Malut post, 28 januari 2015

Page 17

Kabar Rantau MALUT POST - RABU, 28 JANUARI 2015

17

Art : rizky

AMBON

Presiden RMS Dihukum Penjara 3 Tahun 6 Bulan AMBON - Pengadilan Negeri Kota Ambon menghukum penjara Simon Saiya selama tiga tahun enam bulan. Pria yang mengaku sebagai Presiden Republik Maluku Selatan itu terbukti bersalah atas kasus makar. Demikian hasil sidang yang dipimpin Hakim Suko Harsono di Pengadilan Negeri Ambon, Selasa 27 Januari 2014. Dalam sidang itu, Simon divonis bersalah melakukan makar dengan merayakan ulang tahun kelompok separatis Republik Maluku Selatan pada 25 April 2014 di Kota Ambon. Vonis terhadap Simon ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa selama lima tahun. Selain Simon, majelis hakim juga memvonis delapan anggota RMS yang lain, seperti Menteri Dalam Negeri RMM Frans Sinmiasa, William Lawataka, Paul Lod-Wiyk Krifhoff, Izack Leatemia, Nicholas Soissa, Ferdinan Patty, Matias Roinses Mahlidan, dan Buce Manuhutu. Hukuman mereka bervariasi, antara satu hingga tiga tahun. (vnc/kox)

MAKASSAR

Ombak Besar Tenggelamkan Kapal Nelayan MAKASSAR— Hantaman ombak disertai angin kencang menenggelamkan kapal nelayan Safira sekitar 20 mil dari Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI) Mamuju. Basarnas Mamuju dibantu 10 kapal nelayan membantu evakuasi empat awak kapal. Kepala Pos Basarnas Mamuju, Muhammad Rizal mengatakan, Senin, 26 Januari, sekitar pukul 05.00 Wita, sebuah kapal nelayan melihat kapal tersebut tenggelam kemudian menyampaikan kepada nelayan lainnya. Basarnas Mamuju kemudian menuju ke lokasi kejadian membantu proses evakuasi awak kapal. Dibantu empat kapal nelayan, Basarnas menarik kapal ke PPI Mamuju. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sementara itu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Majene berencana memberikan bantuan baju pelampung untuk nelayan. Bantuan ini menyikapi banyaknya kasus kapal tenggelam di wilayah Perairan Majene. Kepala DKP Majene, Budi Sulistyo, mengatakan, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah menyiapkan anggaran pengadaan pelampung, tahun ini. (jpnn/kox)

PALEMBANG

Puskesmas Palembang Dilengkapi Dokter Spesialis PALEMBANG - Sebanyak 39 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Palembang, Sumatera Selatan, telah sesuai Peraturan Menteri Kesehatan karena telah dilengkapi dokter spesialis. “Seluruh puskesmas di Palembang sudah memenuhi syarat karena tenaga kesehatan yang tersedia telah satu paket sesuai aturan di Permenkes,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Anton Suwindro di Palembang, Selasa. Ia mengatakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menyatakan puskesmas harus dilengkapi dokter layanan primer, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga kesehatan masyarakat, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian. “Malahan sudah lebih dari yang distandarkan kaerna ada yang memiliki dokter spesialis anak dan spesialis kandungan,” kata dia. Keandalan puskesmas di Palembang ini, menurut Anton, berpengaruh positif dengan penyelenggaraan jaminan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. BPJS menjadikan puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dokter umumnya berwenang mendeteksi 155 penyakit. “Jika dokternya lengkap, artinya puskesmas tidak serta merta langsung merujuk pasien. Seorang dokter umum memiliki kewenangan mendeksi 155 penyakit yang tidak mesti ke rumah sakit,” kata dia.

Eks Wali Kota Ambon Dipenjara Didakwa korupsi Atas Proyek Pembebasan Lahan Editor

: Oka La Owi

AMBON - Kejaksaan Negeri (Kejari) Ambon, Maluku, memenjarakan mantan Wali Kota Ambon Marcus Jopie Papilaja ke Lembaga Pemasyarakaan (Lapas) Kelas II Ambon, kawasan Nania, Kecamatan Baguala. Wali Kota Ambon periode 2001-2006 dan 2006-2011 itu menjadi terpidana satu tahun penjara kasus korupsi lahan tempat pemakaman umum (TPU) Gunung Nona, Kota Ambon, senilai Rp1,2 miliar. Terpidana dijemput oleh tim jaksa dari rumahnya kemudian dibawa ke Kantor Kejari Ambon, Selasa (27/1) petang. Setelah menandatanganii sejumlah dokumen, terpidana kemudian digiring ke Lapas Kelas II Ambon. “Proses eksekusi berjalan lancar. Terpidana sangat kooperatif,” kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Ambon, Marvie de Qouijoe, kepada wartawan, sore ini. Di Kejari Ambon, tedakwa didampingi kuasa hukumnya. Marvie menyatakan, eksekusi terhadap terpidana dilakukan karena statusnya sudah memiliki kekuatan hukum tetap.

Vonis terhadap Papilaja dibacakan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Ambon, 28 Oktober 2014. Selain vonis satu tahun penjara, Papilaja juga dikenakan denda Rp100 juta. Papilaja pun menerima putusan itu dan tidak berupaya mengajukan banding. Papilaja didakwa melakukan tindak pidana korupsi atas proyek pembebasan lahan pembangunan TPU Gunung Nona pada 2003. Terpidana adalah orang yang memerintahkan pembayaran senilai Rp900 juta atas pembelian lahan seluas lima hektare untuk TPU Gunung Nona kepada Amelia Like Andreas yang mengklaim sebagai pemilik lahan. Belakangan, diketahui tanah tersebut milik pihak lain. Nilai proyek tersebut mencapai Rp1,2 miliar. Dalam kasus ini, Pengadilan Tipikor Ambon juga sudah menyidangkan mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ambon, Simon Mustamu, dan Amelia Like Andries yang mengaku sebagai pemilik lahan TPU Gunung Nona. (mtn/kox)

Pasangan Kumpul Kebo Akan Dinikahkan Massal RATAHAN – Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) mulai memprogramkan pernikahan massal apalagi bagi pasangan kumpul kebo. Kepala Disdukcapil Mitra David Lalando mengungkapkan, program ini merupakam tindaklanjut dari hasil reses DPRD beberapa waktu lalu dimasyarakat. Menurut Lalandos, akan hal ini, pihaknya telah menindaklanjuti dengan mengirimkan surat ke pemerintah kecamatan, desa serta keluraha, guna melakukan pendataan bagi warga masayarakat yang sudah hidup bersama tapi belum menikah. “Kemungkinan besar di minggu keempat bulan Februari 2015, kita sudah melaksanakan program kawin massal,” kata Lalandos. Selain pendataan, Lalandos meminta kepada selruh pemerintah desa/kelurahan, untuk membantu pihaknya dalam mencatat terkait kendala dan permasalahan sehingga mereka (pasangan kumpul kebo, red) belum menikah atau dicatat. “Persoalan ini sebenarnya menjadi tanggungjawab bersama. Jadi bukan hanya pemerintah, akan tetapi semua pihak mulai dari tokoh-tokoh agama, pemerintah kecamatan, desa, kelurahan, serta seluruh masayarakt dan pihak-pihak terkait,” tukas Lalandos. (ocm/ kox)

PARA tersangka yang ditahan di Polres BauBau

Komisioner KPUD dan Anggota DPRD Buton Jadi Tersangka KENDARI - Polres Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, akhirnya menetapkan dua komisioner KPUD dan satu orang anggota DPRD Buton dari Partai Golkar sebagai tersangka. Mereka tertangkap tangan sedang berjudi di rumah warga. Kasat Reskrim Polres Bau-Bau, Sulawesi Teng-

gara, AKP Sendi Antoni, mengatakan, selain tiga pejabat itu, pihaknya juga mengamankan dua orang warga. Lima orang itu terdiri dari satu orang perempuan dan empat orang laki-laki. Antoni mengungkapkan, mereka ditangkap sedang main judi di rumah warga di Kelurahan

Lipu, Kecamatan Betoambari, Kota Bau-Bau, pukul 22.00 WITA. Saat itu polisi menangkap enam orang tapi satu orang dilepas karena tidak terbukti. Mereka ditangkap Minggu (25/1/2015) dan ditetapkan sebagai tersangka pada Selasa (27/1). Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, Hidayatullah, membenarkan penangkapan dua anggota KPU Buton. Dua komisioner KPU Buton yang ditangkap adalah Muhamad Wahyuddin Sattar dan Sarmuddin. Selain dua orang komisioner KPU, anggota DPRD Buton dari Partai Golkar yang saat ini telah dijadikan tersangka adalah La Hijira. (mtn/kox)

Pasien DBD di Manado Membludak, Tiga Tewas MANADO - Tiga orang di Kota Manado meninggal akibat terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Selain menewaskan tiga orang, puluhan anak-anak juga dijangkiti penyakit tersebut dan kini mendapat perawatan di Rumah Sakit Prof Kandow, Manado. Bahkan banyaknya penderita DBD, pihak rumah sakit

terpaksa merawat dan membaringkan pasiennya di gang-gang rumah sakit. Salah satu orangtua pasien bernama Maria, mengatakan, awalnya tubuh anaknya mengalami panas yang cukup tinggi disertai gatal. Dirinya pun langsung membawa sang anak ke rumah sakit dan sampai saat ini masih menjalani perawatan. Sementara itu,

Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado, dr Robby Jansen Mottoh, mengatakan, puncak DBD pada bulan Januari karena adanya pergantian musim. Sejauh ini pihaknya sudah melakukan fogging di daerah endemik nyamuk DBD di Kota Manado. Kasus DBD ini menurutnya juga sudah merenggut nyawa tiga orang. (ozc/kox)

Beredar Foto Pendukung ISIS Konvoi di Makassar MAKASSAR - Foto-foto memperlihatkan konvoi di Makassar, Sulawesi Selatan, mirip pendukung gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) beredar melalui Twitter, Senin (26/1). Mereka berkonvoi dengan membawa bendera mirip

bendera ISIS di Jl Urip Sumoharjo, Makassar dan di kolong jalan layang. Foto tersebut diunggah Iqbal Kholidi melalui akun @Iqbal__kholidi dan Yenni Kwok, jurnalis TIME, New York Times, dan CNN di Hong Kong melalui @yennikwok. (tnc/kox)

FOTO-FOTO memperlihatkan konvoi ISIS di Makassar, Sulawesi Selatan.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Malut post, 28 januari 2015 by Malut Post - Issuu