Hello!



ruslimichelle4@gmail.com
Michelle Rusli
HELLO!
My name is Michelle Rusli, Bachelor of Architecture from Tarumanagara University. Besides academic, I’m also active in several committees and organizations, and in my last year of university, I served as the Head of Services Department for IMARTA-SKETSA 2022/2023 that supervising several divisions to level up my experiences, skills, relations, and many more.
Through all experiences, I have become more considerate, able to work under pressure, able to analyze and work with a team. I hope that my skills can make such a change by implementing it in my work. I’m a hard worker and passionate girl who is interested in art, architecture, and interior design. Also, experienced in marketing and communication field.
EDUCATION
Don Bosco III Senior High School (2016-2019)
EXPERIENCES
SCHOOL ORGANIZATION
Head of Journalism, Don Bosco III Junior High School
Dewan Ambalan Pramuka Penegak, Don Bosco III Senior High School
IMARTA-SKETSA STUDENT ORGANIZATION
Junior Staff of Interest and Talent, IMARTA-SKETSA 2020/2021
Head of Event, IMARTA Association Chairman Election 2021/2022 Senior Staff of Interest and Talent, IMARTA-SKETSA 2021/2022
Member of Seminar Committee, HUT IMARTA-SKETSA KE-33
Head of Service Department (BPHI), IMARTA-SKETSA 2022/2023
Member of Decoration Committee, HUT IMARTA-SKETSA KE-34
LANGUAGES
Sundanese
English
Indonesian Mandarin
Hokkien
SOFT SKILLS
Leadership
Adaptive
Teamwork
Tarumanagara University (2019-2023)
Science Major, 9th batch Architecture, class of 2019 (GPA 3,2)
Member of Finance Committee, Architectural Design Week 2020
Vice Head of Finance Committee, Architectural Design Week 2021
Marketing Communication Director, Architectural Design Week 2022
ARCHITECTURAL DESIGN WEEK COMMITTEE PUBLIC SHARE COMMITTEE
Member of Public Share Committee, Architectural Design Studio 3
Member of Public Share Committee, Architectural Design Studio 4
GELAR KESENIAAN COMMITTEE
Vice Head of Finance, Gelar Keseniaan 2019
Steering Committee of Finance, Gelar Kesenian 2021
Steering Committee of Finance, FnB and BPHI, Gelar Kesenian 2022
VOLUNTEERING
Master of Ceremony, Student Admission (Architecture Major) 2021 Moderator, Sharing Session Homecoming 2021
Moderator, Seminar Feng Shui Pasca Pandemi: Implementasi dalam Ruang Kerja 2022
Master of Ceremony, Majalah SKETSA 34th Birthday Celebration “Sketsa Galore”
Exhibition Staff, Public Expose 8.33 “Urban Acupunture” at Jakarta Inovation Days 2022
Exhibition Staff, Sketching the Story: Architecture and more for the 60th of Architecture Major Tarumanagara University
Exhibition Staff, Sketching the Story: Architecture and more (Drawing in Sequence) for the 60th of Architecture Major Tarumanagara University
Assistant Mentor, Semiloka Architectural Design Week 2023: Resonate Workshop
Master of Ceremony, Pelepasan Mahasiswa/i Sarjana Arsitektur dan Perencanaan Semester Genap 2022-2023
WORK EXPERIENCE
Junior Architect, PT. Imago Mulia Persada Tbk. (3 months)
Marketing
Public Speaking Writing






HARD SKILLS ACHIEVEMENTS




Published School Magazine and several ed. of “Majalah
Dinding”, Don Bosco III Junior High School Journalism
Achieved Intellectual Property Rights for Architectural Comic Project, Architectural Design Studio 4
Achieved Research Category Champion of Hope, Scientific Works Competition (Lomba Karya Ilmiah 2021)
Top 5 Design BURSA Logo, BURSA IMARTA Challenge
Achieved Intellectual Property Rights for Architectural Pamflet Project, Architectural Design Studio 8.35
LICENSE
Achieved Sertifikasi Kompetensi Kerja in Construction Services with qualification “Site Manager for Building Construction Works” level 6
SELECTED WORKS
Association with Betawi Culture
Mixed Use Building
The Prietzker’s House: Connected Blockventure Public Housing
Bersusun: Ekspansi Ruang Hidup Terbuka untuk
Interaksi Komunitas Pedagang Dwelling Architecture
Sekadar Mengadar: Pendekatan Arsitektur
Ephemeral dalam Perancangan Ruang Berhuni bagi Tunawisma di Jakarta Empathic Architecture
李 咖啡 Coffee Shop Interior
Private House Landed House Interior
The Rhythm of My Heart: When I First Saw You 3d Nirmana
Siring Ground
Archivolks 2023
Dari, Taman Waduk Pluit
Podomoro Design Festival 5.0 2022
IMARTA-SKETSA Organization
Severel Events
Architectural Studio Design 6
Associatoion with Betawi Culture
Mixed Use Building || Site area about 45.000m²
In collaboration with Jessica and Theophilus Reynold
Bangunan mixed use ini mengambil tempat di Kawasan TOD yang cukup terkenal yaitu Stasiun
Palmerah. Seperti namanya, bangunan ini mengadaptasi kebudayaan sekitarnya berupa kebudayaan
Betawi yang dipadukan dengan seni modern. Penerapan konsep sustainable yang merespon lingkungan sekitarnya dan juga sebagai salah satu bentuk upaya pelestarian sosial budaya. Bangunan ini memiliki 4 fungsi berbeda, yaitu kampung mini yang mengangkat kebudayaan betawi, apartemen, art centre serta fungsi komersil lainnya berupa kantor dan ritel.

Tanah Abang merupakan salah satu kecamatan seluas 9.31 km² dengan 7 kelurahan yang terletak di pusat kota yaitu Jakarta Pusat. Namanya berasal dari warna tanah yang berwarna merah (abang berarti merah dalam bahasa Jawa). Pada masanya, Tanah Abang dikenal sebagai penghasil rempah, palawi dan gula. Dengan jumlah penduduknya sebanyak 148.227 jiwa yang terdiri dari kalangan muda hingga tua dengan berbagai macam adat istiadat, kebudayaan khususnya Betawi karena sebagian besar warganya merupakan orang Betawi.

Tapak pada kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat dengan keberagaman sosial dan budaya yang dapat menumbuhkan potensi serta perlu dilestarikan. Hal ini terlihat dari keberadaan fasilitas sosial dan budaya di sekitar tapak. Tapak terletak di kawasan TOD dan dikelilingi bangunan kebudayaan, membentuk konsep perancangan yang memadukan antara budaya Betawi dengan budaya seni modern dan menerapkan desain yang bersifat “publicness” (menunjukkan keterkaitan indoor dan outdoor serta lanskap sekitarnya).
Proses Pembentukan Massa Bangunan

Gubahan terjadi akibat adanya peraturan GSB pada tapak bangunan sesuai dengan konteks tapak.
Terdapat perubahan bentuk akibat dari penambahan ruang terbuka hijau sesuai dengan peraturan.
Pengurangan bentuk massa yang digunakan untuk jalur pedestrian dan jalur kendaraan (sirkulasi in dan out).
Terdapat pemisah zonasi fungsi pada bagian massa bangunan.
Terjadi penurunan massa sehingga terbentuk variasi ketinggian.

Terjadi peninggian massa bangunan sebagai penanda perbedaan fungsi bangunan (kantor lebih tinggi).
Masa bangunan tinggi diekstrut mengecil pada bagian atas sehingga massa terlihat kecil pada bagian atas.
Massa bangunan tinggi diputar sebesar 45 derajat agar bentuk tiap lantai menjadi satu kesatuan.
Terdapat penghubung antar bangunan agar mempermudah aksesibilitas dan mengurangi kemacetan.
Terdapat penghubung ke stasiun sebagai keterhubungan massa dgn Stasiun Palmerah dan mempermudah aksesibilitas.

Program Ruang
Program ruang berfokus kepada 4 fungsi utama berbeda, yaitu food and art market, apartemen, kantor dan ritel, serta art center. Keempat fungsi menyesuaikan dengan analasisi yang telah dilakukan terhadap kawasan sekitar.












Architectural Studio Design 7
The Prietzker’s House: Connected Blockventure
Public Housing || Site area about 200.86 m²
In collaboration with Glenda Vania and Sutiana
Bangunan public housing ini mengambil tempat di Kampung Bandan yang berdekatan dengan salah satu stasiun cukup terkenal yaitu Stasiun Kampung Bandan. Seperti namanya, bangunan ini mengambil konsep berupa konektivitas antara blok bangunan dengan lingkungan atau alam sekitar untuk menciptakan ruang yang terpisah dari dunia luar. Keterpisahan dengan dunia luar ini menciptakan suatu pengalaman ruang baru bagi penggunanya. Konsep diambil berdasarkan studi terhadap karya arsitektur pemenang Prietzker’s, Tadao Ando. Bangunan ini memiliki 2 fungsi utama berupa hunian kos dan area komunal anak. Selain fungsi utama, terdapat fungsi penunjang lainnya.

Kesimpulan Proyek
Tadao
Ando
SEIMBANG ALAM DAN BUATAN
Penyampaian makna tersirat bahwa alam dan buatan saling berhubungan serta keduanya dapat memberikan pengalaman moral terhadap penghuni suatu bangunan.

KEN
Ken merupakan salah satu konsep yang diterapkan oleh

Hal ini tercerminkan dari penggunaan material seperti beton, kaca, dll dipadukan dengan cahaya.
ELEMEN ALAMI
Dengan menggunakan elemen alami, seperti cahaya matahari, Ando dapat menciptakan suasana tenang dengan memanfaatkan elemen alami.
KESEIMBANGAN
ANTARA ALAM
DAN MATERIAL
Ando dalam desain. Ken mampu beradaptasi dengan tapak melalui bentuk-bentuk modular sederhana yang masih memiliki nilai estetika tinggi. Sehingga, keindahan tidah harus terpancar dari kemewahan, namun melalui kesederhanaan.
FILOSOFI TADAO
ENGAWA
Melalui kontrol sirkulasi, ketika memasuki suatu area yang tertutup, penghuni akan merasakan kesan berbeda. Kesan yang dihasilkan walaupun tertutup dari dunia luar, namun ditambah dengan elemen luar.
HAIKU
Material beton yang sederhana sering digunakan sebagai struktur sekaligus fasad dengan memperhatikan cara pengecoran agar menimbulkan efek berbeda ketika dipadukan dengan elemen lainnya. Misalnya, jika terpapar cahaya matahari di pagi hari dan di sore hari.
ZEN
Kesederhanaan dan ketenangan batin diperoleh dengan memanfaatkan kekosongan yang diaplikasikan dalam kehidupan manusia. Pada konsep ini, kesan ketenangan
batin lebih diperhatikan daripada penampilan luar.
BETON MEMBERIKAN

Lingkungan kampung padat dan rumah yang rapat. Di setiap sudut rumah, tercipta kesibukan di waktu yang bersamaan. Sehingga tidak adanya ruang untuk privasi.
Konsep Perancangan Proyek
Rumah Panggung
Privasi ditekankan pada bagian lantai 2
Minim Privasi
Kriminalitas
Kejadian kemalingan motor terjadi secara berkala pada rumah warga. Kriminalitas di malam hari, khususnya pada rumah dengan gang sempit.
Rumah Panggung
Parkir kendaraan diletakkan pada bagian bawah serta masuk ke dalam bagian rumah.
Rumah Panggung
Permainan level digunakan untuk menghalang banjir
Banjir
Terletak dekat dengan pantai Ancol. Ketika hujan, mudah terjadi banjir pada gang depannya. Sehingga, tapak terkena kiriman air banjir dan menimbulkan genangan.
Minim
Tempat
Bermain
Anak
Lingkungan padat dan minim ruang terbuka, membuat anak-anak memanfaatkan jalan sebagai arena bermain. Akibatnya, muncul kasus tertabrak kendaraan.
Rumah Panggung
Bagian bawah digunakan sebagai tempat bermain anak-anak.
Di sekitar Kampung Bandan
Jl. Budi Mulia No.72, RT.7/RW.7, Pademangan Barat, Kec. Pademangan, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta 14420
DATA

AKSESIBILITAS JALUR MATAHARI KEBISINGAN POTENSI VIEW
Sirkulasi dan akses menuju tapak relatif padat dengan lebar jalan kurang lebih sebesar 4 m (maks dilalui 1 mobil). Jalanan dapat dilalui oleh motor/bajaj dan sulit dilalui mobil.
Intensitas matahari cukup tinggi karena padatnya bangunan sehingga tidak ada tumbuhan peneduh serta berpotensi terkena paparan langsung.
RESPON
Tapak yang berada dekat dengan jalan kolektor dan jalan layang, menimbulkan suara bising kendaraan dan anakanak.
Tapak yang berada di kawasan padat, mengakibtkan view sekitarnya hanya berupa pemukiman maupun tempat usaha (warung/toko).

Program Ruang
Fungsi utama terbentuk berdasarkan keadaan dari lokasi Kampung Bandan itu sendiri. Fungsi hunian berupa kos diambil dengan melihat karakteristik rumah disekitarnya. Sedangkan fungsi area komunal anak dan perpustakaan adalah bentuk respon terhadap minimnya area bermain anak (Kebanyakan anak bermain di jalanan sehingga berbahaya) serta jauhnya lokasi sekolah anak. Taman merupakan perwujudan konsep desain Tadao yang menyatu dengan alam.
Fungsi
Fungsi penunjang

AKSESIBILITAS JALUR MATAHARI KEBISINGAN POTENSI VIEW
Memberikan pemisah yang jelas antara pintu masuk dan pintu keluar tanpa mengganggu sirkulasi jalan.
Memberi filter peneduh berupa tanaman dan menghindari adanya bukaan langsung.
Menggunakan material yang menyerap suara dan menempatkan area private yang jauh dari keramaian.
Membuka arah pandang menuju tetangga untuk memudahkan peluang berinteraksi.


Gubahan
Massa
Dibuat menjadi mini komplek, setiap ruangan dan program berdiri sendiri. Tempat anak bermain digabungkan pada bangunan itu sendiri, sehingga bangunannya ikut bermain. Menggunakan sirkulasi yang kompleks sehingga anak-anak dapat bereksplorasi.
Bentuk diadaptasi dari “tetris” untuk tidak menghilangkan bentuk geometris itu sendiri.
Menggunakan konsep panggung juga, dengan program yang berbeda di atas dan bawahnya. Sehingga dapat lebih hidup dan bereksplorasi.
Pada bagian komunal dimaksimalkan juga untuk membawa alam ke dalam rumah, mengingat kawasan padat dan tidak ada ruang untuk vegetasi.














Architectural Studio Design 7
Bersusun: Ekspansi Ruang Hidup Terbuka
untuk Interaksi Komunitas Pedagang
Dwelling Architecture || Site area about 76.8 m² (2.4 x 32.0 m)
Bersusun merupakan bentuk respon arsitektur terhadap fenomena ekspansi lahan yang terjadi di Kawasan Petak Sembilan, Glodok, tepatnya di sepanjang Jalan Kemenangan Raya. Di mana, banyak pedagang yang menggunakan bagian atas riol kota dan jalan sebagai tempat untuk berjualan barang dan jasa. Tak jarang, warganya turut menggunakan bagian atas riol kota sebagai tempat bersosialisasi. Perdagangan sebagai kegiatan utama di Petak Sembilan pada akhirnya menciptakan gangguan terhadap sirkulasi jalan dan riol kota. Sehingga, Bersusun hadir di antara keseharian warga dan pedagang agar dapat mengakomodir kegiatan sehar-hari tanpa mengganggu lingkungan sekitar.

Petak Sembilan, Glodok
Petak Sembilan yang terletak di Glodok dikenal sebagai Kawasan Pecinan dan sentra perdagangan sejak ratusan tahun lamanya. Kawasan ini dikenal sebagai lingkungan dengan golongan ekonomi variatif yang memiliki tipologi bangunan, yaitu lantai bawah sebagai tempat usaha berdagang (mendominasi) dan lantai atas sebagai tempat untuk berhuni. Berdagang seakan sudah menyatu dengan kehidupan sehari-hari dengan pedagang yang berkegiatan secara tetap di Kawasan Petak Sembilan khususnya Jalan Kemenangan Raya.
Diagram Pemikiran
Tipologi bangunan yang terpisah riol kota dan membutuhkan jembatan penghubung

Kepadatan tinggi
Keterbatasan
lahan
Ekspansi Bagian atas riol kota

Warga dan pedagang
Kebutuhan
Lahan usaha jasa dan barang
Tempat berinteraksi sosial
Ruang-ruang yang tercipta bersifat lebih terbuka dengan bentuk modul berbeda. Modul-modul dapat dilepas dan dipasang menyesuaikan kebutuhan serta dikategorikan berdasarkan fungsi dan peletakkannya pada grid tiang penyangga sehingga terbentuk suatu konsistensi melalui “bahasa” bentuk.
Menyatu dengan bangunan eksisting (tanpa mengganggu bangunan tersebut)
Terbuka Mutualisme

Kenyamanan
Fleksibel
Sistem Scaffolding
Sirkulasi
satu arah
Keterhubungan antar zona
Keterhubungan antar zona
Keteraturan sirkulasi
Seluruh kios pedagang dapat dijangkau untuk meningkatkan hasil penjualan pedagang
“
Perbedaan fungsi dan peletakan modul, secara tidak langsung terbentuk suatu keteraturan pada struktur plat lantai dan rangka scaffolding.
“

“
Bentuk heksagon untuk memanfaatkan ruang secara maksimal di kawasan padat dan tidak menimbulkan kesan masif.
“
Tata Bahasa Bentuk
“ “
Keberagaman material membentuk keteraturan.
Program Ruang

Pasar
TERBUKA: Agar memudahkan interaksi yang terjadi antar pedagang maupun warga serta pengunjung. Keterbukaan dipengaruhi juga oleh desain yang menggunakan sistem menyerupai scaffolding
TERHUBUNG: Agar seluruh area dapat terjangkau pengunjung, dibentuk penghubung vertijal (tangga) dan horizontal. Jembatan penghubung ini juga mengambil inspirasi dari tipologi bangunan yang sudah ada di Jalan Kemenangan Raya, yaitu jembatan penghubung bangunan ke jalan utama.
Zonasi
Ruang
Kering (Menjual buah dan sayur, pakaian, dll)
Area duduk atau bersantai
Basah (Menjual hasil laut, daging, dll)

Area Komunal

Atap jaring agar ringan dan terlihat tidak masif
Lantai kayu dengan jenis berbeda untuk membedakan fungsi
Pijakan penghubung area kiri dan kanan dengan bahan perforated metal
Rangka scaffolding (dilapisi cat anti karat warna merah untuk merepresentasikan pecinan)
Tangga perforated metal agar tidak terjadi slip saat menaiki tangga

Lantai kayu deck yang berjarak agar air lelehan es dari kios daging, dll dapat langsung mengalir ke riol kota
Base plate sebagai dudukan dari rangka scaffolding
Balok beton sebagai dudukan base plate agar rangka yang menembus riol kota dapat berdiri dengan baik
Struktur dan Material
Struktur menggunakan struktur scaffolding tubular, dibantu dengan ring lock sebagai pengunci antara pipa ledger (horizontal) dan pipa standard (vertikal) yang dipasangkan ke base plate dan cast jack nut agar dapat berdiri dan menopang pipa diatasnya.









Architectural Studio Design 8.35
Sekadar Mengadar : Pendekatan Arsitektur
Ephemeral dalam Perancangan Ruang Berhuni bagi Tunawisma di Jakarta
Emphatic architecture || Site area about 1893.45 m²
Sekadar Mengadar berasal dari penggabungan 2 kata Bahasa Indonesia yaitu Sekadar dan Mengadar.
Sekadar berarti “hanya untuk” dan Mengadar berarti “singgah” yang ketika digabungkan menjadi hanya untuk singgah. Proyek bertujuan memberikan ruang berhuni sementara bagi tunawisma untuk singgah dan memenuhi kebutuhan dasar hidup (berhuni) untuk mencapai kebutuhan hidup tingkat lanjutan. Dengan menerapkan arsitektur ephemeral ke dalam perancangan modul berhuni yang dapatberubah berdasarkan fungsi dan ketentuan pembongkaran serta pemasangan modul. Proyek ini terletak pada suatu kampung di tengah kota yaitu Kampung Kebon Sayur yang memiliki keberagaman.

Kota besar menjadi sasaran orang yang mengembara untuk memulai kehidupan baru, salah satunya Ibukota Jakarta. Dengan keanekaragamanmembuatnya tak terlepas dari permasalahan sosial ekonomi yang dialami banyak orang termasuk kaum marginal seperti tunawisma (PMKS). Peningkatan jumlah tunawisma terjadi dikarenakan tunawisma mengembara dari satu tempat ke tempat lain untuk bertahan hidup, salah satunya fasilitas umum.

Latar
Belakang
Program Ruang



Arsitektur
Ephemeral:
In-compatibility
Berdasarkan pola aktivitas serta kegiatan yang dilakukan sehari-hari, konsep arsitektur ephemeral menghadirkan ruang dengan sifat fleksibilitas (menyesuaikan kebutuhan pengguna berdasarkan hierarki dari Segitiga Maslow). Konsep ini memperhatikan keadaan potensial pada lingkung-bangun serta proses pembongkaran dan pemasangan dari suatu ruang. Dengan demikian, aspek ketersediaan sumber daya dan batasan menjadi penting.

Program utama
Area Istirahat
Program penunjang
Area Komunal
Area Kerja
Program yang berfokus hanya kepada ruang untuk berhuni sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia dan pengembalian cara berkehidupan sosial dengan membangun interaksi. Program terbagi atas 3 kategori berbeda yang saling berhubungan satu sama lain (metode cross programming). Sehingga tercipta perubahan aktivitas dengan ruang yang berada pada posisi sama.
Fleksibilitas “ “
Sistem Modular

Sumber daya di sekitar harus diperhatikan
“ “
Hubungan antara tunawisma, keseharian dan arsitektur ephemeral
“ “
Kebutuhan dasar manusia “ “
Keamanan “ “

Berdasarkan posisi dan komponen
Berdasarkan







Berdasarkan

Modul utama proyek mengambil bentuk dasar dari segitiga untuk mendukung kegiatan serta fungsi yang diusulkan pada proyek. Bentuk segitiga memiliki penyaluran beban yang merata di setiap sisinya serta dapat dibongkar dan dipasang dengan mudah. Modul yang berbentuk segitiga dapat ditumpuk keatas dan memanfaatkan tangga sebagai akses menuju ke lantai atas (akses vertikal).
Katalog Modul
dan Sambungan






Denah dibentuk dengan memperhatikan 3 aspek yaitu dudukan tiang, landscape dan peletakan modul untuk membentuk “batasan” secara tidak langsung yang membentuk keteraturan.
1. Denah Peletakan Dudukan Tiang
2. Denah Landscape
3. Denah Peletakan Modul
3
2




Peletakan modul didasarkan pada fungsi. Modul terdiri dari modul hunian, sanitasi, modul komunal/ modul kerja. Modul dapat berubah fungsi menurut ketentuan/batasan yang dibuat.










Interior Design Studio
李 咖啡
Coffee shop interior || Site area about 69 m² (3 x 23m)
李 咖啡 ( L ǐ kāfēi ) merupakan kedai kopi yang berada di Jalan Senopati, Jakarta. Kedai kopi ini mengambil konsep minimalis modern sebagai respon terhadap lingkungan sekitarnya yang sebagian besar dipenuhi oleh restoran, kafe dan tempat kuliner lainnya. Sehingga, kedai berada di daerah padat dan dihimpit oleh bangunan serta memiliki area penghijauan yang minim. Dengan suasana berbeda serta furnitur pendukung kegiatan, 李 咖啡 ( L ǐ kāfēi ) menghadirkan kesan rileks dan menyatu dengan alam melalui courtyard dan juga atap louvre agar udara dapat mengalir masuk ke dalam kedai kopi. Furnitur yang digunakan merupakan furnitur custom dengan bentuk menyesuaikan fungsi dan kondisi luasan dari kedai kopi.



Konsep Desain
Proyek yang dihimpit oleh bangunan pada sisi kanan kiri, memanfaatkan pencahayaan dan penghawaan alami melalui skylight, courtyard serta area outdoor dari kedai kopi. Atap louvre saat terkena cahaya matahari akan menimbulkan bayangan yang memberikan kesan ruang berbeda karena adanya permainan cahaya berdasarkan waktu penyinaran matahari.
Selain itu, perabotan yang digunakan didesain secara custom untuk menyesuaikan dengan luasan ruang kedai dan kebutuhan pengunjung serta staff pengelola. Perabotan yang didesain kurang lebih merupakan tempat duduk beserta mejanya, kabinet dan juga bagian bar counter . Material yang digunakan juga mendukung konsep minimalis modern dengan menggunakan kayu serta beton ekspos.















Interior Design Studio
Private House
Landed house interior || Site area about 151,8 m²
Private house merupakan proyek mendesain ulang suatu rumah tinggal agar menjadi hunian yang lebih nyaman dengan lebih memperhatikan konfigurasi ruang serta tata letak berbagai macam furnitur di setiap ruangnya. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kegiatan dan kebutuhan dari penghuni rumah. Proyek ini mengambil konsep keterbukaan dengan menggabungkan ruang berfungsi sejenis dan memberikan area santai diluar rumah yang sebelumnya tidak ada sebagai bentuk keterbukaan bangunan dengan alam sekitarnya yaitu taman. Area santai dapat digunakan utnuk bercengkrama maupun kegiatan melukis dikarenakan penghuni rumah memiliki hobi untuk melukis.

















Archivolks 2023
Siring Ground
Public space and communal area || Site area about 985 m²
In collaboration with Vanessa Raharja and Juan Valentino Lumanauw
Siring Ground merupakan proyek yang berada di ujung Jalan Tapak Siring, Surabaya, Jawa Timur. Proyek ini dibentuk sebagai respon untuk memberikan ruang sehat bagi masyarakat sekitar yang dapat membebaskan masyarakat berinteraksi satu sama lain melalui interaksi secara informal. Dalam proyek, diterapkan eksplorasi interaksi antar manusia melalui 3 cara primer yang berbeda (percakapan, transaksi, dan kolaborasi) dan gestur tubuh. Sehingga, proyek ini dapat menjadi wadah komunikasi interaktif bagi masyarakat dan berfungsi juga sebagai wadah rekreasi yang bersifat edukasi bagi anak.






Podomoro Festival Design 5.0 2022
Dari, Taman Waduk Pluit
Landscape architecture || Site area about 2.800 m²
In collaboration with Claurent Virgnie Surya and Glenda Vania
Dari, Taman Waduk Pluit merupakan proyek yang berada di area Taman Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Proyek ini memiliki fokus utama terhadap perancangan lanskap dari taman. Dari, Taman Waduk Pluit dibentuk sebagai respon untuk membenahi beberapa titik yang dinilai masih kurang tertata dengan rapi dan tak jarang banyak sampah terlihat berserakan. Sebagai wadah beraktivitas warga dan pengunjung sekitar, taman ini tentu memerlukan pembenahan agar memberikan kesan nyaman. Selain itu, perancangan ini pun difokuskan dengan desain yang dapat dinikmati oleh segala kalangan usia dari kalangan muda hingga tua.




Organization
IMARTA-SKETSA Organization
Organisasi Ikatan Mahasiswa Arsitektur Tarumanagara
IMARTA-SKETSA merupakan suatu kepengurusan organisasi mahasiswa dalam lingkup Program Studi Arsitektur Universitas Tarumanagara. Ikatan Mahasiswa Arsitektur Universitas Tarumanagara (IMARTA) yang mewadahi dan melayani IMARTA itu sendiri (seluruh mahasiswa/i arsitektur)
dengan prinsip dari mahasiswa, oleh mahasiswa, dan untuk mahasiswa. IMARTA-SKETSA terdiri dari dua biro yaitu biro umum dan biro majalah yang bekerja secara berdampingan. Biro umum yang menyusun dan merencakan program kerja akademik maupun non-akademik. Sedangkan, biro majalah menyusun dan memproduksi majalah arsitektur tertua di Indonesia, Majalah SKETSA. Dibawah IMARTA-SKETSA juga terdapat beberapa kepanitiaan untuk membantu kelancaran program kerja.

Setelah 3 tahun menjalani kepengurusan IMARTASKETSA, pada periode terakhir yang saya jalani yaitu periode 2022/2023, saya berkesempatan menjadi salah satu jajaran Badan Pengurus Harian Inti dan menjabat sebagai Kepala Departemen Pelayanan Mahasiswa. Departemen pelayanan merupakan departemen dengan core value berupa pelayanan terhadap mahasiswa/i arsitektur. Di dalamnya terdapat 4 bidang, yaitu BURSA IMARTA, Akademik, Minat dan Bakat serta Galeri Lawang.



IMARTA-SKETSA merupakan organisasi yang ada di Program Studi Arsitektur UNTAR. IMARTA (Ikatan Mahasiswa Arsitektur Tarumanagara) dan SKETSA (Majalah Arsitektur Tarumanagara) berperan sebagai wadah bagi seluruh mahasiswa/i arsitektur (IMARTA). IMARTA-SKETSA setiap tahunnya memiliki program-program kerja dengan jumlah berbeda untuk membantu segenap mahasiswa/i dalam kegiatan perkulihannya. Tahun terakhir perkuliahan menjadi tahun terakhir saya dalam kepengurusan himpunan, IMARTA-SKETSA.








Tahun terakhir kuliah menjadi tahun terakhir saya dalam kepanitiaan ADW yang sudah saya jalani selama 3 tahun. Pada tahun terakhir, saya berkesempatan untuk menjabat menjadi salah satu jajaran dari 7 anggota INTI ADW 2022 “Di Balik Hijau” sebagai Marketing and Communication Director. Divisi marketing and communication ini yang membawahi bidang-bidang pendukung acara dari segi publikasi, branding dan finansial serta relasi terhadap sponsor dan media partner acara seperti Finance, Merchandising, dan Public Relation.



Architectural Design Week merupakan acara arsitektural tahunan yang diadakan oleh IMARTA (Ikatan Mahasiswa Arsitektur Tarumanagara) dan SKETSA (Majalah Arsitektur Tarumanagara) sebagai bentuk pembelajaran bagi mahasiswa, serta pengenalan karya dan keahlian dari mahasiswa Arsitektur Universitas Tarumanagara kepada publik. ADW memiliki output akhir berupa pameran yang di dalamnya berisi karya-karya dari mahasiswa maupun kontributor seperti arsitek, dosen, dan kontributor lainnya.







Pada tahun ke-9 Architectural Design Week, pameran mengambil tempat di M-Bloc Space, Jakarta Selatan. Pameran dengan judul Di Balik Hijau ini mengambil tema besar yaitu “Green Building” yang memiliki fokus pembahasan mengenai desain hijau serta berkelanjutan terhadap bangunan.


