Tabloid LPM Red Line Edisi ke XVIII 2020

Page 1


Assalammu’alaikum wr.wb Alhamdullilah, kami segenap Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Red Line Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME atas izinnya kami dapat menerbitkan Tabloid "Mahasiswa Baru" edisi ke XVIII. Tabloid ini merupakan terbitan kedua dalam kepengelolaan periode 2020, semoga dapat memberikan informasi bagi para pembaca terkhusus kepada Mahasiswa baru untuk mengenal lebih dekat IAIN Parepare. Terima kasih banyak untuk seluruh Crew LPM Red Line, para kontributor serta pihak manapun yang terlibat dalam penggarapan tabloid kali ini. Kami mengusung tampilan dengan menggunakan bahasa yang luwes serta dikemas dengan ukuran yang lebih praktis agar pembaca senang dan excited saat membaca rubrik-rubrik dalam tabloid kami. Finally, kami berharap para pembaca tertarik dengan ulasan rubrik yang kami sajikan, segenap redaksi memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata. Ukir Semesta, Tuntas Akurat Memberitakan Happy Reading, Wassalamu’alaikum wr.wb Redaksi*


Tahap-tahap yang akan dilalui Mahasiswa Begitu menjadi seorang mahasiswa, kamu akan mengalami beberapa fase selama menjalani kehidupan kampus. Dari tingkat awal sampai tingkat akhir, perubahan di setiap fase pasti kamu rasakan. Yang penting, kamu harus bisa memaksimalkan kesempatan yang ada di setiap fase tersebut dengan baik supaya target yang kamu harapkan dapat tercapai. 1. Tahun pertama Tingkat pertama terdiri dari semester satu dan dua. Pada semester pertama, semua akan terasa serba baru. Jadi, yang harus kamu lakukan adalah beradaptasi. Sesuaikan cara belajar ketika menjadi seorang mahasiswa. Selain itu, perluas pergaulan untuk mendapatkan banyak teman. Kemudian, pada semester satu dan dua, saatnya kamu untuk mulai bergabung dengan organisasi kampus yang kamu minati. Hal ini agar kamu memiliki kegiatan di luar kuliah, serta untuk melatih soft skill yang dibutuhkan di dunia kerja nanti. 2. Tahun kedua Tahun kedua terdiri atas semester tiga dan empat. Memasuki semester ketiga, coba pertahankan IP yang baik. Dengan begitu, kamu bisa mengambil SKS yang banyak saat mengisi KRS. Ikuti kuliah dengan baik supaya kamu tidak perlu mengulang suatu mata kuliah.

Selain itu, hal yang bisa kamu lakukan di tingkat dua ini, yaitu meningkatkan performa di dalam organisasi. Jangan hanya menjadi anggota. Cobalah memberanikan diri untuk mengemban tanggung jawab, seperti menjadi ketua panitia suatu acara atau jabatan lainnya. Mulailah juga membentuk karakter sehingga kamu tahu ke arah mana minat dan potensi yang kamu miliki. JENIS KEGIATAN KEMAHASISWAAN -LKPKM (Latihan Kepemimpinan dan Pengembangan Karakter Mahasiswa)

kamu ambil akan semakin berat lantaran sudah tidak bersifat dasar lagi. Oleh karena itu, di tingkat tiga mulailah untuk mengurangi kegiatan di luar kuliah. Kamu hanya perlu fokus pada satu organisasi yang benar -benar kamu sukai. Pada semester tujuh, biasanya kamu akan melakukan Kuliah PPL atau magang sesuai dengan jurusan kuliah dengan waktu selama sebulan atau lebih dan Pengabdian Masyarakat (KPM) kurang lebih selama dua bulan atau 45 hari. Kamu juga harus sudah mulai memikirkan topik tugas akhir atau skripsi dengan memperbanyak referensi bacaan. 4. Tahun keempat Tahun ini umumnya adalah tahun terakhir di masa kuliah. Pastikan bahwa semua mata kuliah yang kamu ambil sudah tuntas dan tidak perlu mengulang lagi. Kemudian, cobalah untuk mulai memikirkan kehidupan pascakampus. Misalnya, akan berkarier di mana setelah lulus nanti. Kamu juga bisa mengikuti les bahasa atau ikut tes TOEFL. Hal paling penting, kamu harus fokus dalam mengerjakan tugas akhir atau skripsi. Jangan buangbuang waktu. Semakin kamu menunda, maka akan semakin malas, sehingga tidak bisa lulus tepat waktu.

Latihan kepemimpinan dan pengembangan karakter mahasiswa disebut juga LKPKM. Kegiatan ini sebenaranya tidak di wajibkan oleh kampus , hanya saja LKPKM ini adalah jenjang Mahasiswa untuk masuk ke jenjang berikutnya jika ingin berorganisasi dan tentu saja sangat bermanfaat untuk mahasiswa agar mendapat pengalaman. Nah bagi mahasiswa yang ingin berorganisasi ayo dong ikut berorganisasi dengan disana kalian akan banyak belajar mengasah kemampuan kalian , mengasah tanggung jawab kalian dan tentu saja juga menambah pertemanan 3. Tahun ketiga Di semester lima dan . enam ini, mata kuliah yang


Tipe-Tipe Mahasiswa IAIN Parepare dalam Tatanan New Normal

Dalam kesehariannya mahasiswa dalam kampus memiliki karakter yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Saat seorang siswa telah meninggalkan masa putih abu-abu dan mulai memasuki lingkungan kampus untuk menjadi seorang mahasiswa, karakternya sudah mulai berubah, ada yang dianggap dewasa, pemberani, kritis, apatis dan lain sebagainya. Seiring dengan berkurangnya jumlah kasus positive Covid19 membuat sejumlah instansi kembali dibuka namun tetap menerapkan protokol kesehatan, tak terkecuali

kampus tosca IAIN Parepare. Setelah melewati masa Work From Home (WFH) dan kuliah daring selama beberapa bulan, secara per lahan kegiat an akademik dan aktivitas mahasiswa di kampus kembali diberlakukan. Mahasiswa IAIN Parepare dalam tatanan normal baru memiliki begitu banyak karakter, terlepas dari keseharian mereka saat masa pandemi. Berikut tipe-tipe mahasiswa IAIN Parepare di era new normal: 1. Kupu-Kupu (Kuliah Pulang - Kuliah Pulang) Tipe mahasiswa yang satu in i cenderung lebih fokus

untuk menimba ilmu disebuah perguruan tinggi, mahasiswa jenis kupu-kupu lebih banyak menghabiskan wakt unya de nga n menyibukkan diri di rumah atau di kost. Mahasiswa kupukupu umumnya tidak memiliki banyak relasi karena mereka hanya sibuk pada mata kuliah saja, tidak bergabung di suatu organisasi atau unit kegiatan lainnya. 2. Kura-Kura (Kuliah Rapat - Kuliah Rapat) Mahasiswa kurakura ialah seorang akademisi yang tidak membatasi diri dalam menimba ilmu ataupun menambah pengalaman, namun mencoba belajar mengatur waktu semaksimal mungkin dengan cara bergabung di organisasi kemahasiswaan atau organisasi lainnya. Tipe mahasiswa ini menganggap k eg iat an-k eg iat an mahasiswa sebagai wadah menambah ilmu, mengikuti rapat dan me lakukan mus yawarah untuk mencapai sebuah tujuan adalah hal yang luar biasa bagi mereka. Bahkan, demi k e la n c a r a n suatu

kegiatan di organisasi yang mereka geluti tak jar ang me mbu at mereka mengorbankan absensi akademik. 3. Kuda-Kuda (Kuliah Dagang - Kuliah Dagang) Mahasiswa kudakuda, selain melaksanakan perkuliahan, mereka juga aktif melakukan bisnis atau usaha sampingan yang berbasis online, mulai dari makanan, pulsa, produk kecantikan, fashion, dan lain sebagainya. Dalam tatanan normal baru dimana semua aktivitas dilakukan melalui sistem daring, tipe mahasiswa kuda-kuda mendapat peluang yang besar untuk bisnis mereka. Dengan adanya media sosial dan website khusus bisnis, penghasilan yang mereka dapatkan dari Online Shop (Olshop) semakin besar. Mahasiswa tipe ini juga memiliki keberanian dan pikiran yang maju soal bisnis. Selain bisa menambah uang saku, hasil dari penjualan juga mereka gunakan untuk biaya kuliah. 4. Mahasiswa Kunang-


Kunang ( Ku lia h Nangkring - Kuliah Nangkring) Tipe atau karakter mahasiswa yang seusai kuliah suka nankring dibeberapa tempat misalnya mall, warkop, cafe, dan tempat umum lainnya untuk sekedar mengobrol atau berdiskusi mengenai suatu hal. Tipe mahasiswa ini merupakan pribadi

yang pandai bersosialisasi, gaul dan asyik dijadikan seorang teman. 5. Mahasiswa Kuper (Kuliah Perpus - Kuliah Perpus) Mahasiswa Kuper adalah tipe mahasiswa yang setelah melakukan tugas akademiknya di bangku pekuliahan langsung terjun ke tempat yang dipenuhi oleh buku-buku

pelajaran. Mereka suka menghabiskan waktu di perpustakaan untuk membaca dan belajar demi menambah pengetahuan mereka. Mahasiswa tipe ini adalah mahasiswa calon-calon asisten dosen karena dinilai rajin dan pandai. Indeks Prestasi (IP) lebih dari tiga sudah menjadi pencapaian

Ket: redline_lpm

biasa bagi mereka. Secara akademik mereka memang unggul dan nilai mereka tidak perlu diragukan lagi. Mereka haus akan prestasi, maka dari itu mereka senang berkompet isi melalu i lomba-lomba ilmiah dan lomba ilmu pengetahuan lainnya.


Kampus Hijau Toska dan misteri UKT-nya. Penulis : Juneed Ulpianus Mahasiswa Program Studi Hukum Pidana Islam Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam

Tahun 2013 kemarin seluruh pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebangsa dan setanah air sepakat menerapkan kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UK) diilingkup perguruan tinggi negeri. Jadi seluruh pimpinan PTN, berharap dengan pemberlakuan sistem UKT, dapat membantu masyarakat utamanya bagi mereka yang memiliki kelas ekonomi rendah. Hal ini dapat dilansir dalam surat edaran No. 97/E/KU/2013 tentang Uang Kuliah Tunggal yang berisi permintaan Dirjen Dikti kepada pimpinan PTN untuk menghapus Uang Pangkal dan melaksaan Uang Kuliah Tunggal bagi mahasiswa baru program SI reguler mulai tahun akademik 2013/2014. Lain halnya dengan kampus hijau toska atau IAIN Parepare, sejak pemberlakuan sistem UKT ta-

hun 2013 kemarin, baru direalisasikan pada tahun 2019 kemarin. Ketika seluruh pimpinan PTN sepakat terkait pem-

berlakuan sistem UKT, ada apa dengan kampus hijau toska atau IAIN Parepare. Bukankah hal ini tidak sejalan lagi dengan tujuan Statuta kampus itu sendiri. Ketika menilik Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia No. 16 tahun 2019 tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri Parepare, secara gamblang dijabarkan bahwa tujuan Institut adalah mewujudkan pemerataan dan sebaran pendidikan tinggi keagamaan melalui perluasan akses terhadap masyarakat. Namun bagaimana mungkin dapat dicapai ketika tujuan tak sejalan lagi dengan kondisi pendidikan kampus saat ini. Ditambah lagi, dengan kondisi mewabahnya Virus Corona atau COVID19 yang menyebabkan seluruh tatanan dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara mandek. Mulai dari masalah Keagamaan, Sosial, Politik, Ekonomi, bahkan pendidikan tidak berjalan seperti biasanya. Dan seluruh negara sibuk melawan COVID-19 atau Virus Corona. Hal ini direspon cepat kampus hijau toska atau IAIN Parepare. Beberapa kebijakan pun dikeluarkan, diantaranya pemberian paket data untuk mahasiswa serta kemudahan bahkan sampai pengurangan pembayaran UKT. Hal ini kemudian sesuai dengan KMA No. 515 tahun 2020 tentang Keringanan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Atas Dampak Bencana Wabah COVID19. Keputusan Rektor Institut Agama Islam Negeri Parepare No. 647 tahun 2020 tentang Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Parepare yang Mendapat Keringanan Uang Kuliah Tunggal Atas Dampak Bencana Wabah COVID-19 Pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2020-2021. Dikeluarkannya SK ini, merupakan salah satu wujud kepedulian pimpinan kampus hujau toska kepada mahasiswa(i). Adagium Tiada Terempang Peluru Oleh Lalang mengajarkan makna ketertindasan. Karna kehendak orang yang berkuasa tidak tertahan oleh orang yang lemah. Ternyata dengan dikeluarkannya SK No. 647 tahun 2020 tentang Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Parepare yang Mendapat Keringanan Uang

Kuliah Tunggal Atas Dampa k Ben cana Wa bah COVID-19 Pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2020-2021, seolah menutupi permasalahan yang lebih urgen. Terbukti selang beberapa waktu, dikeluarkan ratusan Nama sebagai hasil Pengumuman Verifikasi Berkas Mahasiswa Pendaftar keringanan UKT Atas Dampak Wabah COVID-19 No. : B. 975 / In. 39 / PP.00.9 / 08 / 2020 Yang Tidak Memenuhi Syarat. Bukankah ini menimbulkan masalah yang baru? Dengan terjadinya hal tersebut, seluruh Mahasiswa tahun Akademik 2020 -2021 mengeluh diakibatkan besarnya iuran UKT yang dibayar setiap semesternya. Nurul Alfirah Arifin merupakan Mahasiswa baru mengambil Jurusan Hukum Pidana Islam dengan keseharin Orang Tuanya dalam hal ini Ayah sebagai Tukang Ojek dan Ibu Cuma URT mendapat pengelompokkan UKT terbilang mahal dan mengeluh agar bagaimana besaran UKT yang dibayar setiap semesternya bisa turun sehingga sesuai dengan penghasilan pihak yang membiayainya. Bagaimana reaksi pihak Senator Kampus melihat keluhan Mahasiswa Baru? T a n g g un j a wa b Senator kampus bukan cuma mengurisi persoalan lembaga saja, tapi bagaimana seluruh kehidupan kampus jauh dari kata ketimpangan, sehingga ia hadir sebagai problem solving dalam sebuah permasalahan. Tepat pada 08 Sep-


tember 2020, harian Red Line News memuat Senat dan Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri serta Fakultas IAIN Parepare menggelar audiensi bersama Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Terkait UKT Mahasiswa baru yang menuai Polemik. Perang urat saraf yang dilakukan pihak senator kampus dengan Wakil Rektor II tidak menemukan titik terang. Sudirman, selaku Wakil Rektor II mengatakan bahwa kelompok 1 dan 2 maksimal 5 % dengan penjelasan kesana kemari untuk memperbenar argumentasinya. Jadi pertanyaan, dasar apa Wakil Rek-

tor II menetapkan jumlah maksimal 5 % pada kelompok 1 dan 2 ? Padahal dalam diktum PERMENAG nomor 7 T ahun 2018 t en tan g SSBOPT pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri tepat pada Pasal 8 Ayat 5 seharusnya dalam Penerapan UKT kelompok 1(satu) dari setiap kelompok sebagaimana yang di maksud pada Ayat (3) paling sedikit 5% (Lima Persen) dari jumlah Mahasiswa yang diterima pada PTKN. Kaum tertindas selama ini tenggelam dalam mitos yang ditiupkan oleh kaum penindas. Karena itu, bagi Paulo Freire, pendidikan untuk mereka harus berintikan pembebasan.

Baik dari kemerdekaan pendapat maupun kemerdekaan dalam hal ekonomi, karna banyak pelajar putus sekolah bukan karena kebodohan mereka, melainkan ekonomi adalah penyebab utamanya. Dengan meningkatnya pembayaran UKT setiap PTN tiap tahunnya, merupakan kabar buruk bagi masyarakat dan angin segar bagi penguasa. Karena peluang bagi masyarakat ekonomi rendah untuk duduk diperguruan tinggi rentang bahkan tidak ada. Bukankah tujuan dari pada konstitusi kita adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, bagaimana dengan mereka yang ingin mengeyam pendidikan na-

mun terhalang dikarnakan ekonomi. Mudah-mudah dengan tulisan ini, banding UKT dikampus hijau toska direalisasikan sebagaimana mestinya. Sehingga dengan segala misterinya bisa terungkap dengan dikeluarkannya, SK pengumuman Nama-nama Mahasiswa(i) yang mendapat besaran UKT kolompok 1 dan 2 dengan jumlah paling sedikit dua puluh persen.

Mahasiswa dan Organisasi

Penulis : Agung Arra Mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Parepare S e l a m a t da t a n g mahasiswa baru dari setiap sekolah menengah, mulai dari mahasiswa pelosok maupun mahasiswa yang berkediaman di kota Madani, menjadi mahasiswa

adalah tanggung jawab moral yang harus di emban karena tidak semua dari kita mampu untuk melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Mahasiswa adalah sebutan bagi mereka yang menempuh pendidikan tinggi di sebuah sekolah tinggi dan yang paling umum adalah Universitas.

Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat ilmiah yang memper ol eh statusnya karena ada kontrak dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dan ilmuan muda dalam suatu lapisan masyarakat. Selama menempuh pendidikannya, mahasiswa memegang hierarkis pendidikan tertinggi dari struktur pendidikan yang ada di Indonesia. Sebagai seorang mahasiswa dicetak untuk menjadi sarjana yang mempunyai kemampuan tinggi dalam bidang apapun baik a k a d e m i s a t a u n on akademis, seperti kemampuan dalam berorganisasi, intelektual, dan profesional. Memperoleh nilai moral yang tinggi juga merupakan suatu keharusan

untuk menjadi seorang mahasiswa. Karena generasi yang bisa membangun bangsa menjadi yang lebih baik dimulai dari memiliki moral yang sehat, serta yang bi sa ber baur dengan masyarakat. Mahasiswa merupakan asset masa depan bangsa, karena merekalah yang paling berpeluang untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana keduanya menjadi alat penyelesai utama masalah dalam kehidupan berbangsa masa kini dan masa mendatang, mahasiswa juga sebagai kelompok strategis yang memiliki peluang untuk mengembangkan idealismenya, karena dengan idealisme dapat berkembang dengan subur jiwa semangat untuk membangun solidaritas dan perbuhan secara kolektif dan


menjadi saksi atas ketimpangan sosial yang terjadi di sekitar. Jika kiranya hidup adalah sebuah skenario panjang yang sedang melakoni peran sebagai teman yang setia tiap saat. Siaga mendengarkan cerita tentang apapun itu, dari hal yang tidak penting sampai pada hal yang penting. Ajakan untuk ikut dalam organisasi adalah hal yang sudah sejak lama telah di populerkan oleh orang yang lebih dulu menginjakkan kaki di dunia kampus, karena paradigma mereka tentang organisasi adalah rumah belajar dan ruang yang penuh dengan pengetahuan dan pada dasarnya organisasi adalah sebuah wadah yang terdiri dari beberapa orang yang mempunyai tujuan visi dan misi yang sama dalam melakukan perubahan terhadap apa yang terjadi di lingkungan di sekitar. Mahasiswa yang aktif berorganisasi secara konsisten semata-mata m em i l i ki pem a h a m a n bahwa organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah sarana yang efektif dalam mengkaderkan dirinya sendiri untuk ke depan. Sebagian diantaranya masih mempunyai keyakinan pandangan bahwa kampus merupakan tempat menimba

ilmu yang tidak memiliki batas seolah kampus menyediakan semua pelajaran yg benar-benar dibutuhkan pada realitas sosial. Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat intra maupun ekstra kampus akan berefek kepada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berfikir, pengetah uan dan il m u -il m u sosialisasi, kepemimpinan serta manajemen kepemimpinan yang lagi-lagi notabenenya tidak diajarkan dalam kurikulum normative Perguruan Tinggi. Pem aham an art i penting sebuah organisasi dan aktivitas organisasi mahasiswa adalah salah satu persoalan yang pertamatama harus diluruskan. Adanya anggapan bahwa berorganisasi berarti lambat selesai atau berorganisasi khususnya di kampus tidak lebih dari sekedar membuang sebagian waktu, energi, ajang memamerkan eksistensi dan lain-lain sebagainya merupakan bukti adanya kesalahpahaman tentang persepsi sebagian mahasiswa tentang organisasi itu sendiri. Padahal dengan bergabung dengan satu organisasi atau beberapa organisasi mendapat banyak manfaat dan pengalaman

yang sangat berkesan. Contohnya saja ketika bergabung dengan suatu organisasi dan anggotanya dari berbagai daerah dan mindset berfikir akan terbangun bahwa saudara saya ada dimana-mana, karena jika saya ingin keluar kota dan ingin mencari tempat penginapan, tidakperlu repot-repot untuk mencari penginapan, cukup dengan menghubungi salah satu teman organisasi akan mendapat penginapan bahkan dia akan memberinya secara gratis. Seorang organisator terkadang sering dijadikan sebagai pemimpin dalam suatu forum, karena mereka percaya bahwa dia mempunyai kemampuan untuk dapat tampil didepan umum dan berargumen dengan baik. Organisasi mengajarkan kita untuk menjadi mahasiswa yang aktif, kreatif dan mampu berkomunikasi dengan siapa saja. Kita dapat belajar dengan siapa saja dalam organisasi termasuk dengan orang yang baru saja kita kenal. Organisasi lagi-lagi mengajarkan kepada mahasiswa apa yang disebut sebagai pengawalan kebijakan korporasi maupun birokrasi, ketika kebijakan yang di keluarkan tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat kecil

Ket: www.lpmredline.com

maka kebijakan itu harus dilawan. Hal ini sangat relevan dengan apa yang di katakan oleh Pramoedya ananta Toer bahwa didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan, karena s e j a t i n ya m a h a s i s wa memiliki peran ganda sebagai kaum terpelajar dan kaum penyambung lidah masyarakat, agen perubahan, dan pengontrolan sosial. Untuk kalian yang takut atau tidak ada keinginan sama sekali bergabung dengan organisasi cobalah untuk bergabung, jangan merasa takut dengan hal yang baru. Rasa takut hanya akan terus menghantuimu saja dan akan menghambat kemampuan berkarya maupun berekspresi. Berkreasilah jangan menyimpan atau menyembunyikan karyamu, berkaryalah untuk bangsa, tunjukkan pada bangsa bahwa kita mampu untuk menjadi yang terbaik dan berekspresi lah bahwa dunia ini tidak hanya numpang ketawa, tapi ada peran dan tanggung jawab yang harus diselesaikan sebagai mahluk sosial atau mahluk yang saling membutuhkan antara satu sama lain. #Mariki Berorganisasi


Lahirnya Generasi Rebahan

Penulis : Multazam.R Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare Salah sat u malapetaka besar yang dihadapai oleh manusia pada abad 21 yakni Pandemi Covid 19. Peristiwa serupa pernah terjadi di belahan bumi tetapi sifatnya masih epidemi bukan pandemi, salah satunya wabah Maut Hitam yang terjadi pada dekade 1330. Penyebabnya yakni bakteri Yersinia Pestis menumpang pada kutu yang hinggap di kepala manusia, menginfeksi manusia yang digigit oleh kutu. Penyebaran wabah ini, tidak seintens pada zaman sekarang karena teknologi transportasi pada saat itu tidak secanggih zaman sekarang. Kembali ke abad 21, Virus Corona membekukan roda-roda kehidupan yang mulanya roda-roda ini berjalan sebagaimana semestinya akan tetapi ketika Virus tersebut muncul semuanya menjadi air yang beku. P e r e k on om i a n d u n i a merasakan betul dampak yang diakibatkan oleh Pandemi Covid 19. Roda-roda perekonomian terhenti demi memutus mata rantai penye-

baran virus. Untuk memerangi Pandemi tersebut, maka perkembangan teknologi turut mengambil bagian di dalamnya disamping pemembuatan vaksin . Teknologi dalam bahasa keseharian manusia berarti alat yang bisa mempermudah pekerjaan manusia itu sendiri. Misalnya dalam sektor pertanian, para petani kontemporer dipermudah pekerjaannya dengan alat pembajakan sawah bernama Kultivator. Dalam memerangi Pandemi Covid 19, manusia mesti berterima kasih kepada kecanggihan teknologi. Salah satu anak kandung dari kecanggihan teknologi yakni drone yang difasilitasi dengan alat pengukur suhu badan. Sehingga dalam hemat penulis, Pandemi Covid 19 diartikan sebagai batu lancotan menuju masa yang dimana semua manusia harus meredefenisi profesi. Produksi drone akan melimpah ruah, menjadi preseden untuk mengatasi pandemi yang serupa atau pun berbeda. Bahkan produksi robot kedokteran pun menjadi tindakan preventif manusia untuk menanggulangi pandemi di masa yang akan datang. Dengan menyimpan berbagai macam riwayat penyakit serta vaksin yang diperlukan untuk mengobati. Teknologi secara umum dipahami oleh manusia sebagai sesuatu yang mempermudah pekerjaan manusia. Sehingga manusia menjadi kecanduan terhadapnya. Tingkatan tertinggi

manusia dalam hal teknologi yakni penciptaan robot dengan berbagai spesifikasi yang dimilikinya sehingga mampu untuk bersaing bahkan mengalahkan manusia. Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Yuval Noah Harari berjudul "Money Hikayat Uang Dan Lahirnya Kaum Rebahan" beliau menjelaskan bahwa dengan adanya robot yang sebelumnya hanya diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia, robot di masa yang akan datang justru akan mengambil alih profesi -profesi manusia dengan kecanggihan dan kecerdasan yang dimilikinya. Persentase untuk profesiprofesi yang akan diambil oleh robot menunjukkan angka 50% ke atas. Profesi guru misalnya berpeluang besar untuk diambil oleh robot. Guru yang juga manusia pernah luput dimakan oleh umur hingga menyebabkan kepikunan sehingga ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya pun dimakan oleh umur. Berbeda dengan robot, robot tak kenal umur hanya yang terjadi ialah kerusakan mesin didalamnya itu pun bisa diatasi oleh manusia sendiri. Apa yang terjadi sekarang sudah mulai terjadi. Jika para murid ingin mencari tahu informasi mengenai mata pelajarannya, mereka mencari tahu lewat mesin pencarian bernama google. Dengan kecakapan algoritma yang ada pada diri robot, memampukannya untuk memenuhi semua kebutuhan manusia. Kita

lihat pada algoritma Facebook, Youtbe dan lain sebagainya tekanan like, tanggapan atau pun proses pencarian, dimanfaatkan oleh algoritma untuk mengetahui kesukaan dan yang tak disuka, hal apa yang sering dicari diakumulasikan lalu disimpulkan. Simsalabim, tanpa disadari manusia hidup berdampingan bersama robot. Robot menjadi kelas penguasa dengan menciptakan kesenjangan antar manusia dan robot. Ekspektasi manusia berbanding terbalik dengan realita yang terjadi dengan diciptakannya robot. Manusia pada zaman ini hanya produktif dalam hal berat badan, air liur karena rebahan mulu dan lain sebagainya. Kaum rebahan pun lahir karena kegagalan manusia dalam meredefenisi profesi. Apa yang menjadi masalah besar untuk manusia sendiri bukan masalah kecerdasan yang dimiliki oleh robot, juga bukan tentang virus yang menyerang robot akan tetapi masalah besar yang dihadapi justru kebodohan yang ada pada diri manusia ketika manusia memanfaatkan robot untuk kepentingan dirinya sendiri.


Rekomendasi Spot Foto Paling Instagramble di IAIN Parepare. Bagi kalian para Mahasiswa terkhusus angkatan 2020 yang telah resmi menjadi keluarga besar Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare pastinya belum tau, bahwa di area kampus terdapat beberapa spot foto dengan latar Gedung perkuliahan yang sangat Instagramble, wajib banget deh take a picture di tempat ini. 1.Gedung Perpustakaan Dilihat dari depan, Gedung Perpustakaan IAIN Parepare benar-benar membuat mata takjub, arsitektur dan perpaduan warna seakan membuat mata t er pe s on a . Na m un rasanya tidak cukup jika hanya berswafoto dihalaman Gedungnya saja, kalian juga harus mencoba pemandangan yang disajikan lengkap dengan rak dan buku-buku yang tersusun rapih dan yang paling fotogenic adalah taman yang berada di lantai 3 Perpustaakaan tersebut, kalian juga bisa menikmati view Pantai Soreang dari Rooftopnya. Keren Abis. 2. Gedung Akademik Center Bangunan ini adalah gabungan dari gedung Birokrasi yang menjadi pusat kegiatan Rektor IAIN Parepare dan gedung Akademik. Dilengkapi dengan Kubah yang terdapat dibagian atas serta jembatan penghubung antar gedung yang membuatnya dijuluki Menara Kembar Petronasnya Kota Parepare. Untuk lebih mempertegas bahwa Gedung tersebut adalah milik dari IAIN Parepare, dibagian depan kalian akan disuguhkan dengan tulisan akasara Lontar "Malebbi Warekkada, Makkiade Ampena" yang merupakan tagline milik kampus Hijau Tosca tersebut. 3. Gedung Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam Salah satu ciri khas gedung yang ada di IAIN Parepara adalah warnanya yang didominasi cat putih, sama halnya dengan gedung perkuliahan milik mahasiswa Fakultas Syariah tersebut, kalian wajib berswafoto dengan latar gedung yang jika sore hari makin nampak elegan saat disinari oleh Sunset. Selamat mencoba.

4. Gedung Fakultas Tarbiyah Serupa dengan gedung Fakshi, nuansa putih juga amat kental pada gedung berlantai 3 tersebut, ditambah lagi perpaduan warna tosca dan putih akan membuat foto kalian kece, jangan lupa juga untuk mengabadikan foto kamu di taman yang yang terletak persis disamping gedung tersebut, kesan asri dan indah akan kalian temui saat berada di taman tersebut. 5. Basecamp milik Mispala Cosmosentris. Setelah puas berswa foto di sejumlah gedung mewah milik IAIN Parepare dan ingin mencari suasana yang hijau dengan pohon rindang serta nuansa alam yang sejuk, kalian bisa mengunjungi basecamp milik Mahasiswa Islam Pecinta Alam (MISPALA) Cosmosentris yang berada di komples gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM), kalian akan disuguhkan lukisan alam yang membuat suasa damai dan kalian bisa mendapatkan hasil foto yang tidak kalah keren. Nah, tunggu apa lagi, segera ajak teman kalian untuk berfoto di sejumlah spot yang telah kami rekomendasikan diatas yah, dan jika foto kalian ingin dilihat oleh seluruh mahasiswa IAIN Parepare jangan lupa tag Instagram @redline-lpm, nanti kami repost. Selamat berfoto.

Ket: Training Of Journalist (TOJ) LPM Red Line 2020


Beragam Persiapan yang Dilakukan Mahasiswa Baru Ditengah Ketidakpastian Nasib Angkatan Covid-19 Ketika kalian telah lulus dari SMA dan memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, kalian pasti akan mempersiapkan segala hal untuk masa kuliah, termasuk dalam kesiapan mental. Kalian pastinya telah menduga-duga tentang bagaimana kehidupan yang akan kalian jalani ketika telah menjadi seorang mahasiswa. Mungkin salah satu di antara kalian akan membayangkan bagaimana asiknya belajar di kelas bersama dosen atau profesor yang sangat jenius, atau ketika bertemu dengan teman baru. Redaksi LPM Red Line telah menghubungi sejumlah Mahasiswa baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare dan meminta tanggapan mereka terhadap dunia kampus yang sebentar lagi akan mereka rasakan. 1) Abd.Wahab Hamzah, Prodi Sejarah Peradaban Islam. "Alhamdulillah pastinya saya merasa bangga dan senang apalagi kampus yang saya tempati lulus adalah kampus yang terkenal dan diminati banyak orang, sedangkan untuk persiapan perkuliahan tahun ini mungkin agak berbeda dan unik dengan Mahasiswa baru sebelumnya karena tahun ini kami akan lebih stay safe untuk menghindari penuralan Covid-19". 2) Nurul Salsabila, Prodi Tadris IPS. "Perasaan saya pas diterima di IAIN, tentu merasa senang karena IAIN pilihan pertama saya mendaftar kuliah dan yang perlu dipersiapkan untuk perkuliahan adalah kesiapan diri tentunya, mungkin kita akan selalu memakai masker untuk pencegahan Covid-19". 3)Lilis Hamriani, Program Studi Sejarah Peradaban Islam. "Tentu saja perasaan saya bahagia dan bangga karena bisa lulus di kampus IAIN Parepare apalagi lewat jalur SPAN-PTKIN, orang tua juga ikut bangga karena bisa diterima di kampus keagamaan, mereka berharap saya bisa meningkatkan ilmu agama saya disini. Serta hal yang saya siapkan untuk memasuki perkuliahan tentunya yang pertama adalah mempersiapkan mental karena menurut saya

ini sangat perlu dipersiapkan, dunia perkuliahan pasti berbeda dengan dunia sekolah nantinya kita akan bertemu orang baru yang memiliki watak berbeda dan perlu mental yang baik untuk itu. Tentunya memperbanyak informasi tentang kampus agar sebagai Mahasiswa baru lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan juga menabung untuk masa depan, sebab dunia perkuliahan tentu membutuhkan pengeluaran yang tidak sedikit agar nantinya juga tidak memberatkan orang tua". 4) Nahda Nawafilah, Prodi Perbankan Syariah. "Perasaan saya setelah dinyatakan resmi diterima di IAIN PAREPARE adalah sebuah kebanggan tersendiri bagi saya. Saya sangat bersyukur bisa diterima di salah satu kampus terbaik yg ada di Kota Parepare ini. Banyak di luar sana teman-teman seperjuangan yang sudah berjuang mati-matian untuk bisa lulus di Universitas yang mereka inginkan namun belum rezekinya. Jadi intinya sangat sangat bersyukur bisa diterima di kampus IAIN Parepare ini dengan Prodi yg saya idamkan. Yang perlu saya siapkan adalah pastinya kesiapan diri saya sendiri, karena diri sendiri yang nantinya akan berproses kedepannya untk menjadi lebih baik". 5) Rahmat Hidayat, Mahasiswa baru Program Studi Hukum Ekonomi Syariah. "Alhamdulillah saya sangat senang karena bisa lulus di salah satu perguruan tinggi negeri terbaik IAIN Parepare, hal yang perlu dipersiapkan untuk perkuliahan nantinya menurut saya adalah mempersiapkan fisik dan alat yg diperlukan selama perkuliahan agar kuliah berjalan secara lancar dan sesuai dengan yg diniatkan dan diharapkan". 6)Muhammad Akbar, Program Studi Hukum Keluarga Islam. "Perasaan saya tentu sangat senang, banyak orang di luar sana yang ingin kuliah namun tidak di terima. Jadi intinya sangat bersyukur bisa diterima dan yang perlu saya persiapkan untuk perkuliahan yang pertama kesehatan, perlengkapan kuliah semisal baju, buku, sepatu, dan paling penting iman dan takwa".


Nama lengkap : Aco Budi Ttl : Ratte, 08-12-1998 Motto : do your best and let's god do the rest. Pengalaman organisasi : *Ketua HIMA Hukum Pidana Islam 2017 * Ketua HIMA Hukum Pidana Islam 2018 * Ketua Rayon PMII Syariah dan Ekis 2018 * Ketua LIBAM 2019 -2020 * Pengurus PMII Komisariat IAIN Parepare 2020 * Ketua SEMA - I 2020 * APPM Polman

Nama : Riecardy Nim : 16.2300.027 TTL : Malaysia, 28 Oktober 1997 Asal Daerah : Sidenreng Rappang Riwayat Pendidikan : SDN 94 Tiroang Pinrang SDN 5 Passeno Sidenreng Rappang (tamat) MTSn 1 Baranti (tamat) SMK 2 Sidrap (tamat) IAIN Parepare (sedang) Motto : Minta maaf sebanyak-banyaknya Pengalaman Organisasi 1. Lintasan Imajinasi Bahasa Mahasiswa (LIBAM) 2. Mahasiswa Islam Sidenreng Rappang Indonesia (MASSIDDI) Kota Parepare 3. Koordinator Departemen Humas dan Publikasi HMJ Syariah dan Ekonomi Islam 2018 4. Ketua Umum HMJ Syariah dan Ekonomi Islam 2019 5. Wakil Ketua Dema Syariah PTKIN Indonesia Wilayah Timur 6. Ketua Departemen Kajian dan Keislaman Forum Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Islam Indonesia (Fornas MEBI) 7. Pengurus Lembaga Eksekutif Mahasiswa Hukum Indonesia (LEMHI) 8. IPNU Kota Parepare 9. Mahasiswa Ahlith Thariqoh Al-Muktabarah Annahdiyah (MATAN) Parepare 10. Sekretaris 1 PK. PMII IAIN Parepare 11. Pengurus Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.