SERTIFIKA T
P ER S WAN DE memorandum.co.id
SABTU KLIWON, 24 APRIL 2021
memorandumredaksi@gmail.com
HARGA Rp 3.500,-
Oleh: Arief Sosiawan Pemimpin Redaksi
M
enulis soal Persebaya yang kini sedang berseteru dengan Pemkot (Pemerintah Kota) Surabaya sejujurnya bukan pilihan utama di rubrik Matahati pekan ini. Alasannya klasik; persoalan stadion lapangan pertandingan yang menjadi home base tim berjuluk Bajul Ijo itu problem lama. Sejak aturan klub sepak bola harus berbadan hukum, tepatnya perseroan terbatas (PT) diberlakukan, setiap klub sepak bola peserta Liga Indonesia dituntut profesional, dan wajib memiliki stadion, Persebaya selalu dihantui masalah ini karena memang tidak memiliki stadion sendiri. Sehingga, setiap bertanding di kandang, Persebaya pasti menyewa stadion. Padahal semua tahu, dua stadion yang berada di Kota Surabaya, Gelora 10 Nopember Tambaksari dan Gelora Bung Tomo (GBK), dua-duanya milik Pemkot Surabaya, yang pembangunannya tentu menggunakan anggaran pemerintah. Alhasil, mau tidak mau, suka tidak suka, Persebaya harus menyewa stadion-stadion itu.
Jhony Pranoto Kasum menundukkan wajahnya k di Mapolrestabes M l b Surabaya S b d saat di diamankan dan foto korban semasa hidup (inset).
1
Kronologi: Sebelum membunuh istrinya, Jhony cekcok di kamar kos. Pria ini sakit hati karena dihina dan dikata-katai kotor. Saat itu, pelaku meminta Putri menjaga anaknya yang masih kecil tapi menolak.
2
BUNUH ISTRI DI KAMAR KOS HAMIL 5 BULAN, DIBEKAP BANTAL
Pria ini lalu membekap wajah Putri dengan bantal hingga tewas. Karena panik, Jhony membiarkan mayat istrinya selama 2 hari di kamar. Jenazah korban akhirnya dibuang di area parkir dekat Kantor PBNU Jatim.
FOTO: MEMO RANDUM/JAKA
Bersambung ke halaman 2
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Ahadian menunjukkan barang bukti.
Terdakwa Stella Monica Hendrawan mendengarkan dakwaan JPU Di PN Surabaya, Kamis (22/4).
Cemarkan Klinik Kecantikan, Dijerat UU ITE
Bersambung ke halaman 11
GRAFIS: MEMORANDUM/AZIZ/PUNTADEWA
Surabaya, Memorandum Kematian Putri Ima Camelia Sandi (26) akhirnya terungkap. Wanita tersebut tewas akibat dibunuh suaminya. Hanya tujuh jam setelah penemuan mayat korban, anggota Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya membekuk pelaku, Jhony Pranoto Kasum (27). Sebelumnya kejadian itu terbongkar, mayat Putri ditemukan di area parkir dekat
Sementara itu, Jhony ditangkap petugas di rumah kosnya, Jalan Gayungan VII. Johny bukan hanya membunuh istrinya dengan cara membekap dengan bantal hingga tewas. Tapi dia juga membunuh calon bayinya yang berusia lima bulan dalam kandungan Putri. Terungkapnya
Kantor PBNU Jatim, Jalan Masjid Agung Timur pada Kamis (22/4) sekitar pukul 19.30.
Bersambung ke halaman 11
Diakui Bau Bangkai Tikus
Sering Dihina
PENGHUNI kos-kosan di Jalan Gayungan VII tidak menyangka bahwa tetangganya, Jhony Pranoto Kasum, tega membunuh istrinya, Putri Ima Camelia Sandy. Usai kejadian, kamar kos pasutri yang memiliki dua anak tersebut dipasang garis polisi. Ada beberapa barang bukti yang diamankan petugas Bersambung ke halaman 11
JHONY mengaku membunuh istrinya, Putri karena sakit hati. Perasaan itu sudah lama dipendam. Puncaknya pada Senin (19/4) sekitar pukul 22.00, pelaku membunuh istrinya pada pukul
Rumah kos yang ditempati Jhony dan Putri sekaligus lokasi pembunuhan korban di Jalan Gayungan VII.
Bersambung ke halaman 11
Guru SMP Perakit Senpi Surabaya, Memorandum Anggota Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim membekuk seorang guru SMP swasta di Malang yang menjadi perakit senjata api (senpi). Tersangka, Abu Rizal (23), asal Desa Putukrejo, Kecamatan Gondang Legi, Malang. Tersangka disergap di depan musala Stadion Ken Arok, Jalan Mayjen Sungkono, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang. Dari tangan Abu, petugas menyita barang bukti satu pucuk senpi rakitan laras pendek jenis revolver dan satu pucuk lagi jenis baikal. Selain itu, turut diamankan senpi rakitan laras panjang merek reminten dengan kaliber 5,56 milimeter, 681 butir peluru tajam berbagai kaliber, tiga butir peluru dengan kaliber 38 spesialis PP-YU, besi yang digunakan
FOTO: MEMO RANDUM/DANNY
Surabaya, Memorandum Stella Monica Hendrawan didakwa telah mencemarkan nama baik L’Viors, klinik kecantikan di Jalan Embong Ploso melalui unggahan (postingan) di media sosial (medsos). Akibat unggahan terdakwa dalam medsos miliknya, pihak klinik kecantikan merasa dirugikan karena telah dilihat banyak orang. Sehingga dapat menimbulkan ketidakpercayaan atau pemikiran yang negatif terhadap klinik tersebut. Dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Farida Hariani, sesuai data rekam medik, terdakwa menjadi pasien klinik kecantikan itu sejak 25 Januari 2019 hingga 19 September 2019. Pada 29 Desember 2019 saksi Jenifer Laurent Hussein, staf marketing klinik kecantikan itu mengetahui postingan screenshot story akun media sosial yang di-upload oleh akun terdakwa yang bernama @Stellamonica.h. Dalam story medsos terdakwa
Kasubdit V Jatanras AKBP Lintar, Kabidhumas Kombespol Gatot Repli Handoko, dan Wadirreskrimum AKBP Nasrun Pasaribu menunjukkan barang bukti senpi rakitan.
sebagai bahan senpi serta berbagai peralatan pembuatan senpi. “Peralatan yang dimiliki tersangka cukup lengkap, mulai mesin bubut, bor, gerinda, peralatan las, hingga
black powder yang merupakan bahan utama untuk membuat peluru,” kata Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Gatot Repli Handoko, Jumat (23/4). Gatot menjelaskan, ter-
sangka sudah menjalankan bisnis pembuatan senpi sejak awal Februari 2021. Berbekal belajar secara otodidak dan video yang dilihat dari media sosial YouTube, tersangka mampu meraup keuntungan Rp 3,5 juta hingga Rp 6,5 juta. “Tersangka telah membuat dan merakit senjata air soft gun menjadi senpi, kegiatan itu dilakukan sejak Februari sampai dengan ditangkap dan sudah merakit sebanyak 7 pucuk senpi dengan biaya Rp 3,5 juta hingga Rp 6,5 juta,” tandas Gatot. Untuk 7 buah senpi tersebut memiliki kaliber peluru mulai 9 mm, 22 mm dan 38 mm. Saat ini, tersangka menjalani penyidikan mendalam untuk mengetahui apakah dia terlibat dalam jaringan teroris atau bukan. Sebab, sebelumnya tersangka sempat
ILUSTRASI: MEMORANDUM/AZIS
“Rumah Tanggaku Dihancurkan Adik Sepupuku” EMMA (nama samaran) mungkin tidak pernah mengira kehidupan baru yang dijalani bersama sang suami, Jhony (nama samaran juga), akan berakhir setelah 11 tahun dibangun.
Bersambung ke halaman 11
Bersambung ke halaman 11
Makmurkan Masjid -
Meng, aparat gabungan di Sidoarjo buru pelanggar prokes di tengah kota.
-
Siiip! Kami siap pindah ke pinggir kota…
Si Mameng (Pelanggar prokes)
FOTO: MEMO RANDUM/RIO
Persebaya dan Er-Ji
D Kapolsek Wonocolo Kompol Masdawati Saragih FOTO: MEMORANDUM/ALFIN
i bulan Ramadan 1442 2 Hijriah ini banyak dimanfaatkan untuk Mu M Mutiara uttiia arra masyarakat berbondong-bondong mendulang pahala. Berbagai kegiatan keagamaan hingga berbagi rezeki (sedekah) dilakukan. Salah satunya terlihat di Masjid All Ikhlas Mapolsek Wonocolo. Kapolsek Wonocolo Kompol Mas-
d dawati Saragih mengajak angg gotanya secara bergantian mendampingi takmir untuk memakmurkan masjid. Salah satu caranya adalah menggelar tarawih hingga tadarus. “Meski di masa pandem mi, kami dengan berhati-hati Bersambung ke halaman 11
PENERBIT: PT. Memorandum Sejahtera SIUPP: No. 098/SK/Menpen SIUPP/A6/1986 PELAYANAN IKLAN-PEMASARAN: 031-8275390 REDAKSI: 031-8275390 FAX: 031-8291078 LAYANAN PENGADUAN KORAN & IKLAN:
081-2325-2205