KOBARkobari|Al-AsykariAbdurrahman
Template Kosong.indd 1 9/2/2014 11:54:45 PM
PerjuangandiBerjejalanKampus
KOBARKOBARI

2 Berjejalan di Kampus Perjuangan
Jumlah mahasiswa baru melebihi kuota. UII menyatakan siap dan memperkuat persiapan.
Total mahasiswa baru yang mencapai ang ka 6.441 membuat UII harus bekerja keras un tuk mencetak kaum intelektual yang berkuali tas untuk kehidupan bangsa dan negara. Masih banyak sektor yang harus dibenahi sebelum UII benar-benar siap dalam membimbing pe mimpin-pemimpin muda untuk membangun ibu petiwi. Passing Grade yang tidak menentu membuat UII melimpah pendaftar yang putus asa akan Perguruan Tinggi Negeri. Pendanaan operasional UII sangat besar di tahun berkembangnya kampus tua ini. Kampus lebih banyak mementingkan urusan operasion al ketimbang urusan pembelajaran. Banyak yang harus dibangun dan ditata karena semakin banyaknya peminat. Namun apakah salah satu caranya untuk memenuhi dana operasional, kampus ini harus membuka selebar-lebarnya pintu penerimaan mahasiswa baru, kemudian menaikkan biaya masuk dan menurunkan Passing Grade Setiap jurusan untuk memenuhi hasrat cari untung sendiri? UII seharusnya sa dar akan tangung jawab membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dengan cara penerimaan mahasiswa yang selektif dan adil. Kampus Terpadu, KOBARkobari
Template Kosong.indd 2 9/2/2014 11:54:45 PM
Oleh: Norma Indah P. Pesona ta’aruf (PESTA) 2014/2015 yang di laksanakan pada 2-4 September ini akan diikuti oleh 6.441 mahasiswa baru dari berbagai prodi yang ada di UII. Jumlah maba tahun ini menin gkat drastis dari tahun sebelumnya yang hanya 5034. Hangga Fathana selaku direktur humas UII mengungkapkan bahwa tahun ini terdapat 26.884 pendaftar. Jumlah tersebut merupakan terbanyak selama 15 tahun terakhir. 3406 ma hasiswa diantaranya memilih prodi pendidikan kedokteran sebagai pilihan pertama, disusul dengan ilmu hukum di peringkat kedua dengan 3045Menyikapipendaftar.banyaknya maba tahun ini, rek tor beserta Wakil Rektor (WR) I dan II juga telah melakukan koordinasi pada seluruh dekan, kaprodi, divisi akademik dan panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) untuk memastikan bahwa jumlah maba yang mem bludak akan diimbangi oleh kelas-kelas yang memadai, penjadwalan kuliah yang akomoda tif dan diimbangi oleh jumlah dosen. “Jumlah maba yang luar biasa menunjukkan tingkat ke percayaan masyarakat kepada UII meningkat,” ucapArifHangga.Rahman selaku direktur akademik mengungkapkan bahwa sempat ada kendala terkait penerimaan mahasiswa baru. Meleda knya jumlah maba disebabkan oleh kesalahan strategi yang dilakukan oleh pejabat baru. Hal tersebut terjadi karena PMB tahun ini adalah pertama kalinya bagi mereka setelah pergan tian rektor. Arif juga menuturkan pada tang gal 12 Agustus diadakan rapat dengan dekan seluruh fakultas yang menghasilkan penurunan passing grade CBT beberapa program studi (prodi), serta keputusan diajukannya tanggal registrasi akhir calon mahasiswa baru, dari tanggal 20 menjadi tanggal 14 Agustus. Kepu tusan penurunan passing grade tersebut diam bil dengan pertimbangan belum terpenuhinya kuota yang ditargetkan. Salah satu contohnya Ilmu Hukum, dimana dua minggu sebelum ku liah perdana, calon mahasiswa yang melaku kan registrasi akhir baru 200 orang. Jumlah tersebut kurang dari kuota yang ditentukan. Sedangkan untuk pengajuan tanggal registrasi akhir diberitahukan kepada calon mahasiswa yang diterima via SMS . Jumlah calon mahasiswa baru yang dibawah kuota dinilai mengkhawatirkan. Hal tersebut berdampak pada dana operasional dimana dana tersebut untuk keperluan uni versitas seperti pengembangan mahasiswa dan pelayanan mahasiswa. “Anggaran itu sudah disahkan Januari sampai Desember, jadi sudah berjalan dan sebagian sudah direalisasikan. Ka lau penyesuaiannya terlalu banyak kan akan menyulitkan, tapi kalau penyesuaiannya tidak terlalu banyak maka kegiatan-kegiatan yang selama ini diprogramkan ya bisa berjalan,” un gkap Arif. Ia menganalogikan dana operasional dengan anggaran yang ada di Negara. “Ang garan Negara kan memiliki asumsi nilai tukar, inflasi. Mereka sudah memiliki asumsi yang mendasari penyelenggaraan dana itu, kami juga memiliki asumsi,” tukas Arif. Lulusan FE UII ini mengasumsikan biaya mahasiswa yang akan dibayarkan seterusnya. Begitu asumsi tidak terpenuhi, seperti negara yang memiliki APBN perubahan, maka akan ada revisi anggaran. “Kemarin kita juga ada revisi anggaran, kita sesuaikan, itu sebelum ada nilai akhir jumlah mahasiswa. Ketika dulu mahasiswa diasumsi kan berjumlah 5000 katakanlah, dan ternyata cuma 4000 itu kan mempengaruhi anggaran.

3 Oleh karena itu maka dilakukan tindakan agar tidak jauh dari situ. Kurang pun juga tidak ter lalu kurang,” jelas Arif. Berbicara tentang kebijakan penurunan passing grade, itu semua kewenangan dari dekan dan prodi. Kewenangan PMB hanya se batas pada rapat skala berkala dengan dekan prodi. "Panitia PMB menyampaikan data, dekan dan prodi yang memutuskan untuk passing grade atau tidak. “Jadi saya tidak tahu dengan jelas siapa yang minta untuk diturunkan. Grade yang turun hanya CBT karena kalau PSB dari raport. Tidak turun banyak, biasanya bertahap 60 ke 50. Kalau reaksinya begini diturunkan lagi atau dinaikkan lagi, jadi itu situasional. Dan Saya kira kalau mengorbankan kualitas dengan sangat drastis nggak juga,” ucap Arif. Pada tanggal 20 Agustus 2014 ternyata pendaftar yang melakukan registrasi akhir jauh melebihi kuota yang ada sehingga diambilkan kebijakan untuk menaikkan kembali nilai pass ing grade. “Hal ini nantinya menjadi evaluasi agar PMB tahun depan lebih baik” ucap Arif. Abdul Jamil selaku WR III mengungkapkan bahwa kelebihan kuota maba yang sekarang ini tidak sengaja dilebihkan. “Kelebihan itu menu rut saya masih toleran. Cuma ada satu kelema han sistem yang harus dievaluasi bareng,” ujar Jamil. Ia juga mengatakan biasanya calon ma hasiswa yang melakukan registrasi akhir akan menumpuk di H-3 dan itu akan membuat re pot. Hari pertama dilakukannya registrasi akh ir, yaitu pada tanggal 14 Agustus, ada 500 calon maba yang melakukan registrasi. “Bila sampai H-3 yang registrasi akhir, satu hari bisa 1000 orang. Itu tidak mengenakkan mahasiswa baru nya dan juga pihak UII,” ungkap Jamil. Berbicara tentang dampak penurunan passing grade ter hadap kualitas mahasiswa, Jamil mengungkap kan setelah dievaluasi, jumlah maba naik maka passing grade dinaikkan lagi. Mendekati hari H Reportase bersama Fery Firman syah A, Fitri Sarita, Dian Indriyani, dan Fauzi Farid M. kualitas calon mahasiswa baru yang mendaftar semakin baik karena masih ada yang lulus ke tika passing grade dinaikkan. Penurunan pass ing grade dilakukan hampir di setiap fakultas, diantaranya Prodi Ilmu Hukum dan Psikologi. Ketika ditanya terkait prodi apa saja yang melakukan penurunan passing grade, Fitra Ro man Cahaya selaku Organizing Committee (OC) PMB menyatakan hanya sebagai event organizer dalam kepanitiaan, keputusan penu runan passing grade dan catur darma itu be rada pada level fakultas. “Seingat saya ada dua, Psikologi dan Ilmu Hukum, itu seperti yang di katakan pak Jamil, saya tidak hafal karena tidak merekap,” ujar Fitra. Arief Fahmi selaku dekan FPSB mengakui bahwa passing grade memang sempat turun tetapi kemudian dinaikkan lagi. “Jadi tidak di turunkan dan terus dijebol, yang terjadi ialah kita tidak tahu persis apakah mereka akan reg istrasi akhir atau tidak,” tambah Arief. Menyikapi adanya penurunan passing grade yang telah dilakukan, Arief mengungkap kan bahwa sistem PMB selama ini telah dimo nitoring untuk memberikan yang terbaik bagi mahasiswa. “Kita juga sebenarnya ingin proses belajar mengajar ideal, ruangannya ideal, jum lah mahasiswa dalam satu kelas ideal, dosennya ideal dan seterusnya,” kata Arief. Arief juga menambahkan bahwa penu runan passing grade tidak dilakukan secara drastis. “Katakanlah lima poin saja,” tutur Arief. Penurunan PG tersebut hanya untuk melihat di awal karena sempat terjadi pergerakan yang lambat terhadap mahasiswa yang masuk. “Me mang serba merepotkan mahasiswa yang ter lalu banyak itu juga tidak baik, terlalu sedikit itu juga tidak baik karena 78% pembiayaan itu dari mahasiswa. Sehingga memang itu menjadi hari-hari yang menentukan,” ujar Arief. Terkait over kuota, Arief juga membenar kan hal tersebut. Namun, Steering Committee yang terdiri dari dekan dan kaprodi seluruh fakultas, ini akan terus melakukan evaluasi dan pemantauan selama proses PMB. Meskipun mahasiswa baru membludak, Arief memastikan nantinya kuliah berjalan normal, tidak ada ku liah malam dan kuliah Sabtu. “Memang nantinya ada yang pulang sore tetapi itu karena sudah biasa. Insyaallah semuanya aman terkendali,” tukasTerkaitArif. permasalahan kapasitas gedung, Arief mengaku tidak menjadi masalah ketika mahasiswa menggunakan gedung lain. “Kuliah dimana pun tidak apa-apa, toh selama ini ke dokteran juga kuliah di GKU. Selama ruangan yang ada representatif dan memenuhi kualitas untuk kuliah, dimanapun tidak jadi masalah,” tambahnya. Template Kosong.indd 3 9/2/2014 11:54:45 PM
Template Kosong.indd 4 9/2/2014 11:54:45 PM
Oleh: Putri Werdina C.
DPM U melarang seluruh organisasi eksternal tampil di Pesta 2014, kecuali Menwa.
Sosialisasi Regulasi Organisasi
Eksternal Terlambat
Diturunkannya regulasi ini berdasarkan per timbangan DPM U terkait tujuan Pesta 2014.
Universitas Islam Indonesia (DPM UII) telah mengesahkan surat pemberitahuan terbuka bagi pihak eksternal terkait Pesona Ta’aruf (Pesta) 2014. Surat terbuka yang disahkan pada 25 Agustus 2014 tersebut juga berisi pelarangan pihak eksternal UII mendirikan stand, spanduk, stiker, baliho, benner, dan se gala macam media, baik sosial, lisan maupun tulisan lainnya saat Pesta 2014 berlangsung.
“Dengan harapan skema Pesta yang telah kami desain berjalan sesuai dengan rencana, kami berusaha menetralisir Pesta dari pihak ekster nal, bisa organ dan personal, tanpa ada izin dari DPM U,” jelas Muhammad Redho Teguh selaku Ketua DPM SosialisasiU. surat pemberitahuan tersebut baru dikirimkan kepada organisasi eksternal pada 29 Agustus 2014 alias empat hari sebe lum Pesta 2014 dimulai. “Kami meminta ban tuan melalui Ketua LEM U yang diteruskan ke DPM F dan juga tim advokasi,” tutur Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjend) Komisi II DPM U Robiatul Adawiyah. Ia mengaku rentang pe nyebaran surat tersebut mengalami keterlam batan. “Seharusnya sejak tanggal surat disah kan, komisi II DPM U langsung bergerak. Tapi karena banyak yang KKN, maka baru empat hari kemarin kami mulai melakukan penye baran,” ungkapnya pada 1 September 2014. Ia juga mengatakan, rekapan jumlah organisasi eksternal yang akan dikirimi surat pemberita huan belum selesai. Hal ini lantaran pada hari itu pihak DPM U masih menyebarkan surat. “Untuk saya sendiri, ada empat organ ekster nal yang telah saya kirimkan surat, yaitu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan Pergerakan Maha siswa Islam Indonesia (PMII),” jelas Robiatul terkait sasaran organisasi eksternal. Ketua DPM U pun angkat bicara soal ini. “Sebenarnya untuk waktu penyebaran surat pemberitahuan kepada pihak eksternal, dalam hal ini teman-teman organ eksternal, saya rasa sudah proporsional,” tuturnya. Ia juga mengungkapkan, setelah surat disahkan, maka keputusan tersebut sudah secara luas mereka umumkan dan kampanyekan, baik melalui me dia sosial maupun surat. Surat pemberitahuan yang ditetapkan tersebut juga tidak spesifik, melainkan terbuka. “Surat pemberitahuan tersebut dapat menjadi landasan bagi temanteman panitia dan advokasi guna melakukan penertiban pada saat Pesta berlangsung,” im buhnya.Terkait surat pemberitahuan terbuka dan regulasi DPM U ini, beberapa organisasi eksternal memberikan tanggapan berbeda. “Kami menghargai setiap keputusan DPM terkait regulasi pelaksanaan ospek nanti, tapi setidaknya DPM memberikan sosialisasi musy awarah kepada kami agar kami mengetahui apa pertimbangan utamanya,” ungkap Purna Trijaya Anggara Putra, salah satu anggota KAMMI, pada tanggal 30 Agustus 2014. Ia menganggap tahun ini DPM bekerja lamban. “Tahun lalu pihak DPM sudah jauh-jauh hari memberikan undangan sosialisasi kepada kami,” jelasnya. Se mentara itu, tanggal 31 Agustus 2014, KAMMI baru menerima surat pemberitahuan tersebut. Makruf Riyanto selaku Ketua HMI MPO UII juga mengatakan akan menunggu da hulu surat dari DPM karena memang belum mendapat informasi apapun terkait regulasi Pesta 2014. “Walaupun kami sudah menden gar infonya, tetapi kami masih menunggu surat
4 Kampus Terpadu, KOBARkobari Dewan Permusyawaratan Mahasiswa
Dewan Redaksi: Moch. Ari Nasichuddin, Irwan A. Syambudi. Pemimpin Redaksi: Ferry Firmansyah A. Sekretaris Redaksi: Hasinadara P. Redaktur Pelaksana: Raras Indah F., Laras Haqkohati, Yuyun Novia S. Redaktur Foto: Revangga Twin T. Redaktur Artistik: M. Hanif A., Staf Redaksi: Siti N. Qoyimah, Fikrinisa’a Fakhrun H., Adilia Tri H., Dian Indriyani, Norma Indah P., Arieo Prakoso, Fotografi: Nafiul Mualimin, Asyharuddin Wahyu Y., M. Rahmat Akbar W., Danca Prima R., Fitri Sarita, Putri Werdina C. A. Penelitian dan Pustaka: Aghreini Analisa, Alfa Nur S., Desi Rahmawaty., Fauzi Farid M., Al-Aina Radiyah. Rancang Grafis: Rahmat Wahana, Syahril, M. Khoirul Anam, Galuh Ayu P., Ahmad Taupik B., Deby Hermawan.,Putri Bidadari A., Tsania Faza, Abdurahman Al-Asykari Perusahaan: Anisa Kusuma W., Siti Mahdaria, Alan Dwi P., Arga Ramadhana, Riesky Diyanti P., Novita Dwi K., Wean Guspa U., PSDM: Bayu Putra P., Budi Armawan, Maya Indah C. Putri, Fajar Noverdian. Jaringan Kerja: Aldino Friga P. S., Kholid Anwar, Nurcholis Ainul R. T., irojul Khafid, Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa HIMMAH Universitas Islam Indonesia. Alamat Redaksi: Jln. Cik di Tiro No.1 Jogjakarta. Telp (0274) 3055069, 085779559104 (Anisa Kusuma W., Iklan/Perusahaan). Saran dan kritik melalui email: lpmhimmah@uii.ac.id, http:// lpmhimmahuii.org. Kosong.indd
Reportase bersama Dian Indriyani, Abdurahman Al-Asykari, dan Wean Guspa U. resminya. Berkaitan dengan kebijakan ini, jika dibandingkan dengan tahun lalu hanyalah ma salah timing,” jelas Makruf yang tim KOBARko bari temui pada 30 Agustus 2014. Pun pada 1 September 2014, Makruf mengaku belum me nerima surat pemberitahuan tersebut. “Secara fisik suratnya belum saya terima, tetapi dari anggota HMI sudah ada yang mengambil surat tersebut ke DPM,” imbuhnya. Berbeda dengan HMI dan KAMMI, Ket ua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Anugrah Adi Pradana mengatakan telah mendapat surat pemberitahuan dari DPM UII dua hari sebelum Pesta 2014 digelar. “Regulasi tahun ini lebih baik dari tahun kemarin karena berdasarkan peraturan yang tahun lalu, sama sekali tidak boleh. Namun untuk tahun ini bo leh asal di luar tanggal 2 sampai 4 september 2014,”Kalijelasnya.ini,Resimen Mahasiswa (Menwa) diiz inkan untuk tampil di di salah satu agenda Pesta 2014, yaitu Kreatifitas Mahasiswa. “Hal ini sudah lama menjadi harapan kami untuk menjadi ba gian Pesta Sudah berbagai jalan diplomasi kami tempuh tapi belum di ACC dan untuk tahun ini alhamdulillah kami diberi kesempatan untuk menjadi bagian Pesta,” ungkap Rahmad Amri Hasbullah selaku Kepala Provost Menwa. Menwa sebagai bagian internal UII adalah alasannya. “Se lama ini kami memang termasuk organ eksternal, tapi kami tetap menjadi bagian internal UII. Kami masih di bawah naungan UII, cuma hanya berbeda jalur dengan KM UII,” imbuhnya. Khusus hal ini, Redho mempertimbangkan dua hal, yaitu Menwa merupakan stakeholder yang ada di UII, walaupun mereka bukan ang gota KM UII. Kedua, DPM U melihat ada i’tikad baik dari Menwa untuk membantu memper siapkan Pesta. Ia menganggap Menwa bukanlah orang asing bagi UII. “Mereka juga mahasiswamahasiwi UII dan hanya memiliki kepentingan untuk membantu, tidak seperti organ ekster nal yang lain yang salah satu kegiatannya adalah kampanye,”Sementaratambahnya.itu,soal regulasi Pesta 2014 yang juga menjadi dasar dibuatnya surat pem beritahuan ini, Ananda Gusti selaku ketua Tim Advokasi Pesta 2014 menjelaskan bahwa setelah keputusan DPM ditetapkan, regulasi Pesta 2014 baru mereka sahkan pada 27 Agus tus 2014. “Dalam hal ini tim advokasi men galami kendala waktu dalam menyusun regu lasi karena banyak teman DPM U yang sedang melaksanakan KKN, sehingga regulasi masih banyak yang belum fix,” aku Ananda. Namun Redho pun berpendapat lain. “Untuk temanteman DPM, khususnya advokasi yang sedang melakukan KKN, tidak menjadi masalah dalam proses penyusunan regulasi karena ketika me mang ada agenda rapat, mereka selalu datang,” tuturnya. Ia pun menganggap tidak ada masalah soal waktu pengesahan regulasi. “Seyogyanya regulasi ditetapkan sebelum dilaksanakan. Un tuk waktu pelaksanaanya kan sebelum Pesta, jadi tepat saja kami mengesahkan regulasi se belum Pesta,” terang Redho.
Template
5 9/2/2014 11:54:45 PM
5
Selama sebulan ke depan warga ragam kesenian oleh Festival Kesenian Bertempat di pusat kota, tepatmya mengakomodir seluruh warga untuk dari pedagang hingga komunitas-komunitas dihadirkan. Setiap hari FKY selalu dipenuhi jung lokal hingga mancanegara. Dari siang stan-stan sudah dikerumuni FKY. Ada yang sekadar melihat dan juga usai, namun akan lebih ramai di FKY, gung ramai penonton yang menunggu gelar FKY. Berkunjung ke FKY belum berfoto dengan latar lampion di dekat FKY menjadi salah satu kegiatan tahunan selalu ditunggu. FKY digelar, pengunjungnya Ngasem. Jalan yang tidak terlalu besar tar Malioboro dan Pasar Ngasem macet. harus segera menyelesaikan tugas tahunan
Revangga
Werdina C. | KOBARkobari Fitri Sarita | KOBARkobari Narasi
FKY: Dari Yogya untuk Semua
Template
Putri Oleh: Twin T. Kosong.indd
BerpartisipasiRamai
6 9/2/2014 11:54:46 PM


MenujuInovasi
DariSemuaYogya
Putri Werdina C. | KOBARkobari Putri Werdina C. | KOBARkobari Revangga Twin T. Template Kosong.indd 7 9/2/2014 11:54:48 PM
FKY depan warga Yogya akan dijamu be Festival Kesenian Yogyakarta (FKY). kota, tepatmya di Pasar Ngasem FKY warga untuk berpartisipasi. Mulai komunitas-komunitas yang ada di Yogya FKY selalu dipenuhi oleh para pengun mancanegara.sudah dikerumuni oleh pengunjung melihat dan juga membeli. Siang telah ramai di FKY, perlahan kursi dipan yang menunggu pantas seni yang di ke FKY belum lengkap kalau belum lampion di dekat pintu masuk. satu kegiatan tahunan di Yogyakarta. Ia digelar, pengunjungnya memusat di pasar terlalu besar membuat jalanan seki Pasar Ngasem macet. Tampaknya pantia menyelesaikan tugas tahunan ini.



KOBARkobari Putri Werdina C. | KOBARkobariKahar Mudzakkir tidak mampu menampung jumlah maba dan miba tahun ajaran 2014 yang berjumlah 6.441 saat mengikuti kuliah perdana (01/09), akibatnya ban yak mahasiswa harus mengikuti kuliah perdana di sekitaran lapangan FPSB. Template Kosong.indd 8 9/2/2014 11:54:48 PM
Alokasi dana yang dibutuhkan untuk keg iatan ini adalah Rp 67.643.375,00 yang terdiri dari dana SC sebesar Rp 26.349.200,00 serta dana OC sebesar Rp 42.294.175,00. Sesuai dengan Peraturan Dasar Keluarga Mahasiswa (PDKM) dana tersebut berasal dari rektorat dimana per mahasiswa baru menganggarkan Rp 50.000 untuk kegiatan ospek, sebesar 27.8 % di alokasikan untuk ospek universitas, dan 62,8% untuk ospek fakultas.
Oleh: Dian KampusIndriyaniTerpadu,
lain. “Jika mereka lebih ke go green mungkin dikondisikan dengan keadaan alam sekarang dan itu bagus-bagus saja. Langkah yang diambil sudah tepat, sesuai dengan tema umum Pesta 2014 dimana lebih berfungsi sebagai agent of change dan social control. “ ujar Mia.
Sedangkan Lulut Hening Prasetyo yang merupakan ketua Mapala berpendapat bahwa sebenarnya penjabaran tema kali ini sama saja dengan tahun kemarin, tapi lebih mengacu pada intelektual muslim yang progresif.
Pelaksanaan Pesta 2014 dikemas dengan konsep go green. Seberapa penting pengangkatan konsep ini?
8 Pesona Ta’aruf (Pesta) 2014 yang diseleng garakan pada 2-4 September 2014 mengusung tema ‘Membangun Kesadaran Mahasiswa terh adap Peran dan Fungsinya melalui Internalisasi Nilai-Nilai Islam Guna Mewujudkan Intelek tual Muslim yang Progresif’. Pesta kali ini akan dikemas dengan konsep trend lingkungan hijau atau standarisasi go green Muhammad Rifqi Khairul Rozzaq selaku Sekretaris Umum Lembaga Eksekutif Maha siswa Universitas Islam Indonesia (LEM UII) menjelaskan urgensi diangkatnya konsep go green ini ialah karena kesadaran akan isu-isu di bumi ini dan berharap nantinya mahasiswa me miliki jiwa peduli lingkungan. Target tema Pesta kali ini untuk membentuk maba dan miba agar menjadi intelektual muslim yang progresif dalam artian inovatif, kreatif, dan visioner. “Saya rasa itu sangat penting untuk kelanjutan dari keadaan bumi selanjutnya. Untuk insan yang progresif, inovatif dan visioner, go green ini ter masuk kreatif dalam hal-hal yang membuat go green, dan bagaimana membuat maju bumi ini untuk go green,” ungkap Rifqi. Menurut Edi Subagio selaku Ketua LEM UII, tema ini sudah mengacu pada Garis-Garis Besar Haluan Kelarga Mahasiswa (GBHKM) dan konsep lingkungan sendiri juga untuk lebih membangun penghargaan yang didapat UII se bagai kampus hijau. Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Uni versitas Islam Indonesia (DPM UII) juga sepak at untuk meloloskan tema tersebut karena memang senada dengan arah gerak DPM sen diri yang juga peka soal menanamkan nilai-nilai keislaman. Ketua DPM U, Muhammad Redho Teguh berpendapat bahwa tema Pesta 2014 lebih mengarah pada semangat pembaharuan dimana panitia ingin menembakkan target mahasiswa yang masuk UII nantinya menjadi intelektual muslim yang progresif. Redho ber harap, kita bersama panitia yang berjumlah 425 orang ini nantinya dapat menumbuhkan mo tivasi sebagai nilai-nilai keislaman, yang selan jutnya akan menjadi awal perkenalan mereka dalam kemahasiswaan UII di Pesta 2014 nanti. Terkait dengan konsep go green yang di ajukan oleh panitia, Redho tidak mengetahui akan hal itu. “Mengingat mungkin karena kam pus kita kurang hijau atau kurang tertata, saya tidak mempermasalahkan konsep go green tersebut dan Ketua Steering Committee (SC) tidak menyampaikan itu. Tidak salah juga kan jika teman-teman panitia ingin mengkampa nyekan hal itu,” ujar Redho. Sedangkan untuk agenda yang disusun oleh panitia ospek tidak dibicarakan di ranah verifikasi perencanaan kerja karena hal itu lebih terkait pada teknis kepanitiaan sendiri. Budi Santoso selaku Ketua Marching Band mengatakan bahwa konsep go green ini sendiri sudah biasa. “Sebenarnya, apapun konsep yang dibuat tidak dipermasalahkan. Kenapa tidak menonjolkan apa yang ada di UII. Mungkin bisa mengambil tema tentang kreasi mahasiswa karena jika kita sudah mengerucut seperti itu, maka semua LK dan UKM bisa bersatu dalam menampilkan aksinya,” tutur Budi. Raja Mia Febriana, ketua DPM Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya berpendapat
Pesta 2014: Membentuk Sikap Progresif dengan Peduli Lingkungan

Teman-teman mahasiswa/i yang membawa nama baik UII dalam exchange program atau double degree ke luar negeri diberikan ban tuan dana yang layak, karena selama ini keluhan dari teman-teman, bantuan dana sangat minim dan jauh dari standar kelayakan. Tunjuk kan bahwa UII mendukung menuju World Class tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga aksi nyata. (Febrianti NH, Teknik Kimia 2012)
Sudah saatnya UII menggalakkan kampus bersih dan sehat tanpa asap rokok. Lingkungan kampus mulai dari lorong kelas, hall, fakultas, kantin, hingga tempat parkir sebaiknya menjadi ruang tanpa asap rokok dengan sanksi yang jelas dan tegas bagi para pelanggarnya. Bukan lagi hanya tulisan di tembok yang tidak juga dihiraukan. Seharusnya, di kampus ini seluruh warga bisa mendapat hak udara bersih tanpa asap dengan kandungan ri buan racun dalam sekali hirup. Seharusnya, instansi pendidikan ini dijadi kan tempat berlatih untuk peduli kepada kesehatan orang sekitar dan ke bersihan lingkungan.Terimakasih (Ardina Shulhah P, Psikologi 2013)
Reportase Bersama Wean Guspa U., Al-Aini N., Abdurrahman AlAsykari, dan Fitri Sarita. pendataan makanan dari komisi C. Kegiatan ini sebagai salah satu ajang kreativitas juga dimana dalam pembuatan co-card terdapat pembelaja ran tentang manajemen waktu dari pukul 8.00 hingga 15.00 WIB. Di hari kedua dan ketiga, seperti tahun-ta hun sebelumnya akan ada stadium general, talk show kelembagaan, talkshow kemahasiswaan, simulasi aksi, pentas kreatifitas mahasiswa dan forum grup diskusi. Dengan mengundang dua orang tamu istimewa yakni Busyro Muqoddas yang merupakan wakil ketua KPK dan Erwin Muslimin, salah satu anggota DPR RI. Namun terdapat hal yang berbeda di rangkaian ospek ini yaitu adanya parade berjalan 4 Lembaga Khusus (LK) dan 14 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UII selama 50 menit pada awal ospek di tanggal 3 September. Setiap UKM atau LK mengirimkan lima orang perwakilannya dan mulai jalan dari kantor LEM U lalu berhenti di lapangan basket FPSB. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan LK dan UKM yang ada di UII. Ditanyai perihal bulevar yang masih dalam perbaikan, Yudi Purmigo A. S. selaku Ketua OC menjawab, “Disitulah pemandu barisan dijadi kan sebagai pengkondisi menata barisan dan acara supaya berjalan sesuai dengan rundown.” Ketua komisi A, Imam Riyadi lalu menjelas kan bahwa nanti panitia akan mensiasatinya. “Bagi maba atau miba yang mengendarai kend araan bermotor dapat masuk ke UII melalui Jln. Degolan lalu tembus ke FTSP dan parkir di lapangan bola. Sedangkan yang diantar ataupun berjalan kaki melalui jalan 1 arah di bulevar,” ujar SelainImam.itu kendala ada pada keputusan Di rektur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indone sia No. 25/DIKTI/Kep/2014, yang menetapkan waktu kegiatan ospek dimulai dari pukul 7.00 WIB dan berakhir dari sore hari pukul 17.00 WIB. “Sebenarnya yang menjadi kendala adalah di hari ketiga. Sehingga di hari ketiga closing ceremony berakhir jam lima secara le galitas, namun setelah itu kita lanjutkan ishoma (Istirahat, shalat, makan-red) dan malam ina gurasi, bentuk acara penutupan Pesta 2014 UII 2014.” kata Imam.
Dengan diangkatnya tema go green ini, per bedaan mencolok antara Pesta 2014 tahun ini dengan tahun lalu akan terlihat. Saat agenda ospek berlangsung, seluruh wali jama’ah (wal jam) akan diberikan satu tas plastik besar untuk dijadikan tempat sampah dan nanti nya sampah tersebut dapat didaur ulang. Ke giatan ini merupakan salah satu gerakan yang mencerminkan go green. Dari segi dekorasi, nantinya akan ada gapura di pintu masuk dekat bulevar yang terbuat dari bambu sebagai salah satu bentuk go green. Itu tata letak panggung yang awalnya berada di halaman depan FPSB berubah menjadi serong di sudut Fakultas Kedokteran akibat melonjaknya jumlah ma hasiswa baru yang mencapai 6.441 mahasiswa. Hafiezd selaku Ketua Steering Commit tee Pesta 2014 berharap agar maba dan miba nanti masuk dengan identitas baru, dengan se gala hal baru yang baik dan menjadi berguna di UII. “Sampah aja berguna bisa di daur ulang,” lanjutnya.Setelah kuliah perdana (1/09), rangkaian acara ospek mulai berjalan selama tiga hari yang dimulai tanggal 2-4 September 2014.Tang gal 2 September dikhususkan untuk pengena lan jamaah dan pembuatan co-card sekaligus
Template Kosong.indd 9 9/2/2014 11:54:49 PM
9
Rencana jalannya Pesta 2014

10 Template Kosong.indd 10 9/2/2014 11:54:49 PM

Oleh: Ferry Firmansyah A.*) *) Mahasiswa Ilmu Ekonomi angkatan 2012/Pemimpin Redaksi KOBARkobari
Template Kosong.indd 11 9/2/2014 11:54:49 PM
Saya juga menyoroti soal pelayanan yang di dapat mahasiswa. Con toh kasusnya ketika pengumuman nilai. Tak jarang dosen sangat ter lambat ketika mengumpulkan nilai ke bagian akademik, padahal nilai tersebut sangat dibutuhkan mahasiswa unuk menjadi acuan apakah ia memutuskan akan menempuh remidi atau tidak karena nilai dari dosen tersebut menjadi dasar mahasiswa dalam memutuskan remidi. Lantas ketika dosen terlambat apakah itu menjadi hal yang adil bagi mahasiswa? Tidak kalah penting tentang masalah budaya intelektual. Mungkin beberapa kalangan ada yang menganggap bahwa UII diisi oleh kaum ekonomi menengah atas yang itu mencitrakan mahasiswa UII yang kurang perduli dengan kondisi sosialnya. Kenyataan tersebut terjadi karena di UII budaya intelektual yakni membaca, menulis dan diskusi tidak ditunaikan oleh sebagian besar mahasiswa UII. Seharusnya ini menjadi perhatian lebih dari pihak pengelola kampus. Rektorat harus bisa membaca ini. Jika rektorat mengedepankan faktor kualitas, kon disi sedemikian rupa menjadi hal yang sangat ironis tentunya. Persoa lan menumbuhkan budaya intelektual memang tidak hanya menjadi pekerjaan rumah dari pihak kampus saja. Tapi dari mahasiswa sendiri harus sadar diri khususnya mahasiswa yang sudah aktif ikut organisasi.
UII
Berdasarkan data dari Rektorat UII, mahasiswa baru UII tahun 2014 ini mencapai jumlah tertinggi selama 14 tahun terakhir, yakni mencapai angka 6.441 mahasiswa. Di tahun 2014 ini UII mengalami peningkatan yang sangat signifikan, karena pada tahun 2012 jumlah mahasiswa baru hanya mencapai 5.123 mahasiswa sedangkan di tahun 2013 hanya mencapai 5.034 mahasiswa . Dengan tambahan mahasiswa sebanyak itu, apakah UII mampu mengakomodir? Karena selama ini su dah menjadi perbincangan hangat kalau UII masih didera kekurangan fasilitas. Sebenarnya apa prioritas kampus ini, Kualitas atau kuantitas? Selama ini UII mengalami beberapa kendala terkait kuantitas ma hasiswa. Salah satunya kegiatan perkuliahan. Di Fakultas Ekonomi (FE), dalam satu kelas saja bisa mencapai 50 mahasiswa. Di Fakultas Hu kum (FH), kondisinya lebih parah lagi. Dalam satu kelas mahasiswanya bisa mencapai 100 mahasiswa. Kasus berbeda terjadi di fakultas lain seperti yang terjadi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Dikarenakan belum tersedianya gedung kelas yang cukup, Mahasiswa FMIPA dipaksa harus “menumpang” di gedung Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP). Kondisi di atas masih dengan mahasiswa baru dengan jumlah sekitar 5.000 mahasiswa. Lan tas bagaimana kondisi sekarang dengan peningkatan mahasiswa yang mencapai angka 6.000 lebih? Padahal sejauh ini belum ada perubahan yang signifikan khususnya terkait fasilitas antara tahun lalu dengan ta hun yang sekarang. Hal ini tentu akan menganggu keefektifan kuliah dan dosen tidak bisa maksimal dalam mengajar dan memantau, serta berkontribusi banyak kepada mahasiswa. Kelas yang terbatas dan ke cil yang akan membuat suasana belajar sumpek dan tidak bergairah. Dan fokus sewaktu belajar akan terpecah, Implikasi lainnya selain di bidang perkuliahan juga terjadi fasilitas sektor publik. Contohnya parkiran, imbas semakin banyak mahasiswa lahan parkir menjadi se makin sesak karena semua mahasiswa membawa kendaraan pribadi. Rektorat sebagai pihak yang bertanggung jawab tampaknya tidak memperdulikan hal-hal kecil seperti ini. Entah apa yang menjadi per timbangan mereka. Rektorat seolah-olah hanya mencari keuntungan saja tanpa memperdulikan kualitas yang harusnya menjadi hak ma hasiswa. Membludaknya Mahasiswa UII saat ini dikarenakan juga cara pandang pejabat kampus yang melulu hanya berpikir soal kebutuhan (baca: dana operasional). Memang menjadi hal yang wajar kampus swasta juga perlu mempertimbangkan aspek dana operasional yang di pungut dari mahasiswa. Namun, di sisi lain kualitas yang diterima oleh mahasiswa UII harus menjadi pertimbangan juga. UII harus tegas dalam memilih skala prioritas: lebih mementingkan kualitas atau kuantitas. Idealnya UII harusnya lebih memikirkan hal-hal yang sifatnya me macu kualitas mahasiswa seperti pembelajaran yang kurang inovatif. Hal itu terjadi di jurusan saya sendiri yaitu Ilmu Ekonomi. Saya meli hat pembelajaran di jurusan saya terlalu monoton dan kurang inova tif. Dosen kurang memicu mahasiwanya untuk bergerak aktif di kelas. Bahkan tak jarang ada dosen yang hampir satu semester jarang masuk kelas dan ketika masuk hanya memberikan tugas. Tentunya ini men jadi hal yang ironis. Mahasiswa ketika kuliah di sini tentunya tujuannya mencari imu, bukan hanya mencari nilai yang diambil dari tugas. Kon disi demikian rupa memberikan kesan bahwa pendidikan di UII adalah pendidikan yang pragmatis tanpa memperdulikan keaktifan mahasiswa.
Permasalahan-permasalahan di atas hanya sebagian ke cil dari hal yang perlu diperhatikan jika UII berkonsentrasi pada peningkatan kualitas mahasiswa karena ketika UII mengesamp ingkan hal tersebut, mahasiswa hanya menjadi sebuah komo ditas yang diperuntukkan untuk meraup keuntungan belaka.
Sesaknya

Seperti ucapan penulis Prancis, Andre Gide, “Semua yang perlu disampaikan sudah dikatakan. Tapi karena tak ada yang menden garkan, semua harus dikatakan lagi.” Semua ide baru hanyalah campuran atau leburan dengan satu ide lain atau lebih. Bagi Kleon, seniman adalah kolektor. Bukan penim bun. Apa bedanya? Penimbun mengumpulkan apa saja, sedangkan seniman selektif men goleksi. Mereka hanya mengumpulkan yang benar-benar disukai. Dalam buku ini Kleon juga memaparkan, tidak ada karya yang benar-benar orisinal. Semua kreasi berasal dari sesuatu yang pernah ada. Dan kreativitas itu tak pernah lahir begitu saja, butuh proses yang perlu diasah. Mencuri ide adalah awal menumbuhkannya. Disinilah Kleon mangajarkan bagaimana mencuri sep erti seorang seniman. Pencuri yang baik tidak hanya mencuri dari satu idola saja, tetapi lebih banyak referensi. Tidak hanya tahu sepintas, tetapi memahami secara keseluruhan. Dimulai dari meniru, seperti yang di katakan oleh seniman Yohji Yamamoto, “Mu lailah meniru yang kamu suka. Tiru, tiru, tiru, tiru. Suatu saat kamu akan menemukan sendiri dirimu.” Meniru yang dimaksud adalah berlatih, bukan plagiat. Plagiarisme artinya mengklaim karya orang lain. Meniru berarti mengutakatik. Seperti yang dilakukan pemain basket Kobe Bryant yang meniru gerakan para idolan ya di lapangan. Namun Bryant sadar tidak akan bisa menirukan seratus persen karena bentuk tubuhnya yang berbeda dengan para idola tersebut. Di saat itulah Bryant mengadaptasi lalu menciptakan gerakan sendiri. Kekurangan manusia pada umumnya adalah tidak mampu meniru dengan sempurna. Kegagalan kita me niru panutan adalah saatnya menemukan diri sendiri. Seperti itulah manusia berproses. Setelah menemukan ide yang akan kamu curi, simpanlah hasil curian itu. Bawalah buku catatan dan pulpen kemana pun pergi. Dan jadikan catatan itu sebagai arsip temuan yang akan kita jadikan sebagai sumber inspirasi. Ar sip itu akan menjadi tempat benda-benda mati yang akan kita hidupkan kembali menjadi se buah karya. Kita bisa mengubah karya dari ha sil curian tersebut menjadi sesuatu yang khas dari karya kita sendiri. Steal Like An Artist dikemas dengan me narik yang terdapat banyak visual sehingga tidak membosankan. Dalam buku creative thinking ini, Kleon menyuguhkan sudut pan dang yang berbeda dalam menyiasati keterba tasan, mengembangkan kreativitas siapa pun dan dalam bidang apa pun kita berkarya. Buku ini juga banyak mencantumkan pengalaman orang-orang yang sudah sukses,baik di bidang kesenian atau bidang lainnya, serta banyak mengutip kata-kata motivasi. Dibalik desain visual yang menarik dan penyampaiannya yang unik, di dalam buku ini juga terdapat beberapa kekurangan. Karena buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, susunan katanya agak sulit dimengerti. Selain itu, warna kertas yang hanya hitam putih terkesan agak mono ton. Mungkin jika dipadukan dengan beberapa warna akan terlihat lebih menarik. Melalui buku Steal Like An Artist ini, Kleon banyak memberikan inspirasi bagi pembacanya untuk menumbuhkan semangat dan berpikir kreatif, berkarya, serta mencipta.
12 Pencuri Ala Seniman
Oleh: Tsania Faza Judul buku : Steal Like An Artist Penulis : Austin Kleon Penerjemah : Rini Nurul Badariah Penerbit : Noura Books (PT Mizan Publika) Tahun Terbit : Februari 2014 Tebal Halaman : 147 halaman Harga : Rp 44.000,-
Template Kosong.indd 12 9/2/2014 11:54:49 PM

