SERTIFIKA T
P ER S WAN DE memorandum.co.id memo me mora rand ndum um.co co.id id
SABTU WAGE, 21 AGUSTUS 2021
memorandumredaksi@gmail.com memo me mora rand ndum umre reda daks ksi@ i@gm gmai aill.co com m
HARGA Rp 3.500,-
MOTOR DICEGAT, KEPALA DITUSUK PISAU
DENDAM PRIBADI, AREK SAMBIKEREP DIBUNUH
Oleh: Arief Sosiawan Pemimpin Redaksi
Bersambung ke halaman 4
Kanitreskrim Polsek Tandes Ipda Gogot Purwanto mengatakan, polisi masih berupaya keras untuk mengungkap kasus penganiayaan yang berujung tewasnya korban. “Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dari keterangan saksi jumlah pelakunya 4 orang. Ini masih kami dalami,” jelasnya. Disinggung apakah korban tewas merupakan anggota salah satu
Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dari keterangan saksi jumlah pelakunya 4 orang. Ini masih kami dalami. Ipda Gogot Purwanto Kanitreskrim Polsek Tandes
Bersambung ke halaman 11
Foto Bagus Hermadi semasa hidup.
ILUSTRASI: MEMORANDUM/PUNTADEWA
D
unia internasional pekan ini sibuk membicarakan persoalan negara Afghanistan yang dikuasai Taliban. Sebuah gerakan nasionalis Islam Deobandi pendukung Pashatun yang secara efektif menguasai hampir seluruh wilayah Afghanistan sejak 1996 hingga 2001. Beberapa negara mengecap gerakan ini sebagai teroris. Gerakan yang bermarkas di Kandahar ini dipimpin Abdul Ghani Baradar. Biasa disebut Mullah Baradar. Menurut berbagai catatan, kelompok Taliban dibentuk pada September 1994. Itu artinya gerakan ini sudah 27 tahun ada.
Surabaya, Memorandum Kematian Bagus Hermadi (34), asal Putuk, Sawahan, Nganjuk yang indekos di Kalijaran, Sambikerep masih diliputi misteri. Selain empat pelaku yang mengeroyok hingga menusuk kepala korban belum tertangkap, motif pembunuhan tersebut juga masih simpang siur.
FOTO: MEMO RANDUM/ALFIN
Andai Taliban di Indonesia
FOTO: MEMO RANDUM/ALFIN
Tak Punya Musuh
Lokasi pengeroyokan yang dilakukan 4 pelaku hingga berakibat tewasnya Bagus Hermadi.
KELUARGA korban pembunuhan di Jalan Balongsari Tama Selatan tidak menduga jika Bagus Hermadi tewas akibat ditusuk orang tak dikenal. Seperti yang dikatakan Nur Huda (20), yang mengaku sebagai saudara korban. “Nggak kepikiran saudara saya meninggal karena dibunuh orang,” kata pemuda asal Nganjuk yang juga menjadi saksi ketika berada di Mapolsek Tandes. Huda menceritakan, ia mendapat kabar kepergian saudaranya itu dari Mohamad Bersambung ke halaman 11
Karena Persaudaraan SETELAH kejadian yang menewaskan Bagus, situasi mencekam terlihat di Jalan Raya Balongsari. Puluhan orang dari salah satu perguruan pencak silat itu berkumpul di sekitar lokasi. Seperti diketahui, pemuda asal Putuk, Sawahan, Nganjuk itu meregang nyawa akibat ditikam pisau di Jalan Raya Balongsari Tama Selatan. Sejak insiden itu, puluhan massa yang mengenakan baju dan celana ser-
ba hitam dengan lambang salah satu perguruan silat itu terus berdatangan di tempat kejadian perkara (TKP). Hingga Jumat (20/8) sekitar pukul 02.00 mereka masih bertahan di lokasi. Salah satu pemuda, Fauzi mengaku bahwa kedatangannya bersama rekan-rekannya adalah spontan karena persaudaraan.“Saya tadi baru pulang kerja, mengetahui ada saudara kami ditikam orang tak dikenal,
langsung datang ke lokasi kejadian,” katanya kepada Memorandum. Disinggung apa yang terjadi sebenarnya hingga menyebabkan temannya meninggal, Fauzi mengungkapkan ada dugaan aksi itu dilakukan seseorang dari perguruan pencak silat lain. “Namun pastinya saya tidak tahu, kabar yang beredar seperti itu. Apakah ada dendam atau apa saya tidak paham pastinya,”
terangnya. Di lokasi yang sama, seorang warga setempat yakni Herudiarmoko (40) mengaku bahwa saat kejadian ia sempat mendengar suara teriakan minta tolong. “Dengarnya (minta tolong) rame-rame. Saya lihat sudah banyak orang berkumpul di Jalan Balongsari. Ternyata ada pria tergeletak dengan penuh darah,” tandasnya. (alf/nov)
2 Karib Kedung Baruk Gagal Pesta Sabu LEBIH BERISI
M
arshanda saat ini muncul dengan tampilan baru dengan kampanye untuk mencintai tubuh sendiri. Kehidupan Marshanda tak dipungkiri kerap mendapat kritikan maupun dukungan dari netizen. Selalu menjadi sorotan, Marshanda ternyata tak pernah menyangka. Beragam tanggapan netizen soal dirinya disadari oleh Marshanda. “Malah aku kaget justru sebagian besar positif banget komentarnya jadi aku nggak nyangka seperti itu. Jadi aku berpikir pasti malah lebih banyak kritiknya,”
Surabaya, Memorandum Niat Yosep Dodik Manuel (22) dan karibnya, Amsal (21) untuk mengonsumsi sabu urung terlaksana. Dua warga Jalan Kedung Baruk itu ditangkap polisi sesaat setelah membeli kristal haram itu di Jalan Sidotopo. Yosep dan Amsal disergap anggota Reskrim Polsek Tambaksari saat melintas di traffic light ( TL) Jalan Gembong, Rabu (18/8). Dari tangan kedua tersangka, petugas menyita barang bukti sabu seberat 0,12 gram. Sabu yang dibeli dengan cara patungan itu sedianya
akan dikonsumsi di rumah salah satu tersangka. “Mau saya pakai berdua Pak. Buat tambah stamina saja,” kata Yosep kepada penyidik Polsek Tambaksari. Kapolsek Tambaksari Kompol Muhammad Akhyar menjelaskan, pengungkapan kasus itu bermula dari informasi masyarakat yang menyebut jika dua tersangka hendak pesta sabu. “Kami terima petunjuk dari warga tentang hal itu,” lanjut Akhyar. Berbekal informasi tersebut pihaknya lalu berkoordi Bersambung ke halaman 11
-
-
Meng, pemkot layani door to door vaksin bumil. Kasihan. Belum kelar didor jharhum syuntik suami, kini didor jarum suntik nakes.
Si Mameng (Pemilik jharhum syuntik)
FOTO: MEMO RANDUM/DANNY
Bersambung ke halaman 11
Kedua tersangka di Mapolsek Tambaksari.
Tilap Uang Perusahaan Divonis 18 Bulan FOTO: MEMO RANDUM/DANNY
MARSHANDA
Keluarga korban berdoa di pusara Bagus.
Surabaya, Memorandum Suheri alias Heri dijatuhi pidana penjara selama 18 bulan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang diketuai Suparno. Terdakwa dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana penggelapan dalam jabatan di PT Inti Mulia Farma 9IMF). Bersambung ke halaman 11
Salah satu korban mendapat perawatan medis di lokasi.
1 LUKA PARAH DISABET SAMURAI Pelaku Bersajam Keroyok 3 Pemuda di Jembatan MERR Surabaya, Memorandum Aksi pengeroyokan oleh sejumlah pelaku dengan menggunakan senjata tajam jenis samurai terjadi di Jalan Ir Soekarno. Dalam kejadian brutal itu, tiga pemuda yang mengendarai satu motor menjadi korban. Masing-masing berinisial YD (18), warga Rusun Randu; JA (19), warga Jalan Kalijudan ; dan Rahmad Gumilar (23), warga Pantai Mentari, Kenjeran. Akibat kejadian itu, ketiga korban mengalami luka-luka. Tapi yang paling parah
adalah Rahmad Gumilar. Dia harus dilarikan ke rumah sakit (RS) Haji Sukolilo akibat sabetan samurai yang mengenai telapak tangan kanannya. Untuk dua korban lain hanya mengalami luka lecet akibat terjatuh dari motor. “Ya benar ada kejadian (pengeroyokan) itu. Saat ini masih dalam penyelidikan anggota di lapangan. Untuk motif masih belum bisa dipastikan, curas atau yang lain,” kata Kanitreskrim Pol-
ILUSTRASI: MEMORANDUM/AZIS
Cinta Penyandang Disabilitas (3)
Dilamar Yuni Sendiri
D
ipandang sebelah mata para gadis menjadikan Budi minder. Karena itu, dia tidak mau memikirkan mereka. Kenyataan ini sama dengan yang dia bayangkan. Fakta bahwa tidak satu pun gadis
Bersambung ke halaman 11
PENERBIT: PT. Memorandum Sejahtera SIUPP: No. 098/SK/Menpen SIUPP/A6/1986 PELAYANAN IKLAN-PEMASARAN: 031-8275390 REDAKSI: 031-8275390 FAX: 031-8291078 LAYANAN PENGADUAN KORAN & IKLAN:
Bersambung ke halaman 11
081-2325-2205