021 Majalah KATANTARAS No 6 - Edisi Maret 2020

KATA NAKAN

YANG MUDA YANG BERPRESTASI Senembas enda megah kal ukurta lanai bo teralang. Dage kalak Karo reh teridahna menda rusur i panggung nasional. Ertina, reh teremna kalak kita Karo si berperestasi ras erbahan merim gelar kalak Karo. Sipemena emekap kerna Lyodra Margaretha br Ginting siumurna 16 tahun denga. Ibas Grand Final Indonesian Idol 10 ia jadi juara. Seakatanken prestasina enda banci seh i final saja pe ija ia me peserta si ngudana kal bas segedang-gedang perdalanen Indonesia Idol. Sada siluar biasa kal emekap uga belinna dukungen ibas kerina kalak Karo nari man Lyodra. Subuk sireh ku studio tah pe nobar (nonton bersama siaren langsung), terlebih simereken vote tah pe dukungen lewat sms. La terjeng kalak Karo saja ngenca, tapi kalak Sumut pe la nggit ketadingen.

Bupati Karo ras Wakilna, bagepe Gubernur Sumatera Utara Edy Rhamadi, Ketua DPRD Sumatera Utara Baskami Ginting ras tokoh-tokoh kalak Karo bagi pengusaha sukses GT Surbakti reh ku studio RCTI guna mereken dukungen man Lyodra. Tuhu fantastis.

Fantasis bas cakap Karo emekap “mejin kal”.

Sipeduaken emekap kerna Loto Srianita br Ginting. Ia enggo ilantik Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir bas piga-piga wari silewat jadi Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN. Terdauhen pengangkaten Loto enda encidahken maka mehuli kal kinerja-na asum ia jadi Direktur Surat Utang Negara i Kementerian Keuangan kidekah enda. Adi lang tentu labo banci iangkat jadi Staf Ahli Menteri.

Sipeteluken emekap kerna pemain bulutangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting ija gundari rangkingna enggo bengket kubas uruten nomor 3 dunia, emekapken ibas Federasi Bulutangkis Dunia tah pe the Badminton World Federation (BWF). Salah sada faktor sierbahansa maka Anthony enda gundari nomor 3 dunia erkiteken mbelin kal perbahananen

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

(andil) ibas Indonesia jadi juara i Kejuaraan Beregu Asia 2020. Sope si e, bagi enggo sieteh ras-ras maka Anthony jadi juara Daihatsu Indonesia Masters 2020.

Sipeempatken emekap kerna si jadi pofil ibas Edisi No 6 enda. Emekap Yuni Priskila br Ginting S.H, MH, ija ibas umur 26 tahun kurang piga-piga bulan, enggo teridah maka ia sekalak pakar ilmu hukum pidana. Janah ibas bulan Maret enda ia empertahanken desertasina i Universitas Pelita Harapan.

Adi datna pagi gelar doktor hukum e, maka ia pagi termasuk salah sada doktor hukum termuda i Indonesia. Adi i Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) e enggo jelas.

Berita sidebanna emekap berita sierbahansa meriah kal ukurta kerina. Kerna Bupati Karo Tekelin Brahmana SH,MH ija ia enggo endatken gelar akademis Magister Hukum idur Fakultas Hukum USU nari. Raduken Bupati e, Kabag Sumda Polres Batu Bara, Kompol Dr. Sri Pinem SH.Mkn ras Kepala RS Bayangkara Medan AKBP .Dr. Antonius Ginting Sp.Og pe ikut iwisuda erkiteken enggo ndatken gelar doktor.

Tambah tolena berita meriah ukur emekap kerna Bupati Karo Terkelin Brahmana si enggo ngaloken penghargan Award Indonesia Best of The Best 2020 versi Seven Media Asia Mechidu nari. Penghargan enda ibereken Seven Media Asia erkiteken Bupati Karo inilai sebage Bupati Kepala Daerah terbaik seluruh Indonesia. Sibar-sibar tah pe kriteriana emekap ibas meningkatken kualitas pelayanan man jelma sienterem (masyarakat) tahpe pelayanan publik.

Berita sdeban emekap kerna ngelitken dalan

Bersambung ke Hal 47

1

Susunan Redaksi

K ATANTARAS Ersada Kita Megegeh, Teridah ras Mehaga Penerbit Cv. Aneska Grafindo Pendiri Jecky Edward Sembiring D. Julianus P. Liembeng Robinson Sembiring Simson Ginting Dewan Penyantun Analgin Ginting Nelson Barus Robinson Sitepu Pimpinan Umum/ Pimpinan Redaksi Simson Gintings, Wakil Pimpinan Umum/ Wakil Pimpinan Redaksi Julianus P. Limbeng.

Dewan Redaksi Robinson Sembiring, Hendri Sembiring Meliala Pimpinan Perusahaan Asmanta Barus, Keuangan & Sirkulasi Nurlela br. Sitepu Manager Produksi Jecky Edward Sembiring D., Rekening BNI No. 0753540507 An. Simson Gintings, Percetakan Aneska Grafindo ISI DILUAR TANGGUNG JAWAB PERCETAKAN

Staff Redaksi Artistik Arthur Sembiring.

Photografer Sadrah Ps., Jupiter Maha.

Tata Letak Yosef Depari.

Sekretaris Eko Tarigan.

Kontributor MEDAN Moses Pinem, Salmen Kembaren, Imanuel Tarigan, Tridah Sembiring, Septa Sembiring, Imanuel Bukit, Emma Sinulingga KABANJAHE Alex Depari, Eddy Suranta Surbakti, Susanto Ginting S.Pd. YOGYAKARTA Ezra Deardo Purba BANDAR LAMPUNG Oren B. Peranginangin.

Perwakilan Eropa : Christina Ginting (Munchen).

Alamat Redaksi Jl. Marsaid I No. 44 Rt.01 Rw.06, Marga Jaya Bekasi Selatan.

E-mail : katanta_ras@yahoo.com WHATS APP 0812-8785-1574

Redaksi menerima kiriman tulisan dari pembaca, berupa cerpen, puisi, dan artikel yang berkaitan dengan daerah atau suku Karo. Tulisan dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Karo dan dikirimkan ke email Redaksi : katanta_ras@yahoo.com. Isi tulisan sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis. Redaksi berhak mengedit artikel tanpa mengubah isi dan substansi dari tulisan. Hak cipta tulisan tetap menjadi milik penulis. Tulisan yang dimuat tidak mendapat honorarium.

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

2

SEKILAS BERITA KARO Bupati Karo Apresiasi Aksi Sosial PWI dan Tokoh Tionghoa Kabanjahe, KATANTARAS. Sesepuh dan tokoh etnis Tionghoa Kabanjahe bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak Bharat, gelar aksi sosial Jumat (14/2/2020) sebagai bentuk rasa syukur mereka dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) maupun Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke 74 yang berketepatan hari Cap Go Meh.

Tokoh etnis Tionghoa Kabanjahe, Alex Chandra Singarimbun mengatakan, Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. “Dari kegiatan bakti sosial ini, kita berharap bisa saling berbagi rejeki dan rasa, ungkapan syukur, yang tahun ini bersamaan dengan Hari Pers Nasional (HPN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke 74,” ujarnya.

Bupati Karo Terkelin Brahmana S.H didampingi Kabag Umum Setdakab Karo Hotman Brahmana, tokoh masyarakat etnis Tionghoa Kabanjahe Alex Chandra, dan sejumlah pengurus PWI diabadikan bersama usai memberikan bantuan kepada penyapu jalan kota Kabanjahe.

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

3

Pada kesempatan itu juga, Alek Chandra Singarimbun didampingi Lukas Sugito, Alay Sulayman, Ahak Risno, Acia Dunia, Ahua selaku Ketua Perkumpulan Budi Luhur Kabanjahe, juga memberikan bantuan kepada karyawan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo, yang merupakan “Super Tim” Kebersihan di kota Kabanjahe, di Gedung Serba Guna Budi Luhur Jalan Sakti, Kabanjahe seperti dilansir harianandalas.com.

Lebih lanjut, Alek Chandra Singarimbun mengemukakan, kegiatan bhakti sosial tersebut sebagai kepedulian untuk berbagi kasih kepada Super Tim Kebersihan, berupa bingkisan dari tokoh masyarakat Tionghoa Kabanjahe dan PWI. “Bantuan dalam bentuk sembako ini diharapkan bisa bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang setiap hari bergelut di sejumlah jalan, tidak menghiraukan debu dan terik matahari. Mereka adalah Super Tim yang tangguh lingkungan, yang pantas dihargai,” tambah Alek Chandra Singarimbun.

Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH mengatakan, Pemerintah Kabupaten Karo menyambut baik peringatan Cap Go Meh 2571 tahun 2020. Dan berharap kepada mayarakat Tionghoa yang ada di Kabupaten Karo terus ikut sumbangsih pemikiran dalam menjaga kondusifitas dan mendukung pembangunan pemerintah di Kabupaten Karo.

Bupati Karo tidak lupa menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kegiatan bakti sosial tokoh masyarakat etnis Tionghoa Kabanjahe bersinergi dengan PWI Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak Bharat yang dinilai selalu memberikan bantuan dan manfaat bagi warga Kabupaten Karo yang membutuhkan tanpa membeda-bedakan latar belakang dan ke bhinekaan. Jelasnya “Indahnya saling berbagi di atas landasan kemanusiaan, suatu merekat perbedaan dengan tujuan mulia sejatinya tanpa mengenal sekat, Inilah perspektif patut diapresiasi kegiatan bakti sosial yang saling bekerjasama dan bersinergi antara tokoh etnis Tionghoa dan PWI Kabupaten Karo, menjadi tumpuan dalam hidup beragama budaya,” ucapnya.

“Saya yakin masyarakat Kabupaten Karo masih mengutamakan kearifan lokal Merga Silima Rakut Sitelu Tutur Siwaluh Perkaden-kaden Sepuluh Dua Tambah Sada. Walaupun beda etnis dan budaya, tapi toleransi antar sesama umat beragama serta sangat baik dalam membangun komunikasi antar umat

beragama satu dengan lainnya dalam menjalankan ibadah dan kepercayaannya masing-masing,” ujar Bupati Terkelin.

Sementara Ketua PWI Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak Bharat, Justianus Purba didampingi Robert Tarigan mengaku, Hari Pers Nasional (HPN) merupakan momentum untuk memperlihatkan fungsi dan peran pers di lingkungan masyarakat sebagai bentuk ke pedulian nyata untuk berbagi kepada warga yang membutuhkan.

“Bakti Sosial ini juga sebagai bentuk silaturahmi antara tokoh etnis Tionghoa, Pemerintah Kabupaten Karo dengan PWI,” ujar Justianus didampingi Robert Tarigan. Mereka juga mengatakan, penyapu jalan atau pembersih jalan telah berkontribusi dalam membersihkan lingkungan maupun jalan di seluruh kota Kabanjahe. “Para Super Tim” lingkungan ini juga butuh perhatian dari kita, mereka yang setiap harinya membersihkan jalan dan lingkungan juga pantas untuk mendapatkan apresiasi.

Diharapkan seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat kota Kabanjahe untuk saling mendukung dalam rangka menunjang pembangunan kebersihan. Turut hadir Bupati Karo Terkelin Brahmana SH, didampingi Kabag Umum Setdakab Karo, Hotman Brahmana, Kabag Humas dan Protokol Frans Leonardo Surbakti, Sekretaris Dinas LHK, Lismawaty Br Ginting, Kabid Kebersihan Esron Saragih, Ketua PWI Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak Bharat, Justianus Purba, Wakil Ketua Robert Tarigan, SH dan Sarjana Ginting Wakil Bendahara, Wakil Sekretaris Panitra Nedy Tarigan. **

Loto Srinaita Ginting Jadi Staf Ahli Pengembangan UMKM Kementerian BUMN

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

Jakarta, KATANTARAS. Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir melantik Loto Srinaita Ginting (4/2/2020) menjadi Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN. Sebelumnya Loto adalah Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan dan Pembiyaan Risiko Kementerian

4

2004-2006), serta Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) sejak akhir 2006.

Mulai 2012, dia menjabat Direktur Surat Utang Negara, dan anggota Dewan Komisaris PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau disebut Indonesia Re sejak tanggal 27 Agustus 2014.

Dalam kehidupan pribadi Loto yang sejak masa kecil hingga dewasa aktif dalam kegiatan gereja GBKP Runggun Tanjung Priok, memiliki pandangan bahwa hidup untuk berbagi. Tidak hanya terbatas dari aspek dana, berbagi dimaknainya dalam arti yang lebih luas, seperti perhatian, informasi, pengalaman, pengetahuan, dan berbagi ketrampilan. Pada dasarnya, manusia bisa berbagi dengan siapa pun, sebagaimana diutarakannya dalam sebuah wawancara dengan salah satu media di Jakarta.

Keuangan.

Loto menuturkan ia mempunyai tugas khusus dari Menteri BUMN untuk membangun kolaborasi perusahaan pelat merah dengan UMKM. “Jadi sama-sama bertumbuh, BUMN bertumbuh, UMKM juga bertumbuh,” kata dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020.

Ia berharap dengan terjalinnya kolaborasi BUMN dan UMKM sehingga bisa bertumbuh dengan beriringan dan saling memberikan kesejahteraan, serta berkembang bersama. “Bagaimana kita melihat nanti setiap BUMN itu termasuk yang proyek-proyek itu juga berdampak kepada pengembangan UMKM,” ucapnya.

Dalam bekerja ia selalu bekerja sepenuh hati (passionate) dan baginya merupakan cara mencapai kesuksesan. Meski filosofi hidupnya mengalir seperti air saja, ia selalu mengerjakan sesuatu sepenuh hati.

Ia juga penikmat musik dan film, serta teater. Artis pop ternama, di antaranya Michael Jackson, Whitney Houston, Adele, Celine Dion, Judika, Putri Ayu, Nowela Regina, serta Isyana Sarasvati, digandrunginya. Untuk menjaga kebugaran tubuh, Loto juga gemar jalan pagi sekitar 30 sampai 45 menit setiap hari, ***

Pilkada Karo Diikuti 2 Paslon Perseorangan

Selain Loto, Erick Thohir juga melantik tiga pejabat eselon I Kementerian BUMN lainnya. Pejabat itu terdiri dari satu Sekretaris Kementerian, dua Deputi, dan satu Staf Ahli.

Loto kelahiran Medan Medan, 7 Mei 1967 menyelesaikan studi tingkat Sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1992, dan merupakan alumnus University of New South Wales dan meraih gelar Master of Commerce in Management pada tahun 2000. Mulai bekeja di Kementerian Keuangan sejak tahun 1993 di Badan Analisa Keuangan dan Monoter (BAKM, 1993-2001), kariernya berlanjut ke Sekretariat Jenderal (Setjen) tahun 20012004, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB)

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

Kabanjahe, KATANTARAS. Hingga hari terakhir penerimaan berkas dukungan bagi pasangan bakal calon perseorangan (independen) Pilkada 2020 (Minggu 23/2/2020), Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Karo menerima berkas dukungan dari dua bakal calon yakni pasangan Cuaca Bangun dan Agen Purba, serta pasangan Iwan Depari dan Wasit Ginting. Kedua pasangan itu telah meng-upload data dukungan calon ke Sistem Informasi Pencalonan (Silon) KPU. Setelah selesai tahap pendaftaran, hard copy-nya akan kita verifikasi. KPU Karo akan memver-

5

ifikasi administrasi, apakah ada yang sudah meninggal, ganda, atau TNI-Polri” papar Gemar Tarigan.

Verifikasi administrasi akan dilakukan pada tanggal 27 Februari-25 Maret. Verifikasi factual ke lapangan tanggal 26 Maret-15 April. Rekapitulasi di kecamatan 16-22 April, dan di kabupaten 23-24 April. Calon Bupati Karo jalur perseorangan yang lolos administrasi, akan melakukan pendaftaran pada 16-18 Juni 2020 mendatang, bersamaan dengan calon bupati dari jalur partai politik.

Menurut ketentuan, bagi para pasangan bakal calon perseorangan harus mengumpulkan dukungan dari masyarakat minimal sebanyak 23.900 orang dan tersebar di 9 kecamatan.. Berdasarkan data yang diperoleh dari KPUD Karo, kedua pasangan tersebut terdata secara keseluruhan menyerahkan dukungan melebihi jumlah minimal yang telah ditetapkan.

“Kalau secara global, pasangan Cuaca Bangun dan Agen Purba dukungan yang diserahkan sebanyak 29.402. Sedangkan pasangan Iwan Depari dan Wasit Ginting, dukungan yang dikumpulkan sebanyak 24.325,” kata Komisioner KPUD Karo Divisi Teknis Penyelenggaraan Lotmin Ginting seperti dilansir Tribun Medan.

Terkait kabar mantan Bupati Karo DR (HC) Kena Ukur Surbakti yang sebelumnya juga telah sempat mencalonkan diri dari jalur perseorangan berpasangan dengan Andreas Purba telah mengundurkan diri dan mencabut administrasi yang telah disampaikan ke KPUD Karo. kata Ketua KPU Gemar Tarigan .** (Tambur)

daunnya unik, dan bentuknya pun macam-macam.

Salah satu yang menarik dari bunga krisan adalah ragam wujudnya. Baik itu aneka bentuk seruni sampai aneka rupa warna bunga krisan. Tapi yang ada sekarang ini ada 14 jenis bunga krisan di budidayakannya.

Bunga krisan yang dikembangkannya per/ minggu, mampu menghasilkan 30 ribu batang setelah masa panen, semua ini kita pasarkan ke Jakarta dan sekitar Medan,” terangnya. “Selebihnya, dua bulan kedepan bunga krisan ini sudah dapat kami ekspor ke negara Jepang, sebab selama ini pihak Jepang sudah melakukan penjajakan dan kerjasama bersama kami melalui kantor pusat di Tanjung Morawa, sedangkan di Merek ini hanya cabang,” ungkapnya seperti diberitakan orbitdigitally.com “Perkembangan bunga krisan dalam green house seluas 1,2 Ha, mulai proses tanam hingga panen, membutuhkan waktu hanya 15 minggu, sehingga pengembangan bunga krisan kedepan terus kami tingkatkan dari sekarang, dengan derasnya arus

ORANG BELANDA KEMBANGKAN 14 JENIS BUNGA KRISAN DI MEREK Kabanjahe, KATANTARAS. Orang Belanda kembangkan 14 jenis bunga krisan berkualitas ekspor di Merek, dan sekaligus menjadikan areal budidaya bunga dalan green house itu menjadi objek wisata bunga study di Kabupaten Karo.

Menurut pemilik green house bunga krisan Berts dan Marica saat dialog mengenai bunga krisan, (7/2/2020), bunga krisan warnanya sangat beragam,

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

6

permintaan dari pihak Jepang maka kita akan menam- memilih menanam bunga krisan dibanding tanaman bah luas green house menjadi 6 Ha lagi,” ucap Berts lainnya, seperti cabai, tomat dan sayuran lainnya. dan Marica.

Dengan alasan, harga jual bunga krisan tak pernah Mendengar ucapan pengelola green house Bert anjlok. Dari hasil penjualan bunga krisan ini, Jelita dan Marica, Bupati Karo Terkelin Brahmana, did- mampu menyekolahkan lima anaknya hingga jenjang ampingi ketua TP PKK Kab Karo Ny Sariati men- sekolah menengah atas seperti dilansir portal berita gaku kagum dan takjub melihat warna warni bunga rienews.com ** yang tumbuh dan beraneka ragam jenis bunga yang dikembangkan.

Menurutnya, dia baru pertama kali berkunjung ke green house milik bule asal Belanda ini, itupun setelah ada info dari ibu-ibu PKK Kab Karo.

“Setelah kita lihat, alur penanaman hingga proses perawatan dan panen memang cuk- Medan, KATANTARAS. Bupati Karo Terkelin Brahmana SH meraih up rumit dan butuh biaya yang relatif besar, namun gelar MH (Magister Hukum) dan diwisuda Rektor semua ini dapat dijadikan, studi tiru agar masyarakat kita mengembangkan bunga krisan melalui BUM- USU Prof Dr H Runtung Sitepu SH MHum pada acara wisuda lulusan USU periode II TA 2019/2020 Des,” imbuh Terkelin.

“Untuk itu, diminta kepada Kabid Hortikultura (24/2) di Auditorium USU Medan.

Mikael Purba buat study tiru, potensi ini cukup untuk dijadikan contoh, caranya manfaatkan lahan Pemkab Karo yang ada di Nagara, kelola melalui BUMDES dan cara kedua adakan kerja sama melalui Mou,” sarannya.

Dikesempatan itu, Ketua PKK Kab Karo Ny Sariati mengatakan, untuk menjaga stabilitas pasar bunga di tingkat lokal, hendaknya pengusaha atau pengembang bunga krisan asal Belanda itu ada baiknya lebih memfokuskan ekspor bunganya ke luar Tanah Karo. “Tujuannya untuk menjaga ekonomi petani bunga ditingkat desa. Anjuran ini sesuai dengan PKK saat turun ke desa-desa menyerap dan menampung aspirasi keluhan yang didapat melalui seminar dan diskusi,” ujarnya.

Seperti diketahui, bunga krisan atau juga dikenal dengan seruni dan kristanium masih men- Dari kiri ke kanan, Bupati Karo Terkelin Brahmana S.H. M.H, Kabag Sumda Polres Batu Bara, Kompol Dr. Sri Pinem SH.Mkn dan Karumkit Bayangkara Medan AKBP .Dr. jadi pilihan para petani di Kota Antonius Ginting Sp.Og. Berastagi, Kabupaten Karo. Selain perawatan yang mudah, harga Dalam upacara Wisuda tersebut, Rektor USU jual bunga krisan selalu stabil dengan kisaran harga Prof. Dr. H. Runtung, SH, M. Hum Wisuda program jual bunga krisan bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Petani bunga krisan Jelita br Ginting lebih study Doktor, program Magister, program Magister

Bupati Karo Raih Gelar Magister Hukum

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

7

dan spesialis, program pendidikan Spesialis : Fakultas kedokteran, Fakultas kedokteran Gigi, dan Program Dokter jenjang Magister : Fakultas kedokteran.

Dalam sambutannya Rektor USU menyampaikan pagi yang menyenangkan patut untukl disyukuri dapat bersilaturahmi dan bersama-sama di Gedung Auditorium USU, untuk prosesi wisuda, dalam keadaaan yang sehat seperti dilansir harian SIB online.

“Ilmu yang telah didapatkan di kampus ini akan dikembangkan untuk digunakan membantu masyarakat dalam perundingan yang membahas dan membantu yang meningkatkan komplek ke depan,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M. Hum, selaku dekan Fakultas Hukum USU membenarkan Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH telah dinyatakan lulus dalam program Magister S2 dan menyandang predikat M.H (Magister Hukum) setelah diwisuda oleh Rektor USU.

“Semua ini tidak terlepas dari doa dan dukungan keluarga terutama isteri tercinta, yang setiap saat, menemani dan mendorong saya menuntut ilmu dalam situasi apapun,” kata Bupati Terkelin.

Jjuga tidak lupa berterimakasih kepada para sahabat, teman, kerabat bahkan masyarakat Karo khususnya, yang telah memberikan dukungan dan motivasi terhadap dirinya untuk meraih pendidikan ke jenjang S2.

“Saya pribadi juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pimpinan USU, baik dekan maupun dosen pembimbing saya yang telah tekun memberikan ilmu dan nasehat sehingga apa saya raih.

Ini sangat luar biasa bagi saya dan keluarga,” katanya.

Edisi 6 Maret 2020

Dekan Fakultas Hukum USU Prof Dr Budiman Ginting SH MHum juga memberikan ucapan selamat kepada Terkelin Brahmana. “Dengan demikian, Bupati Karo sudah resmi menyandang titel S2 dengan gelar MH (Magister Hukum) setelah diwisuda oleh Rektor USU tadi,” katanya.**

Pemkab Karo Berduka, Kadis PPPA Hartawati br Tarigan Meninggal Dunia

Bupati Terkelin Brahmana yang saat itu didampingi istrinya Ny Sariati br Sitompul mengatakan, sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan yang telah memberikan kesehatan, sehingga dapat mengikuti prosesi wisuda dari awal hingga berakhirnya acara.

KATANTARAS

Seusai acara wisuda, Bupati Karo menerima ucapan selamat dari berbagai pihak diantaranya Kombes Pol Dr. Antonius Ginting, SPOG MARS yang menjabat sebagai Karumkit Bhayangkara Medan dan bersama Kabag Sumda Polres Batu Bara, Kompol Dr. Sri Pinem SH.Mkn juga diwisuda, Effendy Sinuhaji SH MH Manajer Pabrik Seng di Belawan dan lainnya menyalaminya.

Berastagi, KATANTARAS. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo berduka cita atas meninggalnya Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Pt dr Hartawati br Tarigan (16/2) di Rumah Sakit Umum Adam Malik, Medan.

Bupati Karo Terkelin Brahmana di hadapan keluarga, sahabat dan warga yang menyampaikan rasa dukanya, menyatakan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Dikatakan, Hartawati br Tarigan selaku Kepala PPPA adalah seorang kepala dinas yang sangat gigih, inovatif dan kreatif.

Hal ini, sambung Bupati Karo melanjutkan, dibuktikan oleh ibu Hartawaty Br Tarigan semasa hidupnya mencapai beberapa prestasi yang luar biasa mengangkat harkat dan martabat Pemkab Karo dan masyarakat Karo umumnya. Yaitu meraih prestasi Anugerah Parahita Ekapraya (APE) di Sulawesi Selatan dan penghargaan Kabupaten Layak Anak di Istana Wapres di Jakarta, kenang Bupati Terkelin Brahmana.

“Tentu apa yang telah diperbuat oleh ibu Hart-

8

wati Br Tarigan semasa menjabat sebagai Kadis PPPA juga sebagai penggerak Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Karo maupun sebagai aktivis Moria GBKP yang selalu aktif dalam berbagai kegiatan sosial, seperti saat bencana erupsi Sinabung beliau selalu aktif sebagai salah seorang tim medis, akan tetap menjadi catatan legislasi sejarah untuk selalu dikenang dan diingat masyarakat Karo maupun bagi Pemkab Karo sendiri,” kata Terkelin Brahmana yang tidak mampu menahan air matanya, seperti diberitakan harianandalas.com.

“Untuk itu, harapan saya bagi keluarga, Bapak Yusman Meliala, SE beserta anak dan keluarga besar, kami memahami pasti sangat bersedih dan berduka atas kepergian Ibu Hartawati br Tarigan menghadap Bapa di sorga, kami juga merasakan kehilangan sosok srikandi Kabupaten Karo yang kreatif dan inofvatif, dan kami (Pemkab Karo) juga merasa kesedihan yang sama dengan keluarga,” lontar Bupati Karo dengan suara terbata bata.

Prosesi penguburan secara adat Karo berlangsung di Jamburta Ras Berastagi (18/2) dihadiri Asisten Pemerintahan Setdakab Karo Drs Suang Karo-Karo, Kadis Pendidikan Eddi Surianta Surbakti, Kadispora Robert Billy Perangin Angin, Kadis Perhubungan Gelora Fajar Purba, Kadis Ketapang Paten Purba, Kadis BKKBN Seruan Sembiring, Kepala Kantor Kesbang Tetap Ginting, Sekretaris Dinas PPPA Esti br Tarigan, Kabag Umum Setdakab Karo Hotman Brahmana, Kabag Humas dan Protokoler Frans Leonardo Surbakti, Kepsek SMPN 1 Berastagi Kasriana br Barus. Terlihat juga sejumlah aktivis dan pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Karo.**

DPRD Sumut, Pemkab dan DPRD Karo Sepakat Temui Meneri PUPR Terkait Jalur Sejajar Medan-Berastagi

Terkelin Brahmana mengajak semua yang hadir berdoa, ikhlaskan atas kepergian Hartawaty Br Tarigan menghadap Tuhan. “Jangan berlarut larut sedih, kuatkan hati, agar semua keluarga yangdi tinggal, tabah dan kuat, serta Tuhan memberi kekuatan dan penghiburan bagi keluarga dan semua yang akan merasa kehilangan,” ucapnya memberi penghiburan.

Hal senada disampaikan wakil Bupati Karo Cory Seriwaty br Sebayang. Ia mengatakan Hartawaty br Tarigan adalah sosok ASN yang handal, orangnya baik dan disiplin dalam bekerja, semua itu dapat ditunjukkan dengan dedikasi dan keuletan beliau. Faktanya, Pemkab Karo diharumkan lewat prestasi di tingkat nasional.

“Bukan hal mudah bisa meraih prestasi level nasional,” ujar Cory yang terlihat sedih. “Iya, kita semuanya merasa kehilangan, tapi kehendak Tuhan yang terjadi, kita hanya bisa berdoa dan menyerahkan ke dalam tangan Tangan, untuk itu keluarga besar Marga Sembiring dan Marga Tarigan, agar tabah dalam menghadapi duka yang mendalam ini, Pemkab Karo merasa kehilangan dan turut berduka cita, kami (Pemkab Karo) akan selalu mengenang jasa-jasa beliau,” lanit Wakil Buopati Cory S Sebayang.

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

Kabanjahe, KATANTARAS. Untuk menajamkan usulan pembangunan jalur sejajar Berastagi - Sibolangit - Tuntungan - Medan di APBN, sekaligus sebagai solusi konkret mengatasi kemacetan parah yang kerap terjadi di jalan Medan-Berastagi, DPRD Sumut, Pemkab Karo dan DPRD Karo sepakat menemui Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta.

Kesepakatan tersebut terungkap dalam pertemuan Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Bupati Karo Terkelin Brahmana, dan Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan di ruang kerja ketua dewan (21/2). “Dari laporan ketua Komisi D DPRD Sumut kepada pimpinan dewan, telah menjadwalkan rapat dengar pendapat dengan Pemprov Sumut Cq Dinas BMBK (Bina Marga dan Bina Konstruksi), Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah II Sumut, Bupati Karo, Bupati Deliserdang, dan DPRD Karo pada awal Maret ini, guna membahas rencana pembangunan jalur sejajar tersebut,” kata Baskami.

Selanjutnya, lanjut Baskami Ginting, Komisi

9

ma Pemprov Sumut ikut mendukungnya,” ujar Bupati Karo.

Menurut Bupati Karo, berkas-berkas usulan pembangunan jalan sejajar ini telah disampaikan ke Gubernur Sumut Edy Rahmayadi maupun DPRD Sumut, hendaknya bisa disahuti secara skala prioritas agar terketuk hati pemerintah pusat merealisasikannya sebagai solusi tercepat mengatasi kemacetan.

D bersama sejumlah instansi diatas akan melakukan peninjauan ke lokasi rencana pembangunan jalan sejajar Berastagi – Sibolangit – Tuntungan - Medan dan selanjutnya menemui Menteri PUPR di Jakarta, untuk pengalokasian anggarannya ditampung di APBN 2021 atau di P-APBN 2020. “Pasalnya, hal itu (solusi jalan alternatif) sudah sangat urgen sekali,” tegasnya seperti dilansir harianandalas.com.

“Sepanjang untuk kepentingan rakyat sejumlah kabupaten di Sumut, kita akan bergerak bersama, jalan alternatif Medan-Berastagi sudah sangat mendesak sekali. Jadi, kita di lembaga legislatif sangat mendukung rencana membuka jalur sejajar tersebut, karena sangat dibutuhkan masyarakat, mengingat jalan utama Medan-Berastagi saat ini sudah tidak mampu lagi menampung arus kendaraan, sehingga kerap menimbulkan kemacetan yang sangat parah,” tandas Baskami.

Sebelumnya Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan mengharapkan adanya perhatian yang serius dan kolaborasi antara DPRD Sumut, Pemkab Karo, DPRD Karo, Pemprov Sumut dan BBPJN Wilayah II Sumut untuk memperjuangkan pembangunan jalan sejajar ini ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR di Jakarta.

“Usulan pembangunan jalan sejajar ini sangat mendesak, untuk mengatasi kemacetan jalur utama Medan-Berastagi yang semakin hari semakin parah dan meresahkan masyarakat, bahkan masyarakat sudah trauma setiap melintas, sehingga besar harapan Pemkab dan DPRD Karo, agar DPRD Sumut bersa-

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

“Dari hasil survey kita ke lapangan, jalur sejajar Berastagi - Sibolangit - Tuntungan-Medan ini panjangnya mencapai 55,8 Km, persis sejajar dengan jalur utama Medan-Berastagi dan sangat strategis sebagai jalur akses ke Danau Toba sebagai Kawasan Pariwisata Strategis Nasional,” tandas Bupati Karo.

Bupati mengunkapkan, jalan sepanjang 55,8 Km tersebut telah dibuka dan sebahagian sudah diaspal beton dari simpang Tuntungan- Sibolangit dan bisa tembus ke Bumi Perkemahan Pramuka Bandarbaru. Akan tetapi, belum tersambung dari Sibolangit ke Berastagi (masih jalan tanah) yang panjangnya lebih kurang 6 Km, karena berada dalam kawasan hutan lindung.

“Sama seperti jalan alternatif Desa Serdang Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo ke Desa Rumah Liang Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deliserdang, sudah terbuka dan hampir tuntas dari ke dua arah, tapi sayangnya, lagi-lagi terbentur hutan lindung hanya sepanjang 1,5 Km,” ungkapnya.

Menyinggung soal pelepasan atau pinjam pakai kawasan hutan sepanjang 6 Km tersebut, Pemkab Karo berharap dapat segera disetujui, sehingga jalur sejajar bisa segera dibangun dan dimulai tahun 2021, sehingga lalu lintas masyarakat dari 6 kabupaten (Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Humbahas, Deliserdang dan sebagian Provinsi Aceh) bisa kembali lancar.

Hal serupa dikatakan Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan, pihaknya selalu mendukung program pemda karo, apalagi terkait akses pembukaan jalan sejajar, untuk mengatasi kemacetan yang selama ini

10

kerap terjadi.

Menurutnya, pembangunan akses jalan Medan-Beerastagi, baik tol maupun jalur sejajar sangat mendesak sekali. Harusnya masuk skala prioritas Pemprovsu maupun BBPJN II Medan. **

“Ada provokator tidak mau dihukum disiplin. Mereka tidak senang, napi pengennya tidak disiplin,” katanya.

Sebelumnya, kata Simon (8/2/2020) lalu, pihak rutan melakukan razia dan mendapati 2 penghuni rutan memiliki barang haram tersebut. “Tanggal 8 razia, ada 2 orang napi menyimpan narkoba. Terus kita hubungi Kasat Narkoba Tanah Karo, setelah dikembangkan dari 2 menjadi 4 terus tambah 2 sipir. Jadi 6 orang yang membawa narkoba ke dalam lapas,” jelasnya. Ditambahkan Simon, aksi pembakaran dan lempar batu yang dilakukan warga rutan tersebut agar mereka bisa melarikan diri. “Mereka bikin sensasi, bakar-bakar tujuannya supaya bisa lari,” ujarnya seperti diberitakan kompas.com.

Rutan Kabanjahe Rusuh Napi Bakar Ruangan Kabanjahe, KATANTARAS Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B di jalan Bhayangkara No 1 Kabanjahe terbakar (12/2/2020) sekitar pukul 10.00 WIB. Sebagian bangunan Rutan terlihat ludes terbakar dilalap api, Kebakaran terjadi akibat warga binaan rusuh di dalam Rutan dan keadaan dapat dikendalikan oleh aparat gabungan TNI/Polri. Diketahui, dari 410 warga binaaan, diantaranya 30 wanita dan 380 pria.

Adapun kronologi kerusuhan menurut Kepala Rutan Kelas II B Kabajahe, Simon Bangun mengatakan, kerusuhan berawal dari ada yang tidak terima empat penghuni rutan mendapat hukuman disiplin karena terbukti membawa narkoba ke dalam rutan.

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

Namun tidak ada korban jiwa ataupun tahanan yang kabur dalam peristiwa tersebut. Sebanyak 410 narapidana terpaksa dievakuasi. Petugas memindahkan sebagian besar narapidana ke lapas yang berada di Medan (Lapas Klas I Tanjung Gusta), Humbahas, Sidikalang, Binjai dan Langkat. Adapun jumlah Warga Binaan yang berhasil di evakuasi ke Polres Tanah Karo berjumlah 410 orang dengan rincian laki laki 380 orang dan. perempuan 30 orang. Dan menurut penjelasan Kepala Bagian Penerangan Umum (Ka-

11

Pemda Karo Pernah Tawarkan Lahan Pemindahan Ruitan Kabanjahe bagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra.para tahanan akan dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tanjung Gusta, Medan.

Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Asisten Pemerintahan, Suang Karo-karo; Kakan Satpol PP, Hendrik Tarigan langsung mengunjungi rutan untuk memastikan kondisi pasca rusuh dan kebakaran (12/2) pukul 15.00 WIB. Bupati sempat mengelilingi bagian dalam dan luar bangunan, bahkan Terkelin Brahmana juga menyempatkan naik ke bagian menara Rutan Kelas II B Kabanjahe, untuk melihat situasi yang terjadi

lokasi.(16/02/2020) untuk mengecek bangunan yang tidak rusak juga sudah direhab dan nantinya akan ditempati oleh tahanan yang dititip di Polres Karo.

Dalang perusuhan akan diproses ulang yang terlibat dikirim ke Nusakambangan, dan petugas yang terlibat dengan keempat Napi masalah Narkoba segera dipecat secara tidak hormat, jelas Kemenkumham. Dengan tegas Menteri Yasonna mengatakan “para provokator sekitar 20 orang akan diadili kembali, dan bagi mereka yang hukumannya tinggi akan dikirim ke Nusa Kambangan, **

Bupati Karo Raih Penghargaan Bupati Terbaik Se Indonesia

Kondisi kepadatan yang dihuni WBP akibat lokasi Rutan II B Kabanjahe, sudah tidak layak difungsikan dan seharusnya dipindahkan ketempat yang lebih luas dan nyaman. Menanggapi hal tersebut, Bupati Karo Terkelin Brahmana saat dikonfirmasi orbitdigitaldaily.com menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Karo telah menawarkan kepada Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) dan Kepala Rutan Kabanjahe, agar lahan seluas 6 hektar milik Pemda Karo untuk dibangun, mengatasi over kapasitas di Rutan Kabanjahe saat itu.

“Apalagi seyogianya daya tampung Rutan Kabanjahe sebenarnya 145 orang, ternyata pasca kericuhan sesuai data, dihuni oleh 410 WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) yang terdiri dari 380 pria dan 30 wanita,” tambahnya. Namun menurut Bupati Terkelin, pembicaraan berhenti begitu saja dengan pihak Rutan II B Kabanjahe waktu itu. Tidak ada respons sebagai tindak lanjut sehingga pihak pemda tidak dapat membahas lebih lanjut bersama DPRD Karo.

Kabanjahe, KATANTARAS. Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH mendapat penghargaan Award Indonesia Best of The Best 2020 versi Seven Media Asia Mechidu (29/2/2020) di Hotel Haria Sunset Road Denpasar Bali.

“Penghargaan versi Seven Media Asia itu diberikan kepada Bupati Kepala Daerah terbaik se Indonesia. dengan kriteria dan penilaian dalam mencari sosok Figur “Pemimpin Pembawa Perubahan” For Government dalam meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,” kata Bupati Terkelin.

“Setelah insiden ini, baru pihak Kemenkumham pada hari Kamis (13/2), datang dan menemui saya (Bupati ) bersama Ketua DPRD Karo Iriani Tarigan, untuk berdiskusi di ruang ketua DPRD Karo,” lanjut Bupati.

“Selain itu, kepala daerah tingkat Kabupaten yang dianggap bersemangat, juga inovatif, berani dan siap mengembangkan terobosan baru dalam melakukan sesuatu, salah satu kriteria dan figur ini sebagai acuan rel untuk memutuskan, bahwa Bupati Karo masuk nominasi ” Pemimpin Pembawa Perubahan” The best ( terbaik) tingkat Kabupaten, hanya satu satunya mewakili Sumatera Utara dari 25 Kabupaten,” ujar BupatiTerkelin seperti dilansir orbitdigitaldaily.com.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Prof.

Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D tinjau

Dikesempatan itu, Bupati Terkelin menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Sumat-

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

12

dan pihak-pihak terkait, baru kemudian melakukan penilaian.

“Dalam menetapkan winner (pemenang), standar penilaian mencakup Leadership, Education, Impact, Marketing and Innovation di tingkat Nasional dan International, sedangkan kriteria mengacu Quality,Performance, Responbility dan Attractiveness dengan atribut pengukuran,” ucapnya saat penyerahan penghargaan kepala daerah terbaik Se-Indonesia. era Utara dan khususnya masyarakat Karo, telah memberikan dukungan dan suatu kepercayaan sehingga apa yang saya raih saat ini, merupakan kehormatan penilaian dari masyarakat Karo cukup saya apresiasi.

“Ini adalah amanah masyarakat yang harus dipelihara dan dipertahankan, saat ini dan seterusnya dimasa mendatang , kita tahu bukan gampang dinobatkan menjadi figur ” Pemimpin Pembawa Perubahan”. Untuk itu, pintu terbuka lebar, sebab ada kepedulian akan ada perubahan, tentu melalui masukan dan kritikan bahkan sebagai pemimpin harus siap di bully dalam jabatannya,” katanya.

Sementara, Menteri koperasi dan UKM Drs. Teten Masduki melalui Sekretaris kementerian koperasi dan UKM Prof. Rully Indrawan, menyampaikan mengucapkan selamat kepada kepala daerah yang terpilih menerima penghargaan. Momen ini jadikan kedepan menjadi multi efek dalam kebijakan- kebijakan selanjutnya untuk pembaharuan dalam membangun daerah.

“Sekali lagi, pesan menteri, hal Ini patut kita apresiasi sebab tidak semua kepala daerah terpilih, sehingga atas nama pemerintah, kamu mendukung penuh program ini sebagai pilar membangun pemerintah.,” ujarnya.

Sedangkan pihak Founder (pendiri) Seven Media Asia, Reza Batara Putra, MBA dalam sambutannya mengatakan, pihaknya menentukan winner penghargaan Indonesian Best Of The Best Awards 2020, Se-Indonesia, dilakukan dengan proses dan tahapan yang menyita waktu, sebab ada pengumpulan data, kunjungan ke daerah peserta, wawancara masyarakat

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

“Kriteria dan Proses Penilaian Figur “Pemimpin Pembawa Perubahan” For Government tetap memperhatikan Pribadi yang inovatif, suka pembaharuan, profesional, menguasai bidangnya, berdedikasi, legalitas dan loyalitas tinggi dalam membantu usaha pemerintah keluar dari krisis multidimensi,” sebutnya.

“Penilaian website, penilaian implementasi e-Government, dan penilaian infrastruktur e-Government, Wawancara langsung dengan masyarakat untuk mengetahui tingkat responden kepuasan atas kinerja yang telah dilakukan oleh para calon penerima penghargaan, tahapan ini semua telah kami kerjakan. Dan tidak kalah penting Masukan data rekanan media cetak maupun elektronik mengenai Kepemimpinan, Pelayanan Publik, Proses Perubahan, Penggunaan Investasi, Kolaborasi, Konektifitas,” tambahnya Indinesia Best of the Best Award Ke-12 tahun ini, sesuai hasil survei yang terpilih penghargaan Indonesian Best of The Best Awards 2020, Se-Indonesia, Versi Seven Media Asia Michedu , tingkat, kotamadya dan kabupaten sebanyak 9 orang kepala daerah terbaik, diantaranya Kota Sibolga, kota Batam,Kota Denpasar, Bupati Pesel, Bupati Tabanan, Bupati Kepahiang, Bupati lebak, Bupati Tanggamus, Bupati Sarolangun dan Bupati Karo.

Di acara itu, juga hadir, Menteri Pembangunan Usahawan Malysia, Datuk Seri Mohd Redzuan Yusof, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra, BUMD terbaik dan tokoh pengusaha nasional.

Seperti diketahui, Pemda Karo pernah menerima beberapa penghargaan diantaranya Peduli Hak

13

Asasi Manusia (HAM) dari Kementerian Hukum dan HAM (10/12/2019) diserahkan Direktur Jenderal Hukum dan HAM di Bandung; penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Pratama dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI (23/7/2019).

Sselain penghargaan KLA tahun 2019 ini.

Pemkab Karo juga sebelumnya telah 4 kali menerima anugerah penghargaan diantaranya Penghargaan Gerakan Revolusi Mental se-Indonesia 2016, Anugerah Adhitya Karya Mahatva Yodha Award 2017, Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2018 dan penghargaan Kabupaten Layak Pemuda 2018.** (Tambur)

PDAM Tirta Malem sudah dan hingga sekarang tak kunjung stabil. Bahkan semakin parah dan collaps.

“Berbagai cara sudah kita tempuh. Termasuk membentuk tim penyegaran penyehatan PDAM Tirta Malem. Tapi juga tidak ada pengaruhnya. Untuk itu kami minta Perpamsi dan PDAM Tirtanadi dapat bekerjasama dengan Pemkab Karo menuntaskan akar permasalahannya,” ujar Bupati Karo seperti dilansir portal berita jurnalasia.com.

Jika perlu PDAM Tirtanadi dan Perpamsi diberikan perpanjangan tangan, bila aturan mengizinkan, untuk menilai dalam rekrutmen personil dan adminitrasi pengelolaan PDAM Tirta Malem.

Bupati Karo Bahas Masalah Krisis Air Bersih Karo Dengan Perpamsi Medan, KATANTARAS. Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH bertemu dengan Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia) di Medan (25/2/2020) untuk membahas serta mencari solusi masalah krisis air bersih di Tanah Karo.

Bupati Karo didampingi Asisten II Ekbang Dapat Kita Sinulingga, Dirut PDAM Tirta Malem Jonara Tarigan ST, staf Perekonomian Pemkab Karo Beri Depari, dan salah satu mantan Direktur PDAM Tirta Nciho Dairi Ir Rafael Ginting MTi berharap kepada Perpamsi cq Dirut PDAM Tirtanadi Trisno Sumantri, bisa memberi masukan untuk pemulihan PDAM Tirta Malem Karo yang sedang mengalami krisis air minum.

“Kami ingin konsultasi guna memecahkan permasalahan yang saat ini dialami PDAM Tirta Malem Karo, berupa krisis air bersih. Bahkan untuk penyuplaian air bersih berhenti. Akibat sumber mata air tidak cukup memenuhi semua pelanggan,” ujar Bupati Karo dalam pertemuan dengan Perpamsi di Medan tersebut.

Padahal, ujar Bupati Karo, sumber mata air di Karo banyak dan ada tambahan mata air dari Aek Bolon. Tapi tidak mencukupi. Sehingga permasalahan

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

“Inilah harapan kami.

Mengigat Karo bagian dari pembangunan Mebidangro (Medan, Binjai, Deliserdang, Karo) dan KSPN (Kawasan Strategis Parawisata Nasional), yang seharusnya tidak mengalami krisis air,” ujar Bupati Karo, sembari menyatakan, kesiapannya untuk memenuhi aturan, termasuk menemui Gubernur Sumut, jika diperlukan.

Persoalan PDAM Menanggapi hal itu, Dirut PDAM Tirtanadi Trisno Sumantri yang juga sebagai Ketua Perpamsi Medan mengakui, persoalan PDAM hampir semua sama. Tapi ada batas lamanya persoalan.

“Dengan kehadiran Pak Bupati Karo, saya meyakini permasalahannya pasti rumit. Jarang ada kepala daerah datang konsultasi ke Perpamsi. Karena pada umumnya tidak peduli dan tidak ambil pusing,” katanya.

Trisno menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Karo dan berharap jangan pernah sungkan untuk konsultasi demi perubahan. “Tudingan miring pasti ada. Kita juga rasakan di tubuh PDAM Tirtanadi. Tapi semua dapat kami lalui,” ujar Trisno.

Trisno mengemukakan, ada strategi pertama yang harus dilakukan antara PDAM Tirta Malem dengan Perpamsi dengan membentuk tim kecil, melalui surat penugasan, sesuai teknis dan bidangnya.

“Kelanjutan Tim Perpamsi dan tim dari Pem-

14

kab Karo/PDAM Tirta Malem berkolaborasi untuk mencari akar permasalahan. Jurus ini akan mumpuni dan menemukan akar pahit PDAM Tirta Malem. Baik segi personil, adminitrasi, dan tarif. Baru kita evaluasi dan fokus ke inventarisir,” tegasnya.

Trisno sependapat, jika tim sudah terbentuk, akan dijadualkan bertemu dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, agar Karo juga masuk kepada Tim PDAM Mebidangro. “Kita jadualkan audensi ke Pak Gubernur,” ujar Trisno.

Sementara mantan Direktur PDAM Tirta Nciho Dairi Rafael Ginting mengatakan, sepengetahuanya, PDAM itu ibarat kapal ada nahkodanya. Jikalau nahkodanya tidak tahu arah dan tujuan maka kapal tersebut akan karam.

“Penyakit di tubuh PDAM Tirta Malem sudah lama terjadi. Dan sekarang semakin parah dan kambuh. Apabila Pemkab Karo bisa menyelesaikan ini, akan menjadi catatan sejarah,” ujarnya.***

tersebut dihadiri Ketua DPRD Karo Iriani Tarigan, OPD Kabupaten Karo, SKPD Kabupaten Karo, Tokoh Agama, Ormas, OKP, Kapolsek jajaran Polres Karo, Ibu Bhayangkari Polres Karo dan tamu undangan lainnya.

Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH.MH diwakili Wabub Karo, Cory S. Sriwati Sabayang mengucapkan selamat datang kepada AKBP Yustinus Setyo Indriyono Sik.SH yang bertugas di bumi turang, serta mengucapkan terima kasih atas pengabdian AKBP Benny R.Hutajulu Sik .MH selama bertugas di Kabupaten Karo.

“Kepada Kapolres baru kiranya dapat meneruskan apa yang telah jadi program Kapolres lama, karena di Kabupaten Karo hanya dua kasus yang perlu penanganan lebih serius yakni Narkoba dan judi ujar Wakil Bupati. Selanjutnya Kapolres baru dapat terus bekerja sama dengan jajaran Forkopimda karo dalam melaksanakan tugas sesuai tupoksinya.

KAPOLRES KARO YANG BARU AKBP YUSTINUS SETYO INDRIYONO Kabanjahe, KATANTARAS. Upacara serah terima jabatan Kapolres Karo dilaksanakan (29/02/2020) di lapangan Mapolres dipimpin AKBP Yustinus Setyo Indriyono sebagai Kapolres Karo yang baru menggantikan AKBP Benny Hutajulu, yang akan bertugas sebagai Wadirsamapta Polda Sumut. Sebelumnya serah terima jabatan (Sertijab) Kapolres Karo ini sudah digelar di Gedung Mapoldasu sehari sebelumnya. .

Kepada Kapolres Karo yang baru AKBP Yustinus Setyo Indriyono SH.S.I.K dan para Perwira Polisi di Mapolres Karo melakukan prosesi pengalungan bunga sebagai penyambutan pemimpin tertinggi di halaman Mako Polres Karo .

Padahari itu juga diadakan acara pisah sambut Kapolres Tanah Karo dari AKBP Benny R Hutajulu Sik MH kepada Kapolres baru AKBP Yustinus Setyo Indriyono Sik SH di Lapangan Mapolres Karo. Acara

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

Sementara itu dalam sambutanya, AKBP Benny mengucapkan terima kasih kepada Bupati Karo, Wabub Karo, Forkopimda, tokoh agama serta seluruh masyarakat Karo yang telah memberikan bantuan

dan dukungannya.

“Terima kasih untuk semuanya, jika selama saya bertugas terdapat kesalahan, saya dan keluarga memohon maaf,” ujarnya.

AKBP Yustinus Setyo Indriyono Sik.SH dalam kata sambutannya mengucapkan terima kasih atas diselenggarakannya acara menyambut kedatangannya, serta berharap keberadaanya di bumi Turang ini dapat diterima semua kalangan.

“Saya mohon kerja sama dan masukannya dari semua pihak terutama dari Pemkab Karo demi menciptakan kenyamanan di Kabupaten Karo,” ujarnya.

Akhir acara, Wakil bupati Karo mengulosi Kapolres lama beserta istri dengan uis beka buluh dan tak ketinggalan Ketua DPRD Karo juga memberikan cenderamata.***

15

H.Serta Ginting

SEANDAINYA SAYA JADI BUPATI Pengantar Redaksi H. Serta Ginting punya pengalaman politik yang cukup panjang.

Anggota DPRD Kabupaten Labuhan Batu (1971-1987), anggota DPRD Sumatra Utara (19971999), Wakil Ketua DPRD Sumatra Utara (1999-2004), Anggota DPR RI (Komisi IX) dan Anggota Panitia Anggaran DPR tahun 2004-2009. Dia pernah pula menjadi Wakil Ketua DPD Partai Golkar Prov. Sumatera Utara (2002-2006). Dalam usia 73 tahun sekarang ia tampak masih sehat dan enerjik. Dia masih memikirkan apa yang perlu dilakukan bagi kemajuan Tanah Karo.

Hasil wawancara Simson Ginting dari majalah Karo Katantaras tanggal 14 Februari 2020 dengan H.Serta Ginting di kawasan Ciputat, cukup banyak gagasan menarik yang disampaikannya.

Mengingat beliau bukan bakal calon bupati dalam pilkada 2020, maka buah pikirannya tentang Kabupaten Karo murni sebagai pemikiran yang obyektif. Tidak ada udang di balik batu.

Syukur-syukur buah pikirannya bisa jadi masukan bagi bupati terpilih nanti.

Selamat membaca.

Seandainya Pak Serta menjadi Bupati Karo mendatang, apa yang akan Bapak kerjakan?

Yang perlu dilakukan adalah pengembangan pariwisata. Ini sangat penting karena kemajuan pariwisata di Kabupaten Karo pada gilirannya akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena itu yang pertama dibangun kawasan Doulu yang berada di kaki gunung Sibayak. Dapat ditata dengan membuat danau buatan tanpa merusak lingkungan alam.

Dibuat menjadi kawasan objek wisata air. Soal anggaran, saya akan sanggupi mencari investornya, dan ini sudah pernah saya buktikan ketika aktif jadi anggota DPR RI dan ikut dalam panitia anggaran DPR.

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

Yang kedua, Gundaling perlu dibenahi dan ditata kembali. Seingat saya, dulu di tahun 60-an di kawasan bukit Gundaling banyak pohon tusam yang membuat suasana sangat nyaman dan sejuk. Perlu dilakukan penanaman pohon tusam kembali tanpa menyedot anggaran daerah. Caranya? Dengan menggerakkan tokoh masyarakat dan anggota DPRD untuk menanam pohon tusam, bisa per pohon atau beberapa pohon dengan mencantumkan nama mereka. Saya yakin banyak yang akan bersedia karena masyarakat dapat melihat sendiri partisipasi mereka dalam menata lingkungan alam secara serasi dan indah. Kuncinya kan perlu pendekatan dan programnya jelas.

16

Soal membuat ateraksi budaya dan hiburan di Gundaling termasuk penertiban “rumah kitik-kitik” saya kira itu hal-hal tehnis sehingga penangananya tersendiri. Hal lain yang perlu dilakukan adalah membuat ketentuan atau peraturan larangan mobil naik ke Gundaling. Disediakan lahan parkir dibawah dan untuk naik ke Gundaling turis harus menggunakan sado.

Secara singkat, ada efek menetes ke bawah atau istilah ekonominya trickle down effect.

inya begitu-begitu saja. Perlu dibenahi semua tiga yang ada. Mengenai pajak di Kabanjahe, sudah tidak sesuai lagi berada di pusat kota. Saya kira perlu dipindahkan dengan beberapa pilihan, antara Kabanjahe – Berastagi, atau antara Kabanjahe – Kandibata. Di pajak sekarang dibangun taman dan menjadi paru-paru kota.

Bagaimana mengenai pertanian?

Ini masalah yang kompleks sehingga dalam penangannya perlu kerjasama dan koordinasi muspida (Forkopimda). Selain itu, perlu disambut seruan Kapolda Sumatra Utara Irjen Pol Drs Martuani Sormin Siregar dengan motto yang dicetuskannya “Tidak Ada Tempat Bagi Penjahat Di Sumut”. Instruksi itu itu berlaku bagi seluruh Polres dan Polsek termasuk di Kabupaten Karo sehingga menjadi landasan yang kuat untuk melakukan pemberantasan menyeluruh.

Para petani kita sudah jago-jago semua, tidak perlu diajari lagi. Yang mereka perlukan adalah ifrastruktur, seperti kondisi jalan yang baik sehingga pengangkutan hasil-hasil pertanian ke kota/pasar bisa lancar dan dengan sendirinya biaya transportasi bisa ditekan semurah mungkin. Kalau jalan berlubang-lubang dan becek sudah barang tentu biaya transportasi mahal dan untuk sampai di kota/pasar memakan waktu lama.

Apa ide Bapak untuk meningkatkan roda perkekonomian Kabupaten Karo?

Pasar atau tiga secara ilmu ekonomi yag sederhana merupakan pertemuan antara penjual dan pembeli.

Ekonomi di Kabupaten Karo merupakan ekonomi pertiga-tiga. Tiga ini yang perlu ditingkatkan. Sebagai contoh, Tiga Lau Baleng, dari dulu sampai sekarang kondis-

Bagaimana menurut Bapak mengenai pemberantasan narkoba dan judi?

Dalam penanganan masalah narkoba yang perlu juga dipikirkan pengadaan pusat rehablitasi yang cukup. Mengingat jumlah pemakai cenderung meng alami peningkatan.

Seandai bupati terpilih nanti meminta Bapak menjadi penasihat, apakah baersedia?

Dengan senang hati saya akan siap membantu, tanpa digaji. ***

KPUD Karo Lantik 85 PPK Terpilih Pilkada 2020 Kabanjahe, KATANTARAS. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabuapten Karo Gemar Tarigan melantik 85 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karo Tahun 2020, yang berlangsung di Taman Resort Simalem (29/02/2020) dan (01/03/2020).

Kepada wartawan usai melantik PPK, Ketua KPUD Karo mengingatkan kepada para PPK untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai penye-

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

lenggara pemilu di daerahnya.

“Setelah pengambilan sumpah dan janji yang diucapkan oleh para PPK, maka secara otomatis mereka tersebut sudah terikat dengan UU Kode etik penyelenggaraan Pemilu,” ucap Gemar. Gemar juga menyatakan bahwa para PPK yang dilantik ini adalah mereka yang melewati sejumlah rangkaian seleksi ini agar tetap menjaga profesional dan independensi dalam melaksanakan tugasnya.

Pesan Gemar agar para PPK yang sudah dilantik ini segera melakukan kordinasi dengan stakeholder diwilayah tugas masing-masing. Ada sanksi bagi

Bersambung ke halaman 46

17

POLITIK KITA HARI INI Oleh ROBINSON SEMBIRING Apa yang kita rasakan atas opini para tokoh yang disebut intelektual di TV dan medsos? Ungkapan singkat: “Dalam politik, segala sesuatu bisa terjadi; tidak ada teman atau lawan yang abadi, yang abadi adalah kepentingan; politik adalah perjuangan kekuasaan; politik adalah peperangan, dsb.”

Seolah-olah politik itu sama dengan tempat pembuangan sampah.

Segala sesuatu yang tidak lazim; segala sesuatu yang aneh; bahkan segala sesuatu yang buruk dibungkus dengan kata politik.

Dan semuanya seolah dibenarkan, karena politik itu memang buruk!

Menyikapi itu, lihatlah betapa jumawanya politisi dan komentator acara TV, ketika menyatakan bahwa perbedaan pendapat adalah biasa dalam politik, walaupun perbedaan yang ada potensial memecah-mecah masyarakat! Adakalanya, bahkan pilihan yang buruk juga dinyatakan sah dalam politik.

Simaklah lagi ketika ada yang mengatakan politik ya berebut kursi; politik ya tidak mengenal lawan atau kawan; politik ya perjuangan kepentingan. Yang paling celaka adalah ketika mereka bersilat lidah sambil tertawa-tawa, dan menyatakan sedang menyuarakan kepentingan bangsa, sementara penonton sudah panas-dingin!

Atas nama kepentingan pendidikan politik, perkembangan ini sebenarnya amat memprihatinkan, namun ternyata hari demi hari, banyak orang menganggap biasa dan bersikap acuh tak acuh. Maka simaklah lagi, pernyataan-pernyataan yang tidak mendidik muncul dan lewat begitu saja di depan kita.

Terkadang sudah melampaui batas-batas nilai toleransi bahkan kesopanan, namun tidak ada yang protes.

Generasi muda kita hari ini sebenarnya se-

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

dang menjalani proses pendidikan politik yang akan mencetak generasi muda pewaris bangsa dan negara. Idealnya, mereka adalah yang mencintai bangsa, bersedia berkorban demi kepentingan negara; yang secara berkelanjutan akan bertanggung jawab merawat bangsa dan negara. Namun, yang mereka jalani adalah pendidikan politik serba halal.

Herannya, hingga hari ini ternyata tidak muncul pihak-pihak yang berkeberatan; tidak ada yang peduli akan pentingnya pendidikan politik bagi generasi penerus. Seolah-olah generasi muda akan dibiarkan mencari jalannya sendiri. Mereka akan mencari sendiri yang paling sesuai dengan mereka. Mereka seolah dibiarkan mengais-ngais sendiri mutiara diantara timbunan sampah.

Tanggung Jawab Media Massa Harus dituding dengan telunjuk yang lurus, bahwa yang paling bertanggung jawab atas kondisi ini adalah media massa, khususnya TV dan media sosial. Namun siapa yang mampu mengontrol? Kedua media ini hari ini sudah menjadi seperti gerobak sampah. Semua orang boleh membuangkan sampah

18

ke gerobak milik bersama. Yang menarik adalah bahwa orang-orang bukannya menghindari gerobak itu, malahan berduyun-duyun memplototi dan lalu bersama-sama menambah kiriman sampah baru. Dalam perjalanannya, sampah politik ternyata berciprat dan melekat pada kehidupan, persepsi, dan cara berfikir masyarakat.

Layak dipersoalkan, apakah hakekat politik?

Apakah politik memang sesuatu yang buruk dan busuk yang harus kita terima kehadirannya sebagai bagian dari eksistensi kehidupan masyarakat. Bahkan disediakan kelembagaan resmi untuk menyalurkan kebusukan-kebusukan dan dibiayai oleh negara. Betapa tidak adilnya kehidupan bernegara yang sedang kita alami. Kita akan sampai pada sebuah kenyataan bahwa sebagian besar dari sumber-sumber negara ini habis dilahap secara resmi melalui korupsi oleh jalinan interaksi politik yang sebenarnya busuk tadi.

Politik yang Janggal Betapa janggalnya, dalam segala percakapan yang kita bangun untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur, kita justru membiarkan gerombol-gerombol orang yang bergiat melakukan rangkaian aktifitas yang jelas bertolak belakang dengan penegakan nilai adil dan makmur. Bolehlah kita merenungi dari 100% sumber kekayaan bangsa, berapa persenkah sebenarnya digunakan untuk membangun kebaikan bersama; membangun keadilan dan kemakmuran? Tidakkah ternyata jauh lebih besar digunakan untuk kegiatan-kegiatan mengotori keadilan dan kemakmuran, sekali lagi secara resmi maupun melalui korupsi?

Sejenak kita boleh menoleh kembali. Politik sebagaimana dipahami oleh pemikir-pemikir awal kemasyarakatan sebut saja Socrates, Aristoteles, Plato hingga Hannah Arendt. Dari pemikiran mereka tersirat makna bahwa politik adalah penciptaan kebaikan ditengah-tengah potensi keburukan yang mengidap jiwa manusia. Esensinya adalah tindakan bersama untuk kebaikan bersama yang dikendalikan oleh kesepakatan dalam bentuk aturan main yang juga dibuat bersama maupun melalui perwakilan. Ketika terdapat tindakan yang melanggar kesepakatan bersama, maka tindakan tersebut harus dikekang bahkan ditepis atas nama kesepakatan dan peraturan yang telah dibuat.

Apa yang penting direnungi ketika semua

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

makna hakiki tersebut kini justru menjadi sangat kabur karena keterlanjuran telah memiliki sekelompok generasi baru yang dibesarkan dengan pemaknaan politik yang kotor. Generasi tersebut kini eksis dalam kehidupan politik aktual. Mereka telah menjadikan politik sebagai sebuah lapangan perjuangan pemenuhan kebutuhan tanpa kendali nilai-nilai hakiki politik. Daya kontrol nilai-nilai keagungan politik telah pupus sama sekali, karena semua orang telah seolah sepakat bahwa politik memang kebusukan. Sepertinya pemahaman seperti ini akan berlanjut ke masa-masa yang akan datang.

Hipokrisi Dorongan untuk menjadikan kegiatan politik sebagai kegiatan memproduksi kemaslahatan orang banyak hampir tidak ditemukan lagi dalam politik kita hari ini. Berkata baik bukan untuk diterjemahkan dalam perilaku sehari-hari, melainkan dijadikan sebagai umpan penarik simpati dan kesempatan untuk melakukan tindakan apolitik. Tampilannya adalah gelombang hipokrisi yang di arak-arak dengan sorak-sorai pujian ibarat pesta olah raga perjuangan kemenangan. Makna kemenangan pun tereduksi menjadi: yang penting menang, tanpa mempersoalkan manfaat kemenangan itu bagi kepentingan bersama.

Solidaritas yang terbentuk adalah solidaritas demi kemenangan, dan kemenangan adalah untuk dinikmati ikatan solidaritas yang sungguh-sungguh terbatas, sebut saja partai politik atau koalisi, bahkan kroni.

Singkatnya, hari ini politik adalah milik sekelompok orang dengan tindanan solidariitas yang sama, dengan orientasi yang sama. Di luar kelompok, tidak ada kebersamaan. Jika kami pemenang, maka mereka adalah lawan politik yang harus ditaklukkan.

Dan, semua diucapkan dalam kata-kata yang sopan, terkadang bahkan juga tidak sopan.

Lamat-lamat sebenarnya begitulah politik kita hari ini. Hampir tanpa kendali dan tanpa koreksi! Apabila kita persempit perspektif kita ke pilkada 2020 di Kabupaten Karo, boleh dikatakan masyarakat tidak disentuh oleh pendidikan politik terutama terkait dengan praktek politik uang yang sejak beberapa pilkada lalu sudah marak. Pelaku politik uang dan pihak penerima uang sama-sama tidak merasa bersalah.

Mungkin karena anggapan seperti yang sudah disinggung di atas, dalam politik apapun sah karena yang namanya politik ya seperti itulah. **

19

uisi P

KATA KATA Tariganu

Kulangguh Langit

Nempel Tarigan*

Nengneng iluh ngelanggah langit

Kaka Nempel sorana cingkero

Wari lambas arih la timbas

Tambah jilena bas pero-pero

Morah ateku katandu pagit

Sura sukut nggo pedalanna

Mesersa ranan ukur melas

Kerja metunggung bas layasna

Natap langit ate mesui Embun ersungkun ateku das Tambar malemku ula lamehi Ertoto bas bas pusuh kuakap bias

Uis nipes sini langgekendu ndube Man cabin tedeh baban tunduh Kuinget-inget katandu bage

Kata bujur baban ulih ku kuta Reh si ngemona mindo upahna Kata bujur la me kap bias akapna Cirem Nempel mbelin kesahna

*Catatan Redaksi : Mendiang Nempel Tarigan adalah tokoh budaya dari desa Seberaya

Cirem langit pepalem pusuh

Kulanggah langit nuri-nuri bage Erpuas-puas meteh bias bas geluh De pusuh tunduh ula inget lebe Erkusuk Dibata reh erlebuh

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

20

Lyodra Ginting

JUARA INDONESIAN IDOL 2020

Jakarta, KATANTARAS. Lyodra Ginting dinobatkan menjadi juara dalam ajang pencarian bakat Indonesian Idol 2020.

Perempuan dengan nama lengkap Lyodra Margaretha Ginting ini berhasil mengalahkan Tiara di malam Result and Reunion yang disiarkan secara langsung pada Senin, 2 Maret 2020 hingga Selasa dinihari, 3 Maret 2020.

“Indonesia memilih, Lyodra, kamu lah The Next Indonesian Idol season 10. Selamat kamulah yang memenangkan Indonesian Idol,” kata host Indonesian Idol Daniel Mananta. Ekspresi kaget dan rasa tidak percaya ditunjukan Lyodra sebagai pemenang dalam ajang yang sudah digelar selama sepuluh musim tersebut. Lyodra langsung memeluk Tiara kemudian memeluk kedua orang tuanya serta orang tua Tiara.

KATANTARAS

Edisi 4 2020 6 Januari Maret 2020

Sebelumnya, Lyodra telah tampil dengan lagu yang berjudul “And I’m Telling You” yang mendapat pujian lima juri. Begitu pun Tiara yang menyanyikan “I Surrender” yang juga mendapat pujian dari semua juri.

Di Final Campaign, babak Result and Reunion Show di Studio RCTI Lyodra tampil apik saat berduet dengan Lea Simanjuntak menyanyikan lagu Mbring Manggis dan Sik Sik Sibatumanikam. Kolaborasi keduanya semakin menarik dengan didampingi rapper ternama, JFlow. Maia Estianty mengaku bangga.

Menurutnya, Lyodra berhasil memakan lagu apa saja.

Bahkan, dia mampu mengimbangi Lea Simanjuntak dan JFlow

Bersambung ke halaman 48

21 21

HUMOR, BUKAN TUMOR, NUTRISI JIWA MANUSIA Humor itu perlu bahkan penting untuk hidup.

Sama pentingnya dengan oksigen bagi paru-paru manusia, ujar Frank S. Caprio, seorang psikiater dan jagoan hipnotis. Humor bisa dalam bentuk kata-kata atau peristiwa yang membuat syaraf tertawa kita bangkit, lalu “memerintahkan“ kita untuk tertawa atau tersenyum geli, dengan cara kita masing-masing.

Ada orang yang ketika tertawa karena merasa sangat lucu, matanya terpejam, mulut terbuka, tidak ada keluar suara, hanya tubuhnya saja yang terguncang-guncang, seperti kena sengat listrik. Begitulah caranya dia tertawa.

Tentang pentingnya humor ini, artinya, yang membuat kita tertawa, Martin Luther, tokoh reformasi gereja yang tersohor itu bilang, kalaulah di surga tidak ada suara orang tertawa, maka saya tidak ingin pergi ke sana. Ternyata dia punya cita rasa humor yang tinggi juga.

Mengenai apa pengertian humor, seorang pakar budaya Jawa, Prof. Dr. Poerbadjaraka namanya, mengatakan fungsi humor sangat serius. Dengan humor kita dibuat tertawa, sesudah itu kita disuruh pula berpikir merenungkan isi kandungan humor itu, kemudian disusul dengan berbagai pertanyaan yang relevan dan akhirnya kita disuruh bermawas diri.

Humor bukan hanya berwujud hiburan, humor juga suatu ajakan berpikir sekaligus merenungkan isi humor itu, katanya. Coba! Humor penting bukan?

Tapi apapun pengertian kita tentang humor, perlu diingat, humor itu ada dua macam: humor dan tumor. Apa pula itu? Humor yang baik bisa membuat kita tertawa atau tersenyum tanpa ada pihak lain yang merasa sakit hati karena kena sodokan. Sedangkan tu-

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

mor adalah kata-kata atau sikap yang lucu, entah disengaja atau tidak, namun membuat orang lain merasa tersinggung atau sakit hati.

Bagaimana cara membedakan kedua hal tersebut? Sangt sulit untuk membuat definisi yang tegas.

Diperlukan selera humor dan sensitivitas yang tinggi akan perasaan orang lain. Baru kita bisa membedakan apakah ini humor atau tumor.

Sekarang timbul satu pertanyaan : apakah selera humor itu bakat atau bisa diusahakan? Menurut Mike Moore, pakar humor kelas dunia, selera humor bukan bakat tapi bisa dipelajari. Caranya, dengan mentertawakan diri sendiri. Menceritakan kebodohan atau nasib sial yang dialami sendiri yang lucu kepada orang lain. Itu bukan merendahkan diri, kata Moore, melainkan mengakui kekurangan kita, disamping ada juga kelebihan kita sebagai manusia.

Cara lain, dengan sering membaca cerita humor dan kartun, tanamkan kondisi humor dan tawa di lingkungan kita, bergaul dengan orang-orang yang suka humor, dan gunakan humor untuk menetralisir konflik, baik konflik dengan teman maupun dengan pacar/istri/suami.

Selain itu, masih ada satu cara lain namun terasa ganjil, dan tidak dianjurkan untuk dipraktekkan: tertawalah meskipun tanpa alasan yang jelas. Itu ciri orang humoris sejati. Ia bisa tertawa sekehendak hatinya, dan tidak tergantung pada peristiwa lucu.

Tertawa karena pengen tertawa. Kalau sudah sering begitu, silakan segera hubungi psikiater terdekat untuk mendapatkan penjelasan tentang kondisi yang dihadapi.(Simagin)

22

Symphony Lagu Terbaik Ersada Sembiring Medan, KATANTARAS. Sudah 41 tahun tepatnya sejak tahun 1979 Ersada Sembiring berkarier di musik Karo dan telah menciptakan sebanyak 541 buah lagu diantaranya La Terukal, Tegun Lolo dan Nambur-Namburi. Kerabat dan teman-temannya mengadakan acara “Symphony Lagu Terbaik Ersada Sembiring” di. Villa Zaqita Medan (27/2) malam.

Wakil Bupati Karo Cory Sebayang hadir menonton konser itu dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresias acara tersebut. “Kami atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Karo sangatlah mendukung acara pergelaran musik ini sehingga seni budaya Karo khususnya lagu- lagu ciptaan Ersada Sembiring dapat berkembang dan terus porpuler kedepan “ ujarnya.

Pada kesempatan itu Cory Sebayang yang didampinggi Kadis Perizinan dan Pujiati br Ginting Anggota DPRD Karo, memberikan bantu-

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

an dana untuk kelancaran acara yang diterima langsung oleh Ketua Panitia, Moses Pinem.

“Janganlah dilihat besar kecilnya bantuan kami ini, namun lihatlah kepedulian Pemkab dan Lembaga Legislatif ini demi memajukan Karya seni Musik terlebih lebih bagi seniman karo dalam mengorbitkan lagu-lagu Karo,” ujar Wakil Bupati Cory. Ia didampingi Wabup, Asisten 1, Suang Karo-karo, Kadis Kesehatan Drg Irna Sembiring, Kadis Perizinan dan Terpadu, Almina Bangun, Kadis Pertanian, Metesah Purba, Kepala BPMD, Abel Trimaey Tarigan, Kakansatpol PP, Hendrik Tarigan, Kadis Kominfo, Jonson Tarigan.

Selain Wakil Bupati dan Sejumlah SKPD Kab Karo, juga Hadir Anggota DPRD Karo, Korindo Sembiring dan Pujiati Ginting. Serta juga DPRD Provsu, Ruben Tarigan, Tokoh Masyarakat Karo, Wara Sinuhaji, Tokoh Pemuda Ir. Thomas Purba, Ketua PMS Sumut dan Ketua PD PPM Sumut, Tirta Yasa Sembiring.***

23

Dalam masyarakat tradisional terutama masyarakat agraris, pengetahuan diperoleh lewat pengalaman dan pengalaman itu hanya bisa didapatkan dalam proses yang panjang dan waktu yang cukup lama. Karena itulah maka para orang tua di desa-desa memiliki pengetahun yang luas dan mendalam, misalnya di bidang pertanian, tercakup di dalamnya seluk beluk bibit tanaman, kondisi tanah, penyakit tanaman, dan siklus perubahan cuaca dan sebagainya.

Semua itu diperoleh lewat pengalaman. Karena itu pulalah maka dalam nilai-nilai budaya agraris orang yang lebih tua harus dihormati oleh orang yang lebih muda.

Tapi tidak demikian halnya dalam masyarakat modern. Pendidikan dalam hal ini tentu berkaitan dengan buku-buku, seseorang dapat memiliki ilmu pengetahuan yang luas di dalam satu bidang dalam usia muda. Kata kuncinya hanya satu, asalkan mau.

Banyak yang kita saksikan orang-orang seperti itu.

Diantaranya Yuni Prisikila br Ginting Suka. Dalam usia menjelang 26 tahun, ia lahir tanggal 14 Juni 1994, Yuni telah diakui sebagai seorang ahli di bidang hukum pidana.

Seperti diketahui, pakar atau ahli merupakan predikat yang tersematkan pada orang yang menguasai suatu bidang ilmu atau ketrampilan tertentu secara mendalam. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki kompetensi. Yuni telah menyandang predikat itu. Dalam usia yang relatif muda ia telah meraih pendidikan hukum S1 dan S2,`mengikuti seminar-seminat tentang hokum, dan sekarang sedang mengikuti program doktor dimana ia akan mempertahankan desertasinya pada bulan Maret 2020 yang akan datang di alma maternya, Universitas Pelita Harapan.

Sebagai ahli dalam ilmu hukum, ia sudah beberapa kali diminta pendapatnya oleh wartawan tentang vonis yang dijatuhkan hakim kepada seorang terdakwa. Tentu Yuni melihatnya dari segi keadilan.

Sebenarnya pada masa kecil apabila ditanyakan oleh anggota keluarga atau orang lain apa cita-citanya ka-

KATANTARAS

6 Februari Maret 2020 Edisi 5 2020

lau sudah besar, ia katakan ingin menjadi pengacara. “Tapi kemudian seiring dengan bertambahnya usia, pengetahuan, dan perkembangan di bidang ilmu hukum, saya ingin menjadi ahli di bidang ilmu hukum” ujar Yuni Karena itulah ia terus mengikuti pendidikan, mengikuti seminar dan pelatihan konsultan di bidang hukum seperti masalah kekayaan intlektual. “Setiap menemui satu kasus saya merasa dituntut untuk mengerti bidang hukum lain” lanjut Yuni pengagum Sokrates ini.

Tapi bagi saya bukan gelar akademis, sertifikat atau kemampuan berdebat yang penting, ujar gadis pencinta masakan Karo cipera dan tasak tiga ini. Melainkan ada satu pertanyaan yang selalu melekat dalam pikiran dan hatinya yang menjadi tolok ukur dalam segala tindakannya: apakah yang saya kerjakan ini menjadi saluran berkat bagi keluarga dan oranglain disekitar saya? Mekanisme batin ini tidak bisa tidak merupakan kristalisasi dari nilai-nilai dan moral yang diperolehnya dalam keluarga dan dari gereja.

Dalam perkembangan studinya tampak satu benang merah bahwa Yani tertarik dengan masalah perdagangan narkotika dari aspek pencucian uang. Skripsinya untuk program S 1 berjudul “Modus Tindak Pidana Narkotika sebagai Tindak Pidana Asal pada Tindak Pidana Pencucian Uang”.

Karena merasa masih ada yang perlu didalami lebih lanjut dari skripsi itu, maka tesisnya untuk program S 2 berjudul “Pencucian Uang sebagai Tindak Pidana Lanjutan Dari Perdagangan Narkotika”. Kemudian desertasi untuk program doktor bejudul “Transaksi Keuangan Mencurigakan Pada Tindak Pidana Pencucian Uang Dengan Pembuktian Tindak Pidana Asal Dari Perdagangan Narkotika.”

Mengapa? Masalah-masalah yang berkaitan dengan Undang-Udang Tidak Pidana Pencucian Uang (UU TPPU) menarik bagi saya karena penindakan tindak pidana pencucian uang tidak berdiri sendiri sebagaimana tindak pidana konvensional lain, ujarnya. TPPU senantiasa berhubungan dengan tindak pidana lainnya (tindak pidana asal) dalam

24

Pasal 2 UU PPTPPU terdapat 26 tindak pidana asal. “Dalam hal ini saya lebih tertarik mendalami tindak pidana asal narkotika karena setiap harinya pasti ada perdagangan narkotika. Apabila diteliti tampak dampaknya sangat besar, tidak hanya merugikan pemakai dari segi kesehatan, psikologis, sosial tapi juga berdampak besar terhadap ekonomi negara. Karena mengalami kerugian yang tidak terbatas (unlimited), jelas Yuni.

Namun ada UU yang terkait dengan “Rahasia Bank” dan Bank, PPATK serta penyidik harus bekerjasama mereka untuk mengungkap kasus TPPU perdagangan narkotika tanpa perlu saling menunggu atau mendapatkan instruksi. Apabila sudah diditeksi terdapat “transaksi keuangan mencurigakan” lembaga-lembaga terkait bisa langsung bertindak. Melihat kondisi yang terjadi terdapat beberapa pengaturan TPPU hasil dari perdagangan narkotika yang menyebabkan pelanggaran atas asas presemption of innocence, maka dalam penelitian Yuni selalu menekankan perlunya pengaturan yang sesuai dengan delik tindak pidananya. Crime control model dan due process of law sangat diperlukan dalam penegakan dan penanggulanngan TPPU. Sebagai ahli hukum dan profesi legal complience specialist Yuni merasakan bahwa nilai-nilai budaya Karo memberi kontribusi yang signifikan dalam dirinya. Karena itu, ia merasa bersyukur dilahirkan sebagai orang Karo dan beru Ginting, “sebab manusia tidak bisa memilih orang tua yang melahirkannya” ujarnya. Ia merasakan sendiri, sebagai beru Ginting ia memiliki rasa percaya diri yang cuk-

KATANTARAS

Edisi 5 2020 6 Februari Maret 2020

up tinggi dalam menghadapi berbagai keadaan dan situasi. Tidak ada beru Ginting yang tidak pemberani, ujarnya mantap. Sifat seperti itu penting bagi dirinya didalam beradu argumentasi hukum dengan pihak lain tanpa merasa gugup atau gentar.

Salah seorang figur keluarga yang ikut membentuk dirinya adalah Neneknya. “Saya sangat bersyukur atas figur Nenek Ribu” ujar Yuni. “Nenek Ribu selalu mengingatkan kami akan ajaran-ajaran yang harus jadi jemaken nggeluh baik dalam pekerjaan maupun dalam pergaulan” ujar Yuni. Ajaran itu disebut Nenek Ribu sebagai “Cikepen Si Lima” yaitu Tek Man Dibata (percaya kepadaTuhan), Keteken (percaya diri), Kehamaten (sopan san-

Bersambung ke Halaman 28

25

L

n

a

nci NGEB a B o

AS

K

T N A E R D E

PENGKEBET TIM SUKSES Tidak lama lagi diadakan pilkada 2020. Rakyat akan memilih pemimpin baru, bupati dan wakil bupati, untuk masa kerja 5 tahun kedepan. Maka masing-masing calon sudah barang tentu akan membetuk tim sukses dengan tugas utamanya membuat calon yang mereka usung, atau dengan kalimat yang telpus-telpus, calon yang membayar mereka, untuk bekerja agar dapat terpilih jadi Bupati Karo tahun 2020 – 2025.

Beberapa guru SMA Pedas Beluh seperti Pak KSG, guru Kewarganegaraan, Pak TDK, guru Sejarah dan Pak KST, guru Ekonomi, sedang berkumpul dan berdiskusi tentang hal itu di Kedentaras. Tidak seperti biasanya, kali ini hadir seorang pendatang baru, Pak ST, guru Sastra yang beberapa puisi dan cerita pendeknya pernah muncul di koran lokal.

Dari sudut pandangan Perkede dan kawankawan diskusi para guru itu kali ini cukup memuaskan. Pesanan mereka tidak hanya secangkir kopi lalu ngobrol selama berjam-jam. Tapi mereka juga memesan cimpa unung-unung, cimpa tuang dan jong labar buatan Nini Rahu yang dititipkan disana. ”Sekarang sudah mulai terjadi kasak kusuk tentang pembentukan tim sukses” ujar Pak KST membuka percakapan. “Kalau kutengok, kebanyakan orangnya yang itu itu juga…maksudku yang sudah berpengalaman”

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

“Berpengalam kam bilang macam mana maksudndu silih? Sudah ahli kah?”

“Yeak, uga gelarna… E kin dahinna mbarenda nari, e pencarinna bas tiap pemilu bagepe bas pilkada” jelas Pak KST sambil terkekeh-kekeh sambil menggosok-gosok hidungnya dengan jari tangan.

“O begitu rupanya, Berarti sudah berpengalaman dan jaringannya pun luas di desa-desa di seluruh kecamatan di Taneh Karo” sahut Pak KSG. Ia kenal seorang anak kutana yang sudah beberapa kali menjadi anggota tim sukses baik caleg maupun calon bupati yang seperti dijelaskan Pak KST itu. Setiap pemilu atau pilkada orang itu berhasil mengantongi uang puluhan juta rupiah. Rumahnya besar, dan punya mobil tiga.

“Tapi ula kita silap. Anggota maupun ketua tim sukses itu semua menipu saja kerjanya” berkata Pak ST dengan ketus. Ekspresi wajahnya menunjukkan rasa jijik “Menipu dalam tanda petik ya” ia melanjutkan. “Sebab tugas tim sukses kan mempromosikan calon yang mereka usung. Pastilah yang mereka ceritakan yang bagus-bagus dan yang hebar-hebat saja tentang diri sang calon itu” “Ya macam mana lagi, memang seperti itulah tugas tim sukses” ujar Pak TDK. “Itu wajar saja saya kira”

26

“Tapi kalau kita lihat dari segi yang hakiki, apa yang dilakukan tim sukses itu kan memberi pujian dan sanjungan habis-habisan tentang diri si calon, itu kan sanjungan palsu. Kalaulah benar pasti terlihat dari rekam jejak calon itu” ujar Pak ST. “Jadi, sanjungan palsu sebenarnya merupakan penghinaan yang berkedok pujian”.

Semua peserta diksusi mengangguk-angguk tanda setuju, dan merasa terpesona akan pandangan Pak ST yang sangat kritis itu. Kata tuhu kal. Termasuk penghuni kede juga, terutama Tamburakrak II mengamininya. Ia merasa dapat amunisi yang bisa di pergunakan manakala melihat Ale Rudang disanjung habis-habisan oleh pemuda-pemuda di kawasan itu.

Ia akan katakana pujian itu perangkap (padahal ia sendiri sering memuji kecantikan Ale Rudang).

“Sanjungan palsu sama dengan penghinaan berkedok pujian….Mantap bandu e Pak ST” “Ma bage kin. Igalari si calon gelah tim sukses nebu-nebu ia. Ma enggo pesong” sahut Pak ST. “Emaka adi jadi tim sukses pasti daten nanam melam, apai denga ka adi calonnna e si menang.

Pasti daten proyek.”

“Uga, ise singgit jadi tim sukses? Pak TDK mulai menyodorkan peluang emas. Sudah ada orang yang menghubunginya untuk mencari anggota tim sukses yang lihai dalam berbicara. Sebagai seorang pendidik Pak TDK tidak tertarik atas bujukan itu.

“Kita enda guru, pendidik, la mehuli jadi corong politik” sahut Pak ST seraya menyuput kopi. “Sada nari kopi ndai enta..!” serunya kepada Perkede. “Ras isapna sada, jisamsu. Ula lupa colokna.”

“E minakna nge penggorengna, begitu pandangan umum sekarang” ujar Pak TDK. “Saja adi kita guru sekolah ikut tim sukses terpaksa la ngajar piga-piga minggu dekahna. Banci kita meling ban direktur”.

“Adi misalna direktur pe ikut jadi tim sukses, e uga?”

Mendegar celutukan Pak KSG itu mereka tertawa terbahak-bahak dengan badan terguncang-guncang seperti kena stroom. “E nggo nuhnah kal” seru Pak ST sambil mengusap air mata, masih terkekeh-kekeh dan nafasnya mulai tersengal-sengal.

Beberapa menit kemudian gadget Pak TDK

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

berdering. Segera ia menjawab dan berbicara dengan suara cukup keras sehingga semua koleganya mendengar dengan jelas. Rupanya yang menelepon adalah ketua tim sukses dari salah satu bakal calon bupati yang dikenal sangat royal main duit. Lenga lit, sabar kam lebe, pagi kedun enda aku erkata ya….Ue ue. Enggo kuangka…mantap yah adi bage kin….Labo aku sangsi…Ma enggo ndekah kam kutandai…..Kami paksa cakap-cakap i Kendetaras…reh kam kujenda min…E nggo cocok…timai kami”.

“Bas ketua tim sukses salah sada balon bupati si galang mbelin gajutna” ujar Pak TDK menjelaskan.

“Pindona kudarami jelma si cocok jadi anggota tim sukses. Kurang lima kalak nari. Kentisik nari reh ia ku keded enda” “Lit kutandai sekalak jelma si beluh kal ngerana. Adi pemetehna kerna adat terberita kal” berkata Pak KST. “Beluh ngerana jadi syarat utama kin” “Si kukataken e seh kal beluhna, mantan tukang koyok lah kapndu, perbinaga tambar mbarenda ku tiga-tiga” berkata Pak KST. “Ise gelarna? Adi terberita kin, pasti enterem kalak si nandaisa” “Tadukan Ginting” “Adina ia kin e payo beluh ngerana…la beluh ngerana ngenca, ngelucu pe banci ka” “Umurna asakai kira-kira?”

“65 tahun” Setengah jam kemudian munci dua orang berpenampilan perlente di pintu kede. Mereka adalah pencari anggota tim sukses yang handal. Pak KSG memperkenalkan mereka kepada koleganya sesama guru. Pria yang paling perlente, berkalung emas dan jam tangan mahal dengan rantai kuning emas mengkilat di pergelangan tangannya. Yang satu lagi, ajudannya berbadan tukang pukul bernama Jenggi Singarimbun.

“O Perkede, bagenda enggo reh Pak Sitepu ras Singarimbun mergana, baba kujenda si entebu-entebu ndai. Kopi Susu dua ras isap kretek simegergana tersada bungkus kami kerina” teriak Pak KSG dengan

Bersambung ke halaman 48

27

Yuni Priskila br Gintintg Suka tun), Megenggeng (tidak mudah putus asa), dan Metenget (waspada dan cermat).

Yuni yang lahir dari pasangan Arjuna Ginting dan Hermina br Bangun menjadi dosen tamu di beberapa universitas swasta memberikan mata kuliah Hukum Pidana.

Dunia akademik dalam ilmu hukum selalu berbicara tentang keadilan, karena itu Yuni mengagumi filosofi Sokrates yang dalam hidupnya selalu mencari kebenaran yang bisa berlaku untuk selama-lamanya. Entah ada atau tidak kebenaran seperti itu mernjadi perosalan lain, tapi dalam proses itu sudah barang tentu kebenaran selalu ada dalam pikiran Sokrates dan terlihat dalam perilakunya, ujar Yuni.

Sekalipun hidupnya setalu berkutat dengan masalah-masalah hukum yang nota bene topik yang serius, tapi Yuni mempunyai sisi kehidupan yang lain. Ia menyukai musik yang bernafaskan pemujaan dan penyembahan (symphony worship) seperti lagu berjudul “Ujilah Aku Tuhan” menjadi kesukaannya.

Selain musik rokahni, lagu Karo tak luput dari hidupnya, dan salah satu lagu pujaannya berjudul “Bapa-Nande” ciptaan Imanuel Efrata Ginting yang syairnya berkisah tentang perjuangan ayah dan ibu yang bekerja keras demi memenuhi biaya pendidikan bagi anaknya.

Syairnya memang sangat menyentuh, diantaranya ungkapan dalam lirik lagu itu “ersada kuidah iluh ras panasndu e ….“ Sebagai anak tertua, Yuni punya dua orang adik

KATANTARAS

Edisi 4 6 Januari Maret 2020 2020

Charly Comando Bravo Ginting dan Samsigar Ginting, ia harus dapat menjadi contoh bagi kedua adiknya. Baik dalam pendidikan maupun dalam kehidupan spiritual. Memang filosofi hidup yang dianutnya : terampil, berbudi baik, jujur, dan menjadi saluran berkat, menjadi inspirasi bagi mereka dan bagi lingkungan sosialnya.

Bulan Maret 2020 mendatang Yuni akan mempertahankan desertasi di hadapan sidang terbuka akademik di Universitas Pelita Harapan. Sekalipun bukan menjadi targetnya, namun mengingat usianya yang masih muda, sangat terbuka kesempatan baginya untuk mengejar prestasi selanjutnya.

Sebagai perbandingan, Ima Mayasari dari Jombang, meraih gelar Doktor Ilmu Hukum di usia 28 tahun di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) dan diberitakan sebagai doktor Hukum termuda di FH UI. Hikmahanto Juwana, mencapai gelar profesor pada usia 36 tahun, merupakan professor termuda dalam sejarah Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI). Kemudian Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej Guru Besar Hukum Pidana pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM), Yogyakarta. Ia meraih gelar tertinggi di bidang akademis tersebut dalam usia 37 tahun.

Kita harapkan Yuni akan mencapai banyak hal dalam usia muda dan akan mengharumkan nama suku Karo. Dan memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan ilmu hukum di Indonesia di masa mendatang. (Mama Iting)

28

28

Pa Katan

ras

Pa taras

TEKNOLOGI INFORMASI Pa Katan: Kai kin situhuna teknologi informasi ningen e sobat? Bas perpulungen pe kuidah gundari e rusur icakapken. Perlu kita menguasai teknologi informasi, gelah ula ketadingen, bage nina kubegi.

Pa Taras: Teknologi informasi e emkap teknologi siigunaken guna empeseh informasi ku belang-belang doni enda.

Adi perlu kita nehken tenah man kade-kade, sitalduk nomor hand phone-na ngerana kita tah sikiremken tenah e alu sms. Em contohna. Adi perlu kita erlajar kerna cara nuan ras ngarak-ngaraksa, banci sibuka mesin pencari Google.com. Adi merhat kita ndedah Lyodra ngendeken lagu Rudang-rudang Kegeluhen bas acara Indonesian Idol sienggo lepas, sibuka YouTube.com. Kune lawes ateta ku Jambur ndahi kerja-kerja, si klik aplikasi Gojek ntah Grab ndilo supir gelah kita taruhkenna. Kune lawes ka atenta ngepar lawit banci ka si klik aplikasi traveloka.com nukur kartis kapal terbang.

Pa Katan: Nina Pa Gondrong, labo perlu kel anak-anakta ibereken hand phone, android tah lap top. Lanai kari diatena kai pe, er-hand phone – hand phone saja kari dahinna medak erpagi-pagi seh tengah berngi.

Pa Taras: Ena bali nge ras ibereken sekin man danak-danak, ence rentesina bide juma kalakah piah enggo kita ndandangi nggalar utang. Ertina, adi sibereken pe hand phone, perlu nge siajari uga makesa guna keperlun kai, bange ngah sobat.

Pa Katan: Si kuidahna lanai kuakap teh anak-anak e mehamat ngerana kidekah enggo itandaina teknologi informasi ndai. Ndilo bulangna, Bul nina; ence ndilo kilana, Kil nina; bage kape ndilo turangna, Tur nina. Uga kap ko e? Ence gedang-gedang nu ari cikep-cikepna lalap hand phone; Lit tempa lalap siperluna bas hand phone-na e. Lit ka kuakap tempa perpayona belas-belas Pa Gondrong ndai.

Pa Taras: Ena me ningku ndai. Anak-anak perlu iajari ras perlu kita mediate kerna uga ia mpergunaken hand phone ndai. Arah ajar sinibereken kita e nge ia banci erlajar kerna uga ngerana mehamat. Bage ka pe arah ajar sibereken kita e nge ia banci ngatur penggunaan hand phone-na e. Adi lit si la payo siakap, sikataken bana; siajari ia.

Pa Katan : Oh tambah menda latihna. Nggo tambah-tambah ka dahinta ngurusi anak-anakta kenca nggo berkembang jaman enda ndai.

Pa Taras: E bage kin nge sobat lamaku. Setiap lit perkembangen, tambah nge enda si man kuiten.

Pa Katan : Piah kurang waktunta ku kede kopi.

Pa Taras : E uwe kel Sobat. Harus terbeluh mbagi-bagi waktu.

Pa Katan: Uga nge dage e? Me lit dage perpayona belas-belas Pa Gondrong ndai?

Pa Taras: E labo bagena. Melala kang pemeteh simehuli sibanci datken anak-anakta e bas teknologi informasi e nari. Sekalak anak kalimbubunta i Jakarta, enggo jadi pejabat tinggi bas perusahaaan internasional erkiteken kebeluhenna bas teknologi informasi enda ndai.

Pa Katan: .... Galari tehta nak. Ndo kupeluar lebe lembunta!

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

29

Kabupaten Karo Memerlukan Produksi Kata Oleh Analgin Ginting Motivator Level 5

Sebuash kisah dari abad pertengahan yang sangat mencerahkan. Juga relevan sepanjang masa.

Suatu ketika di salah satu biara diperbatasan Eropah dan Asia, Sembilan orang Pastor / biarawan duduk termangu di tempat duduknya masing masing. Pastor yang hari itu bertugas memasak dan menyediakan makanan, melaporkan bahwa bahan makanan tinggal satu minggu lagi. Setelah itu habis.

Mereka termenunng larut dalam imajinasinya masing masing. Pikiran mereka berada ditengah tengah antara khawatir, menyesal, pesimis dan nyaris putus asa. Sumber uang untuk membeli makanan dan seluruh keperluan biara itu datang dari sumbangan orang tua yang menyekolahkan anak anaknya di Biara itu . Lama kelaman jumlah yang belajar disitu berkurang sampai habis sama sekali. Tidak ada murid berarti tidak ada uang, tidak ada makanan.

Tampak luar dari biara itu pun sedikit menye ramkan, seolah tak diurus, rumput rumput liar dan tanaman lain dibiarkan begitu saja, tidak ada perawatan tidak ada pembersihan. Seolah tak berpenghuni namun ada 9 orang pastor tua, lemah dan sulit bergerak tersisa di dalamnya. Itulah sebab penduduk sekitar, dan yang dalam perjalanan pun memilih untuk tidak lagi melewati Biara. Karena efek seram dan putus asa yang dipancarkan.

Ditengah puncak perenungan masing-masing dalam wajah serba kusut, tiba tiba seorang biarawan berseru dengan wajah ceria optimis dan mulai berkata, “ Aha, aku ingat sekitar setahun yang lalu ada seseorang yang mengatakan kepadaku, bahwa tidak berapa jauh di Selatan biara kita, ada sebuah tempat yang sering didatangi seorang Ulama untuk bersemedi dan berdoa”.

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

Perkataan ini awalnya disambut dingin biarawan yang lain, akan tetapi setelah beberapa saat seorang diatara mereka berkata, “kita harus mendatangi dan bertanya kepada Sang Ulama itu, apa yang harus kita lakukan. Sebab harus ada yang kita lakukan”, timpal nya lagi.

Saya setuju dan kita harus mengutus salah seorang dari kita yang paling muda, dan paling kuat untuk mendatangi Sang Ulama itu, sambut biarawan yang lain.

Setelah beberapa lama berdiskusi beradu argumentasi, akhirnya mereka sepakat mengutus seorang biarawan yang paling muda dan paling kuat untuk pergi mencari dan menemukan sampai dapat Sang Ulama, serta harus memohon petunjuk atau Inspirasi dari Sang Ulama. Padahal usia mereka semua sudah diatas 75 tahun. Ada setitik optimisme mengiringi keberangkatan sang biarawan yang diutus.

Setelah beberapa lama berjalan dan mencari, akhirnya bertemu lah utusan biarawan ini dengan sang Ulama di sebuah tempat yang indah dan teduh serta nyaman untuk bersemedi dan berdoa. Mereka berdua saling member salam, saling memperkenalkan diri, dan mengambil tempat untuk berbincang.

Biarawan ini lalu menyampaikan situasi biara yang mereka tempati, lalu bertanya kepada Sang Ulama, apa yang harus mereka lakukan.

Kaget lah Sang Ulama mendengar pertanyaan dan permintaan biarawan ini, dan dengan elegan menjawab, “Masakan aku memberi nasihat kepada Bapak semua, seharusnya aku yang lebih muda ini lah yang bertanya kepada bapak dan semua temanteman Bapak. Aku tidak punya jawaban terhadap situasi Bapak, maafkan daku, katanya merendah sam-

30

bil sedikit membungkukkan badannya.

Sang biarawan mendesak, dan berkata bahwa sang Ulama pasti punya ide, dan petuah. Lalu dia pun teringat akan pesan teman temannya yang berkata, “Jangan pulang sebelum dapat jawaban dari sang Ulama”. Oleh sebab itu dia tidak mau beranjak, dan bertanya terus dan menerus. Sang Ulama pun tetap bersikeras bahwa dia sama sekali tidak punya jawaban, tidak punya petuah dan tidak punya saran kepada sembilan orang biarawan ini . Namun dia juga melihat dan kagum akan utusan biarawan ini yang tetap setiap menunggu jawaban, dan memperhatikan deng an penuh seksama setiap kata yang keluar dari mulut sang ulama.

Saudaraku biarawan, kata Sang Ulama dengan penuh lemah lembut, setelah sekian belas jam mereka berdiskusi dan berdoa masing masing, “Aku tidak punya ide dan gagasan sama sekali, kecuali sebuah keyakinan”, katanya sambil memandang wajah sang biarawan.

Apa keyakinan Bapak, kata biarawan ini deng an sangat antusias. “Aku punya keyakinan bahwa salah seorang dari kalian masih mungkin menjadi Paus di Roma”, kata sang Ulama sambil matanya menatap tajam ke atas Mendengar perkataan ini, sang biarawan ibarat disiram air super segar, segera berbinar wajahnya.

Dan segera dia menjabat tangan serta menggoyangnya berkali-kali, sambil berkata terima kasih, terima kasih dengan wajah yang sangat ceria, sehingga wajahnya kelihatan lebih muda dari sebelumnya.

Dia pamit, untuk berpisah , dan tak lupa membungkukkan badannya tanda hormat , dan segera berlalu dari hadapan sang Ulama.

Rupanya delapan orang temannya, sudah menanti nanti dari tadi, ingin segera mendengar apa yang harus mereka lakukan, untuk mendapatkan murid kembali, untuk mendapatkan bantuan kembali dari orang tua murid yang belajar di biara mereka.

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

Mereka menanti di ruangan tempat mereka berdiskusi di biara itu.

Begitulah, sesampainya sang utusan biarawan tadi di padepokannya, segera mereka menyambar dengan pertanyaannya dalam gaya bertanyanya masing masing.

Tidak ada jawaban dari sang Ulama itu, katanya sedikit bersandiwara dengan mimik dibuat sedih.

Berjam-jam aku bertanya, dia tidak memberi jawaban, bahkan balik berkata bahwa dia yang perlu bertanya kepada kita semua. Saya pun hampir putus asa, sampai suatu ketika dia menyampaikan keyakinannya tentang kita, katanya kemudian. Segera wajah 9 orang ini berseri seri kembali, dan dengan matanya dan hatinya menanti penjelasan lanjutan Dia berkata begini katanya kemudian, “Aku punya keyakinan bahwa salah seorang dari kalian masih mungkin menjadi Paus di Roma”.

Sungguh ajaib kata kata ini.

Segera membawa sembilan orang biarawan ini ke dalam imaginasi suci yang mengandung optimisme luar biasa. Segera terjadi perubahan, segera terjadi tanda tanda kehidupan. Mengapa ?

Karena setiap orang berfikir, mungkin aku yang akan menjadi paus. Kalau aku mejadi Paus, aku butuh teman dekat yang bisa membantuku, seseorang yang sangat kupercaya. Seseorag yang selamanya setia kepada ku, dan tidak akan menentang kebijakan yang akan kulakukan.

Yang lain berfikir , kalau dia atau dia, atau yang lain diangkat menjadi Paus, apakah aku diajak atau tidak menjadi pembantunya. Kalau aku tetap disini, tidak diajak maka kesulitan tetap akan kulalui dalam kesepian yang mencekam, dan membosankan , pikirnya pula.

Lalu muncul lah sesuatu yang sangat tidak terduga, setiap orang biarawan ini berusaha bekerja dan

31

berbuat sebaik mungkin di depan teman temannya yang lain. Sebab pikirnya, aku perlu menunjukkan kerajinanku dan etos kerjaku, supaya teman teman ku ini mempromosikan dan memilih aku jadi paus.

Yang lain berfikir, “Aku perlu menunjukkan kerajinan dan etos kerjaku, serta keceriaan ku supaya aku diajak temanku itu jika kelak dirinya terpilih jadi Paus.

Begitulah setiap hari mereka berbuat, bekerja dengan antusias , membersihkan semua yang perlu dibersihkan, sambil bernyanyi bersuka cita, menunjukkan pekerjaannya di depan teman temannya.

Tanda tanda kehidupan mulai terlihat, nyanyian pujian ceria pun terdengar, sehingga setiap ada orang yang lewat di depan biara mereka, terheran dan ingin sejenak melihat ke dalam. Lama kelamaan ada orang tua yang menitipkan anak nya untuk belajar, karena ketika semua biarawan ini saling memperhatikan dan saling berbuat baik di depan teman temannya, maka daya tarik biara itu semakin memikat.

Betapa, sebuah kalimat atau sebuah perkataan dapat mengubah secara total keadaan buruk dan keter purukan. Awal dari perubahan besar dan mendasar adalah sebuah kalimat ditambah dengan keyakinan.

Keadaan Kabupaten Karo saat ini barangkali mirip keadaan biara itu sebelumnya. Pesimis, tidak terurus, menyeramkan, semua penduduknya dan pemimpinnya larut dalam pikiran negatifnya masing masing. Produksi kata-kata yang negatif muncul bertubi-tubi, medsos dan semua alat komunikasi serta tempat berkomunikasi hanya berisi saling menyalahkan dan saling menghujat.

Lalu tidak ada kata positif dan keyakinan positif yang ditaburkan. Sekalipun ada kata atau publikasi dari pemimpin, segera dilihat negatifnya. Narkoba, judi, korupsi, dan babi sakit yang paling banyak muncul dalam percakapan percakapan maya maupun darat. Bagaimana keluar dari situasi ini?

Manurut hemat saya Kabupaten Karo membutuhkan dua hal yang dibangun dari kesadaran diri masing masing pihak siapapun dia.

Yang pertama adalah ada produksi kata-kata positif dari si Pemimpin lalu diucapkan dalam momen yang pas. Di radio, di medsos, di jambur, di rumah ibadah bahkan di kede kopi atau cafe cafe yang sangat bertumbuh subur di Berastagi dan Kabanjahe serta seluruh kota dan desa di Kabupaten Karo.

Kata-kata positif yang menimbulkan optmisme dan keyakinan ini harus ditebar terus menerus oleh orang orang yang pas. Orang yang pas maksudnya adalah orang yang menyampaikan Kata (Logos) dengan

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

jelas dan mudah dicerna, mengandung muatan yang menimbulkan emosi positif (Pathos) orang yang terpercaya / Trusted People karena bekas nya atau track record nya (Ethos) . Kita akui, kecuali dalam lingkungan terbatas di gereja, mesjid atau vihara maka di temapt lain kata kata yang mengandung Logos, Pathos dan Etos ini sudah sangat jarang ditebar dan dikumandangkan.

Syarat kedua ada dalam diri masyarakat, bagaimana agar semua kata-kata positif tadi tidak dicampur aduk dengan berita berita hoax dan pikiran pesimis. Kata-kata positif yang didengar harus dipisah dengan kata-kata guyonan, kata-kata anggap remeh, kata-kata yang negatif. Kata- kata positif yang didengar harus segera dipraktekkan, harus segara dilakukan, harus segera dijadikan komitmen untuk menuju perbaikan. Tidak ditunda-tunda, tidak nanti atau besok atau minggu depan, tapi sekarang.

Dalam situasi yang serba pesimis dan banyak hoax dan kepalsuan saat ini, maka kata kata positif ini lah yang menjadi awal perubahan, seperti yang dialami oleh sembilan orang pastor/biarawan tua yang sudah hampir putus asa. Namun akhirnya berawal dari satu kalimat hasil perubahannya sangat significant dan berdampak sangat meyakinkan.

Kesimpulan Ke depan Kabupaten Karo memerlukan pemimpin yang mampu dan fasih memproduksi kata- kata yang positif dan membangkitakan inspirasi untuk segera bertindak . Seseorang yang positif dan kuat di Logos, Pathos dan Etos nya, supaya masyarakat percaya dan mau menerima, merenungkan dan melakukan. Kata-kata yang keluar dari tokoh tokoh agama yang dikenal luas masyarakat , ketua moderamen, ketua synode, para alim ulama dan tokoh tokoh yang lain.

Disamping produksi kata -kata itu, maka harus ada kelompok masyarakat yang mendengar dan mau untuk menerapkannya segera. Kelompok-kelompok yang jauh dari hoax dan kalimat yang mengandug kebohongan. Tidak perlu banyak anggotanya, namun punya dan niat untuk segera melakukannya.

Kelompok yang optimis sekali akan kemenangan jika dilakukan prosesnya dengan sungguh-sungguh,. Seperti kelompok kelompok pendukung Lyodra Br Ginting sebagai pemenang Indonesian Idol Saya sangat yakin, jika produksi kata-kata postif ini bisa kita tingkatkan maka akan segera muncul pergerakan-pergerakan di tengah masyarakan Karo yang akan membawa kepada situasi yang lebih produktif, nyaman, manusiawi dan damai sejahtera.

Bujur melala ras mejuah juah kita kerina.

32

NDUNG-NDUNGEN POLITIK Pdt.Albert Purba, M.Th Politik labo banci sirang ibas kasa kai si ilakoken kita ibas geluh enda. La lit dampar kegeluhen si la ertalinken ras politik. Salah sada damparna e me milih pemimpin daerah ntah pe semal ibelasken Pilkada Ibas si e arus sieteh dingen perlu metenget, kiniulin kuta (daerah) melala kal ipengaruhi kualitas Pilkada ras ise si terpilih jadi pemimpinna. Guna si e, perlu metenget ras megermet dingen perlu itandai ise kin si bujur ras si iakap kita banci maba kiniulin. Pemimpin si la mehuli (mpedalan duit, la kreatif, la inovatif, rsd) labo banci maba daerah si ipimpinna ku tengah. Guna si e, pemilih arus bujur gelah terpilih pemimpin si bujur. Sabab lit sada belas-belas bas politik enda, nina, “Rakyat yang bodoh, akan memilih pemimpin yang bodoh pula.” E ertina, rayat ntah pemilih arus pentar maka pentar ka kalak si ipilihna.

Ibas kesempaten enda, kusuratken Ndung-ndungen ntah pe ibas cakap Melayu igelari “Pantun” si isina kerna politik. Engkai makana politik kusuratken alu Ndung-ndungen? Sabab ibas ndung-ndungen, lit unsur “keindahan bahasa” bagepe pesan si jelas. Mbera banci jadi dalanta rukur, nungkun-nungkuni pusuh rikutken ertak-tak kerna calon-calon si maju ibas Pilkada i daerahta sekalak-sekalak.

Kata Persentabin Enda nde bangkar binagan ku tiga, o ari Turang Baba luahta adi ku Kuta Buluh Erlajar-lajar aku melasken kata, Nande-Bapangku Ija lepakna ula tama ku pusuh Adi buah jera bijina pe kitik-kitik Baba ku Lau Dah suan duru titina Sendah ngerana me aku kerna politik Kata sengkebabah mbera mbelin ertina Kusabi cingkeru, page kupas-pas La kal kuarap kena ketadu Sentabi me ningku o pe ‘ku erbelas Mbera tuhu kari atendu

Persinget Gelah Milih Kalak Si Bujur Mbue siri-siri, buen denga pacat Erlimpun-limpun i babo tapin Jaga kal diri makana la kicat Ula kal salah bas milih peminpin Rembus angin erputur-putur Ndokum mbungkar meruah uratna Adi sipilih peminpin la bujur Kita nge pagi si maba beratna Enda es lilin, es lilin Surabaya

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

Bahan man luah, luah ku Semarang Ula kal pilih, ula kal percaya Adi lit calon, erbahan si terlarang ‘Di tape cingkeru nanamna entebu I Pancur Batu banci itukur ‘Di milih bupati kal pagi atendu Pilihlah kalak si bujur ukur Gule cibakut adumna cinur cekala Nangka nguda bahan ura-urana Calon si jahat babaina rayat cilaka La ‘kapna ndobah gelah seh sura-surana

Persinget Maka Ula Ngelakoken Money Politik Erpagi-pagi naruhen itik Tama ku sagak ‘lah ipedemken Ula aloken money politic Ulih encari gelah inemken Kopi ras susu tama ku gelas ‘Di gelas lume ula benterken Ula aloken duit la jelas Ulih encari gelah tukurken ‘Di mbergeh wari kisat kemuit

Bersambung ke halaman 47

33

MANUSIA DAN PUISI ULASAN DUA PUISI TARIGANU Oleh Musafir Kelana Sembiring

Manusia mendambakan kebahagiaan, tetapi sejarah kemanusiaan penuh dengan kepedihan dan kegetiran. Suka dan duka, senang dan susah, sukses dan gagal, sehat dan sakit, datang silih berganti.

Segala sesuatu memang diciptakan Tuhan berpasang-pasangan, agar semua punya arti dan dapat dihayati. Dimana letak kebahagian yang sesungguhnya, yang sejati, yang bertahan lama? Itu hanya ada, ketika manusia mau memahami diri sendiri dan mampu berdamai dengan diri sendiri.

Lalu, apa makna puisi bagi kehidupan?

Karya sastra, prosa atau puisi, merupakan suatu ungkapan kemanusiaan dalam menghayati dan melukiskan kehidupan dalam bentuk kata-kata, rangkaian dan untaian kata-kata, untuk menunjukkan suatu makna..Melalui karya sastra, termasuk puisi, manusia dapat belajar memahami dan merenungkan kehidupan ini dengan segala persoalannya.

Masalah kehidupan adalah bergerak diantara kutub-kutub yang berbeda bahkan bertolak belakang, mencari kebahagiaan diantara berbagai macam kekecewaaan dan keterbatasan. Seperti ungkapan dalam sebuah cerita pendek Seno Gumira Ajidarma “dia merasa bahagia dalam ketidakbahagiannya, dan merasa tidak bahagia dalam kebahagiannya”. Kita tidak hidup dalam “dunia sebagaimana kita idealkan”.

Untuk itu, manusia harus terus berjalan, menapaki hari-hari, sampai ke titik akhir yang mampu dijalani.

Saya membaca “Pincala”, antologi puisi Karo Indonesia yang ditulis Tariganu dan diterbitkan tahun 2004. “Pincala” berisi kumpulan puisi yang mengingatkan kita tentang ragam kehidupan. Kita baca salah satu puisimya berjudul “Cucut Ciké Cur” di dalam

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

“Pincala’ (h.237): Cucut-cucut ciké cur ibayundu jadi pernakan sada kata sada perukur aku ku juma kéna erdakan Reh me udan muatku ku juma singgah cicio i kedé Pa Cimpa sapo kedéna i kemuhen dalan kopi itangger kuanggeh rimna Ikut kundul i kedé kopi ndédah TV berita doni la kugejap isap kusagan juma lolo kurang pendahi Cucut-cucut ciké cur isap kusagan sekali nari berita TV pedauh ukur juma terulang lupa idahi Cucut-cucut ciké cur TV la lépak ukur meturtur Kata “cucut” jarang didengar, terutama oleh mereka yang hidup di kota; dengan mengulang kata “cucut” dalam bentuk jamak pada awal baris pertama dan diikuti baris kedua, kita segera dapat menangkap bahwa “cucut” adalah nama tumbuhan sejenis pandan (ciké) yang kecil (cur) dan biasa dianyam menjadi bakul (pernakan) tempat nasi yang halus dan dapat mempertahankan aroma alami nasi yang diwadahi lebih lama.

Sajak ini merupakan sebuah fragmen kehidupan seorang pemuda desa yang ‘sepakat satu

34

kata’ dengan kekasihnya yang sedang menganyam“cucut” menjadi “pernakan”, bahwa dia yang ke ladang (juma) dan kekasihnya “erdakan” atau masak menyiapkan makanan (kuplet pertama); Dalam perjalanan ke ladang, hujan turun. Sang tokoh (aku) singgah berteduh di kedai Pa Cimpa yang berada di sebelah kanan jalan. Semerbak harum kopi yang sedang dibuat disana, tercium olehnya.( kuplet ke-2); Dan dia pun ikut nimbrung duduk di kedai kopi. Nonton TV berita dunia. Dia tak sadar menyulutkan sebatang rokok. Dan saat itu pula terjadi konflik internal didalam batinnya. Bahwa pekerjaan di ladang akan terbengkalai kalau tidak dikerjakan (kuplet ke-3); Kuplet ke-4 baris pertama kembali dengan Cucut-cucut ciké cur menampakkan sang tokoh kembali teringat kepada kekasihnya yang ditinggalkannya sedang menganyam pandan di rumah. Dan saat itu pula rokok disulutkannya sebatang lagi. Dia sadar bahwa berita TV telah menjauhkan pikirannya dan ladang akan terlantar kalau tidak didatangi; Kuplet ke-5 sebagai kuplet terakhir terdiri dari dua baris. Penyair melukiskan sang tokoh dalam kerinduannya kepada sang kekasih yang menganyam pandan dengan mengulang Cucut-cucut ciké cur sebagai baris pertama dan sekali gus penilaiannya pada baris kedua (dalam upayanya “berdamai dengan diri sendiri”?) mengatakan bahwa ‘TV tak salah’ ( karena punya hak tayang?) tapi telah membuat pikiran luntur atau “meturtur” seperti kepala yang berketombe darimana ketombenya berguguran ketika digaruk.

Penyair tidak mengatakan kapitalisme menggurita menginjak-injak hak anak bangsa. Tidak menyoroti tayangan semacam smackdown ataupun tayangan kekerasan yang berkelebihan dalam bentuk lain yang kurang mendidik, tapi mengakhiri sajaknya dengan sebuah kritik tajam dan sangat halus: TV la lepak ukur meturtur/ ‘TV tak salah pikiran meluntur’.

Sajak ini dibangun seolah membangun sebuah “cerita pendek”. Ada tokoh, ada peristiwa, ada konflik (dalam hal ini konflik internal batin sang tokoh); ada awal ada flash back dan ada akhir yang membuat pembacanya merenung tersenyum simpul.” TV la lépak ukur meturtur”/TV tak salah pikiran meluntur.

Dan “cerita pendek” yang tak lebih dari 100 kata ini disajikan dalam bentuk puisi…

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

Dalam“Bunga Dawa”, antologi puisi Karo Indonesia yang ditulis Tariganu, ada renungan yang mendalam.

“Bunga Dawa” berisi kumpulan puisi yang mengingatkan kita akan kekayaan kebudayaan. Tajuk “Bunga Dawa” menarik seperti “Pincala”. Dawa adalah nama tumbuhan sejenis gandum kecil yang susunan rangkum bunganya melekat pada sumbu utama tanpa tangkai-tangkai yang pendek. Buah/biji dawa sangat disukai burung-burung pemangsa padi. Doeloe budidaya dawa dilakukan secara sambilan pada musim tanam padi. Ditabur pada galengan-galengan sawah atau di selang-seling padi ladang gogo ranca, dengan maksud sentabi (permisi) memberi pakan burung-burung, supaya tidak mengganggu tanaman utama.

Tiba saatnya musim panen, keluar Cimpa Dawa (Kue Dawa) yang dibuat dari tepung dawa dan gula merah atau madu. Kehadiran cimpa dawa menandakan panen yang melimpah ruah; menandakan burung-burung bersahabat menyisakan bagian manusia yang memberinya kehidupan. Semua wajah menjadi cerah penuh kebahagiaan. Orang tua dan nini-nini penuh senyum, bangga melihat anak cucu mereka dapat menyuguhkan cimpa dawa karena pembuatannya tidaklah mudah dan memerlukan ketelitian serta ketekunan yang luar biasa dalam mengumpulkan biji-biji dawa yang lebih kecil dari menir itu.

Dalam antologi puisi “Bunga Dawa” ada cerita yang lebih pendek dari contoh “Cucut Ciké Cur”, tak lebih dari 50 kata seperti “Kena Langkahna”yang dapat diartikan ‘mujur’ atau ‘langkahnya yang mengena’ . Sajak ini seperti fabel menceritakan seekor ular jantan menelan seekor babi hutan. Perutnya menggelembung menjadi berat dan terpaksa diam bertapa siang malam sembari berganti kulit. Setelah ganti kulit sang ular menjadi tambah muda(kuat), liar dan lapar. Ia mengintai harimau yang ngeces dengan liur berleleran. Keduanya bertemu berhantam saling membanting; memukul dari samping dan saling menghempaskan hingga keduanya lelah lemas terkulai tiada daya. Saat itulah liwat seorang pemburu yang mujur mendapatkan hasil buruannya yang besar tanpa harus membuang sebutir peluru pun.

Cerita “Beru Muham” malah labih pendek lagi. Hanya terdiri dari 40 kata. Sang tokoh (aku)

Bersambung ke halaman 46

35

Anthony Ginting Peringkat 3 Dunia

Jakarta, KATANTARAS. Surak aron! Usai ajang Badminton Asia Team Championship 2020, posisi Anthony Sinisuka Ginting di tabel peringkat BWF melesat naik. Pebulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia itu pun mencapai peringkat tertinggi sepanjang kariernya. Berdasarkan data dari BWF tertanggal 18 Februari 2020, Anthony Sinisuka Ginting kini berada di peringkat ketiga dunia. Penampilan luar biasa dari Anthony Sinisuka Ginting yang membawa Indonesia juara pada ajang Badminton Asia Team Championship 2020 menjadi alasannya, seperti dilansir kompas.com.

Hasil tersebut didapat Anthony Sinisuka Ginting berkat penampilannya yang cemerlang sepanjang Kejuaraan Beregu Asia 2020. Ginting kerap menyumbang poin sejak babak penyisihan hingga partai final turnamen yang digelar pada 11-16 Februari di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina. Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat 20 Oktober 1996 ini tersebut

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

sebelumnya menduduki peringkat kelima dunia seusai menjuarai Indonesia Masters 2020. Berdasarkan tabel peringkat BWF, Anthony saat ini sudah mengantongi 78.332 poin.

Di bawah Anthony, ada Anders Antonsen (Denmark) yang mengoleksi 78.012 poin. Antonsen berada di peringkat keempat dunia atau naik dua setrip. Rekan senegara Antonsen, Viktor Axelsen, turun dua setrip di posisi kelima dunia.

Chen Long (China) juga turun dua tingkat dan kini berada di ranking keenam dunia. Peringkat pertama dan kedua dunia sektor tunggal putra masing-masing masih diisi oleh Kento Momota (Jepang) dan Chou Tien Chen (Taiwan).

Atas semua prestasi yang Anthony raih selama ini, ataupun ketika prestasinya sedang jeblok, figur penting yang selalu berada di belakang memberi dukungan adalah ibunya, Lucia Sriati. Ia yang selalu memberikan dorongan terutama ketika Anthony harus menelan kekalahan. Adakalanya membelikan makanan karena Anthony tidak mau meninggalkan kamar hotel .

Berikut update peringkat 10 besar BWF sektor tunggal putra per 18 Februari 2020: 1. Kento Momota (Jepang) 111.918 poin 2. Chou Tien Chen (Taiwan) 80.548 poin 3. Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) 78.332 poin 4. Anders Antonsen (Denmark) 78.012 poin 5. Viktor Axelsen (Denmark) 77.168 poin 6.

Chen Long (China) 76.880 poin 7. Jonatan Christie (Indonesia) 74.590 poin 8. Shi Yu Qi (China) 66.541 poin 9. Ng Ka Long Angus (Hong Kong) 66.502 poin 10. Sai Praneeth B (India) 58.567 poin.***

36

Mengenang

MONANG SINULINGGA Ada satu hal yang membuat Monang Sinulingga dikenang sepanjang masa oleh masyarakat Karo terutama kalangan pecinta catur. Karena, ia telah menorehkan namanya dalam sejarah catur Indonesia. Pemunculannya pertama kali di gelanggang catur nasional tahun 1972, langsung merebut perhatian para pengamat catur. Sebagai pemain alam, pergerakan buah caturnya sering membuat lawan-lawannya merasa terkejut. Antara lain pengorbanan buah catur yang sudah menjadi ciri permainan catur Karo. Buah catur “tidak begitu berharga” sehingga langkah peng orbanan (erbuang) merupakan bagian dari taktik yang membuat lawan terkejut lalu tidak punya pilihan lain selain merubuhkan rajanya.

Itulah yang dilakukan Monang pada kerjurnas tahun 1972 itu sehingga namanya segera populer di dunia catur Indonesia. Saat melawan Master Nasional MHS Nainggolan (DKI Jaya), Monang mengorbankan benteng (tir) untuk kemudian mendapatkan menteri Nainggolan!

Kejutan lainnya, MI Ardiansyah, satu-satunya peserta berpredikat master internasional di turnamen itu, berhasil ditaklukkan Monang. Ketika bertemu dengan pecatur yang tidak kalah hebatnya pada masa itu, MN Arovah Bahtiar, pertandingan berlangsung dengan alot. Terpaksa dilanjutkan keesokan harinya, dan hasilnya, remis.

Tidak pernah ada orang yang menyangka seorang pemuda lugu dan sederhana dari Tanah Karo sekonyong-konyong muncul dan membuat “dunia persilatan catur nasional” geger berat. Beberapa pecatur terbaik Indonesia pada masa itu berhasil ditekuknya dengan permainan yang membingungkan lawan-lawannya. Dengan sendirinya surat kabar dan majalah ternama di Jakarta seperti Sinar Harapan, Kompas dan majalah Tempo memberitakannya diser-

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

tai ulasan sehingga nama Monang Sinulingga semakin terkenal dan dikagumi.

Pada tahun itu juga, Monang Sinulingga mewakili Sumut berhasil meraih gelar Master Nasional dengan nilai 8 dari 14 partai, bersama rekannya Pokan Damanik. Juara turnamen MN Jacobus Sampouw memperoleh nilai 9 ½. Sedangkan wakil Sumut lainnya, Thomas Ginting yang di turnamen itu juga mengalahkan MI Ardiansyah, gagal meraih gelar MN karena permainannya tidak konsisten dan hanya berhasil meraih nilai 5.

Ketika pulang ke Tanah Karo, Monang Sinulingga disambut dengan upacara yang sangat meriah.

Patutlah ia disebut pahlawan bagi orang Karo, karena telah membuat nama orang Karo harum sekaligus mengukuhkan eksistensi orang Karo yang identik dengan gudang catur - kurang lebih seperti Brazil dengan sepakbola.

Bupati Karo pada masa itu Tampak Sebayang memerintahkan agar ipalu gendang sarune ras perkolong-kolongna. Jamuan makan pun diadakan bagi sang pahlawan itu. Bertempat di Gedung Nasional, Kabanjahe, Monang pun melakukan petandingan simultan. Dunia catur di Tanah Karo pada masa itu sangat bergairah lebih dari masa-masa sebelumnya. Nama Monang Sinulingga pun menjadi idiom catur di seluruh kedai kopi. Namanya sering disebut-sebut termasuk dalam nada humor. Misalnya dalam pertandingan catur di kede kopi, ketika posisi lawan sudah demikian sulit sehingga mustahil bisa menang, ada yang nyelutuk “Bicara ilebuhken pe Monang lanai bo tersampat enai”. Kalaupun Monang pun dipanggil ia tidak bisa menolongnya.

Sebagai penghargaan atas prestasi Monang, Pemda Karo pun mengangkatnya sebagai pegawai

37

harian di Kantor Bupati. Karena tingkat pendidikan yang pernah dicecapnya hanya sampai sekolah dasar, ia tetap dibiarkan mengembangkan diri dalam dunia catur. Artinya, hanya untuk urusan gaji saja ia perlu hadir di kantor bupati.

Di balik masa keemasannya itu Monang sempat mengalami periode yang muram. Tepatnya, ia merasa “kesepian” karena tidak punya sparring partner (lawan tanding) yang “wajar”. Harus dengan pengaturan voor (biji caturnya dikurangi), entah 1 kuda/gajah atau beneteng dan sebagainya. Karena catur sudah menjadi panggilan hidupnya, terpaksalah dilayaninya sistem pertandingan dengan “arih-arih” seperti itu, yang memang lajim terjadi dimana-mana di Taneh Karo, tentu saja lit lapikna (taruhan uang).

Bermain catur tanpa taruhan ibarat sayur tanpa garam. Catur ecek-ecek namanya.

Sering Monang kalah dan kalah berarti uang keluar. Tapi begitulah langgam dunia catur di Taneh Karo, pertarungan otak untuk meraup rupiah justru membuat catur jadi menarik dan menegangkan. Salah satu “forum” yang ternama di seluaruh Kabupaten Karo sebagai tempat mangkalnya para jago catur pada masa itu adalah “losed galuh” di Pusat Pasar Kabanjahe. Umumnya mereka itu hidup dari papan catur. Disanalah Monang sering mangkal menunggu lawan.

Monang meninggalkan jejak emas dengan sederet prestasi. Kejuaraan Catur antar kota se-Asia II/1980 di Hongkong, The GM Internatipnal Chess Ratung Tournament di Dacca Pakistan, 1980. Kejuaraan Catur antar kota se Asia III/1981 di Hongkong, Turnamen Catur Master Sirkuit Asia I/1982 di Hongkong, Olimpiade Catur ke 25/1982 di Lucerne Swiss, Kejuaraan Catur antar kota Asia IV/1983 di Hongkong, Kejuaraan Catur antar kota Asia V/1984 di Penang, Malaysia, Olympiade Catur di Nice, Perancis tahun 1974, dan Olympiade Catur ke-26 tahun 1984 di Tessalonika, Yunani Di tingkat nasional, juara 2 beregu putra Pekan Olahraga Wilayah VI se-Sumatera di Lampung tahun 2003, Pekan Olahraga Wilayah I Sumatera-Kalimantan di Padang tahun 1984, Pekan Olahraga Nasional (PON) VIII Jakarta 1973, Catur perorangan terbaik papan pertama PON X Jakarta 1981, juara catur beregu PON X tahun 1981.

Piagam penghargaan yang sudah diterimanya, di antaranya, PON X tahun 1981 mewakili Sumut, Piala Wahono (Direktur Jenderal Bea dan Cukai) tahun

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

1982 di Jakarta mewakili Sumut, atlet senior putra mewakili Sumut di Palangkaraya, Kalimantan Tengah tahun 1995.

Monang Sinulingga, dengan kesederhamaan dan keluguannya, kekal namanya dalam lembaran sejarah Karo, khususnya di bidang sport olah akal itu.

Namanya abadi, beberapa pertandingan Moang yang gemilang tercantum dalam buku tulisan dan ulasan Ds. F.K.N Harahap “Belajar Main Catur dari Master-Master Nasional dan Internasional” yang terbit tahun 1974.

Perlu diketahui, tonggak kejayaan pecatur Karo terjadi tahun 1984. Dari 6 orang kontingen Indonesia ke Olympiade Catur di Tessaloniki, Yunani, 3 orang diantanya orang Karo, yaitu Nasib Ginting, Monang Sinulingga dan Cerdas Barus. Sepanjang sejarah Percasi belum peranah terjadi komposisi seperti itu. Mereka ke Yunani bersama Ardiansyah, Ronny Gunawan, dan Edy Handoko. Dan prestasi Indonesia di olympiade itu cukup lumayan. Berada di urutan ke 29. Pada Olympiade di Nice, Perancis, tahun 1974 dimana Monang Sinulingga turut serta, Indonesia berada di urutan ke 39. Perlu dicatat, penentuan kontingen Indonesia ke Olympiade Yunani melalui proses yang cukup berat. Seleksi dilakukan lewat Kejurnas Catur Ke- 22 tahun 1984 di Jakarta. Keluar sebagai juara waktu itu Edy Handoko dengan nilai 12 MP, disusul Nasib Ginting 11 ½ MP, Ardiansyah 10 MP, Ronny Gunawan 10 MP, Monang Sinulingga 9 ½ MP dan Cerdas Barus 9 ½ MP. Satu hal yang unik dalam turnamen ini, ketika Monang Sinulingga melawan Cedas Barus dalam waktu yang singkat berakhir dengan remis (enggo kita siangkan).

Menurut data ELO Rating FIDE Pecatur Indonesia per 1 April 2008 (sebelum Monang Sinulingga wafat), tercatat elo rating Monang Sinulingga 2295, berada pada urutan 35. GM Cerdas Barus berada pada urutan kelima dengan 2456, MI Nasib Ginting urutan 13 dengan 2397, MF Sarwan Ginting urutan 22 dengan 2355, dan MN Masa Sitepu urutan 46 dengan ER 2267.

Monang Sinulingga meninggal dunia 11 Juni 2008 dalam usia 62 tahun setelah menderita diabetes basah yang mengrogoti tubuhnya selama sepuluh tahun.

Ia dimakamkan di desa kelahirannya, Lingga. Monang Sinulingga meninggalkan seorang isteri, Piah Malem br Ginting dan tiga orang putri dan seorang putera yang semuanya lulusan perguruan tinggi. (Mama Iting)

38

Timan Melawen, Ratapan Kasih Tak Sampai Djaga Depari Oleh Simson Ginting

Timan Melawen Enggo terulang turang Enggo terulang dalan ku tiga Inganta jumpa ndube Enggo kal mbaleng kepe Dalan ku juma Juma aronta ndube O turang metami O turang O turang Upah kel tendingku Uga kata sorandu turang Uga ajarndu bangku mesayang

Entah lanai kin bo lit siman timanken Timan melawen lah gia oh turang Ndigan denga turang Tahunna siapai Kam man timanken o turang O turang metami Oh turang oh turang Upah kal tendingku

Syair lagu dengan tema kasih tak sampai merupakan tema abadi. Sama abadinya dengan tema cinta itu sendiri. Salah satu lagu langgam Melayu yang terkenal sampai ke Malaysia dengan tema seperti itu adalah “Diambang Sore” karya Ismail Marzuki.

Disitu digambarkan bagaimana seorang pemuda memandang ”ke tempat janji bertemu, (di) simpang tiga rumpun bambu” menunggu pujaan hatinya. Lebih lanjut pemuda itu bersenandung “tiap sore ku nantikan, di simpang tiga titian, tapi tak pernah ada berita”. Si gadis tidak pernah muncul. Apapun tafsiran kita tentang ketidakmunculan si gadis itu, yang jelas cinta si pemuda itu tak sampai. Setiap sore dia tetap

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

menunggu dan mengharapkan kedatangan si gadis di simpang tiga rumpun bambu, tempat dimana mereka berjanji bertemu (meeting point).

Tema kasih tak sampai juga muncul dalam tiga lagu ciptaan Djaga Depari, Yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Karo dan masih dinyanyikan atau direkam sampai hari ini adalah Piso Surit dan Pio Pio. Sedangkan lagu Timan Melawen tidak sepopuler kedua lagu itu, namun tidak kalah menyentuhnya.

Jika dilakukan perbandingan antara Piso Surit dan Pio Piot ada satu persamaan suasana yaitu sang gadis pujaan dilukiskan sudah tidur lelap. Dalam syair Piso

39

Surit hal itu diungkapan dealam larik “entabeh naring mata kena tertunduh”, sedangkan dalam Pio Pio “si ateku jadi pe enggo entabeh perpedemna”.

Seperti diketahui, di jaman dulu seorang pemuda biasanya menjalin hubungan cinta dengan gadis di desa lain, bukan di desanya sendiri. Mengapa demikian? Karena di jaman itu antara penduduk di satu desa biasanya punya hubungan kekerabatan yang erat satu sama lain. Misalnya orat tuturnya dengan seorang gadis desanya erturang rimpal Atau orat tutur lain sehingga tidak pantas bagi mereka bepacaran karena kontrol sosial masih sangat kuat. Jadi, dalam kedua lagu itu, biasannya di malam hari si pemuda datang bertandang ke desa lain untuk menemui gadis idamannya. Tapi apa daya, ternyata si gadis tidak muncul di atas ture (teras rumah adat si waluh jabu) karena ia sudah tidur.

Berbeda dengan Piso Surit dan Pio Pio, dalam Timan Melawen bukan karena si gadis sudah tidur tapi karena terputusnya hubungan mereka : enggo terulang turang, dalan ku tiga, inganta jumpa ndube.

Tiga terutama di masa lalu adalah tempat bertemu (meeting point) bagi anak perana ras singuda-nguda (dari desa yang berbeda). Seperti Tiga Kabanjahe, Tiga Berastagi, Tiga Sibolangit, Tiga Binanga, Tiga Laubaleng dan sebagainya. Namun dalam syair lagu Timan Melawen ini tidak disebutkan tiga yang mana, karena yang menjadi inti tiga sebagai tempat mereka biasa bertemu. Dan sekarang jalan menuju ke tempat pertemuan itu sudah “terulang” yang arti harafiahnya jalan itu sudah tidak dipergunakan lagi. Dus mereka tidak bisa bertemu lagi.

Enggo terulang turang dalan ku tiga, inganta jumpa ndube, kata Djaga Depari. Ada seorang mantan pemain orkes Karo tahun 60-an “Mayang Nguda” yang hanya menyanyikan lagu-lagu karya Djaga Depari, pernah mengatakan kepada penulis bahwa larik lagu itu adalah “enggo selpat dalan kutiga”. Pengertiannya tetap sama, tidak ada lagi jalan ke tempat pertemuan itu. Artinya mereka tidak bisa bertemu lagi. Mengapa? Tidak ada keterangan, sama halnya dengan lagu “Diambang Sore”, tidak ada keterangan mengapa si gadis tidak pernah muncul di simpang tiga rumpun bambu.

Terputusnya hubungan mereka di bait kedua ditekankan lagi, enggo kal mbaleng kepe, dalan ku juma, juma aronta ndube. Disini penulis sedikit mera-

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

sa ragu. Bila si pria dan si gadis merupakan teman sada aron, berarti mereka hidup di desa yang sama.

Kalau memang benar demikian, sebagai implikasinya muncul satu pertanyaan: apakah kisah cinta mereka merupakan cinta terlarang (melanggar adat) sehingga mereka harus selalu pergi ke tiga untuk bertemu?

Penulis merasa ragu karena tidak penah melihat syair asli dari lagu tersebut. Dan sudah jamak bahwa penyanyi atau perkolong-kolong sering mengubah syair sebuah lagu sesuai dengan aspirasi mereka. Tidak hanya menambahkan kata-kata seperti “turang metami, mama Biringku la enggo nembeh dsb” misalnya. Tapi menambahkan syair baru. Seperti lagu Si Mulih Karaben misalnya, di bait ke 4 larik pertama dan kedua berbunyi “ercakap-cakap aku la radum, rende ningen lanai ersora, kerah iluh ndekahsa ngandung.” Tapi ada versi lain dengan larik tambahan “ercakap-cakap aku la radum, arih-arih aku la erteman...” Bisa jadi lagu Timan Melawen yang dinyanyikan Unjuk br Ginting yang penulis kutip syairnya dari youtube, mungkin saja mengalami hal serupa.

Tapi meskipun begitu, kita kupas saja syair lagu Timan Melawen berdasarkan syair yang ada, karena tidak ada teks lain sebagai pembanding. Enggo kal mbaleng kepe. dalan ku juma. juma aronta ndube. berarti jalan ke ladang tempat aron mereka biasa lalui sudah tumbuh lalang akibat tidak pernah lagi dipergunakan (lanai pernah ibentasi). Dengan demikian peluang mereka untuk bisa berjumpa dan bersama-sama lagi tampak sudah tertutup sama sekali.

Karena itu tokoh aku dalam syair lagu itu mulai meratap : o turang metami, o turang o turang. upah kel tendingku, uga kata sorandu turang, uga ajarndu bangku mesayang, entah lanai kin bo lit siman timanken, timan melawen lah gia oh turang. Suatu hal yang umum dilakukan pemuda dalam berkata-kata kepada pujaan hatinya, dengan bersikap merendah.

Dengan tujuan membangkitkan rasa kasihan dan iba (ate mekuah) dari si gadis. Seperti dalam bait ini, uga ajarndu bangku. Kata-kata ini akan hilang maknanya kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, si tokoh meminta arahan dari si gadis. Tentu saja akan hilang nilai puitisnya. Tapi dalam bahasa Karo sangat terasa makna yang terkandung di dalam ungkapan itu.

Selanjutnya, ungkapan : entah lanai kin bo lit siman timanken, timan melawen lah gia oh turang.

40

Melawen disini bisa diartikan sebagai kesediaan untuk menunggu dalam waktu yang lama. Apakah masih ada kemungkinan dia menunggu sekalipun sangat lama? Ia perlu kepastian dari si gadis. Pertanyaan itu diulang kembali di bait terakhir, ndigan denga turang, tahunna siapai, kam man timanken o turang, o turang metami, oh turang oh turang. upah kal tendingku. Metami adalah sifat yang mulia, penuh kasih sayang, sabar, dan selalu berkata lembut. Sebutan itulah yang dipergunakan si tokoh tentang karakter sang pujaan hatinya (upah tendingku sama dengan kekasihku atau sayangku).

Kasih tak sampai, selalu menyentuh hati, dan syair lagu Timan Melawen ini berisi jeritan hati seorang pemuda terhadap pujaan hatinya. Ia harus menanti, tapi tidak ada kepastian sampai kapan penantian itu harus berlangsung. Uga kata sorandu, jawablah aku, katakanlah sampai kapan aku harus menunggu, seru si tokoh dalam lagu ini dan si gadis tidak memberikan jawaban. Itulah yang membuat syair lagu Timan Melawen menjadi kisah cinta yang dramatis. Rela untuk menunggu, tapi masalahnya apakah yang ditunggu itu ada apa tidak? Djaga Depari mengajukan sebuah pertanyaan filosofis tentang sebuah impian. ***

MENGENANG Perko;ong-kolong Tipan br. Sembiring Perkolong-kolong legendaris tahun 30-an, Tipan br Sembiring (1906 – 1997) juga merupakan pencipta lagu dan tetap konsisten melakoninya sampai tahun 70-an. Dia juga salah satunya perkolong-kolong wanita yang dapat menciptakan lagu dengan syair yang cukup puitis dan memberikan kontribusi penting dalam membangun semangat orang Karo yang sedang berjuang saat itu. Meskipun lagu ciptaannya tidak lebih dari 20 buah, namun lagu-lagu itu cukup dikenal dan tekstualnya sangat sarat makna. Lagu-lagu itu antara lain Angke-Angke, Si Bincar Layo, Cike Cur, Musuh Suka, Tiga Lingga, Perbunga Sauh, Oh Kuda, Rimo Malem dan sebagainya. Sampai saat ini perempuan sebagai pencipta lagu Karo tidak lebih dari hitungan jari.

Tipan br Sembiring memulai karirnya sebagai perkolong-kolong dari tanah kelahirannya di desa Rambe, Kec. STM Hilir, Kab. Deli Serdang, sebelum akhirnya dikenal di seluruh Tanah Karo.

Ia juga penah membuat rekaman dalam piringan hitam yang sering diputar oleh Radio Pemda Karo di Kabanjahe pada tahun 70-an.

nya dengan pasagan perkolong-kolong-nya Sayang Barus. Dia berjanji akan menikah dengan Sayang Barus jika dia dapat mengalahkannya dalam acara adu perkolong-kolong. Ketika Sayang Barus dapat mengalahkannya dalam adu di arena pertunjukan, akhirnya Tipan menepati janjinya dan menikah dengan Sayang Barus pada tahun 1937. Seperti itulah wanita yang berkarakter dan memiliki harga diri yang tinggi, ia hanya dapat menyerahkan seluruh cinta dan hidupnya kepada pria yang dapat menaklukkan hatinya.

Buah yang jatuh tidak jauh dari batangnya kata pepatah. Begitu juga dengan keturunan mereka. Dari hasil perkawinannya dengan Sayang Barus salah seorang anaknya meneruskan bakat mereka, yaitu Alasen Barus (yang pernah menerima Anugerah Insan Seni Sumatera Utara dari daerah Karo, bersama Tio Fanta br Pinem dan Julianus P Limbeng). Dua orang cucunya juga menekuni profesi di bidang seni musik dan tarik suara, yaitu Novita br Barus dan Fitra Chord Barus yang terjun sebagai entertainer dan pernah tercatat sebagai asisten dosen di Institut Kesenian Jakarta. (JL).

Ada satu hal yang unik tentang pernikahan-

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

41

PERLANJA SIRA Karya JOEY BANGUN Binjai, Agustus 1873 Sebulan sekali ia datang. Lengkap dengan pikulan dan barang dagangannya. Menghabiskan malam dengan menyinggahi kedai kopi milik keluarga kami. Tapi anehnya, tak sekalipun ia terseyum kepada orang-orang. Apalagi kepadaku.

minum kopi. Tapi aneh dia tetap memisahkan diri dari kelompok dan diam duduk sendiri sambil menghirup kopinya. Sepertinya tidak ada niat sama sekali dalam tabiatnya untuk mencampuri pembicaraan teman-temannya.

Dia hanya diam, memesan minuman dan melamun, tidak tahu entah kemana pikirannya. Satu dua orang teman seprofesinya atau bisa dikatakan teman yang senasib, punya kerja yang sama seperti dia mencoba menyapa. Menanyakan kabar atau paling tidak berkeluh tentang masalah yang mereka hadapi.

Tapi dengan dingin dia hanya menjawab satu dua patah kata. Dan seperti biasa, dia tak bermaksud untuk melanjutkan pembicaraan. Hingga setiap lawan bicaranya satu persatu mengerti kemudian membiarkannya duduk sendiri.

Aneh, Perlanja Sira ini aneh. Yang lebih aneh lagi, sampai sekarangpun aku tidak tahu siapa dia, yah paling tidak siapa namanya.

Pernah ada sekelompok Perlanja Sira datang lalu duduk bergerombol merokok sambil mengobrol

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

Umurnya tak lebih 25 tahun, wajah Karonya sangat bersahaja, badannya tinggi dan tegap kadang tidak berbaju. Kulitnya coklat mengkilat dimana peluh membilas sekujur tubuhnya ketika dia sekali singgah ke kedai kami. Dia tidak terlalu tampan, tapi ada sesuatu aneh yang kurasakan akhir-akhir ini. Keanehan dalam perasaan yang sulit dilukiskan apalagi dengan untaian kata-kata. Tapi hatiku tidak bisa lagi kutahan untuk mengetahui lebih jauh tentang anak perana1 itu.

Aku harus tahu siapa dia dan dari mana dia berasal.

42

*** Sabtu itu waktu sudah karaben2, Binjai diguyur hujan dari pagi. Tidak ada terik mentari menghantam bumi. Kalau hujan begini maka rejekipun jauh menghampiri. Sepanjang hari ini baru dua orang yang singgah ke kedai kopi kami.

Seperti biasa, sore ini giliran aku dan bapa yang jaga. Waktu jaga kami dari linge3 sampai berngi4. Sedangkan nande5 ras turangku sintua6 dari erpagi-pagi7 sampai ciger8.

Karena suntuk tak satupun tamu yang datang lagi, bapa berkata, “Kita tutup saja, Menda.” Aku tak menjawab. Lalu aku membereskan gelas dan piring-piring sedang bapa keluar hendak menutup kedai.

Dia mengambil bulung nipah10 dan mbako ntabeh11 dari balik kain celananya. Kemudian ia memasukkan sejumlah mbako ntabeh kedalam lipatan bulung nipah lalu menggulungnya. Gulungan bulung nipah itu diselipkan di kedua bibirnya. Dia mengeluarkan geretan api dan menyulut bulung nipah itu.

Asap keluar dari mulutnya. Dan tetap saja....,diam.

Empat gelas kopi kutaruh diatas nampan dan kusodorkan satu persatu dihadapan mereka dan waktu aku menaruh kehadapan si aneh, dia mengangguk pelan tanpa ekspresi. Ingin rasanya aku bertanya, tapi enggan. Wajahnya yang dingin membuatku urungkan keinginan.

“Belanda layak menerima ganjaran itu,” seorang dari mereka memecah kesunyian.

“Tunggu!” terdengar teriakan. Kami menoleh ke arah suara berasal. Sekelompok Perlanja Sira berlari dengan berbasah-basah menuju kedai kami.

“Mereka sangat takut pada Musuh Berngi12.

Kompeni-kompeni itu tidak bisa tidur nyenyak lagi sekarang,” kata yang satunya sambil tersenyum.

“Tunggu, jangan tutup dulu. Kami mau minum!” kata seorang dari mereka.

Bapa tersenyum, “Silahkan, kami kira tadi sudah tidak ada tamu lagi, jadi kami langsung tutup.” Ia masuk lagi ke dalam kedai.

“Tiap malam ada saja gudang tembakau yang dibakar mereka. Taktik gerilya mereka berhasil!” kata yang lain. Bapa tertarik mendengar pembicaraan mereka sedang aku masih saja terus memperhatikan si aneh sembari pura-pura bekerja.

Mereka berjumlah empat orang dan…. ah, si aneh bersama mereka. Mereka meletakkan pikulan masing-masing dan kemudian duduk sambil menyeka air hujan yang meleleh di wajah mereka.

“Dua orang gerilyawan Musuh Berngi tadi singgah kemari,” kata bapa bergabung dalam pembicaraan, “Mereka mengatakan kalau Belanda bilang tindakan Musuh Berngi itu sebagai Batak Oerlog”.

Seperti biasa, dia langsung mengambil tempat di pinggir kanan terpisah dari teman-temannya.

Kemudian bapa bertanya, “Kalian mau pesan apa?”

“Berarti penyerangan-penyerangan Musuh Berngi tidak dipandang sebelah mata oleh mereka,” tambah orang pertama.

“Aku kopi,” kata salah seorang lalu menoleh ke yang lain, “Kalian?”. “Sama!” sahut dua orang temannya. Kemudian menoleh kearah si aneh, “Kam9 Ngap, apa pesanandu?”

“Bayangkan, menurut Jacob Nienhuys, pemilik De Deli Maatschappij itu, penghasilan dari tembakau Deli mencapai tiga puluh juta gulden pertahun!” seru temannya penuh semangat, “Sehingga orang Eropa menyebut daerah ini bernama apa.. dalam bahasa Inggris, Dollar….”

“Kopi juga,” sahutnya dingin.

“Kami pesan kopi empat ditambah pisang goreng, Pa!” seru orang tadi pada bapa.

Bapa mengangguk lalu menoleh kepadaku, “Buat kopinya !”.

Kemudian aku membuatkan kopi pesanan mereka. “O Ngap, namanya” pikirku, “Tapi siapa nama lengkapnya?”. Sementara aku membuat kopi ujung mataku terus mengawasi si aneh.

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

“Dollar Land of Deli!” tukas yang satunya, “Walau aku tidak tahu artinya tapi sepertinya sesuatu yang hebat!”

“Aku heran kenapa Sultan Deli membiarkan tanahnya dirampas,” kata bapa.

“Bukan dirampas Pa tapi Sultan sudah membuat tindakan bodoh. Dia menyewakan tanahnya pada pihak Kompeni. Dengan syarat Sultan Deli

43

hanya mendapat empat ribu bahu tanah dan sisanya dikontrakkan antara tujuh puluh lima sampai sembilan puluh sembilan tahun!” orang pertama bicara setengah berbisik sambil mengawasi sekelilingnya.

“Apa !!!”

“Aku dengar lagi, Sultan mendapat uang sewa yang sangat besar dari pemerintah Belanda. Sehingga sekarang dia dan keluarganya bisa membangun istana Maimon dengan megah. Sultan tidak bisa membedakan mana tanah miliknya mana tanah milik rakyat.

Dia masih berpikiran tradisonal dalam membuat batas yang jelas dalam kepemilikan tanah,” tambahnya.

“Apakah dia tidak mengajak rakyat paling tidak Tua-tua adat untuk merembukkan hal ini?” tanya bapa.

“Inilah kelemahan Sultan. Dia tidak mengajak seorangpun dari rakyat untuk bernegoisasi. Dan kita tidak mendapatkan satu peserpun dari uang sewa itu,” kata orang pertama lagi.

“Aku dengar Datuk Sunggal bermerga Surbakti itu memberontak pada Sultan,” sahut bapa.

“Itu wajar dia lakukan. Dia harus membela rakyatnya daripada menghormati Sultan. Dia telah mengobarkan bendera perang dan mengatakan inilah Perang Sunggal!” kata yang lain sembari menghirup kopi setelah dia meletakkan cangkirnya, “Dan kalian tahu, bukan hanya orang Karo yang memberontak. Orang Melayu juga mengangkat senjata bersekutu dengan kita.“ “Bagus! Biar mereka tahu kita juga punya nyali untuk melawan mereka,” kata bapa dengan berapi-api, ”Tapi apa yang sekarang kita lakukan untuk membantu perjuangan ini?”.

Semua saling berpandangan diam. Aku perhatikan si aneh, dia hanya melamun memandang pohon pisang disebelahnya sambil tetap menghisap rokoknya. Aku tidak tahu apakah dia menyimak pembicaraan ini atau tidak. Seolah dia tidak peduli dengan keadaan.

Si orang pertama membuka pembicaraan dengan suara berbisik, “Kami sudah mencoba membantu gerilyawan-gerilyawan kita.”

Dia menoleh berkeliling memastikan tidak ada yang mendengar. “Kami mencoba membantu menyelundupkan senjata ke dalam pikulan dagangan kami. Senjata itu akan membantu perjuangan sauda-

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

ra-saudara kita di gugung13,” katanya memandang pikulan yang mereka letakkan diluar.

Bapa dan aku terperanjat. Teman-temannya tersenyum sementara si aneh tetap…,diam.

“Tapi apakah ini tidak berbahaya ?” tanya bapa berbisik.

“Mereka tidak akan mencurigai kami. Walaupun ketahuan itu adalah resiko kita dalam memperjuangkan negeri ini,” kata orang itu dengan suara pasti.

“Semoga perjuangan kalian tidak sia-sia,” kata bapa haru.

“Oh ya pa, kami harus segera pergi. Kami tidak mau terlambat menyampaikan pesan pada pejuang kita di Brastagi. Berapa semuanya Pa?” kata orang itu.

“Ah, tidak usah bayar. Mungkin dengan cara ini kami sekeluarga bisa membantu perjuangan kalian,” sahut bapa tersenyum.

“Bujur melala,14 pa,” sahut mereka serempak mengangguk.

Mereka berdiri, termasuk si aneh, lalu berjalan ke tempat pikulan mereka ditaruh dan mengangkatnya masing-masing.

“Selamat tinggal pa, lain waktu kami akan singgah lagi. Mejuah-juah15!,” kata mereka lambaikan tangan.

“Selamat jalan. Mejuah-juah!” balas bapa dengan lambaian tangan juga.

Sebelum mereka berbalik meninggalkan kami si aneh memandangku dan tersenyum sedikit. Aku mencoba balas senyumannya. Tapi terlambat, dia sudah berbalik dan meninggalkan kami. Aku hanya memandang kepergian mereka dengan seribu pertanyaan, “Apakah aku telah jatuh cinta padanya?”.

“Kita tutup kedai!” kata Bapa kejutkan lamunanku. *** Binjai, September, 1873 Sore itu, seperti biasa aku dan bapa giliran menjaga kedai. Hari ini entah kenapa, kedai kami tidak henti-hentinya disinggahi orang. Kata singgah kukatakan karena kedai kami terletak di pinggir jalan kota Binjai Sumatera Timur. Jalan tempat orang ber-

44

lalu lalang menuju Stabat, Pangkalan Brandan atau Karo gugung. Sehingga kedai kami cukup strategis untuk disinggahi orang.

“Ya, aku ingat. Kenapa dia?” kata bapa.

Seorang Perlanja Sira mendekati kedai kami.

Aku kenal dia! Dialah orang yang dulu datang dengan si aneh. Dia datang sendiri. Wajahnya murung dan sedih. Dia meletakkan pikulannya diluar lalu menghampiri bangku kedai kami lalu duduk.

Dor !!!…. Suara itu seolah menghancurkan bilur-bilur otakku. Tubuhku langsung terkulai lemas. Aku tak kuat lagi berdiri. Aku mencari kursi. Bapa yang juga terkejut mendengar berita itu menoleh kearahku. Dia membantu mengambilkan kursi. Aku duduk tertunduk. Berusaha aku sembunyikan kepedihan hati.

Bapa menyambut orang itu, “Uga beritandu, teman16 ?”

“Tidak lebih baik. Kopi sada,17 Pa!” “Sebentar!” kata bapa menghampiri aku dengan isyarat. Aku langsung membuatkan secangkir kopi untuknya. Setelah jadi langsung aku hidangkan dihadapannya. Wajah orang itu sangat sedih. Matanya merah, kenapa ?

“Bagaimana perkembangan gerakan musuh berngi kita ?” tanya bapa dengan pandangan penuh tanya. Aku berusaha menguping pembicaraan.

“Gawat Pa ! Tidak sesuai dengan rencana kita.”

“Maksudndu ?”

“Teman-temanku yang waktu itu datang kesini…..,semua ditangkap.”

“Ditangkap siapa?”

“Belanda! Kam tahu temanku si Sangap yang ikut bersamaku ?”

“Sangap? Sangap yang mana?“ “Sangap Barus yang duduk disebelah sana,” dia menunjuk bangku sebelah kanan, “Yang kerjanya hanya diam.”

Aku semakin tertarik. Jadi nama pemuda aneh itu, Sangap.

“Dia mati tertembak di Stabat tadi malam !”

“Ke…ke…kenapa dia…dia bisa te..tertembak ?” tanya bapa terbata-bata.

“Belanda mencegat kami. Mereka menggeledah pikulan kami. Akhirnya mereka menemukan bedil-bedil18 yang diseludupkan dalam pikulan. Kami berusaha lari. Kedua temanku tertangkap. Aku dan Sangap berhasil lolos tapi Belanda itu terus mengejar kami. Kami sampai di hutan, tapi sial bagi Sangap. Dia jatuh dan Belanda keparat itu menembaknya. Aku terus lari menyelamatkan diri dan tidak sempat melihatnya lagi. Aku dengar satu dua letusan. Aku yakin dia sudah mati!” Matanya mulai berkaca-kaca bercerita.

Aku terhenyak mendengar penjelasan orang itu. Terunduk lesu seolah darah tidak mengalir dalam bilur-bilur hidupku. Kapan aku akan mengenalnya? Tidak akan pernah lagi, untuk selamanya. Penasaranku telah kau bawa ke liang kubur. Sangap, pemuda misterius, namanyapun setelah mati baru aku mengetahuinya. Semoga pengorbananmu tidak sia-sia guna memerdekakan negeri ini. Kejamnya penjajahan hancurkan harapan. Entah kenapa, ketika cinta mulai bersemi, nyawa sudah tercabut. Nande Nangindu19 tidak seberuntung untaian namamu, Jakarta, 26 Desember 2004 Pk 00.20 WIB

GARA UKUR AME NGGULPIH Enggo piga piga nembas Ame Nggulpih nelpon kandu-kanduna Ame Nggulpah, lalap la ngaloi.

“Kai kal nge ndia si jadi maka la ialoina telponku e..” ate Ame Nggulpih ibas ukurna, Emaka i sms na Ame Nggulpah : Ugama maka la iangkatndu telponku nakwe..?

Enggo piga piga SMS i kirim, sada pe la dat jabap-

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

en. Mbukbuk kal ukur Ame Nggulpih. Perban ngilas idahna, emaka i banna me SMS sekali nari dem ukur sigara : O, AME NGGULPAH !! LANAI PE ATEM KITA ERTEMAN LABO DALIH !! BUJUR UKURKU NGENDA MAKA ENGKO KUTELPONI !!

MAKA ENG GO ITEHKO, TADING HAPEEM I RUMAH !! GEJEK KUAKAP JE, NDUBE NARI ERSORA LALAP LA ERNGADI-NGADI !!

45

Manusia dan Puisi..... dari Halaman 35 menjadi berani membawa bunga menemui kekasihnya br Muham setelah mengetahui bahwa br Muham membelakanginya hanya purapura merajuk mencoba menyembunyikan senyumnya. Malah ada dialog (pada kuplet II): “Selamat malam!” ningku bana “Ciger denga kap énda!” nina Pertawa kami bagé duana Sangkut i lesung pipi kuta ( “Selamat malam!” kataku padanya “Masih rembang siang kok!” sahutnya Suara tawa kami berdua Bergantungan di lesung pipit desa) Pada sajak cinta yang pendek ini: ada tokoh (aku dan br Muham), ada peristiwa (pertemuan), ada dialog (spt kutipan diatas), ada konflik(sangsi yang timbul karena sang kekasih yang merajuk), ada

penyelesaian (hubungan cair dalam suara tawa berdua), ada awal dan ada akhir. Sajak bercerita seperti ini antara lain seperti “Surat Kuta Nari” (h.178); “Pesabung Manuk”(h.185), “Erci Ras Diden”(h.187), “Ikuanken” (h.207), Copét Das Oplét” (h.212)…

Sebagai orang yang berasal dari suku Karo, yang telah mengalami interaksi kultural antar suku bangsa bahkan antar bangsa secara intensif dalam jangka waktu yang cukup panjang, saya merasa setiap orang dan setiap suku bangsa memang perlu memelihara dan memperdalam “kekayaan budaya” yang dapat disumbangkan bagi kemanusiaan. Saya membaca dan merenungkan isinya, karena ingin lebih memahami diri sendiri dan berdamai dengan diri sendiri. Hanya dengan begitu, kebahagiaan kemanusiaan dapat digapai dan dihayati, lewat puisi. **

KPUD Karo Lantik..... dari Halaman 17 oknum PPK yang lalai dalam pelaksanaan tugasnya.

“Kenapa seperti itu?, karena mereka adalah pelaku sejarah dalam pelaksanaan pemilukada, terutama dalam meningkatkan partisipasi pemilih,” ujarnya seperti dilansir portal berita tuntasonline.com .

“Jika pada pelaksanaan tugasnya, yang terhitung mulai 1 Maret 2020 sampai berakhirnya masa pemilihan kepala daerah kabupaten Karo. Jika kita ada menemukan atau menerima laporan ada penyalahgunaan jabatan atau pelanggaran pada tahapan

kegiatan, maka kita akan langsung menindak tegas baik mulai dari peneguran, sanksi sampai ke tingkat pemecatan,” terang Gemar Tarigan.

Selanjutnya, (01/03/2020) acara pembekalan bagi PPK yang sudah dilantik. Acara pelantikan PPK se-kabupaten Karo turut dihadiri, wakil bupati Karo, Cory Sebayang, mewakili Kejari Karo, Polres Karo, Camat se-kabupaten Karo, Kesbangpol Karo, seluruh komisioner KPUD Karo.***

Bergabunglah menjadi bagian dari majalah Karo

KATANTARAS

o Relawan Pemasaran di Palembang, Pekanbaru, Lampung, Bandung, Pontianak, Palangkaraya o Relawan sebagai Editor Hubungi 021821743060 atau Email : katana-ras@yahoo.com

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

46

Katanakan..... dari Halaman 1 sejajar Berastagi - Sibolangit - Tuntungan - Medan gelah masuk min kubas APBN. Tambah tolena gelah lit serpang pulah ibas ngatasi kemacetan lalu lintas i dalan Medan-Berastagi, Emaka DPRD Sumut, Pemkab Karo ras DPRD Karo enggo erada arih enjumpai Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) i Jakarta. Berita enda encidahken maka prluna dalan alternatif Medan – Berastagi bancui erkedungen lalap nge jadi perukuren pemerintah Kabupaten Karo. Ersinergi ras DPRD Karo bagepe ras DPRD Sumatera Utara.

Selain berita-berita meriah ukur bagi enggo ndai tersinget idatas, lit ka kepe berita sila mehuli, si sitik pe la ateta ngena megisa. Emekap berita kerna kejadin i rumah tutupen (lembaga pemasyarakten tah pe penjara) i Kabanjahe. Jelma bas rumah tutupen e erbahan keguntaren janah sebagin rumah tutupen e meseng. Tapi erkiteken tentera ras polisi mis reh dungan kerina banci persoalen e banci iatasi janah kepesengen pe la jajat. Tambah tolena lalit jelma simate.

Guna nginget-nginget sekalak pecatur legendaris Karo emekap Monang Sinulingga, sigelarna situhuna Menang Sinulingga dungna tangkel jadi Monang Sinulingga, ipesusur kami sada tulisen siencidahken uga mabrena perdalanen Monang ibas catur bena-benana nari i tingkat nasional seh ku internasional. Ibas jamanna, arus siakui maka Monang Sinulingga tuhu-tuhu fantastis. Uga perfantisna banci si oge ibas tulisen e si erpalasken asil riset. Master Internasional pe ngupir ngidah perdalanen buah Monang Sinulingga. Kuskula, nina tempa MI Ardyansah ibas ukutna asum e.

Dage bagem lebe sengkebabah kata ibas kami i dapur redaksi nari. Mejuah-juah kam ngogesa. j Janah eroto kita man Tuhan Dibata gelahna proses Pilkada 2020 sireh banci erdalan alu mehuli ras politik serpi (money politics) banci min lanai terjadi, lanai lit jelma singelakokensa ras singalokensa. Amin gia la mungkin rempet banci bage, tapi paling tidak erkurangna min. Mbera-mbera.

Ndung Ndungen Politik..... dari Halaman 33 Pedemken i rumah, ula bas motor Calon Bupati si mpedalan duit Tanda-tandana calon koruptor ‘Di nande mbayu, bapa erpahat Naruh itik kubaba erlangi Mpekena kutanta labo metahat Money politik arus siperangi

Persinget Kerna Biak Pemimpin Si Bujur Ras Patut Ipilih Entabeh manuk gule ras gundur Njoler tarukna ku rimo mukur Pilih si bujur si beluh ka rukur Geluhta ratur, babaina la mundur Melala kal sukat i duru lingling Tertampul Bapa ndaraten duruhna Pemimpin si bujur tahan meling Segelah rayat jore geluhna Durin Tiga Lingga mbelang beritana Iembus angin batangna mugur-ugur Peminpin si bujur labo pebayak bana Babaina geluhta mehuli termur-mur

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

Persinget Nandangi Pejabat Ras Si Natang Layar-Layar Rimpinta enda si rimpi-rimpin Rimpi ibaba muat gagaten Adina ersura jadi pemimpin Gelem padan sumpah jabaten Ku batang ndokum kerbo itambat Bulung ndokum panganen kayat Adi nggo kundul bas kursi pejabat Ula ndigan pe lupaken rayat

Kata Pendungi Meriah ras impal, mehangke ersilih Banci duana temanta erbola Bekasta natap, bekasta ka nge milih Ula ka kita pagi erkadiola Si beluh erlajar nge maka naik kelas Bulan sepuluh kerja tahun Kandibata Bage me lebe Nande-Bapa kata kubelas Mejuah-juah kita ipasu-pasu Dibata Herford, 2019-2020

47

Lyodra Ginting..... dari Halaman 21 “Lyodra, saya enggak berhenti-henti bangga sama kamu. Kamu dikasih lagu apa saja dimakan, kecuali satu yang enggak kamu makan, makan teman.

Bahkan ada Lea Simajuntak disini, dimakan juga sama Lyodra. Mau ada rapper terkenal Indonesia dimakan juga Lyodra,” puji Maia Estianty.

Suara Lyodra yang merdu serta sangat menguasai teknik, membuatnya dijuluki sebagai The Next Diva Indonesia. Tak hanya itu, di babak Result & Reunion Indonesian Idol, Lyodra menuai banyak pujian dari para juri dan standing ovation, yakni Ari Lasso, Maia Estianty, Bunga Citra Lestari, Judika, dan Anang Hermansyah. Lyodra juga mendapatkan doa dari Bunga Citra Lestari (BCL), serta mendapatkan pesan dari juri tersebut.

“Aku mendoakan agar karier kamu cemerlang di industri musik Indonesia. Tetaplah rendah hati, tetap menjadi Lyodra, tunjukkan kekuatanmu,” ujar BCL Atas kemenangannya itu, perempuan asal Kota Medan itu membawa pulang sejumlah hadiah, seperti 1 unit mobil, 1 unit sepeda motor, dan uang tunai sebesar Rp 150 juta. Tiara Anugrah sebagai runner up juga berhak atas 1 unit mobil, 1 unit sepeda motor dan uang tunai sebesar Rp 100 juta. Sedangkan Ziva sebagai juara 3 membawa pulang uang tunai sebesar Rp 50 juta.

Setelah menerima berbagai hadiah, malam itu

Lyodra langsung menyanyikan lagu kemenangannya berjudul Gemintang Hatiku ciptaan Nino Ran, Lale dan Ilman Maliq & D’Essentials.` Sebelumnya para juri juga sudah memprediksi bahwa Lyodra yang digadang-gadang akan menjadi juara. “Kamu ada bau-bau Maria,” kata Maia Estianty, salah satu juri pada beberapa pekan sebelumnya. Maria adalah juara Indonesian Idol 2018 sesi Sembilan sepertri dilansir majalah Tempo.co.

Dukungan Orang Karo Satu hal yang luar biasa adalah dukungan dari orang Karo di seluruh penjuru tanah air kepada Lyodra sejak awal pemunculannya di Indonesian Idol 10.

Tidak hanya dengan hadir di studio RCTI dan nobar dimana-mana, tapi terutama dukungan lewat SMS. Menurut dra Mustika br Tarigan Mpsi dari Fakultas Psikologi Medan Area, faktor utamanya karena pemunculan Lyodra Ginting di ajang Indonesian Idol mengharumkan nama suku Karo. “Karena itu semua orang ingin menjadi bagian dari perjuangan Lyodra itu” kata alumni Fakultas Psikologi UGM ini melalui saluran selulernya.

Belum pernah terjadi ada dukungan semasif ini terhadap seorang Karo yang muncul di bidang lain, karena faktor kompetisinya tidak seperti Indonesian Idol dan bisa ditonton secara serentak. Dan ada ikatan emosional yang dirasakan pada saat bersamaan, lanjutnya.** (Tambur)

Kedentaras..... dari Halaman 27 cerdik.

Setelah mereka berbicara kesana kemari tentang hal-hal yang tidak pent8ing, sekedar membuka percakapan, berkatalah Pak KSG mengenai pokok persoalan. Hal itu dilakakukannnya setelah Perkede mengantarkan rokok kretek 234 masing mereka mendapat satu bungkus.

“Enggo lit Pak Tepu. Jelmana paten. Ini maccam” ujar Pak KSG bersemangat. “Beluh ngerana, janah soal adat ras budaya Karo, kuakap lanai lit sinjuluisa.”

“Ise gelarna?” Tanya Rejin Sitepu.

“Tadukan Ginting” “Ia tading arah Simpang Enem, Kabanjahe” Pak KST memberi ketetarangan dan ia memang kenal baik

KATANTARAS

Edisi 6 Maret 2020

Tadukan Ginting, yang belakangan ini keuangannya morat marit akibat tidak punya usaha yang tetap.

“Perlu aku lebe ngerana ras” kata Rejin Sitepu.

“Lit no hapena?”

Pak KST memberikan no hp Tadukan Ginting.

Tadukan tidak punya firasat apapun ketika ada orang yang sedang mebicarakan tentang dirinya. Ia sedang asyik main catur di kede Pa Gonje, tiada disadarinya ada orang yang hendak meggunakan kemampuannya dalam berbicara dengan imbalan uang yang tidak pernah muncul dalam mimpi sekalipun. Ia tercengan mendengar tawaran Rejin Sitepu pada menit kesepuluh mereka berbicara. (uncleiting2002@yahoo.com)

48