bahwa aksi kali ini mengangkat tema masalah pendidikan. Konsolidasi aksi untuk agenda A dilaksanakan di lapangan basket UII pukul 07.00 WIB. Yoeke Indra Agung, ketua DPRD Provinsi DIY, didampingi beberapa ketua fraksi, menerima langsung Aksi yang dipusatkan di kantor DPRD. Di hadapan 180 demonstran aksi, Yoeke memberi tanggapan atas tuntutan para peserta aksi yang berisi wajib belajar 12 tahun, pemerataan fasilitas pendidikan, peningkatan kualitas guru, pendidikan gratis hingga jenjang SMA, serta memperbaiki sistem pendidikan Indonesia. “Program wajib belajar 12 tahun telah dibicarakan dengan Gubernur Provinsi DIY dan telah masuk dalam program kerja DPRD di tahun 2011. Untuk peningkatan kualitas pendidikan juga telah dilakukan seperti peningkatan kualitas guru serta perbaikan fasilitas pendidikan,” ucap Yoeke. Khusus program pendidikan gratis hingga jenjang SMA, di Yogyakarta DPRD sedang membahasnya dan diharapkan nantinya bisa terealisasi, tambah Yoeke.
Aksi Sosial dan Demonstrasi
“Kami para anggota Dewan sangat senang atas kedatangan teman-teman mahasiswa UII, saya berharap temanteman mahasiswa selalu memberi masukan untuk memperbaiki kinerja kami,” kata Yoeke yang ditemui seusai menerima pesertaDitambahkanaksi.
P.K.WijayaJatiPutraKOBARkobari
KOBARKOBARI EDISI 144// XIII // AGUSTUS 2010 Edisi 44 | Tahun Ke-3 | Agustus 200 e-mail : himmah_media@mailcity.com, sites : http://lpmhimmahuii.org
olehnya, aksi demonstrasi seperti ini sangat bagus untuk mengontrol kinerja pemerintahan, tapi dengan catatan dilakukan dengan cara yang benar, bukannya anarkis seperti yang terjadi di beberapa wilayah. Kegiatan aksi memang tiap tahun dilaksanakan, momennya pun terjadi pada masa perkenalan para mahasiswa baru. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan membentuk karakter mahasiswa yang memiliki jiwa kritis. “Kami mengambil momen ta’aruf untuk melaksanakan kegiatan aksi dan mencoba menggali pemikiran mahasiswa baru, bagaimana Seolah menjadi tradisi, simulasi aksi tetap diadakan pada Pesta 2010.
Pesta 2010 Oleh Muhammad Hasbi Arifuddin Malioboro, Kobar. Hari kedua Pesona Ta’aruf, 8 Agustus 2010 diisi dengan kegiatan simulasi aksi. Panca Tri Ramadhani, koordinator departemen acara menjelaskan, Simulasi aksi tahun ini terdiri dari tiga agenda. Agenda A, melakukan aksi di sekitar wilayah Malioboro, agenda B melakukan aksi di kampus yaitu di depan Masjid Ulil Albab, gedung D3 Ekonomi, gedung fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Rektorat, serta agenda C yang diisi dengan melakukan Bakti Sosial di Desa Kimpulan, Lodadi, danPancaLanjaran.menambahkan
Mewarnai


Namun sering kita lupa, bahwa perlawanan yang dimaksud Pram bermakna lebih luas. Pram memaknainya tak hanya sekadar turun ke jalan, dan berteriak. Dalam roman Tetralogi Buru, ia menggambarkannya dengan cara lain. Pram menceritakan seorang tokoh yang menempuh jalan jurnalistik. Seseorang yang menempuh gerakan media, bukan gerakan massa.
KOBARKOBARI EDISI 144 // XIII // AGUSTUS 20102 Dewan Redaksi: M. Jepry Adisaputro, Wening Fikriyati . Pemimpin Redaksi: Anugerah I. R. Paputungan Sekretaris Redaksi: Lufthy Z. Redaktur Foto: Setiyaji Widiarto. Staf Redaksi: Arya Nugroho, Bayu Hernawan. Fotografi: Ahmad Ikhwan Fauzi, T. Ichtiar Khudi A. Penelitian dan Pengembangan: Rahmi Utami Handayani, Rina Sari Utami. Rancang Grafis: Indira Prydarsini, M. Robby S, Arie Fatwaturrahman. Perusahaan: Ricky Riadi Iskandar, Siti Maemunah, RR. Flaury Calista. PSDM: Rama Pratyaksa, A. Pambudi W., Arrofin Damaswara, M. Bachtiar R., Adib Nur S, Yunanda. Jaringan Kerja: Dwi Kartika Sari, Wahyu Septianti. Magang : Fikri G. , Nur Haris A., Nuraini A. L., Putri D. A., Fajar N. S., Diana W. N., Zaitunah Dian S., Fitri A., Bethriq A., M. Syarif H., Deden A. W., M. Hasbi A., Adisty A. A., Gesta D. B., Perdana K. W. J. P., M Naufal F., Khairul F., Yusuf W., Ahmad Muflihin, Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa HIMMAH Universitas Islam Indonesia Alamat Redaksi: Jln. Cik di Tiro No.1 Jogjakarta. Telp (0274) 3055069, 085643830277 (Mona, Iklan/Perusahaan), saran dan kritik melalui email: pers_himmah@lycos.com, himmah_media@mailcity.com, http://www.lpmhimmahuii.org,
Samarinda ini menuturkan bahwa ia akan ikut terlibat demonstrasi jika mera-sa masalah yang ada itu perlu untuk disuarakan.Pendapat lain disampaikan oleh Suryadita, mahasiswa baru Teknik Mesin ini merasa bahwa kegiatan simulasi aksi demonstrasi hanya seperti jalan-jalan biasa. “Tak ada yang menggubris orasi kita, sehingga tidak ada hasil yang bisa diperoleh.” Meskipun demikian, ia berkomentar bahwa demonstrasi itu masih sangat penting, “Makin maju bangsa ini, makin banyak saja masalah yang muncul, oleh karenanya dibutuhkan aksi demonstrasi untuk memperingatkan pemerintah”.MahfudAsyari, Ketua Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM) UII, menjelaskan bahwa jika mahasiswa mampu memaknai apa yang disampaikan oleh Sri Bintang Pamungkas pada stadium general kemarin (6/8), seorang mahasiswa harus mempunyai nilai intelektual serta memiliki semangat kritis dalam dunia kemahasiswaan.“Walaupun seorang rektor, jika ia melakukan kesalahan, mahasiswa harus berani mengkritiknya, Hal itu bisa dilakukan dengan aksi ataupun bicara langsung kepada rektor tersebut,” ulas Mahfud.Menurut mahasiswa jurusan Manajemen 2005 ini, walaupun banyak yang kurang setuju dengan aksi demonstrasi, suatu saat tindakan ini akan dibutuhkan sebagai jalan terakhir, seperti saat reformasi 1998. Menurutnya, simulasi aksi demonstrasi ini berguna untuk membangkitkan semangat teman-teman mahasiswa baru dan menggali jiwa kritis mereka.Untuk Bakti Sosial (Baksos), kali ini masih sama seperti tahun kemarin. Dian Pramoedya Ananta Toer bilang, “Didiklah rakyat dengan organisasi, dan didiklah penguasa dengan perlawanan.” Pram menekank an dua hal penting, organisasi dan perlawanan. Dua hal yang masih relevan hingga sekarang. Organisasi disini bermakna meng galang kekuatan, menyatukan gerakan serta menentukan sikap. Sedangkan perlawanan berarti bertindak terhadap ketidakadilan.
Namun perlu diingat, dari dua bentuk perlawanan di atas, yaitu gerakan massa dan gerakan media, ada satu hal pent ing yang mendasarinya. Yaitu berpikir kritis. Tanpa berpikir kritis, mustahil adanya kesadaran akan penindasan, ser ta kemauan menggalang kekuatan. Sudah selayaknya seorang mahasiswa dididik dengan tujuan menumbuhkan pola pikir serta sikap yang kritis. Tak hanya turun ke jalan, berteriak, tanpa tahu esensi perlawanan yang dimaksud Pram.
“Pemusatan kegiatan di Malioboro dimaksudkan agar masyarakat yang ada di sana tahu tentang problematika pendidikan bangsa ini,” ujarnya. Nantinya follow up dari kegiatan aksi ini akan dilaksanakan di kampus dengan model Focussed Group Discussion (FGD). Jama’ah yang ada akan dibagi menjadi beberapa kelompok, dan di dalamnya mereka akan berdiskusi. Sehingga panitia mengharapkan bukan hanya mahasiswa yang ikut aksi yang memahami isu tersebut, melainkan semua mahasiswa yang hadir dalam diskusi. Firman, mahasiswa baru fakul-tas Hukum, menuturkan bahwa keikutsertaannya pada kegiatan aksi ini merupakan pilihannya sendiri. “Saya senang bisa ikut karena kayaknya sangat pas dengan jurusan hukum,” ucap mahasiswa baru asal JakartaUntukini.kegiatan aksi demonstrasi yang dipusatkan di kampus terpadu UII, setiap jama’ah melakukan orasi di empat titik yang telah ditentukan panitia. Dari pantauan KOBARkobari, jama’ah pertama kali melakukan orasi di depan Masjid Ulil Albab, kemudian ke gedung D3 Ekonomi, dilanjutkan ke depan Gedung MIPA, dan berakhir di depan Rektorat. “Setiap jama’ah diberi waktu 7 menit untuk berorasi di setiap tempat yang ada,” jelas Tomy Adji Sagara, staf departemen acara.Banyak mahasiswa baru yang mengaku senang mengikuti kegiatan simulasi ini. Nuraini Ika Zuliari misalnya, ia menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat menarik. “ Karena baru aku rasain sekarang bagaimana aksi demonstrasi, banyak hal baru yang saya peroleh seperti bisa berpartisipasi dalam demonstrasi serta bisa bersosialisasi dengan orang lain,” ujar mahasiswa baru dari program studi Psikologi ini. Putra, mahasiswa baru jurusan Akuntansi, mengungkapkan hal yang senada dengan Nuraini. “Pada aksi demonstrasi ini saya bisa belajar berorasi sehingga mendapat pengalaman tentang orasi di depan banyak orang dan mampu mengekspresikan diri tehadap suatu permasalahan”.Ditanya tentang ketertarikannya dengan demonstrasi, mahasiswa asal
Pick up point: Pos Satpam tiap Fakultas di UII, Kopma Universitas, Kopma FE, Perpustakaan Pusat UII, Perpustakaan tiap Fakultas di UII. mereka mampu merespon isu-isu yang terjadi di masyarakat,” jelas koordinator aksi sekaligus Steerinng Committee (SC) Komisi A, Rifqi Yaqob. Tema pendidikan dipilih karena saat ini isu yang banyak dibahas seputar pendidikan. Selain itu, Rifqi merasa mahasiswa yang baru saja meninggalkan bangku sekolah dan berlanjut di jenjang universitas, cukup tahu tentang masalah pendidikan.Rifqimenambahkan, kegiatan aksi di wilayah Malioboro bukan hanya sebatas jalan biasa, melainkan untuk mengenalkan isu kepada masyarakat.
Aksi atau demonstrasi pun demikian. Ia merupakan wujud dari pengorganisasian massa, serta bentuk perlawanan terha dap ketidakadilan.




mengirimkan
jalan Cik Di Tiro no. (utara gramedia), atau melalui e-mail
pers_himmah@lycos.com/himmah_media@mailcity.com.
Kampus Terpadu, Kobar. Tradisi Pesta (Pesona Ta’aruf) Universitas Islam Indonesia (UII) yang menyediakan stan untuk Lembaga Khusus (LK) dan unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) masih berjalan. Enam sampai tujuh jamaah mengunjungi setiap stan selama tujuh menit. Gandhi Muchlisin ketua Steering Committee (SC), mengatakan minimnya durasi yang disediakan karena terbatasnyaHermawanwaktu.Setianto ketua Marching Band (MB) mengatakan, secara konsep kunjungan stand pada saat pesta ini lebih baik dari kemarin. Tapi aplikasinya tidak sesuai. “Tetap saja nggak efektif,” tuturnya. Firman Hidayat, ketua Koperasi Mahasiswa (Kopma) turut angkat bicara. Ia menyayangkan terbatasnya waktu yang disediakan panitia. Hanya beberapa jamaah yang datang di awal saja yang bisa masuk ke delam stan. Sama seperti tahun kemarin, kali ini hanya LK dan UKM Univesitas dibawah Keluarga Mahasiswa (KM) yang mengisi stand. Panitia tidak melibatkan kegiatan mahasiswa non KM, seperti Resimen Mahasiswa (Menwa), Laboratorium Mahasiswa (Labma), Korp Dakwah Universitas Islam Indonesia (Kodisia), dan Paduan Suara Mahasiswa (PSM). Gandhi memberikan alasan “Pesta adalah acara KM, jadi pesertanya pun harus dari KM sendiri, mereka kan tidak dibawah KM, jadi nggak boleh. ”. Menggapi hal ini, Nur Wakhid komandan Menwa, merasa seharusnya semua kegiatan mahasiswa mempunyai hak sama dalam acara ini tanpa dibedakan. Masih menurut Wakhid, Tak ikutnya Menwa di Pesta memengaruhi rekrutmen. Ia merasa kesempatan lembaganya untuk dikenal mahasiswa baru menjadi terbatas. Berbeda dengan Wakhid, Nico Ferari ketua umum Kodisia merasa tak masalah jika Kodisia tidak ikut mendirikan stan. Kodisia sendiri sebenarnya sudah melakukan lobi kepada Dewan permusyawaratan Mahasiswa (DPM) dan Lembaga eksekutif Mahasiswa (LEM), namun hasilnya nihil. “Kami masih bisa promosi lewat jalur lain” kata Nico. Mahfud Asyari, ketua DPM mengatakan bahwa DPM sendiri hanya memiliki tanggung jawab di lingkup KM, sehingga mereka tak melibatkan lembaga di luar itu. Panitia pun memfokuskan Pesta untuk anggota KM saja. Terkait masalah ini kekecewaan. ingin tulisan berupa opini, surat pembaca, mempublikasikan suatu kegiatan sebgainya langsung ke sekretariat LPM HIMMAH. :
KOBARKOBARI EDISI 144 // XIII // AGUSTUS 2010 3
Oleh Bayu Kobar-kobariHernawanPick Up Point: Kopma UII Kopma FTSP Kopma FE Kopma FH Perpustakaan Pusat Perpustakaan FPSB Perpustakaan Kedokteran Perpustakaan FTSP Perpustakaan FTI Perpustakaan FMIPA Perpustakaan FIAI Perpustakaan FE Perpustakaan FH Kantin FPSB Kantin FTSP Kantin FTI Kantin FE Kantin FH Pastikan Kobar-kobari di tangan MonaFlohubungi:anda!083869443808085643830277 Bagi kawan-kawan yang
Stan Pesta Menuai Protes Efektivitas kunjungan stan dan tidak ikutnya lembaga non KM menuai
Muhammad Adrunnafis mahasiswa baru dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) memiliki argumen. Ia merasa tidak adil jika panitia tak melibatkan beberapa lembaga mendirikan stan. Nafis juga mengeluhkan waktu kunjungan yang disediakan panitia sangatAnangsingkat.Miftahul Huda dari Fakultas Teknologi Industri mempunyai pandangan yang seragam. Ia berpendapat seharusnya seluruh lembaga ambil bagian dalam mendirikan stan. Ia juga mengeluhkan tentang minimnya waktu “Kesannya diburu waktu. Jamaah yang di awal puas melihat stan, tapi yang terakhir nggak,” tambahnya. Nada yang sama diutarakan Agustina Eka dari fakultas Ekonomi. Menurut Agustina, waktu yang disediakan tak efektif. Ia berpendapat panitia seharusnya mengijinkan seluruh lembaga ikut memiliki stan. “Biar mahasiswa baru tahu kegiatan apa saja yang ada di UII,” tuturnya.q
Reportase bersama Anugerah I.R. Papu tungan
Kartikasari selaku SC Komisi A menjelaskan bahwa tahun ini persiapannya lebih matang, “Kami sudah mengkonsepkan acara ini sejak tiga bulan yang lalu, sehingga pada saat acara baksos semua yang telah direncanakan dapat tercapai.” Tujuan dari kegiatan ini untuk melatih kepedulian kita terhadap masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di tiga desa yang berbeda yakni Dusun Kimpulan,, Lodadi, dan Lanjaran. Barang-barang yang disumbangkan berupa mie instan dan beras. Penyerahannya dilakukan secara simbolik yang diberikan oleh perwakilan mahasiswa baru kepada kepala dukuh desa yang bersangkutan. Umi Farikhah, mahasiswa baru yang ikut dalam kegiatan ini menuturkan kesenangannya bisa terlibat dalam kegiatan ini. “Saya senang bisa membantu masyarakat sekitar dan bersilaturahmi dengan mereka”, ujar mahasiswa farmasi ini. Selain itu, ia juga sebenarnya berniat untuk ikut baksos, makanya ia lebih memilih terlibat dalam baksos daripada berdemonstrasi. Ika, begitu ia disapa, menjelaskan bahwa demonstrasi masih diperbolehkan asalkan tertib dan teratur, serta tidak bertindak anarkis.q
di KOBARkobari dapat mengirimkan
baik lembaga, organisasi dan

KOBARKOBARI EDISI 144 // XIII // AGUSTUS 20104 M. Naufal F. | KOBARkobari T. Ichtiar Khudi A. | KOBARkobari T. Ichtiar Khudi A. | KOBARkobari Melengkapi Identitas Peregangan Serempak




KOBARKOBARI EDISI 144 // XIII // AGUSTUS 2010 PESTA itu berlanjut Bertemu lagi kawan baru Yang baru ku kenal hari lalu Suasana baru Hidup baru Status AkuSelangkahDetakpunTakMahasiswa....baruhanyapiluharubirusenangbertalulagi,...mahasiswabaru -T. Ichtiar Khudi A.M. Naufal F. | KOBARkobari Ahmad Ikhwan Fauzi | KOBARkobariAhmad Ikhwan Fauzi | KOBARkobari SarapanTak Dapat Melanjutkan Pesta Berteduh dengan Koran





KOBARKOBARI EDISI 144 // XIII // AGUSTUS 2010 Kampus Terpadu, Kobar. Pukul 18.05 WIB, Hall FPSB yang ter letak di belakang panggung Pesta nam pak ramai. Sejumlah mahasiswa duduk melingkar, berunding dengan raut wajah serius. Mereka perwakilan Marching Band UII (MB UII), Sakarepe, Komunitas Musik Informatika (Kosmik), Unisi Band, Rukun Rencang, panitia Pesta, Lembaga Ekse kutif Mahasiswa Universitas (LEM U) dan Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Uni versitas (DPM U). Ini berawal dari konsep panitia Pesona Ta’aruf (Pesta) yang berencana mengge lar Gebyar Pesta sebagai penutup Pesta. Marching Band, Sakarepe, Kosmik, Unisi Band, Rukun Rencang, dan Teater Terpi dana direncanakan tampil dalam Gebyar Pesta.Namun rencana tinggal rencana, pani tia tidak menyelenggarakan Gebyar Pesta sampai selesai. Hanya Rukun Rencang dan Teater Terpidana yang sempat tampil. Kekecewaan para pengisi acara tak ter bendung lagi. Terjadilah perundingan di Hall FPSB itu. Perundingan ini bertujuan membahas solusi bagi Gebyar Pesta yang tak Rukunselesai.Rencang mendapat kesempa tan untuk tampil pertama dalam Gebyar Pesta. Namun, di akhir penampilan Rukun Rencang, adzan Magrib berkumandang. DPM U menjadi pihak pertama yang me mutuskan menyudahi acara. “Kita UII, su dah adzan kok malah mendahulukan aca ra musik. Walaupun acara musiknya juga shalawatan. Tapi begitu ada adzan, mau nggak mau acara dihentikan,” ucap Rizka Mahendra Aswan selaku Komisi I DPM U. Panitia dan LEM U melaksanakan keputusan DPM U. Ia menambahkan, molornya acara menjadi konsekuensi panitia dalam Pesta ini, DPM U hanya menjalankan fungsi advokasi.PancaTri Ramadhani, koordinator De partemen Acara menjelaskan, Departe men Acara menghentikan Gebyar Pesta atas koordinasi dari Steering Committee (SC). ”Hanya menjalankan arahan SC. Dari acara sendiri, saya tidak berani men gambil keputusan.“ Sementara itu, Gan dhi Muchlisin selaku ketua SC menolak memberikan konfirmasi karena sedang sakitPancakepala.menambahkan, ada beberapa hal yang menjadi penyebab tidak semua pengisi acara dapat tampil di Gebyar Pesta. Kurangnya koordinasi antar pa nitia membuat jadwal jadi berantakan. Beberapa acara tak bisa sesuai jadwal. Misalnya acara up grading di auditorium Kahar Muzakir. Hanya untuk mengkon disikan maba-miba memasuki auditorium membutuhkan waktu lebih dari 35 menit.
“Kalo kita bicara konsep, konsep memang berbeda dengan di lapangan,“ katanya. Perundingan di Hall FPSB menghasil kan sebuah kesepakatan bersama. Eko Nurisman, ketua LEM U mengatakan, akan mengadakan inagurasi untuk meng ganti acara Gebyar Pesta. Acara itu akan menjadi wadah supaya MB UII dan semua UKM yang bergelut di bidang musik bisa tampil.Iniberarti tidak hanya Sakarepe, Kos mik, Unisi Band dan Rukun Rencang yang naik panggung, tetapi semua UKM musik baik tingkat universitas maupun fakultas akan ikut tampil. Kemungkinan inaugurasi diselenggarakan pada November. Panita memerlukan tiga bulan untuk persiapan acara tersebut. Luapan Kekecewaan Menanggapi masalah ini Hermawan Se tianto, ketua MB UII, mengaku tidak bisa menganggap peristiwa ini sebagai hal yang wajar. Menurutnya, permasalahan waktu yang molor sudah ada sejak Pesta-Pesta terdahulu, dan pada Pesta 2010 tetap ti dak ada perbaikan. “Ini menjadi catatan penting. Nanti nya pihak-pihak yang terkait harus melak sanakan evaluasi besar-besaran pada event ini. Jangan sampai lah yang seperti ini terjadi lagi tahun depan,” tuturnya. Anto menjelaskan, kesepakatan den gan panitia untuk mengisi Gebyar Pesta belum lama dilakukan. Ini mengakibatkan waktu latihan jadi terbatas. Mepetnya per siapan membuat MB UII harus menambah tenaga ekstra. Apalagi MB UII berkolab orasi dengan Unisi Band.“Kolaborasi sama band kan harus bisa match, itu yang agak susah. Bahkan MB UII ketemuan dengan Unisi Band baru tadi malam saat Gladi Re sik,” kata Anto. Meski tak jadi tampil, MB tidak me minta kompensasi yang berlebihan kepada panitia. Anto hanya meminta perwakilan panitia untuk menemui para player MB UII dan menjelaskan alasan pembatalan tersebut. Panitia sudah memenuhi per mintaan MB UII, perwakilan mereka telah menjelaskan permasalahannya dan me minta maaf kepada para player MB UII. Kekecewaan juga diungkapkan oleh pihak Unisi Band. “Konsep acara kurang matang, tidak sesuai dengan keadaan lapangan,” kata Choki Gibrani, manajer panggung Unisi Band. Menurutnya itu menjadi penyebab penyelenggaraan Pesta tidak maksimal, dan berimbas pada tidak tuntasnya Gebyar Pesta. Mahasiswa FIAI itu juga mengatakan bahwa para player Unisi Band sempat kecewa karena tak jadiSandratampil.Sastra, perwakilan dari Sa karepe merasa pihaknya tidak dimanu siakan oleh panitia. Kekecewaannya me luap setelah panitia mengingkari janji. Pada pertemuan pertama Sakarepe den gan Komisi A, panitia berjanji tidak akan memotong acara Gebyar Pesta. Perte muan kedua dengan panitia pada Senin pukul 15.30 WIB membuat Sakarepe ter paksa membatalkan latihan mereka yang seharusnya diselenggarakan pukul 15.00 WIB.Tapi janji hanya tinggal kata, panitia menghentikan acara Gebyar Pesta sebe lum semua pengisi acara tampil. Padahal Sakarepe mengharapkan Gebyar Pesta dapat menunjang regenerasi mereka. “Ini kan berkaitan dengan regenerasi kami,” kata KesempatanSandra.untuk tampil pada Ge byar Pesta sangat berarti bagi Kosmik. Berawal dari impian tampil di depan ri buan mahasiswa baru ketika Pesta, Sri Yudanto dan kawan-kawannya mendiri kan Kosmik dua tahun silam. Jika pani tia tidak menghentikan Gebyar Pesta, impian mereka bisa terwujud pada Pesta 2010“Jujurini. saja, cita-cita kami memban gun Kosmik adalah untuk bisa tampil di Pesta, dihadapan lebih dari 3000 maha siswa baru,” kata Yuda. Sepertinya im pian itu belum bisa menjadi kenyataan. “Mau bagaimana lagi, ini tahun terakhir kami di kosmik,” katanya. Eko Apriyanto, manajer Rukun Ren cang, menyatakan berterima kasih karena diberi kesempatan untuk tampil. Mes ki sempat tampil bukan berarti Rukun Rencang tidak merasa kecewa. Ia menyayangkan beberapa hal di antaranya pani tia tidak tepat waktu ketika konsolidasi pertama Gladi Bersih dan check sound Rukun Rencang pun mengangkut peralatan musik mereka sendiri padahal mulanya panitia berjanji akan mengangkut alat-alat terebut. “Yang paling disayangkan, panitia konsepnya nggak jelas. Teknisnya juga.” Kelak, apakah peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi panitia Pesta selanjutnya?q Reportase bersama Anugerah I.R. Pa putungan, Bayu Hernawan, Lufthy Zakariya dan Wening Fikriyati
“Kami itu nggak dimanusiakan,” ujar Candra Sastra, perwakilan dari Sakarepe. Ia tak bisa membendung kekecewaannya pada panitia Pesta
Kemelut di Penghujung Pesta
Oleh Dwi Kartika Sari

KOBARkobari|F.NaufalM.
Rudi, mahasiswa baru Teknik sipil 2010, mengaku jasa pembuatan atribut sangat membantu. Mereka tak perlu re pot-repot mencari bahan dan membuat nya. Ketika disinggung masalah harga ia menegaskan bahwa tidak merasa terbe bani. Irfan Kurniawan mahasiswa baru Teknik industri 2010 punya pendapat se rupa, Ia merasa atribut yang diperolehnya sesuai dengan biaya yang dikeluarkan. Lain halnya dengan Rendy, maha siswa baru jurusan Teknik Sipil. Rendi sebenarnya ingin membuat atribut send iri, namun karena waktu yang terbatas, ia akhirnya membeli. Bocornya informasi ditengarai menjadi penyebab banyaknya penjual atribut. Padahal DPM-U sudah mengantisipasi dengan melakukan verifi kasi satu hari menjelang Pesta, ujar Gandi. Secara terpisah Gandi menjelaskan esensi persyaratan atribut bagi maha siswa baru. Atribut dibuat sebagai sim bol yang mewakili nilai-nilai keIslaman dan ke-UII-an. Lambang seperti kubah melambangkan Islam, motif batik men cirikan batik sebagai budaya Indonesia serta mengajak mahasiswa untuk men cintai budaya Indonesia. Pihaknya juga menghimbau mahasiswa baru untuk tidak memesan atribut. “Kalau mereka (ma hasiswa baru) bikin sendiri mereka akan menikmati prosesnya,” tukas Gandhi.q
Panitia pesta mensyaratkan atribut guna melatih
Meraup Rupiah Lewat Atribut
kreativitas mahasiswa baru. Benarkah?
yang banyak mereka kewalahan. “Kita gak berani terima order banyak, karena jum lah tenaganya terbatas jadi secukupnya saja,” tukas Oni tersenyum. Ini sangat berbeda dengan stan artsi yang berani menerima 119 atribut. Harga yang dipatok masing-masing stand berbeda, berkisar antara 60 ribu hingga 80 ribu rupiah. Per bedaan ini didasarkan tujuan pembukaan stan tersebut. Stan include ikut berjua lan untuk mengisi waktu mereka setelah semester pendek. “Buat ngisi waktu aja setelah SP (semester pendek) daripada gak ada kerjaan di kost,” terang Oni. Lain lagi dengan Artsi, stan ini ber maksud menambah pundi-pundi kas acara malam keakraban. Hal ini berimbas pada jumlah anggota yang membuat atribut. Acara Malam Keakraban (Makrab) ju rusan Farmasi merupakan hajatan dari masing-masing fakultas, sehingga tenaga yang ada pun banyak. “Tergantung angka tan berapa yang ngadain acara makrab, yang bantu-bantu bisa satu angkatan,” ujar Devita mahasisiwi jurusan Farmasi. Ketika disinggung mengenai informasi tentang syarat atribut kedua-duanya mengungkapkan informasi tersebut mer eka dapatkan dari teman-teman. “Sudah menjadi rahasia umum” tukas Oni. Hal serupa juga disampaikan oleh Devita, “kita juga taunya dari teman-teman.”
Oleh Fajar Nursulistyo
kamis (5/8). Seorang mahasiswi sedang menjaga salah satu stand atribut ospek di boulevard uii. Pe sona ta’aruf (Pesta) sering dimanfaatkan oleh be berapa orang guna mencari keuntungan.
KOBARKOBARI EDISI 144 // XIII // AGUSTUS 2010
Kampus Terpadu, Kobar Meski lewat tengah malam, sua sana di sekitar UII masih ramai. Hilir mudik mahasiswa baru turut mera maikan kampus terpadu. Pesta (Pe sona ta’ruf) diadakan dari tanggal 5 Agustus 2010 sampai 6 Agustus 2010. Para penjual membuka stan atribut, bagi mereka yang ingin memesannya. Tak hanya mahasiswa, warga pun ikut berjualan. Lokasinya sepanjang bulevar UII dari portal paling depan hingga ka wasan sekitar masjid Ulil Albab. Menu rut Oni, mahasiswa Teknik Informatika 2008, para penjual dapat memilih tem pat sesuka hati. “Yang penting belum dibooking orang” ujarnya. Riz salah satu warga yang ikut berjualan membenar kannya, menurutnya sejak dulu tak ada aturan mengenai penjualan atribut. Pihak panitia pun membebaskannya. Menurut Gandhi Muchlisin selaku ketua steering commite, pihaknya telah menerima pesan singkat ataupun su rat yang isinya berkaitan dengan ma salah perijinan pendirian stan. Panitia hanya mendata stan-stan yang ada. An daikata ada yang tidak izin pihaknya hanya memberikan sanksi moral saja. Stan Include contohnya, hanya me nerima tujuh hingga sepuluh atribut. An daikan menerima pesanan dalam jumlah


KOBARKOBARI EDISI 144 // XIII // AGUSTUS 2010 FORMULIR PENDAFTARAN ANGGOTA BARU LPM HIMMAH UII Nama : ___________________________________________________________[L] [P] TTL : ________________________________________________________________. Fakultas/Jurusan : ________________________________________________________________. NIM : ________________________________________________________________. Alamat Asal : _______________________________________________________________ . Alamat di Jogja : _________________________________________________________________________________________________________________________________. No. Telp/HP : _________________________________________________( yang bisa dihubungi) Facebook : ________________________________________________________________. Pengalaman Organisasi : ________________________________________________________________. Motivasi masuk HIMMAH : _________________________________________________________________________________________________________________________________. Motto Hidup : _________________________________________________________________________________________________________________________________. Minat Bidang : Redaksi Fotografi Rancang Grafis PSDM Litbang Jaringan Kerja Perusahaan Kelengkapan formulir *) : a. Pas foto (2 b.b.FotokopiKTMbuah)FotokopiKTMc.Karyajurnalistik : ………………………………… Lingkari yang sudah lengkap*) Dikembalikan tanggal : .......................................... Pendaftar Penerima ( ) ( ) Jabatan : ______________ NB Formulir: dikumpulkan paling lambat 30 September 2010 di Stan LPM HIMMAH di PESTA, Stan Rekruitmen LPM HIMMAH di Fakultas, atau bisa juga di kantor LPM HIMMAH UII d.a. Kantor Pusat UII Jln. CikDiTiroNo1Jogjakarta(24jam),telp.0274 3055069.Cik Di Tiro No 1 Jogjakarta (24 jam), telp. 0274 CP : 085643432348 - Rama, 085643361211 - Wening Lampirkan karya jurnalistik anda, berupa artikel, foto, ilustrasi ( pilih salah satu ). Pas3x4foto


