7 minute read

Pemkot Kerja Sama dengan Bulog

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Surabaya sebenarnya tidak tinggal diam.

Mereka menggelar operasi pasar beras murah di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Operasi pasar untuk mengendalikan inflasi daerah tersebut, digelar di sejumlah lokasi pada tanggal 4 - 5 Februari 2023.

Advertisement

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pemkot menggelar operasi pasar beras murah dengan menggandeng Bulog. Operasi pasar tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama beras.

“Memang harga minyak lebih tinggi, termasuk beras. Karena itu kita dalam waktu dua hari memastikan yang di Bulog. Kita lihat beras lokal berapa, kita koordinasi dengan Bulog,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

Selain beras, Wali Kota Eri Cahyadi menyebut, bahwa Pemkot Surabaya juga berencana menggelar operasi minyak goreng murah. Saat ini, Pemkot Surabaya tengah berkoordinasi dengan provinsi dan Bulog mengenai perhitungan HET minyak goreng. “Beras kita melakukan operasi pasar, sama dengan minyak. Minyak pun kita koordinasikan juga dengan provinsi terkait HET-nya,” urainya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos mengungkapkan, beberapa hari ini harga beras mengalami kenaikan. Untuk itu, dan gurunya Syekh Syaikhona

Muhammad Kholil sama-sama mondok di Pondok Pesantrean

Siwalan Panji.Nilai historis inilah yang coba diingatkan lagi oleh PBNU kepada warga Nadliyin. Karena itu, diharapkan, moment perayaaan di Sidoarjo sebagai tempat ngalap limpahan berkah sebanyak-banyaknya.

Juru Bicara Puncak Resepsi 1

Abad NU Rahmat Hidayat Pulungan seperti dikutip dari detik.com mengungkapkan, perayaan Satu Abad NU adalah moment tepat dan pas bagi warga Nadliyin untuk menjemput berkat sebanyak-banyaknya.

“Kami ingin meraup berkah dari para muassis (pendiri) NU sebanyak-banyaknya,” ungkap Rahmat.

Sesuai tema Satu Abad NU

‘Mendigdayakan Nahdlatul Ulama

Menjemput Abad Kedua Menuju

Kebangkitan Baru’, PBNU ingin warga Nadliyin benar-benar memahami bahwa NU ada dalam ca-

Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Surabaya menggelar operasi pasar.

“Harga beras (yang disediakan) sekitar Rp43-46 ribu per ukuran 5 kilogram. Untuk berikutnya, Senin (hari ini) kita masih menunggu stok dari teman-teman Bulog,” ungkap dia.

Tak hanya itu, Yos mengungkapkan, bahwa pemkot juga rutin menggelar operasi pasar untuk komoditas bahan pokok yang lain. Namun, jumlah komoditas dan lokasinya tidak sebanyak seperti pelaksanaan Operasi Pasar beras murah.

“Operasi pasar produk-produk la- tatan sejarah panjang perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. NU ikut berjuang. Sejuta warga Nadliyin yang diperkirakan akan datang ke Sidoarjo diharapkan menjemput limpahan berkah dari tempat yang mempunyai sejarah munculnya ulama-ulama besar dalam penyebaran Agama Islam di Jawa Timur, khususnya dan Indonesia pada umumnya. Nah, di era modern saat ini, warga Nadliyin kembali diingatkan landasan berdirinya NU. Antara lain, Tawassuth dan I’tidal (moderat dan teguh), Tasamuh (toleran), Tawazun (seimbang) serta Amar Ma’ruf Nahi Munkar Landasan ini sebenarnya masih sesuai dengan era modern. Tinggal bagaimana warga Nadliyin mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Perayaan Satu Abad NU di tahun politik juga menjadi tantangan tersendiri bagi warga Nadliyin. Sebab, tahun politik tak jarang innya kita jalan rutin setiap hari, hanya jumlahnya di satu atau dua kecamatan. Khusus untuk beras, dua hari ini kita gebyar di beberapa lokasi pasar dan kecamatan,” katanya.

Operasi pasar kali ini dibuka secara serentak mulai pukul 07.00 WIB. Di Pasar Tambah Rejo sendiri, sebanyak 1 ton beras yang disiapkan, ludes dalam waktu 1 jam. Masing-masing warga di sana, diperbolehkan membeli maksimal 10 kilogram atau ukuran 5 kilogram per karungnya.

Satu di antara warga yang membeli beras murah di Operasi Pasar membuat warga NU tercerai-berai karena politik identitas.

Karena itu, jauh-jauh hari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengimbau semua elemen bangsa tidak lagi menggunakan politik identitas. Sebab, politik ini sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan beragama di Indonesia.

Saking pentingnya kerukunan antarwarga Nadliyin, Gus Yahya-sapaan karib KH Yahya Cholil Staquf memberikan warning kepada elite politik agar menjaga keselamatan warga.

Ia juga mewanti-wanti kepada warga Nahdliyin agar tidak terkecoh dengan kampanye-kampanye politik yang mengatasnamakan NU apalagi sampai menggunakan alat atribut NU.

“Ya kita melihat tanda-tanda bahwa ada kelompok-kelompok yang problematis, sangat potensial menimbulkan ancaman yang serius,” tegas Gus Yahya. (ono/udi)

Dipicu Musim Hujan

MUSIM hujan yang melanda sejumlah daerah mulai awal Oktober membuat harga cabai merah keriting di pasar tradisional di Surabaya melonjak tajam. Komoditas lain yang harganya ikut naik adalah bawang dan tomat, Minggu (5/2).

Hasil pantauan di Pasar Keputran, harga bawang putih dan merah yang sebelumnya Rp 23 ribu per kilogram naik Rp 38 ribu.

Kenaikan harga juga diikuti cabai. Untuk harga cabai besar biasa dikisaran Rp 20 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 25 ribu.

Sedangkan untuk cabai kecil naik menjadi Rp 55 ribu per kilogram. Sebelumnya harganya Rp 35 ribu per kilo.

Rokim, pedagang bawang di Pasar Keputran mengatakan, kenaikan harga dikarenakan faktor musim hujan. “Kalau hujan sehingga petani biasanya gagal panen jadi harganya mahal,” kata Rokim saat ditemui di sela-sela berjualan.

Menurutnya, bawang yang datang di Pasar Keputran biasanya dari Probolinggo, Nganjuk, Madura, dan Batu. “Yang paling mahal bawang asal Probolinggo,” ungkap Rokim.

Kenaikan yang sama juga terlihat di Pasar Mangga Dua Wonokromo. Untuk harga cabai kecil kecil mencapai Rp 55 ribu perkilogram.

Sedangkan cabai besar Rp 25 ribu per kilogram dan cabai hijau yang sebelumnya seharga Rp 15 ribu per kilogram naik menjadi Rp 18 ribu. “Kalau cabai berasal dari Jombang dan Lumajang,” kata Devan.

Sementara Nuroh, penjual bawang di Pasar Mangga Dua menjual bawang merah seharga Rp 35 per kilogram dan bawang putih Rp 24-26 ribu per kilogram. “Sebelumnya hanya harganya Rp 30 ribu per kilo untuk bawang merah,” tandasnya.

Sementara harga tomat yang sebelumnya seharga Rp 5.000 per kilogram juga naik menjadi Rp 6.000 per kilo.

Farul mengatakan, biasanya tomat dikirim dari Ploso Malang, Bandung, dan Lumajang. “Kualitas tomat yang bagus dari Lumajang,” ujarnya. (rio/ono)

Tambah Rejo adalah Irma Herawati. Warga Tambaksari Kota Surabaya ini mengaku terbantu dengan keberadaan operasi pasar yang digelar Pemkot Surabaya. “Memperingankan warga. Kan harga beras mahal sekarang, ada yang Rp13.000, ada yang Rp12.500 per kilogramnya. Ini tadi kalau dihitung tidak sampai Rp10 ribu per kilogramnya,” kata dia. Irma biasa dia dipanggil, juga berharap kepada Pemkot Surabaya agar ke depan dapat menggelar operasi pasar dengan komoditas bahan pokok yang lain. Seperti di antaranya, minyak goreng dan gula. “Sangat membantu, kalau bisa gula dan minyak juga. Dimurahkan semua bahan-bahan pokoknya,” pungkasnya. (rio/fdn/ono)

Persahabatan Adi Hasyim dan Mas Darwis Sambungan dari halaman 9 berdiri pada 18 Nopember 1912. Jauh sebelum itu, keduanya sama-sama berguru guru pada Kiai Khalil Bangkalan. Keduanya kemudian melanjutkan menimba ilmu di Kiai Sholeh Darat Semarang. Mereka belajar ilmu dari kitab kitab karya ulama besar, seperti tasawuf, fikih, serta ilmu lainya. Di Semarang merek belajar dua tahun dan selama itu pula, konon keduany tinggal sekamar. Setelah itu mereka sama-sama menimba ilmu di Makkah, Arab Saudi. Mereka belajar dari para ulama besar di sana. Setelah kembali ke Indonesia, Kiai Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah. Sementara Syaikh Hasyim Asya’ari mendirikan NU. Kedua organisasi ini baik NU dan Muhammadiyah menjadi wadah besar bagi umat Islam di Indonesia.

Hasyim lebih fokus kepada perjuangan umat. Karena itu tidak salah jika ia menerbitkan 19 buku sepanjang hidupnya. Pentingnya perjuangan untuk umat berimbas pada banyaknya Pondok Pesantren yang terbesar di Indonesia. NU juga mewarnai dinamika politik di Indonesia dengan terpilihnya Abdurrahman Wahid atau karib disapa Gus Dur sebagai Presiden Indonesia keempat. GUs Dur tak lain adalah cucu dari Hasyim Asya’ri pendiri NU. Kepemimpinan Gus Dur yang dianggap banyak pengamat sebagai pemimpin yang easy going melahirkan dinamika politik yang luar biasa. Bahkan, Gus Dur juga terang-terangan mengaku mempunyai darah Tionghoa. Ia merupakan keturunan Tan Kim Han yang me- nikah dengan Tan A Lok, saudara kandung Raden Patah (Tan Eng Hwa), pendiri Kesultanan Demak. Maka tidak heran Gus Dur membuat warga Tonghoa yang minioritas akhirnya bernafas lega setelah Perayaan Imlek (Tahun Baru Cina) boleh dirayakan secara terbuka. Padahal di Zaman Presiden Soeharto, warga Tonghoa merayakan Imlek sembunyi-sembunyi.

Kekaguman orang-orang terkait sepak terjang Gus Dur melahirkan komunitas Gusdurian, di mana pemikiran-pemikiran salah satu tokoh besar NU modern ini menjadi bagian penting dari mereka. Pemikiran-pemikiran dan kekaguman kepada Gus Dur membuat Gusdurian hingga kini masih hidup dan tersebar di seluruh Indonesia. (ono/udi)

Bupati Ahmad Muhdlor menghadiri rapat koordinasi finalisasi persiapan acara puncak Harlah 1 Abad NU.

Puncak Harlah 1 Abad NU

165.959

Nasi Bungkus

Dibagikan Gratis

Sidoarjo, Memorandum

Puncak peringatan 1 Abad NU digelar di stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2) besok. Diperkirakan 1 juta warga nahdliyin (sebutan warga NU) dari seluruh Indonesia akan hadir. Acara ini juga dihadiri 300 ulama dunia.

Hajatan akbar peringatan hari lahir NU ke 100 tahun itu disambut Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan masyarakatnya dengan gembira. Tidak sedikit masyarakat Sidoarjo secara sukarela menyediakan makanan dan minuman gratis bagi para tamu yang akan datang.

Tidak terkecuali seluruh ASN Kabupaten Sidoarjo. Hasilnya terkumpul 165.959 nasi bungkus. Selain nasi bungkus, juga ada air mineral. Hal itu sebagai bentuk dukungan suksesnya peringatan 1 Abad NU.

Dukungan ASN Sidoarjo itu dilaporkan Bupati Sidoarjo

H. Ahmad Muhdlor S.IP kepada Gubernur Jawa Timur Hj.

Khofifah Indar Parawansa pada Rapat Koordinasi/Rakor terkait finalisasi persiapan acara puncak Harlah 1 Abad NU di gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (3/2).

Rakor tersebut dihadiri Kapolda Jatim Irjen Toni

Harmanto, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Kabinda Jatim Brigjen TNI Fahmi Sudirman serta Dirlantas

Polda Jatim Kombespol M. Taslim Choirudin.

Bupati H Ahmad Muhdlor mengatakan masyarakat

Sidoarjo sangat antusias menyambut peringatan 1 Abad NU.

Salah satu buktinya dengan sukarela menyediakan makanan dan minuman gratis bagi tamu yang akan datang. Selain dari

ASN Sidoarjo, FKPQ Sidoarjo juga akan menyediakan 125 ribu nasi bungkus.

"Semua OPD 165 ribu bungkus lebih, kami sendiri melihatnya merasa bangga atas dukungan yang ditunjukkan

ASN Sidoarjo seperti ini,"ucapnya.

Bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor berharap

Kabupaten Sidoarjo dapat menjadi tuan rumah yang baik pada peringatan Harlah 1 Abad NU besok.

Oleh karenanya ia akan berupaya semaksimal mungkin untuk memfasilitasi penyelenggaraannya. Dikatakannya demi kesuksesan peringatan Harlah 1 Abad NU besok, dirinya telah mengeluarkan surat himbauan WFH bagi ASN Sidoarjo. Selain itu himbauan agar sekolah melakukan pembelajaran secara daring juga telah disebarkannya.

"Peringatan Harlah 1 Abad NU ini mendapat sambutan yang cukup meriah dari masyarakat, termasuk pabrik-pabrik besar, dengan adanya himbauan dari bupati, kemarin mereka sudah bersiap diri, meliburkan sendiri karyawannya, tinggal menunggu dukungan dari Surabaya mengingat sebagaian warga Sidoarjo bekerja di Surabaya, kami akan secepatnya berkoordinasi dengan Mas Eri (Walikota Surabaya),"ujarnya.

Selain 165 ribu lebih nasi bungkus yang akan dibagikan gratis besok, ASN Sidoarjo juga akan membagikan 486 dus air mineral kemasan 220 ml, 29.100 botol air mineral 220 ml serta 7.400 botol air mineral 600ml dan 5 dus teh pucuk harum. Semua itu tidak hanya dihimpun oleh OPD saja, namun juga dari BUMD Sidoarjo. (yud/jok/mik)

This article is from: