SERTIFIKA T
P ER S WAN DE memorandum.co.id memo me mora rand ndum um.co co.id id
SABTU WAGE, 8 JANUARI 2022
memorandumredaksi@gmail.com memo me mora rand ndum umre reda daks ksi@ i@gm gmai aill.co com m
HARGA Rp 3.500,-
DIDUGA DENDAM, PEMILIK TOKO SIN CUAN MANUKAN TAMA DIBUNUH
Oleh: Dahlan Iskan
B
agus. Tepat. Lebih bermanfaat. Itulah pikiran spontan saya setelah tahu di mana lokasi Bali International Hospital (BIH) yang baru. Yang pembangunannya dimulai oleh Presiden Jokowi pekan lalu. Ternyata lokasi itu di kompleks Hotel Bali Beach, Sanur. Tentu Anda pernah ke sana. Terkenal sekali. Sebagai warisan zaman Bung Karno. Kawasan itu memang luas. Sekarang seperti kurang bermanfaat. Kalah oleh hotel-hotel baru yang lebih modern. Terutama lapangan golf di depan hotel itu. Kalah jauh dari 10 lapangan golf lainnya di seluruh Bali.
7 TUSUKAN DI KEPALA DAN MATA Surabaya, Memorandum Kematian Sin Cuan atau Suyatio (66), warga Jalan Manukan Tama A3/6 sekaligus pemilik toko, masih menjadi teka-teki. Dibunuh secara sadis, terduga pelaku belum tertangkap.
Bersambung ke halaman 2
Padahal, polisi telah lah melakunyelidikan. kan serangkaian penyelidikan. ejadian perMulai olah tempat kejadian kara (TKP), memintaii keterangan kut mengasejumlah saksi berikut rang bukti. mankan sejumlah barang Dari keterangan seorang eorang anggota polisi yang enggan gan disebutkan namanya, pembunuhan bunuhan itu diduga kuat bermotif tiff dendam. tif dend dam Hal tersebut dibuktikan kan dengan banyaknya luka tusukan di area ke-
Ashanty
POSITIF OMICRON
FOTO: MEMORANDUM/ALFIN
Mayo Bali
Candra (kanan), keamanan Manukan Tama A2 RT 11 RW 6.
pala dan mata korban. Selain itu, terduga pelaku sudah jauh-jauh hari memang telah merencanakan pembunuhan terhadap penjual air isi ulang dan LPG tersebut. I f Informasi i yang dihimpun dihi Memorandum m di kamar jenazah RSUD dr Soetomo, hasil visum luar terhadap Sin Cuan ada 7 luka tusukan di kepala dan mata kanan. Banyaknya luka tusukan itulah yang menyebabkan kematian
Ada Pria Keluar dari Toko JALAN Manukan Tama 3 sempat mencekam setelah kejadian pembunuhan Sin Cuan, warga setempat. Meski begitu aktivitas warga tetap berjalan normal. Pantauan Memorandum di lokasi pembunuhan terdapat garis polisi yang masih menempel di gerbang toko tersebut. Candra selaku keamanan Manukan Tama A2 RT 11 RW 6 mengaku melihat langsung pembunuhan tersebut. Saat itu. ia hendak memukul tiang guna memberitahu bahwa saat itu pukul 04.00. Tiba tiba pria 63 tahun ini mendengar teriakan dari depot makanan yang lokasinya persis di sebelah lokasi kejadian. “Teriak maling HP, maling HP, gitu Mas,” kata Candra menirukan sumber suara tersebut.
Bersambung ke halaman 11
Bersambung ke halaman 11
Ashanty baru saja menyelesaikan perjalanan bersama keluarganya di Turki. Kabarnya, istri dari Anang Hermansyah itu terpapar Covid-19 varian Omicron.
M
FOTO: MEMORANDUM/RIO
enanggapi isu yang beredar, Ashanty pun angkat bicara. Melalui unggahannya di Instagram stories, Ashanty membenarkan jika dirinya dinyatakan positif Covid-19 setibanya di Jakarta. Bersambung ke halaman 11 Kartu Keluarga Korban.
Masih Hidup
Pecat Pegawai KABAR tewasnya Sin Cuan secara mengenaskan membuat Andi terkejut. Meski tidak mengetahui kronologi secara detail, kakak ipar korban itu menyesalinya. Sebab, sepengetahuannya, korban tidak memunyai musuh. “Korban itu suami adik saya, Wong Lai Fang. Tetapi saya dapat kabar dari Lukas,
TERDUGA pelaku pembunuhan Sin Cuan masih misteri. Informasi yang dihimpun Memorandum, dari hasil olah TKP, polisi juga tidak menemukan kerusakan terhadap rolling door dan toko tersebut. Selain itu, CCTV yang terpasang di toko korban dan milik toko tetangganya, Widodo dalam keadaan mati. Jadi polisi kesulitan mengidentifikasi pelakunya. “CCTV toko saya mati Mas,” kata Widodo saat ditemui di lokasi kejadian. Sementara itu, Widodo mengungkapkan ketika kejadian sedang tidur di lantai dua. Lalu ia terbangun setelah mendapatkan kabar jika tetangganya tewas ditusuk. “Saya keluar dan melihat sudah banyak orang di lokasi dan bu RT, tapi tidak ada warga yang berani masuk karena lantai bersimbah darah serta korban masih hidup,” ungkap Widodo. Sedangkan dia juga melihat pintunya sedikit terbuka.
kakak saya yang nomor dua. Dia diberi tahu istri korban. Waktu itu sekira pukul 06.00. Bilangnya dalam bahasa Cina, wajien (tidak ada). Saya kaget maksudnya tidak ada itu apa,” ungkap Andi ditemui di kamar jenazah RSUD Dr Soetomo, Jumat (7/1). Bersambung ke halaman 11
Toko Sin Cuan dipenuhi ceceran darah.
Bersambung ke halaman 11
Teriak 3 Kali
Kau Masih Gadis atau Sudah Janda? (2)
Bersambung ke halaman 11
FOTO: MEMORANDUM/RIO
BERDASARKAN keterangan warga, Sin Cuan sempat berteriak tiga kali sebelum ditemukan warga tewas bersimbah darah di tokonya, Jalan Manukan Tama A3/6, Jumat (7/12) sekitar pukul 04.15. Teriakan tersebut didengar Chandra (55), penjual bensin eceran yang berada di seberang toko korban. Dia menjelaskan, dirinya saat itu
Pasangan Serasi, Jadi Idola
S
uatu saat Ba’i diajak orang tua sambang adiknya yang kuliah di perguruan tinggi Jombang. Saat itulah Ba’i diperkenalkan vs Endah, teman si adik. Tanpa banyak kendala dan keribe-
Petugas mengevakuasi jenazah Sin Cuan dari lokasi.
Sengaja Dipancing -
Meng, dua kali tes PCR di Turki, dinyatakan negatif; sesampai di Indonesia dan dites PCR lagi, Ashanty dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron.
-
Indonesia dilawan! Tahu gak? Cuma timnas bola Indonesia yang selalu kalah.
Si Mameng
Petugas mengolah TKP.
MENURUT keterangan tetangganya, toko Sin Cuan sering gonta-ganti pegawai. Hal itu disebabkan mereka tidak kerasan dengan sikap korban. Hal ini diungkapkan Ivan, warga setempat saat ditemui Memorandum di lokasi kejadian. “Ada tiga pegawai yang saya tahu saat ini, tapi banyak yang ganti atau keluar-masuk di sini (toko). Kemungkinan sakit hati karena sikapnya”
Bersambung ke halaman 11
ungkap Ivan. Dugaan Ivan cukup berasalan karena kalau perampokan, tidak ada barang yang hilang di toko Sin Cuan. Sepengetahuannya toko sudah tutup pukul 21.00. Meski begitu harus ada pembuktian dan itu menjadi tugas polisi untuk mengungkap siapa pelakunya. Bersambung ke halaman 11
(Suporter nasional) GRAFIS: MEMORANDUM/AZIZ
PENERBIT: PT. Memorandum Sejahtera SIUPP: No. 098/SK/Menpen SIUPP/A6/1986 PELAYANAN IKLAN-PEMASARAN: 031-8275390 REDAKSI: 031-8275390 FAX: 031-8291078 LAYANAN PENGADUAN KORAN & IKLAN:
081-2325-2205