1 minute read

Opini Siswa

Settings

OPINI SISWA admin

Advertisement

Hai! Sobat Pio! Yuk kita tanya-tanya mengenai pendapat beberapa siswa mengenai tema majalah Pioneer#24 yaitu “Mencandu Media Sosial”. Kira-kira apa sih kata mereka?

Ramzi Maulana

“ Zaman sekarang, perkembangan teknologi informasi termasuk media sosial memang sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Banyak pengguna media sosial mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa pun sudah menggunakan media sosial. Memang ada beberapa manfaat menggunakan media sosial. Namun, itu semua tergantung dari penggunanya, apabila penggunanya menggunakan media sosial dengan positif maka hasilnya akan positif begitu pula sebaliknya. Sayangnya seiring dengan perkembangan iptek, kejahatan dimedia sosial juga meningkat. Maka kita harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Mencandu media sosial cukup berbahaya bagi kita, hal tersebut bisa menjadi ketergantungan, seperti kita lupa akan waktu, dan dapat menyebabkan kita kurang bersosialisasi. Bermain media sosial sewajarnya saja, dan jangan lupa memproteksi diri dari kejahatan yang muncul melalui media sosial “

Samrotul Kusna Febriana

“ Media sosial bagi remaja khususnya dikala pandemi memiliki banyak pengaruh, serta menjadi kebutuhan pokok dikala pandemi. Dengan aktif bermedia sosial kita tidak akan tertinggal informasi penting juga bisa kita manfaatkan untuk mengurangi rasa jenuh ketika harus di rumah. Dengan bermedia sosial kita tetap dapat berinteraksi dengan orang banyak tanpa bertemu dan tetap Dirumah Aja. Kita harus budayakan ‘Saring sebelum Sharing’, tujuannya agar bisa terhindar dari berita hoax yang dapat memperkeruh keadaan, terlebih pada saat pandemi. Mencandu media sosial adalah keadaan dimana kita tidak bisa mengontrol diri untuk tidak terus menerus bermain media sosial yang mana kita lebih menyukai menggunakan medsos untuk menghibur diri. Seperti bermain game atau lainnya dengan mengesampingkan fungsi medsos yang lain, seperti mencari informasi penting. Hal ini harus dihindari karena dapat berdampak buruk untuk diri sendiri dan sosialisasi dengan lingkungan sekitar, contoh kurangnya keharmonisan dengan keluarga”

Writers : Ghinahilmi N.K dan Wasi’ Safany S.

43

This article is from: