The Side Effect While Social Media

NEWS TREN EDUKASI TEKNOLOGI INSPIRASI FOOD

LIFESTYLE TRAVEL

1. Obsesi akan angka like, jumlah komentar, pengikut, serta viewers, hingga rela melakukan apa saja untuk meraihnya. Mengakulah kalian yang pernah beli followers dan likes di Instagram! Bahkan adayang rela melakukan hal yang tidak senonoh untuk memenuhi rasa haus akan perhatian dan ketenaran lho!

2. Membuka sosmed rasanya seperti kewajiban beribadah. Kalau nggak lihat sehari aja rasanya cemas banget kaya dunia seisinya mau hilang. Bahkan kadang terbalik nih! Ibadahnya on-off, tapi kalo soal sosmed langsung “Hah, off sosmed?! Adegan ini hanya dilakukan oleh profesional.”

3. Terlalu asik berinteraksi dengan orang-orang online di sosmed, hingga lupa untuk membangun relasi & komunikasi di dunia nyata. Pas diajak ngobrol orang, kikuk banget, minder, nggak tahu apa yang harus dibicarain. Tapi pas main sosmed, wah tiba-tiba jadi Albert Einstein bidang persosmed-an. Bahas isu-isu yang lagi panas di sosmed langsung nyantol otaknya.

4. Memupuk budaya iri dan dengki terhadap orang yang mempunyai sesuatu yang kita inginkan. Rasanya kaya orang-orang itu harus berada di bawahnya. Dialah yang harus berada di atas dengan segala sorotan dan perhatian. 5. Cyberbullying. Liat orang salah dikit, bawaannya pengen nyinyirin. Liat orang kurang bagus tampilannya, kurang rupawan wajahnya, kurang ini itu, langsung dipermaluin, dijadikan bahan bercanda yang tidak pantas. Kata-kata kasar, tidak senonoh, bahkan caci makian sudah menjadi hal yang lumrah. Seolah-olah dia yang paling benar, paling superior, paling menawan. Dan terlebih lagi ada yang melakukan cyberbullying tapi menggunakan akun/nama yang anonim.

6. Awal dari insecurity, anxiety, stress, dan depresi. Melihat orang lain memiliki apa yang tidak dimiliki sekarang, memicu rasa minder, tidak percaya diri sehingga merasa dirinya adalah orang paling sial yang pernah terlahir di dunia. Tuntutan untuk menjadi ‘sempurna’ di sosmed dapat mengganggu cara berpikir dan mental seseorang hingga dirinya jadi tak bisa menerima apa yang ada padanya sekarang.

7. Tidak ada lagi yang namanya privasi dalam setiap penggunanya. Sekarang banyak kasus developer yang menjual data para pengguna dari aplikasi yang mereka ciptakan kepada orang-orang tak bertanggungjawab. Banyak hacker juga yang membuat privasi diri semakin menipis. Writer; Fina Izza

20