LOKAL SPORT
RABU, 13 JULI 2016
malutpost.co.id
Art: Mus
Malut M alut P Post ost • H HAL. AL. 10
Ketika Merlisa Marsaoly Bicara Sepak Bola
Ingin Persiter Kembali ke Kasta Nasional Tidak hanya kaum adam yang gemar membicarakan olahraga sepak bola, dengan alasan permainan tersebut hanya wajib dimainkan oleh laki-laki. Jika tidak bisa bermain, paling tidak punya harapan dan sejuta pikiran untuk mengembangkannya. Pijar-pijar pemikiran dan harapan tentang sepak bola itu lah yang disumbangkan oleh Merlisa Marsaoly. Tidak hanya membicarakan permainan sikulit bundar yang dimainkan di dataran Eropa maupun Amerikan Latin, tapi harapan itu pun tumbuh di Maluku Utara FITRA A. KADIR. Ternate
OLIMPIADE Eko Yuli dkk Adaptasi ke Afsel JAKARTA - Tim Angkat Besi Olimpiade Indonesia yang beranggotakan 5 lifter putra dan 2 lifter putri sudah meninggalkan Tanah Air menuju Capetown, Afrika Selatan, Jumat (8/7/),lalu. Di sana, mereka akan menjalani training camp untuk memaksimalkan penampilan sekaligus menyesuaikan diri dengan cuaca di Rio de Janeiro, Brasil. “Target training camp di Capetown yakni pemantapan persiapan tahap akhir dan penyesuaian suhu sekaligus minimalisir perbedaan waktu dengan Rio de Janeiro,” kata Direktur Performa Tinggi Angkat Besi, Alamsyah Wijaya di Jakarta, kemarin. Di Cape Town, Eko Juli Irawan dan kawankawan akan berlatih hingga 28 Juli 2016. Dari sana, mereka langsung bertolak ke Rio de Jeneiro untuk menjalani pertandingan angkat besi Olimpiade Rio de Jeneito yang berlangsung 6 hingga 10 Agustus 2016. Tim Angkat Besi Indonesia didampingi tiga pelatih yakni Dirdja Wihardja, Minan Kemin, Aveenash Pandoo dan Bayu Nusa Mindoro sebagai tenaga masseur. “Pelatih Supeni, Kanti Mahayanti sebagai psiotherapis dan manager Tim akan bergabung 15 Juli 2016 karena masih menunggu ID Card yang sekaligus berfungsi sebagai visa ke Brasil,” katanya. Menurut Alamsyah, tim angkat Besi Indonesia berharap bisa kembali meneruskan tradisi medali pada ajang Olimpiade yang dimulai pada Olimpiade Sydney tahun 2000. Di Olimpiade London 2012, angkat besi menyumbang 1 medali perak dan 1 perunggu dari Triyatno dan Eko Yuli Irawan. “Eko Yuli Irawan, Triyatno dan Sri Wahyuni jadi harapan terbesar bagi Indonesia untuk meraih medali,” kata Alamsyah. Ketujuh lifter yang akan tampil di ajang empat tahunan tersebut antara lain M. Hasbi (62kg), Eko Yuli Irawan (62 kg), Deni (69 kg), I Ketut Ariana (77 kg), Triyatno (69 kg), Sri Wahyuni (48kg) dan Dewi Safitri (53 kg). Sebelumnya, pelatih asal Afrika Selatan, Aveenash Pandoo mengatakan, Eko dan Sri Wahyuni yang berpeluang meraih medali. “Eko dan Sri memiliki pengalaman yang mencukupi dan hasil latihan selama persiapan Olimpiade cukup bagus. Dan, kita akan memaksimalkan kemampuan keduanya selama di Capetown,” katanya. Selain Eko dan Sri, Pandoo juga mengharapkan Triyatno membuat kejutan pada ajang peata olahraga empat tahunan dunia itu.”Triyatno ini semakin tua malah semakin matang. (jpg/yun)
EUFORIA sepak bola Euro 2016 memang sudah usai. Namun, nuansa tentang persaingan Negaranegara besar Eropa dalam lapangan hijau masih sangat terasa. Euro 2016 yang baru saja menemukan sang jawara, yakni Portugal pada Senin (11/7) awal pekan ini telah menyisahkan sejuta harapan bagi para pecinta sepak bola. Bukan saja para pemain, harapan itu justru lahir dari kaum perempuan. Tak hanya di belahan dunia Eropa maupun Amerika Latin, tapi Merlisa bahkan bermimpi adanya persaingan yang ketat oleh sejumlah klub di tanah air Indonesia, khususnya di Maluku Utara. Sosok politisi perempuan yang saat ini menjabat
sebagai ketua DPRD Kota Ternate tersebut mengaku punya idola lapangan hijau. Bagi Merlisa, sepak bola adalah sebuah permainan yang membutuhkan kerja sama, kekompakan, keahlian individu, bahkan termasuk keramahatamahan dan kegantengan pemain. Srikandi kelahiran Ternate 21 Agustus 1979 ini memfavoritkan dua Negara di event yang berbeda. Baca...EURO Hal 11
Dean Raih Perunggu di Korea Target Emas di PON, Pengurus Jadwalkan Satu Uji Coba Lagi TERNATE – Tak mudah mencatat prestasi di tingkat internasional. Apalagi cabang olahraga bela diri taekwondo, yang digelar di Kora sebagai Negara yang kaya dengan atlet taekwondo. Namun, berkat kerja keras dan tekad yang kuat, Dean Alif Swandana sukses meraih medali perunggu di Tournament Kore Open, pada awal Juli lalu. Di ajang tersebut Dean yang merupakan satu-satunya atlet PON Malut untuk cabang olahraga taekwondo itu menjajal sejumlah kekuatan dari berbagai Negara. Turnamen tersebut adalah uji coba setelah menjalani pemusatan latihan di Surabaya selama kurang lebih 5 bulan. Hasilnya, Dean yang diproyeksikan untuk bisa meraih emas di PON nanti berhasil membuktikan diri dengan membawa pulang satu medali perunggu. Di Korea Open, Dean yang harusnya main di kelas Hefy 87 diturunkan di Hefy 80. Menurut koordinator taekwondo, Arland Risto Tuasela agar Dean mendapat lawan yang memiliki speed di atas rata-rata. Tak hanya itu, turun di kelas 80, Dean bisa menguji skil dan kecepatannya jika bertemu dengan sejumlah lawan yang juga memiliki kemampuan maksimal. Sebelum kalah di semi final, atlet yang akan membela Malut di PON ke-XIX Jawa Barat tersebut berhasil mengandaskan dua lawannya. Yakni, menang atas atlet Kasastan dan mengandaskan satu pesaing terberat di kelas hefy 80 dari Filipina. Namun, Dean akhirnya mengakui ketangguhan atlet asal Amerika di partai semi final. Baca...RAIH Hal 11
MotoGP 2017 Sulit Digelar di Sentul
PRESTASI: Dean Alif Swandana (kiri) saat menerima medali perunggu pada Tournamen Korea Open
Berharap Pada Sasa
SASA Zecevic
MERLISA Marsaoly
GRESIK – Persegres Gresik United nampaknya begitu ketergantungan dengan sosok bek tangguh andalannya, Sasa Zecevic. Tanpa kehadiran pemain asal Serbia tersebut, lini pertahanan Laskar Joko Samudro – julukan Persegres begitu gampang diobrak-abrik oleh penyerang lawan. Bahkan sampai jeda pekan kesembilan Torabika Soccer Championship 2016, Persegres menjadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak dengan 19 gol. Pemain belakang Persegres seperti F.X Yanuar, Muhammad Rifqi maupun Riyandi Ramadhana nampaknya belum mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Sasa. Hal ini memang diakui langsung oleh pelatih Persegres, Liestiadi. “Secara kualitas mereka memang kalah dengan Sasa, tapi itulah pemain yang kita punya,” ujarnya.
Sosok Sasa memang sangat sentral dalam permainan Persegres. Tidak hanya berperan sebagai pemain bertahan, terkadang Sasa juga turut andil dalam mengorganisasi permainan Persegres dari lini belakang. “Sosok Sasa memang sangat berpengaruh bagi tim kami. Dia bagus, kuat dan juga pintar. Tanpa dia lini belakang kami sangat kewalahan,” sambung pelatih kelahiran Medan 47 tahun silam tersebut. Namun, kebutuhan Liestiadi akan sosok Sasa di lini belakang Persegres nampaknya akan segera terobati. Karena dalam pantauan terakhir, Sasa sudah mulai ikut berlatih bersama rekan-rekannya di Stadion Tri Dharma, Gresik sabtu (9/7) kemarin.
JAKARTA – Kesempatan Indonesia untuk menjadi bagian dari serie MotoGP 2017 terancam kandas. Itu terlihat dari sikap Dorna selaku promotor MotoGP yang telah memberikan signal bahwa Sentul yang selama ini difavoritkan menjadi venue kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia itu, dianggap belum layak. Anggapan Dorna tersebut mereka sampai secara resmi saat menjawab surat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pada 1 Juli lalu. Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto mengatakan, dalam surat jawaban Dorna itu, sejatinya mereka sangat welcome agar Indonesia bisa menjadi bagian dari kejuaraan MotoGP 2017. Surat tersebut adalah sikap Kemenpora meminta kepastian Dorna. Karena sebelumnya Sentul mengeluh bila mereka mengalami kesulitan berkomunikasi langsung dengan Dorna. “Kata Dorna Impossible kalau MotoGP bisa digelar di Sentul pada 2017. Karena ada beberapa syarat yang diminta oleh Dorna namun belum bisa dipenuhi oleh pihak Sentul,”kata Gatot, kemarin (12/7). Nah, dari sejumlah syarat tersebut, salah satunya adalah master plane renovasi Sentul untuk bisa memenuhi standar internasional perhelatan MotoGP. Baca...SENTUL Hal 11
Baca...SASA Hal 11 GATOT S. Dewa Broto
Persija Fokus Perkuat Fisik Pasca Libur JAKARTA - Setelah libur sepekan, Persija Jakarta akan melakukan persiapan jelang pekan ke-10 Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 melawan Persib Bandung. Pelatih Fisik Persija Nimrot Manalu sudah menyiapkan latihan fisik bagi para pemain untuk mengembalikan kondisi pemain pasca Lebaran. Latihan endurance atau ketahanan fisik, tampaknya menjadi fokus utama pelatih yang akrab disapa Capello itu. Sebelumnya, para pemain sudah dianjurkan menjaga kondisi fisik selama berlebaran di rumah masing-masing. “Latihan perdana nanti akan fokus pada latihan fisik untuk mengembalikan daya tahan mereka. Selain itu pemain juga akan banyak laku-
SKUAD Persija Jakarta
kan tendangan bebas,” ujar Capello di Jakarta. Tim pelatih Macan Kemayoran perlu mempersiapkan para pemain sebaik mungkin karena lawan yang dihadapi adalah Persib. Sangat berbeda
dengan Persija yang sedang dalam grafik menurun, tim Maung Bandung justru menjanjikan permainan mengilap sejak ditangani kembali oleh Djadjang Nurdjaman. Pelatih Persija Paulo Ca-
margo berharap skuad asuhannya bangkit dari keterpurukan. Harapan disampaikan setelah ditekuk Pusamania Borneo FC 0-3 di laga pekan kesembilan di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (3/7). Hasil itu sekaligus membuat Persija menelan kekalahan tiga kali secara berturutturut. Sebelumnya, Persija kalah 0-3 dari Sriwijaya FC setelah dihajar Arema Cronus 0-1. “Persija wajib bangkit,” kata Camargo. Harapan itu bukan tanpa sebab. Akibat kekalahan Macan Kemayoran melorot di papan klasemen. Hingga laga pekan kesembilan, Persija menempati peringkat ke-12 dengan 11 poin. Baca...FOKUS Hal 11