Koran Memorandum Edisi 26 September 2020

Page 1

memorandum.co.id

SABTU KLIWON, 26 SEPTEMBER 2020

memorandumredaksi@gmail.com com

HARGA Rp 3.500,-

LEGALKAN “86” KASUS HUKUM SERTIFIKA T

P ER S WAN DE

BANYAK CELAH PELANGGARAN

MATA HATI Oleh: Arief Sosiawan Pemimpin Redaksi

Jangan Dikalahkan Merpati

K

omisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menetapkan dua pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali Kota Surabaya, Kamis (24/9). Itu artinya kedua paslon resmi bertarung dalam perebutan kursi Surabaya-1 dan wakilnya. Bagi kedua paslon, penetapan ini makin membuat hati mereka berdebar-debar. Hal itu sangat terlihat dari raut muka Eri Cahyadi-Armuji (Er-Ji) dan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (Ma-Ju).  Bersambung ke halaman 2 

FOTO: MEMORANDUM/FERRY

Masih ingat kasus seorang nenek tertuduh mencuri tiga buah kakao di Darmakradenan, Banyumas, Jawa Tengah, yang dijerat pasal 362 KUHP? Sungguh memprihatinkan. Gegara hanya mencuri dengan jumlah kerugian Rp 30 ribu, hakim memutuskan nenek tersebut dihukum 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan 3 bulan. Tidak hanya itu, kasus kecil lainnya juga menimpa seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) yang harus meringkuk di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, lantaran dituduh mencuri voucher perdana HP senilai Rp 10 ribu. DL dikenakan pasal 363 KUHP tentang Pencurian. Di Surabaya sendiri juga banyak kasus yang hanya sekadar mencuri sandal di masjid, mencuri buah di pasar, dan mencuri kotak amal di masjid dengan jumlah kerugian kecil hanya karena urusan masalah perut berujung pidana. Masalahnya sepele, korban biasanya meluapkan emosi dibandingkan solusi untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Itu hanya sebagian contoh kecil yang mencuat ke permukaan umum. Bagaimana dengan perkara-perkara lainnya yang tidak sampai terekspos media terutama kasus kecil hingga harus diputuskan di meja hijau pengadilan.  Bersambung ke halaman 11 

Anggara Suryanagara

Tindak Tegas jika Dimainkan PENERAPAN keadilan restoratif di Jatim ternyata sudah berjalan. Meski belum semua kejaksaan melakukan perja yang baru berusia dua bulan tersebut. Hingga September ini, sudah ada empat perkara yang masuk di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim yang ditangani. “Keempatnya itu dari Kejari Jember (pasal 351 KUHP), Kejari Kota Probolinggo (pasal 351 KUHP), Kejari Magetan (pasal 362 KUHP), dan Kejari Surabaya,” ujar Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Jatim Anggara Suryanagara. Lanjut Angga, sapaan Anggara  Bersambung ke halaman 11 

Jadi, sekarang ini menurut hemat saya penegakan ke ranah hukum tambal sulam. Di mana, pengadilan dengan Peraturan Mahkamah Agung (Perma) dengan membuat keputusan manakala kerugian tidak sampai Rp 2,5 juta tidak ditahan. Lalu polisi membuat peraturan perkara bisa dihentikan. SUDIMAN SIDABUKKE PENGACARA

Kurangi Penumpukan Perkara

FOTO: MEMORANDUM/FERRY

FOTO: ISTIMEWA

UPAYA kejaksaan untuk menerapkan keadilan restoratif merupakan langkah inisiatif bahwa perkara bisa diselesaikan tanpa harus melalui pengadilan. Bahwa, tidak semua pelanggar hukum itu dipidana badan. Menurut anggota Komisi III DPR RI Wihadi Wiyanto, bahwa apa yang dilakukan kejaksaan itu untuk mengurangi penumpukan perkara yang kasusnya kecil. Selain itu, biaya penanganan perkara juga tidak murah termasuk sampai ada putusan dari pengadilan. “Berapa biaya yang dikeluarkan negara dengan memberikan makan sehari-hari. Negara bukan mendapatkan uang kembali malah rugi, dan itu juga tidak memberikan efek jera,” ujar Wihadi Wiyanto, anggota Komisi III DPR RI.  Bersambung ke halaman 11 

Dilaksanakan dengan Tanggung Jawab

Wihadi Wiyanto

DITERAPKANNYA Peraturan Jaksa Agung nomor 15 tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif, mendapat respons positif dari pihak pengadilan. Namun, meski adanya payung hukum tersebut diharapkan tidak malah menimbulkan suatu kekisruhan. Di mana nanti ada perkara-perkara yang ada tanda petiknya bisa didamaikan. Seperti yang dikatakan Humas Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Martin Ginting. Bahwa, seolah-olah perkara bisa  Bersambung ke halaman 11 

Martin Ginting

Masyarakat Belum Tahu FOTO-FOTO: MEMORANDUM/ROZAAQ

Luna Maya

Sedang Menanti BUKAN rahasia umum kalau Luna Maya adalah mantan pacar Ariel NOAH. Bahkan, publik selalu mengaitkan kedua artis itu meski keduanya kini telah punya kehidupan sendiri-sendiri. Mereka pun masih berharap keduanya kembali berpacaran.  Bersambung ke hal 11 

+

Meng, kata wakil ketua dewan: serahkan Hi-Tech Mall ke BUMD.

-

Mungkin maksudnya: serahkan Hi-Tech Mall ke temanteman.

Si Mameng (Playmaker)

Imam Mukhson dan Syukri Nur Zaman

PENERAPAN Peraturan Kejaksaan RI No 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif belum maksimal sosialisasinya ke masyarakat kalangan menengah ke bawah. Sebagaimana yang dirasakan Imam Mukhson, warga Jalan Tenggilis Mejoyo ini. Hingga saat ini, ia tidak mengetahui adanya peraturan tersebut. Bahkan tetangga Imam yang saat

itu bercengkerama di teras rumah Imam juga mengatakan hal serupa. “Wah saya tidak tahu ada peraturan baru, sepertinya masih banyak masyarakat yang belum tahu peraturannya,” ujar Imam kepada Memorandum. Imam mengatakan, bahwa pihaknya setuju terhadap pemberlakuan peraturan itu dengan syarat  Bersambung ke halaman 11 

PEMBANTU ITU BUKAN ASLI PEMBANTU. NAMANYA JEM. SARIJEM Έ1Ή

Tertarik Pembantu yang Cantik dan Seksi, Lemah Lembut Lagi “Maaf. Bapak tertarik kepada saya ya? Kalau saya perhatikan, sudah dua minggu ini Bapak melihat saya penuh arti. Sekali lagi maaf bila saya lancang mengirim WA kepada Panjenengan.” Yuli Setyo Budi, Surabaya

Didik (32, bukan nama sebenarnya) terpaku memandangi layar HP-nya. Sudah tiga hari pesan itu tersimpan di memori. Ada yang mengganjal hatinya terkait pesan WA tadi. “Jujur Mas, waktu itu aku ragu: benarkah pesan tersebut dikirimkan dia?” kata Didik saat bersilaturahmi dalam rangka Idul Fitri 1441 H silam. Didik adalah adik mindoan

Memorandum, “Lha dia itu siapa?” tanya Memorandum. “Jem. Sarijem,” jawab Didik, yang lantas menjelaskan bahwa Jem, atau Sarijem, adalah gadis yang sejak awal Ramadan membantu keluarga beres-beres pekerjaan rumah. “Pembantu?” tanya Memorandum  Bersambung ke halaman 11 

PENERBIT: PT. Memorandum Sejahtera  SIUPP: No. 098/SK/Menpen SIUPP/A6/1986  PELAYANAN IKLAN-PEMASARAN: 031-8275390  REDAKSI: 031-8275390  FAX: 031-8291078  LAYANAN PENGADUAN KORAN & IKLAN:

081-2325-2205


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.