
2 minute read
Gegara Rebus Air Ditinggal Pergi
Bojonegoro, Memorandum
Rumah Purnomo (45), warga Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas ludes terbakar. Diduga, musibah itu terjadi karena kompor dalam kondisi menyala ketika ditinggal pergi. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun, pemilik harus mengungsi karena rumahnya nyaris menyisakan puin.
Advertisement
Kebakaran bermula ketika pemilik rumah menyalakan kompor untuk merebus air. Namun saat belum matang dan kompor masih dalam keadaan menyala, ditinggal pergi Purnomo dan keluarga yang kemungkinan kelupaan.
“Kejadiannya baru diketahui sekitar pukul 20.00. Api sudah menyala dari dalam rumah gara-gara ditinggal dolan (bertamu),” kata Darjan, ketua RT setempat kemarin. Api cepat menyebar karena di dalam rumah terdapat beberapa benda yang mudah terbakar. Enam orang yang tinggal, terdiri dari suami istri dan tiga anak berikut satu mertua, tidak ada yang terluka dalam insiden itu.

Namun, satu motor, dua sepeda angin, dan beberapa perabot elektronik ludes. Termasuk kartu-kartu penting korban. Terkait musibah itu, Kabid Pemadam dan Penyelamatan Damkar Bojonegoro, Ahmad Adi Winarto, mengimbau warga untuk tetap
Acara konsolidasi diramaikan dengan pemberian bantuan kepada kader dan simpatisan.
PDI Perjuangan
Konsolidasi Akbar di Tuban
Tuban, Memorandum
Konsolidasi akbar tingkat Daerah Pemilihan (Dapil) DPR RI di Jawa
Timur untuk menjemput kemenangan pada Pemilu 2024, terus digerakkan PDI Perjuangan. Seperti yang dilakukan di Dapil Jawa Timur IX di Pasar Bedrek, Desa Selogabus, Kecamatan Parengan Tuban.
Ribuan kader dari Tuban dan Bojonegoro menghadiri acara. Ketua
DPC PDI Perjuangan Tuban, Andhi Hartanto, menyampaikan keyakinannya meraih kemenangan dalam kontestasi 2024. Soliditas partai jadio modal penting.
“Hari ini juga kita buktikan dengan hadirnya 2.250 kader dari
Kabupaten Bojonegoro dan Tuban. Semua solid bergerak untuk menyambut 2024,” jelas Andhi Hartanto. (top/epe) waspada kendati masih turun hujan.
“Kami mengimbau masyarakat harus tetap hati-hati, dan jangan meninggalkan kompor dalam keadaan menyala karena sangat berbahaya,” katanya.
Data Damkar Bojonegoro, sejak Januari hingga Maret 2023, terjadi 21 kejadian kebakaran. Rata-rata dipicu korsleting dan kebocoran gas LPG. “Banyak penyebab kebakaran salah satunya karena korsleting dan kebocoran gas,” ungkap Ahmad Adi Winarto.
Untuk total kerugian, Adi menyebut tercatat mencapai Rp 200 jutaan. Belum termasuk kerugian di Sambiroto. (top/epe)
Bojonegoro, Memorandum Bahagia berwirausaha mungkin kalimat yang cocok disematkan pada Eka Vitria Nanda, Mahasiswi Universitas Nahdatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro yang kini menggeluti bisnis kuliner berupa donat susu atau Donatsu Javanes by Jeeff Eka sapaan karibnya, dara asal Kecamatan Bubulan itu mengungkapkan, donat yang diproduksi memiliki varian rasa beragam seperti stroberi, anggur, dan matcha. Selain itu juga dilengkapi dengan aneka topping marshmellow, coklat, kacang, serta keju. Supaya tampilan lebih menarik, ia tambah hiasan tulisan dan gambar khas sesuai pemesanan. Tentu dengan harga yang relatif terjangkau. Termahal hanya dibanderol Rp 35 ribu. “Kalau harga Rp 15 ribu isi 6. Kalau yang Rp 35 ribu isi 12 hingga 16 per kotaknya,” ujar Eka. Menurutnya, ide membu- at donat muncul saat mengabdi di pondok dan sering dipasrahi membuat jajanan seperti kue tart, kue kering, dan donat. Baru setelah pulang, ia mencoba berjualan dari hasil masakan sendiri. Terlebih juga memiliki hobi berbisnis sejak di sekolah dasar.

“Dulu waktu SD juga sering jualan di sekolah. Dari ayam geprek, pisang coklat, nasi kuning, gorengan sampai es wawan. Saat nyantri di Ngasem sering diminta membuat jajanan, setelah boyong barulah muncul ide berjualan makanan hasil olahan sendiri,” ucapnya. Menekuni dunia wirausaha, hal tersebut tidak terlepas dari doa dan dukungan kedua orang tuanya yang juga memiliki sebuah usaha toko sembako dan kini merambah usaha jajanan desa. Agar terus merambah pelanggan, penjualan donat susu juga memanfaatkan me- dia sosial seperti Instagram. Sistem penjualan dilakukan cash on delivery (COD). Itu pun dilayani saat hari libur.
“Kalau ada yang pesan untuk acara ulang tahun maupun pernikahan masih bisa terima. Tetapi produksi dilaku- kan saat malam usai kuliah,” ujarnya.
Karena kegigihan dan semangatnya dalam berwirausaha, Eka sempat mendapatkan bantuan modal usaha melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari Unugiri pada 2022. Dari hasil berjualan, Eka kini dapat memenuhi kebutuhan perkuliahan. Kelebihannya bahkan dibelanjakan alat usaha.
“Semester 7 sempat dapat pendanaan wirausaha. Alhamdulillah saya gunakan beli bahan untuk pemenuhan usaha, kebutuhan kuliah hingga peralatan masak,” ulasnya
Eka berharap, dari hasil usaha donat yang ia tekuni nantinya bisa memiliki outlet sendiri yang dekat dengan wilayah perkotaan. Serta ingin merekrut karyawan sebanyak-banyaknya. Karena, ia punya tujuan mulai, mengurangi pengangguran di daerahnya. (top/epe)