MAJALAH IBRAHIMY EDISI 10

َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ‫ُ ﱠ‬ ‫وﺷﻌ َ ﺎن‬ ‫اﻟﻠﻬﻢ ﺎرك ﻟﻨﺎ ِ رﺟﺐ‬ َ َ َ َ َ ْ َ​َ ‫رﻣﻀﺎن‬ ‫و ﻠﻐﻨﺎ‬ “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”

Selamat

Sukses

&

Atas Terselenggaranya

Peringatan

ISRA’ MI’RAJ Nabi Muhammad SAW Di Pondok Pesantren Sala yah Sya ’iyah Sukorejo

“

Ada perbedaan pendapat dikalangan ulama' bahwa “Siapa yang tidak percaya peristiwa Isra' Mi'raj nabi Muhammad SAW, jelas bertentangan dengan rman Allah SWT, Subhanalladzi asraa bi'abdihi laylamminal masjidil haram ilal masjidil aqsa. Maka hukumnya kar”.

KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, S.Sy., M.H.I.

Allahummastur 'Aurata Ustadzi

DEWAN REDAKSI Pelindung Kabid DIKTI (Drs. H. Mudzakkir A. Fatah) Penanggung Jawab Rektor UNIB (KH. Ach. Fadlail, S.H., M.H.) Penasehat Wakil Rektor III UNIB (Dr. Ir. Abdul Muqsith, M.Ling.)

Kabiro AAK UNIB Nanda Hidayan Sono, S.Kom., M.Pd.I., MM. Kabag Kemahasiswaan UNIB Moh. Hafid, M.Pd.I. Kasubag Kemahasiswaan UNIB Muh. Syafiqir Rahman, S.Pd. Kasubag Kesejahteraan Mahasiswa UNIB Rohikim Mahtum, S.E. Pimpinan Redaksi Moh. Ghufron (PSI/FISHUM/2018) Robiatul Adawiyah (AKS/FSEI/2017) Sekretaris Achmad Muzammil (HKI/FSEI/2018) Alfiatus Sholihah (FT/PAI/2017) Bendahara M. Ilham Hidayah (PAI/FT/2018) Naura Dina Khalida (HES/FSEI/2017) Redaktur Abd. Rofi Fathoni N. (PBA/FT/2018) Fendi Suherman (HKI/FSEI/2018) Abdul Aziz (PBA/FT/2020) Nuril Iskandar (MBS/FSEI/2020) Nur Khotimah (PBA/FT/2017) Saidatul Khairiyah (PBA/FT/2017) Nur Lailiyatul Jannah (PBI/FISHUM/2018) Staf Redaksi Ifatul Ailiyah (PAI/FT/2017) Shofwil Widad (MBS/FSEI/2017) Kholifatus Sa'adah (TMTK/FT/2018) Editor M. Fawaied Aqiel F. (PAI/FT/2018) Syaiful Bahri (PAI/FT/2018) Mashanifatur Rosyidah (AK/FISHUM/2018) Wahdatul Ainiyah (PSI/FISHUM/2018) Mega Selfiana (PBI/FISHUM/2019) Reporter Afina Sasono (HKI/FSEI/2018) Rafiq Anshari (PAI/FT/2018) Ahmad Subakti (HKI/FSEI/2019) Whildan Zulfi H. (PAI/FT/2020) Samiah (HK/FISHUM/2018) Nazilul Umami (HK/FISHUM/2019) Susanti Lestari (PAI/FT/2019) Fotografer Zainus Shobur (SI/SAINTEK/2020) Hafizah Nur Aminda (ES/FSEI/2018) Hanin Aisyah (PBI/FISHUM/2018) Design & Layout Muhammad Zainal M. (BPI/FD/2017) M. Rusydi Ilman Huda (TI/SAINTEK/2019) Moh. Ainul Fikri (PAI/FT/2019) Muhammad Riko A. K. (SI/SAINTEK/2019) Ach. Zulkarnaen (SI/SAINTEK/2020) Qurratul Ilzamiyah (SI/SAINTEK/2018) Anisa Rohali (TI/SAINTEK/2019) Faziola Hapidra (KPI/FD/2019) Riza Aulia Silmi (ARS/SAINTEK/2019) Marketing Hidayatul Ummah (PBA/FT/2017) Ila Husnia (HKI/FSEI/2019)

DAFTAR ISI

Ilustrasi Cover

Zaki Maimun Zalli

EDITORIAL. 01 BUDAYA ARGUMENTATIF BUDAYA ARGUMENTATIF

Dongeng, takhayul dan teori konspirasi memperparah efek Dunning-Kruger.

SAJIAN UTAMA. 04 MEMBONGKAR KONSPIRASI MEDIA MASSA Pernah tidak kalian membaca koran? atau menonton televisi? atau berselancar ria di arus media sosial?

Menjawab pertanyaan tersebut, 9.999 dari 10.000 orang serentak mengatakan pernah.

WAWANCARA. 12 KONSPIRASI DI TENGAH MASA PANDEMI Berbicara tentang konspirasi tidak akan habisnya kita bahas dari semua lini, baik dari segi pendidikan, ekonomi, politik maupun sosial. Konspirasi dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah “komplotan”. Lantas, seperti apa deskripsi dan implementasi dari konspirasi itu sendiri?

KABAR MA’HAD. 35 HADAPI PANDEMI, PESANTREN SALAFIYAH SYAFI’IYAH BENTUK TIM PESANTREN TANGGUH Bencana pandemi Covid-19 telah mengganggu semua kalangan masyarakat. Mulai dari masyarakat berdasi hingga masyarakat kecil.

Pandemi ini menuntut semua orang harus ekstra berani mencari solusi agar wabah corona ini tidak merambat luas ke masyarakat lainnya.

AKHWAT. 38 MU’MINAH Tak ada ajaran selain agama Islam yang menempatkan seorang wanita pada posisi yang teramat terhormat dan mulia. Saking mulianya, kaum wanita diabadikan dalam salah satu surah di dalam Alqur'an yaitu surah An-nisa'.

TELADAN. 59 SELAGI KITA TERUS BERUSAHA BERDO’A SEMUA BISA TERJADI Tepat pada tanggal 10 September 1965 lahirlah sosok seorang pria yang bernama M. Madadi. ZA, pria ini terlahir dari pasangan bapak almarhum M. Zakaria dan ibu almarhumah Siti Wasiti.

MINDSET FACULTY. 04 WAJAH PENDIDIKAN INDONESIA NYATAKAH ATAU SEKEDAR TOPENG BELAKA? Tak dapat dipungkiri manusia membutuhkan pendidikan sebagai bekal mengarungi kehidupanya, tanpa pendidikan manusia ibarat hewan atau lebih buruk lagi bagai zombie yang bergentayangan.

EDISI 10 MARET 2021 Kritik Saran 01 Editorial 02 Budaya argumentatif 02 Sajian Utama 04 Membongkar konspirasi media masa 04 Rayuan teori konspirasi 07 Covid-19, konspirasi ataukah realita? 10 Wawancara 12 Literasi di tengah pandemi 12 Konspirasi di tengah masa pandemi 15 Manajemen Qolbu 18 Falsafah batu bata 18 Ar-rasul al-muzakki rasul sang pembersih jiwa 20 Mindset Faculty 24 Wajah pendidikan Indonesia, nyatakah? atau sekedar topeng belaka 24 Tambah pede dengan fase baru 27 Sejarah singkat hukum ekonomi syariah terhadap perkembangan bisnis perbankan syariah 28 Pribadi resilien mengatasi stres akibat stay at Home covid-19 30 Sejarah singkat berdirinya FISHUM 32 Kabar Ma’had 34 Hadapi pandemi pesantren Salafiyah Syafi’iyah bentuk tim pesantren tangguh 34 Kabar Kampus 37 Terhalang pandemi, KKN dilaksanakan di rumah masing-masing 38 Akhwat 38 Mu’minah 38 Lensa Jurnalis 40 Apa kabar PERSMA 40 Opini/Artikel/Esai 42 Bantuan tunai langsung belum sejahterakan ekonomi di masa pandemi 42 Dampak covid-19 pada sektor ekonomi dan kesehatan 45 The meaning political 47 Konstruksi titik masa depan 49 Menjaga budaya bangsa Indonesia 52 Tipe-tipe mahasiswa berdasarkan aktivitasnya di kampus 54 Pondok pesantren dan kebijakan New Normal 56 Teladan 58 Selagi kita terus berusaha, bersabar dan berdo’a semuanya bisa terjadi 58 Karikatur 61 Komunitas 62 Tidak sembarang institut 62 Ibrahimy Net 63 Negara ter-mager 63 Genose, alat pendeteksi covid-19 made in Indonesia 65 Dokma 67 Alumni 75 Al-muhyi media literasi 75 Pengalaman Dosen 77 Semangat khidmah sang pengais barokah 77 Cerpen 79 Bukan karena mati lampu 79 Resensi Buku 81 Melihat budaya Indonesia melalui kajian ilmu konseling 81 Pesona Indonesia 83 Banyuwangi amazing culture of deles 83 Pusat peribadatan puja mandala sebagai toleransi 5 agama 86 Kajian 90 Islam dan Covid-19 90 Agama, Sains dan Covid-19 92 Health 94 Hidup sehat di era new normal 94 Sastra 96

Salam Redaksi

MEMAKNAI MAKNA Moh. Ghufron Pimpinan Redaksi

S

engaja majalah kedasa, mengangkat tema konspirasi yang saat ini lagi booming di media massa, khususnya dunia warta.

“Konspirasi” bukan-lah masalah yang ada pada kali ini saja, melainkan sejak zaman dahulu kala, makna konspirasi sudah lama menjadi budaya bagi mereka yang sudah menjadi penguasa. Apalagi ia yang memiliki kepentingan seperti di sektor industri, ekonomi, akademi, vaksinasi dan berbagai aspek lainnya.

Berbicara secara lingkup mendunia, berarti kita berbicara tentang penguasa di balik penguasa. Atau kita berinama King of the King.

Siapa sangka?, penguasa masih memiliki ketergantungan dengan penguasa di atasnya.

Di era Ir. H. Joko Widodo – Prof. Dr. KH. Makruf Amin, Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) hampir saja akan disahkan oleh pimpinan tertinggi negara. Untung saja, para mahasiswa serta mereka yang cinta dengan keutuhan negara, demi

mempertahankan ideologinya, yaitu “Pancasila” rela mengorbankan jiwa dan raga demi menggagalkan terealisasinya pengesahan RUU-HIP yang dinilai tergesah-gesah prosesnya.

Anehnya, isi dari RUU-HIP merupakan gagasan Presiden RI pertama, tentang perasan dari lima sila menjadi eka sila.

Sedangkan yang mengajukan rancangan undang-undang adalah ia yang berada di jajaran parlemen negara, dengan Puan Maharani sebagai ketua.

BENARKAH KONSPIRASI ITU ADA ATAUKAH HANYA ILUSI SEMATA Dari sini, kita sudah bisa lashback memori kenangan yang telah bangsa kita lalui.

Siapa yang ada di balik bendera pemenangan, siapa yang menjadi dalang dibalik layar dan siapa makar dibalik sang dalang.

Maka, impact dari diskusi dalam Majalah Ibrahimy ke dasa, benarkah konspirasi itu ada ataukah hanya ilusi semata.

KRITIK DAN

GMAIL

SARAN

ipers@ibrahimy.ac.id

SURAT

MAHASISWA

Kantor Redaksi | Aula Putera

Redaksi menerima Kritik dan Saran dari Mahasiswa baik kepada LPM, BEM dan Pengurus Kampus.

FASILITAS KAMPUS DAN PENJAGA LAB Di kampus, Sandal harus dibuka sebelum masuk ke

WEBSITE

ipers.ibrahimy.ac.id

KUALITAS BULETIN DAN PENGUMUMAN LOMBA

gedung. Dan ada banyak mahasiswi yang meletakan

Tolong “Buletin Ibrahimy” dicetak di tempat yang

sandalnya seenaknya di lantai teras. Di sana kadang juga

berkualitas, agar hasilnya juga memuaskan. Nah,

terdapat sandal dosen atau staf. Sering saya temukan

terkhusus anggota LPMI atau BEMI putri, tolong apabila

sandal dosen atau staf hilang karena mahasiswi yang asal

akan diselenggarakannya lomba-lomba agar memberi

serobot sandal dan membuat sandal dosen atau staf

pemberitahuan jauh-jauh hari agar peserta lomba

tertendang. Usulan saya, tolong untuk pihak penanggung

menyiapkan segala keperluan. Terimakasih, Semangat

jawab kampus memfasilitasi rak sandal bagi mahasiswi

untuk mahasiswa santri.

dan dosen atau staf agar tidak tercampur dan kampus

Sida Muhassonah, FSEI/HKI.

tampak rapi. Dan saya mau usul juga untuk pihak kampus agar memberi sangsi bagi mahasiswi yang menaikan

Terima kasih atas kritik dan sarannya, untuk percetakan

sandalnya ke lantai. Saran saya juga untuk pihak kampus

buletin akan kami evaluasi kembali karena sebelumnya

agar memberi penjaga yang amanah untuk penjagaan

terdapat miss komunikasi antara percetakan mengenai

LAB. Karena ada beberapa penjaga yang kadang

kualitas buletin yang dicetak. Selanjutnya untuk

seenaknya membuka LAB tanpa tahu kegiatan di pusat

pemberitahuan lomba atau event akan kami usahakan

yang belum selesai. Terima kasih dari saya, Salam

agar secepatnya tersebar dan tentunya dengan persiapan

mahasiswa!!!

yang matang.

Faizeh De Emilia FISHUM/PBI Smt. 4

Terima kasih atas saran dan usulannya, akan kami hubungi dan beritahukan dengan pengurus dan staf kampus terkait

KESALAHAN ACARA Selama menjadi mahasiswi, yang saya amati dari kinerja

BAHASA TERLALU BERAT Saya santri baru tahun 2020, kebetulan saya juga menjadi mahasiswa. Bagaimana kalau bahasa tulisan di Majalah Ibrahimy agar tidak terlalu berat. Soalnya, pembaca dari

LPM ini, semenjak berganti masa periode semakin kreatif

Majalah Ibrahimy ini bukan hanya dari kalangan

kinerjanya. Namun juga ada beberapa kesalahan yang

mahasiswa saja, melainkan siswa juga tertarik untuk

kadang tidak disadari. Seperti kejadian pelantikan

membacanya. Dan konsumen pembacanya siapa sajakah?

beberapa bulan lalu yang membuat para santri putri

Terima kasih.

heboh karena acara tersebut membuat pengisi acara

Mahasiswa UNIB Putra

kecewa. Yah, bukan hanya dari lembaga pers saja, namun juga segenap anggota organisasi Ibrahimy selaku panitia

Terima kasih atas masukannya, memang dari dulu Majalah

acara. Sukses selalu. Salam mahasiswa.

Ibrahimy ini diperuntukkan untuk kalangan mahasiswa

dan tidak ada salahnya bagi siswa membacanya sebagai

Vindia Wulandari, KPI/Dakwah Smt. 4

tambahan wawasan. Tentunya Bahasa tulisan yang Terima kasih atas masukannya, akan selalu kami evaluasi

termuat di Majalah Ibrahimy ini ada beberapa yang berat,

kembali kedepannya mengenai kegiatan kita agar lebih

hal tersebut dibuat supaya para pembaca khususnya

baik lagi, dan juga mohon doa dan dukungannya selalu

mahasiswa mendapatkan pengembangan intelektual dan

untuk LPMI.

nalar membaca yang baik.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 01

Editorial

BUDAYA ARGUMENTATIF

D

ongeng, takhayul dan teori konspirasi memperparah efek Dunning-Kruger. Dari ketiga irasionalitas tersebut, teori konspirasi bekerja lebih mumpuni dengan membuat argumen yang dipaparkan seolah-olah komprehensif dan rasional. Masalah takhayul dan dongeng tak begitu signi ikan dan kompleks daripada teori konspirasi, contoh konspirasi semakin parah ketika dikaitkan dengan sesuatu yang dipercayai seperti agama, budaya, dan bahkan berasal dari igur idola seperti yang terjadi dalam Pemilu Indonesia 2019. Bias kon irmasi bekerja secara masif oleh para pendukung kedua kubu yang makin memperparah logical fallacy. Akibatnya, banyak diantara mereka tak mampu membangun argumen secara logis tentang klaim TKA China menyerbu dan menghabisi pasar tenaga kerja

02 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Indonesia, saling tuduh pada kedua kubu tentang komunisme, dan juga isu lainnya. Teori konspirasi mudah diterima karena kisah konspirasi memuaskan hasrat heroik seseorang.

Membangun budaya argumentatif kerumitan di atas menjadi masalah besar dan kefrustasian para intelektual, karena orang-orang awam berubah menjadi orang bebal ketika mereka tak memiliki kemampuan metakognisi. Metakognisi adalah kemampuan untuk menyadari kesalahan, dan mengambil jarak melihat apa yang sedang anda lakukan, menyadari bahwa anda salah melakukannya. Kemampuan ini tak hanya dimiliki oleh intelektual, namun juga ada pada orang-orang awam yang mampu menyadari kesalahannya.

Kondisi ini berbeda dengan orang-orang bebal yang tak memilikinya membuat intelektual frustasi.

Editorial

Robiatul Adawiyah Pimpinan Redaksi Putri

Orang –orang bebal dapat berargumen menentang ilmu pengetahuan yang telah mapan karena sterotipe yang dibangun bahwa “intelektual dapat melakukan kesalahan” lalu terjadilah bias kon irmasi, tanpa mereka melakukan generalisasi seperti halnya yang dilakukan intelektual untuk menarik kesimpulan. Mereka mencari informasi melalui internet membuat mereka merasa telah belajar tentang sesuatu, namun kenyataannya mereka tenggelam dalam data-data yang tidak mereka pahami. Nichols berargumen bahwa intelektual memang tak sepenuhnya benar serta dapat melakukan kesalahan, namun kesalahan yang dibuat oleh intelektual tidaklah sama dengan kesalahan yang terus-menerus dalam segala hal. Kenyataan yang terbentuk adalah bahwa intelektual mempelajari dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang telah mapan

tak secara sederhana.

Tak hanya melalui serangkaian tahap tersebut untuk menjadi intelektual, namun kemampuan laten terhadap bidang tertentu lalu mengasahnya ke dalam argumentasi kritis menjadi penentu intelektualitas seseorang dalam suatu bidang.

Kemampuan membangun argumentasi tidak hanya dapat dibangun melalui sains, atau kemampuan lainnya. Menyukai hal-hal yang dianggap menarik seperti olahraga, mengikuti perkembangan olahraga melalui majalah atau koran juga dapat membangun kemampuan ber ikir kritis yang lebih luas.

Pendidikan formal seharusnya mengajarkan seseorang untuk memiliki kemampuan metakognisi dan membangun budaya penuh argumentasi.

Membuat suasana kegembiraan dalam mengajar melalui pendidikan kritis membuat orang mampu menimbang berbagai jenis bukti, bergerak diantara berbagai bukti yang dipaparkan orang lain, dalam generalisasi dan suatu yang spesi ik, merangkum berbagai pendapat, lalu menciptakan ide. Melalui hal itu, intelektualitas akan tetap hidup. Seperti yang dikatakan oleh Tom Nichols bahwa seseorang yang telah belajar ilmu ilsafat atau isika minimal harus mengetahui sejarah dan budayanya sendiri.

Melalui pembelajaran tersebut, intelektualintelektual yang dihasilkan akan jauh dari logical fallacy, karena mereka akan dapat membangun argumentasi secara komprehensif.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 03

Sajian Utama

MEMBONGKAR KONSPIRASI MEDIA MASSA

P

ernah tidak kalian membaca koran? atau menonton televisi? atau berselancar ria di arus media sosial?

Menjawab pertanyaan tersebut, 9.999 dari 10.000 orang serentak mengatakan pernah. Tak mengherankan memang, mengingat derasnya globalisasi serta kecanggihan teknologi telah menghantarkan manusia kepada sesuatu yang sangat praktis dalam melakukan apapun. Juga tak

04 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

mengagetkan dengan cepatnya seseorang dalam memperoleh informasi dari manapun.

Adalah hal pasti jika dunia terus berkembang dengan pernak-pernik di dalamnya.

Salah satu pernak-pernik dari sekian banyak pernak-pernik adalah masalah konspirasi, sebuah diksi dari penjelasan teori yang akhir-akhir ini sering muncul di pusat sosial masyarakat. Menjamur di segala sektor kehidupan manusia. Tidak terkecuali pada

Sajian Utama berbagai bentuk media massa penyampai informasi.

Tentu tak semua penikmat media massa baik cetak maupun layar kaca mengetahui, kesadaran yang entah kenapa mendadak tak berfungsi akibat sajian berita yang serupa ilusi. Padahal jika diperhatikan, ada satu bahkan ratusan konspirasi di setiap media.

Mari kita kuak bersama pada tulisan singkat ini.

Sebagaimana jurnal karya Wahyu Wibowo tentang Konspirasi Media Massa, bahwa ketika berbicara tentang media massa yang dewasa ini dianggap sebagai 'rajanya informasi', sehingga siapa pun boleh berpendapat. Sistem sebuah negara demokrasi turut menjadi pendukung bagi siapa saja yang ingin menyuarakan opininya. Akan tetapi, terkait dengan pengonstruksian fakta dan realitas, apalagi jika dilumuri oleh ego-sentris subjek-subjek (jurnalis) di balik media massa tersebut, kerap terjadi bias pemberitaan yang memicu problem etis.

Artinya, terjadi konspirasi di balik pemberitaan yang berdampak pada pengerdilan fungsi media massa sebagai wadah pendidikan politik bagi rakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada dasarnya, bias pemberitaan yang terjadi dimungkinkan karena media massa itu sendiri berada di tengah kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dimaknai bahwa keberadaan media massa di pusat realitas sosial yang dipenuhi bermacammacam kepentingan, menyebabkan munculnya berbagai praktik konspirasi pemberitaan, yang juga memicu kon lik perebutan wacana, hingga ujungnya berdampak pada bias pemberitaan. Sebenarnya setiap dari kita sudah paham dengan istilah hoax atau berita bohong, siapa saja bisa membuatnya.

Tetapi konspirasi itu beda, lebih ekstrim, jauh lebih berbahaya dan berimplikasi terhadap setiap lini kehidupan manusia.

Sudah menjadi pengetahuan bersama tentang adagium 'siapa yang kaya dialah yang berkuasa', tak terkecuali pada media massa, siapa yang kaya dialah yang mampu menyetir subjek pewarta, atau menyortir kata-kata. Bisa dibayangkan, jika ada sebuah media yang tidak memiliki jati diri atau mengabaikan kode etik jurnalistik, berita-berita pesanan akan berseliweran di jagat informasi. Sebab selama ini, banyak sekali terlihat, para penguasa, pengusaha, dan segenap orang kaya memanfaatkan media sebagai jalan untuk memuluskan rencananya.

Sebagaimana contoh sebuah media yang lebih condong mereportase sosok tertentu, dengan ramuan kata sanjungan agar sosok tersebut dipandang mulia oleh pembaca. Ada juga media yang gemar menyudutkan satu agama tertentu dengan susunan kata yang tak etis dan penuh kecaman, demi membuat agama tersebut dicap sebagai radikal. Ya, begitulah kejahatan media massa. Apapun bisa dilakukan asal punya dana untuk melancarkan setiap tujuan. Tidak peduli bahwa pembaca merasa

“

Berbicara tentang media massa yang dewasa ini dianggap sebagai 'rajanya informasi', sehingga siapa pun boleh berpendapat.

Akibatnya, sistem sebuah negara demokrasi turut menjadi pendukung bagi siapa saja yang ingin menyuarakan opininya

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 05

Sajian Utama dibingungkan dengan berita yang tak sesuai fakta, silang pendapat antar satu media dengan media lainnya kerap membuat kon lik. Saling menuduh hingga lebih ekstrim saling membunuh.

Benar sekali, penggiringan opini yang dilakukan oleh media massa yang di dalamnya sudah tak independen lagi sering menjadi masalah serius di jagat informasi publik, masyarakat sebagai penikmat informasi mengalami kebimbangan saat ada beritaberita yang masih ambigu. Menimbulkan penafsiran berbeda dari objek informasi (pembaca), walaupun hal itu sangat alamiah namun dampaknya akan sangat berbahaya. Perlu digarisbawahi bahwa di dalam perspektif jurnalistik, sudah lama diyakini perihal suatu berita dinyatakan bernilai atau layak muat jika mengandung salah satu unsur berikut ini: (1) aktual atau baru; (2) memperhatikan apakah jarak dan lingkungan objek berita dekat dengan pembacanya; (3) memperhatikan apakah objek beritanya adalah orang-orang ternama; (4) memperhatikan keluarbiasaan atau keunikan objek berita; (5) memiliki kekuatan untuk menyalakan emosi pembacanya; (6) mengandung anasir seksualitas; (7) mengandung informasi kemajuan di bidang teknologi; atau (8) mengandung aspek humor. (Assegaf : 1991 Jurnalistik Masa Kini).

Sayang sekali, media massa saat ini tidak seperti media massa era kemerdekaan. Jika dahulu media massa benar-benar menjadi corong informasi bagi para pejuang, sumber pengetahuan bagi masyarakat, media pendidikan politik dan penyemangat agar berdiri tegak mengusir penjajah. Kini sudah beralih fungsi sebagai urusan bisnis belaka, bahkan tipu daya, hanya orang-orang berkuasa saja yang bisa memilah dan memilih mana berita yang pro kepada dirinya. Konspirasi semacam ini yang saat ini belum sepenuhnya kita sadari. Padahal sudah amat jelas bagaimana sebuah media memberitakan hal-hal yang kadang menimbulkan keresahan publik.

Dalam media massa, setidaknya ada tiga hal pokok yang menjadi konsumsi pembaca hingga menimbulkan penafsiran berbeda-beda. Pertama, judul berita. Susunan kata singkat di paling atas sebuah berita inilah yang kadang membuat setiap mata pembacanya tertipu, judul menarik menjadi umpan bagi pembaca untuk melahap habis kata dalam berita. Padahal isinya kadang tak sesuai dengan judulnya, dalam bahasa pers hal itu disebut clik bait. Apalagi bagi pembaca yang setengahsetengah dalam menanggapi sebuah informasi, seperti hanya membaca judul berbau provokasi tanpa melanjutkan membaca isi tulisan, tentu bisa dibayangkan dampak selanjutnya. Kedua, gambar atau foto. Satu hal lagi yang menjadi penarik dari sebuah media adalah sajian gambar atau foto.

Sebuah media tentu memiliki juru foto jurnalistik yang tanpa sebuah kata pun foto tersebut mampu

06 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

menginformasikan sebuah kejadian. Beberapa konspirasi pada sebuah foto pernah menggegerkan dunia, seperti foto yang dipulikasikan oleh NASA tentang manusia pertama yang berhasil mendarat di bulan, siapa yang tidak mengangguk setuju jika yang menginformasikan sebuah instansi astronomi terbesar di dunia, tapi akhirnya sebuah fakta terkuak oleh para peneliti dan intelek tentang sebuah kebohongan dari potret tersebut. Juga sebuah opini disertai gambar bumi berbentuk datar, dengan beragam argumen teoritis hingga tak sedikit yang mengiyakan. Ketiga, isi berita. Ruh dari sebuah berita adalah objek yang dibahas. Bagaimana seorang jurnalis menyajikan berita sesuai fakta empiris, tidak mengesampingkan sikap etis-ideologis. Sungguh sangat mudah bagi seorang jurnalis membuat berita yang dampaknya sangat berbahaya dan hal demikian akan menimbulkan perdebatan di lingkaran sosial masyarakat., juga tak sulit untuk membuat satu tokoh tertentu diklaim baik ataupun buruk, serta mampu membuat seseorang diseret ke jeruji besi.

Maka tak berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa pena jauh lebih berbahaya dari sebuah senjata. Bahkan jauh lebih dahsyat penggiringan opini masyarakat melalui sebuah tulisan, sejarah mencatat bahwa para penulis era orde baru dipenjarakan sebab karya-karyanya.

Maka perlu adanya pengetahuan bagi setiap jurnalis tentang hakikat komunikasi massa itu sendiri, yaitu (a) media massa berlangsung hanya satu arah, (b) pihak komunikatornya dianggap mempresentasikan institusinya dan bukan atas nama pribadi, (c) pesan-pesan yang disampaikan bersifat umum dan serempak, sehingga berpeluang dibaca khalayak yang lebih luas, (d) khalayak pembacanya bersifat heterogen, tersebar secara geogra is dan terpisah-pisah berdasarkan usia, latar belakang pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya.

Sehingga konstruksi berita harus dapat disampaikan dengan etis berdasar fakta sesungguhnya.

Oleh karenanya, media massa saat ini sudah dilumuri oleh kepentingan politik, ditunggangi oleh urusan pribadi atau kelompok tertentu. Tak terlihat memang, tentu saja, sebuah konspirasi seumpama bayangan di tengah kegelapan. Sehingga hanya sesama pelaku konspirasi yang tahu konsep konspirasi itu sendiri, ditambah mereka yang melakukan investigasi khusus dalam menemukan peta politik licik dari persekongkolan raksasa antara elit politik, para penguasa, penegak hukum, dan konglomerat yang entah apa tujuan sebenarnya.

Waspadalah! Konspirasi boleh jadi ada di sekeliling kita. Dan dilakukan oleh orang terdekat kita, bahkan teman terbaik kita, atau jangan-jangan kitalah pelakunya. Maka berhati-hatilah dalam menyerap informasi dan menyampaikannya!. *Abdul Adim/FSEI

Sajian Utama

RAYUAN TEORI KONSPIRASI

Banyak yang tidak sadar bahwa konspirasi itu nyata, banyak yang tidak sadar bahwa dunia ini dikuasai oleh segelintir orang yang hidup dibawah kendali 1% manusia dunia, tidak banyak yang sadar, bahwa kita telah bekerja untuk mereka, mengontrol pikiran lewat berbagai media lm, musik, makanan, minuman, media sosial, berita, keuangan, pendidikan, politik, dan lain-lain.

M

enurut Wikipedia teori konspirasi adalah teori-teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab tertinggi dari satu atau serangkaian peristiwa pada umumnya peristiwa politik, sosial atau sejarah adalah suatu rahasia dan seringkali memperdaya, direncanakan diam-diam oleh sekelompok rahasia orang-orang atau organisasi yang sangat berkuasa atau berpengaruh. Konspirasi berasal dari bahasa Romawi atau Itali yakni con dan spirare yang artinya bernafas bersama, yakni bersekongkol dan bersiasat bersama secara diam-diam. Teori ini dilakukan oleh tradisi Romawi kuno, istilah konspirasi populer lewat peristiwa tewasnya Julius Caesar, ia ditusuk

belati oleh 13 orang pengikut setianya yang sebelumnya merencanakan secara diam-diam.

Banyak teori konspirasi yang mengklaim bahwa peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah telah didominasi oleh para konspirator buatan layar yang memanipulasi kejadian-kejadian. Dengan kata lain menjadikan sesuatu sebagai alternatif demi mencapai tujuan yang telah dirancang. Mengapa orang percaya dengan adanya teori konspirasi, karena mereka cenderung lebih percaya dengan persekongkolan jahat ketimbang mempercayai kelompok berkuasa. Itulah mengapa teori-teori konspirasi biasa digunakan sebagai senjata untuk melawan kelompok besar yang berkuasa. Menurut

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 07

Sajian Utama Joseph Uscinski seorang ilmuwan politik Amerika menyebutkan bahwa teori konspirasi merupakan alat bagi yang lemah untuk menyerang sekaligus bertahan melawan yang kuat. Dengan demikian teori konspirasi dapat dianggap sebagai senjatanya orangorang kalah. Namun apakah semua teori konspirasi itu tidak benar dan cuma digunakan untuk melawan suatu kelompok besar yang berkuasa?. Tidak, karena ada beberapa teori konspirasi yang terbukti kebenarannya, namun ketika sebuah teori konspirasi itu terbukti benar ternyata ini adalah sesuatu yang mengerikan. Contohnya seperti mata-mata pemerintah Amerika Serikat, pada bulan Juni 2013, mantan anggota C.I.A dan kontraktor intelijen Edward Snowden merilis ribuan dokumen rahasia ke wartawan, dokumen tersebut merinci jaringan intelegen canggih Amerika Serikat bersama negara barat lainnya yang bertujuan untuk mematai-matai penduduk sipil di seluruh dunia yang dilakukan melalui perusahan jejaring sosial.

Mendengar kata konspirasi bukan lagi hal yang baru untuk kita yang hidup di zaman sekarang, dimana informasi bisa didapatkan dengan cepat dari mana saja. Para peneliti memprediksi bahwa 50% dari seluruh populasi manusia atau 3,8 miliar orang setidaknya percaya dengan satu teori konspirasi, ini tentu saja jumlah yang tidak sedikit, tapi mengapa begitu banyak orang yang percaya akan teori konspirasi, misalnya bumi datar atau manusia belum pernah mendarat di bulan, padahal hingga sekarang belum ada satupun yang bisa mewujudkan bahwa bumi itu datar atau pendaratan di bulan cumalah hoax. Teori konspirasi memang bukan hal yang baru lagi, hal ini sudah ada semenjak puluhan tahun lalu, pendaratan Neil Amstrong yang dianggap cuma sinetron versi NASA atau bumi berbentuk bulat yang merupakan kebohongan sains terbesar sepanjang sejarah, bahkan ada yang lebih miris bahwa menganggap vaksin hanyalah akal-akalan segelintir orang agar anak-anak di dunia ini mengalami autisme dan baru-baru ini teori konspirasi perihal virus corona yang sengaja dikembangkan, tentu saja semua hal ini menjadi pro-kontra, tapi tidak sedikit orang yang percaya dengan teori ini. Kepercayaan terhadap teori konspirasi menyangkut erat dengan fungsi dan kebiasaan otak kita. Manusia mengembangkan suatu bentuk adaptasi pikiran yang disebut Illusory Pattern Perception sebagai sebuah evolusi cara ber ikir, adaptasi ikiran menyangkut kebiasaan dalam menghubungkan suatu hal acak dan hal acak lainnya supaya berhubungan sampai logis.

Hal ini diperkuat dengan argument Frank Plumpton Ramsey dalam teori Ramsey dikatakan“saat menghadapi data acak, manusia punya kecenderungan mengubah satu data dan data lainnya untuk membentuk sebuah pola” apabila

08 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

“ketika seseorang tidak bisa menguasai diri sepenuhnya dan ketika ia mengalami stress, akibatnya teori konspirasi ini akan lebih mudah untuk dipercaya dan masuk akal”. dianalogikan, hal seperti ini mirip dengan seseorang yang sedang mengerjakan ujian matematika atau isika yang soalnya sangat sulit dan tidak bisa menjawabnya yang pada saat itu terdapat pola yang sudah disediakan dan apabila sedang malas ber ikir maka akan mengikuti pola tersebut, lalu menjawab sesuai apa yang ada di otak, padahal pada ujian tersebut tidak ada pola yang ditentukan oleh guru, jadi jawabannya belum tentu benar. Hal inilah mengapa teori konspirasi menyenangkan, karena suatu hal yang mudah dicerna tanpa harus ber ikir keras, hal tesebut juga sepaham dengan pernyataan ilmuan Prof. Paul Whalen “dalam otak manusia akan mencari pola saat menghadapi situasi kacau balau atau terlalu sulit dipahami”, jadi sudah jelas bahwa teori konspirasi memanfaatkan otak yang malas untuk ber ikir supaya bisa percaya kalau ada segelinitr orang yang ingin menguasai dunia.

Berdasarkan studi Jan Willem Van Prooijen tahun 2016, bahwa orang-orang yang terpapar oleh teori konspirasi lebih banyak dari kalangan pendidikan menengah ke bawah sedangkan untuk mereka yang lebih berpendidikan melihat teori konspirasi hanya candaan semata, tapi menurut Joseph Uscinski juga menyatakan bahwa teori ini sebagai alat untuk berpolitik, menurutnya teori konspirasi biasa datang berbarengan dengan pemilu dan akan terus digaungkan pasca kekalahan, maka tidak jarang kalau ada yang menggosipkan pemimpin terpilih lewat teori konspirasi setelah pemilu terjadi. Dan satu lagi, hal yang lebih ekstrim disampaikan oleh dr.

Mike Wood seorang psikologi dari Universitas Winchester bahwa “ketika seseorang tidak bisa menguasai diri sepenuhnya dan ketika ia mengalami stress, akibatnya teori konspirasi ini akan lebih

Sajian Utama mudah untuk dipercaya dan masuk akal”.

Tujuan orang-orang menciptakan teori konspirasi yang benar-benar ada atau hanya bisikbisik tetangga akan semakin lama kian berkembang membuat sebagian menjadi makin mudah curiga dan apatis terhadap segala hal, tapi yang menyedihkan sebagian lagi makin mudah menuding orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, kalau di ekonomi mikro ada asumsi bahwa manusia adalah makhluk yang rasional ketika mereka mengambil keputusan seperti pada dasarnya membeli barang, pastinya membeli barang yang bagus dengan harga yang paling murah, tapi pada kenyataannya tidak sesederhana itu, karena ada banyak hal yang dapat mempengaruhi manusia dalam hal mengambil keputusan baik dari dalam kehidupan mereka sendiri ataupun dari luar. Spesi ik soal teori konspirasi dalam ilmu ekonomi, bahwa perilaku manusia punya banyak yang tidak disadari dan alami serta manusia ketika mengambil keputusan ada seperti 2 sistem keputusan-keputusan pemikiran yang dilakukan secara otomatis, jadi langsung saja tanpa ada unsur harus ber ikir sejenak dan ada juga yang masih butuh pemikiran sebelum bertindak.

Manusia punya pemikiran buat percaya adalah karena ada bias-bias yang mungkin dapat percaya dengan teori konspirasi. Pertama, bias kon irmasi adalah suatu kecenderungan bagi orang-orang untuk mencari bukti-bukti yang mendukung pendapat atau kepercayaan serta mengabaikan bukti-bukti yang menyatakan sebaliknya. Kesalahan pemikiran ini menyebabkan penarikan kesimpulan yang salah dan merintangi pembelajaran yang efektif, yang diibaratkan dengan seseorang memegang keyakinan bahwa orang yang kidal lebih kreatif daripada yang tidak kidal. Kedua, bias personal yakni cenderung percaya akan hal-hal yang bersifat pribadi, keyakinan, dan pendapat subjektivitas. Ketiga, proyeksi yakni orang-orang percaya terhadap teori konspirasi biasanya orang-orang yang memperkirakan tentang keadaan masa yang akan datang dengan menggunakan data yang ada.

kendali 1% manusia dunia, tidak banyak yang sadar, bahwa kita telah bekerja untuk mereka, mengontrol pikiran lewat berbagai media ilm, musik, makanan, minuman, media sosial, berita, keuangan, pendidikan, politik, dan lain-lain. Selama ini konspirasi hanya dianggap sebagi teori yang hanya dipercaya oleh orang-orang paranoid, itulah propaganda yang dilakukan agar orang-orang yang berusaha membongkar konspirasi mereka dianggap orang gila, konspirasi adalah perilaku khas secret societies, mereka gemar menyimpan rahasia ditempat ramai seperti simbologi dan kode-kode tertentu. Konspirasi dan secret society adalah nyata bukan teori. Pidato JFK tentang konspirasi dan secret societies “kata kerahasiaan adalah menjijikan dalam masyarakat yang bebas dan terbuka. Dan kita sebagai rakyat sudah mendarah daging dalam sejarah menentang masyarakat rahasia, menentang sumpah rahasia dan menentang proses rahasia. Karena kita ditentang di seluruh dunia oleh sebuah konspirasi yang kokoh dan tajam, yang beroperasi dengan caracara tersembunyi untuk memperluas jaringan pengaruhnya. Melalui in iltrasi bukan invasi, melalui subversi bukan pemilu, melalui intimidasi bukan pilihan bebas. Mereka gunakan sistem dengan sumber daya manusia dan materi yang luas dalam bangunan mesin yang terajut erat dan sangat e isien yang menggabungkan military, diplomatic, intelligence, economic, scienti ic, and politic.

Persiapannya disembunyikan, tak bisa dipublikasikan, kesalahan dikubur, tidak diumumkan, para penentangnya dibungkam, tidak dipuji. Tak ada pengeluaran yang dipertanyakan, tak ada rahasia yang diungkap. Itulah sebabnya Solon, negarawan dari Athena menetapkan sebagai tindak criminal bagi setiap warga yang mengecilkan arti kontroversi.” Begitulah pidato yang disampaikan oleh Presiden untuk menginformasikan dan mengingatkan kepada rakyat agar semua orang akan memperoleh itrah sesuai takdirnya sejak dilahirkan.

Robiatul Adawiyah/Ibrahimy

Banyak yang tidak sadar bahwa konspirasi itu nyata, banyak yang tidak sadar bahwa dunia ini dikuasai oleh segelintir orang yang hidup dibawah

Menguasai Satu Bidang Akan Memberi Pengertian Mendalam, Sebab Di Dalam Dasar Semua Fakta Terletak Kebenaran Yang Sama. Mempelajari Satu Bidang Dan Menguasainya Secara Mendalam Malah Bisa Menguak Rahasia Jagat Raya.

(Kazuo Inamori)

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 09

Sajian Utama

COVID-19 KONSPIRASI, ATAUKAH REALITA ?

Sajian Utama

S

udah lebih dari satu tahun lamanya penyakit ataupun wabah ini melanda dunia, khususnya bangsa tercinta Indonesia. Namun, di balik itu semua masih menjadi tanda tanya besar bagi kita semua, apakah memang wabah ini adalah wujud konspirasi dari organisasi ataupun orang-orang yang memiliki kepentingan tersendiri, ataukah penyakit ini melanda sebagai wujud cobaan atau ujian Tuhan kepada kita yang selalu mendurhakai-Nya. Mari kita simak ulasan serta fakta yang akan kita ulas.

Covid-19, sebagai Konspirasi Telah banyak wacana yang mengungkap bahwa Covid-19 adalah konspirasi belaka dari organisasi ataupun orang-orang yang ingin mengacaukan dunia dengan beberapa agenda dan strategi yang telah dirancang sedemikian rupa dengan tujuan yang sama.

Salah satunya konten Youtube 101, yang mana dalam isi konten chanel singkat tersebut, mengungkap kedok adanya wabah penyakit ini, disertai dengan bukti atau referensi yang sangat gamblang, namun belum pasti kebenarannya. Bahwasanya, Covid 19 atau Corona itu adalah salah satu agenda terbesar salah satu perusahaan ataupun organisasi di Amerika Serikat yang memiliki tujuan untuk memecah umat manusia, bahkan yang sangat ekstrim mereka akan memperbudak manusia dengan beberapa rentetan agendanya. Kurang lebih ada 10 agenda tersebut sudah 5 yang teragendakan, salah satunya umat manusia akan berburu masker. Serta dengan adanya wabah ini, ternyata hal itu sudah jauh-jauh hari diagendakan oleh mereka semenjak tahun 2010 silam, dan baru terealisasikan sekarang, bayangkan !. Maka tidak perlu heran, apabila penyebaran penyakit begitu pesat penyebarannya. Baru lebih 1 tahun melanda sudah berapa ribu nyawa yang terkena dampaknya. Bahkan semenjak adanya penyakit yang melanda Indonesia, semenjak itulah membuat negara kita digegerkan dengan adanya musibah ini, baik dari aspek ekonomi, pendidikan sampai pada kegiatan sosial.

Covid-19, sebagai wujud realita (cobaan dan ujian) Kalau kita kembalikan semua peristiwa yang menimpa kita itu, memang sudah takdir dari Allah SWT, baik itu kebaikan maupun keburukan. Namun, kalau ditelisik kepada sejarah dimana pada masa nabi Muhammad SAW. ketika beliau telah hijrah ke Madinah. Pada saat itu, ada salah satu kaum yang terkena wabah atau penyakit yang dinamakan “Tho'un”, kemudian ada sahabat yang melapor kepada nabi Muhammad perihal tersebut. Lalu nabi bersabda “Hendaknya kalian tidak mendatangi daerah yang terkena wabah itu, dan bagi penduduk yang terkena wabah, diamlah!. Karena penyakit itu menular, bagaikan seseorang yang sedang makan sebuah makanan. Maka dari peristiwa itu, kita bisa menyimpulkan bahwasanya penyakit menular itu memang benar-benar ada dan sudah ada pada zaman

nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu, kita sebagai umat Islam sudah selayaknya untuk mengikuti beliau. Sebab, semua perkataan dan sikap beliau tidak akan salah, meskipun beliau keliru, maka Allah SWT sendiri yang akan mengingatkan. Sebagaimana dalam Al-Qur'an ‫ إن ﻫ ــﻮ إﻻ و ﻳ ــﻮ‬Artinya: “Nabi (dia) tidak akan berkata kecuali apa yang diwahyukan oleh Sang Pemberi Wahyu”.

Dampak Covid-19, (dalam wujud konspirasi maupun realita) Pendidikan: Sekalipun hanya 1 tahun lamanya wabah ini melanda negara kita, sangat terasa dampaknya sangat signi ikan, mulai dari sistem yang sudah mentradisi ataupun turun-temurun, dengan seiring adanya wabah tersebut menjadi berubah total. Misalnya, sistem pembelajaran di sekolah hingga perkuliahan mengalami kemunduran. Bagi ia yang tidak terbiasa menerima ilmu pengetahuan via durring atau ia yang memang hanya sekedar masuk ke kelas ataupun ia yang terkendala media dan signal, akibatnya proses pembelajaran yang berlangsung kurang efektif. Hal ini merupakan PR tersendiri bagi bapak menteri pendidikan Nadiem Makarim.

E ko n o m i : Ke t i ka k i t a l i h a t d i l a p a n ga n memanglah sangat miris realitanya. Mencari pekerjaan susah, kebutuhan pokok langka, pendapatan tidak bisa direka. Kalau kita analisis dari segi pendapatan dan pengeluaran, jika lebih besar pengeluaran maka akan terjangkit hutang. Berbeda dengan mereka yang namanya sudah tertera dalam tabel bantuan dana sosial Covid-19. Mereka sudah terjamin kebutuhannya selama Covid ini masih melanda. Tidak bagi mereka yang menyalah-gunakan anggaran pemerintah, pasti ia juga akan merasakan yang namanya susahnya mencari na kah.

Sosial: Juga ada dampak positif dan negatifnya.

Untuk dampak posistifnya, bagi beberapa anggota rumah tangga yang hampir jarang sekali berkumpul dengan keluarganya yang disibukkan dengan karier atau pekerjaan mereka, dengan adanya Covid ini, mereka dipersatukan dalam rumahnya masingmasing. Salah satu dampak negatifnya, tradisi atau budaya yang sudah menjadi darah daging di tengah masyarakat, dengan adanya covid ini harus dibatasi sementara waktu. Berbeda dengan daerah yang tergolong memiliki tanda hijau kasus penyebaran Covid-19, daerah tersebut diperbolehkan melakukan acara yang bersifat budaya, keagamaan, kenegaraan dan semacamnya sesuai dengan aturan yang ada.

Itulah paparan singkat mengenai apa itu Covid, Konspirasi dan Realita warta. Kita sebagai warga negara yang memiliki wawasan untuk berpikir, agar pandai-pandailah dalam mengelolah sebuah peristiwa dan bijaklah dalam menyikapinya, guna tidak terprovokasi dengan berita yang isinya hanya hoax namun tidak ada haknya. Salam literasi!!

El-bahrie/Ibrahimy

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 11

Wawancara

LITERASI DI TENGAH

PANDEMI Muhammad Mukhlis Informan

harinya. Dan itu, tugas mereka. Cuma, yang menjadi

“Carilah info-info penting terkait kebenaran Covid-19, telusuri secara detail dengan menggunakan prinsipprinsip pers”

M

catatan adalah, terkadang ada dari salah satu oknum, yang sengaja membuatbuat status pada pasien tertentu dengan status yang tidak sebenarnya. Misal saja, ada orang sakit asma atau sesak nafas, di mana, orang itu sudah mengidap sejak jauh sebelum Covid-19 datang, tibaelihat situasi

tiba, dibuatlah status sebagai pasien Covid-19, nah, di

d i m a s a

sinilah kegiatan yang menimbulkan sikap-sikap panik

wabah virus

C o v i d - 1 9 i n i p e r s s a n g a t

dari masyarat.

Apakah tidak masalah kita mendengar dan

diperlukan, seperti yang kita ketahui

membaca berita di tengah pandemi yang

juga pers merupakan rumah penjernih di

kebenarannya masih diragukan? Lalu apakah

dalam menyampaikan beritanya untuk melawan

benar, apabila kita menuliskan berita yg benar

berita hoax. Nyatanya pers di tengah pandemi

s e d a n g p e m e r i n t a h m e m b u n gk a m s e t i a p

seperti sekarang bukan menyebar kebaikan

pertentangan masyarakat maupun orang besar

melainkan menambah kepanikan. Lantas

terhadap pernyataan mereka tentang Corona?

bagaimana tanggapan bapak mengenai pers yang

Nah, itu yang menjadi PR kita sekarang.

akhir-akhir ini banyak memberikan berita-berita

1.

Kita dituntut untuk benar-benar paham mengenai pandemi Covid-19. Mempelajari dari

tidak terpercaya?

Sebenarnya, tidak semua berita mengabarkan berita

pernyataan-pernyataan orang yang benar-benar

hoax. Ada media yang tetap konsisten dengan aturan

kompeten di bidangnya. Membaca berita-berita

main dunia pers. Itu catatan saya. Nah, untuk

yang kompatibel. Sehingga, apa yang kita dengar

menyikapi masalah kepanikan, menurut hemat saya,

dan apa yang kita baca, selanjutnya menjdi sebuah

itu timbul dari naluri pribadi manusia secara alami.

fakta yang kongkrit.

Karena, jika mereka ditanya, siapa saja yang ingin sakit, pasti tidak akan ada yang sanggup untuk sakit.

2.

Menulis berita yang baik dan benar, bukan pertanyaan yang layak diajukan. Tapi, itu sebuah

Panik itu wajar dan manusiawi. Apalagi, menghadapi

keharusan bagi pihak media untuk

pandemi semacam Covid-19. Tugas media sejauh

menerapkannya. Terkait persoalan dibungkam

penilaian saya sampai saat ini, tetap pada porosnya,

oleh pemerintahan, senyampang kita tak ada

yang mengabarkan angka-angka matematis setiap

bukti, saya kira, melakukan sebuah kebenaran tak

12 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Wawancara perlu ada kata takut.

3.

Yang perlu ditekankan di sini adalah tentang

pemahaman-pemahaman yang kemungkinan akan memprovakasi masyarakat akademisi

kebenaran mengenai adanya Covid-19. Simpel saja

Terakhir bapak, apa pesan bapak untuk lembaga

kalau saya ber ikir, meski ini adalah ulah oknum

pers di masa pandemi?

yang sengaja untuk membuat panik global, bukti2

Catatan untuk lembaga pers terutama LPM ya, sebagai

di negara lain menunjukkan bahwa, angka-angka

media, harus netral. Berpikir bahwa Covid-19 adalah

kematian akibat Covid-19 benar adanya.

teori konspirasi, justru akan menjerumuskan media

Covid-19 itu ada.

tertentu pada pemahaman apatis. Lembaga pers

Selain itu saat ini marak media yang menjadikan

menurut saya, berpikir kritisnya bukan pada adanya

teori konspirasi sebagai buah bibir. Menurut

statement teori konspiratif tentang Covid-19.

bapak apa teori konspirasi dapat merusak

Lembaga pers harus menjadi penengah untuk

kebenaran literasi?

memberikan pemahaman kepada masyarakatnya

Nah, ini yang saya maksud. Sangat bersinggungan

(mahasiswa) tentang bahayanya Covid-19 dan cara

sekali dengan dunia pers andai pers membenarkan

penanggulangannya.

adanya teori ini. Itu maksud saya. LPM seharusnya

Ketika lembaga pers sebagai media juga ikut

menjadi jalan tengah untuk memberikan pemahaman

menyuarakan bahwa ini adalah teori konspiratif,

secara menyeluruh kepada masyarakatnya.

maka, secara tidak langsung, lembaga pers ikut andil

Carilah info-info penting terkait kebenaran Covid-19,

memberikan kabar kabur kepada masyarakat.

telusuri secara detail dengan menggunakan prinsipprinsip pers. Beri penjelasan mengenai temuantemuan tersebut secara ilmiah dengan menghindari

IIN WA & Mega/Ibrahimy.

LPM seharusnya menjadi jalan tengah untuk memberikan pemahaman secara menyeluruh kepada masyarakatnya.

Bapak Muhammad Mukhlis lahir di Sumenep, 20 Januari 1985.

Pendidikan awal beliau mulai di TK. Al-Khoiriyah, Bondowoso. Setelah itu beliau melanjutkan pendidikan dasar di MIN 1 Tanjung Kolor, Sumenep. Pendidikan menengah pertama dan menengah atas masih beliau tempuh di kota kelahiran beliau sendiri, yaitu di pondok pesantren An-Nuqoyah Guluk-Guluk, Sumenep. Sementara itu untuk pendidikan tinggi beliau merantau ke pulau Jawa yaitu di Institut Agama Islam Ibrahimy (sekarang Universitas Ibrahimy), Sukorejo-Situbondo.

Selama mengenyam pendidikan beliau aktif dalam beberapa organisasi beberapa diantaranya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah, Badan Eksekutif Mahasiswa Ibrahimy dan Lembaga Pers Mahasiswa Dialektika IAI Ibrahimy.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 13

Wawancara

zen

Wawancara

Bapak Dr. Maskuri, M.Pd.

KONSPIRASI DI TENGAH MASA PANDEMI “Dalam sebuah penjelasan, virus itu dapat dibuat oleh beberapa ilmuan yang memang ahli dalam bidangnya, hanya saja virus ini dibuat untuk kepentingan penelitiannya ataukah kepentingan lain yang tujuannya baik, tapi kemudian diselewengkan. Bisa saja ada beberapa orang atau elit negara yang mereka itu sedang mengeruk keuntungan di balik virus covid ini, dan kemudian mereka menjadikan covid ini sebagai konspirasi politik, untuk diambil keuntungan yang bersifat finansial.”

B

erbicara tentang konspirasi tidak akan habisnya kita bahas dari semua lini, baik dari segi pendidikan, ekonomi, politik maupun sosial. Konspirasi dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah “komplotan”. Lantas, seperti apa deskripsi dan implementasi dari konspirasi itu sendiri. Mari simak wawancara bersama bapak Dr. Maskuri, M.Pd. selaku pakar politik dan saksi sejarah bagaimana pola perpolitikan KHR. Ach. Fawaid As'ad pada masanya.

Menurut wikipedia teori konspirasi atau persekongkolan adalah teori-teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab tertinggi dari satu atau serangkaian peristiwa (pada umumnya peristiwa politik, sosial mapun sejarah). Banyak yang berpendapat bahwa teori konspirasi dilakukan oleh agen rahasia atau sekelompok orang yang berkuasa untuk membongkar rahasia dibalik layar mengenai pendidikan, politik maupun peristiwa

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 15

Wawancara yang lagi viral-viralnya saat ini, sebut saja Covid 19 yang masih belum jelas kebenarannya. Banyak yang percaya kemunculan Covid-19 adalah buah tangan manusia, dengan teori pembuatan virus yang dilakukan untuk mengendalikan tingkat populasi manusia di dunia yang semakin meningkat, dan dengan adanya virus tersebut sedikit demi sedikit akan menurunkan tingkat populasi manusia di dunia.

Tetapi semua itu hanya sekedar teori saja tanpa ada bukti dan kebenarannya. Semua tergantung kita bagaimana meyikapi dengan “cerdas” isu-isu tersebut. Jangan sampai dikecoh dengan sesuatu yang masih simpangsiur tanpa ada sebuah kejelasan. Maka dari itu, kami dari Crew LPMI berusaha mewawancarai salah satu dosen Fakultas Tarbiyah bapak Maskuri untuk menjelaskan beberapa pertanyaan yang menyinggung tentang “Konspirasi” itu sendiri. Simak baik-baik.

Lalu, apakah Covid-19 juga termasuk konspirasi saat ini?

Dalam sebuah penjelasan, virus itu dapat dibuat oleh beberapa ilmuan yang memang ahli dalam bidangnya, hanya saja virus ini dibuat untuk kepentingan penelitiannya ataukah kepentingan lain yang tujuannya baik, tapi kemudian diselewengkan.

Bisa saja ada beberapa orang atau elit negara yang mereka itu sedang mengeruk keuntungan di balik virus covid ini, dan kemudian mereka menjadikan covid ini sebagai konspirasi politik, untuk diambil keuntungan yang bersifat inansial. Seperti anggaran, karena mereka punya konspirasi yang dibungkus dengan kesehatan umpamanya, kesemuanya itu mereka mengatasnamakan covid, sehingga dengan banyaknya anggaran tersebut, nantinya menyebabkan tidak dapat diaudit (pemeriksaan pembukuan tentang keuangan).

Sesuatu bisa jadi konspirasi politis kalau dikapitalisasi dengan politis

Konspirasi itu bahasa lainnya adalah kongkalikong (suatu kegiatan yang mana, dibalik kegiatan itu ada sesuatu yang tidak diketahui oleh orang lain) hanya orangorang tertentu yang mengetahuinya atau konspiratornya. Tapi, yang jelas konspirasi itu biasanya ada nuansa kejahatan. Akantetapi, ada juga konspirasi yang bernilai positif, dengan bertujuan untuk melakukan rekayasa demi kebaikan.

Sesuatu bisa jadi konspirasi politis kalau dikapitalisasi dengan politis, baik itu bersifat ekonomi atau kekuasaan. Terutama dalam covid-19, tentu ada konspirasi yang terjadi di dalamnya, karena tidak ada konspirasi bagi suatu kejadian yang terjadi di dunia. Namun itu bisa jadi ranahnya dalam politik atau juga tidak. Bisa dikatakan politik jikalau negara-negara tertentu kemudian melakukan sedemikian rupa hanya untuk kepentingan politik,

16 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

“

Seperti apa pandangan bapak terhadap adanya konspirasi?

“

yang di bawahnya itu terdapat unsur bisnisnya, sehingga banyak wacana yang berkembang yang menimbulkan beberapa pertanyaan.

Fenomena sekarang ini banyak masyarakat yang takut untuk pergi ke dokter dengan alasan takut di-covid-kan, apakah itu benar?

Kejadian itu sudah tidak menjadi rahasia umum lagi bagi kalangan kita, sampai-sampai berbagai mentri sudah melakukan penyelidikan, bahwa memang terdapat permainan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit hanya ingin mendapatkan bantuan atau mendapat dana dari musibah Covid-19.

Akibatnya, anggaran BPJS yang disediakan oleh negara, saat ini menjadi surplus (berlebihan), yang diakibatkan karena tidak adanya masyarakat yang pergi ke rumah sakit, karena takut di-covid-kan.

Wawancara

Foto: Crew LPMI saat melakukan wawancara dengan bapak Dr. Maskuri, M.Pd. tentang kebenaran Konspirasi sesuai dengan analisis dan pengalaman yang pernah beliau alami bersama Almaghfurlah KHR. Ach. Fawaid As’ad dalam dunia politik.

Ditambah lagi dengan adanya pembagian vaksin saat ini, apakah juga termasuk dari trik mereka untuk mengelabuhi kita?

Tujuan vaksin sebenarnya adalah untuk membentuk imun ditubuh, agar nantinya masyarakat bisa kuat dalam menghadapi berbagai penyakit yang menyerang terhadap kesehatan tubuh kita. Namun, tentang vaksin yang telah disediakan oleh pihak yang bersangkutan, itu semuanya ada perbedaan tingkatan. Tidak semuanya vaksin yang ada itu langsung ampuh untuk mengobati dan mencegah covid, namun juga terdapat beberapa tingkatan baik itu vaksin yang generik dan non generik. Oleh karena itu, vaksin yang kemarin disuntikkan kepada presiden RI dan vaksin yang katanya akan dibagikan secara gratis itu berbeda. Tentu vaksin yang disuntikkan kepada presiden adalah vaksin yang super ampuh untuk mencegah terjadinya covid.

Perbedaan tersebut, tidak diukur dengan kondisi tubuh kita, melainkan kondisi keuangan kita.

Seberapa besar kita mempunyai uang untuk membeli vaksin tersebut, seberapa mungkin juga vaksin yang kita beli akan cepat ampuh dan kebal terhadap organ tubuh kita nantinya. Disinilah letak ketidakadilan yang terjadi saat ini, dimana seharusnya kesehatan itu merata diperuntukkan untuk semua kalangan masyarakat Indonesia, malah terjadi kapitalisasi di sana.

Saran tentang adanya perkara seperti ini?

Mengenai Covid-19 yang telah kita alami sejak tahun 2019 sampai sekarang, memanglah patut untuk dipercayai, karena sudah banyak para ilmuan yang telah membuktikan bahwa covid ini memang nyata adanya. Selain itu, juga telah diperkuat dalam agama Islam, tentang sebuah penyakit yang akan dan sudah melanda hingga nantinya menyebabkan terjadinya social distancing, memakai masker, menggunakan hand sanitizer dan lain sebagainya.

Kesemuanya, hanyalah untuk menjaga agar tubuh kita tetap sehat dan terjaga dari berbagai penyakit yang menyerang. Dan juga tentang konspirasi, sesungguhnya di semua lini itu bisa saja terjadi konspirasi yang kemudian dikapitalisasikan. Oleh karena itu, perlu adanya pengontrolan yang dilakukan oleh pemerintah dan menteri, baik itu dalam masalah anggaran dana dan anggaran untuk vaknisasi. Sehingga dengan adanya pengontrolan tersebut, nantinya tidak akan terjadi konspirasi yang tujuannya meraut keuntungan di balik adanya musibah yang terjadi. Tidak hanya itu, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam mengontrol kejadian itu, baik melalui media online atau yang lainnya. Sehingga, nantinya dapat menepis kejadian yang tidak seharusnya terjadi, seperti korupsi dana kesehatan dan semacamnya.

Abd. Ro i & Moh. Ilham/Ibrahimy

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 17

Manajemen Qolbu

Oleh : KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, S.Sy., M.H.I.

FALSAFAH

BATU BATA

Manajemen Qolbu

“

ْ َ ُ ْ َ ُ‫رﺿﻲ ﷲ‬ ‫ ً ﱠ‬,‫ﻋﻧﮫ‬ ِ ‫رﺳول‬ َ ُ َ ‫أن‬ ‫ﷲ َ ﱠ‬ َ ْ ‫ھر‬ َ ُ ‫أﺑﻲ‬ ْ ِ ً ‫ﻋن‬ َ ِ َ َ‫ﯾرة‬ ُ‫ﺻل ﷲ‬ َ َ َِ َ َ ,‫ﻣن ﻗَ ْ ِﺑﻠﻲ‬ َ َ ْ ْ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ْ ِ ‫اﻷﻧﺑﯾﺎء‬ ‫ﻛﻣﺛل‬ ‫وﻣﺛل‬ ‫))إﻧﻣﺛﻠﻰ‬ : ‫ﻗﺎل‬ ‫وﺳﻠم‬ َ َ ِ َ َ َ َ َ ‫ﯾﮫ‬ ِ َِ ِ ْ َ‫ﻋﻠ‬ َ ِ َ َ َ َ َ َ َ ْ ِ ‫ﻟﺑﻧﺔ‬ ُ َ ْ ‫ﺣﺳﻧﮫُ َوأ‬ ً ْ َ‫ﺑﻧﻰ ﺑ‬ ,‫زاوﯾﺔ‬ ٍ َ ِ َ ‫ﻣن‬ ٍ ِ ‫ ِ ﱠإﻻﻣوﺿﻊ‬,‫ﺟﻣﻠﮫ‬ ِ َ ‫رﺟل‬ َ ْ ‫ ﻓﺄ‬,‫ﯾﺗﺎ‬ ٍ ُ َ ُ َ ‫وﯾﻌﺟﺑون‬ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ,‫ﻟﮫ‬ َ ْ ُ َ ْ َ َ ,‫ﺑﮫ‬ َ ْ ُ ْ ُ َ ‫اﻟﻧﺎس‬ ‫ َھﻼ‬: ‫وﯾﻘوﻟون‬ َ َ َ َ ِ ِ ‫ﯾطوﻓون‬ ُ ‫ﻓﺟﻌل ﱠ‬ َ َ َ ,‫اﻟﻠﺑﻧﺔ‬ َ ِ ‫))ﻓﺄﻧﺎ ﱠ‬ ‫ َ َ ﱠ‬: ‫ﻗﺎل‬ ‫وأﻧﺎ َﺧﺎﺗم‬ َ َ ,((!‫اﻟﻠﺑﻧﺔ؟‬ ِ ِ ‫وﺿﻌَْت َھ‬ ِ َ ِ ‫ذه ﱠ‬ ِ ُ ُ ْ ْ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ َ َ ‫ﯾﺧﺎن‬ ‫ﺷ‬ ‫اﻟ‬ ‫رواه‬ ‫ﯾن((؛‬ ‫اﻟﻧﺑﯾ‬, ‫ﻟﻠﺑﺧﺎري‬ ‫واﻟﻠﻔظ‬. ‫ﱠ‬ ْ ْ ِّ ِ ِ ّ ِ ُ ِ ُ َ َ َ ِ

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah radliya Allah 'anhu, bahwa Rasulullah shalla Allah 'alaihi wa sallama bersanda, “Sesungguhnya perumpamaanku dan para nabi sebelumku adalah bagaikan seorang yang membangun rumah, kemudian ia membuatnya baik dan indah, kecuali satu tempat batu bata di bagian sudut. Maka banyak orang yang mengintari rumah tersebut dan mengaguminya, seraya berkata: mengapa tidak diletakkan satu batu bata (di tempat sudut tersebut)?”.

Sejenak kemudian Nabi shalla Allah 'alayhi wa sallama bersabda, “Maka aku adalah satu bata itu, dan aku adalah akhir penutup para nabi.”

(HR. Imam Bukhori dan Muslim, teks hadits riwayat Imam Bukhori)

I

lustrasi tentang posisi baginda Nabi Muhammad dan para nabi lainnya shalla Allah 'alayhim wa 'ala nabiyyina wa sallama dalam memerankan tugas kenabian di atas sangat jelas dan mudah untuk dipahami. Bahwa dalam misi besar mereka, para orang pilihan, yang dihadirkan ke dalam bangunan sejarah kehidupan umat manusia sebagai anugerah besar, adalah memiliki tujuan yang sama namun

dengan posisi tugas berbeda, bagaikan rumah yang konstruksi bangunannya terdiri dari sejumlah batu bata, meskipun berbeda letak, namun memiliki satu fungsi utama untuk mengokohkan seluruh bangunan secara bersama.

Bukankah baginda Nabi Muhammad adalah sosok al-Amin sang pemersatu kabilah Quraysi yang pernah nyaris terpecah belah. Nabi saat itu menjadi orang pertama yang memasuki masjid al-Haram sebagai kata sepakat seluruh pemimpin kabilah bagi siapa yang akan menyelesaikan pertikaian diantara mereka tentang peletakan kembali Hajar Aswad paska renovasi. Tatkala mereka melihatnya, baginda Nabi disambut dengan teriakan, “Inilah al-Amin, kami rela. Inilah Muhammad!”. Ketika beliau shalla Allah 'alayhi wa sallama mendekati para pemimpin kabilah dan diberitahu tentang hal itu, beliau meminta sehelai selendang, kemudian meletakkan Hajar Aswad di tengahnya, lalu pemimpin-peminpin kabilah yang bertikai tersebut diminta agar masingmasing memegang ujung selendang. Setelah itu beliau memerintahkan mereka untuk mengangkatnya tinggi-tinggi, hingga ketika mereka telah menggelindingkannya dan sampai ke tempatnya, beliau shalla Allah 'alayhi wa sallama mengambilnya dengan tangannya yang mulia dan jika anugerah kehadiran baginda Nabi Muhammad shalla Allah 'alayhi wa sallama dalam kehidupan ini adalah berkarakter “satu batu bata” yang melengkapi, bahkan penentu utama dari kebaikan dan keindahan dari “bangunan rumah” bernama peradaban manusia. Maka demikian pula anugerah kehadiran para ulama' pewaris nabi dalam periode setelahnya, dari satu generasi ke generasi berikutnya, dari generasi sahabat ke generasi tabi'in hingga tabi'in al-tabi'in, dari generasi salaf ke generasi khalaf hingga hari ini. Mereka telah, sedang, dan akan senantiasa menjadi “batu bata” bagi setiap problematika kekosongan letak “sudut pandang” dari keutuhan “bangunan rumah” yang memberi keteduhan bagi umat Nabi Muhammad ini, untuk terus memperbaiki dan memperindahnya dalam segala dimensi. Wa Allahu a'lamu bi al-shawab…

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 19

Manajemen Qolbu

“

Keteladanan Nabi tampak pada sikap dan perilaku beliau.

Dikatakan oleh para pakar Sirah Nabawiyah, daklah Nabi memerintahkan sesuatu kecuali beliau terlebih dahulu melakukannya. Dan daklah beliau melarang dari suatu perkara kecuali beliau terlebih dahulu meninggalkannya.

AR-RASUL AL-MUZAKKI RASUL SANG

PEMBERSIH JIWA

A

llah menyatakan bahwa kebersihan jiwa seseorang tidak akan terjadi tanpa karunia dan rahmat-Nya. Artinya, kesucian jiwa bagian dari rahmat Allah SWT. Dan karena Rasulullah SAW diutus sebagai rahmat, maka pasti ajaran beliau menitikberatkan pada penyucian jiwa manusia.

Sejak awal dakwah Nabi sampai beliau menutup usia, fokus beliau begitu terlihat pada tazkiah.

Dimulai dari membersihkan manusia dari syirik, kemudian membersihkan manusia dari perilakuperilaku kejahiliahan yang menyimpang,

20 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

membersihkan manusia dari perbuatan maksiat, membersihkan manusia dari sifat-sifat tercela, sampai membersihkan manusia dari segala kepentingan dan tujuan selain Allah SWT. Setiap proses dan tahapan itu, dilalui Nabi dengan kesabaran. Mengubah keyakinan yang telah mendarah daging tidak mudah. Mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang telah mentradisi juga tidak mudah. Apalagi mengubah hati manusia dari yang dipenuhi cinta dunia menjadi dipenuhi cinta Allah SWT lebih tidak mudah. Namun satu hal yang membuat Nabi yakin melakukan hal itu, yaitu

Manajemen Qolbu dengan memberikan keteladanan. Bagi Nabi katakata tidak cukup ampuh mengubah manusia, sangsi, dan ancaman tidak cukup ampuh membuat jerah.

Maka, cara paling ampuh yang beliau tempuh adalah menjadi suri teladan.

Dari keteladanan inilah, pengaruh dakwah beliau menyebar luas dan bertahan lama. Generasi demi generasi, berlomba-lomba menjadi yang terbaik dalam meneladani Nabi. Apapun mereka lakukan untuk menjadi manusia suci. Mereka sadar, mereka terpisah jarak yang begitu jauh dari Nabi. Dunia sudah berubah. Umat manusia sudah banyak kehilangan arah. Satu-satunya cara bagi mereka untuk selamat adalah menempuh jalan sukar dan melakukan latihan-latihan spiritual agar mereka kembali ke jalan yang lurus. Berbagai rintangan dan halangan mereka tempuh meski nafsu manusiawi meronta-ronta dan diri nyaris celaka. Mereka menyebut dirinya sebagai Su i dan jalan yang mereka tempuh sebagai Tasawwuf. Satu jalan yang sejatinya adalah Tazkiyatun Nafs, jalan yang digariskan sejak zaman Nabi dan para pendahulu. Jalan yang merupakan salah satu inti dari tugas Nabi Sang Manusia Suci.

Allah SWT ber irman: َْ​َ َْ​َ ْ َ (٨) ‫وﺗﻘﻮا َ ﺎ‬ ْ َ َ (٩) ‫ﻣﻦ َز ﱠ ﺎ َ ﺎ‬ ْ َ َ َ ‫ﻗﺪ َ ْأﻓ‬ َ ْ َ َ ‫ﻓﺠﻮر َ ﺎ‬ َ َ ‫وﻧﻔﺲ‬ َ ُ ُ ‫ﻓﺄﻟ َ َﻤ َ ﺎ‬ ‫وﻣﺎ َ ﱠ‬ ‫وﻗﺪ‬ (٧) ‫ﺳﻮا َ ﺎ‬ ٍ َ َ َ ْ َ َ ‫ﱠ‬ [١١ - ٧ :‫( ]اﻟﺸﻤﺲ‬١٠) ‫ﺧﺎب ﻣﻦ دﺳﺎ ﺎ‬ Artinya: demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaan)Nya. Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu). Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. (Surat AsSyams: 7-11) Ø Metode Tazkiah Nabi Dikatakan oleh Ulama' Tasawwuf kunci sukses Tazkiah Nabi terletak pada 2 perkara : ‫ اﻷﺳﻮة‬dan ‫اﻟﺼﺤﺒﺔ‬. ‫ اﻷﺳﻮة‬bermakna keteladanan. Allah SWT ber irman : َ َْْ َ َ‫ﱠ‬ َ َ َ َ ‫اﻵﺧﺮ‬ َ ِ ْ ‫واﻟﻴﻮم‬ ‫وذﻛﺮ‬ [٢١ :‫( ]اﻷﺣﺰاب‬٢١) ‫ً ا‬

ٌَ َ َ ٌَ ْ ُ ‫َ​َ ْ َ َ َُ ْ َ ُ ل ﱠ‬ َ َ ‫ﳌﻦ‬ ْ َ ‫ﺣﺴﻨﺔ‬ ُ ْ َ ‫ﺎن‬ ‫ﻳﺮﺟﻮ‬ ‫ﻟﻘﺪ ﺎن ﻟﻜﻢ ِ رﺳﻮ ِ ِ أﺳﻮة‬ ِ َ َ‫ﱠ‬ ‫ﻛﺜ‬ ِ

Artinya: Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (Surat AlAhzab: 21) ‫ اﻟﺼﺤﺒﺔ‬bermakna persahabatan atau kebersamaan yang erat. Allah SWT ber irman tentang sosok Nabi: ْ ‫َ ﱠ‬ َ َ ‫وﻣﺎ‬ َ َ ‫ﺻﺎﺣﺒﻜﻢ‬ ْ ُ ُ ِ َ ‫ﺿﻞ‬ ‫( َﻣﺎ َ ﱠ‬١) ‫واﻟﻨﺠﻢ َإذا َ َﻮى‬ [٢ ،١ :‫( ]اﻟﻨﺠﻢ‬٢) ‫ﻏﻮى‬ ِ ِ Artinya: Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru.

(Surat An-Najm: 1-2) Allah SWT juga ber irman: ُْ ُ​ُ ْ ُ َ ْ َ َ​َ ُ ْ َ ْ ُ ُ َ ‫وﻣﺎ‬ َ َ (٢٣) ‫اﳌﺒ ن‬ َ​َ ْ َ ْ َ ‫وﻣﺎ ُ َﻮ َﻋ‬ ‫اﻟﻐﻴﺐ‬ ِ ِ ِ ‫ﺑﺎﻷﻓﻖ‬ ِ ِ ِ ‫( وﻟﻘﺪرآﻩ‬٢٢) ‫ﺻﺎﺣﺒﻜﻢ ِﺑﻤﺠﻨﻮ ٍن‬ َ [٢٤ - ٢٢ :‫( ]اﻟﺘ ﻮ ﺮ‬٢٤) ‫ﺑﻀﻨ ٍن‬ ِ ِ Artinya: Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah orang gila, Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang, Dan Dia (Muhammad) bukanlah seorang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib.” (Surat At-Takwir: 2223) Allah SWT juga menyebut Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq r.a. dalam Al-Qur'an: َ َ َ َ ‫ﺗﺤﺰ ْن ﱠإن ﱠ‬ َ ْ َ ‫ﻟﺼﺎﺣﺒﮫ َﻻ‬ َ ُ ُ َ ْ َ ْ ‫ْإذ ُ َﻤﺎ‬ [٤٠ :‫ﻣﻌﻨﺎ ]اﻟﺘﻮ ﺔ‬ ِ ِ ِ ِ ‫اﻟﻐﺎر ِإذ ﻳﻘﻮل‬ ِ ِ ِ ِ Artinya: Sedang dia salah satu dari dua orang ketika kedua berada di dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (Surat At-Taubah: 40) Keteladanan Nabi tampak pada sikap dan perilaku beliau. Dikatakan oleh para pakar Sirah Nabawiyah, tidaklah Nabi memerintahkan sesuatu kecuali beliau terlebih dahulu melakukannya. Dan tidaklah beliau melarang dari suatu perkara kecuali beliau terlebih dahulu meninggalkannya. Nabi tidak pernah berkata keji atau kotor. Setiap kali beliau menjelaskan perkara-perkara tabu, beliau selalu memilih bahasa yang santun dan tidak vulgar. Nabi tidak pernah memanggil nama sahabatnya dengan singkatan. Beliau selalu akan memanggil dengan nama lengkap. Beliau senang memberi julukan yang bagus kepada sahabatnya. Nabi tidak akan

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 21

Manajemen Qolbu sebagainya.

Semua sifat dan gambaran tersebut membekas di hati para sahabat. Ibarat ukiran yang terpatri di atas batu. Sesuatu yang tidak mudah mereka lupakan dan akan selalu menjadi kenangan abadi yang tak lekang zaman. Bukan hanya kenangan, tapi pedoman hidup dan bekal dalam meneruskan perjuangan Nabi.

Keteladanan Nabi itulah yang terus menjadikan beliau hidup di hati para sahabat dan umat.

Keteladanan yang tidak akan melepaskan apapun dan siapapun yang telah terikat dan terpikat.

Keteladanan yang mengantarkan agama Islam tetap eksis, bertahan dan terus melahirkan generasigenerasi yang mampu menciptakan perubahan, memakmurkan kehidupan dan membangun peradaban.

Metode lain yang dipakai oleh Nabi dalam tazkiah-nya, yaitu ‫( اﻟﺼﺤﺒﺔ‬persahabatan atau kebersamaan yang erat). Jika diibaratkan, ‫اﻷﺳﻮة‬ seperti magnet yang menarik benda di sekitarnya ke arahnya. Sedangkan ‫اﻟﺼﺤﺒﺔ‬, ibarat senapan yang siap meledakkan peluru tepat pada sasaran. Dengan ‫اﻷﺳﻮة‬, Nabi mampu memikat orang-orang di sekitarnya untuk mendekat. Dengan ‫اﻟﺼﺤﺒﺔ‬, beliau mampu menularkan sifat-sifat mulianya kepada para sahabatnya. Maka dengan kedua metode inilah tazkiyah Nabi memperoleh hasil yang maksimal.

Pepatah arab mengatakan : ‫( ﯾﺴﺮق اﻟﻄﺒﻊ‬Tabiat itu mencuri).

Lihatlah bagaimana Sayyidina Umar bin Khattab r.a., dalam tempo sekejap beliau yang sebelumnya menyatakan lebih mencintai Nabi dari apapun kecuali dirinya, berubah mencintai Nabi melebihi apapun bahkan dirinya.

Lihatlah betapa dalam tempo 13 tahun dakwah beliau di Makkah, beliau mampu membangun militansi para sahabat sehingga mereka rela meninggalkan kampung halaman, keluarga, perniagaan dan semua aset kekayaan, demi mengikuti Nabi Hijrah ke Madinah.

Lihatlah dalam kurun waktu 23 tahun, beliau telah menyatukan seluruh wilayah Arab di bawah panji Islam. Mereka yang dahulu begitu fanatik terhadap kesukuan, terjalin dalam ikatan persaudaraan. Mereka yang dahulu mau menang sendiri, berubah menjadi berebut mengalah dan

22 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Setiap berkumpul bersama nabi, setiap memandang wajah nabi, maka yang terlihat keagungan Allah, yang terlintas kehinaan manusia di hadapan Allah, dan yang terdengar seruan-seruan Allah. mengutamakan kepentingan yang lain. Suatu prestasi besar yang hanya mampu diraih oleh Insan Paripurna yang menjadi rahmat bagi semesta dan teladan umat manusia. ‫ اﻟﺼﺤﺒﺔ‬yang dijalin Nabi bersama para sahabat membentuk ikatan emosional yang begitu mendalam di antara keduanya. Perlahan-lahan keterikatan hati itu membuahkan penyatuan. Mereka (para sahabat) senang melihat Nabi senang tanpa mengetahui apa sebabnya. Mereka sedih bahkan menangis melihat Nabi bersedih tanpa tahu penyebabnya. Mereka rindu jika beberapa hari saja tidak bertemu. Lihat bagaimana sahabat Tsauban r.a. jatuh sakit ketika beberapa hari tidak berjumpa Nabi. Pada saat Nabi datang menjenguk, Tsauban langsung terlihat segar.

Dia mengatakan sakit yang dideritanya karena menanggung rindu tak tertahankan beberapa hari tidak berjumpa Nabi. Dan dia membayangkan bagaimana nasibnya kelak di akhirat, ketika Nabi berkumpul bersama para Anbiya' di surga tertinggi, akankah dia bisa berkumpul lagi bersama Nabi.

Lihatlah sahabat Hanzhalah r.a., dia merasa dirinya muna ik sebab ketika dia berkumpul di majelis Nabi, dia ingat akan Allah, ingat surga dan

Manajemen Qolbu neraka tetapi ketika dia pulang ke rumah, dia lupa itu semua. ‫ اﻟﺼﺤﺒﺔ‬yang membuat mereka candu. Seperti orang yang terus dahaga, seteguk air tidak cukup melepaskan dahaganya. Bahkan bergelas-gelas air tidak akan memuaskan dahaga mereka. Sebab air yang dituang oleh Nabi begitu segar, bersumber dari mata air suci dari Dzat Yang Maha Suci. ‫ اﻟﺼﺤﺒﺔ‬yang membuat mereka seperti bercermin.

Kesempurnaan Nabi ibarat cermin bening yang mengkilat. Siapapun yang mendambakan kesempurnaan akan mencari kekurangannya dalam cermin itu. Seperti orang yang ingin tampil menawan, dia bercermin untuk melihat apa yang kurang di wajahnya. Jika dia melihat noda/kotoran, dia bersihkan kotoran itu agar tampak sempurna.

Jika dia melihat bagian yang lusut, segera dia rapikan agar tampak sempurna. Setiap berkumpul bersama Nabi, setiap memandang wajah Nabi, maka yang terlihat keagungan Allah, yang terlintas kehinaan manusia di hadapan Allah, dan yang terdengar seruan-seruan Allah. Tidak heran jika majelis Nabi, menjadi ajang bagi para sahabat untuk membersihkan hati, menyucikan jiwa dan meningkatkan diri.

Suatu ketika Nabi ditanya oleh salah seorang sahabatnya: َ َ َ َ ُ ‫َ َ ُ ْ َل َ ﱡ‬ ‫ﺟﻠﺴﺎﺋﻨﺎ ﺧ ْ ٌ ؟‬ ‫ﻳﺎ رﺳﻮ ﷲ أي‬ ِ Artinya: Wahai Rasulullah, siapakah teman duduk terbaik bagi kami?

Nabi menjawab: ْ ْ َُ ‫ْ ُ ْ َْ ُ ُ َ َ ﱠ‬ ُ ُ َ َ ‫ﺑﺎﻵﺧﺮة‬ َ َ َ ُ َ ْ ُ ‫ﻣﻦ َ ﱠ َ ُ ْ ﱠ‬ ْ َ ‫ﻋﻤﻠﮫ‬ ،‫ﻣﻨﻄﻘﮫ‬ ِ ‫ﻋﻠﻤﻜﻢ‬ ِ َ ِ ِ ‫وذﻛﺮﻛﻢ‬ ِ ِ ِ ‫ وزاد‬،‫ذﻛﺮﻛﻢ ِﺑﺎ ِ رؤ ﺘﮫ‬ (‫)رواﻩ اﻟﻌﺴﻜﺮي‬ Artinya: Yaitu orang yang dengan melihatnya dapat mengingatkanmu kepada Allah, dan perkataannya dapat menambah pengetahuanmu, dan perbuatannya dapat mengingatkanmu kepada akhirat.” (H.R. Al-Askari) Sebagian Salaf mengatakan: ُ َ َ ْ ََْ ْ َ ُ ْ َ َ ْ ََْ ْ َ ْ َ ‫ﻳﻨﻔﻌﻚ ْﻟﻔﻈﮫ‬ ‫ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻨﻔﻌﻚ ﻈﮫ ﻟﻢ‬ Artinya: Barang siapa yang melihatnya tidak memberikan manfaat kepadamu, maka ucapannya (juga) tidak akan memberikan manfaat kepadamu.

KH. Abdurrahman Al-Kayyis, M.Pd.I.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 23

Mindset Faculty

“WAJAH PENDIDIKAN PENDIDIKAN “WAJAH INDONESIA, NYATAKAH? NYATAKAH? ATAU ATAU SEKEDAR SEKEDAR INDONESIA,

TOPENG BELAKA”

24 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Mindset Faculty

T

upaya pemerintah dalam mengatasi masalah ak dapat dipungkiri manusia tersebut juga tertuang dalam Undang-Undang membutuhkan pendidikan sebagai bekal Dasar 1945 pasal 31 “untuk menjamin setiap warga mengarungi kehidupanya, tanpa negara dalam mengakses pendidikan, maka pendidikan manusia ibarat hewan atau pemerintah membuat program wajib belajar yang lebih buruk lagi bagai zombie yang bergentayangan. dalam penyelenggaraannya dibiayai oleh negara.

Nah, disinilah pedidikan menjadi penentu kemana Khususnya bagi siswa yang taraf perekonomianya bangsa ini akan dibawa, apakah mejadi bangsa rendah. Namun hingga saat ini masih ada saja besar yang beradab, cerdas dan siap berkompetisi catatan-catatan hitam yang tak kunjung usai. di zaman global saat ini. Ataukah menjadi raksasa Berdasarkan diskusi stake holder pedidikan, dapat sakit, yang tenggelam dalam berbagai disimpulkan dunia pendidikan saat ini telah persoalannya, atau justru menjadi negara yang tercoreng oleh perilaku para pemangku pendidikan kalah dalam persaingan global, dan bahkan diacakyang tidak bertanggung jawab. Sehingga tak ayal acak oleh berbagai kepentingan sesaat, baik dari hal tersebut menyebabkan tanggapan-tanggapan dalam maupun luar negeri. miring yang diluncurkan sebagian masyarakat.

Pendidikan pada prinsipnya adalah pemegang Lantas, kemanakah anggaran yang telah amanah “Etika masa depan” karenanya visi dikeluarkan pemerintah?. pendidikan harus lahir dari Mengapa masih banyak anak kesadaran dengan tidak Pendidikan pada Indonesia yang akhirnya putus menunggu apapun dari masa sekolah. depan, sebab kitalah harapan prinsipnya adalah Namun lebih daripada masa depan itu dan kita pemegang amanah itu, dewasa ini menurut sendirilah yang harus Pendidikan dan menyiapkannya (Joesoef, “Etika masa depan” Menteri Kebudayaan (MENDIKBUD) 2001:198). Visi ini tentu saja karenanya visi yang akrab disapa dengan mas mensyaratkan bahwa, sebagai Nadiem Makarim, beliau institusi pendidikan harus pendidikan harus menuturkan “Kita memasuki solid. Idealnya, pendidikan yang lahir dari kesadaran era dimana gelar tidak solid adalah pendidikan yang menjamin kompetensi, lulusan steril dari berbagai dengan tidak tidak menjamin kesiapan permasalahan. Namun hal ini menunggu apapun berkarya dan bekerja, adalah sebuah kemustahilan, akreditasi tidak menjamin suka atau tidak suka dari masa depan, mutu, serta masuk kelas tidak permasalahan akan selalu ada sebab kitalah menjamin belajar”. dimanapun dan kapanpun Melihat hal tersebut termasuk dalam institusi harapan masa depan menambah miris saja wajah pendidikan. itu dan kita sendirilah pendidikan di Indonesia saat Berdasarkan hasil analisis ini, dimana tak dapat beberapa kajian ilmiah baik yang harus dipungkiri selama ini peserta dari luar negeri seperti PISA didik harus mengikuti menyiapkannya (Program for International ganti menteri ganti Student Assessment), World's (Joesoef, 2001:198). fenomena kurikulum. Namun tidak semua Most Literate Nations, TIMSS tim struktural benar-benar (Trends in International mengimplementasikan kurikulum tersebut, Mathematics and Science Study), PIRLS (Program terkadang hanya sent saja tanpa delivered . Alhasil, in International Reading Literacy Study), yang menjadi imbasnya adalah nasib anak bangsa Universitas 21, juga hasil dalam negeri seperti itu sendiri yang menikmati kebijakan setengah Ujian Nasional, INAP (Indonesian National matang atau hanya berganti istilah saja. Belum lagi Assessment Program), menunjukkan bahwa selama orang tua juga harus menambah pengeluaran untuk hampir 20 tahun kondisi pendidikan Indonesia membeli buku paket. Karena berganti kurikulum merupakan bagian dari pendidikan yang stagnan berarti juga mengganti buku pegangan siswa. berada di posisi terbawah di dunia. Suatu kondisi Padahal telah kita ketahui bersama taraf yang sangat menyedihkan mengingat besarnya perekonomian masyarakat tidaklah sama satu sama anggaran yang telah dikeluarkan untuk lain. mencerdaskan bangsa ini baik dalam bentuk APBN selain itu pula jika kita berkaca pada kurikulum (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), APBD 13, dengan bertambahnya jam pelajaran atau full (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), day school yang tak dapat dipungkiri hal tersebut bantuan luar negeri, CSR (Corporate Social juga memberikan dampak negatif yakni Responsibility), maupun dana masyarakat. Bahkan

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 25

Mindset Faculty memberatkan siswa, karena setiap manusia mempunyai batas maksimal konsentrasi dalam belajar. Menurut Direktur Pusat Neurosains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. H. Abdul Karim Malik Amrullah, , kemampuan otak dalam menyerap pelajaran hanya 20 menit pertama, setelah itu kemampuannya menurun. Nah, ini menjadi hal yang harus dibenahi dalam penerapan kurikulum, sesuatu yang benar-benar harus dipertimbangkan secara matang karena ditakutkan akan berdampak negatif pada kualitas lulusan yang dihasilkan. Belum lagi siswa juga dituntut untuk menyukai semua mata pelajaran. Karena antara bakat dan minat masingmasing peserta didik tidaklah sama manusia mempunyai batas dalam ber ikir serta dalam proses ber ikirnya memungkinkan manusia bisa menguasai lautan ilmu di bumi luas ini.

Saat ini kita juga masuk pada era dimana gelar tidak menjamin kompetensi, kebanyakan pelajar hanya sekolah saja demi mendapatkan ijazah melalui cara apapun termasuk menghianati esensi belajar.

Ijazah diburu denga cepat, instan, mudah dan murah plus tanpa repot belajar. Hal ini tentu menghilanglan karakter dasar pembelajar sebagai insan akademik.

Keluarnya ijazah palsu menjadi bukti akan hal tersebut. Selain itu, pergeseran tujuan pendidikan hanya sebatas untuk mendapatkan gelar akademik adalah penyakit sosial. Masyarakat yang terhinggapi penyakit ini hanya berorientasi mendapatkan gelar yang prestisius sebagai modal simbolik untuk menaikkan gengsi, meraih jabatan atau merengkuh kekuasaan. Orientasi ini begitu bertentangan dengan tujuan pendidikan. Mereka adalah masyarakat kredensial, gejala yang dialami oleh negara-negara berkembang di dunia ini adalah jabatan kredensialisme. Patologi sosial yang menjadikan legalitas dan formalitas sebagai sebuah supremasi tertinggi dalam kehidupan. Bahkan mirisnya pengangguran terdidik khususnya jebolan diploma dan sarjana itu, menghuni pengangguran terbesar di Indonesia mendekati angka 900 ribu jiwa.

Itulah wajah pedidikan bangsa kita saat ini, cukup miris memang. Karena kebanyakan harapan tak sesuai dengan kenyataan, kepercayaan masyarakat terkadang diselewengkan oleh tangantangan tak bertanggung jawab sehingga jangan heran apabila masyarakat beranggapan ada konspirasi di balik semua ini. Tanggapan miring pasti ada namun

tak bisa dipungkiri, hampir semua pihak sepakat bahwa nasib suatu komunitas atau suatu bangsa di masa depan sangat bergantung pada kontribusinya pendidikan (Shane1984:39). Pendapat yang sama juga bisa kita baca dalam penjelasan umum UndangUndang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU No.20/2003), yang antara lain menyatakan ”Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya”.

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya. Yang menjadi tugas kita saat ini adalah mengupayakan pendidikan yang layak bagi seluruh anak Indonesia, mencari jalan keluar bersama, karena kemajuan negeri ini ada dalam genggaman pemuda-pemuda Indonesia.

Oleh karena itu, kita sebagai pemuda Indonesia harus memiliki skill yang mapan untuk mengubah wajah Indonesia kedepannya, jangan hanya menunggu di kelas saja untuk mendapatkan ilmu, namun kita juga harus mencari ilmu di luar kelas (Out door) karena menurut Riset Stanley berikut ini adalah 10 faktor teratas yang akan mempengaruhi kesuksesan: 1. Kejujuran (Being honest with all people) 2. Disiplin keras (Being well-disciplined) 3. Mudah bergaul (Getting along with people) 4. Dukungan pendampingan (Having a supportive spouse) 5. Kerja keras (Working harder than most people) 6.Kecintaan pada yang dikerjakan (Loving my career/business) 7.Kepemimpinan (Having strong Leadership qualities) 8. Kepribadian kompetitif (Having a very competitive spirit/personality) 9. Hidup teratur (Being very well-organized) 10. Kemampuan menjual ide (Having an ability to sell my ideas/products) Oleh karena itu, berusahalah menjadi pribadi yang berkualitas. Yang siap dengan segala tantangan.

Karena bangsa Indonesia bukan haya butuh orang yang pintar namun membutuhkan orang-orang yang mempunyai karakter beradab sopan santun dan berakhlak mulia.

Aliyah_21/Ibrahimy

Untuk menghindari kritik, jangan berbuat apapun, dan jangan menjadi siapapun (Elbert Hubbard) 26 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Mindset Faculty

TAMBAH PEDE DENGAN FASE BARU

B

anyak keragaman dan keunikan yang harus kita banggakan menjadi seorang mahasiswa SAINTEK. Yang bisa bergaya dengan gaya yang tak bisa dimiliki oleh fakultas lainnya.

Mau tau apa saja keunikan menjadi mahasiswa SAINTEK, apalagi dengan tampang baru seperti sekarang. Wah tambah meningkat tuh pamor kedepannya. Oleh sebab itu, marilah kita lihat ulasan di bawah ini. Selamat melihat dan selamat bergaya.

1. Terlihat keren Beradaptasi dengan zaman, membuatnya terlihat begitu keren dan memukau. Dengan balutan laptop sebagai tintanya, informasi sebagai kacamatanya, kamera sebagai lensanya, fotogra i dan programming sebagai title-nya ia begitu gagah laksana kesatria.

Dengan balutan Jas Biru terang yang menapaki setiap langkahnya membuatnya terlihat begitu menawan dan mempesona seakan berkharisma di setiap detiknya. Betul banget kan kawan ???.

2. Titik baru Perubahan IAII menjadi Universitas Ibrahimy membuat kanca SAITEK semakin pede, berjaya dan seperti sosok semakin di depan. Perubahan D3 menjadi S1 seakan membanggakan namanya, bak negara yang memenangkan sebuah tro i di ajang piala dunia. Dirinya seperti cahaya yang selalu mereka rindukan. Tak lagi merosot, karena gonggongan yang selalu mereka lemparkan padanya.

Dikarenakan karena kestrataan yang tak sepadan

dari mereka. Tapi kini titik baru seakan menghidupkan kembali semangat yang dulu mulai redup. Menjadi semangat petir yang siap menyambar setiap tantangan zaman yang ada dan siap bergulat dengan dunia elektronik yang semakin berjaya.

Bukan begitu kan guys.

3. Tampang baru BEM Wadah organisasi kini tersalurkan oleh BEM SAINTEK. Wajah baru yang kini terlihat seakan membuka suasana baru dan memberikan leluasa wadah kepada mahasiswa untuk menampung aspirasinya. Membuat peluang juang mengabdi semakin lebar dan peluang melahirkan organisatoris semakin terbuka. Oleh sebab itu, terciptalah pengkaderan yang diyakini akan memulai semua kejayaan SAINTEK di masa mendatang dan akan bersaing dengan mereka yang start lebih awal.

Wah terima kasih kakak-kakak senior, udah baik banget ama adik-adiknya. Tapi pertanyaanya, udah siap gak tuh adik-adik juniornya melanjutkan estafetnya?. Optimis aja deh, pasti bisa kawan.

Selamat berjuang kawan. Ya itu aja mungkin dulu ulasan kali ini, sebenarnya masih banyak lagi sih.

Penasaran ya?, tunggu di edisi selanjutnya aja deh.

Oke jumpa edisi selanjutnya kawan. Bye…

Mas Opah/TI/SAINTEK

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 27

Mindset Faculty

SEJARAH SINGKAT HUKUM EKONOMI SYARIAH

TERHADAP PERKEMBANGAN BISNIS PERBANKAN SYARIAH “ Rajut Keadilan Tebarkan Ekonomi Rakyat ”

B

egitulah yang menjadi slogan mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah dengan membakar semangatnya sehingga kelak menjadi apa yang diharapkan ketika lulus dari Universitas Ibrahimy bisa terwujudkan.

Selanjutnya akan kami jelaskan tentang latar belakang perkembangan Hukum dan Ekonomi Syariah di Indonesia.

Perkembangan Hukum Ekonomi Syariah berlangsung dengan begitu pesat dan hal ini juga didukung oleh sektor hukum yakni yang dilandasi dengan keluarnya peraturan perundang-undangan khususnya di bidang perekonomian syariah antara

28 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

lain adalah keluarnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 yang memberikan kewenangan bagi peradilan agama untuk menangani perkara sengketa perekonomian syari'ah. Selain itu juga, keluarnya undang-undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang surat berharga syari'ah negara dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah yang semakin memperkokoh bagi landasan Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia. Menurut pandangan Islam bahwa istilah hukum dan syari'ah merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena setiap kali melalui hukum sejatinya itu adalah syari'ah

Mindset Faculty itu sendiri, keterkaitan pelaku bisnis pada ketentuan hukum syari'ah yang berlaku yang akan memberikan jalan kebenaran sekaligus batasan larangan sehingga mampu membedakan diantara halal dan haram. Oleh karena itu, pengembangan Hukum Ekonom Syari'ah merupakan alternatif baru yang bertujuan selain untuk memberikan petunjuk bagaimana mencari keuntungan yang hendak bagi pelaku bisnis dan dimana pelaku bisnis juga mencari keridhaan Ilahi.

Perbankan syari'ah telah berkembang dimana diawali dengan munculnya bank Muamalat Indonesia yang sekitar tahun 1992 didasari dalam perundangundangan Nomor 2 Tahun 1992 sebagai landasan hukum bank, kemudian disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan dan dimana pula di dalam undangundang tersebut diatur dengan rinci pada landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh Bank Syari'ah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syari'ah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi Bank Syari'ah. Antusiasme masyarakat terhadap pertumbuhan praktek ekonomi syari'ah yang sangat tinggi terlebih dengan menjamurnya pendirian Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS) baik dalam bentuk Bait at-Tanwil, BPRS atau perbankan syari'ah dan perbankan syari'ah menjadi wadah terpercaya bagi masyarakat khususnya yang ingin melakukan investasi dengan sistem bagi hasil (mudlarabah) dan sistem jual beli berdasarkan irman Allah Q.S. AlBaqarah(2) : 175 dan Q.S. An-Nisa’ (4) : 29 yang intinya dari ayat tersebut adalah Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba serta suruhan untuk menempuh jalan perniagaan dengan suka sama suka, maka setiap transaksi kelembagaan ekonomi syari'ah harus selalu dilandasi atas dasar sistem bagi hasil (mudlarabah) dan perdagangan atau transaksinya didasari oleh adanya pertukaran antar orang dengan barang atau jasa.

Bidang Hukum Ekonomi Syari'ah menurut prinsip syari'ah yang mengatur tata niaga dagang dan tata kelolanya termasuk mengenai siapa subjek hukum dalam seluruh kegiatan tersebut yang sesuai dengan prinsip dasar syari'ah yang semuanya didasarkan pada al-aqd atau kontrak termasuk yang bersumber dari hukum Islam di bidang kontrak (perikatan) ini telah lama dipraktekkan dalam masyarakat Islam Indonesia. Guna sebagai dasar bagian pengalaman ajaran Islam, namun akibat dari politik penjajah Belanda, norma-norma hukum perikatan Islam ini memudar dan tidak lagi berfungsi dalam praktek formalitas hukum di masyarakat dan sejalan dengan bermunculannya lembaga-lembaga keuangan syari'ah dan dengan adanya undangundang baru tentang peradilan agama yakni UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Peradilan

istilah hukum dan syari'ah merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena setiap kali melalui hukum sejatinya itu adalah syari'ah itu sendiri Agama yang lama membawakan implikasi baru dalam sejarah Hukum Ekonomi di Indonesia. Selama ini wewenang untuk menangani perselisihan atau sengketa dalam bidang Ekonomi Syari'ah diselesaikan di peradilan negeri yang notabennya belum bisa dianggap sebagai hukum syari'ah.

Selain itu juga, Hukum Ekonomi Syari'ah bertaut dengan hukum perbankan syari'ah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Dengan adanya undangundang ini, struktur perbankan syari'ah semakin kuat, dimana sebelum operasionalisasi perbankan syari'ah berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Hukum Ekonomi Syari'ah juga bertaut dengan hukum surat berharga syari'ah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah, Hukum Zakat dan Wakaf sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

Demikian latar belakang perkembangan hukum ekonomi di Indonesia dan adanya undang-undang yang berkaitan dengan ekonomi syari'ah menunjukkan bahwa sistem ekonomi di Indonesia mulai memberi tempat dan ruang pada lulusan Hukum Ekonomi Syari'ah yang fokus terjun dalam bisnis perbankan syari'ah, siapa lagi kalau bukan kalian lulusan Universitas Ibrahimy. Dan dimana pula pada program studi Hukum Ekonomi Syariah di bawah naungan Universiats Ibrahimy sudah menjadi terakreditasi B dengan berdasarkan keputusan BANPT Nomor: 2643/SK/BAN-PT/AKRED/6/VII/2019 yang peresmiannya tertanggal 24 Juli 2019. Mari tingkatkan fokus belajar kalian dengan masuk kuliah, mengerjakan tugas serta mengikuti UAS. Jangan cuman program studi yang akreditasi, tapi juga kalian mahasiswa yang ada di dalamnya harus bisa melibatkan seluruh Indonesia dengan kemampuankemampuan yang ada. Sekian dari kami “Salam mahasiswa salam perubahan”.

Ahmad Tantowi Jauhari/HES/FSEI

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 29

Mindset Faculty

PRIBADI RESILIEN MENGATASI STRES

AKIBAT STAY AT HOME COVID-19 “Ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan, emosi usahakan tetap tenang. Misalnya dengan melakukan relaksasi dulu sebelum memberikan respons”

D

I tengah pandemi Covid-19 ini, hal paling sederhana yang dapat kita lakukakan untuk memutus rantai penyebaran virus ini adalah stay at home atau tetap tinggal di rumah.

Namun jangka waktu yang tidak ditentukan itu kita terkadang mengalami rasa bosan, sebab kebanyakan akti itas normal dulu ialah banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Bagi sebagian orang hal tersebut dapat memicu terganggunya mental sehat mereka dan dapat menimbulkan tekanan emosional yang berakhir menjadi stress atau depresi. Di media sosial sebuah infogra is yang menunjukkan tiga zona emosional di era Covid-19. Menurut gra is tersebut, ada tiga zona yang menggambarkan kondisi emosi kita, yaitu zona

30 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

ketakutan, zona belajar, dan zona bertumbuh. “Orangorang dengan tipe kepribadian dominan neurotisme cenderung lebih lama berada di zona ketakutan s e l a m a w a b a h c o r o n a” , k a t a S a n d i . O r a n g berkepribadian neurotisme memiliki ciri memiliki keinginan yang berlebihan namun kurang dapat dikontrol serta sulit membatasinya. Sedangkan orang yang ciri kepribadiannya lebih dominan bertipe terbuka, selalu ingin belajar, maka ia mungkin langsung berada di zona bertumbuh. Dalam zona ini seseorang akan memiliki kemampuan untuk mempraktekkan keheningan dan kesabaran.

Maka hal yang perlu kita perhatikan agar dapat mencegah terganggunya mental emosional ini adalah

Mindset Faculty mencegah terganggunya mental emosional ini adalah dengan menjadi pribadi yang Resilien. Resiliensi adalah keuletan dan keteguhan seseorang. Resiliensi ini dibutuhkan oleh setiap orang karena akan menjadi sumber kekuatan yang membuatnya mampu bertahan dalam kondisi apapun. Situasi pandemi Covid-19 tentu bukan situasi yang menyenangkan dan malah cenderung memberikan dampak negatif seperti menurunkan kesejahteraan hidup individu. Seperti kita ketahui bahwa pandemi Covid-19 ini telah memengaruhi banyak aspek kehidupan manusia mulai dari aspek spiritual, aspek sosial, aspek inansial, aspek keluarga, aspek mental dan emosional.

Hal yang dapat meningkatkan resiliensi dalam diri seseorang sekaligus bisa menjadi faktor pelindung buat individu dalam usaha untuk tetap tangguh bertahan menghadapi situasi sulit seperti saat ini: Memiliki e ikasi diri yang baik, artinya yakin akan kemampuan diri sendiri untuk bisa mengatasi situasi saat ini dengan melihat kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Cobalah selalu meregulasi emosi, artinya ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan usahakan emosi tetap tenang, misalnya dengan melakukan relaksasi dulu sebelum memberikan respons. Latih dan kendalikan impuls, artinya kenali dorongan-dorongan dalam diri dan analisis apakah dorongan atau keinginan tersebut tepat atau tidak sebelum membuat keputusan. Lakukan analisis situasi yaitu dengan mengurai dan menganalisa komponen kejadian atau masalah, lalu merumuskan langkah perbaikan. Tetap optimis artinya tetap berpikir dan berpandangan positif serta bertindak konstruktif dalam situasi apapun. Tingkatkan empati dengan merespons secara tepat kondisi orang lain. Tingkatkan aspek positif dalam diri sendiri misalnya dengan menambah skill, pengetahuan atau dengan melatih bakat dan minat yang dimiliki. Tingkatkan kedekatan dan relasi bersama keluarga, teman juga komunitas dengan melakukan komunikasi yang aktif dan baik; Menerima perubahan yang terjadi sebagai bagian dari kehidupan dan mengenali strategi koping masalah yang bisa diterapkan. Terus memelihara pengharapan bahwa situasi akan lebih baik. Bersyukur untuk setiap hal baik yang dialami setiap harinya, misalnya masih dapat berkumpul bersama keluarga, masih dapat mengerjakan tugas di rumah, masih dapat memanjatkan doa di rumah. Dengan menjadi pribadi yang resilien, kita menjadi lebih mampu beradaptasi

dengan situasi sulit saat ini, mampu memikirkan langkah-langkah konkret untuk memproteksi diri kita dan keluarga yang pada akhirnya semoga bangsa ini mampu menghadapi pandemi Covid-19.

Menurut tokoh Psikologi Erich Fromm, ciri orang normal atau yang mentalnya sehat adalah orang yang mampu bekerja produktif sesuai dengan tuntutan lingkungan sosialnya, sekaligus mampu berpartisipasi d a l a m ke h i d u p a n s o s i a l ya n g p e n u h c i n t a .

Menurutnya, normalitas adalah keadaan optimal dari pertumbuhan (kemandirian) dan kebahagiaan (kebersamaan) dari individu. Pada dasarnya ada dua cara untuk memperoleh makna dan kebersamaan dalam kehidupan diantaranya: 1. Mencapai kebebasan positif yakni berusaha menyatu dengan orang lain, tanpa mengorbankan kebebasan dan integritas pribadi. Ini adalah pendeka t a n opt imist ik da n a lt ruist ik , ya ng menghubungkan diri dengan orang lain melalui kerja dan cinta, melalui ekspresi perasaan dan kemampuan intelektual yang tulus dan terbuka. Oleh Fromm disebut pendekatan humanistik, yang membuat orang tidak merasa kesepian dan tertekan, karena semua menjadi saudara dari yang lain.

2. Memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan dan menyerahkan bulat-bulat individualitas dan integritas diri kepada sesuatu (bisa orang atau lembaga) yang dapat memberi rasa aman.

Solusi semacam ini dapat menghilangkan kecemasan karena kesendirian dan ketidakberdayaan, namun menjadi negatif karena tidak mengizinkan orang mengekspresikan diri, dan mengembangkan diri. Cara memperoleh rasa aman dengan berlindung di bawah kekuatan lain disebut oleh Fromm merupakan mekanisme pelarian. Mekanisme pelarian sepanjang dipakai sekali waktu, adalah dorongan yang normal pada semua orang, baik individual maupun kolektif.

Ada tiga mekanisme pelarian yang terpenting, yakni otoritarianisme, destruktif, dan konfomitas.

Oleh karena itu, betapa pentingnya bagi kita yang sedang menjalani protokol kesehatan Covid-19 yakni stay at home agar dapat mengendalikan mental emosional kita dengan menjadi pribadi yang Resilien.

Mashanifatur Rosyidah/Ibrahimy

Barang siapa takut menghadapi persoalan, ia sebenarnya takut menghadapi kemajuan.

(Bung Karno) IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 31

Mindset Faculty

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA Oleh : KH. Muhammad Jufri, S.H., M.H.I. Dekan FISHUM

FISHUM

“ SYARAT UNIVERSITAS, HARUS ADA FISHUM ”

B

ismillahirrohmanirrohim, merupakan suatu keniscayaan kehadiran Universitas Ibrahimy yang memang dicita-citakan oleh para pendiri pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah Sukorejo Situbondo. Universitas Ibrahimy Situbondo berdiri tanggal 1 Februari 2018 dengan digabungkannya Akademi Manajemen Informatikan dan Komputer Ibrahimy (AMIKI), Akademi Perikanan Ibrahimy (APERIK) dan Akademi Kebidanan Ibrahimy (AKBID) dengan Nomor SK PT : 797/KPT/I/2018 tanggal 24 September 2018 dan pada tanggal 29 Januari 2019 Universitas berubah bentuk dari Universitas Ibrahimy Sukorejo Situbondo setelah penyatuan AMIKI, APERIK, AKBID dan IAI Ibrahimy menjadi Universitas Ibrahimy (UNIB) dengan nomor keputusan LLDIKTI VII 0220/K7/KL/2018 yang beralamat di jalan KHR. Syamsul Ari in nomor 1-2 Sukorejo, Kabupaten Situbondo kode pos 68374 Jawa Timur, di bawah yayasan pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah Sukorejo Situbondo, yang beralamat di dusun Sukorejo RT 01/RW 16, desa Sumberejo kecamatan Banyuputih kabupaten Situbondo Jawa Timur.

Dengan dikeluarkannya surat keputusan KEMENRISTEKDIKTI tentang penyelenggaraan prodiprodi di Universitas Ibrahimy Sukorejo Situbondo, diantaranya yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM), yaitu; Akuntansi program Sarjana/S1, Pendidikan Bahasa Inggris program

32 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Sarjana/S1, Psikologi program Sarjana/S1, Ilmu Hukum program Sarjana/S1.

Sedangkan visi dari FISHUM ini adalah “Menjadi Fakultas yang unggul dan kompetitif di tingkat Nasional pada tahun 2040 dalam bidang Ilmu Sosial dan Humaniora berbasis pesantren”. Untuk misinya yaitu: Pertama, Menyelenggarakan pendidikan melalui proses pembelajaran dan pengembangan potensi mahasiswa agar menjadi lulusan yang unggul dalam integrasi dan interkoneksi Ilmu Sosial dan H u m a n i o ra s e s u a i n i l a i - n i l a i I s l a m . Ke d u a , Mengembangkan penelitian untuk mencari, menemukan, dan menyerbarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kearifan lokal dan nilai-nilai Islam. Ketiga, Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pemberdayaan dan penguatan nilai-nilai keilmuan bagi kepentingan agama, masyarakat, dan bangsa.

Keempat, Meningkatkan kerjasama regional, nasional, dan internasional dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selain itu, kami berusaha agar di setiap prodinya menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan.

Seperti, yang pertama, lulusan Pendidikan Bahasa Inggris sebagai pendidik santri mahasiswa yang mencerminkan nilai- nilai keislaman, terhasilkannya lulusan yang ahli di bidang asisten peneliti bahasa inggris yang handal dalam penulisan karya ilmiah

Mindset Faculty

tingkat Asean, dan terhasilkannya lulusan pendidik yang mampu mengenmbangkan keilmuanya dalam pembuatan bahan ajar bahasa inggris mulai tingkat level elementary school , high school, and university di tingkat nasional dan internasional.

Yang kedua, lulusan sarjana psikologi yang unggul dalam integrasi dan interkoneksi sesuai nilai-nilai Islam, terhasilkannya penelitian dan publikasi ilmiah yang dapat menunjang kegiatan pengembangan ilmu psikologi sesuai kearifan lokal dan nilai-nilai Islam. Terwujudnya masyarakat yang berdaya dan mampu menginternalisasikan nilai-nilai ilmu dan agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Terwujudnya problem solving di lembaga pendidikan, lembaga sosial, dunia kerja dan di m a s ya ra k a t ya n g s e s u a i d e n g a n n i l a i - n i l a i keislaman.Terciptanya jejaring kerjasama regional, nasional, dan internasional dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Yang ketiga, prodi Akuntansi memiliki lulusan yang amanah dan berkualitas sesuai perkembangan zaman, revolusi industri 4.0, dan khazanah keilmuan pesantren. Menghasilkan penelitian yang inovatif dan publikasi karya ilmiah sebagai upaya pengembangan keilmuan di bidang akuntansi sesuai kearifan lokal dan perkembangan zaman. Menghasilkan produk pengabdian kepada masyarakat yang berdaya guna b a g i p e n g e m b a n g a n k e i l m u a n d a n b u d a ya

transparansi dan akuntabiltas bagi entitas sosial dan bisnis. Menghasilkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas akademik, manajerial dan pengabdian pada masyarakat.

Yang keempat, terwujudnya sarjana ilmu hukum yang unggul dalam integrasi dan interkoneksi sesuai nilai-nilai Islam. Pun terhasilkannya penelitian dan publikasi ilmiah yang dapat menunjang kegiatan pengembangan ilmu hukum sesuai kearifan lokal dan nilai-nilai Islam. Terwujudnya masyarakat yang berdaya dan mampu meng-internalisasikan nilai-nilai ilmu hukum dan agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terciptanya jejaring kerjasama regional, nasional, dan internasional dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Demikian, sejarah singkat FISHUM. Kalau kita berbicara berada dimanakah posisi FISHUM, maka syarat UNIVERSITAS, harus ada FISHUM. Karena, syarat menjadi Universitas harus memiliki minimal tiga keahlian, yang pertama eksakta seperti FSAINTEK dan FIK. Yang kedua Keagamaan seperti FD, FT dan FSEI. Sedangkan yang ketiga Noneksakta atau lebih kita kenal dengan sosialnya, dan prodi-prodinya hanya ada di FISHUM.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 33

Kabar Ma’had

zen

Kabar Ma’had

Bapak Dr. Khairul Anwar, M.H.I. Sekretaris pondok pesantren Salayah Sya’iyah

HADAPI PANDEMI, PESANTREN SALAFIYAH SYAFI’IYAH BENTUK TIM PESANTREN TANGGUH

Adanya program Pesantren Tangguh di pondok pesantren Salayah Sya'iyah ini, tentu tidak lepas dari situasi pandemi yang masih mewabah di negara kita.

B

encana pandemi Covid-19 telah menggangu semua kalangan masyarakat. Mulai dari masyarakat berdasi hingga masyarakat kecil. Pandemi ini menuntut semua orang harus ekstra berani mencari solusi agar wabah corona ini tidak merambat luas ke masyarakat lainnya. Kemudian pada awal bulan Juni 2020, pemerintah telah menetapkan bahwa aktivitas belajar mengajar di pondok pesantren sudah bisa diakti kan kembali. Salah satunya adalah pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah Sukorejo Situbondo, yang akti itas belajar mengajar sudah aktif semenjak pondok pesantren mengembalikan seluruh santri se-nusantara. Yang mana dari pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah ini banyak hal menarik yang bisa dijadikan contoh kepada masyarakat ataupun pondok pesantren lainnya, dikarenakan di pesantren tersebut memiliki Tim Pesantren Tangguh. Ingin tahu lebih dekat dengan Tim Pesantren Tangguh di pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah?, mari kita simak ulasan dari ketua Pesantren Tangguh Bapak Dr. Khairul Anwar, M.H.I. sekaligus menjadi Sekretaris pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah yang baru-baru ini dilantik.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 35

Kabar Ma’had Adanya program Pesantren Tangguh di pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah ini, tentu tidak lepas dari situasi pandemi yang masih mewabah di negara kita. Ketika pesantren, pasca memulangkan santri pada akhir Maret 2020. Disitu pengurus pesantren bersama pengasuh mengadakan kajian, apakah di bulan Syawal nantinya santri itu dikembalikan dengan segera atau masih menunggu perkembangan dari pemerintah. Nah, kajian itu dilakukan tidak hanya satu kali ataupun dua kali, akan tetapi berkalikali. Intinya, membahas tentang bagaimana masa depan pendidikan di pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah Sukorejo. Pada akhir pertengahan bulan Ramadhan, di situ sudah banyak masukan dari para wali santri, para alumni dan para simpatisan tentang pengembalian santri. Maka kami (Tim Pesantren Tangguh, red) bersama dengan pengasuh KHR. Ach. Azaim ibrahimy terus melakukan kajian tentang hal tersebut. Sehingga, pada awal pertengahan Mei sudah diputuskan, bahwa pengembalian santri itu dilakukan secara bertahap sebagaimana yang telah teman-teman santri ikuti.

Kemudian di dalam akti itas kegiatan pesantren selama masa pandemi ini, harus mengikuti ketentuan protokol kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kemudian di pesantren kita ini, struktural di masing-masing bidang sudah menangani tugasnya masing-masing, seperti Madrasah Ibtida'iyah, Tsanawiyah, 'Aliyah dan Sekolah sore yang menangani adalah Kabid Pendidikan. Untuk Perguruan Tinggi, Ma'had 'Aly dan MTI yang menangani ialah Kabid DIKTI. Serta yang menangani kegiatan kepesantrenan adalah Kabid Kepesantrenan & PU beserta Kabid Keamanan & Ketertiban. Dengan banyaknya bidang tersebut, menurut ikhtiar pengasuh dan juga para pengurus pesantren diputuskanlah untuk membentuk tim yang bertugas menangani, memantau, dan mengontol pada masing-masing bidang tersebut. Maka diputuskanlah tim “Tangguh”. Berbarengan dengan itu pula, ternyata gayung bersambut bahwa dari pemerintahan daerah dan pihak kepolisian juga sedang gencar-gencarnya mengembangkan tim Tangguh dan komunitas Tangguh. Atas gagasan pengasuh ini, kemudian bertemu dengan gagasan ganda pemerintah dan kepolisian serta ditetapkanlah Tim Pesantren Tangguh.

Tim Pesantren Tangguh memiliki beberapa program, yang mana program dari Pesantren Tangguh memastikan fasilitas di pesantren yang berkaitan dengan protokol kesehatan harus ada, seperti tempat cuci tangan di setiap asrama, di perkantoran, di pintu-pintu masuk semuanya harus ada. Serta memberikan edukasi dan penyuluhan kepada santri tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan. Kemudian, memberikan pemahaman kepada santri, tetangga dan masyarakat

36 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

“

Tim Pesantren Tangguh beranggotakan sekitar 70 petugas.

Dari 70 petugas itu dibagi menjadi 2 tim, antara lain; ada tim kebutuhan secara besar, kemudian ada tim kebutuhan secara kecil.

sekitar yang berhubungan langsung dengan pesantren. Mereka semua itu, diberikan pula penyuluhan tentang pentingnya mematuhi dan menjaga protokol kesehatan demi menjaga kesehatan serta keselamatan pendidikan di pesantren. Karena, kita semua harus mematuhi protokol kesehatan agar memutus penyebaran rantai Covid-19 ini.

Tim Pesantren Tangguh beranggotakan sekitar 70 petugas. Dari 70 petugas itu dibagi menjadi 2 tim, antara lain; ada tim kebutuhan secara besar, kemudian ada tim kebutuhan secara kecil. Ada juga tim rutinitas yang berasal dari teman-teman dari anggota Kasubag Kesehatan yang setiap hari memberikan pelayanan kepada para santri.

Sedangkan tim yang lain, masih menunggu even-even atau kegiatan-kegiatan dari tim Pesantren Tangguh.

Akantetapi, yang melayani santri sakit setiap harinya adalah anggota Kasubag Kesehatan itu sendiri, sehingga tim ini sesuai dengan fungsi besarnya.

Harapan dari tim pesantren Tangguh, kepada semua para santri agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Terlepas dari keyakinan masing-masing untuk mencari selamat, salah satunya adalah dengan menggunakan Masker dan sering mencuci tangan dengan sabun dengan bersih.

Ahmad Subakti/Ibrahimy

Kabar Kampus

TERHALANG PANDEMI, KKN (KULIAH KERJA NYATA) DILAKSANAKAN DI RUMAH MASING-MASING

P

ara Mahasiswa Universitas Ibrahimy khususnya semester 7 berkumpul mengadakan pertemuan bersama Rektor Universitas Ibrahimy serta panitia KKN 2021 guna untuk pembekalan KKN pada hari Sabtu 14/02/21. bertempat di Gedung Auditorium Raden As'ad Syamsul Ari in SMK Ibrahimy 1 Sukorejo.

Kegiatan pembekalan KKN bagi mahasiswa UNIB dimulai pada pukul 07.00 Wib. ada sekitar 200 mahasiswa yang mengikuti pembekalan KKN ini.

Pembekalan KKN yang dikordinir oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Ibrahimy (LP2M) dinarasumberi oleh bapak Hariyanto, M.Pd. sebagai ketua LP2M. Menurut salah satu penuturan panitia KKN Universitas Ibrahimy 2021 (Bpak Miftahul Alimin, M.Pd.I), “Pelaksanaan KKN pada tahun 2021 ini ada sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, karena menyesuaikan kondisi yang masih pandemi tidak bisa melaksanakan KKN reguler sebagaimana biasanya. Kami panitia telah melakukan proses yang cukup panjang untuk mempersiapkan KKN ini. SK pelaksanaan KKN sejak bulan Februari 2020 kami rencanakan awal KKN akan dilaksanakan secara normal. Dan awalnya KKN akan kita tempatkan di dua tempat, yakni Banyuwangi dan Bondowoso.

Banyuwangi akan ditempatkan oleh mahasiswi Putri dan Bondowoso untuk mahasiswa putra. Setelah panitia menghadap kepada pengasuh terkait tempat KKN, beliau masih belum bisa mengizinkan para mahasiswa UNIB KKN di tempat itu. Bahkan pengasuh sempat mengusulkan agar KKN di tempatkan di komplek pesantren. Namun, berkat Rektor lama (Prof. Abu Yazid) beliau menyatakan

bahwa momentum KKN ini adalah momentum Akademik yang dilakukan satu kali seumur hidup sehingga jangan sampai meninggalkan aspek-aspek akademik”, Tutur Panitia KKN. Terkait waktu pelaksanaan KKN, Panitia menyampaikan bahwa pelaksanaan KKN akan dilaksanakan pada waktu imtihan pesantren, mulai sejak 06 April sampai 02 Mei (sekitar 27 hari).

Terkait dengan pelaksanaanya mengikuti pada ketentuan pemerintah melalui kementrian Agama.

Pihak Kementrian agama telah mengeluarkan format KKN dimasa Pandemi yang di istilahkan dengan KKN-DR dan KKN-KS. KKN-DR adalah KKN dari rumah dan KKN-KS adalah KKN kerja sosial. Dari dua format itu Universitas Ibrahimy (UNIB) memilih format KKN-DR. Untuk format KKN-DR ini format KKN-nya adalah individu. Sehingga setiap mahasiswa melaksanakan KKN secara individu dirumah masing-masing dan nanti pelaporannya harus dilakukan secara individu.

Untuk KKN yang mengharuskan mengadakan kegiatan bersama tetap dibolehkan dengan syarat dalam satu daerah terdapat banyak peserta. Terkait proses bimbingan dan pengontrolan KKN akan dilakukan secara daring dan luring. Dan untuk pengontrolan oleh pengasuh akan dilakukan secara daring. Sementara itu, teknik pelaporan KKN akan dilakukan melalui aplikasi zoom dan aplikasi sistem yang akan disediakan oleh panitia.

Nuril Iskandar/Ibrahimy

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 37

Akhwat

MU’MINAH T ak ada ajaran selain agama Islam yang menempatkan seorang wanita pada posisi yang teramat terhormat dan mulia. Saking mulianya, kaum wanita diabadikan dalam salah satu surah di dalam Alqur'an yaitu surah Annisa'. Yang mana dalam surah ini membahas tentang perempuan secara garis besarnya mulai dari k e a g u n g a n A l l a h S W T, t e n t a n g b a g a i m a n a membangun keluarga yang benar, persoalan hak seorang perempuan dan anak yatim, betapa

38 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

pentingnya untuk memperbaiki diri dan masih banyak lagi. Ketahuilah wahai wanita betapa mulianya dirimu, hingga Allah mempercayakan surga berada dibawah telapak kakimu dan betapa agungnya seorang wanita Muslimah yang berilmu dan berakhlak mulia karena dari tangan mereka akan terlahir seorang generasi emas dimasa mendatang, tercetaknya para Warosatil Ambiya' (ulama’) dan para pejuang keadilan. Moh. Hatta mengatakan “Jika kamu mendidik satu laki-laki, maka kamu mendidik satu orang. Namun, jika kamu

Akhwat mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi”. Betapa pentingnya kaum wanita dimana ia mampu mendidik, mencetak, mendoktrin para generasi-generasi yang kelak akan membawa udara segar bagi agama dan bangsa.

Pada dasarnya manusia ditentukan oleh dua perkara yaitu, hati dan lisannya. Oleh karenanya, dianjurkan bagi setiap manusia untuk membekali hati dengan ilmu dan menghiasi lisan dengan kalam yang senantiasa membuahkan hal bermanfaat baginya, selama ilmu itu mendatangkan keberkahan dan ketakwaan pada dirinya niscaya akan dipermudah segala hajatnya oleh Allah SWT. Sejatinya wanita Muslimah ialah wanita yang menjaga kehormatannya dengan cara menghias diri dengan ilmu, halus dalam bertutur kata dan senatiasa terhias dengan akhlak mulia. Tak heran jika bidadari surga pun cemburu dengan wanita Muslimah.

Bersyukurlah bagi kalian yang hingga hari ini masih berkesempatan untuk mencari ilmu dan memperbaiki diri, dan berlomba-lombalah untuk memperdalam pengetahuan serta ketakwaan diri pada Sang Ilahi Rabbi sesuai dengan irman-Nya “Allah SWT akan mengangkat derajatnya orang-orang yang beriman dan berilmu”. Seorang Wanita Muslimah yang senantiasa sadar dengan petunjuk agamanya, mereka akan mengetahui betapa pentingnya menghiasi diri dengan ilmu yang bermanfaat. Karena dengan ilmu yang berpijar dalam diri seorang wanita, senantiasa akan mempengaruhi kepribadiannya, anak-anaknya, keluarganya dan masyarakat. Dari sanalah akan hadir ketajaman dalam berpikir, luasnya pengetahuan serta kepandaian dalam menjawab persoalan yang senantiasa diiringi dengan akhlak mulia.

Ketahuilah wahai laki-laki janganlah sekali-kali kalian menyudutkan kaum wanita ataupun menginjak harga dirinya karena ia tak diciptakan dari tulang kakimu, melainkan dari tulang rusukmu yang bengkok, jika kamu memaksanya untuk lurus maka tulang itu akan patah. Namun, jika kamu mengiringinya kearah yang diridhoi dan senantiasa menjaganya, maka tulang yang bengkok itu akan pelan-pelan menjadi lurus. Seyogyanya dalam diri seorang wanita mengalir sisi latifah (kelembutan) dan Qalbu Salim (kedalaman hati) sehingga hadirnya memberikan rasa nyaman, aman, dan kedamain pada sekitarnya.

Sangat disayangkan jika sisi ke-latifahan mereka t i d a k l a g i d i i n d a h ka n d a l a m ke h i d u p a n n ya d i ka re n a ka n te r b u a i o l e h s i fa t h e d o n i s m e , materialisme, dan autis. Hal ini akan berakibat pada awal dari kehancuran suatu peradaban sebagaimana hadist Rasulullah SAW. ‫اﻟﻤﺮأ ة ﻋﻤﺎد اﻟﺒﻼد ﻓﺈن ﺻﻠﺤﺖ ﺻﻠﺤﺖ اﻟﺒﻼد ﻓﺈن ﻓﺴﺪت ﻓﺴﺪت‬ ،‫ اﻟﺒﻼد‬ Artinya : Wanita adalah tiang Negara, apabila baik wanitanya, maka baik pula Negara. Dan sebaliknya apabila rusak wanita, maka hancur pulalah Negaranya.

Jika kamu mendidik satu laki-laki, maka kamu mendidik satu orang.

Namun, jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi.

Di masa global seperti saat ini sangat penting bagi kita semua untuk membekali diri dengan iman dan ilmu. Betapa bobroknya suatu negeri jika kaum wanitanya tak berilmu dan berakhlak, mereka yang diamanahi dapat mendidik generasi yang gemilang ternyata menjadi ujung dari kemunduran. Besar harapan penulis agar kita (kaum wanita khususnya) mampu menjembatani segala jurang kerusakan dan kemungkaran dengan mempersiapkan sejak sedini mungkin. Wanita bukan hanya digariskan untuk mendidik sebuah generasi melainkan tugasnya jauh lebih kompleks dari itu, seperti berilmu dan beriman itu secara garis besarnya apabila jika kita telisik lebih mendalam lagi.

Banyak sekali wanita Muslimah yang telah tercatat tinta emas, pada masa Rabbaniah sendiri (generasi terbaik umat manusia), Islam telah mengorbitkan sosok wanita ideal yang berhasil dalam mencetak generasi dan tentunya patut dijadikan tauladan. Kita tahu betul ibunda kita Sayyidah Khadijah binti Khuwailid beliau adalah wanita yang teramat bijak dan terhormat semasa hidupnya, hal ini tampak dari kemurahan hati beliau yang dengan senang hati menyumbangkan seluruh kekayaan demi membantu Rasulullah dalam penyebaran agama Islam. Begitu mulianya hati Siti Khadijah hingga melahirkan seorang wanita dengan pribadi yang agung dan mulia.

Yang kelak terjamin kehidupannya di surga dia-lah Fatimah Az-Zahra, berkat tarbiyah dari Siti Khadijah dan bimbingan Nabi, Fatimah menjadi pribadi yang sangat baik hati dan tangguh. Ia dikenal dengan ketaatannya dalam beribadah dan kedermawanannya kepada sesama kaum. Banyak sekali qissoh yang menceritakan tentang pribadi luhur Fatimah AzZahra. Siti 'Aisyah juga patut dijadikan teladan, beliau terkenal akan kecerdasannya, piawai dalam penafsiran hadist serta lihai mengatasi persoalan agama. Dari sanalah para umat menanyakan segala permasalahan.

Alangkah agung dan luhur kepribadian mereka hingga patut dicatat dalam tinta emas sejarah Islam, dan dijadikan panutan sebagai wanita Muslimah bagi seluruh wanita di muka bumi. Semoga kita juga termasuk dalam kategori wanita Muslimah yang gemilang dengan sejuta keberhasilan yang na i' dan berkah . Amin.

Al i_Madani/Ibrahimy

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 39

Lensa Jurnalis

APA M KABAR PERSMA!!

endengar nama Pers, sama saja mengingat nama Presiden RI kedua bapak Soeharto. PERSMA, merupakan akronim dari salah satu organisasi mahasiswa, yaitu Pers Mahasiswa. Namun, menurut catatan sejarah, Pers di zaman orde baru (Orba) sangatlah dikebiri oleh pemerintah. Bahkan, keberlangsungannya sangatlah langka.

Mirisnya pula, mereka yang menjadi penulis kala itu, menjadi buronan pihak keamanan

40 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

LENSA Lensa JURNALIS Jurnalis negara. Pun para pembacanya, juga terkena dampak dari apa yang mereka baca, apabila tulisannya tidak sejalan dengan pemerintah.

Lantas, mengapa Pers berkorelasi dengan zaman Orba. Memang, sejarah Pers sudah ada sejak sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia merdeka.

Seperti halnya bapak Pers Indonesia ialah Djokomono atau lebih pasnya Tirto Adhi Soerjo, yang merupakan keturunan Priyai, kemudian aktif menulis di koran-koran milik Belanda, hingga pada akhirnya beliau mendirikan koran sendiri “Soenda Berita” pada bulan Februari 1903. Bapak Pers Indonesia ini, selalu menjadi public igure Pramoedya Ananta Toer dalam setiap menulis bukunya, seperti Bumi Manusia, Sang Pemula dan lain sebagainya.

Akan tetapi, terbentuknya Pers di negara kita secara resmi tepat pada tanggal 09 Februari 1946, oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Namun, pada zaman orba tanggal 09 Februari 1978, didirikan serta diresmikanan sebuah Gedung dan Monumen Pers Nasional yang berdiri megah di tengah kota Solo, Jalan Gadjah Mada no. 59. Semenjak itulah, nama Pers juga masuk ke kampus-kampus ternama di Indonesia.

Tidak hanya berhenti di situ, Persma memiliki kontribusi membanggakan terhadap sejarah penurunan rezim Orba. Semenjak diberlakukannya peraturan Menteri No. 01/Permenpen/1975, tentang ketentuan-ketentuan penerbitan khusus dan Keputusan Menteri RI No. 146/Kep/Menpen/1975, tentang ketentuan persyaratan dan prosedur penerbitan khusus, yang diatur melalui Surat Tanda Terbit dan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (STT dan SIUPP). Maka, organisasi Persma sebagai wadah pemuda yang memiliki darah juang besar di lingkungan perguruan tinggi, walaupun keberlangsungannya diikat dengan sedemikian rupa oleh peraturan pemerintah, akan tetapi mereka masih tetap membuktikannya. Pada realitanya, Persma benar-benar membuktikan sumbangsihnya terhadap negara kita, sebagaimana pernyataan Soeharto untuk mengundurkan diri menjadi presiden RI kala itu.

Selang beberapa tahun kemudian (setelah disahkannya monument Pers Nasional, red.), anggota Persma antar kampus bersepakat berkonsolidasi untuk membuat suatu wadah perhimpunan, berupa Perhimpunan Penerbit Mahasiswa Indonesia (PPMI) pada tanggal 15 Oktober 1992, di Universitas Brawijaya Malang yang diikuti oleh seluruh Perguruan Tinggi se-Indonesia, baik itu PT Swasta dan PT Negeri.

Mengapa akronim PPMI menggunakan nama “Penerbitan” bukan “Pers”. Tidak lain, langkah ini merupakan perwujudan kompromi dengan surat edaran DIKTI No. 849/D/T/1989 dan peraturan Penerangan No. 01/1975, berisikan tentang, menggolongkan Persma sebagai kategori penerbitan

khusus yang diharuskan memiliki Surat Tanda Terbit.

Jadi, dibalik tabir tajamnya hukum kebawah, namun tumpul ke atas. Sebagai aktivis Persma, mereka harus pandai-pandai dalam mengakalinya.

Buktinya, acara peresmian PPMI hendak dilaksanakan di Universitas Udayana Bali. Tapi, karena Rektornya menarik kembali kebijakannya, maka peresmian PPMI dilaksanakan di Universitas Brawijaya Malang atas bantuan Wakil Rektor III yang menyetujui kegiatan tersebut tetap berlangsung, dengan syarat agar tidak menimbulkan kerusuhan.

Pada ending-nya, Persma pada masa itu, memang harus tetap hidup dan tumbuh besar meski selalu dibonsai oleh rezim Orba. Menurut Pramoedya Ananta Toer dalam Lagu Persma Berjuang “Menulis adalah sebuah keberanian”, dan sebagaimana lirik lagunya “Wahai Persma Indonesia, berjuanglah dengan Pena. Wahai Persma Indonesia, berjuanglah dengan karya”.

Moh. Ghufron/Ibrahimy

“

Seperti halnya bapak Pers Indonesia ialah Djokomono atau lebih pasnya Tirto Adhi Soerjo, yang merupakan keturunan Priyai, kemudian aktif menulis di koran-koran milik Belanda, hingga pada akhirnya beliau mendirikan koran sendiri “Soenda Berita” pada bulan Februari 1903.

“

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 41

Opini/Artikel/Esai

BANTUAN TUNAI LANGSUNG BELUM SEJAHTERAKAN EKONOMI DI MASA PANDEMI Oleh : Laily Heaven/Ibrahimy

42 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Opini/Artikel/Esai

S

aat ini dunia tengah diguncang dengan keberadaan virus yang cukup mematikan, yaitu Corona Virus Disease-19 (COVID-19).

Virus yang ditemukan pada awal bulan Desember 2019 di kota Wuhan, China ini menyebar ke seluruh penjuru dunia dengan pesat. Hanya dengan sedikit pergerakan kecil saja, virus ini dengan mudahnya menular ke orang di sekelilingnya, lebih-lebih bagi mereka yang memiliki sistem imun rendah. Bagi orang yang memiliki sistem imun tinggi, mungkin saja virus ini tidak akan berdampak pada tubuh orang yang mereka singgahi. Tapi orang ini tetap saja bisa menularkan virus kepada siapa saja yang pernah melakukan kontak isik dengannya.

Dikarenakan virus ini cepat menular dengan mudahnya, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Salah satunya adalah dengan cara melakukan pergerakan physical distancing, yaitu pembatasan jarak isik dengan tidak bepergian ke tempat-tempat ramai dan sebisa mungkin menghindar dari bepergian menggunakan berbagai macam transportasi umum. Pemerintah pun sudah mensosialisasikan beberapa larangan ke tempattempat tertentu, terlebih-lebih tempat umum tak terkecuali tempat ibadah.

Social distancing menimbulka dilema tersendiri bagi masyarakat. Dengan adanya social distancing ini, masyarakat tidak bisa berakti itas di luar rumah sebagaimana biasa, seperti bekerja dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Hal ini akan sangat berdampak pada perekonomian masyarakat yang terus anjlok.

Social distancing yang ditimbulkan dari pandemi ini mengakibatkan banyaknya para pekerja yang

harus di PHK karena tempat dimana mereka bekerja sudah tidak dapat beroprasi lagi dan membayar gajigaji mereka sebagaimana mestinya. Setidaknya ada 15 juta pekerja yang di PHK akibat pandemi Covid19. Hal ini disampaikan langsung oleh Suryani Motik sebagai wakil ketua umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bidang UMKM. [Sumber: CNNINDONESIA.com]. Kasus PHK besar-besaran semacam ini meniscayakan peningkatan jumlah pengangguran yang melimpah.

Inilah yang menyebabkan pemerintah harus lebih bijak lagi dalam menyikapi pandemi ini. Karena selain kesehatan masyarakat, perekonomian masyarakat pun menjadi tidak stabil, terutama bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah.

Melihat kondisi ekonomi yang parah semacam ini, pemerintah pun melakukan upaya umtuk meringankan beban ekonomi rakyat dengan cara mendistribusikan Bantuan Tunai Langsung (BLT).

Namun, upaya tersebut masih dianggap belum menyelesaikan masalah, pasalnya jumlah bantuan yang diberikan pemerintah tidak berbanding lurus dengan kebutuhan ekonomi masing-masing masayarakat sehari-hari.

Meski demikian, bantuan dari pemerintah diharapkan dapat meringankan beban dan bukan untuk memfasilitasi keseluruhan biaya hidup masyarakat.

Berdasarkan data 2018 dari Badan Pusat Statistik (BPS), total biaya kebutuhan hidup masyarakat Indonesia per kapita atau per kepala rata-rata Rp 1,3 jutaan per bulan. Rinciannya, Rp 620.000-an untuk kebutuhan makanan dan sisanya, Rp 729.000-an untuk kebutuhan non makanan.

Biaya Hidup dibanding BLT Pemerintah di Indonesia (Rp) Chart O Lifepal.co.id I Sumber. Data Biaya Hidup - Badan Pusat Statistik 2018

Biaya Hidup

620.962

Bantuan Tunai

729.562

Bantuan Tunai Biaya Hidup Makan Biaya Hidup Non-Makanan

600.000

0

500.000

1.000.000

1.500.000

Dari angka ini, Rp 600.000 per bulan per keluarga yang diberikan oleh pemerintah, belum cukup untuk memenuhi keseluruhan biaya hidup masyarakat yang terdampak. Apalagi jika anggota keluarga lebih dari 1 orang, tentunya biaya yang dibutuhkan lebih besar lagi. Padahal, saat ini sudah menginjak tahun 2020 yang artinya biaya hidup tentunya cenderung meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2018 silam.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 43

Opini/Artikel/Esai Provinsi Dengan Biayab Hidup Makan > Blt Rp 600.000 Chart @ Lifepal co.id I Sumber. Data Biaya Hidup - Badan Pusat Statistik 2018 Bantuan Tunai

Biaya Hidup makan

600.000

DKI jakarta

847.847

Kepulauan Riau

774.057

Bangka Belitung

757.619

838.279

Papua

749.490

857.375

Kalimantan Timur

741.671

Banten

722.163

Kalimantan Selatan

704.313

Kalimantan Utara

699.406

Papua Barat

688.191 663.366

Sumatera Barat Kalimantan Tengah

660.148

Bali

646.596

Riau

644.938

Aceh

637.433

Maluku Utara

630.537

Jawa Barat

626.039

jambi

625.664

Kalimantan Barat

624.891

Maluku

623.806

Sulawsi Utara

611.678 0

600.000

Biaya Hidup Non-Makan

1.191.310

Bantuan Tunai

881.088

Provinsi-provinsi yang biaya hidupnya lebih besar dari BLT. Jika dilihat per provinsi, BLT Rp 600.000 masih belum mampu memenuhi kebutuhan makan per orang di 20 provinsi, di mana provinsi DKI Jakarta menempati urutan teratas. Di DKI Jakarta, biaya makan untuk per bulan per orang sekitar Rp 847.000-an, di Kepulauan Riau Rp 774.000-an, di Bangka Belitung Rp 757.000-an, di Papua Rp 749.000-an, dan di Kalimantan Timur Rp 741.000-an. [ S u m b e r : BeritaSatu.com]

986.255 860.591 786.234 837.432 819.391 705.785 754.485 899.792 744.299 633.865 830.530 707.932 643.403 748.505 685.306 783.586 1.200.000

1.800.000

2.400.000

Kendati demikian, Bagi para perantau yang sedang mengais rezeki di kota orang, larangan mudik pun menjadi masalah yang cukup serius. Karena jika mereka tidak mudik, mereka juga terbebani oleh biaya kontrakan tempat mereka tinggali. Tanpa adanya penghasilan dan hanya dengan BLT sejumlah sekian, sangat sulit untuk bisa membayar beberapa tanggungan mereka. Belum lagi bagi masyarakat yang mempunyai tanggungan perkreditan, beberapa debt kolektor dan leasing tidak memperdulikan hal tersebut. Mereka tetap menuntut para kreditor untuk melunasi tanggungan mereka sekalipun di tengahtengah krisis pandemi yang begitu mencekik ini.

Selain itu, problemnya juga terletak pada untuk siapa bantuan ini disalurkan? Untuk pertanyaan ini, pemerintah sudah menetapkan beberapa kriteria yang berhak menerima bantuan ini. Namun fakta di lapangan menunjukkan masih saja terjadi kesalahan penyaluran bantuan tersebut, beberapa orang yang sebenarnya tidak memenuhi kriteria tapi tetap saja dapat bantuan ini. Menanggapi fakta yang semacam ini, Menteri Sosial Indonesia Julia P . Batubara meminta kepada para aparat pemerintah daerah untuk memberikan bantuan tersebut dengan tepat

44 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

dan sesuai prosedur yang berlaku dengan cara selektif memilih siapa saja yang berhak dan tidaknya dalam mendapatkan bantuan sosial tersebut.

Alhasil, pemerintah harus benar-benar serius dan bijak dalam menangani pandemi ini. Tidak hanya fokus melakukan usaha untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, akan tetepi kesejahteraan dan kemaslahatan rakyat juga harus tetap menjadi perhatian, terutama dalam aspek ekonomi. Karena sejatinya, pemerintah tidak boleh lupa bahwa tugas utama mereka adalah untuk memberi kenyamanan dan kesejahteraan kepada rakyat yang dipimpinnya.

Hal ini merupakan konsekuensi atas pilihannya yang telah bersedia menjadi pemimpin. Ketika bersedia menjadi pemimpin berarti ia juga telah bersedia untuk bersusah payah memberi kenyamanan dan kesejahteraan untuk rakyatnya, salah satunya dengan cara memenuhi segala kebutuhan rakyat, sekali lagi, terutama dalam aspek ekonomi. Hal ini selaraskan dengan sebuah kaidah iqih yang berbunyi ‫ﻣﻨﮭﺎ ﯾﺘﻮﻟﺪ ﺑﻤﺎ رﺿﻰ ﺑﺎﻟﺸﻲء اﻟﺮﺿﻰ‬ Artinya : “Bersedia atas suatu hal, berarti juga bersedia atas konsekuensinya"

Opini/Artikel/Esai

DAMPAK COVID-19 PADA SEKTOR

EKONOMI DAN KESEHATAN “Tidak hanya berhenti di sektor ekonomi saja, dampak wabah Covid-19 juga berimbas pada kesehatan masyarakat luas.

L

ekas sembuh bumiku, begitulah orang orang merapal doa dalam luka. Wabah Covid- 19 (Corona Virus Dicease 19) semakin hari semakin mengganas, memberikan dampak pada banyak sektor tingkat nasional maupun internasional. Mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial budaya dan keagamaan. Berbagai upaya dalam pencegahan penyebaran Covid-19 baik secara global maupun domestik telah diluncurkan dan diprogram secara sisitematis oleh pemerintah, seperti penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)

dan lockdown guna tetap menjaga kestabilan rantai kehidupan masyarakat. Pemerintah mewajibkan masyarakat untuk mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat seperti diwajibkan mengunakan masker, cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer, jaga jarak dan mengurangi aktivitas di luar.

Pandemi Covid-19 berimplikasi buruk bagi setiap lapisan masyarakat, lebih-lebih lapisan menengah ke bawah. Banyak orang yang harus kehilangan miliyaran rupiah, kehilangan jutaan rencana, kehilangan beribu

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 45

Opini/Artikel/Esai tawa, bahkan kehilangan nyawa yang tak tau dengan nominal apa menyebutkannya. Pasar-pasar pun ditutup, wahana hiburan sepi, lembaga pendidikan diliburkan dan tempat ibadah lenggang, hal tersebut mengakibatkan perubahan besar pada setiap sentimen-sentimen kehidupan masyarakat. terutama pada sektor ekonomi dan kesehatan.

Pada sektor ekonomi dampak pandemi Covid-19 mengakibatkan tingkat pengangguran meningkat dan jumlah kemiskinan semakin melaju tinggi. Banyak buruh yang harus kehilangan pekerjaannya, banyak pegawai yang terancam Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) bahkan dipecat tanpa uang pesangon sepersenpun.

Bank dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan tertekan di level 2,1 %, karena penyebaran Covid-19 tidak hanya di Indonesia saja melainkan luar negeri pula. Pandemi Covid-19 terjadi bersamaan dengan menurunnya harga komoditas dan gejolak pasar keuangan. In lasi tidak dapat dibendung bahkan saat ini mengalami peningakatan ke level 3%, pemicu terjadinya hal tersebut yakni karena terbatasnya pasokan pangan dan penyusutan mata uang yang diprediksikan dapat diimbangi sebagian oleh penurunan harga bahan bakar non subsidi dan subsidi tambahan untuk listrik serta pangan. Namun, pada tahun 2021 in lasi diyakini kembali normal ke level 2,8%. Pada tangal 31 Maret bulan lalu Bank Indonesia menyatakan bahwa meski pada tahun ini Indonesia sempat tertekan namun perekonomian Indonesia akan kembali rebound pada kisaran 5,4 % pada tahun 2021 mendatang.

Perekonomian dunia diproyeksikan akan meningkat kembali pada tahun 2021 mendatang menjadi 3,7 %, lebih tinggi dari pra perkiraan sebelumnya. ”Bank Indonesia akan terus memperkuat kordinasi dengan pemerintah dan OJK untuk terhadap

“ Mengapa kita harus mencari-cari kesalahan orang lain, kita tidak mendapat imbalan apa-apa. “ (Duc de la Rochfoucauld)

“

Bank dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan tertekan di level 2,1 %, karena penyebaran Covid19 tidak hanya di Indonesia saja melainkan luar negeri pula.

“ Indonesia dari waktu ke waktu” ujarnya.

Pada sektor ekonomi dampak pandemi Covid-19 juga berimbas di bidang pariwisata. pariwisata merupakan salah satu faktor terpenting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia dan memiliki konstribusi devisa terbesar ke dua setelah devisa hasil ekspor kelapa sawit. Banyak tempat-tempat wisata yang di tutup berdasarkan kebijakan pemerintah untuk mengurangi penyebaran wabah Covid-19.

Tidak hanya berhenti di sektor ekonomi saja, dampak wabah Covid-19 juga berimbas pada kesehatan masyarakat luas. Di negara-negara lain, sudah menerapkan lockdown nasional guna menimalisir jumlah kasus positif Covid-19 dan kematian. Begitupun juga di Indonesia, pemerintah mengeluarkan undang-undang Nomer 16 Tahun 2018 mengenai karantina kesehatan dengan prosedur darurat yang menjadi tanggung jawab setiap pemerintah pusat atau pemerintah daerah dimana masyarakat di larang keluar rumah atau banyak orang mengatakannya dengan istilah stay at home.

Pengawasan ketat juga dilakukan oleh pemerintah dengan berbagai cara yakni salah satunya dengan pengawasan yang di lakukan oleh polisi di beberapa ruas jalan raya dan tempat-tempat umum lainnya.

Pemerintah juga telah membuka beberapa rumah sakit dan tim medis khusus untuk menanggulangi pasien positif Covid-19. Bagi mereka yang berstatus ODP, akan di karantina selama 14 hari sehingga akan di lakukan pemeriksan lanjutan sehingga dapat diketahui apakah dia positif Covid-19 atatu tidak.

Semoga pandemi Covid-19 segera berahir dan rantai kehidupan masyarakat kembali normal seperti sedia kala. Amin!!.

Khotim/Ibrahimy

46 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Opini/Artikel/Esai

THE MEANING

POLITICAL

A

pa arti politik dan dari mana arti kata politik itu. Menurut Jurgen Hubermas pemikir orisinil yang mempunyai konsep tentang politik. Sudut pandang, logika dan retorikanya sangat khas.

Akan tetapi intuisi kita menangkap adanya persamaan di antaranya, walaupun kita harus kembali dari awal pengertian politik Aristoteles dan implikasi-implikasinya, juga dari fakta kehidupan bersama yang dijalani manusia.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 47

Opini/Artikel/Esai karena politik pada awalnya dimaknai sebagai polis; pengelolaan atau peraturan dimasa Yunani kuno, dan hal-hal yang mengenai polis secara makna har ianya; kota atau negara.

Seiring dipadankan dengan istilah negara atau kota.

Polis merupakan tempat individu manusia bergabung, Aristoteles menyatakan, polis adalah tempat terbaik bagi manusia untuk meleluasakan orang untuk mencapai tujuan, sehingga tujuan itu mendapatkan yang terbaik.

Manusia dilihat dari aspek bersosial dengan manusia lain, persektif dalam teori polis. Politik mengikhtiarkan optimalnya kehidupan bersama sehingga aktualisasi diri dan fungsi optimal individu dapat berlangsung serta pencapaian kebahagian dapat dilakukan, dari situ kita bisa memahami, keberadaan manusia dengan manusia lain di dunia, kehidupan bersama di sebuah wilayah, memerlukan pengaturan agar orang-orangnya dapat memenuhi kebutuhan dan mengembangkan dirinya masingmasing, lebih jauh lagi bersama-sama mengembangkan negaranya Pengaturan menjadikan kebersamaan itu pun bukan sekedar kumpulan atau kerumunan orang, melainkan himpunan yang memiliki stuktural dan aturan, orang-orang yang terhimpun di dalamnya punya hak dan kewajiban, bukan hanya bertanggung jawab atas dirinya, tetapi juga orang lain, mereka menjadi warga dari kebersamaan, bukan sekadar individu yang lepas dari individu lain.

Politik menjadi Function of the role it menghasilkan prinsip-prinsip dan aturan-aturan kehidupan bersama, memungkinkan kehidupan bersama berlangsung terus. Keberadaan manusia lain di dunia tak terhindarkan oleh siapapun. Kebersammaan itu menghasilkan pertentangan, hubungan saling mengobjekkan, dan batasan-batasan action, tetapi juga menghasilkan kerjasama, kepedulian, cinta, keterbukaan, dan tujuan bersama. Di satu sisi dapat menjadi ajang kon lik dan di sisi lain ajang harmoni, pengaturan kehidupan bersama itulah baik dalam rangka mengatasi kon lik maupun mencapai harmonisasi yang bisa disebut politik, karena kehidupan bersama tak terelakan oleh manusia.

Maka politik pun adalah keniscayaan dalam hidup manusia. Memandang kebersamaan sebagai ajang kon lik atau ajang harmoni merupakan keyakinan dasar bagi seseorang atau kelompok untuk memaknai kehidupan bersama manusia lain. Jika kebersamaan di dunia dipandang sebagai ajang kon lik maka keberadaan manusia lain dimaknai sebagai saingan atau enemy yang membahayakan.

Dengan keyakinan dasar macam ini, politik dipahami sebagai penentuan kawan dan lawan. Politik pun di pahami sebagai disharmoni. Sebaliknya, jika kebersamaan di dunia dipandang sebagai ajang harmoni maka keberadaan manusia lain dimaknai sebagai sekutu, mitra kerjasama, dan daya-daya yang

48 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

menguntungkan.

Jika kita cermati secara seksama banyak penjelasaan tentang politik, baik dalam ilmu ilsafat maupun ilmu pengetahuan, di dalamnya mengandung secara tersurat ataupun tersirat. Kenyakinan dasar tentang kehidupan bersama. Di dalam literatur pemikiran politik, kita temukan beragam makna politik yang menyempit dan bergeser dari relasi “ ikut mengambil peranan”. Ada yang memahami sebagai usaha individu atau kelompok tertentu yang bertujuan memperoleh kekuasaan dan hal-hal lainnya yang terkait dengan tujuan itu. Ada juga yang melihat politik sebagai pembedaan kawan dan lawan. Politik juga sering dipahami sebagai metode, teknik dan cara untuk mengelola negara atau sebagai proses dari metode pengambilan keputusan pada suatu kelompok.

Berbagai de inisi politik dirumuskan secara berbeda dan kita bisa mencermati asumsi-asumsi yang mendasari batasan-batasan pengertian. Salah satu yang dominan adalah pendekatan ilmu pengetahuan politik yang ingin menjadikan sebagai gejala yang teramati dan terukur untuk menyederhankan politik dan mereduksi gejala-gejalanya.

Sedimikian rupa menjadi gejala-gejala yang indikatornya dapat dikenali secara empirik dan diukur. Pendekatan ini juga lebih memfokuskan gejala politik secara deskriptif, memaparkan apa saja yang terjadi dalam kenyataan. Mereka cenderung mengenali dan menjelaskan politik secara deskriptif, memaparkan apa yang terjadi dan berdasarkan itu membangun teori yang dapat dijadikan sebagai frame peramalan dan pengontrolan case of politics.

Istilah dari ilmu pengetahuan dan ilmu ilsafat, yaitu menjelaskan, pendekatan, meramalkan dan mengontrol gejala. Pengenalan dan penjelasan preskriptif cenderung dihindari, kajian politik diposisikan sebagai ilmu yang bebas nilai netral dan objektif dan lepas dari nilai moral atau bayangan ideal kehidupan bersama yang hendak dicapai. Di sini ada correlation diantara ilmu pengetahuan dan ilsafat, yang mana ilsafat secara meaning of generic adalah mencintai kebenaran dan kebijaksanaan dalam hidup bersosial. Seperti halnya dari cara hidup dengan prosedurnya yang harus dijalankan oleh warga kehidupan bersama.

Cara hidup itu memperlakukan sebagai relasi politik yang menghubungkan individu satu dengan lainnya dan hubungan politik dideduksi dari property “politik yang memadai” yang menjelaskan dalam pengertian character of human yang memiliki universalisme yang baik atau yang khusus. The simply meaning of politics dijelaskan sebagai pencapaian cara hidup yang memadai bagi mereka yang mentakdirkan menjalankan politik.

Sontoloyo/PBI/FISHUM

Opini/Artikel/Esai

KONSTRUKSI TITIK MASA DEPAN “Anda tidak bisa menghubungkan titik-titik dengan melihat ke depan.

Anda hanya bisa menghubungkan titik-titik dengan melihat ke belakang. Jadi anda harus percaya bahwa titik-titik itu akan berhubungan pada masa depan anda, entah bagaimana.”

-Steve Jobs-

P

olemik yang tengah terjadi diantara masa transisi 4.0 ke 5.0 cukup memberikan kesan krusial bagi pemeran sejarah. Situasi semacam ini bukan sesuatu yang sifatnya fenomenal. Sebab, sejak ratusan abad silam juga pernah mengalami situasi yang sama. Jika dipandang dengan nalar kritis terkait siklus problematika individu atau kelompok sosial di Indonesia, cukup memberi tawa pada akal kita. Isu-isu hangat telah beredar menjadi gorengan yang siap saji untuk kenikmatan rakyat. Apakah pemanfaatan isu hanyalah bentuk dramatisasi kaum oligarki demi

eksplorasi dan eksploitasi kekuasaan di tanah Indonesia? Pertanyaan ini cukup dijawab dalam benak pembaca dan saat ini kita bahas posisi kita sebagai generasi emas masa depan bangsa.

Realitas posisi generasi masa depan bangsa (siswa dan mahasiswa) berada di wilayah doktrin yang siap terjun ke dunia kerja. Doktrin rasa takut tidak mendapatkan kerja sehingga sekolah atau kuliah hanyalah untuk pekerjaan yang diyakini bisa membawanya meraih kata sukses dan bahagia.

Padahal tujuan sekolah atau kuliah adalah untuk menghilangkan kebodohan dan bisa berpandangan

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 49

Opini/Artikel/Esai luas menerka masa depan. Coba kita kembali merenungkan sejarah yang pernah terjadi saat penjajahan di tanah pribumi. Kaum asing menjajah wilayah Asia selama kurang lebih 3 abad hanyalah untuk memenuhi kebutuhan perut mereka. Berbagai strategi terstruktur, sistematik dan masif yang dilakukan demi menguasai sektor ekonomi diantaranya; Perampokan terang-terangan, monopoli, autokratis dan liberal. Agulvant dalam buku “Menuju Merdeka 100%” bahwa lembar kapital yang ditanam di Indonesia sekitar f 3.370.000.000 terbagi f 1.270.000.000 perkebunan, f 900.000.000 pengelolaan minyak, f 750.000.000 pengelolaan bank dan perdagangan. Selain itu, lembar kapital yang mengakar di Sumatera Timur pada tahun 1024 sebesar f 439.000.000. Aset tersebut 55,3% milik belanda, 44,7% milik bangsa asing lainnya.

Pertanyaan pentingnya adalah dapat berapa persenkah Indonesia?. Jadi sangat jelas bahwa kekuasaan ekonomi di Indonesia berada di tangan orang asing. Sedangkan penduduk pribumi dijadikan mesin pabrik dalam perusahaannya. Apakah kebiasaan pandangan menjadi seorang pekerja dengan wajah elit tetap eksis sampai saat ini?. Jika ada, mari kita evaluasi dengan beberapa pandangan sebagai berikut.

Pandangan Pertama, Sebuah ruang kelas elit terdapat dua karakter berbeda. Elina berusaha keras untuk selalu mendapat predikat tertinggi di kelas sehingga tidak bekerjasama dengan temannya dalam menyelesaikan beberapa tugas. Bertolak belakang dengan Elona yang selalu bekerjasama dalam menyelesaikan tugas. Elina dapat menyelesaikan tugas 10 soal dalam jangka waktu 50 menit dan Elona dapat menyelesaikan tugas 10 soal hanya dengan waktu 5 menit. Letak perbedaan kelihaian berpikir diantara keduanya sangatlah jelas. Ketika Elina mengerjakan tugas, Ia tidak berpikir tentang kerjasama, tidak berpikir bagaimana melatih untuk mempercayai kemampuan orang lain, tidak berpikir bagaimana cara menguasai orang lain. Ia hanya berpikir bagaimana tugas diselesaikan dan dinikmati dari hasil kerja sendiri serta jangka waktu yang dibutuhkan Elina untuk menyelasaikan 10 soal (5 menit/soal) yaitu 50 menit. Berbeda dengan Elona, Ia bepikir bagaimana menjalin kerjasama, berpikir bagaimana mempercayai kemampuan orang lain, berpikir bagaimana cara menguasai orang lain dan berpikir bagaimana merasakan nikmat hasil tugasnya bersama teman-temanya. Maka jangka waktu yang dibutuhkan Elona untuk 10 soal (50 menit : 10 orang) sekitar 5 menit dalam 10 soal. Yang utama, bekerjasamalah dan jangan saling menahan atau mencari untung di atas penderitaan orang lain.

Keberhasilan di atas ketimpangan akan berumur pendek (R. Buckminster Fuller).

Pandangan kedua, masih bersama Elina dan Elona. Dunia penerimaan mahasiswa, satu diantara

50 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Kaum asing menjajah wilayah Asia selama kurang lebih 3 abad hanyalah untuk memenuhi kebutuhan perut mereka.

Berbagai strategi terstruktur, sistematik dan masif yang dilakukan demi menguasai sektor ekonomi diantaranya; Perampokan terangterangan, monopoli, autokratis dan liberal.

syaratnya melalui proses interview. Saat Elina ditanya dalam interview, mengapa kamu memilih jurusa X? Ia menjawab dengan tegas bahwa masuk kuliah agar dapat posisi pekerjaan di beberapa perusahaan. Ketika penanya memberikan gertakan bagaimana jika kamu tidak lulus di jurusan yang dipilih dan dipindah ke jurusan lain? Elina menjawab, dengan sangat putus asa, Ia tidak akan kuliah, akan jadi pengangguran dan lain-lain.

Berbeda dengan Elona, dengan tenangnya menjawab pertanyaan kenapa kamu mengambil jurusan X? Ia menjawab dengan tegas bahwa masuk kuliah agar bisa menciptakan pekerjaan. Ketika penanya memberikan gertakan bagaimana jika kamu tidak lulus di jurusan yang dipilih dan dipindah ke jurusan lain? Elona menjawab, dimanapun saya bereksistensi dengan apapun jurusannya saya selalu siap, karena saya percaya bahwa jurusan yang saya jalani bukanlah batu sandungan untuk menciptakan pekerjaan. Saya haya mencipta, lalu menunggu sampai akhirnya orang-orang membutuhkan apa yang sudah saya ciptakan (R. Buckminster Fuller).

Pandangan ketiga, bertemu dengan Elina dan

Opini/Artikel/Esai Elona setelah memikul beban sarjana. Elina tersenyum bahagia setelah rektor memandatkan toga sarjananya. Namun disisi lain, Ia merasa berat akan kerja apa. Ia berjalan menuju perusahaan besar dan diterima kerja dengan gaji awal Rp. 2.500.000/bulan. Ia tidak mau berusaha menciptakan pekerjaan sebab resikonya sangat besar. Selain itu, penghasilan yang didapat pastilah sedikit. Tidak menggiurkan seperti gaji awal apa lagi ketika berposisi di kursi jabatan tinggi. Elina sangat takut pensiun dan kehilangan pekerjaannya. Jadi lebih memilih posisi aman dengan gaji perbulan.

Berbeda dengan Elona, Ia berpikir bagaimana mencari sumber inansial yang baik. Apakah harus menyusul Elina yang saat ini berdasi di waktu pagi atau mencipta usaha kecil tanpa dasi demi dasi pengendali. Elona memutuskan untuk menyimpan dasinya sebentar. Ia bergerak melawan gengsi dengan menciptakan sebuah usaha. Rasa takut selalu menghantui antara berhasil atau tidak, namun Elona tetap saja melangkah. Setelah beberapa bulan kemudian, Elina harus menikmati gajinya Rp. 2.500.000/bulan dengan syarat harus meluangkan waktunya untuk inansial. Sedangkan Elona menikmati Omset pertamanya Rp. 2.500.000/bulan dengan tanpa syarat harus meluangkan waktunya

untuk inansial. Keberanian adalah ketika kita ketakutan setengah mati, tapi tetap naik ke kuda.

(John Wayne).

Pandangan dari sepenggal kisah dua karakter di atas, kira-kira posisi kita berada dimana? Coba kita lihat realitas yang terjadi di atas panggung negara Indonesia. Dramatisasi yang dilakukan kaum elit penguasa, hanyalah memberikan kekhawatiran dan ancaman. Mereka bermain-main dengan uang yang diperoleh dari hasil kita bekerja. Kejahatan dan kriminalitas menang di negara Indonesia, sebab orang-orang baik tidak berbuat apa-apa.

Demonstrasi bukanlah solusi terbaik untuk negara, melainkan sumbangsih pemikiran dan aplikatif nyata yang diharapkan negara. Sebagaimana pesan KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy bahwa Islam tidak butuh generasi yang cengeng.

Maka, Tiada yang terjadi sampai ada sesuatu yang bergerak (Albert Einsten).

Lalu, Ukirlah sejarah hidupmu dengan pahatan emas potensimu.

Muhammad Sulaiman/Psikologi/FISHUM

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 51

Opini/Artikel/Esai

I

ndonesia terkenal memiliki beribu-ribu pulau.

Eksistensi pulau-pulau tersebut kemudian melahirkan beratus-ratus suku bangsa, yang kemudian eksistensi suku bangsa-suku bangsa tersebut menghasilkan beragam budaya. Seperti suku Sasak, dengan budaya Presean dan Nyongkolan nya, suku Batak dengan budaya tari Tor-tor-nya, suku Madura dengan budaya Karapan Sapi-nya, suku Bali dengan budaya Perang Pandan dan Ngaben-nya, dan masih banyak lagi yang tak bisa disebutkan.

Kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah yang artinya budi dan akal. Kebudayaan umumnya masih diartikan sebagai kesenian, tetapi sebenarnya jangkauan kebudayaan itu lebih luas. Kebudayaan dalam arti luas dapat dianggap sebagai pengetahuan dan nilai-nilai yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam sebuah kelompok sosial.

Dari pengertian di atas, memberi kita pemahaman bahwa kebudayaan adalah pengetahuan (ilmu) dan nilai-nilai yang diwariskan oleh nenek moyang secara turun-temurun yang kemudian dijaga, dipertahankan, dilestarikan oleh setiap suku

52 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

bangsa yang ada di negara Indonesia ini. Baik yang bersifat pengetahuan maupun nilai-nilai. Sehingga tidak heran jika Indonesia disebut sebagai negara multikultur atau negara yang kaya akan kebudayaan, sebab di dalamnya terdapat begitu banyak kebudayaan.

Kemudian, sebab beragamnya budaya yang ada di negara ini, menimbulkan terjadinya perbedaan antara budaya suku bangsa yang satu, dengan budaya suku bangsa yang lainnya. Sehingga untuk mencegah hal tersebut menuntut mereka untuk senantiasa saling menghargai, menghormati, dan toleran terhadap budaya suku bangsa lain. Supaya terbentuk satu kesatuan yang padu dalam diri mereka masing-masing (suku bangsa).

Akan tetapi, keberagaman budaya yang ada di negara ini tidak membuat tiap-tiap kelompok masyarakat atau suku bangsa menjadi satu padu dalam suatu kesatuan (integritas). Kenyataannya menimbulkan disintegrasi. Hal ini perlu dipertanyakan, mengapa?. Karena eksistensi budayabudaya tersebut merupakan anugerah dari sang Pencipta yang harus disyukuri dan menjadi

Opini/Artikel/Esai

kelebihan atau ciri khas tersendiri yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang harus dijaga, dipertahankan dan dilestarikan secara kolektif sampai kapanpun.

Keberagaman budaya yang dianggap sebagai indikator terjadinya disintegrasi, bukanlah alasan yang menyebabkan terjadinya disintegrasi tersebut, yang mana merugikan banyak pihak, merugikan masyarakat yang ada di tiap-tiap suku bangsa itu sendiri dan merugikan negara tercinta ini. Akan tetapi, disebabkan oleh fanatisme masing-masing.

Perbedaan sebab keberagaman budaya tersebut seharusnya dijadikan kekuatan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Karena pada hakikatnya, keberagaman budaya tersebut tercermin dalam Bhinneka Tunggal Ika, yakni walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua; satu bangsa, bangsa Indonesia tanpa memandang perbedaan budaya dan yang lainnya.

Sebagai wujud rasa cinta terhadap budaya masing-masing, sikap saling menghargai, menghormati, dan toleran terhadap budaya suku bangsa lain semestinya diaplikasikan oleh tiap-tiap kelompok masyarakat atau suku bangsa yang ada di

negara ini, agar tidak terjadi disintegrasi, melainkan suatu kesatuan yang padu. Dan sebagai masyarakat negara multikultur, harusnya bersyukur karena tidak semua negara di dunia ini memiliki keberagaman budaya seperti yang negara tercinta ini miliki.

Oleh karena itu, keberagaman budaya tersebut adalah suatu kelebihan atau ciri khas tersendiri yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang harus dijaga, dipertahankan dan dilestarikan secara kolektif dengan cara saling menghargai, menghormati dan toleran antar suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang lainnya, agar eksistensi keberagaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tetap terjaga dan utuh seiring berjalannya waktu dan semakin modernnya dunia ini. So, Let's Keep Our Culture From The Something Bad!!!

Farid Mukarrim/HES/FSEI

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 53

Opini/Artikel/Esai

TIPE-TIPE MAHASISWA BERDASARKAN

AKTIVITASNYA DI KAMPUS

Dengan mengetahui tipe-tipe mahasiswa, mungkin bisa membuat kita menjadi lebih baik kedepannya, menjadi bahan intropeksi diri, apakah kita termasuk mahasiswa yang baik atau kurang baik.

B

anyak mahasiswa yang tidak tahu tentang dirinya, terkadang kita ber ikir, yang penting kita kuliah, dan ber ikir bodoh amat tentang tipe-tipe mahasiswa, tanpa memikirkan kita termasuk tipe mahasiswa apa.

Tentunya kita harus tau, kita termasuk mahasiswa apa, dengan mengetahui hal tersebut bisa membuat kita menjadi lebih baik kedepannya, menjadi bahan intropeksi diri, apakah kita termasuk mahasiswa yang baik atau kurang baik dan juga dengan kita mengetahui tipe-tipe mahasiswa yang akan saya uraikan di bawah ini, kita mau berubah menjadi mahasiswa yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh

54 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

karena itu, baca dengan penuh perhatian tipe-tipe mahasiswa di bawah ini: 1. Mahasiswa 'Kupu-Kupu' (Kuliah-PulangKuliah-Pulang) Dari namanya saja kayaknya sudah ketahuan kegiatan yang dilakukan mahasiswa tipe ini. Kegiatan mahasiswa ini sehari-harinya adalah kuliah seperti biasa terus langsung pulang kerumah atau ke Kosan saat perkuliahan selesai. Mahasiswa tipe ini biasanya menjaga jarak dengan kegiatan dan keadaan lingkungan di kampus. Jangan kamu kira mahasiswa tipe ini nggak punya kesibukan lain, ya. Bisa jadi mahasiswa 'kupu-kupu' ini punya kesibukannya di

Opini/Artikel/Esai namanya hard working. Kalau udah hard working, rumah. Tapi, mahasiswa tipe ini punya efek samping kamu harus menemukan cara having fun di tengah yang bisa menghambat perkembangan diri karena kesibukanmu yang super padat. jarang banget bersosialisasi dan ikut kegiatan 5. Mahasiswa 'Kuda-Kuda' (Kuliah-Dagangkampus.

Kuliah-Dagang) 2. Mahasiswa 'Kura-Kura' (Kuliah-RapatUdah ketahuan kan kegiatan mahasiswa yang Kuliah-Rapat) satu ini apa. Mahasiswa tipe 'kuda-kuda' adalah tipe Mahasiswa 'kura-kura' adalah tipe mahasiswa mahasiswa yang kegiatan setelah perkuliahannya yang kesehariannya menjadi 'tiada hari tanpa rapat'. adalah berdagang atau berjualan. Mereka yang Mahasiswa tipe ini punya banyak organisasi yang berdagang punya alasannya sendiri, salah satunya diikuti yang membuatnya super sibuk. Rapat kerja adalah untuk menambah uang demi membayar biaya atau rapat organisasi adalah makanan sehari-hari semesteran dan menambah uang jajan. Kadangmereka saat perkuliahan selesai, bahkan kadang jam kadang si mahasiswa 'kuda-kuda' akan kosong pun dipakai untuk mengadakan rapat menjajakan dagangannya saat jam kosong juga. Mahasiswa tipe ini punya sifat atau sebelum mulai perkuliahan. Dari yang kritis, lho! mahasiswa 'kuda-kuda' kita bisa 3. Mahasiswa 'Kunangbelajar bagaimana caranya Kunang' (Kuliah-Nangkringmerencanakan dan menjalankan Kuliah-Nangkring) Bayangin aja, kamu harus bisnis.

Mahasiswa 'Kunang6. Mahasiswa 'Kue-Kue' Kunang' adalah tipe menyelesaikan tugas kuliah, (Kuliah-Gawe-Kuliah-Gawe) mahasiswa yang kegiatan habis itu dilanjut dengan Tipe mahasiswa yang satu ini sehari-harinya kuliahmenyelesaikan tugas bisa dibilang tipe mahasiswa yang nangkring-kuliah-nangkring dari tempat kerja. jago banget membagi waktu dan atau nongkrong-nongkrong. pikirannya. Bayangin aja, kamu Kalau jam perkuliahan udah harus menyelesaikan tugas kuliah, selesai, biasanya mahasiswa tipe habis itu dilanjut dengan ini akan langsung meluncur ke menyelesaikan tugas dari tempat kerja. kantin kampus atau ke warkop Menjadi freelancer adalah pekerjaan yang dekat kampus cuma untuk sekedar sering banget dilakukan oleh mahasiswa 'kuenongkrong bareng teman-temannya. Banyak kue'. Kalau kamu tipe mahasiswa 'kue-kue' kamu hal yang bisa mahasiswa tipe ini lakukan di tempat bisa menambah pengalaman kerja, yang nantinya tongkrongannya, mulai dari ngejajan, sekedar minum bisa dimasukkan ke dalam catatan porto foliomu. kopi, ngobrol-ngobrol, ngegosip, dan masih banyak Jadi, saat terjun langsung ke dunia kerja, kamu punya lagi. Tipe mahasiswa ini bisa dibilang tipe mahasiswa nilai lebih dibandingkan dengan teman-temamu yang yang paling santai. lain.

4. Mahasiswa 'Kuman-Kuman' (Kuliah-Main7. Mahasiswa 'Kutu-Kupret' (Kuliah-TugasKuliah-Main) Kuliah-Presentasi) Mirip dengan mahasiswa 'kunang-kunang' tapi Mahasiswa tipe ini bisa dibilang mahasiswa yang beda. Mahasiswa 'Kuman-Kuman' adalah jenis rajin dan bisa juga dibilang jenius. Biasanya mahasiswa yang kerjaannya main melulu saat jam mahasiswa tipe ini selalu jadi korban saat dapat perkuliahan selesai. Pasti di antara kamu ada yang tugas kelompok. Kegiatannya di luar jam kuliah punya teman dengan tipe satu ini, atau justru kamu adalah mengerjakan tugas kelompoknya, waktu sendiri merupakan tipe mahasiswa 'kuman-kuman'?. presentasi pun dia juga yang maju untuk Kelihatannya memang mahasiswa ini kerjaannya mempresentasikan hasil tugasnya, karena ya main terus, sekalipun dia anak rantau, jangan heran memang dia doang yang ngerti sama tugasnya. kalau tiba-tiba dia udah tahu dan hafal semua tempat Jangan kaget kalau mahasiswa tipe ini bisa masuk main yang ada di kota tempat dia kuliah. kederetan mahasiswa dengan IPK tertinggi.

Tapi, main bukan berarti kegiatan yang buruk, bisa aja ini akan berguna nantinya di dunia kerja.

Maksudnya, kamu akan terbiasa dengan yang Ahmad Dardiri/PBI/FISHUM

“ “

Tidak Ada Seorang pun yang Tidak Berguna di Dunia Ini, Karena Tiap Orang Dapat Meringankan Beban Orang Lain.

(Charles Dickens)

“

“

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 55

Opini/Artikel/Esai

PONDOK PESANTREN DAN KEBIJAKAN

NEW NORMAL

C

ovid 19 atau yang kita kenal dengan Corona ialah virus yang baru-baru ini menyerang seluruh dunia. Tidak hanya tentang banyaknya orang meningal. Namun, dampak penyebaran virus ini masih banyak lagi.

Salah satu dampak lain dari virus Corona bagi kita seorang pelajar ialah pembatasan pembelajaran itu sendiri.

Hampir satu tahun lebih negara kita Indonesia

56 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

meliburkan sekolah. Baik SD, SMP, SMA bahkan universitas sekalipun. Dimana, setiap lapis pendidikan di Indonesia dialihkan secara online.

Kebijakan ini menyusul kepada kebijakan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona yang mulai menyebar di Indonesia pada bulan Maret lalu.

Kebijakan demi kebijakan silih berganti dilakukan untuk bisa memutus mata rantai virus Corona.

Opini/Artikel/Esai Namun, bukannya malah hilang. Akan tetapi, penyebaran virus Corona di Indonesia semakin meningkat. Tercatat pada minggu 7 Juni jumlah kasus Corona di Indonesia mencapai 28.765 kasus.

Kini, pemerintah kembali mengeluarkan opsi tentang kebijakan new normal. Dimana kegiatan kembali dilakukan sebagaimana biasanya. Namun, pelaksanaan new normal ini harus berdasarkan protokol yang dikeluarkan oleh pemerintah. Seperti menjaga jarak, menggunakan masker, membawa handsanitizer dll. Lantas, bagaimakah dengan pendidikan pesantren?. Apakah juga akan diterapkan sistem new normal. Mengingat kehidupan di pesantren dipenuhi dengan perkumpulan.

Abdul Ghofarrozin seorang asosiasi pesantren Nahdlatul Ulama atau Rabithah Ma'ahid Islamiyah menolak terhadap penerapan new normal di pondok pesantren. Karena menurutnya, fasilitas di pondok pesantren belum memadai untuk menerapkan kebijakan new normal. Seperti rapid test, tenaga kesehatan hingga sarana prasarana .

Jika pun harus diterapkan. Hal ini memerlukan dukungan penuh dari pemerintah. Karena mengembalikan pendidikan pesantren sangatlah beresiko. Beberapa diantaranya adalah: 1). Mengembalikan pendidikan pesantren seperti sediakala sama halnya mengumpulkan semua orang dari seluruh pelosok nusantara. Karena pada umumnya santri berasal dari banyak daerah. Tidak ada yang bisa menjamin para santri tersebut benarbenar bersih dari virus. Bisa jadi pondok pesantren akan menjadi klaster baru penyebaran virus Corona.

Apalagi, orang-orang yang terpapar Corona yang bahkan tidak memiliki gejala.

2). Kultur kehidupan di pesantren serba komunal, hal ini yang membuat para santri kesulitan menjaga jarak. Para santri terbiasa tidur bersama, makan bersama, salat bersama, bahkan mandi bersama.

Jelas hal ini sangat bertentangan dengan protokol penerapan new normal. Karena manjaga jarak isik ketika belajar dan pola hidup sehat sebagaimana protokol new normal berbasis pesantren tidaklah mudah dipraktikkan di pondok pesantren.

Kebijakan new normal Sebenarnya tidaklah salah.

Akan tetapi, penerapan new normal di pesantren sama halnya dengan memfasilitasi penyebaran virus Corona. Kecuali, penyediaan fasilitas kesehatan berupa obat-obatan dan tenaga medis yang profesional di bantu oleh negara.

Para ilmuwan mengungkapkan bahwasanya new normal di tengah perkembangan pandemi akan berkemungkinan berdampak buruk. Seperti yang kita ketahui. Korea sudah lebih dahulu menerapkan new normal akan tetapi, dalam jangka waktu yang pendek. Virus yang berasal dari Wuhan, Cina itu kembali menyerang Korea. Dari kegagalan penerapan new normal di Korea hendaknya menjadi pelajaran penting bagi Indonesia jika benar-benar ingin

Abdul Ghofarrozin menolak terhadap penerapan new normal di pondok pesantren.

Karena menurutnya, fasilitas di pondok pesantren belum memadai untuk menerapkan kebijakan new normal. Seperti rapid test, tenaga kesehatan hingga sarana prasarana .

menerapkan new normal.

Lain halnya dengan pemerintah provinsi Jawa Timur. Meski Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan penyebaran virus Corona tertinggi di Indonesia. Mereka sangat antusias menyambut kebijakan new normal.

Gubernur Jawa Timur, Kho ifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan mitigasi dan sinergi agar bisa menerapkan protokol kesehatan bagi pondok pesantren. Akan tetapi tidak semua santri yang diperbolehkan belajar di pesantren. Beliau menambahkan. Santri yang juga ikut belajar formal akan mengikuti kegiatan belajar mengajar per 2 Juni 2020 tetapi dengan belajar di rumah. Sedangkan santri yang hanya ikut program salaf atau bukan siswa pendidikan formal bisa kembali ke pesantren untuk mengikuti pendalaman pembelajaran keagamaan.

Tidak tangung-tangung Pemprov Jawa Timur menyiapkan 34.650 alat perlindungan diri (APD) untuk 1.286 pondok pesantren, 464.182 masker, 92.836 vitamin C untuk santri serta 52.759 vitamin C untuk ustadz dan ustadzah.

Persiapan ini bisa dikatakan kurang. Karena mengingat provinsi Jawa Timur sebagai provinsi zona hitam penyebaran virus Corona. Dan banyaknya pondok pesantren yang tersebar di provinsi tersebut.

Kebijakan new normal bukanlah suatu keputusan yang kecil. Karena jelas, diterapkan atau tidaknya sistem new normal. Semuanya sama-sama memiliki dampak tersendiri bagi negara Indonesia.

Baik itu dalam sektor ekonomi, sosial, budaya bahkan pendidikan sekalipun.

Oleh karena itu, pemerintah harus benarbenar mempertimbangkan hal ini dengan matang.

Mengingat banyaknya penyebaran virus Corona dan rendahnya ekonomi masyarakat saat ini.

Menerapkan new normal berarti membantu untuk menyembuhkan kehidupan masyarakat. Baik dalam sektor ekonomi, budaya maupun pendidikan. Akan tetapi dampak lainnya ialah kemungkinan penyebaran virus akan semakin besar.

Susanti Lestari/Ibrahimy

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 57

Teladan

zen

Teladan

Bapak M. MADADI. ZA,

SELAGI KITA TERUS

BERUSAHA, BERSABAR DAN BERDOA SEMUA BISA TERJADI

Keadaan keluarga yang sangat minim akan biaya yang menjadikan tantangan untuk terus berusaha dan belajar giat hingga akhirnya beliau berhasil melanjutkan pendidikannya di asrama Ma'had Aly.

T

epat pada tanggal 10 September 1965 lahirlah sosok seorang pria yang bernama M. Madadi. ZA, pria ini terlahir dari pasangan bapak almarhum M. Zakaria dan ibu almarhumah Siti Wasiti. Beliau terlahir dari keluarga yang kurang mampu dan juga bisa dikatakan keluarga yang kurang berpendidikan dalam artian tidak ada satupun dari saudara-saudaranya yang mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun keadaan yang serba kekurangan tersebut tak lantas menjadikan pria ini berhenti untuk melanjutkan pendidikannya. Beliau memulai pendidikannya di SDN yang terletak di kota Pasuruan, tepat di mana beliau lahir dan bertempat tinggal. Karena beliau mempunyai semangat yang kuat, keteguhan hati yang tetap, serta keinginannya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, akhirnya beliau mencari pondok yang dulunya terkenal dengan nama “podhukkah kiai As'ad” dengan berbekal sepeda roda dan uang sebesar 20 ribu beliau pun menyusuri jalan selama beberapa hari untuk melanjutkan rihlah pendidikannya.

Dengan kesungguhan dan kerja keras dalam meneruskan pendidikan, akhirnya beliau menemukan pondok yang selama berhari-hari beliau cari yakni pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah Sukorejo Situbondo. Keterbatasan biaya untuk melanjutkan pendidikan dan memenuhi kebutuhan selama di pesantren, beliau mengambil langkah untuk mengabdi di dhalem “karena dulu pendidikannya anak dhelem gratis”, tutur beliau.

Mengingat semboyan pondok tersebut adalah “Mondhuk Entar Ngaji Ben Ngabdi” membuat beliau semakin mantap untuk menjalani hidup di lingkungan pesantren. Saat itu beliau menempati asrama Darurrahmah nomer 05 (tepas) yang kebetulan kamar tersebut

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 59

Teladan bersebelahan dengan kamar pengasuh ke-3 pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah (Almarhum K.H.R. Fawaid As'ad) dan juga dengan wakil pengasuh bidang ilmiah (KH. A ifuddin Muhajir). Disana beliau mengabdi sambil melanjutkan madrasah Tsanawiyah depag selama 3 tahun yang kemudian dilanjutkan dengan pendidikan di madrasah Aliyah depag selama 3 tahun. Seusai menempuh pendidikannya selama 6 tahun, Laki-laki ke-3 dari 4 bersaudara ini menjual minyak untuk membiayai pendidikan S1-nya tepatnya di Fakultas Syariah yang saat itu masih di bawah naungan Institut Agama Islam Ibrahimy (IAII) setelah sekarang berganti nama menjadi Universitas Ibrahimy (UNIB). Di samping itu beliau di beri kepercayaan untuk menggantikan almarhum KHR. Fawaid As'ad untuk menjadi ketua kamar di asrama Darurrahmah nomer 1 dari semua usaha dan kerja keras yang di jalani beliau hanya dapat menyelesaikan kuliahnya di sementer 3, disamping beliau tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan kuliahnya, beliau juga mempunyai keinginaan untuk meperdalam pengetahuannya tentang kitab kuning, “karena dulu Ma'had Aly masih gratis” tutur beliau.

Keadaan keluarga yang sangat minim akan biaya yang menjadikan tantangan untuk terus berusaha dan belajar giat hingga akhirnya beliau berhasil melanjutkan pendidikannya di asrama Ma'had Aly pada tahun 1990 dan lagi-lagi tanpa rasa lelah dan bosan untuk mengabdi, beliau melanjutkan pengabdiannya di asrama tepas Ma'had Aly sambil meperdalam pemahamannya tentang kitab kuning.

Selama disana beliau menjadi haddam dekat dari almarhum KH. Hariri Abdul Adhim (Mudir ke-2 Ma'had Aly) sekaligus beliau menjadi tukang cukur rambut almarhum. Di tahun 1994 beliau menjadi lulusan Ma'had Aly angkatan pertama, dan di tahun yang sama beliau meminang seorang wanita bernama Umi Hanik yang berasrama di daerah pusat daerah B4 yang kemudian dipercayai menjadi ketua kamar daerah C3. Beliau menikahi wanita tersebut hasil perjodohan antara almarhumah ibunda nyai HJ. Umi Hanik (pemangku pertama asrama Ma'had Aly putri) dengan almarhumah ibunda nyai HJ. Zainiyah As'ad (putri dari almarhum KHR. As'ad Syamsul Ari in). Berkat perjodohan tersebut, beliau dikaruniai dua orang anak. Beliau sempat mengajar selama kurang lebih dua tahun di pondok pesantren dan pada akhirnya beliau memutuskan untuk meninggalkan pondok tercinta dan beralih di kota metropolitan yakni kota Jember untuk meneruskan kiprah perjuangannya di lembaga kemasyarakatan.

Tak sampai di situ, beliau memulai organisasi pertama kalinya di ranah politik (PKB) pada tahun 1999 yang menjabat sebagai wakil dewan Syurya, kemudian dilanjutkan pada tahun kurang lebih 2012 beliau menjabat sebagai katib Syurya di organisasi NU, kemudian pada tahun 2019 hingga sekarang beliau menjabat sebagai Ra'is Syurya ranting NU

60 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

“

Banyak sekali rintangan dan cobaan di saat orang ingin melakukan kebaikan, namun itu semua Allah berikan supaya dalam hidup bermasyarakat ada likaliku yang mewarnai cerita kehidupan dan yakin-lah bahwa Allah mempunyai rencana yang paling indah dan segala hal yang terjadi pasti terdapat hikmah yang luar biasa

“

cabang di Sukorejo, Bangsalsari. Setelah itu beliau sempat istirahat sejenak dalam dunia organisasi karena di kala itu beliau di beri kepercayaan untuk menjadi penerus sekaligus pengisi di beberapa jam'iyah yakni jam'iyah Muslimat, jam'iyah RKM (rukun kematian), jam'iyah Diba', dan beliau juga mendirikan jam'iyah Ratibul Haddad dan jam'iyah Khatmil Qu'ran dan semua itu berjalan sampai saat ini. Tak jarang beliau sering di undang untuk mengisi kultum di beberapa kesempatan. “Banyak sekali rintangan dan cobaan di saat orang ingin melakukan kebaikan namun itu semua Allah berikan supaya dalam hidup bermasyarakat ada lika-liku yang mewarnai cerita kehidupan dan beliau yakin bahwa Allah mempunyai rencana yang paling indah dan segala hal yang terjadi pasti terdapat hikmah yang luar biasa. Bersabar, berusaha dan berdoa cara kita untuk menuju titik kesuksesan dan semua itu tak lepas dari semangat dan usaha serta doa dari orang tua saya.” tutur beliau.

Sofwil Widad/Ibrahimy

Karikatur

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 61

TIDAK SEMBARANG

INSTITUTE

Komunitas

G

erimis malam itu tak menyurutkan tekad kami untuk mewawancarai pengurus AI (Institute As'adiyin), suasana diskusi masih terasa hangat, dengan retorika dan nalar anak-anak AI. Menjadi seorang aktivis hebat dan terkenal adalah idaman bagi banyak orang, terutama bagi banyak mahasiswa, yang selalu berkecimpung dalam dunia diskusi dan aksi. Namun tidak hanya diskusi dan aksi saja, lebih-lebih bisa menciptakan sebuah karya ilmiah.

Mengingat dalam dunia kemahasiswaan cenderung mengkaji dan mempelajari pemikiran dunia barat sebut saja Aristoteles, Karl Marx, Rene Deskartes dan masih banyak lagi tokoh pemikir barat.

Maka, As'adiyyin Institute (AI) ini bermaksud untuk melestarikan pemikiran emas timur. Dalam bukti konkritnya mereka menulis tentang Raden As' ad.

Dalam rangka mengimbangi kajian mahasiswa dengan pemikiran dan sikap KHR. As'ad Syamsul Ari in, mereka berinisiatif untuk melestarikan serta mendokumentasikan pemikiran beserta sikap berharga yang dimiliki Kyai yang diberi julukan kesatria Kuda Putih, dituangkan dalam realitas kehidupan kita berupa buku.

Dari adanya komunitas tersebut, pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah mempunyai wadah para intelektual santri yaitu As'adiyyin Institute yang berada di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Ibrahimy. Kabar gembiranya, mereka telah menerbitkan sebuah karya ilmiah berupa pelepah biogra i Kyai As'ad yang bersumber dari pelbagai buku terbitan pesantren dan interview dengan saksi sejarah yang menututi beliau. Ya, buku itu berjudul “Jejak Singa Podium Ujung Timur Pulau Jawa”. As'adidiyyin Institute merupakan sebuah wadah semangat menggerakkan gairah para santri untuk mengaji dan mengkaji mozaik kehidupan KHR.

As'ad Syamsul Ari in dari sudut pandang pendidikan, sosial kultural, ekonomi dan moralitas.

Awalnya, komunitas ini hanya diskusi biasa saja, namun diskusinya dilaksanakan secara istiqomah pada setiap malamnya. Untung saja ketuanya adalah Michael A if. Pria yang kelahiran dari kepulauan Kangean itu, memang memiliki latar belakang sebagai penulis novel. Lambat laun, ketua AI tersebut memunculkan sebuah inisiatif untuk membukukan hasil diskusi dari setiap malamnya. Walhasil, organisasi yang dipimpim oleh anak muda yang mengalir darah Madura tersebut, ternyata menjadi sorotan dan telah memberikan sebuah kontribusi besar, dan bukan hanya memiliki wacana yang besar.

Ketika Michael A if diwawancarai oleh tim LPMIUNIB, bahwa pencetus nama As'adiyyin Institute pertama kali dari Ahmad Hairul Aman asal Banyuwangi, sebagaimana argumennya “kita boleh mengkaji pemikiran barat, tapi jangan lupa akan pemikiran logis Raden As 'ad, sebagai pengasuh pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah”, begitu kirakira ucapannya.

Untuk mengapresiasi hal tersebut, maka sudah saatnya para mahasiswa Universitas Ibrahimy untuk nimbrung dalam forum intelektual As'adiyyin Institute yang mengkaji mozaik kehidupan KHR. As'ad Syamsul Ari in, guna bisa mengharumkan nama pondok pesantren tercinta, khususnya pengasuh kedua.

Banyak kata-kata yang mashur kita dengar, salah satunya “Jika kamu ingin dikenal oleh dunia maka kamu menulislah, dan jika kamu ingin mengenal dunia maka kamu membacalah”. Semoga AI ini menjadi institute yang melahirkan kader kebanggaan almaghfurlah Raden As'ad bin Ibrahim.

A ina Sasono/Ibrahimy

62 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Ibrahimy Net

NEGARA TER-MAGER Di Indonesia sendiri, 1 dari 4 orang warganya malas bergerak selama lebih dari 5 jam sehari.

K

ata mager sudah tak asing lagi bagi kita para generasi 4.0 mager biasa digunakan untuk menolak sebuah ajakan. Mager sendiri merupakan akronim dari kata “males gerak”. Kata mager juga termasuk salah satu kata slang yang sering digunakan oleh anak muda jaman sekarang. Salah satu alasan mager adalah dengan adanya teknologi yang semakin maju. Contohnya, kita dapat membeli makanan secara online tanpa perlu repot-repot mendatangi toko yang dimaksud. Tinggal klik-klik saja sambil rebahan di rumah, makanan yang kita inginkan akan dengan mudah kita dapatkan. Tak hanya makanan, pakaian, aksesoris, alat-alat sekolah, dan lain sebagainya juga bisa kita dapatkan dengan mudah di berbagai aplikasi belanja online yang tersedia.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 63

Ibrahimy Net Dalam istilah kesehatan mager disebut sendetari, yaitu menghabiskan waktu dengan cara duduk, dan berbaring, baik di tempat kerja atau pun di rumah. Namun, tidur tidak dapat dikategorikan kedalam sendetari. Perilaku mager ini dapat beresiko terhadap kesehatan tubuh kita. Seperti terhadap penyakit pembuluh darah, penyakit jantung, dan propos tulang. Waktu yang digunakan mager antara 3-6 jam sehari.

Istilah mager ternyata juga digunakan untuk meneliti beberapa negara di Asia. Seperti yang dilakukan sekelompok ilmuan yang dipimpin Pedro C Hallal dari Universidade Federal de Pelotas dan Penelitian jurnal internasional riset lingkungan dan kesehatan publik Indonesia. Menurut Pedro C Hallal penelitian yang dilakukannya mengenai akti itas orang-orang dari 122 negara. Penelitian dilakukan untuk mengetahui mana negara yang warganya paling malas bergerak (mager), ditunjukkan dengan sebuah presentase. Hasil penelitian tersebut mengambil sampel sedikitnya 50 orang atau sampel yang dinilai mewakili populasi 122 negara anggota WHO dengan 155 pernyataan. Sampel diambil dari warga yang berusia 15 tahun. Rinciannya, 31,1% warga dunia malas bergerak dari 122 negara yang disurvei dan 17% di benua Asia hingga 43% di Amerika dan Mediterania. Sedangkan menurut penelitian jurnal internasional riset lingkungan dan kesehatan publik menetapkan 7 negara sebagai Negara paling mager selama lebih dari 5 jam sehari di Asia Tenggara.

Yaitu : Thailand, Malaysia, Filipina, Indonesia, Vietnam, Myanmar dan Kamboja.

Riset ini dilakukan oleh para peneliti Universitas Stanford, AS, dengan melibatkan 700 ribu sampel dari seluruh dunia.

Mereka berkesimpulan orang Indonesia hanya berjalan 3.513 langkah setiap hari. Sangat jauh dibanding masyarakat Hongkong yang mencapai 6.880 langkah per harinya. Padahal bagi traveler, berjalan kaki termasuk cara terbaik untuk mengeksplor wisata kota, bahkan yang tersembunyi.

Jadi, tidak mengherankan jika Indonesia berada diposisi ke4 sebagai Negara ter-mager di Asia Tenggara. Terlebih semenjak adanya pandemi (Covid'19) yang mengharuskan warga Indonesia untuk mematuhi aturan pemerintah menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) atau yang dikenal dengan istilah “stay at home”, para remaja Indonesia justru menganggapnya sebagai waktu untuk rebahan sepuaspuasnya. Stay at home bukan berarti mengurung diri di kamar dengan hanya rebahan dan bermain handphone.

Pemerintah hanya melarang kita melakukan akti itas di luar rumah yang dianggap tidak terlalu penting untuk dilakukan. Akan tetapi, kita masih bias melakukan akti itas lainnya di rumah.

Seperti berolahraga dan akti itas kecil lainnya. Agar tubuh kita tetap sehat dan tidak gembul, dibutuhkan olahraga minimal 30 menit/ hari atau 2,5 jam/ minggu.

Stay at home bukan berarti mengurung diri di kamar dengan hanya rebahan dan bermain handphone.

Pemerintah hanya melarang kita melakukan aktitas di luar rumah yang dianggap tidak terlalu penting untuk dilakukan

Di Indonesia sendiri, 1 dari 4 orang warganya males bergerak selama lebih dari 5 jam sehari.

Menurut keterangan dari Tribun Jatim. com Indonesia dinobatkan sebagai negara yang masyarakatnya paling malas untuk berjalan kaki.

64 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Agar kita dapat menghapus Indonesia dari urutan negara-negara Asia paling mager, kita harus melatih diri kita sendiri untuk berolahraga agar kesehatan tubuh juga tetap terjaga. Dari pada mager (males gerak), mending ager! (ayo gerak!).

Nazilul Umami/Ibrahimy

Ibrahimy Net

GENOSE, ALAT PENDETEKSI COVID-19 MADE IN INDONESIA Dengan penggunaan GeNose ini diharapkan bisa menekan penyebaran Covid-19 sekaligus kampanye Bangga Buatan Indonesia yang sedang digalakkan pemerintah pada masa pandemi.

T

idak dapat dipungkiri, virus covid-19 yang melanda Indonesia mulai pertengahan tahun 2020 silam sangat mempengaruhi segala aktivitas masyarakat dan mengubah segala aspek sosial, ekonomi, termasuk perkembangan teknologi di Indonesia. Selain dampak buruk yang didapat, di sisi lain anak negeri kita berhasil menciptakan alat pendeteksi covid-19 yang dinamakan GeNose yang merupakan singkatan dari Gadjah Mada Electronic Nose. Dari kepanjangannya, GeNose ini adalah alat yang dibuat dan dikembangkan oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19 pada tubuh seseorang.

Dengan penggunaan GeNose ini diharapkan bisa menekan penyebaran Covid-19 sekaligus kampanye Bangga Buatan Indonesia yang sedang digalakkan pemerintah pada masa pandemi.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 65

Ibrahimy Net

Foto: Alat pendeteksi virus corona yang dibuat oleh Mahasiswa UGM

Cara kerja GeNose Untuk mendeteksi keberadaan virus corona yang ada pada tubuh seseorang, pasien tersebut perlu menghembuskan napas menggunakan alat ini. Cara kerja GeNose adalah dengan mendeteksi Volatille Organic Compound (VOC) pada orang-orang yang terinfeksi Covid-19 yang keluar bersama hembusan napas.

Sistematikanya, pasien mengembuskan napas ke dalam sebuah kantung khusus yang terhubung langsung dengan GeNose. Selanjutnya ada sebuah sensor pada alat tersebut yang nantinya akan mendeteksi VOC. Data-data yang dihasilkan oleh sensor tersebut akan diolah menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Arti icial Intelligence (AI) khusus. GeNose juga mampu bekerja secara paralel dengan proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem. Sehingga tingkat validitas data dengan semua alat yang terkoneksi tetap stabil dan terjaga.

Desain yang digunakan untuk GeNose juga terbilang handy sehingga alat ini dapat dioperasikan secara mandiri dan e isien oleh setiap orangnya.

Tingkat Akurasi Tinggi Untuk tingkat akurasi dari alat ini boleh kita acungi jempol. GeNose diklaim memiliki akurasi mendeteksi covid-19 hingga di atas 90 persen.

GeNose telah menjalani uji pro iling di RS Bhayangkara Polda DIY dan Rumah Sakit Lapangan Khusus covid-19 Bambanglipuro, Bantul untuk mengetahui tingkat akurasinya.

Selain itu, untuk kecepatan hasil tes dari GeNose juga tak kalah dengan alat tes covid-19 lain. Menurut Kepala Produksi Konsorsium GeNose, Eko Fajar Prasetyo, sistem GeNose dapat mendeteksi virus dalam waktu singkat yaitu 50 detik.

Harga GeNose Sementara dari sisi harga, GeNose juga bisa diadu

66 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

dengan alat pendeteksi covid-19 lain. Tarif yang dipatok untuk sekali tes per orang dengan GeNose yaitu Rp 15-20 ribu. Alatnya sendiri dibanderol dengan harga mencapai Rp 62 juta dan bisa dipakai untuk 100.000 kali tes.

Harga tes dengan GeNose ini jauh lebih murah jika dibandingkan dengan metode tes covid-19 yang sudah digunakan di Indonesia sejauh ini. Sebagai gambaran saja, untuk tes covid-19 dengan rapid test antigen yang ditawarkan oleh PT.KAI (Kereta Api Indonesia) dikenakan biaya Rp 105 ribu. Sedangkan untuk swab test polymerase chain reaction (PCR), harga termurah berada dikisaran Rp 900 ribu.

Sebagai bentuk dukungan terhadap inovasi anak bangsa dan menekan biaya penumpang transportasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun mewajibkan moda kereta api memasang GeNose mulai 5 Februari 2021. Sebanyak 200 unit GeNose sudah dipesan untuk 44 stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera dan alat ini juga akan diterapkan di terminal Bus secara acak.

Sudah Berizin KEMENKES GeNose sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan dan sudah diuji validitasnya terhadap tes berbasis PCR pada hampir 2.000 sampel. Ada pun tingkat akurasi yang dimiliki GeNose 93-95 persen, sensitivitas 89-92 persen, dan spesi itas 95-96 persen. Menurut Menteri Riset dan Teknologi, GeNose menggunakan pendekatan yang namanya kecerdasan arti isial, maka mesin ini akan selalu memperbaiki akurasi dari pemeriksaaan.

Maka dapat disimpulkan GeNose ini semakin akurat dan selalu di-update oleh tim dari UGM yang merupakan penemu dari alat pendeteksi covid-19 ini.

MR. Ilman H./Ibrahimy

Dokma

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 67

Dokma

68 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Dokma

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 69

Dokma

70 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Dokma

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 71

Dokma

72 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Dokma

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 73

Dokma

Kegiatan PENASTEK oleh pengurus BEM Fakultas Sains dan Teknologi putra

74 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Foto bersama para pengurus BEM Fakultas Sains dan Teknologi putra selepas kegiatan PENASTEK

Alumni Nama Muhammad Salafus Shobirin TTL Situbondo, 05 Januari 1995 Alamat Arjasa, Situbondo, JATIM Riwayat Pendidikan - TK Dharma Wanita - SDN 1 Arjasa - SMPN 1 Arjasa - SMK 1 Ibrahimy - AMIK Ibrahimy - Ma’had Aly Motto Selalu berpeganglah pada dawuh-dawuh guru.

AL-MUHYI MEDIA LITERASI

P

ada tanggal 5 Januari 1995 di Situbondo, lahirlah bayi mungil yang akan membawa perubahan dan mewarnai bumi Sala i dengan sejuta karya dari pasangan harmonis Minhaji Ibras dengan Rusmiani, ia adalah Muhammad Salafus Shobirin, sosok yang akan mengikat dan membangkitkan para jiwa-jiwa aktivis.

Kini Al Muhyi telah tumbuh menjadi orang yang disiplin, agamis serta menjadi orang terpandang dan terhormat dengan sujata karyanya.

“Terhomat”. Apabila kita membahas terhomat atau terpandang, tentunya keduanya adalah bukan sebuah tujuan hakikat, melainkan keduanya hanyalah sebuah penghargaan bagi mereka yang berhasil dan memiliki keahlian dalam bidang tertentu. Terpandangnya seseorang bukan datang dari dirinya sendiri melainkan harus ada usaha dan pengorbanan, baik jiwa ataupun material. Ibarat kata, pohon yang tumbuh menjulang tinggi ke angkasa, layaknya pohon kelapa, tentunya telah melewati beberapa proses untuk menggapainya.

Sebagaimana kisah tentang lika liku sosok Muhammad Salafus Shobirin yang sebentar lagi kita akan kupas.

Pengalaman pertama jenjang pendidikan beliau adalah berawal dari Taman Kanak-Kanak (TK) Darma Wanita pada tahun 1999. Lalu beliau melanjuti di jenjang Sekolah Dasar Negeri 1 (SDN1) Arjasa tahun 2001. Kemudian beliau melanjutkan Sekolah Menengah Pendidikan Negeri 1(SMPN1) Arjasa 2007, Hingga beliau melangkahkan kaki pertama kali di bumi Sala i ini, di Sekolah Menengah Kejurusan Ibrahimy 1 (SMK) jurusan TKJ, pada tahun 2010 untuk menunaikan titah cita dari kedua orang tuanya, agar beliau menjadi insan yang bertaqwa, berhati baik dan menjadi anak sholeh yang bisa membanggakan kedua orang tua beliau. Namun awal perjuangan beliau untuk menunaikan tersebut, beliau mendapatkan cobaan yang berupa ketidak betahan di pesantren serta ke jenuhan.

Dengan kondisi yang masih hitam putih, ketua kamar D.08 ustadz Suyoto asal Banyuwangi tahu

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 75

Alumni betul keadaan beliau, beliau oleh ketua kamar alihalih menghilangkan kejenuhannya dengan menekuni belajar Al-Qur'an yang dibimbing oleh ustadz Nur Aly asal Banyuwangi. Di saat itu semangat beliau mulai terpacu dengan metode pendidikannya ustadz Aly, sebab dawuh beliau kalau ingin belajar kitab, wajib hukumnya belajar Al-Qur'an terlebih dahulu, jika tidak maka tidak boleh belajar kitab, dan kebetulan beliau Shobirin muda, mulai penasaran dengan apa itu belajar kitab, karena teman bermainnya, sering membawa kitab sebelum menjelang Maghrib setiap malam Selasa dan Jum'at, sering menuju ke arah selatan, yang tidak asing lagi adalah lembaga Pengkaderan Fiqh dan Ushul Fiqh yang tak lain adalah Ma'had Aly. Shobirin muda saat menguasai teknik-teknik dasar Qur'an, beliau mengikuti tes penerimaan santri baru di lembaga Ibtida'iyah dan hasilnya menunjukkan bahwa beliau pantas menempati meja pendidikan kelas 3.

Rasa keinginan belajar kitab pun mulai terasa, namun di saat berbarengan, Shobirin muda beringinan masuk organisasi, karena apa? karena beliau ingin diakui oleh Murobbinya yang tak lain, beliau Al-Mukarrom KHR. Ach. Fawaid As'ad Syamsul Ari in dengan cara masuk Organisasi Ikatan Santri Sala iyah Sya i'iyah Sukorejo (IKSASS), karena dawuh Al-Mukarrom,”Siapa saja santri saya yang keluar dari IKSASS, maka ia keluar dari jalan abah (KHR. As'ad Syamsul Ari in) dan jalan kakek (KHR. Syamsul Ari in) saya” dan di saat itu ustadz Rendi asal Situbondo lah yang berperan penting dalam mengkader beliau dengan mengajak untuk nimbrung di IKSASS, terlebih di IKSASS-nya sendiri. Di samping memberi uswatul hasanah, ustadz Rendi juga mengajak Shobirin muda untuk sering membaca, agar bisa menambah wawasan keilmuan baik non formal dan formal. Metode ustadz Rendi dalam melatih membaca cukup sederhana dan urgen sekali diterapkan pada usia dini dan remaja, yakni dengan memberikan mereka bacaan ringan seperti membaca komik dengan rutin, dan apabila berkembang, beliau menggantinya dengan membaca novel.

Terbukti dalam metodenya ustadz Rendi, Shobirin muda mulai menekuni baca kitabnya, alihalih Shobirin muda pindah asrama di B3, dan kebetulan di asrama tersebut, baru di jadikan duplikat Ma'had Aly atau Darul Kutub, kebetulan kepala kamarnya adalah ustadz Sugiyono. Meskipun beliau disibukkan dengan akti itas asrama tersebut, beliau melawan lupa pada organisasi. Pada tahun kedua menyantri di Sala iyah ini, beliau mencoba membuka pengalaman baru di SMK Ibrahimy 1 dengan masuk di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sebagai Desain dan Layout sekaligus mempelajarinya. Kenikmatan mencari ilmupun, sudah menjadi gumpalan darah di tubuh Shobirin muda di Sala iyah ini, dan membuat beliau lupa akan rasa tidak betah dan kejenuhan yang menimpanya

76 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

dulu. Namun di tengah kenikmatan mencari ilmu, beliau mendapatkan ujian baru yang bersifat psikologis, dimana ayahanda beliau berpulang ke rahmat Tuhan yang Maha Kuasa.

Shobirin muda kala itu mempunyai keinganan untuk rekom (berhenti mondok) setelah tamat SMK Ibrahimy 1, ia urungkan, sebab beliau terngiang di benaknya akan kalam mutiara dari ayahandanya, yang berharap anaknya bisa menjadi ahli iqh dan masuk Ma'had aly. Namun api semangat yang dulunya membara kini redup ditelan kesedihan yang di rasakan oleh Shobirin muda. Namun dikala redupnya api semangat, ustadz Syarqowi selaku wali kelas beliau, kelas enam Ibtida'iyah membarakan api semangatnya lagi, agar senantiasa menghiasi dirinya seperti sedia kala. Banyak yang beliau ajarkan kepada Shobirin muda tentang ketauhidan dan hakikat manusia, ajaran tersebut agar beliau mengerti dan tidak mudah menyalahkan skenario tuhan yang Maha Kuasa dan agar menerima serta ber ikir apa yang telah ditetapkannya, di samping mengajarkan ketauhidan, ustadz Syarqowi mengajarkan pada Shobirin muda amalan-amalan yang akan membantunya kelak, termasuk ikut tes untuk masuk Ma'had Aly salah satunya.

Tahun 2013 beliau Muhammad Salafus Shobirin melanjutkan pendidikannya di Institut Ibrahimy prodi AMIKI, yang pada saat itu lembaga pengkaderan Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh atau Ma'had Aly belum penerimaan mahasantri baru, karena pada saat itu kurikulum pendidikannya, masih non formal dan baru di buka tiga tahun sekali. Namun di saat itu untuk mengisi waktu kosong, beliau masih sering aktif mendesain dan aktif di sub rayon KANPAMA Situbondo di bagian media. Keahlian beliau dalam bidang mendesain kian meningkat, dan pada saat itu, beliau mempunyai keinginan mencoba pengalaman di IKSASS Pusat, dan kebetulan juga IKSASS pusat membutuhkan apa yang menjadi bakat beliau, hingga beliau diterima di Banom IKSASS Pusat bagian Mediasi, bukan hanya di Banom Mediasi saja, pimred pertama LPMI juga membutuhkan beliau, karena kekurangan bagian desain, sekaligus menjadi pengabdian terakhirnya di organisasi selama nyantri di asrama pusat.

Pada tahun 2014 beliau diterima di lembaga Ma’had Aly (MA) dan merangkap kuliah di Institute Ibrahimy. Masuknya beliau di MA mulai mengurangi kegiatan organisasi yang ada di asrama pusat, hingga beliau menempuh Marhalah Tsany (M2) pada tahun 2017. Usai menempuh jenjang M2 beliau menjadi staf BPK2M sebagai desainer hingga sekarang. Di samping keberhasilan, beliau selalu memegang prinsip terhadap dawuh guru-gurunya seperti kepala kamar, Asatidz dan dawuh Kiyai.

Abdul Aziz/Ibrahimy

Pengalaman Dosen

SEMANGAT KHIDMAH

WAWANCARA BERSAMA

Misbahul Ali, M.E.I.

P

utra kelahiran 17 Oktober 1978 asli dari kota santri ini, tepatnya di desa Sukorejo, kecamatan Banyuputih, kabupaten Situbondo, merupakan putra dari pasangan bapak Zuhro Wahdi dan ibu Halimatus Sakdiyah. Meski dilahirkan dan dibesarkan di Sukorejo, namun bapak Misbahul Ali, M.E.I. yang akrab dengan sebutan bapak Memes memulai pendidikannya di SDN Sumber Anyar VI, yang mana dalam perjalanan hidup beliau yaitu ketika saat pertama kali menempuh pendidikan, ia sama sekali tidak ada ketertarikan untuk mendalami ilmu agama di dunia pesantren, dikarenakan pada saat itu Memes kecil masih mudah terpengaruh oleh temanteman masa kecilnya yang lebih memilih sekolah di SD Negeri dalam artian bukan di pesantren,

SANG PENGAIS BAROKAH walaupun desa kelahirannya tersebut berada di bawah lingkup pesantren.

Saat kecil, orangtuanya lah yang mengajarkan apa arti dari sebuah keluarga yang sesungguhnya, karena tak bisa dipungkiri bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak anaknya. Dari beberapa pelajaran yang orangtuanya berikan, ada satu hal yang sampai saat ini masih sangat membekas di hati beliau, yaitu ketika beliau selalu diajak oleh alm. ayahandanya untuk selalu menyambung tali silaturrahim kepada sanak saudaranya. Kebiasaan inilah yang akhirnya beliau ajarkan kepada keluarga kecilnya saat ini, dan telah menjadi rutinitas yang mendarah daging hingga saat ini. Walaupun saudaranya tersebut berada jauh dari tempat tinggal beliau, akan tetapi jarak tak menjadi penghalang untuk terus menyambung tali silaturrahim. Karena beliau beranggapan bahwa keluarga, walaupun nasabnya dekat tapi tali silaturrahimnya terputus maka akan terkesan jauh dan akan hilang, tetapi walaupun nasabnya jauh tapi silaturrahim tetap terjaga maka nasab itu bukan lagi menjadi ukuran dan penghalang.

Setelah lulus SD pada tahun 1990, keinginan beliau untuk melanjutkan sekolah di luar pesantren masih berlanjut, hingga ia pun mengutarakan keinginannya untuk sekolah di SMPN Banyuputih pada orangtuanya yang ditolak langsung oleh ayahandanya. Ayahanda beliau sama sekali tidak menginginkan putranya berada di luar lingkup pesantren, dan akhirnya beliau memutuskan untuk sami'na waatho'na dengan lebih memilih menuruti kemauan orangtuanya untuk sekolah di SMP Ibrahimy Sukorejo dan memulai sekolah madrasahnya di madrasah Ibtidaiyah Sukorejo.

Inilah awal kisah pengabdian beliau di pesantren, ia tempuh pendidikan SMA dan S1 di Sukorejo disamping itu beliau juga sekolah madrasah di MTS dan MA Sukorejo.

Tamat Madrasah Aliyah tepat pada tahun 1996, yang pada saat itu masih bernama SMEA Ibrahimy Sukorejo, ia tidak langsung melanjutkan pendidikannya. Sehingga tepat pada tahun 1997 beliau mulai meneruskan pendidikannnya di pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah Sukorejo, tepatnya jurusan Muamalah fakultas Syari'ah yang saat itu masih di bawah naungan Institut Agama Islam Ibrahimy (IAII) yang sekarang berganti nama menjadi Universitas Ibrahimy pada tahun 2018.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 77

Pengalaman Dosen Beliau tempuh pendidikan starata 1 tersebut selama 4 tahun yaitu sampai pada tahun 2001.

Pada tahun 2000, masih berstatus sebagai mahasiswa semester akhir fakultas Syari'ah, beliau telah diangkat langsung oleh alm. bapak Ardo'a selaku Rektor IAI Ibrahimy yang di tandatangani oleh alm. Bapak Hasan Basri, Lc. untuk menjadi staf Akademik fakultas Syari'ah sampai pada tahun 2002. Setelah pendidikan starata 1 selesai, beliau belum berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya, ia hanya ingin menjalani apa yang sedang beliau tapaki. Karena pada saat itu disamping menjadi Kasubag AUK fakultas Syari'ah, ia juga menjadi aktivis sambil lalu mengabdi pada masyarakat di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) PAC Banyuputih kurang lebih selama 4 tahun.

Sehingga tepat pada tahun 2008 beliau diangkat langsung oleh KHR. Ahmad Fawaid As'ad selaku pengasuh ke III pondok pesantren Sala iyah Sya i'iyah untuk menjadi Kepala Tata Usaha fakultas Syari'ah IAI Ibrahimy.

Seiring berjalannya waktu ayah dari 3 anak ini, yang mana salah satu putra beliau berada di asrama Tah idzul Quran, belum juga berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya, yang mana ia hanya ingin menjalani apa yang sudah menjadi tanggung jawab beliau pada saat itu. Akan tetapi manusia hanya bisa berencana dan Allah lah yang mengatur segalanya, angan-angan itu hanya menjadi angan semata. Beliau yang pada masa remajanya sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menjadi seorang dosen, namun tepat pada tahun 2012 beliau dan beberapa dosen lainnya sekitar 10 orang dikirim untuk mengikuti beasiswa Kemenag RI Surabaya program S2 yakni di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Karena tidak ada usaha yang membohongi hasil, akhirnya beliau menjadi satu-satunya perwakilan dari 10 orang utusan pesantren yang dinyatakan lulus mendapatkan beasiswa S2 dari kemenag RI tersebut dalam program studi Ekonomi Syari'ah.

Perjalanan studi S2 beliau tidak semudah dengan apa yang dibayangkan, seringkali cobaan datang silih berganti. Akan tetapi beliau lewati perjuangan yang butuh pengorbanan tersebut dengan penuh kesabaran dengan niat mencari ilmu dan mengabdi pada pesantren karena beliau yang pada saat itu merasa mempunyai tanggung jawab sebagai perwakilan pondok pesantren. Ketika beliau disibukkan membuat tesis dengan sistem kuliah 1 minggu 2 hari yang memakan waktu sekitar 6 sampai 8 jam dalam perjalanan, disaat itulah beliau mulai merasa semangat beliau mulai berkurang.

Beliau pun mulai menata kembali awal niat untuk mencari ilmu dengan mengingat kembali motivasi beliau dalam semangat mencari ilmu yakni berdasarkan sebuah hadist nabi yang artinya “Carilah ilmu walau sampai ke negeri Cina” karena menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban, sehingga

78 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

berkat niat tersebut dan juga dorongan para sahabat beliau pada waktu itu, akhirnya beliau bisa menyelesaikan program S2 nya sesuai dengan rencana dalam kurun waktu 2 tahun, yang saat ini beliau masih berkeinginan untuk melanjutkan program S3 nya, semoga apa yang menjadi harapan beliau bisa tercapai. Amin.

Disamping menjadi mahasiswa starata 2 pada tahun 2013, dosen yang sangat menyukai dunia hitung menghitung ini, juga sudah mulai disibukkan dengan menghadiri berbagai undangan untuk mengisi seminar yang salah satunya berada di BI Surabaya dengan tema “Pengembangan Sumber Daya Insani Industri Perbankan dan Keuangan Syari'ah” dan masih banyak lagi seminar-seminar lainnya yang juga diadakan di Surabaya dan Universitas Ibrahimy sendiri. Bukan hanya mengisi seminar, beliau juga aktif menulis karya-karya ilmiah diberbagai media yang diantaranya berjudul Prinsip Dasar Produksi Dalam Ekonomi Islam, Integrasi Hasil Kajian Fiqh Center Of Excellene ke dalam Kurikulum Fakultas Syari'ah, Peran Strategi Sistem Ekonomi Islam dalam Membangun Sumber Daya Insani dan juga masih banyak lagi karya beliau yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Karena setiap perbuatan tergantung pada niat, maka dengan keteguhan hati yang mantap, kesabaran yang dahsyat serta ikhlas dalam berjuang, beliaupun menjadikan segala pengabdiaannya sebagai bentuk rasa terima kasihnya pada sang Murobbi yang telah banyak memberi pelajaran berharga dalam menjalani kehidupan, walaupun apa yang selama ini beliau berikan tidak akan pernah sebanding dengan apa yang telah ia terima. Seperti kata pepatah “jangan bertanya tentang apa yang sudah saya dapatkan, akan tetapi tanyakanlah apa yang sudah saya berikan”, sambil lalu beliau niatkan pengabdiannya tersebut untuk riyadloh dan mencari barokah di pesantren.

Pesan beliau untuk santri mahasiswa adalah tidak semua orang bisa menyelesaikan dan menempuh pendidikannya di dunia pesantren, banyak di luar sana yang tak seberuntung kalian.

Tetap semangat jalani semua dengan ikhlas dan penuh kesabaran, ini adalah anugerah dan sebuah amanah dari Allah SWT, jangan sampai amanah itu terbuang dengan percuma. Kalau perlu tidak hanya sampai S1, S2 dan S3 saja lanjutlah sampai profesor dan doktor, sekarang bukan lagi masanya wanita berada di dapur, sumur, kasur. Karena peran wanita saat ini sudah bisa menyamai peran yang dimiliki oleh laki laki kecuali dalam peran tertentu seperti di dalam keluarga yang tentunya tetap lelaki sebagai kepala rumah tangga.

Percayalah ini awal bukan akhir dari segalanya dan yakinlah bahwa disetiap langkah pasti ada hikmah. Selamat berjuang!!

Kholifatus S./Ibrahimy

Cerpen Oleh: HN_Aminda/Ibrahimy

Bukan Karena

Mati Lampu

Aku tersadar bahwa kesengsaraan di dunia ini tidak ada apa-apanya dibanding kesengsaraan di akhirat.

Bahkan bentuk penganiayaan terkejam pun terlalu halus dibanding hukuman di akhirat kelak. Manusia itu tidak bernilai sedikitpun bagi Allah. Kesadaran itu aku peroleh ketika suatu malam yang dingin, langit bermendung tebal di seluruh penjuru. Dahan-dahan pohon pun mengayun mengikuti kemana angin menerpanya sambil berbisik 'wes,,,wes,,,', sungguh pertanda yang tidak baik.

Saat itu aku hendak menyusul temanku yang sudah berjalan lebih dulu karena aku berhenti untuk menikmati pertunjukan alam dari kebesaran Tuhan. Tiba-tiba, lampu-lampu rumah padam. Lampu jalan dan lampu taman mati. Lampu Cabe yang berwarna-warni tak lagi berkedip indah, malahan gelap menyergap.

Semuanya bersatu padu menciptakan kegelapan yang mencekam.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 79

Cerpen Aku terdiam. Mengurungkan kakiku tuk melangkah. Temanku berteriak memekik dan memanggilku.

"Rahma?! Kamu dimana?!" Tanya Salma panik.

"Aku disini! 3 meter di belakangmu. Tenanglah!

Jangan ubah posisimu. Ulurkan tanganmu ke belakang agar aku bisa mengetahui posisimu!"

Jawabku menenangkan yang berlawanan dengan hati yang berdebar tak karuan.

Aku mencoba melangkah pelan-pelan seraya meraba kegelapan. Menjaga agar langkahku tetap diposisi yang benar.

"Salma?" Aku menemukan sebuah tangan yang terulur di depanku.

"Iya ini aku. Akhirnya. Ayo cepat kita pulang.

Lebih baik di rumah bersama keluarga daripada berdua di tengah jalan yang gelap dan menakutkan seperti ini". Salma menggandeng tanganku dan kita berjalan dengan pelan.

Terlihat lilin-lilin yang dihidupkan di setiap rumah warga. Membuatku ingin cepat-cepat sampai dan menyudahi petualangan singkat ini. Angin terasa semakin kencang dan suara guntur terdengar dari kejauhan.

"Ayo Rahma, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan" Aku hanya mengangguk dan merapatkan jaket.

Tiba-tiba terdengar suara. Hal itu membuat Salma berhenti dan menatapku. Pegangan tangannya mengeras. Tatapannya mengartikan 'kau mendengarnya?'. Aku hanya menjawabnya 'Iya aku mendenganyar' dengan bahasa mata. Suara itu semakin jelas terdengar karena terbawa oleh angin.

Sebuah tangisan yang dalam.

"Itu suara siapa Rahma?" Salma sedikit ketakutan.

Aku terdiam dan mencoba menajamkan pendengaranku. Ternyata benar itu memang suara seseorang yang sedang menangis. Tapi siapakah yang menangis di malam yang gelap dan dingin seperti sekarang ini?. Asal suaranya dari rumah kecil yang diapit oleh dua rumah besar di sana. Kufokuskan penglihatanku menerobos kegelapan. Terlihat sebatang lilin dengan api yang bergoyang-goyang dipegang oleh seseorang yang duduk bersandar di depan pintu. Di tengah gelap, kupertajam mataku.

Tak salah lagi, seseorang itulah yang menangis.

"Mari kita hampiri seseorang itu sebentar. Aku hanya ingin tahu kenapa dia sendirian dan menangis di keadaan seperti ini" Ajakku pada Salma.

"Benarkah dia yang menangis?" Aku hanya mengangguk dan mendekati rumah kecil itu.

"Assalamualaikum" Sapaku pada seseorang itu.

"Wa’alaikum salam" Jawabnya.

Ternyata dia adalah seorang anak kecil berumur sepuluh tahunan. Duduk bersila di depan pintu dengan tangan kiri memegang lilin dan tangan kanannya menjaga agar apinya tidak padam.

80 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

"Adakah sesuatu yang telah terjadi dan membuatmu menangis seperti ini?" Tanyaku.

"Aku takut" Kata anak itu sambil menangis tersedu-sedu.

"Apa yang membuatmu takut?. Dimana Ayah dan Ibumu?" Tanya Salma.

"Aku takut akan kedahsyatan pada hari pembalasan nanti. Jika sekarang, langit bergemuruh, angin kencang, dan lampu-lampu padam saja bisa membuat manusia ketakutan. Apalagi nanti saat peradilan teragung dilaksanakan!. Ketika manusia berdiri sendiri dengan kebingungan dan ketakutan memikul semua amalnya. Mengantri dipanggil untuk dimintai pertanggungjawaban atas amalnya semasa hidup di dunia. Bahkan seorang ayah pun tidak memikirkan anaknya sama sekali. Dan Allah yang akan menjadi Jaksa Tunggal di sana. Aku tak mampu membayangkan bagaimana keadaanku nanti. Betapa lemah dan kerdilnya manusia..." Dia mengatakan kata terakhir dengan menangis lagi.

Aku termenung mendengarkan jawaban anak kecil itu. Ucapannya benar dan menyindir diriku.

Sungguh keras sekali hatiku untuk mentadabburi kekuasaan Allah. Dalam hati aku beristighfar.

"Ayahku sedang menegakkan panji-panji Allah.

Sedangkan ibuku syahid ketika melahirkanku. Aku disini untuk menunggu ayahku pulang" Sambungnya.

Aku iri dengan usianya yang masih muda tetapi apa yang diucapkan seperti orang yang sudah mengenal dunia. Timbul pertanyaan di benakku "Siapakah Anak ini?". Tidak sembarang anak dapat mengatakan hal semacam itu.

"Jika boleh tahu, siapa namamu?"

"Namaku Umar. Umar Al Hasan" Salma terkejut dan bertanya.

"Apakah ayahmu bernama syekh Ali Al Hasan?"

"Benar sekali" Jawab anak itu.

Mendengar itu, kami langsung memperbaiki posisi duduk dan menundukkan kepala. Syekh Ali Al Hasan adalah pemimpin pengajian Jam’iyah An-Nur. Dan kami baru saja pulang dari majelis beliau. Beliau terkenal akan kewara’annya. Karena itu tidak sedikit orang yang belajar kepadanya. Majelisnya selalu penuh dengan orang-orang yang haus ilmu dan kebijaksanaan.

"Maa kan kelancangan kami". Kataku sambil menunduk.

"Aku tak pantas menerima maaf. Beristighfarlah kepada Allah dan takutlah hanya kepada-Nya", setelah itu dia kembali menangis tersedu-sedu.

Sungguh hatinya sangat lembut. Dia meletakkan kematian di pelupuk matanya. Akhirat di hatinya.

Dan dunia di telapak tangannya. Sesuai dengan perkataan Imam Sya i'i "Jadikan akhirat dihatimu, dunia ditanganmu, dan kematian dipelupuk matamu".

Resensi

MELIHAT BUDAYA INDONESIA MELALUI KAJIAN ILMU KONSELING

Penulis Ha ifuddin Nur Penerbit Literasi Nusantara Tahun terbit 2019 Cetakan 1 September 2019 Tebal 184 lembar ISBN 978-623-7511-11-3 Ukuran Buku 15.5 cm x 23 cm Presensi Nuril Iskandar

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 81

Resensi

B

erbicara budaya adalah berbicara pada ranah sosial dan sekaligus ranah individual.

Pada ranah sosial budaya lahir ketika manusia bertemu dengan manusia lainnya dan membangun kehidupan bersama yang lebih dari sekedar pertemuan-pertemuan insidental. Dari kehidupan bersama tersebut diadakanlah aturanaturan, nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan hingga kadang sampai pada kepercayaan-kepercayaan transendental. Pada ranah individual budaya diawali ketika individu-individu bertemu untuk membangun kehidupan besama dimana individu-individu tersebut memiliki keunikan masing-masing dan saling memberi pengaruh.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak suku dan ragam budaya yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, dari pulau Misanga sampai pulau Rote. Dalam Penelitian Pusat Statistik (PPS) 2010 ditemukan bahwa Indonesia memiliki 1.128 suku bangsa yang beragam budayanya yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Indonesia memiliki suku-suku bangsa dan sub-sub suku bangsa yang terbentang luas. Masingmasing suku bangsa dan sub-sub suku bangsa memiliki budaya yang bersifat spesi ik. Dalam hal ini, penulis mencoba mengelaborasikan antara struktur budaya nusantara dengan konsep teori ilmu konseling.

Dalam buku setebal 184 lembar ini, penulis banyak mendeskripsikan budaya dan tradisi yang ada di bumi nusantara ini, budaya itu meliputi; Budaya Osing Banyuwangi, Budaya Pil Pesenggiri Lampung, Budaya etnis Tengger dan Budaya Bundo Kanduang Minangkabau. Selain itu, penulis juga menjelaskan tentang ajaran atau kepercayaan yang sudah mentradisi dari masyarakat nusantara. Salah satu kepercayaan adat tradisi yang cukup panjang dideskripsikan dalam buku penulis ini, adalah kepercayaan budaya masyarakat Bali yang dalam hal ini menjadi tempat penelitian penulis. Kepercayaan atau ajaran masyarakat Bali yang dijelaskan oleh penulis dalam bukunya ini adalah; ajaran parhyangan, pawongan, dan palemahan.

Ajaran parhyangan adalah ajaran tentang hubungan harmonis manusia dengan tuhan, ajaran Pawongan adalah ajaran untuk menjalin hubungan harmonis antar sesama manusia dan ajaran Palemahan adalah ajaran tentang hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan, begitu penjelasan penulis dalam bukunya. Tak berhenti disitu, penulis dengan kecakapannya juga mendeskripsikan tentang nilai budaya suku Osing

Banyuwangi, dalam adat budaya suku Osing . Penulis fokus mengkaji tentang nilai-nilai budaya Osing Banyuwangi yang terdapat dalam kitab Lontar Yusuf.

Transformasi nilai-nilai budaya Osing Banyuwangi dilakukan melalui pendidikan dalam keluarga dan pendidikan dalam masyarakat. Pengajaran nilai-nilai budaya Osing diajarkan di sekolah dimulai sejak sekolah dasar, dilanjutkan di sekolah lanjutan tingkat pertama, dan sekolah menengah umum, yaitu melalui pangajaran bahasa Indonesia dan bahasa Osing. Dalam keluarga, nilai-nilai budaya itu diajarkan melalui pitutur atau nasehat dengan melalui cerita, misalnya legenda Babad Blambangan, Seblang, dan asal-muasal nama Banyuwangi.

Penulis yang berdarah Madura ini, juga menjelaskan tentang budaya dan adat istiadat di daerahnya. Berikut saduran penjelasan penulis dalam bukunya. “Madura adalah salah satu etnis pulau di Jawa Timur yang memiliki jumlah populasi cukup besar di Indonesia. Sifatnya yang cenderung berbatu dan bebatuan tandus membuat sebagian besar penduduk Madura berimigrasi ke daerah lain untuk mendapatkan penghasilan dengan bekerja atau berdagang. Madura sangat kuat dengan nilainilai budayanya dan iloso i hidup yang digunakan sebagai panduan dalam menjalani kehidupan seharihari. Nilai-nilai iloso is Madura, diantaranya yaitu (1) sikap kerja keras, (2) mementingkan diri sendiri, (3) sikap pelayanan, (4) sikap berani, (5) sikap menjauh dari korupsi dan riba, (6) sikap menghindari hal buruk, (7) hati-hati terhadap pelecehan, dan (8) sikap membantu orang lain”.

Dalam buku ” Nilai-Nilai dan Kearifan Lokal Budaya Indonesia dalam Kajian Ilmu Konseling” ini, penulis dengan detail banyak mendeskripsikan tentang budaya dan ajaran disetiap daerah yang ada di bumi nusantara ini. Hal itu yang kemudian di kaji dan diteliti oleh penulis melalui pendalaman ilmu konseling. sehingga hal tersebut dikenal dengan ilmu konseling berbasis budaya nusantara. Menurut presensi, buku konseling ini cukup bagus dalam mendesripsikan budaya yang ada di bumi nusantara ini. Dan sangat apik dalam kajian dan narasi penjelasannya. Akhirnya, buku ini sangat cocok untuk dikonsumsi oleh para peneliti (khususnya yang mendalami ilmu konseling) dan para akademisi serta para mahasiswa sebagai refrensi bacaan keilmuan.

Nuril Iskandar/Ibrahimy

“ Dalam Penelitian Pusat Statistik (PPS) 2010 ditemukan bahwa Indonesia memiliki 1.128 suku bangsa yang beragam budayanya yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. “

82 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Pesona Indonesia

BANYUWANGI AMAZING CULTURE OF DELES Bukalah mata , tatap luas warna-warni dunia.

Indonesia adalah negara dengan seribu keanekaragaman dan kearifan lokal budayanya. Yang patut kita syukuri sebagai pemuda pewaris bangsa Indonesia. Negeri yang beragam budaya culture, negeri yang elok panorama alamnya, keanekaragaman hayati yang hijau bak permata zamrud, terbentang luas di antara katulistiwa dunia.

Yah,,, memang begitu realita yang ada, dengan berbagai etnis, suku, ras, dan bahasa yang mewarnai pesona Indonesia. dari ufuk timur hingga barat, merekam jejak-jejak cerita para leluhur. Mewariskan kekayaan budaya, dan adat istiadat. Yang tak akan cukup untuk ditulis dalam rubrik ini. Salah satu pesona Indonesia yang khas dan menjadi daya tarik banyak orang adalah tarian tradisional. Tarian-tarian

itu pun memiliki beragam makna dari tiap gerakannya.

Dari sekian banyak tarian daerah yang ada di Indonesia, kali ini crew LPMI mengulas tarian-tarian daerah yang ada di Indonesia. salah satu yang kalian perlu tahu tarian khas dan unik adalah tarian yang berasal dari Kota Banyuwangi. Kota yang terletak di ujung timur pulau jawa. kota yang biasa disebut dengan Sunrise of Java ini, menyimpan segudang kekayaan seni dan budaya yang masih kental dengan kepercayaan leluhurnya (suku Osing), yakni tari Gandrung, tari Jaran Goyang, tari Cengkir Gading, tari Padhang Ulan dan tari Seblang. Ini merupakan salah satu kekayaan yang harus dilestarikan agar tetap eksis di Indonesia.

1. Tari Gandrung

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 83

Pesona Indonesia Tari Gandrung merupakan kesenian original yang lahir dan berkembang di Banyuwangi, dengan resmi Gandrung telah dinobatkan sebagai ikon daerah.

Bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2002, Gandrung dikukuhkan juga sebagai maskot Kab Banyuwangi. Tari Gandrung tersebut mempunyai histori yang panjang. Konon, Tari Gandrung ini tercipta dari sejarah yang amat panjang serta pilu, yakni ketika pecahnya perang Bayu antara masyarakat Blambangan melawan kompeni. Dahulu, tari ini digunakan sebagai alat perjuangan masyarakat untuk mendirikan kembali ibu kota Blambangan yang porak-poranda. Kata “Gandrung” sendiri merujuk pada arti kagum, melukiskan keadaan masyarakat Blambangan yang amat mengagumi dewi yang cantiknya tiada tara. Dewi Sri,

yang dipercayai sebagai dewi kesuburan serta kesejahteraan bagi masyarakat agraris. dan Tari Gandrung dipersembahkan dalam bentuk rasa syukur warga sehabis panen melimpah. Filoso i penghormatan kepada Dewi Sri inilah yang jadi spirit warga Banyuwangi mengembangkan dan melestarikan tari Gandrung. Awalnya tari Gandrung dibawakan oleh penari pria dengan dandanan wanita. Tapi bersama berkembangnya falsafah Islam yang menabukan lelaki berdandan ala wanita. Dan setelah kematian Marsan penari terakhir Gandrung Lanang. Gandrung Lanang kian pudar di bumi Blambangan. Kemudian, pada tahun 1895 munculah Gandrung Wanita, sejak saat itu tari Gandrung lebih dominan dibawakan oleh wanita dari pada pria.

2. Tari Jaran Goyang Tarian Jaran Goyang merupakan tarian asli Banyuwangi, tarian ini diciptakan pada tahun 1966.

Tarian ini dulunya ditarikan oleh banyak orang dengan menunjuk dua penari sebagai pemeran utama dalam tarian itu. Namun seiring dengan perkembangan waktu, tarian ini hanya dilakonkan oleh sepasang muda-mudi. Tari Jaran Goyang adalah tari pergaulan yang menceritakan seorang pria yang mencintai seorang gadis, namun sang wanita tak mau menerima cintanya. Akhirnya sang pria merapalkan mantra Jaran Goyang lalu melempar bunga ditujukan kepada sang gadis, dalam waktu singkat sang wanita jatuh cinta dan tergila-gila pada sang pria.

3. Tari Cengkir Gading

84 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Pesona Indonesia Tarian ini merupakan tari asli khas Banyuwangi, asal muasal tarian ini berawal dari kata Cengkir adalah buah kelapa muda, sedangkan “Gading” merupakan jenis kelapa berwarna kuning dengan pohon yang tidak terlalu tinggi. Bentuk buah kelapa gading tidak

bulat dan tidak terlalu besar. Dari dua kata bermakna itu, maka dapat dimaksudkan bahwa “Cengkir Gading” adalah simbol kaum muda yang jujur, polos, dan tanpa pamrih. Hal ini yang tergambar dalam gerak tarian Cengkir Gading yang memang ditampilkan oleh gadisgadis muda.

4. Tari Padhang Ulan Padhang Ulan atau terang bulan adalah tarian yang lincah, gembira, dan sedikit erotis.

Biasanya, tarian ini ditampilkan ketika bulan purnama atau saat terang bulan antara tanggal 13 sampai 17 pada bulan Jawa. Saat itu, anakanak muda mengadakan permainan di perkampungan ataupun pantai, secara kelompok maupun perorangan. Mereka memanfaatkan momen itu untuk berkumpul, bersenang-senang, sembari mencari jodoh.

5. Tari Seblang

Tarian ini merupakan cikal bakal dari tarian Gandrung yang juga merupakan khas Banyuwangi.

Terdapat dua penduduk desa yang masih melestarikan tarian Seblang. Desa Oleh Sari (saat Idul Fitri) dan Desa Bakungan (saat Idul Adha). Dalam tarian ini, seorang wanita yang menari dimasuki roh

halus nenek moyang. Di desa Oleh Sari, penari haruslah seorang wanita kecil yang belum akil baligh, sedangkan di desa Bakungan penarinya adalah wanita berumur dan sudah tidak haid lagi (menopause).

Nah, Sudah tahu kan tarian yang ada di Indonesia khususnya daerah Banyuwangi, yang harus tetap kita jaga dan lestarikan sebagai permata warisan para nenek moyang, bahkan dengan inovasinya bupati Banyuwangi bapak Abdullah Azwar Anas mengadakan festival tarian setiap tahunnya. Demi menjaga keutuhan budaya yang nantinya dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.

Whildan Zul i H./Ibrahimy

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 85

Pesona Indonesia

PUSAT PERIBADATAN PUJA MANDALA SEBAGAI WUJUD

TOLERANSI 5 AGAMA

Indonesia dengan kekayaan sumber daya alamnya (SDA) yang melimpah ruah serta adat istiadatnya yang terkenal di seluruh penjuru dunia, membuat para warga negara asing (WNA) semakin penasaran dan tak jarang berkunjung ke berbagai pulau di Nusantara termasuk pulau Dewata, Bali.

Sehingga wajar, apabila pakar dunia pun menyebut bahwa, Indonesia laksana untaian zamrud katulistiwa, pesona alam yang di tawarkannya mampu menggelitik sekaligus menarik keingintahuan “si raja minyak dari timur tengah”, King Salman Abdul Aziz Al-Saud. Beliau menyatakan kekagumannya dan sempat berkunjung juga ke pulau Dewata ini.

Dan kali ini, Pers Ibrahimy menelusuri salah satu Pesona budaya yang berada di pulau Dewata, Bali.

Selain dikenal sebagai panorama alamnya yang indah, Bali juga terkenal dengan budaya toleransinya yang sangat baik, sehingga kehidupan antar-umat beragama pun menjadi harmonis. Salah satu bukti dari toleransi tersebut adalah Pusat Peribadatan Puja Mandala yang terletak di lokasi Nusa Dua, Badung.

Pusat Peribadatan tersebut terdiri dari lima tempat peribadatan agama (Islam, Kristen Katolik, Budha,

86 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Kristen Protestan dan Hindu) yang saling berdampingan. Dan secara tidak langsung para wisatawan bisa melihat sekaligus ke lima tempat ibadah tersebut. Sehingga setelah puas menikmati indahnya pesona alam di Bali, para pengunjung lokal maupun warga negara asing (WNA) yang ingin beribadah, mereka langsung melaksanakan ibadah di Pusat Peribadatan Puja Mandala tersebut sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Sejenak berlayar pada sejarah, pusat peribadatan tersebut berawal dari keinginan umat Islam untuk mendirikan sebuah masjid di kawasan Nusa Dua. Akhirnya, hal tersebut diterima baik oleh salah satu tokoh, Joop Ave yang kemudian mengusulkan untuk membangun tempat peribadatan lima agama dalam satu kompleks seperti yang ada sampai saat ini.

Kompleks tempat peribadatan ini dibangun sebagai simbol kerukunan antar umat beragama di Bali. Jadi, jangan salah paham dulu, karena pusat peribadatan ini dibangun bukan untuk mencari sensasi tetapi sebagai simbol kebudayaan dan kerukunan yang ada di Indonesia khususnya di Bali.

Mau tahu apa saja yang ada di dalamnya ? berikut potret lima tempat peribadatan:

Pesona Indonesia 1. Yang pertama, Masjid Ibnu Batutah

Masjid tersebut berada pada posisi paling sebelah kiri dari keempat tempat ibadah yang lainnya. Tidak sedikit umat Islam yang beribadah di

sana, karena setelah menikmati liburan seperti tour dan semacamnya, mereka langsung menuju ke Masjid Ibnu Batutah.

2. Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa Posisi Gereja ini berada di sebelah Masjid Ibnu Batutah yang memiliki menara tunggal seperti gereja pada umumnya.

Bangunan ini merupakan bangunan yang pertama kali dibangun diantara keempat bangunan yang lain.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 87

Pesona Indonesia 3. Wihara Budhida Guna

Berada di sebelah Gereja Katolik yang terlihat dengan ornamen putih serta warna keemasan yang

menghiasi Vihara tersebut serta ada pula sepasang patung gajah putih di depan Vihara.

4. Gereja Kristen Protestan Bukit Do’a Gereja tersebut terletak disebelah Vihara, tempat umat Budha yang sedang melaksan akan ibadah.

88 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Pesona Indonesia

5. Pura Jagatnatha Umat Hindu yang merupakan mayoritas keagamaan di pulau Dewata ini juga tak mau kalah, terbukti dengan dibangunnya sebuah Pura Jagatnatha yang berada di posisi paling kanan dari tempat peribadatan yang lain. Pura tersebut menghadap ke gunung Agung Bali yang diyakini sebagai tempat dewa bersemayam.

Itulah potret dari kelima tempat peribadatan Puja Mandala. Sebuah pesona yang jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia dengan memerankan perbedaan yang melahirkan suatu kerukunan umat beragama. Disamping karena kerukunannya, kompleks peribadatan ini juga dijadikan sebagai salah satu objek wisata dan tempat kunjungan oleh

wisatawan. Mulai dari wisatawan lokal sampai wisatawan asing. Dan salah satu alasan masyarakat disekitar Nusa Dua sangat menghargai perbedaan adalah karena perbedaan merupakan hal yang indah.

Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat Indonesia menjadi kaya dan unik. Karena itu, sebagai masyarakat Indonesia mari kita eratkan perbedaan menjadi sebuah kerukunan. Inilah Indonesia yang kaya akan budaya. Salam toleransi !

Ra iq Anshari/Ibrahimy

“

Begitu harmonisnya ummat beragama disana. Sampaisampai tempat ibadahnya dijejerkan kendati lima sila dari Pancasila, serta dengan memegang prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

“

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 89

Kajian

ISLAM DAN COVID-19

P

ada umumnya, seluruh umat Islam tidak akan menyangkal bahwa fenomena Covid-19 ini merupakan musibah yang diberikan Allah SWT terhadap umat manusia. Kata musibah tersebut di atas merupakan derivasi dari bahasa arab yang berakar kata ‫ اﺻـــــﺎب‬. Kemudian kata ini memiliki akar kata ‫ ﺻــــﻮاب‬yang berarti benar. Dalam arti bahwa, musibah yang terjadi pada manusia pasti benar adanya dan atas izin Allah SWT. Sesuai dengan Sabda

90 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

nabi Saw. ‫ اﺻﺎب ﷲ ﺑﻚ‬.

Menurut penjelasan Iyadh Al-qadhi bahwa Allah SWT telah menetapkan jalan petujuk dan kebenaran.

Dengan begitu, dapat dipahami bahwa musibah yang terjadi pada kita semua sebagai pemandu manusia menuju kebenaran. Dan seharusnya kita mengakui bahwa segala musibah yang terjadi merupakan takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT sejak zaman Azali dahulu, tak terkecuali pandemi Covid-19

Kajian

yang melanda dunia saat ini. Pada hakikatnya, musibah yang diberikan oleh Allah SWT. terhadap manusia sesuai dengan kemampuan dan kekuatan dari umat itu sendiri dalam berupaya untuk mencari solusi dari musibah tersebut. Ketetapan atas izin Allah SWT. tersebut juga termaktub dalam Al-qur'an surah Al-hadid ayat 22. Menurut Ibnu Katsir, pada ayat tersebut menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam raya ini sudah ditetapkan sebelum manusia atau khalifah pertama diutus ke bumi.

Kemudian pandemi ini patut dipahami sebagaimana sakit yang kadangkala menimpa setiap insan. Sebagaimana yang kita tahu bahwa segala musibah atau ujian yang menimpa kita merupakan proses penyucian jiwa dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Selaras dengan hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidatina Aisyah dalam kitab Al-Maradh karangan Imam Bukhari yaitu : ‫ ﺣﺘﻰ اﻟﺸﻮﻛﺔ‬،‫ﻣﺎ ﻣﻦ ﻣﺼﯿﺒﺔ ﺗﺼﯿﺐ اﻟﻤﺴﻠﻢ اﻻ ﻛﻔﺮﷲ ﺑﮭﺎ ﻋﻨﮫ‬ ‫“ ﯾﺸﺎﻛﮭﺎ‬ Menurut Ibnu Hajar juga mengatakan, bahwa musibah yang menimpa manusia merupakan Re lleksi dari dosa-dosa yang pernah diperbuat.

Sebagai salah satu metode, Allah SWT. memberikan musibah atau ujian sebagai penghapus dosa-dosa tersebut dengan catatan bahwa manusia harus tetap bersyukur dan tetap husnudzan terhadap ujian yang Allah SWT berikan. Bukan sebaliknya. Musibah juga tidak hanya menghapus dosa seseorang. Namun, dapat pula mengangkat derajat seseorang. Sebab suatu penyakit yang menimpa seseoarang tidak hanya diturunkan sebagai azab belaka melainkan sebagai proses pertaubatan manusia.

Dengan demikian, kita selaku umat Muslim tentunya dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, tidak lantas berdiam diri karena tahu bahwa ini memang takdir dari Allah SWT. akan tetapi perlu kiranya kita memperjuangkan nasib kita dengan cara berikhtiar. Sebagai perbandingan, dulu pada masa kaisar Byzantium Justiani pada tahun 541 M di Pelasium yaitu daerah pelabuhan sungai nil yang digunakan untuk berlayar ke arah Mediterania terjadi pandemi pertama yang di beri nama The Plague of Justian yang merujuk pada nama kaisar di atas tersebut. Pandemi tersebut termasuk penyakit misterius yang menjarah wilayah Byzantium, Eropa, hingga Persia dan berlangsung selama kurun waktu 12 tahun baru bisa di sembuhkan. Kemudian untuk pandemi yang kedua terjadi pada masa kekhalifahan Sayyidina Umar bin Khattab yang di kenal dengan penyakit Tha'un.

Oleh karena itu, pertama musibah yang terjadi merupakan sunnatullah baik sebagai suratan takdir sejak zaman azali, atau kejadian yang bersumber dari suatu kesalahan. kemudian yang kedua umat Islam dituntut untuk melakukan protokoler hidup sehat berlandaskan kejayaan umat Islam di masa lampau dalam konteks kekinian terutama mengikuti perkembangan teknologi medis modern. La'alla Shawwab

Naura Dina Khalida/Ibrahimy

“ Allah SWT telah menetapkan jalan petujuk dan kebenaran“.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 91

Kajian

ANTARA AGAMA, SAINS, DAN COVID-19

H

ari-hari ini, perhatian umat manusia di seluruh dunia tertuju pada virus Korona yang mewabah di banyak negara. Sejak ditemukannya kasus wabah Korona di Tiongkok pada sekitar bulan November-Desember 2019. Berbagai otoritas kesehatan di seluruh dunia, mulai dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Wabah Amerika Serikat (CDC) hingga Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan soal pentingnya tinggal di rumah selama penyebaran virus Korona masih terjadi. Sejumlah kalangan juga memberikan respons terhadap fenomena munculnya virus Korona ini, mulai dari kalangan pemerintah, ilmuwan dan agamawan. Pemerintah misalnya, telah menetapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk memutus penularan Covid-19 di Indonesia. Upaya ini tidak lain adalah tindakan yang diambil berdasarkan riset dan fakta sains. beberapa kebijakan di antaranya “merumahkan” para pelajar dan mahasiswa untuk belajar di rumah, menunda kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang, serta hal-hal lain yang sifatnya mengundang kerumunan.

Begitu pula langkah yang diambil oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) dengan mengeluarkan fatwa nomor 14 tahun 2020 tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi wabah Covid-19. Kurang lebih

92 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

isi dari fatwa ini adalah instruksi peniadaan kegiatan keagamaan di masjid seperti sholat Jum'at, sholat berjamaah dan kegiatan keagamaan lainnya pada daerah-daerah dengan tingkat penularan Covid-19 yang tak bisa lagi dibendung.

Otoritas keagamaan secara serius telah memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat dengan pandangan-pandangan keagamaannya, walaupun ada saja sebagian pihak yang malah melontarkan narasi keagamaan secara salah kaprah terkait fenomena virus Korona. Misalnya, dengan mengatakan bahwa takdir kematian seseorang itu sudah ditentukan oleh Allah, dan tidak perlu takut kepada Korona karena yang harus ditakuti hanyalah Tuhan saja. Pandangan seperti ini yang menyerah saja kepada “takdir Allah” (Jabariyah) sehingga tidak ada tindakan antisipatif terhadap Covid-19 kiranya dapat membahayakan orang lain. Sebab, sikap tersebut menyebabkan mereka mengabaikan aturan kesehatan, akibatnya berpotensi tertular dan menularkannya kepada orang lain.

Apakah ini fenomena egoisme keagamaan, di mana umat beragama melakukan ibadah tanpa peduli dengan keselamatan manusia lainnya?. Egoisme keagamaan tak lain dan tak bukan dipicu oleh sebuah anggapan yang kemudian pada masa tertentu

Kajian telah mengental menjadi sebuah doktrin dan kemudian memadat menjadi sebuah fanatisme yang terwujud dalam sebuah egoisme yang berbaju agama. Karena itu, kasus virus Korona ini seharusnya menjadi pelajaran untuk tidak dengan gampang menghakimi orang lain, apalagi dengan menggunakan ayat atau hadis yang disampaikan oleh ulama yang dianggap kompeten dalam bidang agama kepada orang awam sebagai sebuah kebenaran yang tak terbantahkan.

Di sisi lain, kemajuan sains dan teknologi ditantang untuk mengatasi dan menemukan obat mujarab penangkal virus Korona sehingga dapat digunakan untuk melakukan pencegahan melalui peningkatan imunitas tubuh. Sebagaimana hasil riset dari berbagai ahli, bahwa virus ini dapat ditularkan melalui droplet (Air Liur) dari sang penderita ataupun benda yang sudah terkontaminasi droplet, sehingga sangat penting menjaga jarak (Social Distancing) dengan penderita (carrier) untuk mengurangi resiko penularan dari virus ini.

Menariknya, carrier dari virus ini belum tentu menimbulkan gejala klinis seperti sesak nafas, batuk, demam, pilek ataupun sakit tenggorokan, sehingga hal ini semakin menyulitkan kita untuk mengurangi potensi penularan dari sang penderita Covid-19.

Menghadapi hal ini, orang-orang yang beragama dituntut untuk menyelaraskan antara keimanan di hatinya dan rasionalitas akalnya dalam menyikapi permasalahan kehidupan. Agama sifatnya transendental sedangkan ilmu pengetahuan bersifat empiris rasional yang dapat diuji kebenarannya.

Ayat-ayat Al-Qur'an bersifat tetap, tetapi tafsirnya mengalami kontekstualisasi sedangkan kebenaran ilmu pengetahuan bersifat relatif. Sebuah teori masih dianggap benar jika belum ada teori baru yang membuktikan teori lama itu salah. Oleh sebab itu, dalam menghadapi Covid-19 umat Islam tidak hanya mengandalkan ritual saja, apalagi terobsesi dengannya. Umat Islam harus bermula dari ritual lalu mempraktikkannya dengan cara-cara baik sesuai dengan anjuran ahlinya.

Renungan mendalam terhadap segala sesuatu dan segala objek merupakan aplikasi term iqra', tak terkecuali mengkaji tentang Coronavirus Disease (Covid-19). Meng-Iqra' Covid-19 adalah bagian dari membaca ayat Allah yang berwujud (ayat Kauniyah) sama halnya dengan membaca manusia, angin, air, api, gunung, laut dan membaca semua isi alam jagad raya ini. Nilai membacanya pun sama dengan membaca wahyu Allah (Ayat Qouliyah) yaitu AlQur'an.

Umumnya virus-virus apapun jenis dan namanya, akan terus berevolusi. Dan dunia tak pernah sepi dari ancaman ini. Virus-virus yang juga makhluk Allah ini ingin hidup. Mereka selalu mencari ruang

tumbuh untuk melestarikan DNA mereka melalui self-replicate dengan sangat cepatnya. Itulah sebabnya, virus-virus ini, meminjam istilah Richard Dawkins dalam bukunya Sel ish-Gen, selalu mengejar buat dirinya untuk terus hidup. Maka hewan-hewan seperti kelelawar, ular, tikus, ayam, dan lain-lain sering menjadi lahan empuk bagi ruang tumbuh virus-virus ini.

Dan menurut saintis Muslim, yang paling cepat tertular oleh Covid-19 ini adalah orang-orang dengan getaran frekuensi rendah yang akan dianggap sebagai "rumah" bagi si virus. Sejalan dengan teori kimia, bahwa virus bergetar pada frekuensi rendah, maka virus akan mencari inang yang sama dengan frekuensinya. Dalam hal ini rasa panik, takut, khawatir, marah, sedih, frustasi menjadikan orangorang pada getaran frekuensi rendah.

Kejiwaan yang rendah hanya akan terjadi pada orang-orang yang lemah dan cacat spiritualnya yaitu jauh dari Allah SWT. Hal senada yang disampaikan Ibnu Sina, bahwa sakit tidak melulu disebakan oleh lemahnya isik tetapi bisa juga disebabkan oleh kondisi kejiwaan yang lemah karena lemahnya spiritual dan jauh dari nilai-nilai ketuhanan.

Konteksnya dengan Covid-19, Ibnu Sina dalam bukunya yang berjudul Qonun Fi Tib mempunyai tiga nasehat saat menghadapi wabah penyakit yang mematikan yaitu; “Jangan panik karena panik adalah setengah dari penyakit”, “Berusaha tenang karena ketenangan adalah separuh dari obat” dan “Bersabar karena kesabaran adalah awal dari kesembuhan”.

Kalau berbicara secara global, akan didapati kenapa Covid-19 ini bisa muncul dan menyebar subur di dunia ini. Alasannya adalah karena sebagian besar masyarakat dunia berada pada perasaan takut, khawatir, marah, frustasi dan kejiwaan yang lemah lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa orangorang yang berhasil sembuh dari Covid-19 adalah mereka yang selalu mengakses rasa yakin, ikhlas, tawakal, istiqomah, damai, tenang, bersyukur dan sifat spiritual lainnya.

Alhasil, nyatanya makhluk Allah yang terkecil (fauqa ba'ū dhah) yaitu virus-virus mikroskopik termasuk Covid-19 dijadikan sebagai bagian dari ayat-ayat-Nya untuk mengingatkan manusia tidak sombong dan angkuh dengan meremehkan sesame ciptaan-Nya, sebagai peringatan untuk terus memerankan sikap adil dan arif sebagai wakil Allah di muka bumi, virus-virus ini mengajarkan banyak hal kepada manusia untuk berserah diri kepada-Nya.

Nuril Iskandar/Ibrahimy

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 93

Health

HIDUP SEHAT DI ERA NEW NORMAL

Memulai hidup sehat di tengah situasi tidak menentu di era new normal ini mungkin terdengar sulit, tetapi bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan. Apalagi saat ini memiliki tubuh sehat menjadi dambaan semua orang. Oleh karena itu, sebelum memulai hidup sehat ada baiknya untuk mengetahui lebih lanjut apa itu hidup sehat dan bagaimana cara untuk memulai kebiasaan tersebut.

Hidup sehat adalah usaha seseorang dalam menjaga stabilitas antara asupan makanan bergizi, olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, namun perlu disertai kegigihan dalam menjalankannya setiap hari.

Menja ga keseha t a n t ub uhmu seja k dini

merupakan langkah pintar untuk berinvestasi di masa tua. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi lebih sehat, tetapi dibutuhkan ketekunan dan kemauan yang tinggi untuk dapat mengubah kebiasaan lamamu menjadi sebuah pola hidup yang lebih baik.

Hal itu haruslah diawali dengan keinginan kuat untuk mengubah kebiasaan buruk, didampingi dengan kemauan dan keistiqomahan untuk sehat, serta diikuti dengan ketekunan terhadap pola hidup yang baru.

Untuk mewujudkan hal tersebut sangat penting bagi kita untuk mengubah pola adaptasi terdahulu pada kondisi hidup sehat yang sekarang . Lalu, adaptasi seperti apa yang dapat dilakukan untuk memulai hidup sehat di era new normal ?

Lakukan riset terlebih dahulu Buatlah jadwal makan dan olahraga yang sesuai dengan tubuhmu, sebelumnya sangat penting bagi kamu untuk melakukan riset terlebih dahulu.

Temukan jenis makanan apa yang sesuai dengan jenis tubuhmu dan fokuskan jadwal makan yang sesuai dengan apa yang tubuhmu butuhkan.

Memperbaiki pola makan tentu bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi bila dilakukan di tengah pandemi seperti ini. Selain melakukan riset pada apa yang tubuhmu butuhkan, lakukan juga riset pada produk makanan yang kamu konsumsi.

94 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Health Rencanakan jadwal makan dan olahraga Dalam memulai hidup yang sehat, kamu harus terbiasa dengan mengonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga. Nah, untuk membiasakan pola hidup sehat , disarankan bagi kamu untuk merencanakan jadwalmu setiap harinya. Membuat jadwal makan dan olahraga dapat membantu kamu memulai gaya hidup sehat.

Rencanakan program makan untuk satu minggu kedepan, lengkap dengan jadwal makan, dan waktu untuk berolahraga. Jika kamu belum terbiasa berolahraga, kamu bisa mulai dengan olahraga ringan seperti lari kecil atau gerakan ringan lainnya.

Dengarkan apa kata tubuhmu Mendengarkan apa yang tubuh kita butuhkan adalah titik penting dalam memulai pola hidup sehat.

Asupan gizi seperti apa yang tubuh kamu butuhkan dan olahraga yang sesuai dengan motorik tubuhmu.

Akan tetapi, kamu juga perlu mendengarkan kata tubuhmu, oleh karena itu manfaatkan waktumu untuk rehat sebentar dari rutinitasmu setiap harinya.

Berikan sedikit waktu untuk dirimu sendiri.

Mematuhi peraturan yang ada Oleh: Ida/Ibrahimy

Tak hanya anjuran di atas yang harus kita terapkan, kita juga harus mematuhi peraturan protokol yang ada. Seperti halnya rutin berjemur di pagi hari agar tubuh kita memperoreh vitamin, menggunakan masker disaat ingin berakti itas di luar rumah, karena masker dapat mencegah dan melindungi udara kotor yang kita hirup yang nantinya dapat menyebabkan kesehatan pernafasan kita terganggu, rutin memakai handsanitizer dan tak kalah pentingnya adalah harus bisa mengatur jarak dengan orang lain. Hal ini berupaya untuk meminimalisir penyebaran virus yang sangat cepat, dan yang terakhir adalah menjaga imunitas tubuh dengan mengkonsumsi vitamin, buah dan sayur setiap harinya.

Dari pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwasanya sehat adalah karuniya atau nikmat Allah yang sangat mahal yang tidak bisa ditukar dengan apapun. Dari itu sangat penting bagi kita yang berada di tengah pandemi yang sudah mulai memasuki era new normal ini untuk selalu menjaga kesehatan tubuh kita dengan mengaplikasikan keterangan yang ada di atas. Dengan demikian upaya kita agar terhindar dari virus ini akan berhasil serta memiliki tubuh tetap sehat bugar dan pastinya anti virus.

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 95

Sastra

Penikmat Senja adalah Aku Sajak Ila Husniah/Ibrahimy

Penikmat senja adalah Aku Yang memerlukan pelukan hangat Ketika petang datang Lalu, mengucapkan Assalamualaikum Pada burung-burung yang berterbangan Pada langit yang memerah Di atas Indonesia memeluk nusantara Sehingga kudapati Senja nan indah Mengiringi datangnya mangrib penuh cinta Untuk jiwa-jiwa yang bertakwa Penikmat senja adalah Aku Yang menginginkan angin kedamaian Kala terbit datang Agar indahnya pagi disambut mesra Oleh kepala-kepala yang berdoa Penikmat senja adalah Aku Yang mengharapkan senyum Dari tanah sawah yang dicangkul Dari kucing yang sedang melahirkan Dari tanah rantau ayah Dari siapa saja yang bernafas Agar salamku terjawab Oleh hangatnya senja Karena Aku menikmatinya.

Malang, Mei 2020

96 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Sang Penjara Sajak Iin.Wa/Ibrahimy

Al-Fatihah…

Sapalah aku lewat baris doa Laiknya bocah Hanyalah Tuhan yang tahu Sebait namamu tersemat dalam pintaku Al-Fatihah..

Panggilah aku di setiap simpuh Umpama budak* Hanyalah Tuhan yang Arif Lafadzmu terpanjat dalam lembar doaku Al-Fatihah…

Temui aku di sela-sela sujudmu Laksana panglima Hanyalah Tuhan yang paham Rajutan rindu kian bergumul dalam simpul senyummu Maka Al-Fatihah; Untukmu, hai penjarah!

Agustus 2018

Sastra

Falsafah Kerinduan

Sajak Izzul Almadad/FISHUM

Denting Masa Sajak Dina/Ibrahimy

Demi Masa Yang dinanti jutaan jiwa Yang kan jawab beribu tanya Mengungkapkan asa Keindahanmu mematikan, bagi jiwa yang terbuai Terbuai dunia yang fana Jangan tertipu hai manusia Ah, ingatkah kala itu?

Eloknya pagi kota Istimewa Seketika mencekam Meredam alunan tawa Jangan terlena Syukuri nikmatmu Buang kegundahanmu Yang menenggelamkanmu Demi masa Yang ku buang sia-sia Berkutat memandang pelangi Yang tak kan buat hidup berwarna Jika kau diam, waktu kan buatmu menua Jika kau bergegas Maka dirimu kan berharga Demi masa Yang seindah surga Namun, terkadang sepilu neraka

Kerinduan..

Jika hadirmu adalah anugerah Maka, datanglah berlabuh Kerinduan..

Jika epistemologimu adalah berkah Maka, izinkan aku untuk mencandu Sekali lagi..

Masih saja terpatri dalam nurani Oh kerinduan..

Jika aksiologimu menuai tunas-tunas Rahmat Maka, jangan salahkan jika rindu ini berkelebat Masih saja, mengusik sunyi Jika ontologimu merupakan premis-premis hadirnya rasa Maka, izinkan aku bertapa berbalut syahadat cinta Sunan Ampel 21

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 97

Sastra

Materialisme Sajak Dinul Islam Zet/Tarbiyah

Sebut saja dajjal atau dengan nama lain iblis terserahlah ? syaitan tentu juga bisa # Saudara-saudara ketahuilah Materialisme alat ampuh tipu muslihatnya bertuju utama memperdaya setiap manusia hanya dengan membalik metode ber-intelektual, manusia menjadi lengah ! mengejar-ngejar surga yang sebenarnya adalah neraka dan berlari-lari dari neraka yang sesungguhnya itu adalah surga.

Kebohongan Sajak Dianul Fikri

...

(Kantor BEM-FT UNIB Sukorejo, 13 malam November 2020)

dengan buku usang kita lantang menantang memungut suara berisik mencekik lalu tiba dingin pada nyala bara kita lalui jalan terjal dengan tinju berkepal-kepal lantas menghantam tanpa belas kasihan kepada raga yang akhirnya tinggal rangka hampa yang mendesak hingga jiwa kita hampiri lalu campakkan sebisa tenaga kita coba bunuh sepi pada setiap sajak dan puisi supaya tidak celaka lagi 2017

98 IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021

Sastra

Rintih, Pandemi Sajak Dee Syaif A.M

Semesta pernah menuai tragedi Akan menjadi kisah pedih Jika suatu saat, kau ceritakan pada cucumu nanti Tak ada pedang apalagi perang Tidak menjelas siapa musuh Pada pagi masih mengutai senyum girang Sebelum petang sudah terbunuh Betapa kiamat di percepat adanya

Tak Pernah Memilih Matahari

Sajak Dee Syaif A.M

Tak pernah memilih matahari Antara bulan Dan bebintang Juni Bila bunga menakar iri Jangkrik menjingkrak Mengukur dengki Tak terjamahlah arti hakiki ; Maha adil yang terus di adili

Ada yang berucap sebagai peringatan Professor berucap gejala alam Hanya pena penyair tetap mengalir Tak pernah mengandai jawaban apa yang terpikir Kapankah pandemi berakhir ?

Tuhan, jika ini manifestasi dosa Ku langitkan larung do'a Menghujam rintih jiwa Lalu, ku bersimpuh Tertunduk layu Merapal angan dan harap baru Semesta, cepatlah lara kau buat berlalu.

Sukorejo, 23-11-20 Sokorejo, 30 11 20

IBRAHIMY Edisi 10 Maret 2021 99

D A L I M YANG KE-6

LEMBAGA PERS MAHASISWA IBRAHIMY

UNIVERSITAS IBRAHIMY

SEGENAP CREW LPMI MENGUCAPKAN

SELAMAT & SUKSES

ATAS DILANTIKNYA

REKTOR UNIVERSITAS IBRAHIMY