T HEBAA P TAN BA NARKO
Malang e spres koran masa kini
Jl Raya Sawojajar Cluster Apple 1-9 Malang - Telp.(0341) 726999
Info Hubungi: 082142801180
Langganan
Rp 75.000/bln Harga Rp 2.800,-
Rabu, 18 Januari 2017
Cairkan Raskin, Cukup Pakai Voucher MALANG - Sesuai dengan instruksi Kementrian Sosial (Kemensos), Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang akan mengubah sistem perolehan raskin yang selama ini didistribusikan dalam bentuk beras, menjadi jauh lebih praktis. Pemerintah akan membagikan voucher non-tunai untuk menebus beberapa kebutuhan pokok. “Mulai tahun ini rencananya pembagian raskin sudah pakai voucher, sesuai dengan program kerja kementrian,” ujar Kepala Dinas Sosial Kota Malang, Sri Wahyuningtyas. Perempuan yang akrab disapa Yuyun ini menuturkan, kebijakan tersebut membuat penyebaran raskin lebih tepat sasaran. Sebab, fakta di lapangan selama ini menunjukkan, beras yang sejatinya ditujukan untuk warga miskin, sering kali tidak tepat sasaran. Ke Halaman 2
MUHAMMAD FIRMAN / MALANG EKSPRES
INOVATIF: Distribusi Raskin akan diperbaharui dengan memanfaatkan Voucher Pangan, mempertimbangkan efektifitas.
Pendidikan
KHOIRUL AMIN / MALANG EKSPRES
BERMAIN: Anak-anak PAUD mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dikemas dalam bentuk permainan.
BOP PAUD Batu 2017 Rp 4.9M MALANG - Peningkatan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) hingga dua kali lipat untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tak hanya di kabupaten Malang, tetapi juga diterapkan untuk PAUD di Kota Malang dan Kota Batu. Ke Halaman 2
Sumbangan boleh, Pungli Jangan
KEPANJEN - Bayang-bayang tuduhan praktik pungutan liar (pungli) membuat sekolah was-was dalam membuat kebijakan terkait keuangan. Pasalnya, jika terbukti pungli, secara otomatis sekolah akan beurusan dengan hukum, apalagi saat ini pemerintah sedang gencar memberantas praktek pungli, salah satunya dengan membentuk tim Sapu Bersih (Saber) Pungli. Kekhawatiran ini setidaknya sangat tampak dalam sesi tanya jawab di acara Sosialisasi Peraturan Presiden RI Nomor 87/2016 tentang Saber Pungli yang digelar PGRI Kabupaten Malang di Aula Panji Kantor Dinas Pendidikan, di Kepanjen, Selasa (17/1).
Para peserta sosialisasi yang didominasi para kepala UPTD TK/SD, kepala SMP/SMA/SMK negeri dan swasta ini pun banyak menyampaikan kegalauan atas tindakan yang dilakukan terkait pemungutan dana. Ketua MKKS SMP Swasta, Suntoro misalnya, mempertanyakan jenis tarikan yang bisa dikategorikan pungutan liar. Bahkan, ia tidak hanya menanyakan keabsahan tarikan di lingkup sekolah yang diberlakukan pada siswa dan orang tua siswa, melainkan untuk kepentingan organisasi. Contohnya, iuran atau tarikan ke sekolah untuk pengadaan soal ujian atau ulangan bersama.
Pungli AtAu BukAn? Pungli adalah pungutan yang tidak ada dasar hukumnya. Pungutan yang jika dihimpun sejumlah di luar atau melebihi ketentuan yang ada juga bisa disebut pungli,“
Pungli
Iptu Sutiyo
Tak punya dasar hukum
Kasatreskrim Polres Malang
Jumlah yang dihimpun melebihi ketentuan
Ke Halaman 2
Ada patokan nilai Dipaksakan Ada batasan waktu
Penggalangan dana berupa sumbangan, bantuan, maupun pungutan memungkinkan terjadi di satuan pendidikan, karena belum adanya analisis kebutuhan biaya yang benar-benar riil di satuan pendidikan,”
Harga Mahal, Cabai Curian Dijual Rp 10 Ribu SAAT harga cabai semakin melejit hingga tembus Rp 100 ribu, ada yang menjual hanya Rp 10 ribu per kilogram. Tapi, hati-hati. Siapa tahu cabai itu hasil curian. Seperti cabai yang dijual oleh Rudi Masput (31) warga Borogragal, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Baca halaman 5
Pajak
Sumbangan/Bantuan Punya dasar hukum dan jelas peruntukannya
Thamrin Kasman
Diambil berdasarkan kesepakatan yang
Sesditjen Dikdasmen Kemendikbud
Tidak ada patokan nilai
dilengkapi notulen dan berita kesepakatan Tidak dipaksakan
KHOIRUL AMIN / MALANG EKSPRES
TANYA JAWAB: Suasana tanya jawab Sosialisasi Saber Pungli yang digelar PGRI Kabupaten Malang di Aula Panji Kantor Dinas Pendidikan, kemarin (17/1).
Tidak ada batasan waktu
Pelaku Teror Bom Gereja Batu Diamankan Densus 88 BATU - Diam-diam Polisi berhasil menangkap teroris telepon yang meneror Polres Batu pada hari Sabtu (14/1) lalu. Dibantu Densus 88 petugas Polres Batu berhasil menangkap terduga terror telepon di daerah Kapas Krampung,
Tambaksari Surabaya. Pelaku terror telepon ini memang tinggal di kawasan tersebut. Sumber di Kepolisian mengatakan pelaku berinisial JS yang berumur kurang lebih 39 tahun ini mengaku iseng menelepon tersebut.
Dari pengakuannya, terduga memang senang menelepon polsek dan polres. Keseharian terduga bekerja sebagai pedagang. Terduga kini masih dalam proses pemeriksaan di Mapolres Batu. Polisi menemukan titik terang ke-
beradaan terduga pada Senin (16/1) sore. Densus 88 pun langsung melakukan penggerebekan lokasi yang diperkirakan terduga tinggal dan menemukannya serta mengamankan barang bukti.
Osiiiiiiii Ae Jes !
Salah Ngotop Rambut Malah Dadi Tren IST / MALANG EKSPRES
sing dialami karo Mon Wong. Gara-gara sing ngotop rambut
Ulur Waktu, Google Terancam Disidik
Awalne, Mon Wong nang salon ancen ora gawe ngotop rambut, tapi ganti werno. Pas didelok, tiba e rambute Mon Wong rusak garagara kakean ganti warna. Akhire, dikongkon potong rambut karo pegawe salon e. “Guduk genaro asaib e. dadi de e ora ngerti karakter e rambutku,” jare Mon Wong Lha koq, karo petugas salon, rambut mburine Mon Wong dipangkas kente, nyisakno rambut bagian nduwur.
Malang Ekspres
@MalangEkspres
Ngalaman Hari ini
SALAH ngotop rambut ancen nggarai mangkel. Persis koyok
BANDEL: Google bersikeras tak mau menyerahkan data transaksi. Jika sikap ini tak berubah, pemerintah akan membuka penyidikan.
JAKARTA - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, Muhammad Haniv mengancam akan membawa kasus pajak Google Asia Pacific Pte. Ltd., ke tahap penyidikan apabila perusahaan induk Google Indonesia itu tak segera menyerahkan data transaksinya. Dia mengatakan Google terus beralasan agar data transaksinya tak terlacak. Ke Halaman 2
Ke Halaman 2
Ngotop: Potong
guduk biasane, penampilane Mon Wong malah koyok wong loro kanker sing mari kemoterapi.
Bukane ketok kipa, sing ono Mon Wong malah koyok wong kenek kanker mari kemoterapi. Petugas salon e ewed yo wes njaluk sepuro. Kate ngamuk, tapi percuma. Timbang njae nggak ono solusi, akhire Mon Wong ngakali gaya rambute. Kodew warga Tiongkok iki nguncit siso rambute nang nduwur, otomatis bagian mburine sing dipangkas kente karo tukang potong iku ketok. Ke Halaman 2
Kipa: Apik Kente: Entek Ayag: Gaya
IST / MALANG EKSPRES
NGETREN: Ayag Rambut Mon Wong sing awale salah ngotop, saiki malah akeh sing niru. redaksi.malangekspres@gmail.com