UINMALANG KAMPUS3
GREEN BUILDING CERTIFICATION
PENDAHULUAN
Kampus UIN Malang 3 di Kabupaten Batu merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab menjaga dan meningkatkan keberlanjutan. Sebagai pusat kegiatan akademik, administrasi dan penelitian, kampus membutuhkan sumber daya vital seperti energi, air dan material untuk menjalankan operasionalnya.
Menggunakan aplikasi Edge Buildings untuk penilaian, Penelitian ini juga akan membawa manfaat ekonomi bagi kampus UIN Malang 3. Bangunan yang tergolong hijau seringkali menghasilkan penghematan energi dan air yang signifikan, yang pada gilirannya dapat mengurangi biaya operasional jangka panjang. Selain itu, status gedung hijau juga dapat meningkatkan citra dan reputasi kampus, menarik minat mahasiswa, dosen, dan masyarakat yang peduli terhadap pembangunan berkelanjutan.
2 SUSTAINABLEARCHITECTURE 1 SUSTAINABLEARCHITECTURE
Reza Nurfadhilah
210606110126
TENTANG KAMI
Kami adalah mahasiswa semester 4 di Kampus UIN Malang yang tak kenal lelah
dalam mengarungi perjalanan kuliah dan menerobos batasan di dunia arsitektur.
Kami menjunjung tinggi semangat juang
untuk terus berkreasi, belajar, dan berkontribusi dalam menggali potensi
kami sebagai generasi penerus bangunan
indah dan fungsional. Dalam tugas yang
kami susun ini adalah untuk memenuhi
kewajiban dari mata kuliah arsitektur
berkelanjutan, semoga lancar dan sukses
TERIMA KASIH
M Donny Dwi Saputra 210606110076
Muhammad Rafi' Musaddad
210606110054
4 SUSTAINABLEARCHITECTURE 3 SUSTAINABLEARCHITECTURE
"ALAM TAK BUTUH KATA-KATA, NAMUN BUTUH BUKTI NYATA"
"MAKA, MARI MULAI BERSAMA-SAMA'
MARI MULAI SEKARANG JUGA"
DAFTAR ISI Pendahuluan Anggota Daftar Isi Profil Bangunan Tentaang EDGE App Energy PENGERTIAN ENERGI ANALISIS Water PENGERTIAN ENERGI ANALISIS Material PENGERTIAN ENERGI ANALISIS Hasil Suggestion Penutup ..................................2 .........................................3 ........................................6 .............................7 .....................8 ..........................................10 .........................................10 ..........................................................11 .................................................21 .........................................21 ..........................................................22 ...........................................29 .........................................29 .........................................................30 ...................................................49 .......................................50 ..............................................51 6 SUSTAINABLEARCHITECTURE 5 SUSTAINABLEARCHITECTURE
(Kelompok 3)
Aplikasi EDGE merupakan aplikasi
yang menghadirkan perangkat analisa mengenai green building untuk kegunaan bisnis dalam jangka waktu yang cepat dalam area urbanisasi.
Kampus 3 UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang
Detai Proyek
Lokasi : Jl Locari, Tlekung, Kec Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur 65151
Pemilik : Prof Dr H M Zainuddin, MA
Email : info@uin-malang.ac.id
No : 0341551354 Data Bangunan
Menggunakan aplikasi Edge
Buildings untuk penilaian, penelitian ini akan membantu mengidentifikasi area di mana bangunan mungkin tidak memenuhi standar keberlanjutan yang diharapkan. Hasil penelitian ini akan memberikan wawasan penting bagi kampus untuk mengambil tindakan korektif yang tepat dan menerapkan praktik berkelanjutan yang lebih baik di masa mendatang.
Penelitian ini juga akan membawa manfaat ekonomi bagi kampus UIN Malang 3. Bangunan yang tergolong hijau seringkali menghasilkan penghematan energi dan air yang signifikan, yang pada gilirannya dapat mengurangi biaya operasional jangka panjang. Selain itu, status gedung hijau juga dapat meningkatkan citra dan reputasi kampus, menarik minat mahasiswa, dosen, dan masyarakat yang peduli terhadap pembangunan berkelanjutan.
Luas
Ruang Kelas Ruang Kerja Ruang Meeting Ruang Administrasi/Kantor Auditorium Perpustakaan Ruang Ibadah Koridor Ruang Istirahat Cafe/Kantin Laboratorium Ruang Komputer Ruang Lainnya : 2.797 : 393 : 263 : 930 : 162 : 47 : 137 : 2.349 : 8 : 82 : 1.636 : 199 : 456 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 Luas daerah terbangun Jumlah lantai Jarak antar lantai Hari kerja Jumlah hari libur Jam kerja Kebutuhan ruang : 3 404,39 : 4 : 4 5 : 5 : 128 : 10 : 5 m2 Lantai m hari/minggu hari jam/hari m2/orang
Ruangan
P E N G E R T I A N F U N G S I A P L I K A S I T U J U A N P E N I L A I A N M A N F A A T P E N I L A I A N 81 SUSTAINABLEARCHITECTURE 7 SUSTAINABLEARCHITECTURE
Lima data diatas adalah perhitungan berdasarkakn data bangunan yang sudah dimasukkan di awal, nilai ini bisa naik atau turun sesuai denganpenggunaanenergy,water,danmaterial
N E R G Y
Agar mudah dilihat peningkatan atau penurunan penggunaan komponen-komponen, dibuatlah dsta per poin yang harus kita masukkan sesuai standar yang sudah disediakan, dan untuk melihat apa saja poin yang menjadi tolak ukur akan disediakan grafik seperti dibawahini
Pengertian Energi
Energiadalahdayayang
digunakanuntukmelengkapi
kebutuhandarisebuah
banguanan,biasanyahalini
diartikandengan
penggunaanlistrik,atau
suatudayayangdapat
menghidupkansesuatu
Grafikkasusyang
beradadikiri
adalahbasecase (kasusdasar), dangrafikkanan
adalahhasildari
efisiensiyangkita
gunakandi
bangunan
Design Water 0.00% Material 0.00% Energy -0.05%
E
DATAAWAL
E n e r g y W a t e r M a t e r i a l SubprojectFloorArea 9,464 44 m FinalEnergyUse 18,066 kWh/Mount FinalWaterUse 2,786 m /Mount FinalOperationalCO Emmisions 2,786 m /Mount FinalEmbodiedEnergy 2,786 MJ/m 11 SUSTAINABLEARCHITECTURE 10 SUSTAINABLEARCHITECTURE
Window-to-Wall Ratio
E R G Y
Cara mengetahui jumlah
jendelan yang ada di setiap lantai adalah dengan melihat
DED dengan judul rencana pintu dan jendela, akan ada notasi seperti ini
Window-to-Wall Ratio
WWR adalah kependekan dari Window-to-Wall Ratio, yang merupakan rasio antara luas total jendela atau area kaca lainnya dan dibagi dengan luas total dinding eksterior hal ini dapat memperbanyak cahaya matahari yang masuk ke bangunan, namun hal ini juga dapat mengakibatkan peningkatan panas dan kehilangan energi.
BERIKUT DETAIL PERHITUNGAN WWR BANGUNAN
data ini sebelum kita memasukkan data, semua grafik masih sama antara kiri (kasus dasar) dan kanan (pengembangan kasus)
A : Nama Jendela
B : Jumlah jendela jenis ini di 1 bangunan
C : Nomor urut jendela
dan setelah diketahui jumlah jendela, maka kita harus mencari detail bukaan di DED
Setelah mengetahui luas keseluruhan jendela di fasad bangunan kita mencari luas dari setiap fasad dengn
ENILAI PERSENTASE DIDAPATKAN DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS
persentase = (nilai yang dihitung / total nilai) x 100% persentase = (1011,81 / 5520) x 100% persentase = 0,183 x 100% persentase = 18,3%
maka perbandingan antara tembok dan jendela adalah 82.7 : 18.3
dan ini adalah grafik setelah memasukkan data WWR, terjadi
penurunan grafik kiri sebesar 0 61%, menandakan adanya efisiensi energi di bangunan ini
CARA MENGHITUNG LUAS FASAD A B C Energy-0.05% Design Water0.00% Material0.00% EEM01
GRAFIK AWAL COOLING DARI 9 53 KE 9 19 COOLING FANS DARI 3 98 KE 3 9 PERSENTASE MATERIAL MENJADI 3 52% NILAI YANG BERUBAH 066%
N
13 SUSTAINABLEARCHITECTURE 12 SUSTAINABLEARCHITECTURE
GRAFIK HASIL
Reflective Roof
Cara mengetahui jumlah
jendelan yang ada di setiap lantai adalah dengan melihat
DED dengan judul rencana pintu dan jendela, akan ada notasi seperti ini
Window-to-Wall Ratio
WWR adalah kependekan dari Window-to-Wall Ratio, yang merupakan rasio antara luas total jendela atau area kaca lainnya dan dibagi dengan luas total dinding eksterior. hal ini dapat
memperbanyak cahaya matahari yang masuk ke bangunan, namun hal ini juga dapat mengakibatkan peningkatan panas dan kehilangan energi.
data ini sebelum kita memasukkan data, semua grafik masih sama antara kiri (kasus dasar) dan kanan (pengembangan kasus)
A B C
A : Nama Jendela
B : Jumlah jendela jenis ini di 1 bangunan
C : Nomor urut jendela
dan setelah diketahui jumlah jendela, maka kita harus mencari detail bukaan di DED
BERIKUT DETAIL PERHITUNGAN WWR BANGUNAN
Setelah mengetahui luas keseluruhan jendela di fasad bangunan, kita mencari luas dari setiap fasad, dengn melihat denah untuk panjang bangunan dan juga
ENILAI PERSENTASE DIDAPATKAN DENGAN MENGGUNAKAN
RUMUS
persentase = (nilai yang dihitung / total nilai) x 100%
persentase = (1011,81 / 5520) x 100%
persentase = 0,183 x 100%
persentase = 18,3%
maka perbandingan antara tembok dan jendela adalah 82 7 : 18 3
dan ini adalah grafik setelah memasukkan data WWR, terjadi penurunan grafik kiri sebesar 0.61%, menandakan adanya efisiensi energi di bangunan ini
Energy-0.05% Design Water0.00% Material0.00% EEM02
GRAFIK AWAL COOLING DARI 9 53 KE 9 19 COOLING FANS DARI 3 98 KE 3 9 PERSENTASE MATERIAL MENJADI 3 52% NILAI YANG BERUBAH 066%
N E
R G Y
15 SUSTAINABLEARCHITECTURE 14 SUSTAINABLEARCHITECTURE
GRAFIK HASIL
Reflective Exterior Walls
Perhitungan Exterior Walls
Data awal pengunaan energy minus sebesar -1,54%
GRAFIK HASIL
Reflective Exterior Walls
Yakni pemantulan dinding ekterior yang berdampak pada beban pendinginan di ruangan ber-AC dan meningkatkan kenyamanan termal di ruangan yang tidak ber-AC
Klasifikasi dinding eksterior pada edge
Setelah data dimasukan dengan SRI sebesar 92 data energy
berubah menjadi 0,38%
Terjadi penghematan sebesar
1,92% dari -1,54% ke 0,38%
Dalam EDGE menggunakan satuan SRI (Solar Reflectance Index) adalah nilai gabungan antara reflektabsi matahari dengan termal
permukaan daya pancar dengan nilai 0-1
Total Ada 4 Material
Perforated Plate
Grc Molded Finishing
Stone Veneer
Stone Veneer
Wall Painted
Namun Pada Usser Guide Hanya Menacakup 2 Tipe
White Concrete
Metal White Cool Coating
Dalam proporsinya diperoleh
Tipe 1 34,8% Yakni White Painted Concrete
Tipe 2 65,2% Perforated Plate Dijadikan Metal With Coating
E N
Energy-1,54% Design Water0.00% Material3.52% EEM03
E R G Y
GRAFIK AWAL COOLING TURUN DARI 10 4% KE 9 38% COOLING FANS TURUN DARI 4 09% KE 3 89% NILAI YANG BERUBAH
16 SUSTAINABLEARCHITECTURE 15 SUSTAINABLEARCHITECTURE
EEM04 External Shading
Perhitungan Exterior Walls
EExternal Shading Devices
Yakni peneduh eksternal yang terletak pada fasad bangunan untuk melindungi elemen kaca (jendela, pintu) mengurangi intensitas radiasi secara langsung
Metode Shading EDGE
Pengukuran shading yang ideal pada
EDGE yakni 1/3 dari tinggi jendela dan 1/3 lagi dari lebar jendela
Satuan yang digunakan ialah AASF
(Annual Average Shading Factor) AASF diukur dengan nilai 0-1 semakin tinggi nilainya semakin besar kemampuan shading
Data awal penghematan energy sebesar 0,38%
Setelah data dimasukan dengan
AASF 0,01
Terjadi penghematan sebesar 0,4% dari 0,38% ke 0,42%
Perhitungan Shading
Pengisian dengan mengisi overhang shading yakni 1,75m dan dengan luas jendela. yang dimasukan pada kalkulator edge dan diperoleh hasil 0,01 (artinya kemampuan shading kurang mampu menahan radiasi matahari)
N E R G Y Energy0,38% Design Water0.00% Material3.52%
GRAFIK AWAL COOLING TURUN DARI 9 53% KE 9 36% COOLING FANS TURUN DARI 3,98% KE 3 88% NILAI YANG BERUBAH
GRAFIK HASIL
18 SUSTAINABLEARCHITECTURE 17 SUSTAINABLEARCHITECTURE
Natural Ventilatio
N E R G Y
Natural Ventilation
Yakni ventilasi alam. Ventilasi alami dirancang meningkatkan kenyamanan dengan menyediakan udara serta dapat mengurangi suhu dan pengurangan beban pendinginan
Metode Natural Ventilation EDGE
Terjadi penghematan yang
besar yakni 10,82%% dari
0,42% ke 11,24%
Perhitungan Exterior Walls
Satu sisi ventilasi Ventilasi silang
Ventilasi tunggal yang digerakan angin, serta ventilasi silang yang
didorong angin dengan penentuang ventilasi yang baik
berdasarkan ukuran ruangan (Kedalaman, lebar, tinggi)
Perhitungan
Natural Ventilation
Pada semua ruang mempunyai ruang dengan cross ventilasi dengan porprosi yang besar
E
Energy0,42% Design Water0.00% Material3.52%
GRAFIK AWAL COOLING TURUN DARI 9 53% KE 3 71% COOLING FANS TURUN DARI 3,98% MENJADI HILANG NILAI YANG BERUBAH
EEM04
Data awal penghematan energy sebesar 0,42% Setelah data dimasukan
GRAFIK HASIL
20 SUSTAINABLEARCHITECTURE 19 SUSTAINABLEARCHITECTURE
Lima data diatas adalah perhitungan berdasarkakn data bangunan yang sudah dimasukkan di awal, nilai ini bisa naik atau turun sesuai denganpenggunaanenergy,water,danmaterial
W A T E R
Agar mudah dilihat peningkatan atau penurunan penggunaan komponen-komponen, dibuatlah dsta per poin yang harus kita masukkan sesuai standar yang sudah disediakan, dan untuk melihat apa saja poin yang menjadi tolak ukur akan disediakan grafik seperti dibawahini
Pengertian Water
airadalahkebutuhan bangunanuntukkebersihan, inidemimemenuhi
kebutuhanmanusiayang
akanadadidalambangunan
Grafikkasusyang
beradadikiriadalah
basecase(kasus
dasar),dangrafik
kananadalahhasil
dariefisiensiyang
kitagunakandi
bangunan
Design Water 0.00% Material 3.52% Energy 12.24%
DATAAWAL
E n e r g y W a t e r M a t e r i a l SubprojectFloorArea 9,464.44 m FinalEnergyUse 18,066 kWh/Mount FinalWaterUse 2,786 m /Mount FinalOperationalCO Emmisions 2,786 m /Mount FinalEmbodiedEnergy 2,786 MJ/m 22 SUSTAINABLEARCHITECTURE 21 SUSTAINABLEARCHITECTURE
Efficient Water Closets
jenis efisiensi dalam aspek air ini adalah dengn efiisiensi air yang digunakan untuk
closet yang digunakan di kamar mandi Standarnya ada 2 tombol flush yang
berbeda volume, dan yang menjadi standar sekarang adalah 4.5l untuk flush besar dan 3l untuk flush kecil
KeteranganPenggunaanKlosetDudukdi Bangunan
Jumlah Kamar Mandi dengan menggunakan
kloset duduk berjumlah 8, ini dapat dilihat dari
gambar DED yang disediakan
teranganuk
Jumlah Kamar Mandi dengan
menggunakan kloset duduk
berjumlah 8, ini dapat dilihat dari
gambar DED yang disediakan
eterangan enyalurana
Dalam penyaluran air bersih ada ukuran pipa
yang disediakan untuk setiap kamar mandi, dan setiap kamar mandi disediakan pipa dengan diameter 1/2"
sayangnya, tidak ada informasi khusus terkait
jumlah debit air yang keluar saat penggunaan flush Dalam gambar DED yang ada, tidak ada spesifikasi khusus
terkait jumlah liter yang digunakan untuk kloset duduk ini, maka kami mengambil referensi yang standar digunakan oleh bangunan kampus yang ada saat ini
kloset yang digunakan adalah American Standard dengan flush 4..5/3l
data ini sebelum kita
memasukkan data, semua grafik
masih sama antara kiri (kasus
dasar) dan kanan
(pengembangan kasus)
dan ini adalah grafik setelah memasukkan debit air yang keluar, terjadi peningkatan grafik kiri sebesar 24 70%, menandakan adanya efisiensi penggunaan air di bangunan ini
G R A F I K A W A L
h t t p s / / w w w a t o z r o o f i n g d e n v e r c o m / h o wt oe x t e n dar o o fo v e r h a n g / G R A F I K H A S I L
WATER
h p wwwame c nsandadcod dbahoom oe neo-moden-c -4- -3-mat-d-w
FLUSHING DARI 47.54 KE 24.92
24 SUSTAINABLEARCHITECTURE 23 SUSTAINABLEARCHITECTURE
NILAI YANG BERUBAH
data ini sebelum kita
memasukkan data, semua grafik
masih sama antara kiri (kasus dasar) dan kanan (pengembangan kasus)
Jumlah Kamar Mandi dengan menggunakan
kloset duduk berjumlah 8, ini dapat dilihat dari
gambar DED yang disediakan
Jumlah Kamar Mandi dengan
menggunakan Urinal duduk
berjumlah 5, ini dapat dilihat dari
gambar DED yang disediakan
Dalam penyaluran air bersih ada ukuran pipa
yang disediakan untuk setiap kamar mandi, dan setiap kamar mandi disediakan pipa dengan diameter 1/2"
sayangnya, tidak ada informasi khusus terkait jumlah debit air yang keluar saat penggunaan flush
dan ini adalah grafik setelah memasukkan debit air yang keluar, terjadi peningkatan grafik kiri sebesar 4 25%, menandakan adanya efisiensi penggunaan air di bangunan ini
Keterangan penyalurana g d dengan KeteranganPenggunaanUrinaldiToilet
G R A F I K A W A L
h t t p s / / w w w a t o z r o o f i n g d e n v e r c o m / h o wt oe x t e n dar o o fo v e r h a n g / G R A F I K H A S I L
KeteranganukuranklosetdudukdiDED
WATER
FLUSHING DARI 24.92 KE 21.02
26 SUSTAINABLEARCHITECTURE 25 SUSTAINABLEARCHITECTURE
NILAI YANG BERUBAH
WEM15
WasteWaterTreatmentand RecyclingSystem
Waste Water Treatment and Recycling System
sistem pengolahan dan daur ulang air limbah air mengolah air limbah
dari siraman toilet maupun HVAC (Heating Ventilation Air Condition)
seperti AC diolah kembali yang nantinya bisa digunakan lagi seperti air
flush WC maupun irigasi lansekap.
DaurUlangAirLimbah
Daur ulang limbah menggunakan sistem AOP
Advanced Oxidation Process) adalah metode
pengolahan air yang menggunakan reaksi kimia
dan proses oksidasi untuk menghilangkan
kontaminan organik maupun anorganik dalam air
Air dari biosystem dipompa keatas menuju
Mesin AOP kemudia ditampung pada wadah tandon lalu disalurkan ke flush Toilet
Air Kotor Menuju Bio sistem
data ini sebelum kita
memasukkan data, semua grafik
masih sama antara kiri (kasus dasar) dan kanan (pengembangan kasus)
dan ini adalah grafik setelah memasukkan
debit air yang keluar, terjadi peningkatan grafik kiri sebesar 4 25%, menandakan adanya efisiensi penggunaan air di bangunan ini
h p wwwame c nsandadcod dbahoom oe neo-moden-c -4- -3-mat-d-w
G R A F I K A W A L
h t t p s / / w w w a t o z r o o f i n g d e n v e r c o m / h o wt oe x t e n dar o o fo v e r h a n g / G R A F I K H A S I L
WATER
FLUSHING DARI 24.92 KE 21.02
28 SUSTAINABLEARCHITECTURE 27 SUSTAINABLEARCHITECTURE
NILAI YANG BERUBAH
A T E R I A L
Lima data diatas adalah perhitungan berdasarkakn data bangunan yang sudah dimasukkan di awal, nilai ini bisa naik atau turun sesuai denganpenggunaanenergy,water,danmaterial
Pengertian Material
materialadalahbarangatau
komponenyangdibutuhkan
untukmembangun
bangunan,sepertipasir,batu, kacadll
Agar mudah dilihat peningkatan atau penurunan penggunaan komponen-komponen, dibuatlah dsta per poin yang harus kita masukkan sesuai standar yang sudah disediakan, dan untuk melihat apa saja poin yang menjadi tolak ukur akan disediakan grafik seperti dibawahini
Grafikkasusyang
beradadikiriadalah
basecase(kasus
dasar),dangrafik
kananadalahhasil
dariefisiensiyang
kitagunakandi
bangunan
Design Water 35.24% Material 3.52% Energy 11.24%
M
DATAAWAL
E n e r g y W a t e r M a t e r i a l SubprojectFloorArea 9,464.44 m FinalEnergyUse 18,066 kWh/Mount FinalWaterUse 2,786 m /Mount FinalOperationalCO Emmisions 2,786 m /Mount FinalEmbodiedEnergy 2,786 MJ/m 30 SUSTAINABLEARCHITECTURE 29 SUSTAINABLEARCHITECTURE
BottomFloorConstruction
DED Penggunaan Plat
Lantai di Lantai Dasar
untuk lantai tengah juga menggunakan full beton 100 mm perbedaan hanya di ketinggian untuk kebutuhan kamar mandi dll saat pengisian steel rebar, contohnya hanya 35 kg/m2, di legenda menggunakan
Mpa
steel rebar (kg/m2) memakai sumber (Reinforcing Bar, Cut & Bent Rebar steelreinforcementsuppliers.co.uk)
steel rebar 1000:40 = 2,5 x 4 besi = 10 x 0,616 masa besi = 6,16 kg/m2
Bottom Floor Construction
Ini adalah penilaian berdasarkan konstruksi lantai
yang digunakan di bangunan, ini dapat memengaruhi
efisiensi material dilihat dari material dan ketebalan
yang digunakan
Data sebelum kita
memasukkan data, semua grafik masih sama antara kiri (kasus dasar) dan kanan (pengembangan kasus)
Grafik setelah memasukkan
ketebalan beton dan stell
rebarnya grafik kiri
mengalami penurunan
sebesar 0 60%, menandakan adanya efisiensi energi di bangunan ini
NILAI YANG BERUBAH :
Bottom Floor dari 132 67 KE 115 02
M A T E R I A L
32 SUSTAINABLEARCHITECTURE 31 SUSTAINABLEARCHITECTURE
MEM01
IntermediateFloor Construction MEM02
DED Penggunaan Plat
Lantai di Lantai Dasar
untuk lantai tengah juga menggunakan full beton 150mm
perbedaan hanya di ketinggian untuk kebutuhan kamar mandi dll saat pengisian steel rebar, contohnya hanya 35 kg/m2, di legenda menggunakan
Mpa
steel rebar (kg/m2) memakai sumber (Reinforcing Bar, Cut & Bent Rebar steelreinforcementsuppliers.co.uk)
steel rebar 1000:40 = 2,5 x 4 besi = 10 x 0,616 masa besi = 6,16 kg/m2
Intermediate Floor Construction
Ini adalah penilaian berdasarkan konstruksi lantai
yang digunakan di bangunan, ini dapat memengaruhi efisiensi material dilihat dari material dan ketebalan
yang digunakan
Data sebelum kita
memasukkan data semua
grafik masih sama antara kiri (kasus dasar) dan kanan (pengembangan kasus)
Grafik setelah memasukkan data ketebalan beton lantai tengah, terjadi kenaikan rafik
kiri sebesar 17 82%, menandakan adanya
efisiensi material di bangunan ini
NILAI YANG BERUBAH :
INTERMEDIATE FLOOR DARI 840 94 KE 315 21
M A T E R I A L 34 SUSTAINABLEARCHITECTURE 33 SUSTAINABLEARCHITECTURE
Floor Finish
Ini adalah penilaian berdasarkan finishing lantai yang digunakan, seperti keremik, kayu, beton dll
Macam-macam Finishing Lantai Di Bangunan ini
Tiled - Ceramic
Untuk ketebalan umum keramik maupun granit tile, memiliki ketebalan rata-rata 9 5-10 5 mm
https://www mitra10.com/sincere-w6a006-white-nano60x60cm-dus-1-44m2
Concrete - finishing floor Data sebelum kita
memasukkan data, semua grafik masih sama antara kiri (kasus dasar) dan kanan (pengembangan kasus)
Grafik setelah memasukkan data WWR, terjadi penurunan grafik kiri sebesar 0 61%, menandakan adanya efisiensi energi di bangunan ini
NILAI YANG BERUBAH :
Bottom Floor dari 132 67 KE 115 02
https://www rinjaniepoxy com/bagaimana-caramenentukan-ketebalan-epoxylantai/#: text=Pada%20umumnya%2C%20standart%20ket ebalan%20epoxy dan%201-2%20mm%20saja.
dan untuk ketebalan epoxy juga berdasarkan internet dan hasilnya 2mm dengan penggunaan yang lumayan berat
FloorFinish MEM03
M A T E R I A L 36 SUSTAINABLEARCHITECTURE 35 SUSTAINABLEARCHITECTURE
RoofConstruction MEM04
ada 3 poin yang harus diisi dalam MEM04 ini
a. Proporsi material yang digunakan
b. Ketebalan material
c. Steel Rebar material
Roof Construction
Ini adalah penilaian berdasarkan finishing atap yang digunakan, seperti beton, genteng, dll
a. Proporsi material yang digunakan c. Steel rebar material
Data sebelum kita memasukkan data, semua grafik masih sama antara kiri (kasus dasar) dan kanan (pengembangan kasus)
Grafik setelah memasukkan data material yang
digunakan untuk konstruksi atap, terjadi peningkatan
grafik kiri sebesar 21.18% , menandakan adanya
efisiensi material di bangunan ini
ini adalah DED
dari bangunan
UIN kampus 3, pada bagian
yang diberi
kotak adalah
keterangan
material yang
digunakan
material yang
digunakan
adalah
concrete slab
roof concsruction atap menggunakan konstruksi atap beton bertulang
metode pelaksanaan konstruksi yakni In-Situ Reinforced Concrete Slab
menggunakan beton concrete compressive strength f'c 25 mpa
konstruksi atap yakni tipe a2
steel rebar (kg/m2) memakai sumber (Reinforcing Bar, Cut & Bent Rebar steelreinforcementsuppliers co uk)
pada bagian legenda juga diberi keterangan ketebalan beton yang digunakan, yaitu 150mm
steel rebar 1000:40 = 2,5 x 4 besi = 10 x 0,616 m
besi = 6,16 kg/m2
2 KE 3774 5
Nilai yang berubah yaotu roof dari 999
NILAI YANG BERUBAH :
A
E
Jenis Material untuk Atap M
T
R I A L
38 SUSTAINABLEARCHITECTURE 37 SUSTAINABLEARCHITECTURE
ExteriorWalls MEM05
Exterior Walls
dengan perhitungan material dari tembok luar
bangungan kita akan mengetahui seberapa efisiennya bahan tersebut
Jenis material tekbok luar bangunan
ada 3 poin yang harus diisi dalam MEM04 ini
a Proporsi material yang digunakan
b Ketebalan material
a. Proporsi material yang digunakan
Data sebelum kita memasukkan data, semua grafik masih sama antara kiri (kasus dasar) dan kanan (pengembangan kasus)
Grafik setelah memasukkan data material yang digunakan untuk tembok luar bangunan, terjadi penurunan grafik kiri sebesar 14 36% , menandakan adanya material yang digunakan tidak terlalu efisien
untuk bangunan fakultas teknik 3 ini memiliki material 100% yang berasal dari bata atau
Brick Wall
b. Ketebalan material
untuk keteballan umum tembok yang digunakan adalah 150mm
NILAI YANG BERUBAH :
Nilai yang berubah yaitu exterior wall dari
3774 5 ke 866 22
M A
40 SUSTAINABLEARCHITECTURE 39 SUSTAINABLEARCHITECTURE
T E R I A L
InteriorWalls MEM06
Jenis material tembok luar bangunan
Untuk jenis tembok di interior ada 2 jenis tembok, brick dan fibre boards
1. Jenis material
untuk jenis yang pertama adalah dari bata sebagai tembok utama
1.a. Proporsi material yang digunakan
Interior Walls
dengan perhitungan material dari tembok dalam
bangungan kita akan mengetahui seberapa efisiennya
bahan tersebut
Data sebelum kita
memasukkan data, semua grafik masih sama antara kiri (kasus dasar) dan kanan (pengembangan kasus)
Grafik setelah memasukkan data material yang digunakan
untuk tembok dalam bangunan, terjadi penurunan grafik kiri
sebesar 1 92% , menandakan
adanya material yang digunakan
tidak terlalu efisien
proporsi yang digunakan dalam1 gedung ini adalah 80% menggunakan bata
1.b. Ketebalan material
dan ketebalannya sama dengan tembok eksterior, yaitu 150mm
2. Jenis material
untuk jenis yang pertama adalah dari bata sebagai tembok utama
2.a. Proporsi material yang digunakan
proporsi yang digunakan dalam1 gedung ini adalah 80% menggunakan bata
2.b. Ketebalan material
dan ketebalannya sama dengan tembok eksterior, yaitu 150mm
untuk proposi adalah dengan menjumlahkan semua panjang jennis tembok di semua lantai dan di persentae kan agar mencapai 100%
Nilai yang berubah yaitu interior wall dari 44 43 ke 130 71% NILAI YANG BERUBAH :
M A T
L 42 SUSTAINABLEARCHITECTURE 41 SUSTAINABLEARCHITECTURE
E R I A
Window Frames
Ini adalah penilaian berdasarkan material yang digunakan untuk semua bingkai jendela
Jenis material yang digunakan untuk frame jendela
Material aluminium digunkan di seluruh jenis jendela, iniakan memberi kesimpulan bahwa material yang digunakan untuk bingkai jendela adalah 100% Aluminium
Data sebelum kita memasukkan data, semua grafik masih sama antara kiri (kasus dasar) dan kanan (pengembangan kasus)
Grafik setelah memasukkan data material yang digunakan untuk tembok dalam bangunan, namun hasilnya tidak terjadi apa-apa, menandakan adanya material yang digunakan tidak terlalu efisien
Hal ini bisa dilihat di data DED yang ada,
Nilai yang berubah yaitu interior wall dari 44 43 ke 130 71% NILAI YANG BERUBAH :
WindowFrames MEM07
M
44 SUSTAINABLEARCHITECTURE 43 SUSTAINABLEARCHITECTURE
A T E R I A L
WindowGlazing MEM08
Jenis penggunaan kaca yang digunakan untuk frame jendela
perbedaan glazing ini akan fisien jika digunakan di daerang yang memiliki musim yang sangat dingin atau panas,
Window Glazing
Ini adalah adalah teknologi Jendela dengan
penggunaan lapisan kaca selapis, 2 lapis atau 3 lapis
yang digunakan untuk bentuk adaptasi dari ilkim
dimana bangunan terbangun
Hal ini bisa dilihat di data DED yang ada,
Data sebelum kita memasukkan data, semua grafik masih sama antara kiri (kasus dasar) dan kanan (pengembangan kasus)
Grafik setelah memasukkan data material yang digunakan untuk tembok dalam bangunan, terjadi peningkatan grafik kiri sebesar 1 48% , menandakan adanya material yang digunakan yang sedikit efisien
NILAI YANG BERUBAH :
Nilai
dari 25 47 KE 72 77
bisa dilihat, pada bagian tanda panah, adalah
jumlah kaca yang
digunakan adalah hanya
1. Maka, bangunan ini menggunkan Single Glazing
yang berubah yaitu window glazing
M
46 SUSTAINABLEARCHITECTURE 45 SUSTAINABLEARCHITECTURE
A T E R I A L
berikut adalah hasil akhir dari penurunan penggunaan, energi, air dan material, namun hanya ada 2 poin yang sudah memenuhi standar green buinding bersadarkan EDGE APP, yaitu air dan material, hal ini dikarenakan penekanan penggunaan kedua aspek tersebut lebih dari 20%, terkecuali energi yang hanya mendapa persentase penurunan penggunaan 11.24%, ini belum mencapai targer dari standar Green Building, berikut grafik detail untuksetiapaspek
UPAYAPENAIKKAN PENEKANAN PENGGUNAANENERGI
upayainidilakukanunutkmemenuhisemua standarGreenBuildingberdasarkanedge,
Grafikkasusyangberadadi
kiriadalahbasecase (kasusdasar),dangrafik
kananadalahhasildari
efisiensiyangkitagunakan dibangunan
poininiadalah"OnsiteRenewable EnergyofAnnualEnergyUse",iniadalah penggunnaanenergiterbarukanyang dapatdiambilditapakbangunan
penilaianinidenganindikatorjumlah energiyangdihasilkanolehupayainidan dipersentasedengankebutuhanenergi seluruhbangunan
Ada4jenisenergiterbarukanyang disediakanuntukdiisi,namunkamihanya memilihuntukenergisolarPhotovoltaic
Design Water 28.95% Material 28.70% Energy 11.24%
RESULT
E n e r g y W a t e r M a t e r i a l SUGGESTION 50 SUSTAINABLEARCHITECTURE 49 SUSTAINABLEARCHITECTURE
ada1poinyangsayamasukkandengan tujuanmengetahuiberapapersen keharusanpengunaanSolarPhotovoltaic, untukmencapai20%penekanan penggunaanenergi
dannilaiyangdapatdipakaiuntukmenekan nilaitersebutadalahmengharuskan menggunakanSolarPhotovoltaicdan menghasilkansebesar13%energidarienergi asalyangdigunakanbangunan
PENUTUP
Setelah melakukan penelitian pada sebuah bangunan dengan standar bangunan hijau (green building), hasil akhir menunjukkan bahwa dua aspekbangunanyangtelahberhasilditekankanadalahpenggunaanair dan penggunaan material. Dalam hal penggunaan air, bangunan tersebut telah berhasil mengimplementasikan strategi dan teknologi untuk mengurangi konsumsi air, seperti penggunaan perlengkapan toilet dan kran yang hemat air, serta pengumpulan dan penggunaan kembaliairhujan.
Selain itu, dalam aspek penggunaan material, bangunan tersebut telah berhasil mengaplikasikan prinsip-prinsip desain yang berkelanjutan denganmenggunakanmaterialramahlingkungan,daurulangmaterial, dan pemilihan material dengan jejak karbon rendah. Langkah-langkah inimembantumengurangidampaknegatifterhadaplingkungandalam halpenggunaansumberdayaalamdanlimbahkonstruksi.
hasilnyaadalahpersentasepenekanan penggunaanenergimenjadi21.26%
Namun, dalam aspek penggunaan energi, bangunan tersebut menghadapitantanganyanglebihsulituntukmencapaitargetminimal penurunan 20%. Meskipun telah diterapkan berbagai strategi dan teknologi penghematan energi, dampaknya belum signifikan untuk mencapai target yang ditetapkan. Dalam hal ini, diperlukan langkahlangkah tambahan seperti peningkatan isolasi termal, penerapan sistem energi terbarukan, dan penggunaan peralatan listrik yang lebih efisien.
Dalam kesimpulannya, penelitian tersebut menunjukkan bahwa bangunan yang diteliti telah berhasil mengoptimalkan penggunaan air dan material sesuai dengan standar bangunan hijau. Namun, tantanganyangmasihdihadapiadalahmencapaitargetpengurangan energi sebesar 20%. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan upaya lebihlanjutdalammenerapkanstrategidanteknologiyanglebihefisien dalam penggunaan energi, serta mempertimbangkan penggunaan sumberenergiterbarukan.
52 SUSTAINABLEARCHITECTURE 51 SUSTAINABLEARCHITECTURE