e-catalogue-carpe-diem

Page 1

CARPE DIEM


CARPE DIEM

A Group Painting Exhibition July 5 - 19, 2010


Artadi Bambang Sudarto Cucu Ruchyat Deddy Paw Denny “Snod” Susanto Ida Bagus Purwa Isa Perkasa Januri Khairul el Kamal Paul Hendro Riduan Sonny Eska Utin Rini

2


CARPE DIEM Sering kali kita mendengar pernyataan “hidup hanya sekali”. Apa artinya? Orang Yunani atau filsuf Herakleitos pernah berucap, yang kemudian menjadi sangat terkenal hingga sekarang bahwa hidup adalah ”pantha rei” (mengalir) dan dilanjutkannya dengan ”kay uden meney”. Lengkapnya ”pantha rei kay uden meney” (semua mengalir dan tidak satu pun yang tinggal tetap), ibaratnya kita memasukkan kaki kita ke dalam sungai untuk kedua kalinya di mana tidak kita temukan lagi arus yang sama dengan yang pertama. Demikianlah jalannya hidup. Selaras dengan pengertian di atas, muncul pula sebuah konsep yang sangat menarik di Yunani Kuno, carpe diem (nikmatilah hari ini). Kemaren, hari ini, besok, adalah tiga waktu yang berbeda dan secara substansif tidak saling berkaitan. Masing-masing hari memiliki problematikanya sendiri dan terus mengalir, tidak ada hari yang tinggal tetap. Carpe diem digunakan untuk mengacu pada keberadaan kita secara psikologis untuk menanggapi kenyataan hidup yang terikat oleh tiga waktu ini. Dan waktu ini adalah problem alam (hukum alam) yang tidak bisa ditahan maupun diputarbalikkan oleh manusia. Jadi persoalan bagi manusia adalah, bagaimanakah harusnya kita bersikap atas waktu seperti itu?

”pantha rei kay uden meney” (semua mengalir dan tidak satu pun yang tinggal tetap)

3


Tidak lain tidak bukan, carpe diem (nikmatilah hari ini). Hidup berhadapan dengan waktu memang selalu problematis di mana seluruh keberadaan atau ”cara berada” manusia diukur oleh waktu bahkan kebenaran pun tunduk oleh waktu. Namun, apakah manusia harus membawa permasalahan itu ke dalam keseluruhan waktu yang ada? Jika demikian halnya, maka manusia tidak pernah berhasil melawan determinasi waktu. Carpe diem adalah pernyataan sikap manusia untuk ke luar dari ikatan problem dalam waktu. Manusia tidak siap terus-menerus menerima nasib oleh waktu dan alam. Maka satu-satunya cara untuk ke luar dari problem adalah ”nikmatilah hari ini”. Dengan ini manusia belajar untuk tidak tenggelam dalam beban kehidupan dari waktu ke waktu. Menerima kehidupan adalah sekaligus mengatasinya. Dengan apa manusia mengatasinya? Bagian dari carpe diem adalah dengan bekerja! Pada intinya manusia bekerja adalah untuk mengatasi masalah dengan waktu. Pasalnya, ketika manusia hidup pada saat itu juga dia langsung menuju pada kematian. Dengan bekerja sebenarnya adalah 4

pertanda hidup menuju kematian. Di sinilah makna terdalam soal waktu dan kehidupan yang dihadapi semua makhluk hidup terutama manusia. Maka bereaksilah sebagian manusia dengan sikap carpe diem! Hidup hanya sekali, mengapa harus dihadapi dengan susah? ”nikmatilah”! ”Bekerjalah” dengan gembira.. Bekerja tidak lain adalah untuk menikmati hidup dan sebenarnya lebih nikmat lagi adalah jika tidak bekerja tapi bisa menikmati hidup. Tapi untuk lepas dari beban kerja terlebih dulu mau tidak mau harus bekerja. Munculnya sistem ekonomi kapitalisme ialah karena manusia berjuang untuk menikmati hidup, bekerja untuk kemudian berfoya-foya menikmati hidup, carpe diem. Sebagian orang bisa sambil bekerja menikmati hidup tanpa mempedulikan dalam proses bekerja itu sebenarnya ada pihak yang dipekerjakan dan tidak bisa menikmati kerjanya apalagi hasil kerjanya. Menilik kondisi kehidupan akhir-akhir ini, terutama fenomena hidup di kota-kota besar (urban culture), jelaslah bagaimana manusia mengalami tantangan luar biasa un-


tuk bisa menikmati hidup. Manusia urban dipenuhi oleh desakan, kerja dan kerja! Kelas menengah urban bekerja untuk menikmati hidup dengan tingkat kebutuhan tertentu yang kita sebut demi ”suatu kemewahan”.

- Menikmati hari ini dengan mengadakan pesta di tempat-tempat mewah dan unik - Menikmati hari ini dengan shopping untuk memiliki benda-benda atau barang-barang mewah yang kemudian menjadi ikon bagi gaya hidupnya. - Menikmati hari ini dengan perilaku seks yang unik: one night stand, tukar-ganti pasangan, orgie, dll.

Yang paling menarik dan mencolok mata dari fenomena kelas menengah kaum urban ialah, siang-malam mereka bekerja sekaligus sambil menikmatinya di kafe-kafe, restoran, gymnasium, mall, karaoke, olahraga mewah, clubbing, Kepada peserta: Sonny Eska, Deddy Paw, Januri, Bambang Sudarto, Artadi, Utin Rini, Isa Perkasa, Ida Bagus Purwa, dan sebagainya. Cucu Ruchyat, Denny ”Snod” Susanto, Paul Hendro, KhairSebagian besar kelas menengah kaum urban bisa dengan ul El Kamal, Riduan, saya ucapkan banyak terima kasih dan enteng mengucapkan ”nikmatilah hari ini” dengan ber- selamat berpameran! pesta ria, mabok, selingkuh, orgie, dan lain sebagainya. Maksud dari paparan sekilas tentang konsep di atas adalah Tommy F Awuy untuk menerjemahkannya ke dalam lukisan. Kali ini Philo Kurator Art Space mempersembahkan Group Painting Exhibition berthema: Carpe Diem. Sebagaimana sudah sekilas diutarakan di atas, pameran ini akan membidik secara khusus, bagaimana konsep carpe diem itu muncul pada kondisi kelas menengah urban yang menjadi khas sebagai life-style mereka, seperti: 5


“Carpe Diem”, sebuah diktum untuk menegaskan dunia. “Petiklah hari ini”. Meski ada pikiran tentang masa depan, yang pasti hanyalah hari ini.

6


Menampilkan Carpe Diem

Carpe Diem, sebuah diktum untuk menegaskan dunia. “Petiklah hari ini”. Meski ada pikiran tentang masa depan, yang pasti hanyalah hari ini. Hidup adalah kumpulan kejadian yang datang dan pergi. Jejak-jejaknya tinggal di hari ini dan mungkin masih ada di esok hari. Tapi di hadapan kita, hari inilah yang nyata, hari ini bisa dipetik. Dan esok, entah ada, entah tiada. Jika pun ada, bisakah esok dipetik? Tapi hari ini juga sebuah ketakterbatasan. Ada yang tak berhingga dikandungnya. Memetik hari ini, tetap saja kita berhadapan dengan risiko salah petik. Di hari ini kejadian yang datang dan pergi tetap tak menghadirkan begitu saja bentuknya. Tetap saja hanya jejak-jejak kejadian yang kita temui. Ada yang tak lagi tertangkap, ada yang luput, ada yang mengelak dari tangkapan. Dalam hari ini pun kita berjuang menghadirkan ‘yang jadi’. Carpe Diem adalah kebuntuan, kesia-siaan, jika yang dipetik sekedar apa yang lewat, sekedar yang tertangkap. Tapi siapa yang bisa menangkap keutuhan? Siapa tak tergoda oleh yang menggugah saat ini? Carpe Diem adalah sebuah obyek penafsiran dan seniman ikut menafsirkannya. Sebagai diktum, Carpe Diem meng-

hasilkan banyak implikasi. Apa yang bisa kita petik hari ini? Apa yang terjadi setelah kita memetik? Pada “monyet-monyet” Paul Hendro kita bisa temukan alternatif jawaban. Carpe Diem seperti hendak ditafsirkan sebagai dorongan pramanusia; kenangan masa lalu yang dilecehkan saat ini. Jika pun itu diindahkan, itu hanya bagian dari gurauan iseng-iseng. Tali yang ditempatkan di bagian kepala dalam lukisan Riduan pun terkesan menolak Carpe Diem: Keterikatan kosong oleh sesuatu yang tak ajek, sesuatu yang mudah putus, atau kekusutan tak terkendali. “Insomnia” menjungkir-balikan manusia sekaligus menunjukkan kekusutan pikiran. Lalu “Pragmentasi Pemikiran” menyiratkan manusia yang terbelah-belah oleh kecenderungan ‘hidup hanya untuk hari ini’. Implikasi dari Carpe Diem digambarkan Januri, “Kenikmatan Sesaat” dengan hutan gundul yang mengombangambingkan manusia-manusia tanpa kendali diri. Juga wajah-wajah dari Sonny Eska dalam “Shine On #1” dan “Shine On #2”; wajah-wajah paradox, yang menampilkan sisi buas dan tragis manusia. Kita temukan juga, dalam gambar-gambar Isa Perkasa, kesulitan menyambar manusia karena pola hidup subsisten; seakan energi hidup ter7


tahan alirannya karena hari ini tak lagi terhubung dengan masa depan. Kebuntuan ke masa depan terpapar pada “Bersama Bayangan” kreasi Ida Bagus Purwa. Di situ, kenikmatan adalah bayangan memantul dari kebuntuan. Tapi tak selamanya Carpe Diem ditolak. Ia diputuskan oleh manusia karena diduga: kebenaran dikandungnya. Bagi orang yang sudah menegaskan apa yang ia mau, Carpe Diem adalah perayaan hidup. Denny “Snod” Susanto menampilkan ketekunan dan keasyikan memetik hari ini dengan “Surfer”. Memetik hari ini adalah menikmati hasrat bersama di bawah bulan purnama; kepolosan dan rasa lugas yang tampil pada “Under The Fullmoon” Cucu Ruchyat. Ada yang terlintas di situ: Hari ini bisa dipetik jika keputusan untuk memandang sisi baik hidup ditegaskan. Hari ini sebagai ketakterbatasan, sesuatu yang lebih dari cukup untuk hidup, terpampang pada “Kabar Burung” Khairul El Kamal. Meski kabar burung adalah ketakjelasan, bahkan citra yang tak sesuai dengan kenyataan, kita saksikan ‘keberlimpahan’ pada “Suryati, Purwati and Me” karya Bambang Sudarto yang bergaya parodi. Deddy PAW menampilkan pentingnya hari ini melalui meditasi Buddha dalam apel seakan menegaskan “petik8

lah cinta setiap hari” dengan seri “Love Rules The World “ (1, 2, 3). Memang, hanya hari ini yang bisa kita kenali langsung: jalan setapak di depan mata. Tetapi jalan itu tidak buntu meski indra mengenalinya sebagai kepungan tanpa jalan ke luar. Ada cahaya menanti di luar hari ini. Ada keindahan di balik cahaya. Utin Rini menunjuk “Somewhere Over The Rainbow”, sebuah tempat yang melampaui hari ini tetapi harus dicapai dengan menapaki hari ini. Mana yang kita pilih, memetik hari ini atau menyimpannya untuk esok? “Irresistible Mind” Artadi seperti mengingatkan pada Horatius dan Gandhi yang pandangan hidupnya berbeda. Dunia masih juga mempersoalkannya sebab masih banyak yang tak terpaparkan. Seni, wujud kehendak untuk menampilkan yang luput dari tangkapan, ikut serta di situ. Dan dengan lukisan, apa yang tak terlihat jadi terlihat. Dan kita masih bertanya, ‘hari ini atau nanti?’ *** Bagus Takwin Dosen Psikolologi dan Filsafat di Fak Psikologi, Universitas Indonesia-Depok


artworks

9


Artadi Irresistible Mind 150 x 200 cm Oil on Canvas 2010 10


Bambang Sudarto Suryati, Purwati and Me, 200 x 150 cm, Acrylic, Oil on Canvas, 2010 11


Cucu Ruchyat Under The Full Moon 150 x 150 cm Oil On Canvas 2010 12


Deddy Paw Love Rules The World #1 180 x 180 cm Oil on Canvas 2010 13


Deddy Paw Love Rules The World #2 180 x 180 cm Oil on Canvas 2010 14


Deddy Paw Love Rules The World #3 180 x 180 cm Oil on Canvas 2010 15


Denny “Snod” Susanto, Surfer # 1, 140 x 105 cm, Acrylic on Canvas, 2010 16


Ida Bagus Purwa Bersama Bayangan 200 x 110 cm (Trypthic) Acrylic, Oil, Charcoal on Canvas 2010 17


Isa Perkasa Indonesia Jeprut 150 x 200 cm Acrylic, Charcoal on Canvas 2010 18


Januri Kenikmatan Sesaat 250 x 145cm Acrylic on Canvas 2010 19


Khairul El Kamal Kabar Burung 150 x 170 cm Acrylic on Canvas 2010 20


Paul Hendro

“The Cult of The Individual” 120 x 100 cm, 170 x 120 cm, 120 x 120 cm Oil on Mirror 2010 21


22

Paul Hendro (Artworks detail)


Riduan, Insomnia, 180 x 150 cm, Acrylic on Canvas, 2010 23


Riduan Fragmentasi Pemikiran 150 x 120cm Acrylic on Canvas 2010 24


Sonny Eska Shine on #1 145 x 175 cm Mixed Media on Canvas 2010 25


Sonny Eska Shine on #2 145 x 175 cm Mixed Media on Canvas 2010 26


Utin Rini “Incognito Series: Somewhere over the rainbow” 180 x 200 cm Acrylic on Canvas 2010 (Work on progress) 27


Artadi Bantul, 15 September 1984 2002 – 2009 : Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Fakultas Seni Rupa Jurusan Seni Murni, Minat Utama Seni Lukis Selected Group Exhibitions: 2010 : “Carpe Diem”, Philo Art Space, Jakarta. Pameran Seni Rupa ARTRIANGLE, Malaysia, Philiphines, Indonesia, Singapore, Balai Seni Lukis Negara (National Art Gallery Malaysia), Selangor, Malaysia. 2009 : Pameran Biennale Jogja X “ Jogja Jamming ”, Public on The Move. Pameran Besar Seni Visual “EXPOSIGNS’, 25 Tahun Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Jogja Expo Center, Yogyakarta. Pameran Seni Visual “Exploration of Creativity”. Visual Art Exhibition “Up & Hope”, D’peak Art Space, Jakarta. Pameran Tunggal Seni Lukis Tugas Akhir “Hiperealitas Gaya Hidup dalam Penciptaan Seni Lukis”, Gedung Seni Murni, FSR, ISI Yogyakarta 2008: Pameran Seni lukis PEKSIMINAS IX, Jambi , Sumatra Barat. Pameran Seni lukis dan Komik Strip PEKSIMIDA, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Mon Décor Painting Festival “FREEDOM”, Taman Budaya Yogyakarta dan Galeri Nasional Indonesia Jakarta. Pameran Seni Visual “KOMEDI PUTAR”, Jogja Gallery, Yogyakarta 2007 : Pameran BIENNALE JOGJA IX, “Neo-Nation”, Taman Budaya Yogyakarta. Pameran Seni Rupa “Artmosphere Academic”, Jogja Gallery, Yogyakarta. Pameran Seni Rupa “1001 Mysteries of Borobudur” Internasional Art Project, Borobudur, Magelang. Pameran Kartun 4 Tahun Koran Merapi, Griya KR, Yogyakarta. Pameran Kartun Internasional Indonesia –Australia “Sanur Village Festival”, Sanur, Bali. Awards 2008 : Nominasi 20 Besar Akili Museum Art Award Jakarta. Nominasi 10 besar Seni lukis terbaik Antar Mahasiswa selekda BPSMI Yogyakarta 28

2006 : Juara I Tingkat Umum Lomba Seni Lukis Dinding Mural “Lingkungan Hidup” Sejateng & DIY di Batang, Jawa Tengah. Juara I Lomba Komik Strip Antar Mahasiswa Selekda BPSMI Yogyakarta Nominasi 10 besar Seni Lukis Terbaik Antar Mahasiswa Selekda BPSMI Yogyakarta. 2002 : Penghargaan “Pratita Adhi Karya” untuk Kategori Seni Lukis Terbaik pada Pameran TA SMSR Yogyakarta. Penghargaan “Pratita Adhi Karya” untuk Kategori Seni Lukis Terbaik pada Pameran Ultah SMSR Yogyakarta ke 39, Yogyakarta

Bambang sudarto Sukapura, probolinggo- jawa timur 5 Januari 1956 STSRI ‘ ASRI’ , Yogyakarta Solo Exhibitions: 2009: ‘Jejak Jejak Mitos’, Tujuh Bintang Art Space, Yogyakarta Selected Group Exhibitions: 2010 : “Carpe Diem”, Philo Art Space, Jakarta. 2009 : Metamorf warna dan Rupa’ , Grand Hotel Panghegar Bandung. ‘Up & Hope ‘Peak, Jakarta. Pameran Besar Seni Visual Indonesia ‘ EXPOSIGNS’. BIENNALE JOGJA X -2009 2008 : Pameran Besar Seni Rupa ‘Manifestro’ National Gallery of Indonesia, Jakarta 2007 : 200 Seni Raden Salah (pelopor seni lukis modern Indonesia) ‘ ilusi ilusi Nasionalisme’ Jogja Gallery Yogyakarta 2006 : Pameran 50 karya Terbaik Kompetisi Seni Lukis Jawa Barat 1989 : Pameran Kompetisi Pelukis Muda ITB. HUT sanggar ‘Linggar Sari’ Bandung 1977 - Pameran seniman muda Indonesia muda Indonesia I, TMI Jakarta 1988 : Group Exhibitiion with Lukman, SM ‘Erasmus Huis’, Jakarta 1979 : Kepribadian apa: art Gallery seni sono, yogyakarta. Himpunan senirupawan Indonesia ‘ , Gedung Agung , Yogyakarta. Pameran seniman muda indonesia II, TMI Jakarta


Cucu Ruchyat Belajar melukis pada pelukis senior di Bandung dan bali. Selected Group Exhibitions : 2010 : “Carpe Diem”, Philo Art Space, Jakarta. Pameran Bersama “ My World, Your World, Our World”, Wendt gallery, New York. 2009 : Pameran Bersama “ Para Pemenang Kompetisi” Di North Art Space, Ancol, Jakarta 2007 : Pameran Bersama “Inspiring Indonesian Contemporary Art” di Shanghai China 2006 : Pameran Bersama “SYAIR PENGANTIN” di Gallery Canna Jakarta 1999 - 2002 : Beberapa pameran bersama di bali Awards 2003 : 10 besar INDONESIAN ART AWARDS 2003 (PHILLIP MORRIS AWARDS) 2006 : Pemenang Jakarta Art Awards 2006

Deddy PAW Magelang, Indonesia, October 18th 1963. Art Education: Graduated from Faculty of Art of the Jakarta Arts Institute (FSRIKJ) Fine Art Department, Painting Study Program (2005). School of Design InterStudi, Jakarta, Department of Graphic Design (1995). Pusat Grafika Indonesia, Jakarta, Department of Graphic Design (1991). Solo Exhibitions: 2009 : “Say It With Apple”, Art Seasons Gallery, Singapore. 2005 : “Apel Enigmatis”, An Exhibition of Final Examination, Galeri Cipta 2, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Indonesia.

Group Exhibitions (selected): 2010 : “Carpe Diem”, Philo Art Space, Jakarta. “Manifesto: Percakapan Masa”, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. “ART HK 10”, Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Hong Kong, Organized by Art Seasons Gallery. “In The Name of Art”, AJBS Gallery, Surabaya. “Transfiguration”, Semarang CA Gallery, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta Art District, Jakarta. 2009 : “Young & Emerging Asian Talents”, Art Seasons Gallery, Jakarta.“Kado #2”, Nadi Gallery, Jakarta. “2nd Odyssey”, Sri Sasansti Gallery, Yogyakarta. ”KIAF /09, Korea International Art Fair”, CEOX, Atlantic Hall & Convention Hall, Seoul. Organized by Art Seasons Gallery. ”Bazaar Art Jakarta”, Indonesian Art Festival, Ballroom I, The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Organized by Galeri Mon Décor.“ART HK 09”, Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Hong Kong,Organized by Art Seasons Gallery.“Ilustrasi Cerpen Kompas”, Bentara Budaya Jakarta, Yogyakarta,Solo, and Denpasar. “The King”, Lumbini Park, Borobudur Temple, Magelang.“Technosign: From Painting to Digital Art”, Surabaya Art Link, Surabaya.In Rainbow”, Esa Sampoerna Art House, Surabaya. “Indo-Visuals”, Art Seasons Gallery, Singapore. 2008 : “ACAF New York 2008”, Pier 92, New York City, USA,Organized by Art Seasons Gallery. “ARTSingapore 2008”. Suntec City Convention Hall, Singapore, Organized by Art Seasons Gallery. “180X180”, One Gallery, Jakarta, Indonesia. “Contemporary Loro-Blonyo”, Tri Bhakti Hall, Magelang. “Freedom” Mon Décor Painting Festival, Taman Budaya Yogyakarta, and Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. “Manifesto”, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.“100 th Kebangkitan Nasional”, Jogja Gallery, Yogyakarta.“69, Seksi Nian”, Jogja Gallery, Yogyakarta. Received Awards: 2008 : The Finalist of Jogja Gallery Visual Art Competition“100 Th Kebangkitan Nasional”. 2006 : The Finalist of Jakarta Art Awards. 2005 : Top Achievement Student, Faculty of Art, Jakarta Arts Institute 2000-2002: Top Achievement Student, Faculty of Art, Jakarta Arts Institute 29


1994-98 : First Winner, National Competition of Newspaper Design. 1988 : Best Art Direction, and Best Poster, Jakarta Theater Festival.

Denny ‘Snod’ Susanto Padang Panjang Sumatera Barat 11 Juli 1969. Education: Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 1991 s.d 1992 di Program Study Seni Grafis, 1992 s.d 2003 di Program Study Seni Lukis. Sekolah Menengah Seni Rupa Padang, 1986 s.d 1989, Seni Lukis. Solo Exhibition: 2003 : Pameran Tugas Akhir Seni Lukis, ‘Fantasi Alam’, di Gedung Seni Murni Lt.II FSR ISI, Jln. Parang Tritis Km.6,5 Sewon Yogyakarta. Selected Group Exhibitions: 2010 : “Carpe Diem”, Philo Art Space, Jakarta. Group Exhibition, Pameran Seni Rupa, Reuni Angkatan 1992, ‘Rehorny 92’, Jogja National Museum, Yogyakarta. Group Exhibition, Sakato Art Community, ‘Bakaba’, Jogja National Museum, Yogyakarta. 2009 : Visual Art Exhibition ‘Up & Hope’, Grand Opening Ceremony, D’Peak Art Space, Jakarta. Visual Art Group Exhibition ‘Borderless World’, 2nd Anniversary of Srisasanti Gallery, Taman Budaya, Yogyakarta. Pameran Seni Visual ‘Guru Oemar Bakrie’, Jogja Gallery, Yogyakarta. 2008 :Pameran Seni Rupa Kelompok Semoet III ‘Lampu Merah’, Bika & Ide Global Art, Jakarta. Pameran Seni Rupa ‘The Untranslatable’, Jogja Gallery, Yogyakarta. Pameran Seni Lukis Akili Museum Art Award 2008, ‘Expanding Contemporary Realism’, Akili Museum Of Art, Jakarta. Pameran Seni Rupa ‘Indonesian Contemporary All Star 2008’, Tujuh Bintang Art Space, Yogyakarta. Pameran Seni Rupa ‘Most Wanted’, Galeri Biasa, Yogyakarta. Pameran Seni Rupa ‘Jogaja Art Fair #1’, Taman Budaya, Yogyakarta. Pameran Seni Lukis ‘Sin Sign’, Gracia Art 30

Gallery, Surabaya. Pameran Seni Lukis, Ulang Tahun ke II V-Art Gallery, ‘Pada Sebuah Pesta’, V-Art Gallery Cafe, Yogyakarta. Pameran Seni Visual, Ulang Tahun dr. Oie Hong Djien ke 69, ’69 Seksi Nian’, Jogja Gallery, Yogyakarta. 2007: Pameran Seni Lukis ‘Posideology’, Gracia Art Gallery, Surabaya. Pameran Seni Lukis ‘Luar Biasa’, Galeri Biasa, Yogyakarta. Pameran Sketsa & Drawing ‘Mata-Mata Jogja’, Jogja Gallery, Yogyakarta. Pameran Seni Visual 1st Anniversary of Jogja Gallery ‘Portofolio’, Jogja Gallery, Yogyakarta. Pameran Seni Visual 200 Tahun Raden Saleh ‘Ilusi-Ilusi Nasional’, Jogja Gallery, Yogyakarta. Pameran Seni Lukis ‘Panorama’, Sighi Gallery Bukittinggi, Sumatera Barat. Pameran Seni Lukis ‘Eksisten’, Jogja Gallery, Yogyakarta. 2006 : Pameran Seni Rupa Paramitra ‘Indonesian Traffic’, Galeri Mon Decor, Jakarta. Pameran Seni Rupa ‘Homage 2 Homesite’, Jogja Nasional Museum’ Yogyakarta. Pameran Seni Lukis ‘Transition’, Bika/Ide Global Art, Jakarta. Pameran Seni Lukis ‘The Gate: Pre-Discourse’, Fakultas Seni Rupa & Disain, Hubei University of Fine Arts, Wuhan China. Pameran Seni Lukis ‘The Gate: PreDiscourse’, Soft Opening Exhibition Semar Art Gallery, Malang. 2005 : Pameran Seni Lukis Paramitra ‘Anthology’, Galeri Mon Decor, Jakarta. Pameran Seni Lukis ‘re-reading Landschap’ Sanggar Sakato, Nadi Gallery, Jakarta. 2004 : Pameran Seni Rupa, Perupa Minang se-Indonesia ‘Mempertimbangkan Tradisi’, Galeri Nasional Jakarta. 2 001 : Pameran Seni Rupa Kelompok Semoet II ‘Prihatin’, Purna Budaya, Yogyakarta. 2000 : Pameran Seni Rupa Kelompok Semoet I ‘Kebersamaan’, Purna Budaya, Yogyakarta. Pameran Seni Rupa ‘Festival Budaya Minang’, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pameran Seni Lukis ’20 Perupa Minang’, Hotel Ciputra, Jakarta. 1999 : Pameran Seni Lukis ‘Beber Seni’, Benteng Vre de Burg, Yogyakarta. Pameran Seni Rupa Sakato III, Benteng Vre de Burg, Yogyakarta. 1997 : Pameran Seni Rupa Sakato II, Purna Budaya, Yogyakarta. 1996 : Pameran Seni Rupa ‘Dialog Dua Kota’, Taman Ismail Marzuki,


Jakarta. Pameran Seni Rupa ‘Festival Kesenian Yogyakarta VII’, Benteng Vre de Burg, Yogyakarta. 1994 : Pameran Seni Rupa Sakato I, Purna Budaya, Yogayakarta. Pameran Seni Rupa ‘Mc. Donald ASRI Prize’, Purna Budaya, Yogyakarta. Pameran Seni Lukis ‘Pratisara Affandi Adikarya’, Purna Budaya, Yogyakarta. Pameran Seni Rupa Kelompok Legenda 92, Purna Budaya, Yogyakarta. 1993 : Pameran Seni Rupa ‘Dies Natalies IX’ Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Pameran Seni Rupa ‘Moslem Art Rally’, Kampus Fakultas Hukum UII, Yogyakarta. Pameran Seni Rupa ‘Pekan Seni Mahasiswa Nasional’, Denpasar Bali. Pameran Seni Rupa ‘Festival Kesenian Yogyakarta V’, Benteng Vre de Burg, Yogyakarta. 1992 : Pameran Seni Lukis II Angkatan 92, Gedung Seni Murni Lt.II FSRD ISI Gampingan, Yogyakarta. Pameran Seni Rupa Al-Hikmah, Sasana Aji Yasa FSRD ISI Gampingan, Yogyakarta. 1991 : Pameran Seni Grafis Angkatan 91, Gedung Seni Murni Lt.I FSRD ISI Gampingan, Yogyakarta. Awards 2008 : Nominator Akili Art Award 2008. 1991 : Gambar Bentuk Terbaik, Program Study Seni Grafis. 1984 : Runner Up Lomba Poster, Tema Pembangunan, Tingkat SLTP, Se-Kodya Padang Panjang, Sumatera Barat. 1981 : Juara I Lomba Seni Lukis, Tingkat SD Se-Kodya Padang Panjang, Sumbar.

Ida Bagus Putu Purwa Sanur, 1 Oktober 1977 Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar (1996– 1998) Solo Exhibitions : 2009 : SIGNsession, Tony Raka Art Gallery, Bali 2008 : AKOUT , Elcanna Art Gallery, Jakarta.

Selected Group Exhibitions: 2010 : “Carpe Diem”, Philo Art Space, Jakarta. Pameran” Edge of Indonesia”,8 indonesian artists,EDGE Gallery, Hong Kong. Pameran” TENmade” kelompok TEN, Tujuh Bintang Gllry – jogyakarta. 2009 : Pameran “new + news” Gracia art gallery, Surabaya. Pameran “ Rising sons of the archipelago” Gallery Lukisan,Dublin-ireland. Pameran” Political Junctures” La lanta fine art, Bangkok-Thailand. Pameran” Hiperlink” tujuh bintang gallery, jogjakarta. Pameran”Namaku Tanah Tho” Tanah Tho Gallery –Ubud. Pameran” ILLUMINATION” Sampoerna Strategic Square –Jakarta. Pameran Indonesian artists, MBC Gallery- Korea. Pameran @ DAEGU Art Fair, Daegu – Korea. 2008 : Pameran “Le Mayeur,s Lunchbreak” Santrian Art Gallery Bali. Pameran “GREEN” Sanur Village Festival, Sanur – Bali. 2007 : Pameran di Montiq Gallery Jakarta. Pameran “Question of Distance”,Elcanna art gallery,Jakarta. Sanur Village Festival, Darga gallery Bali. 2006 : Pameran “Jago”, di Niki Gallery Ubud. Pameran “Maskulin”, di Danes Art Veranda Bali. Pameran” Bali in Contemplation”, di O House Gallery Jakarta. Pameran “Ekspresi Rupa Taman Budaya Bali”, di Art Centre Denpasar. Pameran Sanur Festival, di Santrian Gallery. Pameran” Unlimited Ten Fine Art”, di Danes Art Veranda Bali. Pameran “ Panorama Ten Fine Art”, di Ganesha Gallery Jimbaran Bali. 2005 : Pameran Melbourne Art Show 2005, di Royal Exhibition Building, Carlton Melbourne Australia. Pameran Ten Fine Art, di Hogart Collect Gallery Australia. Pameran Berdua “ Art As Self Expresion” (dengan Ketut Teja Astawa), di Santrian Art Gallery. Pameran” Brikolase”, di Ten Fine Art Sanur. Pameran “Hibriditas “Kelompok Hitam Putih, di Pilar Batu Gallery Ubud. 2004 : Pameran” Mosaik Himpunan Pelukis Sanur”, di Santrian Gallery Sanur. Pameran” Drawing New Harmony II”, di Rare Angon Gallery Sanur. Pameran bertiga” OH”, di Sudana Gallery Ubud. Pameran di Guet Gallery Sanur. Pameran” 10 Artist 31


Introduce Themselves”, di 10 Fine Art Sanur, Bali. Pameran, di Swissotel the Stamford Singapore. Pameran” Merah - Kelompok Hitam Putih”, di Tama Gallery Ubud. Pameran “The Journey” Himpunan Pelukis Sanur, di Museum Puri Lukisan Ubud. 2003 : Pameran “TAIBlack” Dies Natalis STSI XXXVI, di STSI Denpasar. Pameran “BIG” Perupa Dalam 16, di Art Center Denpasar & Santrian Gallery Sanur. Pameran” LELAKUT”, di persawahan Peguyangan Denpasar. Pameran “New Harmony”, di Rare Angon Gallery Sanur. Pameran Pesta Kesenian Bali XXV, di Art Center Denpasar. Pameran “Sarawasti Dalam Imaji”, di Nandya Gallery Ubud. Pameran “Renungan Merah Putih”, di Monumen Nasional Margarana – Tabanan. 2002 : Pameran Trouble, di Padang Linjong Krobokan Bali. Pameran Himpunan Pelukis Sanur – Soft Opening Santrian Gallery, di Santrian Gallery Sanur. Pameran dan Demontrasi, di Apache Bar Kuta. Pameran Perupa Dalam 16, di Gabrig Art Gallery Sanur. Pameran Paradise Youth Activity for Humanity Sangga Bhuana, di RRI Denpasar. 2001 : Himpunan Pelukis Sanur, di Balairung Dewi Sri Exhibition Hall Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran. Pameran Gelar Dua Budaya Indonesia – Jepang bersama Bunga – Bunga Bali, di Kuta Centre Bali. 1997 : Pameran Karya Dalam Rangka Penyambutan Tamu Pertamina, di STSI Denpasar. Pameran HUT III Kamasra STSI, di STSI Denpasar. 1996 : Gebyar SMK se-Indonesia, di SMSR N Denpasar.

ISA PERKASA Majalengka 21 Juni 1964 1985-1993 : Belajar di seni grafis FSRD-ITB 1997 Artist in residence “ Nagasawa Art Park” di Tsuna, Jepang. 1999 Artist in residence di Pacific Bridge Galery, Oakland, CA, USA. 32

1997 Hingga kini kurator Galeri Rumah Teh Taman Budaya Jawa Barat Solo Exhibitions 2010 “Seragam Yang Diingatkan” di Galeri Canna Jakarta. 2009 “Ingatan Yang Diseragamkan” di Selasar Sunaryo Artspace Bandung 2006 “ Nada Hitam” Drawing di Galeri Adira Bandung 2004 “ Drawing Bandung di Common Room Bandung 2000 “Teka Teki Silang Pendapat” Drawing di Koong Galeri Jakarta 1999 “ Kawin” Drawing kontemporer di Galeri Rumah Teh Bandung 1996 “ Bercanda Dengan Cermin” Instalasi drawing di CCF Bandung 1992 “ Nude” Drawing di lorong FSRD ITB Selected Group Exhibitions 2010 : “Carpe Diem”, Philo Art Space, Jakarta. Pameran Ciputra Award di Jakarta. 2009 : Pameran di Galeri Ars Longa Jogja. JAF 2 (Jogja Art Fair) Taman Budaya Jogjakarta. Pameran Mengenang Rendra di YPK Bandung. Pameran “JANUS” di T-artspace Ubud Bali. Pameran “Halimun” di Lawang Wangi Artspace Bandung. 2008 : Pameran Seni Rupa Asia di Selasar Sunaryo Art Space Bandung. Pameran Seni Rupa Global Warming di Galeri GWK Bali. KE’RUH di Jalan Naripan Bandung. Landscape di galeri space 59 Bandung. Soft opening Rumah Rupa Yakarta. Manifesto di galeri Nasional Yakarta. Tubuh di galeri Milenium Yakarta. Seni Grafis kini di Tembi Contemporary Jogja. Ilustrasi cerpen Kompas di Jakarta, Jogja, Surabaya, Bandung. Urban di Philo Art Space Yakarta. Pameran di Galeri Salihara Yakarta. 2005 : Bienal Jogja VIII di Jetis, Jogja. 2004 :“Shock and Wave” Common Room Bandung. Tujuh Drawing Bandung di Bentara Budaya Jakarta. 2003 : “Intrupsi” di GSPI Bandung. 2002 :“ Mata Hati Demokrasi” di Galeri Taman Budaya. ”opera” di Galeri Langgeng Magelang. 2001: Bandung Art Event di GSPI Bandung. 2000: Reformasi Indonesia Protest in Bleed 1995-2000 Museum Nusantara Belanda. Kawan Sebaya di Koong Galeri Jakarta.


1999: “Pancaroba Indonesia” Pacific Bridge Gallery Oakland, CA USA. 1998 : Wood block print making di Sanko Galeri, Kobe, Jepang. “Luka “ seni rupa kontemporer di Galeri YPK Bandung. Phillip Morris Indonesia Art Award di Galeri Nasional Jakarta. Phillip Morris Asean Art Award di Opera House Hanoi Vietnam. 1997 : Isa Perkasa dan Bunga Jeruk di Cemara Galeri Jakrta. 1993 : Biennale Seni rupa kontemporer Jakarta IX di TIM Jakarta.

USA. “Tragedi Buah Semangka” di Pacific Bridge Gallery dan Sproul Plaza Barkley Univesity, CA, USA. 1998 : Artis Interaction di Hanoi Vietnam. 1997 : Musik 25 jam bersama Harry Rusli di TUK Jakarta.

Awards 1998 Lima besar Phillip Morris Indonesia Art Award di Jakarta 1998 Jurror Choice lima besar Phillip Morris Asia Art Award di Hanoy, Vietnam

Education: 1990 – 2000 : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Selected Performance Art Sejak Tahun 1988 hingga kini banyak membuat karya dan membentuk kelompok Performance Art, diantaranya kelompok Sumber Waras, Kelompok Perengkel Jahe dan Kelompok Nyeuneu Nyeni. 2010 : Mafia Tanah di Pusat Kebudayaan Cigondewah Bandung. 2009 : Waktu Yang Terbakar di Selasar Sunaryo. 2007: Perpurban #3 Festival di Jogja. KE’RUH di Gedung YPK Bandung. Global Warming di Galeri GWK Bali. Bumi di lokasi Lumpur Lapindo Porong Sidoarjo. 2004 : IAPAO di Rumah Nusantara Bandung. 2002 : Kolaborasi dengan Wen Tsu Wu ( Taiwan) di Galeri Rumah Teh. 2001 : “Exit” Internatonal Festival of Unusual Live Performance, Helsinki Finland. “Japan-Indonesia Performance art Exchange” di Bandung- Jakarta. 2000 : Jakrta International Perfomance Festival (JIPAF) di TUK Jakarta.The 5th asean Performance Art Series di Hongkong, Macau, Japan. Nipaf Shinshu Summer Seminar 2000 di Japan. Bandung Performance Art Festival di Galeri Barak. Asiatopia, Bangkok , Thailand. 1999 : “Bendera Merah Putih” di Asian Art Museum, Sanfransico,

Khairul El Kamal Jambi, 18 Desember 1970

Solo Exhibition: 2000 Tugas Akhir Seni Kriya, FSR ISI Yogyakarta Selected Group Exhibition: 2010 : “Carpe Diem”, Philo Art Space, Jakarta. “Bakaba”, Jogja Nasional Museum, Yogyakarta 2008 :“Lampu Merah” Kelompok SEMOET III, Bika, Jakarta 2007 : “The Eleven Painters, El Canna Gallery, Jakarta. “Soft Opening Exhibition”, Sangkring Gallery, Yogyakarta 2006 : “Art For Jogja”, Taman Budaya, Yogyakarta. “Homage 2 Homesite”, Jogja National Museum, Yogyakarta 2003 : “Sanggar SAKATO” Langgeng Gallery, Magelang 2002 : “SSRI-SMSR-SMK 4”, Padang, Sumatera Barat. “Festival Seni Budaya HUT Muhammadiyah, Yogyakarta 2001 : “Kelompok SEMOET II”, Purna Budaya, Yogyakarta 2000 : “20 Perupa Sumatera Barat”, Hotel Ciputra, Jakarata. “Festival Seni Budaya Minang” TIM, Jakarta. “Kelompok SEMOET I”, Purna Budaya, Yogyakarta 1999 : “Sanggar Sakato III”, Purna Budaya, Yogyakarta 1997 : “Festival Kesenian Yogyakarta VIII”, Yogyakarta. “Kelompok SAKATO II, Yogyakarta 1996 : “Festival Kesenian Yogyakarta VIII”, Yogyakarta. “Alumni SSRI/SMSR Padang, Padang 1995 : “Kelompok SAKATO I”, Purna Budaya, Yogyakarta 33


1994 : “Art For All”, Hotel Ambarrukmo, Yogyakarta. “Mc. Donald ASRI Prize”, Purna Budaya, Yogyakarta. “Festival Kesenian Yogyakarta V, Yogyakarta. “Kriya Logam ‘90”, Sasana Ajiyasa FSRD ISI, Yogyakarta 1993 : “Festival Kesenian Yogyakarta IV” Yogyakarta 1991 : “Seni Rupa Al-Hikmah”, Sasana Ajiyasa FSRD ISI, Yogyakarta

Paul Hendro Madiun, 2 April 1968. Pend. Seni Rupa IKIP Yogyakarta Selected Group Exhibitions/3 tahun terakhir 2010 : “Carpe Diem”, Philo Art Space, Jakarta. Pameran seleksi Noah di Nort Art Space Ancol Jakarta. 2009 : Pameran bersama para pemenang JAA “The Running Stars” di Nort art Space Jakarta. 2008 : Pameran Kompetisi Jakarta Art Award di Nort Art Space Ancol Jakarta. Pameran bersama 6 seniman di Denindo Art House Jakarta. 2007 : Pameran Nusantara di Galeri Nasional Yakarta. Pameran Bersama HIPTA di Galeri Cipta II TIM Jakarta. Pameran berdua dengan Ivan Haryanto di Philo Art Space Jakarta. Awards : 2006 : Pemenang 5 besar Jakarta Art Award 2005 : Pemenang 5 besar “Golden Palette” Jakarta 2003 : Pemenang 5 besar Indonesian Art Award Finalis Indofood Art Award

Riduan Bukit Lama, 8 Juni 1976. Institut Seni Indonesia Yogyakarta Selected Group Exhibitons /3 tahun terakhir 2010 : “Carpe Diem”, Philo Art Space, Jakarta. “Bank-Bankkrut” Bentara Budaya, Yogyakarta. 2009 : “Atecment” Roomate Art Space, Yogyakarta. “The Green Earth” Petrick Srudio, San Fransisco, USA. “Guru Oemar 34

Bakri” Jogja Gallery. “Selayang Pandang Bumi Sriwijaya” Taman Budaya, Yogyakarta. “Jogja Insight” Sozo Art Space, Surabaya. “Borderless Word” Tamana Budaya, Yogyakarta. “Hope&Up” D’peak Gallary, Jakarta. “Exposigns” Jogaja Expo Centre, Yogyakarta. 2008 : “MEMO” Mon Decor Gallery, Jakarta. “Survey” Edwin’s Gallery, Jakarta. “The Other” Bentara Budaya, Yogyakarta. “Emotional Home” Bentara Budaya, Yogyakarta. “Freedom” Mon Decor Gallery, Taman Budaya, Yogyakarta. “Freedom” Mon Decor Gallery, Gallery Nasional, Jakarta. “Texsture Dalam Lukisan” Jogja Gallery. “Fragmentasi” Philo Art Space,Jakarta. “Ini Baru Ini” Viviyip Art Room, Jakarta. Awards Sketsa Terbaik FSR ISI Yogyakarta Karya Terbaik Dies Natalis ISI XVIII The Best 5 of Visual Art Borobudur Competition

SONNY ESKA Selected Group Exhibitions 2008 : “Carpe Diem”, Philo Art Space, Jakarta. “S.O.S’’, Ars Longa Galery, Yogyakarta. “Manifesto’’ Galeri Nasional Indonesia. 2001 : “Garis dan warna’’, Daimler Chryler, Deutsche Bank, Jakarta. 2000 : “Jakarta Art Circle’’ Taman Ismail Marzuki. 1999 : “Prelude’’, Gallery Melenium. 1998 : “Rutawa Bumi”, Galeri Cemara 6, Jakarta. “Seni Kontemporer Indonesia”, Galeri Duta Jakarta. 1997 : “Trans-Aksi”, Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung. “Axis (indonesia - Belgia) Galeri Nasional Jakarta. 1996 : “Bienalle X “, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. 1995 : “Seni dan Arsitektur”, Monumen Nasional, Jakarta. “Seni Kontemporer”, Glerum - Singapura. 1993 : “Gerak”, Museum Seni dan Keramik, Jakarta. 1992 : “Seni Lukis 92”, Jakarta Design Center , Jakarta.


1991 : “Jadec”, Jakarta Design Center, Jakarta. 1989 : “Pintu-Pintu”, CCF, Bandung. 1976 : “Putih Hitam”, Senisono, Yogyakarta Solo Exhibitions 2009 : “MUKHA”, Galeri Nasional Indonsia. 2007 : “Encore”, Taman Ismail Marzuki. 2006 : “Panjarwala”, Philo Art Space, Jakarta. 2002 : “Refleksi Kehidupan”, The Regent, Jakarta. 2001 : “Boulevard of Broken Wings”, GTZ, Deutsche Bank, Jakarta. 2000 : “Hitam putih”, House of Art Kemang, Jakarta. “Hitam Putih”, Rumah Seni Bangka, Jakarta. 1999 : “Promenade”, Ganesha Gallery, Four Season Resort, Jimbaran, Bali. 1996 : “Promenade”, Taman ismail marzuki, Jakarta. “Promenade”, Deutsch Gasellschaft fur Technishe Zusammenarbeit, Jakarta. 1995 : “192 BH No.1”, Gedung Eka LIfe, Jakarta. 1994 : “Pendekatan Kearah Satu Sintesa #2, Yayasan Pusat Kebudayaan, Bandung. 1993 “Pendekatan Kearah Satu Sintesa #1”, Balai Budaya, Jakarta

PRINT”, Edwin Gallery, Jakarta. ”KUNDURAN TRUK”, Kersan Art Space, Yogyakarta. “TENGGARA”, Novas Contemporary Urban Centre, Liverpool. 2008 : “ARTRIANGLE”, Soka Gakkai, Malaysia. ”ArtSingapore”, Singapore Art fair.“G-8”, Bale Black Box, Yogyakarta. “Komedi Putar”, Jogja Gallery, Yogyakarta. “Untukmu Perempuan Indonesia”, Museum Arsip, Jakarta. “Lullaby”, V Art Gallery, Yogyakarta. 2007 : “iBUMI, Global Warming Kunstkamera”, Garuda Wisnu Kencana, Bukit Ungasan, Bali “Ride the Lighting”, Parkir Space, Yogyakarta. Awards Grafis terbaik FSR ISI Yogyakarta, 2001 100 besar Phillip Morris Indonesian Art Award

Utin Rini Anggraini Pontianak, 18 December 1976. Seni Grafis, FSR ISI Yogyakarta. Selected Group Exhibitions: 2010 : “Carpe Diem”, Philo Art Space, Jakarta. “DUA KOTA DUA CERITA”, Semarang Gallery, Semarang. “Room is Mine”, Edwin Gallery, Jakarta. 2009 : ”EXPO SIGN”, Jogja Expo Center, Yogyakarta. ”BORDERLESS WORLD”, Taman Budaya, Yogyakarta. “HANG OUT: Pameran Grafis”, Kedai Belakang, Yogyakarta. “HELLO 35


Colophon This catalogue is published in conjunction with a Group Painting Exhibition CARPE DIEM July 5 - 19, 2010 @ Philo Art Space Jl Kemang Timur 90 C South Jakarta 12730 Indonesia t/f: (62 21) 719 84 48 m: +62 811 10 60 47 e: philoartspace99@gmail.com Curator: Tommy F Awuy Writer: Bagus Takwin Special thanks : Bagus Takwin I Artadi I Bambang Sudarto I Cucu Ruchyat I Deddy Paw I Denny “Snod” Susanto I Ida Bagus Purwa I Isa Perkasa I Januri I Khairul el Kamal I Paul Hendro I Riduan I Sonny Eska I Utin Rini Photography of Artworks: Artist Graphic Design: Trizno Published by Philo Art Space 027/2010 Copy Rights © Philo Art Space All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photography, recording or otherwise, without the written permission from Philo Art Space

36


Jl. Kemang Timur 90 C South Jakarta 12730 Indonesia t/f: (62 21) 719 84 48 m: +62 811 10 60 47 e: philoartspace99@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.