Tabloid Karo Bulanan EDISI 5, Maret 2019
EdisiKMaret 2019, No. 15 ATANTARAS
Ersada Kita Megegeh, Teridah ras Mehaga
Bagi permadani tempa, si kimbang belangna la teralang. Lit ka tempa sora erdilo gelah min kita reh kuje guna kundul-kundul, pesenang-senang ukur. Endam gambar Juma Talin Serit, kuta Lingga. Motosa make drone si i alakoken bas bulan Desember 2018.
Foto Genius Tarigan (Koleksi Museum Karo Lingga,)
Penggabungan 3 Desa Siosar Masuk Kecamatan Tiga Panah
PEMBENTUKAN DESA BARU TANPA SYARAT Taneh Karo (Katantaras).
Tiga desa meliputi Desa Bakerah dan Desa Simacem di Kecamatan Naman dan Desa Sukameriah di Kecamatan Payung, diubah atau masuk dalam kawasan Kecamatan Tiga Panah. Sedangkan nama ke 3 desa itu tetap, tidak ada perubahan, sebagaimana tertuang dalam surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 140-48 tahun 2019 tanggal 7 Januari 2019.
S
urat keputusan itu diterima Bupati Karo Terkelin Brahamana tanggal 14 Februari 2019, di Gedung C lantai 2 Ditjen Bina Pemerintahan, Jakarta Selatan, didampingi Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Suang Karo Karo, Sekwan DPRD Karo Petrus Ginting, Eva Angela, Kabag Pemdes, Data Martina Br Ginting, Camat Tiga Panah Dwikora Sitepu, Camat Naman Teran, Jepta Tarigan, Camat Payung. Ditjen Bina Pemerintahan Desa, Nata Irawan, mengatakan jadikanlah ini sebagai anugerah bagi masyarakat Kabupaten Karo, sebab hampir selama 73 tahun hal
seperti ini belum pernah terjadi. Dan meminta agar Pemkab Kao memperhatikan batas batas desa, aktifkan komunikasi dengan Ditjen Bina Pemerintahan Desa, dan perhatikan dokumen dokumen yang lama, perhatikan APBDes-nya, jangan suatu saat menjadi masalah, ujarnya. Menurutnya, sejalan dengan perubahan itu, maka camat kedepan harus pandai mengfungsikan kepala desa, terlebih saat ini dinasnya lagi merivisi gaji seluruh perangkat kepala desa. “Mudah mudahan terlaksana, ini rencana kami agar gaji kepala desa dan perangkatnya setara dengan gaji PNS,” ungkap Nata tanpa merinci besarnya dan Regulasi yang megaturnya.
Secara adminitrasi, ketiga desa yang sebelumnya sudah direlokasi ke Siosar pasca bencana erupsi Gunung Sinabung itu, sesungguhnya belum memenuhi syarat untuk ditetapkan menjadi pembentukan desa baru. Namun karena faktor historis kearifan lokal dan keunikan Karo, pemerintah pusat mempertimbangkan-nya, kata Bupati Karo, seperti dilansir harian Analisa. Sementara itu, Kabag Pemdes, Eva Angela sebagai ujung tombak teknis pengajuan pembentukan desa yang disetujui itu, menurutnya sungguh luar biasa, karena diperlakukan secara khusus tanpa memenuhi syarat. Salah satu dari syarat itu harus memenuhi jumlah penduduk minimal 800 kepala keluarga. Dengan demikian, Pemkab Karo yang pertama kali di seluruh Indonesia yang direstui pemerintah pusat melakukan pembentukan desa baru tanpa memenuhi syarat. Dalam bahasa Karo hal ini bisa dikatakan “telap” Pemkab Karo. Tiga desa meliputi Desa Sukame-
riah, Desa Bakerah dan Desa Simacem ditotal kepala keluarganya yang diajukan hanya 370 kepala keluarga. Seharusnya dari segi adminitrasi ini sudah gugur karena tidak memenuhi syarat. Namun karena perlakuan khusus, usulan itu dapat diterima dan menjadi pilot projek bagi kapubaten seluruh Indonesia nantinya. Sejalan dengan perubahan 3 desa
itu, Asisten 1 Suang Karo-Karo mengatakan, akan segera meneruskan arahan Bupati Karo ke jajaran para camat dari ketiga desa itu, untuk mensosialisasikannya. Karena ada perubahan struktur jumlah desa. Kecamatan Namanteran dengan keluarnya dua desa Simacem, Bekerah jadi 12 desa. Desa Sukameriah Kecamatan Payung memiliki 8 desa menjadi 7 desa. Untuk Kecamatan Tiga Panah yang sebelumnya memiliki 26 desa bertambah tiga desa menjadi 29 desa, jelasnya (Tadukan).
KATASUKI
es e pagi ? + Ise pilihmu bas pilpr lanai ka ara la seri pilihenta..., bic ., ri.. ka en tak ka Ku = kita sipindon isap da .Sipoindon isap em tan + Ih...payo kal Pande.. ge isapmu ndo ! keersadanta... Sada da