1 minute read

Opini Guru

Tweet

@ Bapak M.Farid Chairul Anwar, S.Pd.I

Advertisement

“Apabila seseorang ‘Mencandu media sosial’ itu tidak baik. Ibarat kata dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain media sosial, dan sudah pasti dampaknya kurang baik apabila sudah mencapai tahap kecanduan. Terlebih selama masa pandemi ini kita dituntut untuk bermedia sosial dalam tujuan pembelajaran. Hal tersebut pasti memiliki dampak positif juga negatif. Saya harap siswa Smaga dapat pandai mengatur waktu dan mengontrol diri dengan baik dalam bermedia sosial.

@ Bapak Imam Ropi’I, S.Pd

“Remaja sekarang terutama Generasi Z (lahir awal abad ke-21 tahun 2001-2010) memang anak kandung gawai dan media sosial (medsos) bahkan cenderungtak bisa jauh dari gawai dan medsos, sejak bangun hingga kembali tidur. Kuota internet menjadi kebutuhan pokok mereka di abad ke-21 ini.

Sejatinya semua teknologi bersifat netral, namun baik atau tidaknya bergantung pada pengguna, termasuk gawai dan medsos. Contohnya ketika digunakan untuk sarana belajar daring atau mencari informasi bermanfaat itu bagus. Sebaliknya, jika digunakan untuk bermain game terlalu lama atau mengakses konten kurang baik akan membawa efek negatif. Sebelum adanya kegiatan belajar dari rumah (BDR) karena pandemi, mereka sudah akrab dengan medsos. Terbukti dari sejak usia SMP banyak remaja yang sudah memiliki gawai dan berbagai akun medsos seperti fb, ig, dan sebagainya. BDR telah mengubah budaya belajar yang dapat dilakukan di dunia maya. BDR merupakan kegiatan positif, namun memiliki kekurangan yaitu tidak bisa bertemu langsung dengan guru dan teman. Bagi remaja secara umum memerlukan guru dan teman untuk membimbing, tanya jawab, sharing, dan hal lainnya. Untuk sementara komunikasi dilakukan di medsos dan sarana belajar daring untuk saling menjaga keselamatan semua hingga pandemi berakhir.”

@Ibu Yuli Widi Astuti, S.Pd

“ Mencandu media sosial merupakan kecenderungan seseorang yang menggunakan waktunya secara berlebih dalam bermedia sosial, biasanya hal ini terjadi pada usia remaja. Namun, tidak dipungkiri bahwa orang berusia dewasa hingga berusia lanjut pun ‘mencandu medsos’. Hal ini telah menjadi masalah terutama pada remaja sejak dulu dan menjadi semakin ‘candu’ sebab adanya kebijakan schol from home. Tidak semua hal dapat dibagikan melalui medsos, dengan adanya kecenderungan ‘mencandu’ biasanya membuat seseorang untuk selalu eksis dan update hampir semua kegiatannya. Kita semua hendaknya tetap bijak dalam bermedsos serta berhati-hati ketika memposting sesuatu dengan menimbang baik buruknya sebab dapat menjadi bumerang pada diri sendiri.”

7

This article is from: