5 minute read

Rawan Leptospirosis, 3 Kasus Terdeteksi

Gresik, Memorandum

Advertisement

Penyakit berbahaya leptospirosis yang dibawa tikus, sudah terdeteksi di Kota Pudak. Data dinas kesehatan (dinkes) setempat, hingga pekan kedua Maret 2023, ada tiga warga yang terjangkit.

Masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan banjir diimbau menjaga pola hidup bersih dan sehat. Lantaran lebih rentan penyebarannya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik dr Puspitasari Whardani, membenarkan adanya warga yang terjangkit leptospirosis. “Penyakit leptospirosis hingga Maret ini, ada tiga pasien.

Alhamdulillah tidak ada kematian,” jelasnya kepada Memorandum Kamis (16/3). Tiga warga yang terjangkit itu tinggal di Kecamatan Dukun, Wringinanom, dan Balongpanggang. Mereka berusia di kisaran 40-60 tahun. Dinkes saat ini tengah mempersiapkan surveilans untuk pemetaan penyebaran leptospirosis. Untuk mendeteksi penyakit zoonosis itu, dinkes menggunakan rapid diagnotic test (RDT).

“Leptospirosis ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang kebanyakan ada pada urine atau air kencing tikus. Bakteri ini dapat masuk melalui permukaan kulit yang terluka maupun mukosa. Daerah paling rentan penyebarannya di daerah yang sering banjir,” tandas dr Puspitasari. Penyakit ini ditandai beberapa gejala. Seperti panas tinggi, badan lemas, dan nyeri otot pada kaki. Bila berada di stadium lebih lanjut, muncul mata kuning, hingga kencing berkurang, kadang didiagnosa

BNPB Turun Mitigasi Bencana

Gresik, Memorandum

Bencana alam banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Gresik di awal 2023, menyedot perhatian Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB). Tim BNPB turun langsung melakukan mitigasi sekaligus menyalurkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 250 juta.

Tenaga Ahli Kepala BNPB Brigjen TNI

Bambang Eko dan Kolonel Agus Marsanto, serta Kasubdit Dukungan Pengerahan

SDM BNPB Andria Yuve Rizal didampingi

Kepala BPBD Jatim Gatot Subroto datang kemarin. Rombongan disambut Bupati

Fandi Akhmad Yani didampingi Sekdakab

Achmad Washil Miftahul Rachman dan

Kepala BPBD Gresik Darmawan.

Kedatangan rombongan BNPB yang sekaligus membawa bantuan dana itu disambut positif bupati. Dana dukungan operasional BNPB itu untuk penanganan banjir dan longsor. Harapannya dapat membantu pemerintah daerah dalam penanganan.

“Cuaca ekstrem beberapa hari ke belakang benar-benar membawa dampak bagi masyarakat di Kabupaten Gresik.

Di wilayah Gresik Selatan, Kali Lamong meluap dan di Pulau Bawean selain banjir juga terjadi tanah longsor. Oleh karenanya, kami sangat berterima kasih atas dukungan dana yang diberikan BNPB,” ungkap bupati. Dalam pertemuan, bupati milenial itu sempat memaparkan upaya yang telah dilakukan dalam menanggulangi banjir Kali Lamong. Dirinya mengungkapkan sejak awal dilantik sebagai bupati, upaya penanganan dilakukan melalui APBD. Dengan membebaskan lahan di bantaran sungai. Selain itu, menjalin komunikasi dengan perusahaan sekitar, agar mengucurkan CSR-nya untuk menormalisasi anak Kali Lamong. Pihaknya mengakui, upaya itu belum cukup menanggulangi banjir yang menjadi momok tahunan tersebut.

“Oleh karenya langkah berikutnya yang akan kita lakukan adalah membangun kolam retensi di titik-titik yang menjadi langganan banjir. Kita juga terbuka kepada semua pihak untuk bersama-sama kami dalam menuntaskan permasalahan banjir di Kabupaten Gresik. Baik itu dari pusat, dan tentunya harapan juga kepada BPBD Jatim dan Pemprov untuk ikut serta membantu kami menanggulangi bencana,” terangnya. (and/har/epe) sebagai hepatitis. Fatalitas kematian akibat leptospirosis mayoritas akibat gagal ginjal. Sebagian besar ditandai dengan gejala ringan dan dapat disembuhkan bila mendapat penanganan cepat. Penyakit ini sempat menggemparkan warga Jawa Timur di awal 2023. Sebab ada penderita yang sampai meninggal dunia. Kendati demikian, penyebaran penyakit sebenarnya dapat diantisipasi. “Pencegahannya adalah menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah selesai membersihkan lingkungan,” tutupnya. (and/har/epe)

Warga menembus genangan di Jalan Raya di Morowudi imbas luapan Kali Lamong.

Kali Lamong Masih Siaga Merah

Gresik, Memorandum d dki i ki1030 dkii ilh KCJl ilhKCJlR

Banjir akibat luapan Kali Lamong di di wilayah selatan Gresik berangsur surut. Hasil monitoring Tim Badan Penangglangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Kamis (16/3) siang, banjir yang melanda Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng sejak Rabu sudah Benjeng kering. Kendati demikian Kali Lamong masih siaga merah.

Kepala BPBD Gresik Darmawan mengatakan, banjir yang menggenangi belasan desa di Balongpanggang telah surut. Sementara di wilayah Benjeng, genangan air juga sudah bersih kecuali di Desa Deliksumber. Banjir masih menggenangi jalan lingkungan menggenangi dengan ketinggian genangan sekitar 10-30 centimeter.

Wilayah Balongpanggang yang sudah yang surut meliputi Desa Sekarputih, Wotansari, Karangsemanding, Dapet, Pucung, dan Banjaragung. Sementara di Kecamatan Benjeng, wilayah yang sudah surut yaitu Desa Sedapurklagen, Lundo, Kedungrukem, Munggugianti, Bulurejo, Bulangkulon, Bengkelolor, dan dan Sirnoboyo.

“Fasilitas umum yang sebelumnya tergenang cukup dalam, siang hari ini sudah siang surut, di antaranya Jalan Raya Jalan Benjeng dan Pasar Benjeng. Namun saat ini air bergerak menuju

Dua Pengedar Sabu Wilayah Utara Dikecrek

Gresik, Memorandum

Satreskoba Polres Gresik kembali membongkar peredaran narkoba di wilayah utara. Dua tersangka diamankan dari lokasi yang berbeda. Beserta barang bukti berupa satu paket sabu dan uang tunai diduga sisa hasil penjualan serbuk setan itu.

Dua terduga pelaku yang diamankan yakni Alif Satrianata (30), warga Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah dan Muhammad Wahyudin (34), warga Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas. Petugas terlebih dahulu mengamankan Wahyudin saat berada di dekat rumahnya.

“Pada saat diamankan dan dilakukan penggeledahan terhadap tersangka didapati menguasai barang bukti berupa satu bungkus bekas rokok yang di dalamnya berisi satu plastik klip yang berisi Kristal warna putih diduga narkotika jenis sabu dengan berat kotor 0,17 gram,” ungkap KBO Satreskoba Polres Gresik Iptu Suhari, Kamis (16/3).

Pengakuan Wahyudin di depan penyidik, sabu itu didapat dari Alif Satrianata. Rencananya, untuk dijual lagi. Mendapati informasi itu, satreskoba menggerebek Alif Satrianata di kediamannya. Dari tangan Alif, polisi mengamankan barang bukti satu handphone, uang tunai sebesar Rp 950 juta diduga hasil penjualan narkoba, serta seperangkat alat isap. “Dalih tersangka Alif, bisnis haram itu dilakukan untuk menambah pendapatan,” tambah Iptu Suhari.

“Muhammad Wahyudin dan Alif Satrianata sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Mapolres Gresik. Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 114 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,” tutup Iptu Suhari. (and/har/epe) wilayah Kecamatan Cerme. Jalan Raya Morowudi siang ini tergenang banjir dengan ini banjir ketinggian 10-25 centimeter, sepanjang 150 meter,” bebernya. Menurut mantan sekretaris DPRD DPRD Gresik itu, hasil monitoring tinggi muka air (TMA) Kali Lamong melalui (TMA) website BBWS Bengawan Solo, pada Kamis siang siang TMA di Bengkelolor dan Boboh mengalami penurunan. TMA Kali Lamong di Bengkelolor berstatus normal, sedangkan di Boboh masih siaga merah. (and/har/epe)

Aluf Satrianata dan Muhammad Wahyudin bersama barang bukti diamankan di Mapolres Gresik.

DPRD Godok Naskah Akademik Draf Raperda Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

Gresik, Memorandum Komisi II DPRD Gresik mengusulkan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pemberdayaan masyarakat kelurahan. Merespons banyaknya keluhan dari masyarakat terkait kurangnya pemberdayaan dan minimnya pembangunan di wilayah kelurahan. Kemarin, daf raperda tersebut masih dibahas untuk penyusunan naskah akademik (NA) dengan tim ahli dari Universitas Jember (Unej). Sebelum nantinya dibahas dan disahkan bersama eksekutif. Harapannya bisa mengakomodir aspirasi masyarakat kelurahan. Anggota Komisi II M Syahrul

Munir mengatakan, ketika ada alas hukumnya diharapkan akselerasi dalam pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat serta peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat secara berdaya guna dan berhasil guna. Syahrul pun menyoal terkait anggaran sangat minim yang diterima kelurahan. Hanya dialokasikan sekitar Rp 200 juta per tahun. Jauh dari alokasi anggaran untuk desa. Ke depan, pihaknya mendorong peningkatan anggaran agar pembangunan lebih maksimal dan merata. “Maka, draf raperda ini mengamanatkan alokasi anggaran kelurahan sebagaimana besaran dana desa (DD) yang paling minimal. Misalkan, ada desa yang menerima DD dari pemerintah pusat sebesar Rp 400 juta, maka dana kelurahan harus minimal sama,” paparnya, Kamis (16/3). Ada beberapa poin penting dalam raperda ini. Antara lain, regulasi ini mengamanatkan alokasi anggaran sebagaimana besaran dana desa. Selama ini kelurahan mendapatkan alokasi dana berupa dana Kelurahan, namun posisi DAU akhir-akhir ini tidak bisa diharapkan karena ada instruksi khusus penggunaan DAU tersebut. Kemudian, untuk menggairahkan semangat pember- dayaan, melalui raperda ini legislatif mengusulkan diterapkan pola swakelola tipe 3 dan 4 sehingga kelompok masyarakat di kelurahan bisa terlibat dan mengawasi pembangunan secara langsung “Dengan adanya raperda ini, tentu menjadi ruang koreksi agar jumlah dan kualitas SDM di kelurahan bisa terpenuhi dengan baik, karena SDM di kelurahan jumlahnya sangat sedikit,” pungkasnya. (adv/and/har/epe)

This article is from: