memorandum.co.id
SENIN PAHING, 7 DESEMBER 2020
memorandumredaksi@gmail.com
HARGA Rp 3.500,-
MELANGKAH LEBIH TANGGUH
Aliran Lobster
S
Sejak kali pertama memegang tongkat komando kapolda Jatim, Jumat (20/11), Irjenpol Nico Afinta langsung tancap gas untuk membuat Jatim lebih tangguh. Salah satunya safari untuk meminta doa restu ke pondok pesantren (ponpes). Kali pertama, Nico mengunjungi Ponpes Sabilurrosyad di Kota Malang. Setelah itu, Ponpes Al Amin, dan Lirboyo di Kediri yang menjadi kunjungan Nico.
la psus
Selanjutnya safari Nico meTebuireng, dan Ponpes Bahrul nuju Ponpes Sidogiri yang Ulum Jombang. Selang satu berada di Kecamatan Kraton, hari, Nico sowan ke Ponpes LAPORAN KHUSUS Kabupaten Pasuruan. Tidak Salafiyyah AL Misbar di Desa berhenti disitu, alumni Akademi KepolisiMojoranu, Kecamatan Sooko, Mojokerto. an (Akpol) 1992 itu berkunjung ke Ponpes Bersambung ke halaman 11
FOTO: MEMORANDUM/DANNY
ecara emosional debat benur lobster pasti dimenangkan oleh pihak yang melarang ekspor. Sering kali yang rasional kalah dengan yang emosional. Apalagi kalau yang emosional itu didukung pula alasan yang rasional. Maka jelas: larangan ekspor benur pasti menang setidaknya 2:1 dari yang pro ekspor. Mungkin bahkan 3:1. Tentu soal ekspor benur itu bukan harus menang-menangan. Bila Anda setuju ekspor benur Anda punya banyak alasan. Mulai dari membela nelayan tangkap benur sampai membela negara yang-harus menggalakkan ekspor. Anda juga bisa beralasan agar penyelundup hilang dengan sendirinya tanpa harus diberantas. Bersambung ke halaman 2
SAFARI PONPES, MINTA DOA RESTU KIAI
Kapolda Jatim Irjenpol Nico Afinta dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto berfoto bersama ulama Madura.
Kapolda Jatim Irjenpol Nico Afinta menabur bunga makam kakek dan nenek di Permakaman Islam Plosoklaten.
Terapkan Konsep TWT di Mapolda Jatim Tya Ariestya
Tetap di Rumah PASIEN Covid-19 makin bertambah, siapapun tetap harus waspada termasuk aktris cantik Tya Ariestya. Ia menghabiskan banyak waktu di rumah saja bersama suami dan buah hatinya. Bersambung ke halaman 11
+
Meng, Armuji nggowes pada masa tenang.
-
Siapa tahu sambil teriak-teriak kampanye di dalam hati.
Si Mameng (Pejuang serangan fajar)
SAAT bertugas dimanapun, sosok Irjenpol Nico Afinta selalu menerapkan konsep tugas, wewenang, dan tanggung jawab (TWT). Konsep tersebut yang akan menjadi pegangan Nico dan selalu dijalankan dimanapun dia bertugas seiring perkembangan dan dinamika. Nico menyampaikan, jika anggota baik maka organisasi Bersambung ke halaman 11
FOTO: MEMORANDUM/DANNY
MOMEN luar biasa terjadi saat Kapolda Jatim ngunjungi KabuIrjenpol Nico Afinta mengunjungi ngecek kesiapan paten Kediri. Setelah mengecek lres Kediri guna Polres Kediri Kota dan Polres entak 2020, Nico pengamanan Pilkada Serentak melanjutkan perjalanan ke permakaman di Desa Plosoklaten. si tersebut, Nico Sesampainya di lokasi menuju pusara kakek dan neneknya yakni almarhum Marto Dimin dan almarhumah Bersambung ke halaman 11 Kapolda Jatim Irjenpol Nico Afinta bersama Irjenpol M Fadil Imran.
Sosok Tegas dan Humoris, Khas Arek Suroboyo MASUKNYA Irjenpol Nico mor Afinta menjadi orang nomor k persatu di Polda Jatim menarik arib sehatian sejumlah sahabat karib n Rosano masa sekolahnya dulu. Don hari memiliki misalnya. Pria yang sehari-hari an bisnis itu kesibukan sebagai konsultan paham betul bagaimana keseharian hingga karakter Nico. a di bangku Sejak duduk bersama ama Negeri Sekolah Menengah Pertama n dan Nico (SMPN) 1 Surabaya, Don Bersambung ke halaman 11
Maksimalkan Program Kampung Tangguh Semeru FOTO: MEMORANDUM/DANNY
FOTO: MEMORANDUM/DANNY
Tidak Lupakan Leluhur, Ziarah Makam
Kapolda Jatim Irjenpol Nico Afinta
BENTUK loyalitas terhadap pimpinan di sekaligus senior ditunjukkan Kapolda Nic Afinta. Dia bersaJatim Irjenpol Nico J ma Forkopimda Jawa Timur melanK jutkan program Kampung Tangguh Semeru (KTS) yan yang digagas Irjenpol M Fadil Imran. Terb Terbukti, dari program tersebut, penyebaran Covid-19 di Jawa Timur kian menurun. Bersambung ke halaman 11
SUAMI DAN AYAH MASA KINI YANG HIDUP BAK ZAMAN JAHILIYAH Έ3Ή
Menabrak Kucing Sekeluar Tol Waru, Yakin Nasib Tambah Sial Pada tahlilan hari ketujuh kematian ayah Risa, keluarga mengundang ustaz. Dalam ceramahnya, sang ustaz, sebut saja Azis, antara lain, menjelaskan budaya bangsa Arab sebelum Islam datang. Yuli Setyo Budi, Surabaya
Menurut Ustaz Azis, pada masa jahiliyah sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab mempunyai kebiasaan melepas burung saat akan bepergian. Bila burung itu terbang dari arah kiri ke kanan, mereka percaya bahwa itu pertanda nasib baik. Mereka lantas berangkat. Namun bila sebaliknya, itu pertanda nasib sial. Buruk. Mereka mengurungkan niat be-
pergiannya. “Masuk akal nggak Ibu-Ibu?” tanya Azis dari mimbar. Spontan jemaah tahlil menjawab, “Tidak…” “Lalu siapa yang menentukan nasib manusia?” “Allah…” Ceramah interaktif itu, rupanya, disenangi jemaah. Buktinya, meski Bersambung ke halaman 11
PENERBIT: PT. Memorandum Sejahtera SIUPP: No. 098/SK/Menpen SIUPP/A6/1986 PELAYANAN IKLAN-PEMASARAN: 031-8275390 REDAKSI: 031-8275390 FAX: 031-8291078 LAYANAN PENGADUAN KORAN & IKLAN:
081-2325-2205