Buletin KOBARKobari Edisi PESTA/XV/Agustus 2012 - PESTA (Masih) Dihiasi Masalah

Page 1

Edisi Pesta | Tahun ke - 15 | Agustus 2012 e-mail : lpmhimmah@gmail.com, sites : http://lpmhimmahuii.org 1 KOBARKOBARI EDISI PESTA // XV // AGUSTUS 2012

Revangga Twin T. | KOBARkobari

MasalahDihiasi(masih)PESTA

masyarakat perlu membangun kerangka berfikir seorang mahasiswa. Adanya stadium general, manajemen aksi, dan pengenalan kelembagaan diharapkan mampu mewujudkan hal itu. “Kami juga memoles sedikit dengan mengadakan talk show kelembagaan seperti halnya Bukan Empat Mata,” tutur Emil.

Luas Dzatzali Kordinator Komisi A yang menangani masalah konsep Pesta mengaku kaget dengan banyaknya mahasiswa baru yang diterima di UII pada tahun ini. Menurutnya, sebanyak 5400 mahasiswa -baru sudah terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII). Sebelumnya pihak panitia hanya memperkirakan ada sekitar 4000 mahasiswa baru, target ini sama seperti tahun lalu.

Kurangnya persiapan dan kordinasi antar panitia pesta menghadirkan berbagai macam masalah Oleh Irwan A. Syambudi Kamis (30/8), hari pertama Pesona Ta’aruf (PESTA) Universitas Islam Indonesia.

Kampus Terpadu, Kobar Pesona Ta’aruf (Pesta) diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 30-31 Agustus 2012. Dari segi konsep dan pelaksanaanya memang tidak jauh berbeda dengan konsep Pesta tahun lalu. Bedanya, Pesta tahun sebelumnya diadakan pada bulan suci ramadhan. Kegiatan Pesta yang menghabiskan dana 50 juta rupiah ini mengambil tema “Membangun Paradigma Mahasiswa Melalui Internalisasi Nilai-Nilai Keislaman Guna Mewujudkan Insan Berkarakter Ulil Albab.” Emil Anshori selaku ketua Steering Committe (SC) Pesta 2012 yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Pesta, menjelaskan bahwa untuk mewujudkan kepekaan mahasiswa terhadap realita sosial di dalam

Ketua Organizing Committee (OC) Ridwan Kusumawardana juga sependapat dengan hal itu. Ia mengatakan bahwa sebagian kegiatan Pesta akan diadakan didalam gedung Abdul Kahar Mudzakkir. Namun kapasitas gedung maksimal hanya 2500 orang. Seperti dalam kegiatan stadium general. Banyaknya maba-miba hingga membuat meluap ke pelataran gedung, membuat mereka tidak lagi dapat berkonsentrasi dengan apa yang telah disampaikan oleh pembicara. Terkait meluapnya jumlah mahasiswa di di gedung Abdul Kahar Mudzakkir. Ketua Departemen Acara, Muhammad Adnan Fathurahman angkat bicara. Diakuinya bahwa Pesta kali ini memang cukup banyak pesertanya sehingga memang kurang efektif. Untuk evaluasi tahun depan, Adnan mengatakan akan ada antisipasi tentang membludaknya maba-miba hingga ke luar gedung saat kegiatan. Antisipasi itu seperti akan disediakannya televisi atau LCD proyektor serta soundsystem diluar gedung agar kegiatan lebih efektif. Salah seorang Staf Keuangan pengelola gedung Abdul Kahar Mudzakkir. Hendri Saldi yang kami temui di kantornya mengatakan bahwa kordinasi antara panitia dan pengelola memang berjalan dengan baik. Namun terkait dengan kapasitas gedung yang tidak mencukupi, Hendri menjelaskan bahwa itu bukan menjadi tanggung jawab pengelola. “Sebagai pengelola kita hanya menyediakan gedung saja,” ungkap Hendri.

2 KOBARKOBARI EDISI PESTA // XV // AGUSTUS 2012 Dewan Redaksi: T. Ichtiar Khudi A., B. Kindy Arrazy. Pemimpin Redaksi: Irwan A. Syambudi. Sekretaris Redaksi: Alissa Nur Fathia. Redaktur Artistik: . Redaktur Pelaksana: Zaitunah Dian S, Moch. Ari Nasichuddin, Ahmad Satria Budiman. Staf Redaksi: Dyah Ayu Ariestyasiwi, Hasinadara P., Fajar Noverdian, Raras Indah F., Khoirul Anwar. Fotografi: Robithu Hukama, Aldino Friga P.S., Revangga Twin T. Penelitian dan Pustaka: Wening Fikriyati, Nuraini A. L., Fitria Nur Jannah, Aghreini Analisa, Yuyun Septika L. Rancang Grafis: Bayu Putra P., M. Hanif Alwasi. Metri Niken L., Rahmat Wahana. Perusahaan: Maya Indah C. Putri, Erlita Fauziah, Herlina, Nur Karuniati, Anisa Kusuma W., M. Muhasin Riha. PSDM: Lufthy Z., Rama Pratyaksa, Khairul Fahmi, Rahmi Utami Handayani, Bastian Galih I. Jaringan Kerja: Wahyu Septianti, M. Jepry Adisaputro, M. Alfan Pratama, Budi Armawan, Agam Erabhakti W. Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa HIMMAH Universitas Islam Indonesia. Al, alamat Redaksi: Jln. Cik di Tiro No.1 Jogjakarta. Telp (0274) 3055069, 085740541675 (Maya Indah C. Putri, Iklan/Perusahaan). Saran dan kritik melalui email: lpmhimmah@gmail.com, http://lpmhimmahuii.org. Selalu dengan polemik. Pesta yang sudah menjadi kegiatan tahunan, tahunan pula permasalahannya. Persiapan panitia yang terhalang dengan waktu libur lebaran menjadikan persiapan PESTA tahun ini seadanya. Evalusai dari tahun ke tahun seakan hanya menjadi wacana belaka. Mahasiswa baru yang haus akan makna seolah hanya dijejali kegiatan tak berfaedah. Mahasiswa yang kritis, yang idealis hanya akan ada dalam mimpi jika pengenalan dunia kampus dan mahasiswa selalu terkendala masalah yang setiap tahunya selalu hadir.

Kemudian dari keseluruhan panitia yang berjumlah 300 orang 160 diantaranya adalah Departemen Pemandu. Dengan 80 jama’ah yang sudah ditentukan, itu artinya ada sekitar 67-68 maba-miba dalam setiap jama’ahnya. Salah seorang panitia dari Departemen Pemandu yang bernama Chairul Uman mengatakan kendala dalam mengelola jama’ah adalah pengkondisian. “Saya membawa 70 orang maba-miba, dan sulit pengkodisikan mereka ketika di depan panggung maupan kegiatan lainnya,” KataSalahUmam.seorang mahasiswa baru dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Jurusan Farmasi bernama Irwansyah sangat kebinggungan mencari jama’ahnya. Ia mengaku kebingungan dan susah untuk mengenali teman satu jemaahnya yang jumlahnya banyak. “Tadi saya tinggal ke toilet sebentar, tapi setelah saya kembali jama’ah saya sudah tidak ada,” KataDariIrwansyah.Departemen Kesehatan, Ladin salah seorang anggota Departemen Kesehatan juga mengaku tidak mampu berjaga di beberapa titik disertai berpindah-pindah tempat. Titik yang paling sering terdapat maba-miba yang mengalami gangguan kesehatan adalah pada saat pengkondisian awal di depan Ulil Albab. Banyak mahasiswa mengalami ganguan kesehatan baik yang muntahmuntah, pusing maupun pingsan. “Iya, itu tadi sesak nafas. Mungkin kecapekan,” Kata Ladin usai ia menandu salah seorang miba yang pingsan. Selain itu, Saima mahasiswa baru Jurusan Farmasi yang keluar dari barisan juga terlihat pucat, namun tidak mendapatkan penanganan yang intensif karena sibuknya panitia Departemen Kesehatan. Saima yang berasal dari Banjarmasin ini mengaku tidak terbiasa dengan dinginya udara di kampus UII. “Saya alergi dengan udara dingin, ditambah sakit radang pita suara saya suka kambuh,” ungkap Saima yang juga sedang sibuk menggosokkan minyak kayu putih di Ditemuitanganya.disela-sela kesibukannya. ketua Departemen Kesehatan Gunandi Cahyo Prabowo mengatakan, kurangnya koordinasi diantara panitia Departemen Kesehatan memang sempat membuat penanganan kesehatan maba-miba kurang maksimal. Departemen Kesehatan sendiri terdiri dari 22 orang panitia yang harus dibagi menjadi tiga pos dan beberapa titik kegiatan. “Kita sudah menyediakan pos di beberapa titik, namun karena petugas harus memberikan obat-obatan ke pos lain yang tidak menyediakan obatobatan jadinya ada pos yang kosong,” tambahMahasiswaGunandi.baru Fakultas Psikologi Sosial Budaya (FPSB) Jurusan Komunikasi bernama Fatchur Rozy berpendapat. Kegiatan Pesta kurang berkesan, karena hanya berbaris dan berjalan ditempat tempat yang sama. “Pokoknya biasa banget lah,” ungkap Fatchur. Pembatalan Sepihak Di atas panggung Pesta pun tak luput “Kami menerima hak jawab jika ada pihak-pihak tertentu yang keberatan dengan pemberitaan Kobarkobari”

3KOBARKOBARI EDISI PESTA // XV // AGUSTUS 2012 dari salah. Kegagalan komunitas Stand Up Comedy UII adalah salah satunya. Sebelumnya panitia bermaksud untuk mengenalkan komunitas Stand Up UII dan juga untuk menambah semarak Pesta. Panitia mengakui kegagalan ini dikarenakan oleh kemoloran jadwal. “Untuk mengkoordinasikan maba-miba saja sulit, mau dibentak pun mereka juga masih lelet,” tutur Adnan ketua Departemen Acara. Menurut Adnan, alasan lain adalah bahwa mereka bukan bagian dari Keluarga Mahasiswa (KM) UII. Sehingga panitia lebih mendahulukan penampilan yang berasal dari KM UII. “Ya kita sama-sama tahulah ini acaranya KM UII. Jadi saya juga tidak berani Reportase bersama : Moch. Ari Nasichudin untuk mengabaikan pementas yang sudah terdaftar sebagai anggota KM,” ujar Adnan saat ditemui di belakang panggung.Dihubunggi via ponsel pribadinya. Irfan Prabowo salah seorang anggota komunitas Stand Up Comedy UII, mengungkapkan kekecewaanya. Irfan menuturkan, bahwa persiapan selama 2 minggu dirasakan sia-sia. “Beberapa dari kami sudah merelakan menunda untuk mudik dan ada juga yang mengambil cuti dari pekerjaanya,” ungkap Irfan. Kemudian untuk masalah keanggotaan sebagai KM UII Irfan menjelaskan, bahwa dari pertama diundang tidak ada pembicaraan terkait KM UII. Karena pada dasarnya Stand up Comedy ini berbasis komunitas.Selainitu kekecewaan juga datang dari salah seorang miba. Arina Idha Lutfiana mahasiswa baru Fakultas Teknologi Industri (FTI) Jurusan Teknik Kimia mengaku kecewa dengan batal tampilnya komunitas Stand Up Comedy UII. “Stand Up Comedy itu lebih menghibur dari pada harus melihat lembaga-lembaga yang sedang promosi,” kata Arina.q

4 KOBARKOBARI EDISI PESTA // XV // AGUSTUS 2012

Himbauan harga yang wajar untuk atribut Pesta sudah bergulir, pada eksekusinya variasi harga atribut beredar bebas. Oleh: Raras Indah Fitriana Kamis (30/8) sepanjang boulevard Universitas Islam Indonesia dipenuhi oleh pedagang atribut pesta. Walau mendapat larang dari pihak kampus untuk tidak berjualan di sepanjang boulevard Revangga Twin T. | KOBARkobari Kampus Terpadu, Kobar Keberadaan stan atribut dalam hajatan sebesar Pesona Ta’aruf Universitas Islam Indonesia (Pesta UII) adalah bukanlah hal baru. Tidak sedikit maba-miba yang memanfaatkan keberadaan stan atribut untuk meringankan segala kebutuhannya. Harga yang ditawarkan oleh stan atribut yang berdiri di boulevard UII pun bervariasi. Namun diantaranya menjual dengan harga yang beda tipis, dengan ketentuan isi yang sama. Ketentuan itu sesuai dengan permintaan panitia Pesta. Tidak hanya atribut, barang bawaan lainnya yang dibutuhkan berupa beras, bee jelly, pensil dan buku. Terkait harga penjualan atribut oleh stan-stan yang berdiri di sepanjang boulevard. Bachnas yang juga sebagai Wakil Rektor III menjelaskan, bahwa sebelum Pesta bergulir ia pernah memberikan himbauan kepada kelembagaan mahasiswa. Himbauan yang disampaikannya, lebih menitikberatkan tidak hanya pada penertiban stan. Namun juga mengantisipasi eksploitasi penjualan atribut dengan harga tinggi. “Kalau orang mau mencari nafkah, silahkanlah, tetapi jangan sampai memanfaatkan kondisi ini terhadap mahasiswa baru,” tutur Bachnas. Bachnas juga menambahkan, bahwa mahasiswa baru tidak tahu dengan kondisi dan situasi (kampus-red), sehingga jangan sampai harga yang diberikan menjadi dilipatgandakan dari harga

Harga Atribut Pesta Mahalkah?

Aprilia Afiliah Putri adalah salah satu mahasiswi baru Jurusan Psikologi yang membeli atribut Pesta. Alasan mengapa mahasiswi baru asal Cirebon ini membeli atribut adalah faktor kerepotan. Mahasiswi baru asal Kediri bernama Aprilia Sulistyaningrum. Lebih memilih membeli atribut. Alasan mahasiswi Jurusan Teknik Kimia ini disebabkan karena tidak adanya waktu untuk membuat atribut. “Bingung gitu lo. Caranya terlalu ribet, harus ngukur. Waktunya juga nguras tenaga,” keluhnya. Ditanya mengenai harga, ia menjawab harga yang dipatok oleh pedagang atribut untuk ukuran mahasiswa bisa dikatakan mahal. Lain halnya dengan Wisnu Prabowo. Mahasiswa baru Jurusan Akutansi ini lebih memilih untuk membuat sendiri. “Pengen usaha sendiri, sih. Bahannya cuma dari kertas, kardus, sama tali rafia,” tutur mahasiswa asal Magelang ini.q

Ditemui di stan lainnya, Rio Andryawan, mengungkapkan bahwa motivasi dirinya menjual atribut adalah untuk tambahan dana acara Malam Keakraban (Makrab) yang diselenggarakan mahasiswa jurusan. Harga yang dipatok pun atas hasil musyawarah bersama. “Kalau untuk Pesta dan Pekta, dijual 200 ribu rupiah, sedangkan untuk Pesta sendiri dijual 90 ribu rupiah,” ujar mahasiswa

5KOBARKOBARI EDISI PESTA // XV // AGUSTUS 2012

Reportase bersama: Moch. Ari Nasichudin sebenarnya. Jika harga yang dijajakan naik sedikit dari harga sebenarnya, ia bisa memaklumi karena memang merupakan hal yang logis bagi para pedagang. Menyoal himbauan dari Wakil Rektor III kepada lembaga mahasiswa dibenarkan oleh M. Shadily Rumalutur selaku ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (LEM UII). Mahasiswa Ilmu Hukum Islam angkatan 2009 ini mengatakan, bahwa melalui kelembagaan mahasiswa Bachnas telah mengingatkan sebelumnya, agar tidak ada penjualan atribut dengan harga yang tinggi. “Pesan Pak Bachnas adalah tidak ada bilang penjualan itu tidak boleh, ‘tidak’. Jangan sampai ada eksploitasi aja,“ tandas Shadily.

Himbauan tersebut ditindaklanjuti serius oleh Shadily dengan menegur mahasiswa jurusan agar tidak memberi harga atribut dengan nominal yang tinggi. Demi meminimalisir Mahasiswa BaruMahasiswi Baru (Maba-Miba) membeli atribut di stan. Shadily berinisiatif dengan memberikan masukan pada mahasiswa baru untuk membuat atribut sendiri. Ini dilakukan pada saat di sela-sela kuliah perdana. Menurutnya, membuat atribut sendiri lebih untung daripada membeli. Hal tersebut selaras dengan apa yang dikatakan oleh Emil Anshori selaku ketua Steering Committe (SC) Pesta 2012. Untuk menanggulangi adanya perdagangan atribut, sebelumnya ia ingin membuat regulasinya, tetapi kendala yang dihadapi adalah waktu. “Masih banyak yang harus kita pikirkan lagi, yang lebih penting dari itu. Jika kemarin persiapannya sebelum lebaran, Insya Allah kita bisa membuat regulasi itu,“ ujar Emil. Untuk meminimalisir para mahasiswa baru yang lebih memilih membeli atribut, Emil telah menghimbau kepada mereka (mahasiswa baru-red) dengan cara menunjukkan bahwa cocard yang dibuat tidaklah mahal. Salah satu penjual atribut, Fitri W. L., menjabarkan patokan harga yang ditawarkan kepada maba-miba. Untuk dua hari pelaksanaan Pesta ia dan temanteman seprofesinya sebagai penjual stan menawarkan harga sebesar 60 ribu rupiah. “Untungnya dua kali lipat lah,” ungkap Fitri. Ia juga menuturkan bahwa sebelumnya telah ada peringatan dari pihak atas (rektorat- LEM-red) untuk tidak melambungkan harga atribut terlalu tinggi. Lagi, penjual atribut dari kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi bernama Radinansyah. Ia Mematok harga sebesar 60 ribu rupiah sampai 100 ribu rupiah. Dengan spesifikasi harga 60 ribu rupiah untuk paket satu hari, sedangkan harga 100 ribu rupiah untuk paket dua hari. Itu pun bisa dinego. Ditanya mengenai mahal tidaknya harga yang dipasang, ia mengatakan, “Menurut saya ya karena ini event sekali setahun, nggak terlalu tinggi lah ya. apalagi ini bikinnya begadang,” ungkapnya.

Jurusan Arsitektur angkatan 2011 ini. Tidak hanya mahasiswa saja yang membuka stan atribut. Masyarakat sekitar pun turut meramaikannya.

Sunarti adalah salah satu warga yang terlibat membuka stan atribut. Motivasinya berjualan di dalam kampus UII adalah untuk sekadar mencari rezeki. Harga yang ditawarkan pun cukup fleksibel. Ditanya apakah ada pihak kampus yang menegurnya, ia mengaku tidak ada, bahkan dari pertama kali ia melakoni jual musimannya di kampus UII.

6 KOBARKOBARI EDISI PESTA // XV // AGUSTUS 2012 T. Ichtiar Khudi A. | KOBARkobari Robithu Hukama | KOBARkobari Mencari Nama dalam Jamaah Simbolik Pembukaan BedaSamaWaktunyaPestanya

7KOBARKOBARI EDISI PESTA // XV // AGUSTUS 2012 Warna hitam putih menghiasi Universitas Islam Indonesia pada acara Pesona Ta’aruf. (Pesta) pada tanggal 30 agustus 2012, tak ketinggalan cocard dan peci sudah menjadi ciri khas acara `Mulanyaitu.Mahasiswa Baru-Mahasiswi Baru (Maba-Miba) harus mencari nama mereka di daftar jama’ah yang tertempel di tembok kantor Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas (LEM U). Selain itu, mereka juga dihadapkan cuaca terik matahari. Hal itu membuat mereka sakit dan jatuh Berniatpingsan.untuk menimba ilmu mahasiswa, Maba-Miba tahun ajaran 2012-2013 harus menghadapi Pesta sebagai gerbang awal mengenyam bangku kuliah. Perjalanan Pesta tak lantas berjalan lancar walau setiap tahunnya acara yang sama digelar. Masih banyaknya keteledoran dari pihak panitia dalam pelaksaan Pesta. Revangga Twin T. | KOBARkobari Revangga Twin T. | KOBARkobari Khoirul Anwar | KOBARkobariSepenggal Perhatian Tak dapat Berpartisipasi Himne UII Oleh: Revangga Twin T.

8 KOBARKOBARI EDISI PESTA // XV // AGUSTUS 2012 oleh : Metri Niken L. visit our site.... lpmhimmah.org “ Hasil yang baik datang dari sebuah proses yang baik”

KOBARkobari|T.TwinRevangga

9KOBARKOBARI EDISI PESTA // XV // AGUSTUS 2012

Menanti Kebangkitan Aktivis Kampus

“Aktivis itu bukan hanya aktif wadahnya saja, tetapi aktif pikirannya juga. Afala ta’qilun afala tatafakkarun, dia berpikir, dia merenung.” Oleh: Hasinadara P. Demikianlah sepenggal kalimat yang diucapkan Erwin Moeslimin Singajuru ketika Stadium General PESTA 2012 (30/8). Dengan tema “Optimalisasi Peran dan Fungsi Mahasiswa sebagai Harapan Bangsa dengan Internalisasi Nilai Kemahasiswaan dan Sejarah Kampus”, diharapkan dapat memberi pemahaman kepada mahasiswa baru mengenai ke-UIIan dan kemahasiswaan, serta peran dan fungsi mahasiswa bagi kemajuan bangsa. Sebagai seorang mantan aktivis kampus, Erwin mengawali kuliah umum tersebut dengan menceritakan pengalamannya berkecimpung di organisasi internal dan eksternal kampus dengan harapan mahasiswa baru angkatan 2012/2013 ini mampu menjadi aktivis. “Aktivis itu mahasiswa yang peduli terhadap persoalan kebangsaan, kenegaraan, kemiskinan, ketidakadilan juga peduli terhadap persoalan dunia. Kenapa di dunia ini

Reportase bersama: Metri Niken Larasati Kamis (30/8) Stadium general pesona ta'aruf Universitas Islam Indonesia bersama H.R Erwin Moeslimin Singajuru. masih tidak ada keadilan. ” papar Erwin Erwin menambahkan, ketika mahasiswa menjadi aktivis maka secara tidak langsung ia telah menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar melalui amanahamanah yang ia jalankan. “Selain itu menjadi aktivis akan memunculkan banyak kreativitas yang memunculkan inovasi sehingga terlaksanalah amanah untuk kemaslahatan”, sambungnya. Erwin mencontohkan peran mahasiswa dalam sejarah Indonesia. Para aktivis di masa lalu telah mampu meruntuhkan pemerintahan Orde Lama dengan Soekarno sebagai presidennya karena dirasa kurang demokratis. Begitu juga dengan zaman Orde Baru, presiden Soeharto yang otoriter mampu dilengserkan oleh aksi demo yang dilakukan mahasiswa. Sayangnya saat stadium general berlangsung, tidak semua mahasiswa baru dapat menyimak materi yang disampaikan pembicara dengan nyaman. Hal ini karena kapasitas gedung Kahar Muzakir yang melewati batas sehingga banyak jamaah yang terpaksa menempati luar gedung. Salah satu mahasiswa baru yang merasakan ketidaknyamanan tersebut adalah Alfi Ikhmaul Ulfa. Mahasiswa dari Jamaah Ahmad Dedet ini mengaku tidak dapat mendengar apa yang dibicarakan saat Stadium General dan saat di luar gedung ia mengikuti semacam permainan yang disajikan oleh Wali Jamaah. Salah satu wali jamaah, Fathushalih Ensy dari Fakultas Hukum menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi di luar rencana. Panitia tidak menyangka jumlah mahasiswa baru meningkat hingga hingga 5400 orang. Akhirnya para Wali Jamaah diberi instruksi untuk menempatkan mahasiswa dan mahasiswi baru di sekitar area Kahar Muzakir.q

10KOBARKOBARI EDISI PESTA // XV // AGUSTUS 2012

Judul Buku : Notes From Qatar Penulis : Muhammad Assad Penerbit :PT.ElexMediaKomputindo Cetakan : VI, Juli 2011 Tebal : xlv + 312 Halaman Ahmad Satria Budiman Ada beberapa persamaan yang dimiliki buku “Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh” karya Raditya Dika dan buku “Notes From Qatar” (NFQ) karya Muhammad Assad. Pertama, kedua buku tersebut samasama berangkat dari tulisan di blog. Kedua, usia penulisnya tergolong muda. Dika adalah pemuda kelahiran tahun 1984, sementara Assad kelahiran 1987. Ketiga, bahasa penulisan mereka ringan, tidak menggurui, dan mudah dicerna isinya. Keempat, kedua buku sama-sama digemari pembacanya dengan mengalami cetak ulang dalam waktu relatif singkat. Namun demikian, terdapat perbedaan gaya penulisan pada kedua buku tersebut. Jika Dika menggunakan nama binatang dan unsur humoris sebagai ciri khas, Assad menggunakan pendekatan Al-Qur’an dan Hadits. Assad mengajak pembacanya untuk berpikir, bahwa Islam tidak sebatas di masjid atau di sekolah, tetapi sebagai petunjuk lengkap yang mengatur aspek kehidupan manusia. Buku NFQ karya Assad bercerita tentang pengalaman pribadi dan catatancatatan penulis selama menempuh studi S2, Master of Islamic Finance di Qatar Faculty of Islamic Studies (QFIS), Doha. QFIS merupakan anak organisasi Qatar Foundation yang diketuai langsung oleh istri Emir Qatar. Kisah dimulai dari kiat penulis dalam berburu beasiswa dengan mengandalkan 3P, yaitu positive (berpikir positif), persistence (pantang menyerah), dan pray (berdoa kepada Yang Maha Kuasa). Setelah melalui sejumlah opsi, penulis diterima di QFIS dengan memperoleh full scholarship dari Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa AlThani. Uniknya, penulis sempat menolak sebuah perguruan tinggi di Singapore yang jelas-jelas menerimanya. Tiket penerbangan Jakarta-Singapore pun sudah dikirimkan oleh perguruan tinggi itu! Kisah berlanjut ke pengalaman yang membuat jiwa siapa yang beriman menjadi tergetar. Sebuah pengalaman berharga akibat dahsyatnya sedekah. Penulis menonton pertandingan sepak bola antara Brazil dan Inggris dari kursi VVIP di Khalifa Stadium sebagai ganjaran 10 kali lipat lebih dari sedekahnya. Subhaanallah. Pada kisah-kisah berikutnya, penulis kembali membuktikan bahwa janji Allah dalam kitab-Nya benar-benar nyata ketika ia mendapat kursi business class dalam penerbangan Qatar-Indonesia

Buah Tangan untuk Indonesia (PP). Nominalnya merupakan ganjaran 100 kali lipat dari nilai sedekahnya! “Inilah yang saya sebut benar-benar bersedekah, yaitu di saat kita berat untuk mengeluarkan uangnya,” tulis Assad. Kedua kisah di atas hanyalah sedikit bagian dari 28 tulisan. Masih ada tulisantulisan lain yang mampu membangkitkan semangat juang, khususnya bagi generasi muda. Ada tulisan tentang entrepreneur, memelihara anjing, tato, nikah muda, hukum karma, menghormati pembantu, judi, rokok, tiga kata sederhana namun berarti besar, menjadi generasi pembelajar, memaknai sukses, dan lain sebagainya. Semua dilengkapi ayat-ayat Al-Qur’an dan potongan-potongan Hadits sebagai penegas betapa universalnya Islam. Buku NFQ adalah buku bergenre motivasi yang membawa energi positif. Sejumlah testimoni tokoh negeri dan para artis ikut memberi apresiasi, di antaranya dari Jusuf Kalla, Sandiaga Uno, Ary Ginanjar Agustian, Alyssa Soebandono, dan juga Raditya Dika. Bahkan istri Emir Qatar, Sheikha Moza bint Nasser Al-Missned selaku First Lady of Qatar sekaligus Ketua Qatar Foundation berkenan menuliskan pengantarnya. Hanya saja, konten buku ini memiliki porsi yang kurang seimbang. Porsi yang dimaksud adalah porsi catatan yang lebih banyak dibandingkan porsi pengalaman. Selain mahasiswa S2 di QFIS, Assad dikenal pula sebagai Kontributor tvone untuk wilayah Timur Tengah. Namun tidak satu pun tulisan yang menyinggung pengalaman Assad selama menjadi jurnalis. Padahal, ini bisa menjadi wawasan tersendiri bagi pembaca. Misalnya, bagaimana mengatur waktu antara studi dan profesi, atau kisah-kisah seputar kehidupan masyarakat Timur Tengah yang masuk dalam kegiatan peliputan. Akan tetapi, buku ini sangat direkomendasikan bagi setiap orang yang ingin maju, khususnya kaum muda. Sebab apabila mengetahui kondisi Indonesia saat ini, tampak jelas bahwa Ibu Pertiwi butuh sosok “Assad-Assad” lain. Sosok penerus, pengganti, dan pembaharu, yang akan membawa Indonesia menuju hari esok. “There is no growth in comfort zone and there is no comfort in growth zone, we must leave comfort zone to grow”.q

11KOBARKOBARI EDISI PESTA // XV // AGUSTUS 2012

12KOBARKOBARI EDISI PESTA // XV // AGUSTUS 2012

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.