memorandum.co.id
RABU PAHING, 28 OKTOBER 2020
HARGA Rp 3.500,-
SEKS DI PITRAD, SALAH SIAPA? Pada m masa pandemi, aktivip tas pitrad (pijat tradisional) di K Kota Surabaya ternyata m masih ramai. Padahal, ke kegiatan tersebut jelasje jelas dilarang Pemkot S Surabaya sejak awal w wabah pada Februari 2 2020.
Ivanka Lincoln
lapsus LAPORAN KHUSUS
P
enyakit ini disebut ‘’Trauma 2016’’. Penyakit itulah yang sekarang melanda pendukung Partai Demokrat Amerika Serikat. Waktu itu jelas, semua survei mengunggulkan Hillary Clinton. Dan itu benar. Hillary pun menang. Perolehan suaranyi 6 juta lebih banyak dari Donald Trump. Tapi nyatanya Trump-lah yang jadi presiden. Itulah trauma terbesar sekarang ini di sana. Apalagi satu-satunya lembaga survei yang dulu mengunggulkan Trump kali ini juga masih sama. (Disway kemarin). Bersambung ke halaman 8
Crime
P ER S WAN DE
SERTIFIKA T
memorandumredaksi@gmail.com
Namun dalam praktiknya N pelay pelayanan pijat berikut servis esekesek-eseknya masih aman-aman saja. Seolah-olah pemilik usaha ini tidak mempedulikan anca ancaman penyebaran virus coro corona yang dikhawatirkan Pem Pemkot Surabaya. Bahkan wil wilayah Surabaya sempat m menjadi zona merah karena j jumlah penderita corona yang relatif tinggi. Memastikan ketidaktaatan pengusaha pitrad terhadap kebijakan pemkot ini, Memorandum melakukan penelusuran. Seperti di salah satu kawasan Jalan Mayjen Sungkono yang l lokasinya berada di kompl pleks perkantoran dan ruko. Bersambung ke halaman 11
Pertiwi Ayu Khrisna
Bilik-bilik terapis yang ditinggal pelanggan.
Strategi Tom And Jerry Akali Perwali 33
Mediasi Gagal PERKAWINAN Nita Thalia dan Nurdin Rudythia akhirnya tidak bisa dipertahankan. Padahal, keduanya telah 20 tahun membina rumah tangga. Sidang perceraian Nita dan Nurdin kembali digelar di Pengadilan Agama Jakarta Utara. FOTO: MEMORANDUM/DANNY/SAFRI
Bersambung ke halaman 11
TIDAK TERBIT
Para terapis menunggu pelanggan.
DITERBITKANNYA Perwali 33/2020 beberapa waktu lalu, nampaknya hanya menjadi gertak sambal pemberi kebijakan terhadap pengusaha panti pijat berkedok pijat tradisional dan spa. Alih-alih harus membayar banyak orang, sejumlah pitrad masih nekat buka di masa pandemi. Kondisi ini jelas membuat aparat tidak berdaya. Dari catatan kepolisian, sejak pandemi mewabah, ada saja para pelaku yang masih menyediakan jasa pijat plus-plus. Seorang muncikari saat itu diamankan dari salah satu panti pijat tradisional di kawasan Surabaya Barat. “Sudah ada yang kami amankan beberapa waktu lalu. Kami tangkap dengan tuduhan mempermudah aksi cabul dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO),” kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Fauzi Pratama, kemarin Selasa (27/10)siang. Fauzi menegaskan, jika pihaknya tidak segan menindak para pelaku dari sekadar muncikari atau para pengusaha yang nekat membuka layanan saat pandemi Covid-19 masih mewabah. Diketahui, apabila menghalangi pemerintah dalam Bersambung ke halaman 11
FOTO: MEMORANDUM/ALFIN
Aparat Tak Berdaya
Nita Thalia
Sehubungan Libur Nasional Maulid Nabi Muhammad SAW, Surat Kabar Harian MEMORANDUM pada tanggal 29, 30, 31 Oktober 2020 tidak terbit. MEMORANDUM kembali terbit seperti biasa mulai Senin, 2 November 2020. Harap para pembaca dan relasi iklan maklum. Penerbit
Kondisi ini sangat rentan penyebaran Covid-19. Sebab, pemberlakuan protokol kesehatan jelas diabaikan. Kepala Bidang Industri Wisata Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya Maulisa Nusyara menegaskan, selama pandemi panti pijat dilarang beroperasi. Hal ini tertuang dalam Perwali 33/ 2020 tentang Pedoman Tatanan Hidup Baru dalam Pandemi Covid-19. Jika mereka sekarang ini buka, masih lanjut dia, bukan resmi. Sebab, sampai sekarang larangan beroperasi tempat rekreasi dan hiburan umum (RHU) termasuk di Bersambung ke halaman 11
FOTO: MEMORANDUM/ROZAAQ
PENEGAKAN peraturan daerah (perda) atau peraturan wali kota (perwali) seakan sudah dilakukan dengan benar. Namun kenyataannya, sejak Februari hingga Oktober selama pandemi Covid-19 tidak ada satupun penindakan terhadap tempat pitrad yang diduga melanggar. Terkesan sejumlah kebijakan Wali Kota Tri Rismaharini dikadali bawahannya. Mereka menyajikan laporan asal ibu senang. Adanya larangan beroperasi selama pandemi Covid-19, masih ada juga panti pijat nekat buka, meski secara sembunyi. Tidak jarang pelaku lebih menjanjikan pijat plus-plus yang juga beroperasi.
FOTO: MEMORANDUM/ALFIN
Bu Risma Dikadali Bawahan
Terapis melayani tamu.
SELAMA masa pandemi pengusaha pitrad harus kalang kabut. Mereka tidak lagi mampu menahan beban berat, 9 bulan dilarang operasional setelah revisi perwali 33 tahun 2020, tentang new normal, dari Perwali No 28 Tahun 2020. Pengusaha yang mewanti-wanti identitasnya tidak dikorankan ini menyebutkan perwali 33 tahun 2020 hanya larangan, tidak ada solusi selama bagi pekerja atau pengusaha pitrad. Mereka dipaksa hidup segan mati tak mau, karena tidak mampu beroperasi. Catatan yang ia sampaikan, ada sekitar 200 pitrad di seluruh wilayah Kota Surabaya yang dipastikan mempunyai izin. “Sejak pandemi usaha pitrad ini berjatuhan,” terang dia. Bersambung ke halaman 11
TAK DIHARGAI ISTRI, MENIKAH VS PEREMPUAN BAHU LAWEYAN Έ3Ή
Dilamar Pukul 03.00 Dini Hari di Stan Daging Pasar Keputran +
Meng, kata Kepala BNNP Jatim Brigjenpol Drs Bambang Priyambadha SH MH, HP permudah napi kendalikan jaringan dari lapas.
-
Tul. HP juga permudah pejabat kendalikan cem-ceman dari kantor.
Si Mameng (Lelaki hidung mulus)
Endang mengaku sempat drop dan trauma untuk menikah lagi. Tapi, mengapa akhirnya menikah lagi dengan suami kelima? Kata Endang, manusia memang hanya bisa berencana, tapi Tuhan-lah yang menentukan. Yuli Setyo Budi, Surabaya
“Ceritanya panjang. Lucu sekaligus mengharukan,” kata Endang, yang menjelaskan bahwa suami kelimanya adalah tokoh agama yang lumayan dikenal masyarakat sekitar. Dia anti-gugon tuhon. Lelaki tersebut, sapa saja Munir, tergolong joko tuwo karena belum nikah pada usianya yang hampir 35. Sebenarnya pemuda ini
sudah mencari ke sana-kemari, tapi tidak menemukan perempuan yang sesuai kata hatinya. Pe m u d a t e r s e b u t baru merasakan hatinya krenyeng-krenyeng ketika kali pertama bertemu Endang. Tanpa menunda-nunda, saat itu juga Munir melamar Endang. Bersambung ke halaman 11
PENERBIT: PT. Memorandum Sejahtera SIUPP: No. 098/SK/Menpen SIUPP/A6/1986 PELAYANAN IKLAN-PEMASARAN: 031-8275390 REDAKSI: 031-8275390 FAX: 031-8291078 LAYANAN PENGADUAN KORAN & IKLAN:
081-2325-2205