1 minute read

Mencandu Sosial Media

SOSMED

Programs Clubs Update Promotions More

Advertisement

“Mencandu Media Sosial”

Hola! Sobat Pio,kali ini kita akan membahas tentang media sosial. Tepatnya membahas pengertian istilah “Mencandu Media Sosial” yang menjadi tema majalah Pioneer#24 nih. merespons lebih banyak dopamin, otomatis otak akan menganggap bahwa aktivitas bermain medsos adalah kegiatan yang bermanfaat dan perlu diulangi.

Mencandu memiliki arti keranjingan sekali atau gemar sekali; sedangkan media sosial sendiri adalah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. So, ‘mencandu medsos’ adalah fase atau keadaan dimana seseorang mengalami kecanduan atau keranjingan dalam bermedia sosial.

Nah media sosial pun beragam bentuk dan jenisnya. Ada yang berupa blog, layanan blog mikro (micro blogging), layanan jejaring sosial (social network), media sharing, layanan forum, dan layanan kolaborasi. Dari berbagai jenis media sosial tersebut sudah pasti banyak diantaranya sudah familiar dan sering sekali kita gunakan sehari-hari. Masing-masing memiliki kegunaan dan tujuan yang berbeda.

Sobat Pio tahu ngga sih kalau ternyata bermain media sosial favorit bisa merangsang produksi dopamin di otak menjadi meningkat. Dopamin sendiri adalah hormon yang berkaitan dengan rasa senang. Ketika tubuh kita

Hanya saja, perasaan positif yang dialami bersifat sementara. , jika kita tidak mengontrol dan mengendalikan diri dengan baik dalam bermedia sosial apalagi sampai berlebihan, dalam arti hingga kita lupa waktu atau bahkan melalaikan kewajiban, tentu bisa memicu ketagihan dan rasa candu.

Ada lagi nih, Sobat Pio! Selama masa pandemi ini pemerintah menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH) yang mana harus terhenti dan berlangsung dari rumah. Dengan keputusan itu, media sosial menjadi pilihan baik bagi pekerja dan pelajar untuk dapat beraktivitas sesuai kebutuhan.

Sayangnya, hal ini memiliki sisi paradoks; memberi manfaat positif dan berdampak negatif. Intensitas penggunaan medsos pun meningkat dan tak selalu digunakan sesuai kebutuhan. Ada saja yang hanya bermain, hal ini yang pasti harus dikontrol dengan baik agar tak menyebabkan diri kita ‘mencandu’ media sosial.

Writer; Ghinahilmi N.K

Set it Now

8

This article is from: