INDONESIA TANGGUH, JATIM TUMBUH memorandum.co.id
SENIN WAGE, 16 AGUSTUS 2021
memorandumredaksi@gmail.com
HALAMAN 13
Pertumbuhan P t b h M Meningkat i k t7 7,05 05 P Persen
Pemprov Jatim Optimistis Wujudkan Pemulihan Ekonomi Rancangan Perda Perubahan atas Perda Nomor 7 tahun 2019 tentang RPJMD Jatim Tahun 2019-2024 memasuki tahap persetujuan bersama antara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Ketua DPRD Jatim Kusnadi. Melalui rancangan perubahan tersebut, sejumlah indikator kinerja pemerintah dilakukan penyesuaian menyusul berbagai dinamika pembangunan yang terjadi akibat bencana nonalam berupa pandemi Covid-19. Berbagai penyesuaian yang dilakukan antara lain adalah pembaharuan target capaian indikator kinerja dan evaluasi kinerja pembangunan. Kedua, penyesuaian proyeksi pendapatan serta belanja daerah dengan mempertimbangkan dampak pandemi Covid-19, serta upaya pemulihan ekonomi nasional sebagai isu strategis. Ketiga, penyesuaian nomenklatur perangkat daerah dan programnya sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019. Keempat, rasionalisasi target Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Daerah (IKD) Pemprov Jatim. Gubernur Khofifah menegaskan, dalam Perda Perubahan RPJMD ini Pemprov tetap berkomitmen untuk memprioritaskan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Karena itu, di tengah situasi pandemi Covid-19 ini Pemprov Jatim justru menargetkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai salah satu indikator dalam IKU dan IKD. IPM yang didasarkan pada tiga dimensi utama yakni umur harapan hidup dan kesehatan, pendidikan, serta standar hidup layak ditingkatkan dari 72,08 - 72,57 menjadi 72,13 - 72,83 pada 2021. Sedangkan pada 2022 target capaian IPM tetap sebesar 72,58 -73,07, pada 2023 tetap sebesar 73,08 -73,57 dan 2024 tetap sebesar 73,58 -74,07. “Dalam situasi pandemi ini, Pemprov bersama seluruh komponen Forkopimda Jatim akan terus memaksimalkan penanganan Covid-19 sebagai fokus di bidang kesehatan. Peningkatan layanan kesehatan sebagai upaya kuratif dan penegakan disiplin protokol kesehatan sebagai langkah preventif. Percepatan vaksinasi juga akan
terus dikejar sebagai upaya mewujudkan kekebalan komunal terhadap Covid-19,” tutur Guber nur Khofifah usai mengikuti Sidang Paripurna Persetujuan Rancangan Perda Perubahan RPJMD Jatim 2019 - 2024 di Gedung DPRD Jatim Jalan Indrapura, Surabaya, Jumat (13/8) malam. Peningkatan juga ditargetkan terjadi pada Indeks Kesalehan Sosial pada 2021 dari 62,73 - 62,82 menjadi 63,53 - 63,78, pada 2022 dari 62,83 - 62,92 menjadi 63.79-63,88, pada 2023 dari 62,93 - 63,02 menjadi 63,89 - 63,97 dan pada 2024 dari 63,03 - 63,12 menjadi 63,98 - 64,06. Sementara itu, Raperda Perubahan RPJMD juga mengutip penyesuaian pertumbuhan ekonomi Jatim pada tahun 2021 sebesar 5,56 - 5,58 persen terkoreksi menjadi 2,26 - 3,96 Persen. Pada tahun 2022 terjadi penyesuaian dari angka 5,59 - 5,61 persen menjadi 3,42 - 5,12 persen, tahun 2023 dari 5,62 - 5,64 persen menjadi 3,45 - 5,15 persen dan tahun 2024 dari 5,65 - 5,67 persen menjadi 3,48-5,18 persen. Proyeksi jumlah penduduk miskin di Jatim juga terdapat penyesuaian pada 2021 dari 10,19 - 9,77 persen menjadi 11,16 - 10,70 persen. Pada 2022 juga terjadi penyesuaian dari 9,76 - 9,34 persen menjadi 10,96 - 10,39 persen, pada 2023 dari 9,33 - 8,91 persen menjadi 10,77 - 10,08 persen, pada 2024 dari 8,90 - 8,44 persen menjadi 10,56 - 9,75 persen. Penyesuaian tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2021 disesuaikan dari 3,77- 3,75 persen menjadi 5,58 - 3,99, tahun 2022 dari 3,74 - 3,71 persen menjadi 5,42 - 3,83 persen, tahun 2023 dari 3,70 - 3,68 persen menjadi 5,41-3,82 persen dan tahun 2024 dari 3,67 - 3,64 persen menjadi 5,41 - 3,82 persen.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jawa Timur dalam acara Vaksinasi Merdeka.
Terakhir, perubahan IKU dan IKD juga menyesuaikan Indeks Risiko Bencana yang turun pada 2021 dari 150,7 - 149,7 menjadi 125,42 124,42, tahun 2022 dari 149,7 - 148,7 menjadi 123,42 - 122,42, tahun 2023 148,7 - 147,7 menjadi 121,42 - 120,42 dan tahun 2024 dari 147,7 - 146,7 menjadi 119,42 - 118,42. “Penyesuaian ini telah mengakomodir berbagai kebijakan nasional serta masukan legislatif sebagai partner Pemprov Jatim selaku ekskutif. Selanjutnya, Peru-
Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jawa Timur meninjau pelaksanaan Vaksinasi Merdeka.
bahan RPJMD ini akan diajukan ke Kementerian Dalam Negeri untuk dilakukan evaluasi sebelum adanya penetapan,” tutur gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut. Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, sinergi dan kolaborasi yang telah dilakukan Pemprov bersama seluruh komponen Forkopimda Jatim selama ini telah menunjukkan capaian yang sangat menggembirakan. Sebab, di tengah pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi Jatim justru meningkat 7,05 persen
pada triwulan II 2021 dari triwulan II 2020 (YoY). Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, Jatim mampu memberi kontribusi terhadap perekonomian Nasional sebesar 14,44 persen. Angka ini merupakan terbesar kedua secara nasional setelah DKI Jakarta. “Pada Maret 2021, jumlah penduduk miskin di Jatim juga mengalami penurunan sebesar 13,24 ribu jiwa menjadi 4,57 juta jiwa (11,40 persen) per Maret 2021 dibandingkan dengan kondisi September 2020 sebesar 4,58 juta jiwa (11,46 persen),” jelas mantan Menteri Sosial RI tersebut. Pencapaian gemilang juga terealisasi pada kinerja investasi. Provinsi Jawa Timur menempati posisi tertinggi realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sepanjang tahun 2020 yang mencapai Rp 55,7 Triliun atau berkontribusi sebesar 13,5 persen dari total realisasi PMDN. Sedangkan Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 22,6 Triliun. Di bidang pertanian, Jawa Timur menjadi produsen beras terbesar di Indonesia menggeser Jawa Tengah dengan luas panen sebesar 1,75 juta Ha yang menghasilkan padi 9,94 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara 5,71 juta ton
beras pada tahun 2020. Sementara di bidang pendidikan, Jatim merupakan provinsi dengan jumlah siswa yang lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) terbanyak pada tahun 2020 sejumlah 13.803 siswa dan tahun 2021 sejumlah 20.392 siswa. Di tengah situasi pandemi Kinerja realisasi anggaran pada Tahun Anggaran 2021 juga mengalami peningkatan dibandingkan Tahun Anggaran 2020, sampai dengan tanggal 13 Agustus 2021 realisasi pendapatan sebesar 61,8 persen atau lebih tinggi 9,3 persen dibandingkan dg tahun 2020 yang sebesar 52,49 persen pada periode yang sama. Demikian juga halnya dengan realisasi belanja sampai dengan tanggal 13 Agustus 2021 mencapai 47,51 persen, yang lebih tinggi 11,3 persen dari Tahun 2020 yang sebesar 36,21 persen pada periode yang sama. “Berbagai catatan penghargaan tingkat nasional juga diterima Pemprov Jatim sepanjang tahun 2020-2021. Setidaknya terdapat 50 penghargaan telah diterima dan kami sampaikan terimakasih setinggi-tingginya atas kerja sama dan dukungan seluruh elemen pemerintahan serta masyarakat Jawa Timur,” pungkas Khofifah. (*/lis)