memorandum.co.id
SENIN WAGE, 5 OKTOBER 2020
memorandumredaksi@gmail.com
HHALAMAN HA ALA L M 13
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah S Sos MM
Bersama Wujudkan Kedamaian Ibu Pertiwi Tema yang diusung dalam HUT ke-75 TNI yakni Sinergitas untuk Negeri ini menurut Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah S Sos MM sangat mendalam maknanya. Karena untuk menciptakan kedamaian Ibu Pertiwi ini semua elemen harus bergandengan tangan untuk mewujudkannya. “Semua harus bergerak bersama sesuai tugas pokok dan fungsinya. Tidak saling menyombongkan diri, dan terus berkoordinasi,” terang Widodo. Un t u k i t u l a h T N I , P o l r i , dan pemerintah akan terus mempertahankan sinergitas, termasuk ketika menghadapi suatu perubahan zaman. “Di era sekarang ini, kita juga diingatkan bahwa sinergitas harus dipertahankan,” ujar Widodo. Widodo menjelaskan, salah satu sinergitas yang terjalin untuk keamanan dan ketertiban yakni tampak pada Undang-Undang nomor 34 tahun 2004 tentang TNI. Dalam aturan tersebut, tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara. Kemudian mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar (UUD) 1945. Termasuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Aturan itu juga sejalan dengan Undang-undang no 2 tahun 2002 tentang Polri. Di mana tugas pokok Polri adalah memelihara keamanan
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah menunjukan hasil panen.
dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya, dari masing-masing tugas pokok tersebut pasti ada irisan atau bersinggungan. Namun, irisan tersebut bukan menjadi wilayah TNIPolri saling berebut mengambil peran. “Justru kebalikan cara berpikir
bahwa wilayah-wilayah itu adalah menjadi medan tugas dalam rangka melindungi segenap Bangsa Indonesia, yang kita sebut dengan sinergitas itu sendiri,” ungkap Widodo. Bentuk sinergitas ini tidak hanya di tingkatan pusat, sebab hal itu juga dirasakan hingga tingkatan paling bawah yakni babinsa, bhabinkamtibmas, dan petugas
kelurahan. Si n e r g i t a s T N I k h u s u s n y a Angkatan Darat (AD) tidak hanya dengan forkopimda saja, dipaparkan Widodo bila sinergitas juga dilakukan dengan berbagai elemen masyarakat. Seperti dengan tokoh agama (toga), tokoh masyarakat (tomas), dan tokoh pemuda. Contohnya, disebut Widodo yakni
dalam memutus penyebaran mata rantai Covid-19 saat ini, di mana semua pihak harus dilibatkan dalam setiap program-program. Baik tentang protokol kesehatan, ketahanan pangan, ataupun pemulihan perekonomian, serta berbagai kegiatan sosial untuk sesama. “Dalam menghadapai pandemi Covid-19 ini sinergitas tampak
seutuhnya. tidak hanya forkopimda yang bergerak namun semua elemen masyarakat juga berperan besar,” papar Widodo. Sedangkan untuk di Jatim ini, jenderal bintang dua ini mengaku tidak pernah ada kendala dalam membentuk sinergitas. “Tidak ada kendala dan semuanya saling mendukung,” tegas Widodo. Selain memutus penyebaran Covid-19, sinergitas yang terbentuk yakni dengan adanya kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dilakukan secara berkala dengan sasaran daerahdaerah terpencil. Karena dengan kehadiran TMMD tersebut, bisa meningkatkan perekonomian. “Dalam TMMD tersebut ada perbaikan fisik dan nonfisik. Untuk perbaikan fisik seperti perbaikan infrastruktur dan fasilitas umum, dan perbaikan rumah tidak layak. Sedangkan nonfisik adanya pembekalan keterampilan, ataupun pemantapan kerohanian pada masyarakat,” tambah Widodo. Dalam perbaikan fisik ini, Widodo mengungkapkan bila anggaran yang digunakan dari pemerintah daerah, sedangkan tenaga yang dikerahkan yakni dari TNI, Polri, dan masyarakat. “Hasil dari TMMD ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, dan untuk selanjutnya masyarakat bertugas merawat fasilitas tersebut. Ini juga bentuk dari sinergitas,” pungkas Widodo. (tyo/fer)
Pangkoarmada II Laksda TNI Heru Kusmanto
Fokus Berkarya serta Membangun Bangsa dan Negara DENGAN tema yang diusung pada HUT ke-75 TNI, yakni “Sinergi untuk Negeri”, berarti tema ini mengandung makna yang amat luas dan mendalam. Sebab, h a l i t u b e ra r t i T N I bersama segenap komponen bangsa bahu membahu, berjuang dan berkolaborasi untuk kedamaian, kemajuan, dan kemakmuran Negara Kesatuan Republik Indonesia. M e n u r u t Panglima Komando Armada II
(Pangkoarmada II) Laksamana Muda (Laksda) TNI Heru Kusmanto, s e m u a komponen h a r u s bersatu padu mewujudkan Indonesia y a n g damai, adil, m a k m u r, dan sejahtera. Sinergi juga tidak lepas
dari tugas pokok TNI sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang nomor 34 tahun 2004 tentang TNI. D a l a m Un d a n g - Un d a n g tersebut, tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara dan mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. “Termasuk melindungi g p bangsa g dan seluruh segenap tum mpah darah Indonesia dari tumpah an ncam man dan gangguan baik ancaman yan ng datang datang dari dalam maupun yang da ari luar,” lu uar,” jelas lulusan Akademi dari Ang gkatan Laut 1988 ini. Angkatan Disebutkan juga dalam s alah satu pasalnya, salah bahwa tugas pokok TNI di antaranya membantu kepolisian Negara Republik Indonesia dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur da alam m undangdalam undang. Adanya pasa pa sall dalam dala da lam m pasal undangu n d a n g tersebut tentunya
Kegiatan peduli Covid-19 koarmada II diatas KRI Makassar.
m memperkuat upaya sinergi y yang telah terjalin antara TNI d dengan Polri, yang dilaksanakan s secara merata dari level atas ( (pimpinan) hingga level bawah ( (prajurit), dengan satu tujuan y yang sama. Heru juga mengungkapkan, s selama ini sinergitas TNI d dalam hal ini TNI Angkatan L Laut, khususnya Koarmada I dengan forkopimda dan II e elemen masyarakat dimasa p pandemi Covid-19 terjalin baik. K Koarmada II sudah menjalin k kerja sama, saling mendukung, d dan saling membantu serta s saling mengisi. “Semua memiliki peran m masing-masing, dan peran t tersebut baik besar maupun k kecil sama-sama bernilai dan b bermanfaat dalam upaya m memutus penyebaran Covid-19 d Jawa Timur, dan khususnya di S Surabaya,” ujar perwira tinggi k kelahiran Magelang ini. Sinergitas apa saja yang telah d dilakukan? mantan Panglima K Komando Lintas Laut Militer 2 2018 ini juga mengungkapkan, c cukup banyak sinergitas yang d dilakukan Koarmada II bersama d dengan rekan dari TNI AD, T TNI AU, Polri, Pemda d dan masyarakat. Salah s satunya di antaranya p program Bakti TNI y yang melibatkan p prajurit di
wilayah lanal-lanal maupun lantamal yang termasuk dalam wilayah kerja Koarmada II, meliputi wilayah Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Kalimantan. Kemudian karya bakti TNI AL melalui program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yang melibatkan Dispotmar jajaran Koarmada II bekerja sama dengan pemda setempat. Selain itu, melalui berbagai Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang dilaksanakan unsur-unsur KRI jajaran Koarmada II di wilayah perairan Indonesia, termasuk langkah sinergitas yang dilakukan. Se b a b d a l a m o p e r a s i tersebut Koarmada II mengadakan interaksi dengan masyarakat yang tinggal di k e p u l a u a n t e r l u a r, d a n membantu mereka mendapat kehidupan yang lebih baik melalui pendidikan dan bekal keterampilan. “Notabene hal tersebut membutuhkan kerja sama dengan pemerintah
setempat,” ujar Heru. Khusus dimasa pandemi, Koarmada II juga telah banyak menjalin sinergitas dengan forkopimda dan elemen masyarakat dalam memutus penyebaran Covid-19. Antara lain, pembagian masker di tempat umum dan keramaian, memberikan ceramah-ceramah kepada masyarakat sekitar terkait bahaya wabah covid 19. Adapun penggunaan masker yang benar, pemberian bantuan kemanusiaan berupa sembako bagi masyarakat yang terdampak pandemi. Kemudian pendirian rumah sakit lapangan bagi masyarakat yang terpapar Covid 19. Pembentukan kampung tangguh di Kompleks rumah negara dan rumah dinas TNI AL. Serta pemberdayaan lahan kosong dan lahan tidur yang belum dimanfaatkan menjadi lahan yang menghasilkan dalam progam ketahanan p a n g a n
nasional. Un t u k m e w u j u d k a n sinergitas tersebut, Heru mengucapkan syukur Alhamdulillah karena selama ini tidak ada kendala yang yang ditemui. “Sebab semua komponen menyadari perlunya bekerja sama, saling mendukung dan melengkapi, jika pun ada hambatan pasti akan diselesaikan melalui komunikasi, koordinasi, dan kerja sama yang baik,” ucap mantan Kepala Staf Koarmada I ini. Dengan sinergitas yang telah terbentuk saat ini, Heru berharap tetap dipertahankan dan ditingkatkan, sehingga dapat terus berlangsung dan berlanjut. Serta dengan saling mendukung dan membantu, sesuai peran dan tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap elemen. (rio/tyo)