MAJALAH OPINI EDISI 59/2024

Page 1


Tahun Politik dalam

Kacamata Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik

ARISTOTLE

SALAM MAHASISWA!

OPIUM

Salam Mahasiswa!

EDITORIAL

Runtutan Dinasti Politik Hingga Kini: Bentuk Merosotnya Demokrasi Ibu Pertiwi

LAPORAN UTAMA

Pesta Demokrasi atau Degradasi Demokrasi?: Tantangan hingga Peran Ideal Civitas Akademika Undip dalam Menyikapinya

LAPORAN KHUSUS

Politik Media: Gejolak, Dampak, hingga Tantangan bagi Mahasiswa sebagai Pemilih Muda

ANALISIS REFLEKTIF

POLOS

Tawa Tak Terduga di Tengah Kekacauan: Dunia Ajaib Agak Laen 03 05 08 13 16 36 35 32 29 25 20

Esensi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Mewujudkan Kebebasan Pers di Indonesia

Menilik Serangan Fajar yang Masih Merebak dalam Pemilu 2024

INTERMEZZO

Mengulik Jejak Langkah Aksi Kamisan Semarang

INSPIRASI

Menginspirasi Lewat Konten, Perjalanan Aisya Aulia Sudrajat dalam Menyampaikan Pesan-pesan Berharga

FISIP BEROPINI

“Menyambut Kepemimpinan Presiden Baru: Apa Saja Isu Pendidikan Tinggi yang Harus Dibenahi?”

PUISI RESENSI

Aku Rakyat Aku Bertanya

Runtutan Dinasti Politik

hingga Kini: Bentuk

Merosotnya Demokrasi Bumi

Pertiwi

Penulis: Natalia Ginting

Tahun 2024 menjadi tahun politik

dengan warna-warni yang mengikutinya. Seluruh rakyat Indonesia turut merayakan pesta demokrasiuntukmemilihpemimpin,baik dalam lingkup daerah hingga negara, untuk melanjutkan estafet pemerintahan demi menyejahterakan kehidupan bernegara kedepannya. Dinasti politik menjadi sorotan banyak pihak, baik itu pengamat politik, akademisi, mahasiswa, tak terkecuali dengan masyarakat sipil. Bahkan hingga saat ini, berbagai bentuk

aksi dengan label dinasti terus menggerogoti kehidupan perpolitikan negaraIndonesia.

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah syarat Calon

Presiden (Capres) dan Calon Wakil

Presiden (Cawapres) terkait usia, disinyalir menjadi awal mula politik dinasti bergulir. Pasalnya, dalam Pasal 169 Undang-Undang (UU) tentang

Pemilihan Umum (Pemilu) dikatakan bahwa syarat pencalonan wakil presiden, yakni berusia minimal 40 tahun. Namun, aturan tersebut dengan mudahnya diubah oleh MK dengan batas minimal usia 35 tahun untuk mencalonkan diri menjadi

CapresdanCawapres,yangdikepalaioleh

Hakim Anwar Usman, paman Gibran Rakabuming Raka. Hal tersebut seketika menuaikecamandarimasyarakat,hingga pada akhirnya Anwar Usman diberhentikan sebagai ketua MK karena

dianggapmelanggarataumencederaietik. Dilanjut dengan berbagai rentetan kejanggalan Pemilu pada tahun ini yang terkuak melalui film Dirty Vote. Simbolisasi angka dua yang terbentuk melaluijemariIbuIrianadaridalammobil menyiratkan keberpihakannya terhadap pasangan calon nomor urut 2, yang kini sudah resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode tahun 2024. Tak hanya itu, penggunaan aplikasi X melalui akun resmi Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Kemenhan) untuk memberikan dukungan kepada Prabowo dan Gibran juga terpampang begitu jelas dengan melibatkan Hashtag #PrabowoGibran2024 di salah satu postingan. Bukankah seharusnya kementerian bersifat netral, tanpa menunjukkankeberpihakan?

Kita tahu sejatinya setiap Pemilu akan berlangsung lonjakan pembagian bansos akan terjadi. Inilah yang dinamakan dengan politisasi bansos. Namun, politisasi bansos yang merebak menjelang Pemilu tahun ini sangat mencengangkan. Pasalnya, kuantitas bansos yang disebar pada masa Pemilu 2024 melebihi kuantitas bansos yang diterima pada masa pandemi Covid-19. Ironis, bukan? Tak hanya itu, aba-aba yang dilontarkan beberapa pejabat negeri untuk mengucapkan terima kasih kepada Jokowi setelah masyarakat menerima bansos menyiratkan memudarnya nilai demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untukrakyat?

Peraturan baru yang dikeluarkan oleh

Mahkamah Agung (MA) baru-baru ini semakin mempertebal eksistensi politik dinasti keluarga Jokowi. Pasalnya, peraturan yang baru muncul tersebut digadang-gadang menjadi karpet merah bagiKaesanguntukterjunlangsungdalam dunia politik. Adapun putusan tersebut berisi mengenai perubahan syarat usia bagi pemerintah daerah, baik dalam lingkup provinsi hingga kabupaten. Semula,Pasal4Ayat(1)hurufdPeraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) berbunyi "berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dan 25 (dua puluh lima) tahun untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati atau Calon Wali Kota dan Wakil

Wali Kota terhitung sejak penetapan Pasangan Calon". Namun, peraturan tersebut justru diubah menjadi “berusia palingrendah30(tigapuluh)tahununtuk

CalonGubernurdanWakilGubernurdan 25 (dua puluh lima) tahun untuk Calon BupatidanWakilBupatiatauCalonWali

KotadanWakilWaliKotaterhitungsejak pelantikan pasangan Calon terpilih”.

Dengan demikian, seseorang dapat mencalonkan diri menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur meski belum mencapai

usia30tahun,tetapi dengan syarat pada

saat pelantikan

sudah menginjak

usia 30 tahun.

Rasionalisasi yang

s a m a j u g a digunakan dalam

pencalonan Bupati

hingga Wa minimal 2 peraturanini sebelumnya usia Capre begitu,Kaesang, berpeluangbesar pilkada Kita tahu bahwa saat ini politik dinasti kian hari kian menggerogoti nilai demokrasi. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme atau kerap disingkat menjadi KKN merupakan bentuk praktik yang melanggar hukum dan merugikan kepentingan umum demi kepentingan pribadi. Jika berbagai tindakan korupsi ditindaklanjuti demi menegakkan keadilan dan demokrasi atas peraturan yang sudah dirancangkan sejak semula, lantas mengapa kolusi hingga nepotisme tidak demikian? Setiap hari kita masih bisamenerimainformasimencengangkan terkait keberlanjutan dinasti politik. Sejatinya, Indonesia merupakan negara demokrasi. Dengan berbagai praktik kolusi dan nepotisme, Indonesia sudah tidak berada dalam koridor demokrasi lagi. Ingat, demokrasi bahkan Hak Asasi Manusia (HAM), berpegang pada kesetaraanhak.Setiaporangmemilikihak

untuk mengambil bagian dalam pemerintahan negara kita, bukan hanya diperuntukkan bagi pihak yang berkuasa saja.

LAPORAN UTAMA

esta Demokrasi atau Degradasi Demokrasi?: eran Ideal Civitas Akademika

apinya

Penulis: Davino Krisna Hernawan & Diva Fasma Sekar N. S.

BPemilihan Umum

(Pemilu)2024masihmenyisakanbanyak kejanggalan dalam benak masyarakat. Berbagai kejanggalan tersebut bermula sejak dikeluarkannya putusan Mahkamah Konstitusi (MK)yangmengubahketentuansyaratusiaCalon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres), politisasi bantuan sosial (Bansos), keberpihakan berbagai petinggi negara kepada pasangan calon tertentu, dan masih banyak lagi kejanggalanlainyanghinggakiniterusberlanjut.

Kejanggalan tersebut menjadi sorotan banyak kalangan, tak terkecuali jajaran civitas akademika. Beberapa hal yang menjadi seruan mereka, antara lain adanya praktik politik dinasti dan kemunduran demokrasi yang menandakan hilangnyamoralitasparaelitpolitikdiIndonesia.

Ketua Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip), Dr. Nur Hidayat Sardini, S.Sos., M.Si., menyatakan bahwa politik dinasti yang terjadi belakangan ini merupakan hasil dari rentetan peristiwa-peristiwa sebelumnya yang berimbas burukbagiperjalananbangsadannegara.Bahkan, praktikinididukungolehelitpolitik.

“Politikdinastibenar–benarcarayangluar biasa dari sisi praktis, tapi sangat buruk efeknya buat perjalanan bangsa dan negara Karena hampir semua kalangan itu mengikuti apa yang

dilakukan dan baru sadar belakangan, setelah sekian lama dari reruntutan peristiwa-peristiwa sebelumnya, itu nyambung dan masuk akal. Politisi yang berada di sekitarnya maupun elit politik yang ikut menopangnya memberi kontribusi atas keseluruhan yang terjadi, ” ucap pria yang akrab disapa NHS saat diwawancarai padaKamis(28/03).

Selain itu, dalam kampanye pemilihan presiden 2024 lalu, masing-masing paslon turut memanfaatkan kerja-kerja artifisial berupa gimik sebagai bahan kampanye. Misalnya, slepet Imin, joget gemoy, dan sat-set tas-tes NHS menambahkan bahwa hal tersebut justru menunjukkan politik kelas murahan dan banyak masyarakat yang lebih tertarik pada gimik daripada pesan substantif yang dibawakan oleh masing-masingpaslon.

“Pemilu ini kita merasakan betul betapa begitu banyak orang yang di-prank karena kerjakerja

menunjukkan politik kelas murahan sebenarnya. Tapi itu mengena di masyarakat, kita sangat terbuai oleh apa yang disampaikan, terutama terkait dengan program primitif yang namanya makansianggratis,”sebutNHS.

Menyikapi kondisi tersebut, diperlukan adanya respons dari jajaran civitas akademika yang notabene merupakan kelompok-kelompok dengan intelektualitas mumpuni untuk

menyatakan bahwa tingkat intelektualitas seseorangberbandinglurusdenganpenolakannya terhadappraktikpelanggarandemokrasidansalah satu respons yang dapat ditunjukkan civitas akademika adalah pernyataan sikap atau seruan moral.

“Di situ lah makna moral dari seruan itu. Karena semakin tinggi orang punya ilmu, maka berbanding lurus dengan penolakan terhadap praktikitu,”tegasNHS.

Peran Ideal Mahasiswa Dalam Mengawal DemokrasidiIndonesia

Mendukung paslon mana pun dalam pemilihan umum adalah hak bagi setiap pemilih. Namun, mahasiswa sebagai salah satu kelompok i n t e l e k t u a l s e h a r u s n y a m a m p u mempertimbangkan kembali latar belakang dan prosespencalonanpaslonyangakanmerekapilih. NHSmenegaskanbahwacivitasakademikayang memiliki kemampuan berpikir kumulatif pasti akanmenimbang-nimbangpilihannya.

“Tapikalaukita(civitasakademika)punya kemampuan berpikir yang kumulatif itu akan memikir ulang untuk mendukung calon yang mengartifisialitas masa lalu yang berdarah, kemudian produk pencalonannya bermasalah secara etika. Kalau kita berada di situ berarti kita mendukung, kita mengiyakan semua hal yang dilakukan dan bagi kampus itu berbanding terbalik dengan nilai-nilai akademis, nilai-nilai moral, nilai-nilai filosofis, nilai-nilai yang menekankan pada keluhuran budi, pada etika,” ucapNHS.

M dalam m praktikpolitik budi dan dilakuka menggerutu media sosial, bahkanmelaluiupaya

KetuaBadanEksekutifMahasiswa(BEM) FISIPUndip tahun 2024, Muhammad RazanAlif Siregar,menyatakanbahwabasisdaripengawalan ataupergerakanmahasiswaadalahakademisatau ilmiah.Iajugamenegaskanbahwadalamkonteks pengawalan pemilu, pergerakan yang dilakukan mahasiswa tidak hanya melalui aksi, tetapi juga bisamelaluitulisankritis.

“Mahasiswa dianugerahi intelektualitas dan kesempatan dalam memperoleh pendidikan dibandingkelasmasyarakatlainnya.Artinya,yang perlu kita maksimalkan adalah peran-peran yang berkaitan sama dunia akademis atau ilmiah. Jadi pengawalan kita itu basisnya akademis, ilmiah. Seenggak-enggaknya nulis. Minimal. Barangkali aksi itu perlu, tapi ‘kan kita punya senjata yang belum tentu dimiliki lainnya,” ujar Razan saat diwawancaraipadaJumat(22/03).

Selanjutnya, Razan menyatakan bahwa keberpihakanmenjadiintiutamasebelummelihat lebih dalam tentang permasalahan yang sedang terjadi. Ia menegaskan bahwa mahasiswa tidak dituntut untuk netral. Mahasiswa harus memiliki keberpihakansejakawalkepadaorang-orangyang

tertindas karena ada

ketimpangan kuasa antara pemerintah dan masyarakatbiasa.

“Tapi kita harus punyanamanya standing point terlebih dahulu. Keberpihakan itu di

awal Jadi, kalau

misalkan dibilang mahasiswa itu nggak boleh ada keberpihakan, bagiku engga Apakah mahasiswa dituntut

untuk netral? Nggak juga, itu juga salah bagiku. Mahasiswa harus punya keberpihakan dari awal. Ke mana keberpihakan kita? Kepada merekamerekayangtertindas,”ujarRazan.

Dalam perannya sebagai mahasiswa, Razanmengungkapkanbahwabentukpergerakan yang ia lakukan adalah dengan membersamai masyarakat untuk menyuarakan pandangan mereka, baik melalui pengkajian maupun mobilisasimassa.

“Akumencobamembersamaimerekayang menyuarakan pandangannya. Contoh mungkin kalau di Jawa Tengah, kita punya Koalisi Masyarakat Sipil. Nah, itu terdiri dari banyak elemen, ada mahasiswa, ada serikat buruh, ada juga individu-individu yang merdeka. Kita bersamailah,merekapengenapayakitabersamai, dankitakontribusinyadalamhalapapunitu,entah pikiranpunjugaperbuatan.Kemarinjugasempat kitakebagianyang nulis masalahpengkajiannya, kitayangmobilisasimassasegalamacam.Itujuga bagiandarimembersamai,”ungkapRazan.

Selain itu, dalam konteks pengawalan pemilu, Razan mengungkapkan bahwa ia turut berkonsolidasi untuk mengadakan Aksi Pernyataan Sikap yang dilakukan di Taman Inspirasi Widya Puraya Undip pada tanggal 7

Februari2024yanglalu.

“Waktu itu memang aku berkonsolidasi, mungkinjugamewakiliteman-temanFISIPwaktu itu.Sebenarnyabukanmewakilisihya,tapilebih kepada kira-kira di FISIPnih siapa sih yang bisa kitarangkul.Nah,akuikutberkonsolidasidengan teman-teman, entah dari BEM juga atau dari elemen-elemen lain yang ada di Undip,” terang Razan.

Razan memberikan pandangan bahwa sebagai mahasiswa FISIP, tidak boleh hanya menerima paparan informasi dari media, tetapi jugaperluuntukmenelaahinformasitersebutdari sudutpandangpolitik.

“Kita sebagai mahasiswa FISIPutamanya, jangan hanya pakai kacamata empiris atau apa yang dilihat di media aja. Tapi kita juga perlu pakaikacamatapolitikkita,”tekanRazan.

Mahasiswa yang memang masih memiliki idealisme, apalagi mahasiswa FISIP yang mempelajari ilmu politik, tentu akan merasa memilikitanggungjawabdanbebanmoralketika melihat berbagai praktik pelanggaran demokrasi di Indonesia. Razan mengimbau kepada mahasiswa agar menjadi pribadi yang berani dalam menyuarakan pendapat mereka tanpa rasa takut dan gentar karena itulah cara mahasiswa

memerdekakandiri.

“Kalau kita belajar hanya untuk menjadi seorangtakut,kitasalah.Kalaukitabelajarhanya untuk menjadi orang yang patuh, maka kita menjadibudakdaribuku.Tetapiketikakitabelajar untukmemerdekakandiri,makaitulahesensidari menjadiseorangmahasiswa,”pungkasRazan.

Kilas Balik Aksi Pernyataan Sikap Civitas AkademikaUndip Aksipernyataansikapyangdilakukanoleh civitas akademika Undip beberapa waktu lalu merupakan bentuk penolakan atau kritikan terhadap praktik-praktik culas yang dilakukan olehelitpolitikdalamrangkaianPemilu2024.

Isiseruan:

1. Mengimbau segenap penyelenggara negara untuk mengembalikan tujuan dibentuknya hukum guna mencapai cita-citaluhur bangsa Indonesia seperti yang termaktub dalam PembukaanUUDNRITahun1945.

2. Memastikan penyelenggaraan pesta demokrasi yang aman dan damai tanpa intimidasi dan ketakutan sesuai dengan koridor kewenangan, tugas, dan tanggung jawabmasing-masing.

3. Mendesak penyelenggara negara untuk kembali kepada penegakan pilar-pilar DemokrasiPancasilayangberlandaskanpada nilai-nilailuhurPancasila.

4. Mendesak pemerintah dan mengimbau seluruh bangsa Indonesia untuk kembali menjunjung tinggi etika dan moral dalam berdemokrasi guna menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara dari potensikerusakanyanglebihparahsekaligus meningkatkanmutudemikemajuanbangsa.

5. Mengimbau seluruh rakyat Indonesia sebagai pemegang kedaulatan negara yang kewenangannya diberi legitimasi oleh UUD

kesadaran

“Berawal Bereaks menurutku, suara-suara bentukkesadaran,”

Di masa P tersebut bahwa meskipun aksi tersebut tidak mewakili institusi Undip secara resmi, tetapi bagi NHS sudah seyogyanya seruan tersebut disuarakan karena sudah menjadi kewajiban bagi kaum intelektual.

NRI Tahun 1945 untuk bersama-sama menjadi garda terdepan dalam mengawal kehidupan berdemokrasi, berbangsa, dan bernegarasertatidaktinggaldiamatassegala kerusakanetikadanmoralyangterjadidalam kehidupanberdemokrasi.

Razan memaparkan dengan jelas bahwa aksi tersebut merupakan bentuk reaksi dari

“Seruan aksi ini dianggap tidak mewakili Undipsecaraformal.Buatsaya,mauresminggak resmi itu, gugur kewajiban kita sebagai masyarakat kampus, satu titik persoalan ini kita sudahi,”tegasNHS.

Mahasiswa memegang peranan sentral dalamsejarahreformasidiIndonesia.Perubahanperubahanbesarselaludimotoriolehmahasiswa, dimanadosen-dosendanparaakademisimenjadi penyokongnya. NHS mendukung sikap tersebut jika masih diperlukan untuk memperbaiki keadaan.

“Jikaitu(bentukseruanaksilainnya)yang masih diperlukan untuk mengubah keadaan, lakukan.Karenakekuasaanmemangtidakgratis, kekuasaan selalu menuntut perjuangan. Karena demokrasi itu tidak jatuh tiba-tiba dari langit, keluardariperutbumi.Tapiharusdiperjuangkan,” ucapNHS.

Terakhir yang tak kalah penting, Razan juga menegaskan bahwa demokrasi bukan pesta demokrasiseremonialyangdirayakanlimatahun sekali,melainkanpestayangdirayakandalamtiap embusannafasrakyatitusendiri.

“Demokrasi itu bukanlah suatu pesta yang kitarayakanlimatahunsekali.Pestademokrasiitu kita rayakan di tiap hembusan nafas kita sebagai seorang warga negara yang merdeka Pesta demokrasi itu kita rasakan dalam tiap perkataan kita.Bahwasanya,demokrasiitumenghargaitiap kata per kata yang kita sampaikan. Jadi, suara rakyat, suara masyarakat, tidak hanya dihargai tiaplimatahunsekali,tetapisuararakyatdihargai di tiap hembusan nafas rakyat itu sendiri,” tutup Razan.

bagi Mahasiswa sebagai P

Penulis:SabrinaAufaraSulistyo&YumnaMahiraPrasetyawan

Di era digital

pesat, pe memengar dapat dipandang s menjadi medan pe pentingnya dengan dalampemilu2024. kampanye digital tentang dampak sebenarnya yang tersebar luas TwitterTikTokdanlain-lain. Menurut D

Universitas Diponegoro, M.Si., mengatakan sebagai alat yang andal publik. Hal ini diharapkan danmeyakinkanpandangan masyarakat terka terutamadalamkonteks

“Jadi medi instrumenyangandal publik yang dihara bahkan meyakinka terkait dengan pilihan persepsipolitiksaat memiliki keyakinan adalah alat yang pemilu,” ujar Yulianto Kamis(18/04).

Dalam konte Yulianto menamba digunakan oleh se berbagai bentuk k gimiksepertijogetan,

“Kita kenal jogetan, pernyataan sosial. Kita juga tau tentang keseriusan calon presiden memberantas hukum pemberantasan korupsijugadarimediasosial,”ucapYulianto.

Dalam menjelaskan pemanfaatan media sosialdalampemilu,Yuliantomenggunakanteori jarum suntik. Yulianto berpandangan bahwa pendekatan yang dilakukan oleh setiap pasangan calondalammemanfaatkanmediasosialmemiliki dampakyangberbeda.

“Kalausayamelihatsebagianbesarpolitik ini masih memakai teori jarum suntik atau teori peluru jadi media masih dipakai sebagai alat handal untuk membentuk opini publik dan menggiring opini publik untuk memilih saat pemilu. Baik media mainstream, baik tv atau mediasosialterutama.Penyampaianopinipublik gagasan berulang-ulang itu bagian dari strategi. Untuk membangun opini publik. Karena pesan yang diteruskan terus-menerus akan menjadi pendapatumumyangakandiresponorangdalam jumlah besar baik respon positif maupun negatif danituakanmenjadiopinipublikyangtidakjauh daripilihanpolitik,”jelasnya.

Menurut Yulianto, penggunaan media sosial dalam kampanye politik memiliki efek besar terhadap pembentukan opini publik, yakni untukmempengaruhidanmeyakinkanpemilih.

“Politik media yang cenderung tidak mendidik tentu akan membuat generasi muda mengalami hambatan, mungkin terlambat atau beratkarenaperilaku,pandangan,sikapseseorang dimulai dari kognisi pengetahuan pendapat gagasanyangmasukkedalampikiranlaludiolah di ranah kognisi lalu melahirkan sikap, persepsi, melahirkan perilaku. Kalau kognisinya diisi dengan hal remeh-temeh bagaimana melahirkan persepsi pandangan positif wong dasarnya tidak ada. Tindakannya jadi pragmatis karena kognisinya kosong tidak diisi dengan visi misi yangbermutubagaimanamaumaju?”Tuturnya. Dalam diskusi mengenai peran media sosial dalam kampanye politik, Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2023, Fitria Nurfadhila turut menyampaikan pendapatnya terkait konten yang sering ia temui serta pengaruhnya terhadap dirinya. Menurutnya, Ia sering menemui kontenkonten gimik tadi di platform sepertiTikTok dan Twitter.

“Akusihseringbangetyaliatkontengimik kayagitu sebenernya akugabisa nyimpulin juga itugimikataumurni.AkuseringliatnyadiTikTok atau Twitter tapi lebih condong ke TikTok sih. Menurutakukonten-kontenpaslonngaruhbanget sih apalagi tahun ini sebagian besar pemilih itu gen-z yang mana relate banget sama pengguna media sosial jadi menurutku kampanye pake media sosialnya tuh kuat banget,” ucap Fitria Nurfadhila atau yang akrab dipanggil Fala saat diwawancaraipadaKamis(18/04).

Fala juga menyatakan bahwa konten tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan persepsi terhadap salah satu pasangan calon. Hal ini menggambarkan bahwa dampak konten media sosial terhadap persepsi dan opini pemilih bisa sangat signifikan, sejalan dengan teori jarum suntik yang diperkenalkan olehYulianto.

“Jujur dari aku pribadi ada banget. Dulu sebelumpendaftaranpaslonkeKomisiPemilihan Umum (KPU) aku tuh sering banget liat kontennya Pak Ganjar, tapi setelah itu aku masa kampanye aku agak ga tertarik sama kontennya Pak Ganjar di TikTok. Entah karena algoritma mediasosialsendiriataugimana,teruskarenaaku sering main Twitter yang dimana banyak pendukungpaslon01,PakAniesdanCakImin.Itu bener-bener ngubah persepsi aku, aku jadi lebih condong ke paslon 01 Jadi menurut aku dampaknyaadabangetsi,”sambungnya. Fala berharap agar mahasiswa dapat lebih sadar akan politik dan mengambil peran sebagai pemilihcerdas.

“Sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang mempelajari mata kuliah ilmupolitik,kitaseharusnyalebihsadardanpeka terhadap perkembangan politik di Indonesia. Di luarperkuliahan,mungkinmasihkurangfasilitas yang mendukung. Oleh karena itu, langkah awalnya adalah dengan membangun kemauan dari diri sendiri dan mencari berbagai platform untuk memperdalam pengetahuan. Kita perlu memahami politik secara menyeluruh agar dapat melihatdariberbagaisudutpandang,"kataFala. Selarasdenganitu,Yuliantojugaberpesan untuk lebih berhati-hati dalam menyaring pesan politik.

“Jadilah pemilih yang cerdas memilah memilih mana informasi politik yang dinilai rasionalpunyavisimasadepanyangbaguspunya pandangan yang memajukan negeri masyarakat. Makanya harus menyaring pesan politik yang masuk melalui media, carilah tandingannya, carilah informasi yang berbeda agar anak muda bijaksana. Karna informasi diranah kognisinya beragam kalau beragam menjadi pemilih yang bijaksana.”tutupnya.

SumberGambar:Robit.id

Esensi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam

Mewujudkan Kebebasan Pers di Indonesia

Penulis:SabrinaAufaraSulistyo&YumnaMahiraPrasetyawan

Pers memiliki posisi strategis dalam

konstelasi politik nasional. Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) nasional sangat berpengaruhpadatingkatdemokrasisuatunegara karena pers yang bebas dan independen memastikan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi politik yang sehat pada tingkat demokrasisuatunegara.

Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 menjadi momentum untuk menggaungkan kembali perjuangan kebebasan pers. Komitmen kuat calon pemimpin bangsa sangat krusial di tengah kasus represi terhadap pers yang tak kunjung surut. Terpilihnya pasangan calon presiden dan wakil presiden turut menentukan nasib kebebasan pers di Indonesia melalui wewenang dan kebijakan yang dirumuskan. Berdasarkan hasil Pilpres 2024, telah diketahui pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang sekaligus menjadi sorotan dalam menentukan masa depan pers di bawah kepemimpinannya.

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip), Primada Qurrota’ayun, M.A., berpendapat bahwa terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden akan turut memengaruhi kebebasan pers di Indonesia. Presiden dan Wakil Presiden memiliki peran untuk menentukan kebijakan pers melalui komitmennyadalammemperjuangkankebebasan persdiIndonesia.

“Di sini kita bisa melihat peran Presiden danWakilPresidendalammenentukanpersharus seperti apa itu sangat besar. Saya rasa kalau dari komitmen Presiden terpilih kita yaitu Pak Prabowo beliau mengatakan pers harus memiliki kebebasan.Sayajugamengharapkanhalitu.

SumberGambar:Tempo.co

Walaupun saya mencari case kebebasan pers sepertiapa,ternyatamasihbanyakproblem,”jelas PrimadasaatdiwawancarailangsungpadaSelasa (30/04).

Selain itu, Primada berpendapat bahwa Presidenjugaberwenangdalammengaturbatasan kepemilikan media untuk menjaga kualitas kebenaranberita.

“Jadi menurut saya, kalau pers ini bisa memberitakan apa yang terjadi di masyarakat, maka Presiden juga bisa membuat batasan untuk kepemilikan media. Jadi oke kamu pengusaha kamu punya media, tapi kamu ngga boleh loh menggunakannya untuk ini dan segala macem,” imbuh Primada.

Dalam mewujudkan cita-cita kebebasan pers, terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi parajurnalis.Tantangantersebutsangatdirasakan oleh para jurnalis selaku pihak yang berperan untuk mengumpulkan, menyelidiki, dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Primada memiliki pandangan bahwa tantangan terbesar seorang jurnalis berkaitan dengan kesejahteraandanindependensi.

“Saya lihat jurnalis itu kesejahteraannya kurang sehingga ada tantangan untuk pengurangan clickbait dan batasan kepemilikan media. Oleh karena itu, kesejahteraan adalah hal yangpatutdiperhatikan.Kemudianindependensi, yabagaimanajurnalisinibisaindependen,”ucap Primada.

Jika ditelaah lebih dalam, terdapat tantanganlainyangjugadirasakanawakjurnalis. Data dariAliansi Jurnalis Independen (AJI) pada tahun 2023 mencatat ada 45 kasus kekerasan terhadapjurnalisdiIndonesia,termasuk12kasus kekerasan terhadap jurnalis perempuan. Selain itu, gaji rata-rata jurnalis di Indonesia masih rendah, berkisar antara Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000perbulan,jauhdibawahkebutuhan hidup layak di kota-kota besar. Untuk menjawab tantangantersebut,makadibutuhkanupayadalam mewujudkankebebasanpersyangjugamenjamin kesejahteraanawakpers.

FungsiPerssebagaiKontrolSosial

Urgensiperssebagaikontrolsosialmenjadi landasan utama dalam mewujudkan kebebasan pers di Indonesia. Primada mengatakan bahwa pers harus tetap ada pada tempatnya karena pers berfungsi sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.

“Kebijakan Presiden terpilih seperti apa, pada salah satu artikel saya menemukan bahwa beliau mengatakan pers itu harus tetap pada tempatnya. Seperti yang kita ketahui salah satu fungsi pers sebagai kontrol sosial. Kenapa harus ada pers? Kalau ga ada pers siapa yang akan mengingatkan pemerintah? Ya ‘kan?” ujar Primada.

Lebih lanjut, Primada menjelaskan bahwa keberadaanperssebagaikontrolsosialdibutuhkan untuk melakukan pengawasan dan menyalurkan informasiyangbenarkepadamasyarakat.

“Berkaitandengankebebasanperssebagai kontrol sosial, pengertian kontrol sosial tuh bagaimana kita bisa mengawas, melakukan pengawasan,kritik,yakoreksi.InisesuaiUndangUndangNomor40tahun1999ituya,jadipersitu seharusnya bisa memberikan informasi yang benar di masyarakat itu seperti apa,” terang Primada.

Memiliki peran dalam menegakkan kebenaran, Primada berharap agar fungsi pers sebagai kontrol sosial dapat terus terjaga dan digaungkandemikebaikanbersamasuatunegara.

“Saya selalu berharap pers itu tetap menjalankan fungsinya, salah satu fungsinya sebagai kontrol sosial karena tanpa ada fungsi tersebut kita kita ga akan bisa melihat bahwa sebenarnya kita ini sudah baik belum. Kasuskasuskorupsiitugaakanketahuankalaumediaga memberitakan. Hal hal seperti itu tuh harus tetap ada,”jelasPrimada.

Menilik Tantangan Perspektif Prabowo terhadapKebebasanPers

Usai ditetapkan secara resmi sebagai presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum

(KPU), Prabowo Subianto tampak menyampaikan pidato penting yang mencakup berbagai isu nasional, termasuk kebebasan pers padatanggal24April2024.Isuinisangatrelevan mengingat peran pers sebagai pilar keempat demokrasiyangvitaldalammenjagatransparansi danakuntabilitaspemerintahan.

Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan bahwa keberadaan pers yang bebas adalah syarat mutlakdalamsebuahnegarademokrasi.

“Saudara-saudara,jugarekan-rekanmedia persyangbekerjakerasuntukmemberiberitadan memberi pengetahuan kepada rakyat Indonesia, pers yang bebas adalah syarat mutlak dari demokrasi,”terangPrabowo.

Prabowo memperkenalkan pandangannya terhadap peran media dalam menjalankan fungsinya sebagai pengawas pemerintahan. Ia menyoroti pentingnya peran media dalam memberikan pengawasan dan memberikan sudut pandang yang berbeda terhadap tindakan para pemimpinpolitik.

“Dalam kacamata Saudara (media), kita diawasi, diperhatikan, dan kadang-kadang memang kalian memberikan kekhawatiran kepada pemimpin politik, namun saya bisa merasakan bahwa kalian dengan sabar menantinantikan,bukanbegitu?”ujarPrabowo.

Menyikapi pemberitaan media, Prabowo mengakui bahwa kritik yang disampaikan oleh persadakalanyamemangterasapedas.

“Olehkarenaitu,sayainginmengucapkanterima kasih. Kalian merupakan bagian penting dari dinamika demokrasi. Meskipun terkadang kritikannya cukup menusuk hati, namun kami tetapmenghargaiperanmediaperskita,”ucapnya. Meskipun demikian, realitas di lapangan menunjukkan bahwa para jurnalis belum sepenuhnya dapat bernapas lega. Terlebih lagi, Prabowo diketahui tidak menghadiri forum deklarasi kemerdekaan pers di Hall Dewan Pers, JakartaPusatyangdilaksanakanpada10Februari lalu Padahal, acara tersebut diselenggarakan sebagai wadah bagi ketiga pasangan Calon

Presiden dan Wakil Presiden dalam mendeklarasikan komitmennya dalam menjamin kebebasan pers di Indonesia. Ketidakhadiran Prabowo lantas menjadi sorotan dan suatu keresahanbagiawakpers.

Haltersebutselarasdenganyangdirasakan Mahasiswa Universitas Diponegoro, Nabiih Nashiirah, yang mengaku bahwa absennya Prabowodalamdeklarasipersturutmenimbulkan kekhawatiranbagiinsanpers.

“Sangat disayangkan pada masa pemilu kemarinpaslonterpilihbanyakabsendariforumforum nasional dan tidak menghadiri penandatanganandeklarasiperspada10Februari silam. Hal ini mungkin cukup meresahkan bagi awak pers, tetapi kita berharap saja agar kebebasan pers memang terjamin seperti yang telahdijanjikanPresidenterpilihdalampidatonya pada tanggal 24 April kemarin,” terang Nabiih saatdiwawancaraipadaRabu(01/05).

Selanjutnya, Nabiih turut menyampaikan harapannya terkait keberlangsungan kebebasan persditangankepemimpinanbaru.

“Saya harap ucapan-ucapan beliau

mengikutsertakan perasaan personalnya sebagai petinggi politik sehingga pers memiliki jaminan kebebasan untuk terus melakukan pemantauan danterusmenggemakansuarasayupdarirakyat,” tutupNabiih.

SumberGambar:detik.com

Menilik Serangan Fajar yang Masih Merebak dalam

Pemilu 2024

Penulis: Davino Krisna Hernawan & Diva Fasma Sekar N. S

Politik uang atau money politics masih

menjadi permasalahan yang meresahkan diPemilihanUmum(Pemilu)tahun2024 yang lalu. Politik uang adalah praktik pemberian bentukkeuntunganataujanji-janjitertentukepada

diasumsikan telah mewakili 83% dari total populasinasional.

Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip), Dr. Sos. Dra.

calon pemilih dalam Pemilu untuk memengaruhi Fitriyah, M.S., menyatakan bahwa praktik politik pilihanatauhakpilihnyadalamPemilu.Sebagian uang merupakan sebuah pelanggaran karena besarmasyarakatmungkinlebihmengenalpolitik melanggar asas bebas dalam Pemilu dengan uang dengan sebutan serangan fajar Praktik ini mengintimidasidanmempersuasicalonpemilih.

termasuk sebuah pelanggaran karena melanggar asaspemilu,yaituLuberJurdil(langsung,umum, bebas,rahasia,jujur,danadil).

Menurut survei pasca-pencoblosan oleh Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 18–21 Februari 2024 kepada 1.227 responden berusia17tahunkeatas,diketahuibahwaterdapat 18,4% responden yang mengaku menerima serangan fajar dari tim pasangan caprescawapres. Responden dalam survei tersebut

“Nah, politik uang itu membuat cacat Kenapa?Karenadisitu engga fair, dong, adasuara yangdijual.Padahal ‘kan disitu mestinyapemilih punya kesempatan untuk bisa memilih secara bebas.‘Kan(itu)salahsatu(asas)Luber,langsung, umum,bebas,rahasia.Maknabebasituapa?Yadia engga diintimidasi dan tidak dipersuasi,” ucap FitriyahsaatdiwawancaraipadaRabu(20/03). Berkaitandenganhaltersebut,Fitriyahjuga mengatakanbahwapraktikpolitikuangterhubung

SumberGambar:Kompas.com

i-jani dapat utang nggu n hak merujuk pada sadarnya dipersuasi, bisa merasa dibujuk atau dirayu kemudian dia sebetulnya ada nilai-nilai sosial yang merasa utangbudi,”kataFitriyah. Larangan mengenai praktik politik uang sebenarnya sudah diatur dalam undang-undang, yaituPasal280ayat(1)HurufJUndang-Undang

Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Namun, hingga saat ini, praktik politik uang masing sering ditemui. Fitriyah menyampaikan bahwa adanya praktik politik uang tidak bisa terlepas dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang menganggap bahwa pemberian keuntungan berupa uang dan bentuk-bentuk yang lain merupakan wujud dari kebaikan hati dan kedermawananseseorang.

“Tidak menutup mata bahwa masyarakat kitaadakebiasaan-kebiasaanorangyangbaikhati itudalamwujudpemberian.Selaludianggapbaik karena dermawan. Konsep dermawan itu yang kemudiankayakmenjadilegalitasterhadappolitik uang yang masyarakat memahaminya jadi sulit membedakan,”ungkapFitriyah.

Sesuainamanya, serangan fajar dilakukan menjelang waktu pemungutan suara, yaitu saat fajar. Fitriyah menjelaskan pembagian uang tersebut akan lebih efektif jika dilakukan mendekatisaatpemungutansuara.

“Semakinmendekatipemungutansuaraitu dianggaplebihefektifkarenaorangsemakiningat danmenunggu-nungguuangatauamploptersebut dibagikan,”jelasFitriyah.

Meskipun disebut politik uang, tetapi komoditasyangdijadikansebagaialattawartidak hanya berupa uang. Melainkan bisa juga dengan bentuk-bentuk yang lain, seperti seragam untuk komunitas tertentu atau pembangunan sarana prasaranaberupagotdanjalandesa.

Dalam konteks pemilu, politik uang

bertujuan untuk mendapatkan suara sebagai senjatadalammemenangkankontestasi.

“Kandidat yakin itu sebagai prasyarat itu, secarakebiasaanitusebagaitekananbahwaorang harusmenggunakanpolitikuangkalaumaudapat suara.Walaupunbelumtentuefektifdandipilih,” ujarFitriyah.

Terkaitkebiasaanmasyarakatakanpraktik politik uang, Fitriyah membagikan pengalamannya selama melakukan penelitian di Balikpapan Ia mengatakan bahwa di sana ia menemukan ungkapan “datang bawa liur, pulang bawaliurdong”yangartinyajikakandidatpemilu hanyadatangdenganomongan,makamerekajuga akan pulang hanya membawa omongannya saja ataudengankatalaintidakadasuarayangiadapat sebagaitimbalbalik.

Selaindampaknyaterhadapprinsip-prinsip demokrasi, praktik politik uang juga memiliki dampak jangka panjang. Fitriyah menyampaikan bahwa praktik politik uang ini dapat mendorong tindak pidana korupsi. Kandidat yang menganggappolitikuangsebagaiprasyaratuntuk menang akan mengusahakan uang tersebut melalui berbagai cara, salah satunya cara yang mereka gunakan yaitu dengan meminjam uang kepadapemodal.Padahal,belumtentugajisetelah terpilih yang ia dapatkan setimpal. Inilah yang dapatmemicutindakpidanakorupsibagikandidat yangmenggunakanpolitikuang.

“Nah kalau jadi, apakah gajinya dia itu imbang?Belumtentujuga.Makanyakorupsi,dia harus mikir mengembalikan utang sama modal selanjutnya.Teruskapanmikirinrakyat?Mikirnya ‘kancumabagaimanadapetuang,”tuturFitriyah. Seperti yang sudah disebutkan, meskipun sudah terdapat aturan legal yang mengikat dan mengaturmengenailaranganpraktikpolitikuang dalam pemilu, tetapi nyatanya masih banyak orangyangtidakjeraterhadapkeberadaanhukum tersebut.

“Bawaslukesulitanwalaupundimana-manaada, membuktikannya engga gampang. Dia harus punya dua alat bukti, pertama orang engga ada yangmaumelaporkan.Yangkedua,buktinyayang diterima tuh apa? Terus orang sudah pintar tuh menyiasati aturan karena semua ada jadwalnya,

tertuduh itu kasus selesai. Nah jera,” ucap

Dengan masih adanya pelanggaranpelanggaran dalam Pemilu 2024, seperti praktik politik uang dengan nominal yang lebih tinggi atau mengalami inflasi, Fitriyah menyatakan bahwa Pemilu 2024 adalah pemilu yang lebih burukdaripemilu-pemiluditahunsebelumnya.

“Pemilusekaranginimenurutsayapemilu yang lebih buruk daripada pemilu sebelumnya. Tingkat pelanggarannya, ya termasuk politik uangnya.Karenahariini,tadiyaadainflasiyang luar biasa. Angka 150 (ribu) yang disebut mahasiswaitubesarkarenasebelumituangkanya 100 (ribu) itu biasanya satu paket ‘kan, paket DPR, paket DPRD provinsi, dan DPRD kota itu 100,”terangFitriyah.

Menyikapi kondisi tersebut, Fitriyah menyampaikan pesan agar ke depannya anak muda berani mengatakan tidak pada praktik politikuang.praktikpolitikuang.Iamenjelaskan bahwa jumlah pemilih dalam Pemilu 2024 yang 52%-nya berasal dari generasi milenial dan generasiZharusdimanajemendenganbaik.

“Seandainya 52% pemilih kita itu dimanage dengan baik, punya kapasitas untuk menilai, punya pemahaman dan tau latar

belakang dan track record partai dan memilih yang paling sedikit kurangnya, jika diakumulasikan yang menang ‘kan orang yang ideal,”tuturFitriyah. Merespon praktik politik uang, beberapa mahasiswa FISIPUndip juga turut menyuarakan pendapatnya. Salah satu mahasiswa FISIP, Agustinus Lintang Wicaksono atau yang kerap disapa Soni, mengatakan bahwa serangan fajar secaramoraldanetikamemangtidakbenar,tetapi secararealistispraktiktersebutdapatdibenarkan. perihalseranganfajartersebut.

“Aku menerima uang dengan jumlah 500 ribu rupiah yang diberikan oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, dan tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 di Semarang. Namun, uang tersebut tidak memengaruhi pilihan saya dalam Pemilu 2024 karena saya sudah memiliki preferensi sendiri yang berbeda dengan pemberi uang tersebut. Ya, aku sebetulnya menerima uang tersebut adalah karenamembutuhkanuang.”terangSoni. Salah satu mahasiswa FISIP Undip lain yangbernamaNiswahZakiyyatulFalakhiyahatau yang akrab dipanggil Niswah juga turut menyampaikan pengalamannya yang serupa perihalseranganfajartersebut.

“AkumenerimauangsejumlahRp300ribu rupiahdaricalonPartaiPAN,”tuturNiswah. Namun, berbeda dengan Soni, Niswah mengaku bahwa ia memilih calon yang sama dengan yang memberikan uang tersebut karena memang sebelumnya ia tidak mengetahui calon manayangingindiapilih.

“Akumenyadaribahwaitubukantindakan yang benar karena melanggar etika, moral, dan agama. Aku menerima uang tersebut karena keputusan ibu yang saat itu mewakilkanku menerimauangtersebut,”jelasNiswah.

Niswah berharap agar kedepannya pasangancalonyangberkontestasidalamPemilu dapatmelakukanaksikampanyesepertiblusukan.

“Pasangan calon dan wakilnya aku harap bisa lakuin kegiatanseperti blusukan ataudatang langsung ke salah satu kampus. Nah, di sana mereka bisa buka sesi tanya jawab untuk lebih dekatdenganmasyarakat,”terangNiswah.

SumberGambar:medcom.id

Soni. yang seperti calon yang tidak calon ngerasa dirangkulajaolehcalontersebut,”jelasSoni. Tentunya, menjadi sebuah harapan agar kedepannya praktik politik uang ini bisa dihilangkan.Mahasiswayangmengembanperan sebagai agent of change atau agen perubahan sudah sepatutnya menjadi inisiator yang memulai aksi perubahan menuju pemilu dan demokrasi yang lebih baik. Demikian juga dengan para calon yang ingin berkontestasi dalam Pemilu, diharapkan dapat menggunakan carayangbersihdalamberkontestasi.

SumberGambar:AthokMahfud/IndorayaNews

Mengulik Jejak Langkah Aksi Kamisan Semarang

Penulis: Davino Krisna Hernawan

Aksi Kamisan menjadi salah satu gerakan

masyarakat yang masih eksis hingga saat ini.Tidakhanyadilingkupnasional,aksi yangrutindilakukandidepanIstanaNegarasetiap hari Kamis tersebut juga turut menjadi dasar diinisiasinyaAksi Kamisan di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya yaitu Aksi Kamisan Semarang.

Terbentuknya Aksi Kamisan Semarang berawaldariberbagaiperkumpulanyangdiinisiasi oleh non-governmental organization (NGO) dan organisasi mahasiswa yang ada di Semarang, seperti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi),BadanEksekutifMahasiswa(BEM),dan lembaga kolektif lainnya. Tujuan awal dibentuknya Aksi Kamisan Semarang ini adalah menyuarakan mengenai pelanggaran Hak Asasi Manusia(HAM)berat,layaknyayangdisuarakan oleh Aksi Kamisan nasional. Namun, seiring berjalannyawaktu,isu-isuyangdiangkatmenjadi

lebihberagam.

Aktivis Aksi Kamisan Semarang, Cornel Gea, menyatakan bahwa isu-isu yang disuarakan oleh massa Aksi Kamisan tidak hanya menyorot kasus pelanggaran HAM berat saja, tetapi terus berkembang.

“Berkembang ya menurutku, dari yang awalnya untuk menyuarakan isu pelanggaran HAM berat terus kita ‘kan banyak persoalanpersoalanlokaldandiluarJawaTengahjugayang sebenarnya perlu direspon oleh masyarakat. Dan Kamisan itu jadi ruang untuk menyuarakan pelanggaran-pelanggaran HAM di manapun, apakah itu di masa lalu dan yang sedang berlangsung,” ucap Cornel saat diwawancarai padaSenin(01/04).

Meskipun bernama Aksi Kamisan, aksi yang dilakukan tidak mesti dilakukan di hari Kamis, tetapi bisa juga di hari lain, seperti hari Senin, Selasa, dan Minggu. Selain itu, terkait bentuk aksinya, Cornel menyatakan bahwa tidak

awa bentuk-bentuk

gubernuran, nya ruang-ruang yang proses diskusi Dahulu, semalam atau dua malam sebelumaksibiasanyadiadakankonsolidasiuntuk mengutarakan ide-ide, mendiskusikan isu yang akandiangkat,membahasteknisdilapangan,dan pembuatan surat pemberitahuan kepada Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarangterkaitpelaksanaanaksi. Namun, terdapat perbedaan ketika akhirnya dibentuk sebuah komite, yaitu Komite AksiKamisan.Komiteinilahyanghinggasaatini digunakan untuk membahas hal-hal seputar aksi yang akan dilakukan, termasuk isu yang akan disuarakan, jumlah partisipan yang akan mengikutiaksi,danpembuatanposter.Mengenai kepengurusan Kamisan, Cornel menyatakan bahwa memang Aksi Kamisan Semarang tidak ada pengurus strukturalnya, melainkan hanya komite saja yang dibentuk berdasarkan fungsi yangberganti-gantian.

“Enggak ada pengurusnya Kamisan, komite aja. Fungsinyajugaberganti-ganti,”tutur Cornel.

Sementara, untuk peserta aksi masih didominasi oleh mahasiswa, yaitu mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Universitas Diponegoro (Undip). Selain mahasiswa, terdapat pula orang-orang yang bekerjadiLembagaSwadayaMasyarakat(LSM), individu-individu, dan warga yang memang diajakuntukmengikutiaksi.

Selama keberjalanannya, terdapat beberapa tantangan yang dialami oleh Aksi Kamisan Semarang, salah satunya terkait regenerasi. Cornel menyampaikan bahwa orangorang yang turut aktif dalam aksi kamisan memang terus berganti. Oleh sebab itulah, Aksi Kamisan Semarang didominasi oleh anak-anak

muda.

“Ya, memang enggak bisa diharapkan orang terus-terusan merawat Kamisan, ‘kan. Itu bukan kerjaan. Enggak bisa (terus-menerus di Kamisan), dia harus mulai cari kehidupan. Makanya, isinyabanyakanak-anakmuda, ‘kan,” ungkapCornel.

Selain itu, tantangan yang dialami dalam keberjalanan Kamisan yaitu keterbatasan sumber daya.Diperlukaninfrastrukturatauperlengkapan, seperti genset, payung, speaker, dan lain sebagainya untuk menunjang aksi yang menarik. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan sumber daya tersebut, berbagai upaya dilakukan, di antaranya dengan menabung, patungan, iuran, dan menjual merch seperti kaos, serta hasil pengumpulandonasidariberbagaipihak.

Tantangan lain yang dialami dalam keberjalanan Kamisan, yaitu adanya gesekan dengan pihak kepolisian. Seringkali aksi yang dilakukan hendak dibubarkan oleh polisi karena memang tidak sempat membuat surat pemberitahuan melaksanakan aksi kepada kepolisian. Selain itu, mengenai waktu pelaksanaan aksi juga beberapa kali mendapat sikaprepresifdarikepolisian.

Namun, di antara tantangan-tantangan tersebut,Cornelmengemukakanbahwatantangan yang paling sulit adalah konsistensi untuk terus melakukanaksikamisan.

“Kalau tantangan itu banyak-banyak ya, tapi kalau yang paling sulit itu konsisten untuk melaksanakanKamisan,”kataCornel. Ketika memasuki periode Pemilihan Umum 2024, terdapat perbedaan aksi yang dilakukan Kamisan jika dibandingkan dengan hari-hari biasa. Di antaranya, yaitu frekuensi pelaksanaan aksi yang lebih sering dan peserta aksi yang lebih banyak dari hari-hari biasanya. Terkait perbedaan tersebut, Cornel pun juga mengatakan bahwa hal tersebut adalah momentumyangharusdimanfaatkan.

“Cuma dari kita memang itu momentum yangharusdipakai.Bisadibilangkanmasa-masa pemiluitusemuaorangitutiba-tibabanyakyang jadi SJW (social justice warrior), punya kebutuhan untuk mengamati perpolitikan.

Menurut kita (kami), itu momentum untuk ngomonglebihkritissoalpolitik.Mumpungorang lagi pada dengar.Jadi,bisa dibilang momenyang pasajauntukngomonginitulebihbanyak,”terang Cornel.

Berkat banyaknya manfaat yang diperoleh dari Aksi Kamisan, Cornel mengatakan bahwa Kamisansudahsepertitempatyangnyamanuntuk salingpercayadanbelajar.

“Menurut kita, itu udah kayak rumah aja, rumah bersama. Dan dia (Kamisan), sejauh ini menurut kami, tempat kami bisa saling percaya. Dan bisa dibilang, tempat orang belajar juga. Belajar aksi, belajar konsolidasi, belajar keorganisasian,”tegasCornel.

Corneljugamenyampaikanharapanuntuk AksiKamisanSemarangkedepannya.Iaberharap supaya Kamisan tetap dirawat, semakin banyak orang yang mau memberikan tenaganya untuk mengurus Kamisan, dan semakin banyak juga inisiatif-inisiatif yang muncul dari teman-teman Kamisan. Cornel menegaskan bahwa semua orang bisa membuat karya tentang Kamisan karenaKamisanadalahtempatbagisemuaorang. “Semuaorangbisamembuatkaryatentang Kamisan tanpa harus khawatir dia dianggap menggunakan persoalan-persoalan Kamisan sebagai inspirasi karyanya. Anggap aja itu jadi tempatsemuaorang.”tutupCornel.

SumberGambar:JawaPosRadarSemarang

Menginspirasi Lewat Konten, Perjalanan Aisya Aulia Sudrajat dalam

Menyampaikan Pesan-pesan Berharga

Penulis: Yumna Mahira

Prasetyawan

INSPIRASI

Menginspirasi Lewat Konten, Perjalanan Aisya Aulia

Sudrajat dalam Menyampaikan Pesan-pesan Berharga

Penulis: Yumna Mahira

Prasetyawan

Aktif menyebarkan pesan berharga

melalui konten positif merupakan hal yang rutin dilakukan olehAisya

Aulia Sudrajat atau yang akrab dipanggil Echa Echa adalah seorang mahasiswa semester 6 Ilmu Komunikasi yang juga merupakanmahasiswaberprestasi3Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.

Meski kesibukannya terbagi antara kuliah dan magang di PT Sinergi Bicara, Echa masih menemukan waktu untuk memproduksi konten yang menginspirasi danberhargabagibanyakorang.Echasendiri mulai mengeksplorasi dunia konten kreatif padatahun2018,Iafokuspadalomba-lomba kepenulisandanpembuatankontenvideo.

“Lomba yang aku ikutin pertama itu dari kementrian Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) gimana sih caranya menghemat listrik, dari situ, aku sadar ternyata bukan cuman menang yang dicari, tapi kita juga bisa menyampaikan sebuah pesan.Aku mulai ngonten dengan konsisten baru di tahun 2023. Sekarang lebih fokus ke self development dan komunikasi,” ujarnya saat diwawancarai secara daring pada Minggu(17/03).

MenurutEchasendiri,pesanberharga adalahkemampuanuntukmemberikansudut pandangyangmenarikdanbelumdilihatoleh orang lain. Menurutnya, setiap individu memiliki keyakinan yang unik tentang komunikasi Echa percaya bahwa komunikasi tidak hanya tentang berbicara, tetapijugatentangmendengarkan.

“Menurutku pesan berharga adalah gimana carakitamemberikansudutpandang yang menarik sudut pandang yang belum orang liat, aku percaya setiap orang pasti punya sesuatu yang mereka yakini. Semisal komunikasi mereka pasti punya pegangan

tentang komunikasi bahwa komunikasi tuh tentangbicara.Nah,dikonteninituhakumau kasihtaubahwakomunikasituhbukancuman tentang berbicara tapi justru kunci paling pentingnyaadalahmendengarkan,”tuturnya. Konten yang Echa unggah di Instagram berfokus pada komunikasi, pengembangan diri, dan mencintai diri sendiri Baginya, membuat konten adalah carauntukberbagipengetahuan,memperkuat materi kuliah, dan menginspirasi temantemannya.

“Aku fokus ke tiga hal; komunikasi, self development, dan self love. Kenapa komunikasi? karena aku anak Ilmu Komunikasi Sebenarnya sekalian review materi kuliah dan bisa ngasih info ke tementemenjuga,” jelasEcha.

Pada era di mana perhatian orang semakin singkat, konten harus langsung memikatagartidakdiabaikan.MenurutEcha, limadetikpertamadalamsebuahvideosangat penting. Selain itu yang terpenting adalah konten tersebut bisa memberikan manfaat bagioranglain.

“Menurutku 5 detik pertama di video tuh penting banget. Jadi kita juga gak bisa bikinvideolama-lamasoalnyanantibakaldiscroll kan,jadi5detikpertamaakuberusaha bikin hook yang menarik, minimal mereka bisabacainfodi captionny. Gak bisa dimungkiri orang sekarang nyarinya konten yang singkat, padat, dan jelas, yang penting video kita bisa bermanfaat buat orang lain,” ujarnya.

Bagi Echa, keberhasilan tidak hanya diukur dari jumlah penonton atau pengikut, tetapi dari dampak positif yang dibawa oleh kontennya Melalui konten, Echa berhasil membangun personal branding danmenjalin hubungan dengan orang-orang serta mendapatkan peluang baru seperti

INSPIRASI

acara. Motivasinya dalam membuat konten adalah untuk berbagi informasi yang bermanfaat, membangun komunitas yang mendukung,danmenyentuhhatioranglain.

Dalammemilihtopikataunarasiyang akan disampaikan, Echa biasanya berangkat daripengalamanpribadi,isu-isuyangsedang hangat, dan keresahan yang Echa alami. Dengan cara ini, ia berusaha untuk memilih topik yang relevan dan memiliki potensi untukmemberikandampak

“Bangkit dari keresahan aku dulu waktumahasiswabaruakumasihegoiskaya gak mau bagi info tapi habis itu kita sadar kenapaharusegois?Kenapaga di-shareaja?

Dan kalau ngomongin topik aku suka cari topik dari sekitar. Jadi yang pertama itu keresahan, yang kedua isu-isu yang lagi hangat atau topik yang hangat (misal orangorang lagibahas down syndrome),danyang ketigapengalaman,“kataEcha.

Tantangan yang Echa hadapi saat menekuni dunia produksi konten ialah saat harus mengubah pandangannya tentang angka-angka seperti jumlah tayangan atau interaksi di media sosial menjadi sesuatu yanglebihbermaknadaripadahanyasekadar angka.

“Lebih ke gimana caranya kita memaknai sebuah angka, dari yang tadinya kita ga aktif di Instagram tiba-tiba kita aktif bagikan konten, dari 2023 aku minimal sebulan harus 4-5 konten. Jadi tantangan sebenernya, viewers kita gak akan langsung sebanyakitu,kadang viewers kitanaikturun, dan lain-lain. Jadi suka overthinking ini videonya bermanfaat gak sih, tapi kemudian aku belajar bermanfaat tuh bukan cuman jumlahwaktu,”ujarEcha

Dalam perjalanan awal yang Echa lalui, walaupun ia belum merasakan keberhasilan dalam hal finansial, baginya, keberhasilan lebih tentang bagaimana ia dapatmemberikanpeluangbarubagidirinya.

“Keuntungan yang aku dapatkan itu mungkin hasilnya tidak banyak tapi bisa bikin peluang baru, kayak aku bisa dapet kesempatanmagangkarenaakubikinkonten,

aku juga bisa bangun personal branding, isi portofoliodarisiniakubisamenghubungkan ke kesempatan lain, jadi menurutku itu yang palingbesar impact-nya.Datangkebeberapa seminar, jadi moderator, dan lain-lain,” lanjutnya.

AlasanEchamembuatkontententang menyampaikan pesan-pesan berharga adalah untukmencaripassion,berkolaborasidengan orang yang memiliki keresahan yang sama, dan menciptakan lingkungan yang mendukungpertumbuhanbersama.

“Selain memposisikan diri, kita juga mengisi. Kalau tentang story telling itu aku pada dasarnya suka nulis dan ga semua anak punya kesempatan yang sama untuk mengakseskontenakhirnyaakuadamotivasi buatnyentuhsampaikesegmenkeanak-anak dengan mendongeng dan lain sebagainya,” tuturnya.

Berkat keuletan dan semangatnya, Echa dapat mengekspresikan inspirasi dari s e g a l a a s p e k k e h i d u p a n d a n menyampaikannya ke dunia melalui karya yang kreatif, yang pada akhirnya bisa bermanfaatbagisemuaorang.

Menyambut Kepemimpinan

Presiden Baru:

Apa Saja Isu Pendidikan Tinggi yang Harus Dibenahi?

FISIP BEROPINI

Adrian Restu Atmaja Ilmu Komunikasi 2022

Masalah pendidikan tinggi tidak pernah jauh dari kenaikan UKT atau biaya

kuliahyangtinggidansecaratiba-tiba.Haliniselalumenjadipolemikdalam pendidikan tinggi, dan terjadi juga pada akhir-akhir ini. Bahkan, salah satu perguruan tinggi menjadikan pinjaman online sebagai solusi untuk mahasiswa yang kesulitan membayar dan menurut saya, itu adalah solusi untuk menambah rentetan masalah bagi mahasiswanya. Tidak jauh dari biaya, KIP-K yang dikatakan “salah sasaran” juga menjadi permasalahan dan terjadi di kampus kita tercinta. Selain itu, ditambah pula pernyataan seseorang dari Kemendikbudristek yang menganggap pendidikan tinggi merupakan pendidikan tersier sehingga bersifat opsional atau pilihan. Pernyataan tersebut seakan menyiratkan bahwa orang miskin dilarang untuk kuliah.

Terkait masalah tersebut, sudah ada ucapan atau janji-janji yang disampaikan, seperti pembatalan kenaikan UKT, pendidikan gratis, peninjauan ulang KIP-K, dan sebagainya.Tentu,sayaberharapaksespendidikantinggibagicalon-calonmahasiswa dapatdimudahkanmelaluireformasikebijakanfinansial.Baikitupengelolaankembali anggaranpendidikansecaradistribusi,subjeksasaran,danjenisprogram.

FISIP BEROPINI

Caren Gilbert Edward Mintalangi Hubungan

Internasional 2022

SepertiyangkitalihatpadamasakepemimpinanJokowiyangbegitumencuat

dan menjadi salah satu fokus yaitu meningkatnya UKT, di mana kenaikan UKTini sudah terjadi di berbagai universitas. Inilah yang membuat banyak mahasiswa dari setiap universitas melakukan protes atau aksi demo di kampus. Kenaikan UKT ini begitu berdampak dan membuat mahasiswa makin sengsara terkait kebijakan universitas yang mereka buat. Saya rasa inilah yang harus kita perhatikan bersama dan kawal bersama demi kebaikan seluruh mahasiswa serta keberlangsunganperkuliahandikampus.

Langkah pembenahan yang kita ambil tentunya harus memahami dulu dari segalasisiterkaitpeningkatanbiayakuliahatauUKTinidanharusmenelisiklebih jauhlagiapakahkenaikanUKTinimemberikanmanfaatterhadapmahasiswaatau hanyasekedarmenjadikanmahasiswainisebagaikonsumenatau market. Untukitu saya rasa kampus perlu untuk mengetahui kebutuhan mahasiswa seperti apa dari setiap fakultas dan menjelaskan UKT yang dibayar oleh mahasiswa digunakan untukapaataudapatkitakatakanadanyatransparansidaripihakkampusitusendiri.

Dian Fitri Natasyia Ilmu Pemerintahan 2022

Ksebagai sekelas

alau dari aku sendiri sih pastinya kita tau tentang isu pembiayaan, mahasiswaiturasa-rasanyabenar-benartinggi.Mungkinuntuk FISIP, hal itu akan terasa worth it untuk kita bayarkan dengan harga segitu. Namun,misalkitabandingkandengantemankitadarifakultaslain

rasa-rasanya ga worth it aja buat dibayarkan dengan fasilitas yang disediakan olehkampus.Laluyangkeduatentangalokasidana,kita‘kanudahPTN-BHdi kepemimpinanPakJokowi.Nah,alokasidanadaripemerintahyangdikasihke UniversitasDiponegoroitu ‘kan karenaadaPTN-BHjadinya gak sebanyakkalo misalnyadikasihkeuniversitasnonPTN-BH. Harapanakusihassimplepemerintahjadilebihterbukadanlebihfokuslahsama isuperguruantinggikarenaaku ngeliataja kalosubsididariperguruantinggiini bakalkayak disunat untuk beberapa program. Jadi menurutku penyunatan subsidi ini mungkin bisa sedikit dikesampingkan dulu. Terus mungkin lebih perbanyak aja tentang bantuan biaya hidup. Entah itu lewat program beasiswa atau sejenisnya karena meski pemerintah udah ngasih bantuan kayak beasiswa KIP-K atau beasiswa lainnya tapi menurutku itu masih kurang dari yang dibutuhkanmahasiswa.

FISIP BEROPINI

Aletta Raissa Sana Administrasi Bisnis 2022

Isuutamadalampendidikantinggiyangsayalihatadalahketidakmerataan

aksesdankualitaspendidikandiseluruhIndonesia.Banyakdaerahmasih mengalami kekurangan fasilitas, tenaga pengajar yang kompeten, dan kesempatanyangsetarauntukmengikutipendidikantinggi.Untukmengatasi masalah ini, saya berharap pemerintah lebih fokus pada pemerataan sumber daya pendidikan dengan memperbaiki infrastruktur di daerah tertinggal, menyediakan beasiswa yang lebih banyak, dan meningkatkan kualitas pengajaran.Secaraumum,harapansayaterhadappendidikantinggidiUndip & Indonesia adalah terbentuknya lingkungan pendidikan yang inklusif, inovatif,danmampubersaingsecaraglobal,sehinggasetiapmahasiswadapat mengembangkan potensinya secara maksimal tanpa dibatasi oleh kondisi geografisatauekonomi.

Fince Aulia

Administrasi Publik 2022

Kalaudaripengalamansalahsatukatingaku,diadulupernahikutMagang

MerdekayangdiselenggarakanKemendikbudristekyangpadahalsudah jelas-jelas dituliskan bahwa dapat dikonversi sks dan dibicarakan denganperguruantinggi.Namun,padakenyataannya enggak kayak gitu. Justru

dosen-dosen itu seringkali menganggap Magang Merdeka itu bukan suatu hal yang penting. Mereka lebih suka kalau mahasiswa ikut kuliah biasa daripada mengikutiprogramMagangMerdekayangmenurutmerekakurangadailmunya. Padahal, kita juga perlu praktik kuliah di luar biar ada pengalaman dan sebagainyakarenailmujugagakharusdidalamkelas. Langkahyangakuharapkanituperlunyaadasosialisasidankeselarasan pemahaman antara pihak perguruan tinggi dan pihak penyelenggara yang mengeluarkankebijakanaliasKemendikbudristek.Siperguruantinggimintanya kitabisakonversidengansyarattertentu.Nah,Kemendikbudristekinimungkin perludirumuskankebijakanyangbisamerangkumapasihyangbenar-benarbisa dikonversikepadadosen-dosenataumungkindaritendiknyaperguruantinggiitu sendiri. Terus evaluasi juga, evaluasi berkelanjutan bagaimana permasalahan dari program kemarin biar ke depannya gak terulang kesalahan yang sama dan gakmengecewakanberbagaipihak.

Aku Rakyat Aku Bertanya

Penulis:SabrinaAufaraSulistyo

Resensi Film: “Tawa Tak Terduga

di Tengah Kekacauan:

Dunia Ajaib Agak Laen”

Penulis:DivaFasmaSekarN.S.

RESENSI FILM

Muhadkly Acho kembali hadir

dengan film terbarunya bergenre komedi dengan sedikit sentuhan horor bertajuk Agak Laen produksi Production House Imajinari. Film ini dirilis perdana pada tanggal 1 Februari 2024.Film berdurasi119menitinimenampilkanbanyak candaanyangdibungkusdenganapikkarena berbalutlogatbatakdisepanjangfilmsesuai asaldaerahBene,Okin,Jegel,danBorisyaitu Medan.. Banyak cerita mereka berempat yang dibawa ke film dan menjadi premis kisahdiawalfilm.

Cerita dimulai dengan kondisi ekonomi empat sekawan yang terpuruk. Oki seorang mantan narapidana yang baru bebas dari penjara, membutuhkan uang untuk membeli obat ibunya. Sementara itu, Bene membutuhkan uang untuk memenuhi mahar yang diminta calon mertuanya sedangkan Boris untuk membayar orang dalam guna mimpinya sebagai anggota militer terwujud dan Jegel seorang pemuda yang gemar berjudidanterlilitutang,membutuhkanuang untukbebasdarikejaranpenagihutang.

Merekahanyamemilikiwahanarumah hantu di salah satu pasar malam. Namun, sayangnya wahana tersebut merupakan wahana yang paling tidak menguntungkan. Bahkan hantu di dalamnya tidak berhasil membuat pengunjung terkejut maupun ketakutan. Akhirnya, melihat peluang baru dan memutuskan untuk merenovasi wahana tersebutuntukmenjadilebihseramsehingga dapat banyak mendatangkan pengunjung. Sampai tibalah mereka di hari perdana wahana rumah hantu tersebut buka setelah renovasi. Tidak disangka, masih pada hari yang sama, salah satu pengunjung bernama Basuki Munandar mengalami serangan jantungdanmeninggalditempat.

Keempat pemuda pun panik dan tidak berpikir rasional sehingga terlalu terburuburu mengambil tindakan. Mereka memutuskan untuk mengubur jenazah Basukididalamwahana.Darisinilahsituasi “agaklaen”sesuaijudulfilmdimulai. Beberapa peristiwa aneh di hari-hari berikutnya pun terjadi. Bene, Okin, Jegel, dan Boris memanfaatkan situasi dengan melakukan “ritual” sehingga wahana rumah hantu viral dan semakin ramai pengunjung. Dibalikkesenanganyangmerekadapatkan, ada ancaman yang terus mengintai mereka, yaitu tersiar berita di televisi tentang kasus tersebut Keempat sekawan itu merasa bersalah tapi tidak tahu harus berbuat apa sehingga justru kembali melakukan sejumlahtindakankonyol.

FilmKomediTerlarisdiIndonesiadengan 9,1Jutapenonton

Setelah 98 hari penayangan, Agak Laen berhasil menyusul jumlah penonton Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 yang tayang pada 2016. Dengan demikian, secara resmi Agak Laen menggeser dan menduduki peringkat dua film komedi terlaris di Indonesia yang awalnya dihuni oleh Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1.PasalnyaAgakLaenberhasilmeraih jumlah penonton sebanyak 9.125.188 juta penonton. Perolehan ini mengalahkan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 yanghanyameraih6.858.616penonton. AkunInstagramFilm AgakLaen yaitu @pilem.agak.laen mengunggah postingan pada 24 Februari 2024 tentang pencapaian penontonsementaraperhariitu.

RESENSI FILM

Postingan tersebut berbentuk video dengan LogatBatakMembuatPenontonTertawa caption"SAH!7.000.000penontondan “Terbatak-batak” seluruh rakyat Indonesia sudah siap jadi saksi kilauan Batak Silper & Batak Emas. KeempatkomikaberdarahBatakyang MauliateGodang,Pasukan!"Melewati memiliki latar belakang berbeda itu sukses postingantersebutsecaratersirat menampilkangayaberkomedikhasnya mengabarkanbahwafilmAgakLaenberhasil sendiri. Candaan yang hadir dalam film ini meraihangkajumlahpenontonyang merupakantipikalkomediyangadadi

fantastis.

kehidupan sehari-hari sehingga sebagian besarpenontonakanmerasarelate.Beberapa

Berawal dari Podcast hingga Chemistri lelucon akan terasa jika kamu merupakan “GakKaleng-kaleng”

pendengar setia Podcast Agak Laen, tetapi kamu juga masih tetap bisa menikmati

Agak Laen beranggotakan empat meskipun kam

h komika yakni Oki, Bene, Jegel, dan Boris. mendengarkan kuartet podcast ini. Bahkan, Merekatergabungdalam podcast yangdapat dialog dan celutan-celetukan masih dapat didengarkan di Spotify dan YouTube. diterima walaupun beberapa penonton tidak Podcast ini umumnya membahas tentang memahamibahasaBatak. pengalaman masing-masing dari topik yang sudahditentukan.Darikanalini,nama Agak IklanKurangSmooth Laenmelambungtinggi.

Sukses melalui podcast-nya, mereka film.

Meski banyak kelebihan di filmAgak menjajal untuk merambah ke industi layar Laen,adasatukekuranganyangdapat lebar. Ide ini tercetus di salah satu episode dirasakan penonton. Bukan Agak Laen jika podcastAgakLaen diYouTubedengan tidak menghadirkan sesuatu yang “Laen”. bintangtamuErnestPrakarsasebagai AgakLaen menghadirkaniklan buildin pemilik dari Production House Imajinari. dalam adegannya yang ditampilkan dengan Langkah ini membuat Agak Laen menjadi sangat jelas. Iklan yang disisipkan melalui pionir podcast pertamayangmenjadisebuah dialogdalambeberapaadegandalamfilmini dinilaitidak smooth.Iklantersebutdisajikan Berkarirbersamasejaklamamembuat dengan timing yang sedikit kurang pas

Komedi yang dihadirkan dalam film juga masih menjadi santapan keseharian dari film komedi Indonesia yang recommended chemistry mereka “gakkaleng-kaleng”. dengansituasiadegan.

keempatpemeranutama.

Nah, film ini layak menjadi salah satu

untuk ditonton. Selain menghibur, film ini juga mengingatkan penontonnya untuk

“Karakternya berangkat dari podcast mereka. Sebanyak mungkin kita masukin selalu berpikir panjang sebelum mengambil komedidiAgakLaendanditabrakinjadiada keputusan. Paket komplet bangetdehfilm momentumnya,” kata Acho pada perilisan yangsatuini! trailerpadahariSelasa,12Desember2023.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.