MEDIA CERIA
MAJALAH ONLINE PAUD & TK NASIONAL CERIA
PENTINGNYA EMOSI YANG STABIL TERHADAP ANAK
CARA MENGELOLA EMOSI ORANG TUA
MENGENAL METODE TIPP

PENTINGNYA EMOSI YANG STABIL TERHADAP ANAK
CARA MENGELOLA EMOSI ORANG TUA
MENGENAL METODE TIPP
PENTINGNYA EMOSI STABIL BAGI
TUMBUH KEMBANG SI KECIL
Masalah emosi dan perilaku yang tidak teratasi akan berdampak negatif bagi perkembangan anak dan perilakunya, sehingga bisa berpengaruh pada
penurunan interaksinya terhadap lingkungan sosialnya, cara anak merawat diri, serta proses pembelajaran dan perilakunya di kelas
Anak diharapkan tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga menjadi pribadi yang sehat secara fisik, mental, sosial dan emosional
Masalah emosi dan perilaku anak tidak lepas dari lingkungan terdekat terutama keluarga. Nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua akan lebih mudah dicerna dan diadaptasi oleh anak-anak
Pada masa golden age, anak adalah peniru yang handal sehingga perlakuan masing-masing keluarga, terutama orang tua, akan “dicatat” oleh anak dan mempengaruhi perkembangan emosinya, yang lambat laun akan membentuk kepribadiannya.
Pada masa golden age, anak adalah
peniru yang handal sehingga perlakuan masing-masing keluarga, terutama orang tua, akan “dicatat”
oleh anak dan mempengaruhi perkembangan emosinya, yang lambat laun akan membentuk kepribadiannya.
Mengenali emosi yang muncul dan penyebabnya Semakin kita jujur pada diri sendiri, maka semakin mudah kita mengenali emosi kita dan penyebabnya
Ubah pikiran-pikiran negatif dengan pikiran positif Misalnya ketika muncul pikiran ‘kita tidak pernah bisa’ jadi
orang tua yang baik’, gantilah menjadi ‘kita sedang berusaa menjadi orang tua yang lebih baik’
Ketika kita merasakan emosi negatif dan tidak yakin bisa mengendalikannya, lebih baik kita menjauh sebentar dari orang lain sampai merasa cukup tenang
Perbanyak kegiatan positif seperti olahraga, yoga, mengikuti komunitas yang kita sukai, perbanyak hobi.
Minta bantuan para ahli Jangan sungkan meminta bantuan para ahli seperti psikolog atau konselor jika emosi negatif kita terasa sangat mengganggu
Metode TIPP (Temperature, Intense Exercise, Paced
Breathing, dan Progressive Muscle Relaxation) adalah teknik yang dapat membantu orang tua mengelola emosi sebelum bereaksi kepada anak
enerapkan m
g tuadapat mengontrol emosi lebihbaik sehinggadapat merespons anakdenganlebih sabardan penuhkasih sayang.
Temperature (Suhu) – Menyesuaikan suhu tubuh, misalnya dengan mencuci wajah dengan air dingin atau mandi air hangat, dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi stres
Intense Exercise (Olahraga Intens) – Melakukan aktivitas fisik seperti lompat-lompat atau lari di tempat selama 10-15 menit dapat membantu melepaskan ketegangan dan meningkatkan suasana hati.
Paced Breathing (Pernapasan Teratur) – Mengatur napas dengan teknik pernapasan lambat dan dalam, seperti menarik napas selama empat detik dan menghembuskannya selama enam detik, membantu menenangkan pikiran
Progressive Muscle Relaxation (Relaksasi Otot Bertahap) – Mengencangkan dan merilekskan kelompok otot secara bergantian. Misalnya, kepalkan kedua tangan sekuat mungkin dan tahan selama 5 detik
Wajar bagi anak-anak pada usia dini untuk mudah marah, karena toleransi mereka terhadap frustasi dan kemampuan mengontrol impuls masih dalam tahap perkembangan. Saat anak sedang marah, penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa berkomunikasi dengannya dalam keadaan tersebut tidak akan efektif. Oleh karena itu, apa pun metode yang digunakan untuk menenangkan anak, tunggulah hingga emosinya mereda sebelum mencoba berbicara dengannya
Jika kemarahan anak terasa sulit ditangani, orang tua dapat duduk di dekatnya tanpa berusaha langsung menghentikan amarahnya Jika perlu, ajak anak ke kamarnya dan beri tahu bahwa ia bisa keluar ketika sudah merasa lebih tenang Setelah itu, barulah orang tua dapat berkomunikasi kembali dengannya dengan lebih baik.
Satu hal yang perlu dihindari adalah memberikan hadiah saat anak marah Jika orang tua melakukan hal ini, anak akan belajar bahwa marah bisa menjadi cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan, sehingga kemungkinan besar ia akan mengulanginya di lain waktu
Dodson, F, Ekosari, N, & Hadisubroto, M S (1991) Mendisiplinkan Anak: Dengan Kasih Sayang Gunung Mulia
Sebagai orang tua, wajar jika kita ingin menegur anak saat mereka melakukan kesalahan. Namun, tanpa disadari, sering kali kemarahan yang dikeluarkan justru jauh lebih besar dibandingkan kesalahan yang sebenarnya dilakukan oleh anak
Menggunakan emosi sebagai cara utama untuk menegur bukanlah pendekatan yang tepat, terutama jika hal ini terjadi berulang kali Anak memang membutuhkan bimbingan dari orang tuanya, tetapi di saat yang sama, ia juga sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang
Mengedepankan emosi dan kemarahanya kepada anak ketika memberi nasihat biasanya tidak akan tersampaikan secara efektif, justru kemarahan yang sering dilakukan pada anak akan berpengaruh kepada sifat dan karakter anak pada masa perkembanganya.
Sering dibentak dan dimarahi dapat membuat anak tumbuh dengan perasaan minder dan rendah diri Mereka akan merasa bahwa apa pun yang dilakukan selalu salah di mata orang tuanya, sehingga kehilangan kepercayaan diri saat dewasa
Ketika orang tua terlalu sering meluapkan emosi secara berlebihan, anak bisa menjadi pribadi yang tertutup. Rasa takut akan kemarahan orang tua membuatnya enggan berbagi cerita, bahkan bisa memilih untuk berbohong demi menghindari teguran
Bentakan, kemarahan, bahkan hukuman fisik yang berulang justru dapat membentuk anak menjadi sosok yang keras dan mudah memberontak. Mereka cenderung lebih cuek terhadap orang tua dan bisa saja sengaja melanggar aturan sebagai bentuk perlawanan
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengelola emosi dengan baik dan mendidik anak dengan pendekatan yang lebih positif serta penuh kasih sayang