Koran Memorandum Edisi 1 Maret 2022

Page 1

memorandumredaksi@gmail.com

FOTO: MEMORANDUM/RIO

HARGA Rp 3.500,-

2 ANGGOTA POLSEK SUKOLILO DIPOLISIKAN

Era 1.000 Km

BAWA PAKSA MOBIL

Oleh: Dahlan Iskan

H

ONDA tidak dikenal di Tiongkok. Tapi ben tian ada di mana-mana. Lihatlah dua huruf ini: . Itu, bunyinya: ben tian (baca: pen dian). Huruf yang sama, dengan tulisan yang persis sama dibaca lain di Jepang: Honda. Di Tiongkok merek ben tian diproduksi di Guangzhou. Sebagai merek asing, ben tian harus bekerja sama dengan pabrik mobil Tiongkok GAC (Guangzhou Automobile Corporation). Itu pabrik mobil lama: didirikan tahun 1955. Tapi baru setelah berpatungan dengan asing namanya melejit. Feng tian juga merek asal Jepang. Ia juga harus bekerja sama dengan GAC. Di Jepang tulisan tidak dibaca feng tian, tapi dibaca Toyoda (baca: Toyota). Di Tiongkok nama Honda dan Toyota tidak dikenal. Tapi ben tian dan feng tian populer sekali. Di luar kerja samanya dengan lima merek asing, GAC lantas mampu mengembangkan merek sendiri. Lebih lima merek lokal diproduksi GAC –belum satu pun yang populer di Indonesia: Trumpchi, Gonow, dan Changfeng. Ada satu lagi yang ngetop di Tiongkok: GAC. Merek ini sangat terkenal sebagai merek bus besar. Di seluruh Tiongkok. Sudah diproduksi hampir 1 juta

Petugas mengevakuasi jenazah Subaidah.

Terseret 20 Meter Pejalan Kaki Tewas Diserempet KA di Perlintasan Dupak Timur Surabaya, Memorandum Seorang wanita tewas diserempet kereta api (KA) di perlintasan Dupak Timur, Senin (28/2) sekitar pukul 09.54. Kejadian nahas itu dialami Subaidah (51), asal Dusun Somber, Desa Napo Laok, Kecamatan Omben, Sampang, Madura yang tinggal di Jalan Kemayoran Baru.

Sahid bercerita, kejadian itu bermula saat ia meminjam uang ke sebuah perusahaan pembiayaan dengan jaminan BPKB mobil. Ia kemudian berniat melunasi pinjaman lebih cepat dari jatuh tempo setelah menunggak dua bulan. Namun, tidak terjadi kesepakatan karena biaya pelunasan dianggap tinggi. Sahid berupaya menawarnya. Di tengah proses tawar-menawar itu mobilnya diambil paksa oleh polisi karena diklaim terkait kasus penggelapan. Sahid tidak terima dan melaporkannya ke Mapolda Jatim. “Mobil itu saya beli secara sah. Bukan dari hasil tindak pidana,” ujarnya, Senin (28/2). Dia pun merasa menjadi korban kriminalisasi. Sahid menduga polisi yang membawa mobilnya berkomplot dengan debt collector (DC) dari perusahaan pembiayaan.“Nggak etis sebagai aparat penegak hukum,” lanjut pria yang berprofesi sebagai pengacara itu. Sahid menjelaskan, kendaraan roda empat tersebut dibeli pada awal 2020. Di penghujung tahun, dia sedang butuh uang. Dia lantas menjadikannya sebagai agunan dengan tempo peminjaman 36 bulan. “Berjalan setahun ada tunggakan,” jelas dia.

 Bersambung ke halaman 11 

Nana Mirdad

BISA PELUK Artis Nana Mirdad menceritakan pengalamannya saat menjalani isolasi mandiri selama lebih dari 10 hari. Nana mengaku sangat sedih harus menjaga jarak dengan anak-anak dan suaminya, Andrew White.

“B

elakangan ini aku dihadapkan dengan kejadian yang kurang

Kamis kemarin saya masih tawar-menawar biaya pelunasan. Jumat dini hari mobil diambil paksa. Sahid Pelapor Mendadak rumahnya didatangi sekelompok orang sekitar pukul 02.00. Mereka mengaku petugas dari Polsek Sukolilo. Kedatangannya untuk menyita mobil yang dijadikan sebagai jaminan. Hanya saja, Sahid tidak di rumah waktu itu. Dia mengetahui rumahnya didatangi dari keterangan

Sahid (baju hijau tua) didampingi kuasa hukumnya di depan gedung Bidpropam Polda Jatim.

istrinya. “Mobil saya pintunya dicongkel. Dinyalakan dengan kunci palsu,” terang dia. Sahid bergegas pulang setelah dikabari. Dia sempat menemui sekelompok orang yang hendak membawa mobilnya. “Saya ajak bicara baik-baik kalau mobil itu tidak ada kaitannya dengan tindak pidana. Tetapi, mereka tetap saja bergeming,” ungkapnya. Sahid juga sempat meminta ditunjukkan surat perintah tugas atau penyitaan tapi tidak diberi. Sementara itu, Rizal Haliman, pengacara Sahid menambahkan bahwa yang dialami kliennya adalah aksi sewenang-wenang oknum polisi. Dia berharap, laporannya mendapat atensi. Khususnya bidpropam (bidan profesi dan pengamanan).“Oknum seperti itu perlu ditindak,” kata dia. Dari sudut pandangnya, akar masalah itu tidak berkaitan dengan tindak pidana. Sahid memperoleh mobil dengan cara yang sah secara hukum. “Justru polisi sebagai penegak hukum melakukan hal yang

tidak sepantasnya,” imbuh dia. Dia mengambil contoh perampasan itu dilakukan dini hari. Mereka juga tidak izin ke ketua RT setempat. Mobil pun dibawa secara paksa dengan kunci palsu. Dikonfirmasi terpisah, Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Dirmanto meminta awak media mengonfirmasi langsung ke Polsek Sukolilo. “Nanti polsek yang akan jelaskan kejadian itu,” kata Dirmanto singkat, kemarin Senin (28/2). Senada diungkapkan Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo saat dihubungi via telepon. Kendati membenarkan, ia menilai jika kronologi kasus yang sebenarnya tak seperti itu. Sayang, Hartoyo tak bisa memberikan penjelasan lebih jauh dan meminta untuk konfirmasi langsung ke Polsek Sukolilo. “Langsung ke kapolsek (Sukolilo) aja. Tapi ceritanya tidak seperti itu. Ditambah-tambahi saja. Langsung ke kapolsek saja biar kapolsek yang jawab,” ucap alumni 2000 itu. (fdn/nov)

Sesuai SOP

FOTO: MEMORANDUM/DANNY

 Bersambung ke halaman 11 

Dua bulan dia tak bisa mengangsur. Sahid lalu mendapat uang dan ingin menebus BPKB jaminan di bulan selanjutnya. Tapi perusahaan mematok biaya di luar perhitungannya. Sahid lantas mencoba menawar. “Kamis kemarin saya masih tawar-menawar biaya pelunasan. Jumat dini hari mobil diambil paksa,” jelasnya.

Kapolsek Sukolilo Kompol Muhammad Sholeh

PROSES penyitaan paksa barang bukti yang dilakukan oknum penyidik Polsek Sukolilo dinilai sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP). Hal tersebut diungkapkan Kapolsek Sukolilo Kompol Muhammad Sholeh saat dikonfirmasi, Senin (28/2). Hanya saja, lanjut Sholeh, teknis penyitaan yang dilakukan dua anggotanya itu dinilai prematur. Mereka terlalu terburu-buru saat melakukan proses penyitaan mobil yang diduga terjerat kasus penggelapan itu.

“Ya benar memang itu sudah sesuai aturan proses penyelidikan. Namun, memang ada yang sedikit salah dengan teknis waktu penyitaan. Hanya kurang koordinasi saja waktu itu,” kata Sholeh. Mantan Kasatintelkam Polres Tuban itu menyebut, ketika proses penyitaan tersebut, dua anggota penyidik juga sudah dilengkapi surat perintah dan berkas-berkas lain. “Sudah ada sprin (surat perintah). Hanya kurang koordinasi,” pungkas Sholeh. (fdn/nov)

Korban, HFD penuh luka saat ditemui di rumahnya, Jalan Simo Sidomulyo.

PEMBACOK TERIDENTIFIKASI KASUS TAWURAN DI DARMO INDAH TIMUR, 1 LUKA Surabaya, Memorandum Kondisi HFD (18), korban pembacokan dalam tawuran di Jalan Darmo Indah Timur pada Jumat

(25/2) lalu mulai membaik. Sebelumnya remaja itu telah menjalani operasi di  Bersambung ke halaman 11 

FOTO: MEMORANDUM/ALFIN

Surabaya, Memorandum Sahid mendatangi SPKT Polda Jatim, Minggu (27/2) sore. Ia melaporkan orang yang mengambil mobil jenis Mitsubishi Pajero miliknya yang terparkir di rumahnya, Jalan Pagesangan Asri. Dua orang itu diduga anggota Polsek Sukolilo inisial J dan A.

FOTO: MEMORANDUM/RIO

 Bersambung ke halaman 11 

FOTO: MEMORANDUM/DANNY

SERTIFIKA T

P ER S WAN DE memorandum.co.id

SELASA LEGI, 1 MARET 2022

MRE dan MF diamankan Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Ajak Main ke Kos-kosan 2 Pemuda Curi Motor Teman di Tambak Wedi Surabaya, Memorandum Meski sahabat tidak selamanya akan berbuat baik. Seperti yang dilakukan MRE (15) warga Simokerto dan MF (17) asal Bangkalan yang tega mencuri motor milik  Bersambung ke halaman 11 

Berumah Tangga 6 Tahun, Suami Tak Pernah Menafkahi

Berulang Kali Minta Pisah Selalu Ditolak -

Meng, pasien Covid-19 melandai.

-

Waktunya naik gunung

Kehidupan rumah tangga dibina memang untuk menutupi masing-masing kekurangan pasangannya. Tapi tidak demikian yang dialami Sita (bukan nama sebenarnya).

Si Mameng (Pendaki)

W

anita 42 tahun itu merasa tidak beruntung lantaran memiliki Aris yang tidak mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya. Diceritakan Sita, sejak menjalin hubungan rumah tangga

selama 6 tahun bersama suaminya tak pernah sekalipun dirinya mendapat nafkah. Bahkan Aris dianggap cenderung memanfaatkan dirinya. “Entah  Bersambung ke halaman 11 

GRAFIS: MEMORANDUM/AZIZ

PENERBIT: PT. Memorandum Sejahtera  SIUPP: No. 098/SK/Menpen SIUPP/A6/1986  PELAYANAN IKLAN-PEMASARAN: 031-8275390  REDAKSI: 031-8275390  FAX: 031-8291078  LAYANAN PENGADUAN KORAN & IKLAN:

081-2325-2205


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.