya

pelayanan

angkutan

umum

kemacetan lalu lintas

Pencemaran industri

Kebakaran hutan

Perubahan tutupan lahan

Timbulan sampah

Erosi (hilangnya top soil)

Limbah

Pengelolaan sampah pasar yang masih kurang

Pengelolaan

limbah

peternakan

yang

belum optimal

pertanian

dan

perkebunan

(penggunaan pestisida dan pupuk kimia berlebihan)

Sumber : Analisis, 2016

Tabel 4.3 Matriks Pelingkupan Penilaian Unsur-Unsur Isu Strategis (Ekosistem) di KLHS RTRW Kabupaten Magelang sesuai PP No. 46 Tahun 2016 Penilaian Isu Pembangunan Berkelanjutan sesuai dengan Pasal 9 (PP No. 46 Tahun 2016) Karakteristik wilayah

Ekosistem

Degradasi DAS dan Kawasan Berfungsi Lindung

-

-

-

Karakteristik geografis dikelilingi gunung berapi yaitu G. Merapi, G. Sumbing, dan G. Merbabu. Aktivitas pertambangan dapat menyebabkan degradasi DAS dan kawasan berfungsi lindung. Potensi mineral tambang meliputi trass, tanah liat, mangan, marmer, andesit, sirtu, oker. Sebagian besar andesit sebesar 41% (58,5 juta ton), tras sebesar 34% (49,22 juta ton), dan sirtu (>33,327 juta ton). Alih fungsi lahan : terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian semakin meningkat, ditandai dengan luas lahan sawah irigasi yang berkurang. Di tahun 2020, luas lahan sawah irigasi menjadi 24.628 ha. Hal ini berpengaruh pada produktivitas pertanian, karena produksi padi nasional sebagian besar dipasok dari lahan sawah irigasi. Penurunan lahan sawah irigasi ini diakibatkan adanya alih fungsi lahan non pertanian. Karakteristik geoologi berupa formasi andesit tua yang mengandung galian golongan C Potensi sumber daya mineral untuk pertambangan di zona L3 (sesuai Perpres No 70 tahun 2014) Kegiatan yang tidak mempertimbangkan prinsip-prinsip konservasi : terjadi kondisi di lapangan yaitu penambangan emas ilegal di lereng perbukitan Menoreh yang

PENYUSUNAN DOKUMEN REVISI RENCANA TATA RUANG KABUPATEN MAGELANG

4-11


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.