Buletin KOBARKobari Edisi 137/XII/Agustus 2009 - Pintar pun Bergulir

Page 1

mobil pick up yang diparkir di depan kantor Menwa berbunyi. Beberapa Pintar pun Bergulir Hari pertama pelaksanaan PINTAR terganjal beberapa kendala. Bahkan sempat terdengar dua kali suara ledakan. Apa yang terjadi pada hari pertama pelaksanaan ajang orientasi mahasiswa baru ini? Oleh Dwi Kartika Sari Peresmian pesona indahnya taa’ruf (pintar) UII 2009ditandai dengan pelepasan balon oleh rektor UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M. Ec. T. Ichtiar Khudi A. | KOBARkobari

Edisi 136 | Tahun Ke-12| Agustus 2009Edisi 137 | Tahun Ke-12 | Agustus 2009 e-mail : himmah_media@mailcity.com, sites : http://himmah.co.cc KOBARKOBARI EDISI 137 // XII // AGUSTUS 2009 1

yang sangat keras dari

Kampus Terpadu, Kobar Ajang orientasi mahasiswa baru pada tahun sebelumnya bernama Pesona Ta’aruf (Pesta). Sekarang berganti nama menjadi Pesona Indahnya Ta’aruf (Pintar), dan menawarkan konsep yang berbeda. Tidak ada lagi bentakan dari Satuan Penertib Lapangan (SPL) yang kerap terdengar pada pagi hari ketika Pesta. Kebijakan menghapuskan SPL mulai dicanangkan pada pelaksanaan Pintar 2009. Dedi Yansyah, ketua Organizing Committee (OC) Pintar 2009 mengemukakan ada beberapa hal yang mendasari perubahan dari Pesta ke Pintar. “Diantaranya dari panitia menghapuskan konsep adanya SPL, tanpa adanya bentakan. Jadi terjalin ta’aruf yang benar-benar ta’aruf,” kata Dedi. Selain itu, diubahnya konsep pintar juga berkaitan dengan lebih dititikberatkannya pemberian Life Management Training (LMT) kepada mahasiswa baru. Dedi menambahkan panitia OC hanya memiliki waktu tiga minggu untuk melakukan persiapan. Rentang waktu itu dirasa sangat kurang. Waktu persiapan yang hanya tiga minggu ini terjadi sebagai efek dari perpanjangan periode jabatan LEM U yang terlambat “pengetokan palunya”. Bahkan, untuk pembukaan rekruitmen panitia OC sempat diperpanjang dari tenggat waktu yang semula hanya seminggu. “Pelaksanaann rekruitmen OC diperpanjang karena animo mahasiswa untuk menjadi panitia sangat kurang. Mungkin karena libur panjang dan animo yang menurun dari ketiadaannya SPL saya kira berpengaruh,” kata Dedi. Sekitar pukul 08.45 Wib, diadakan Stadium General dengan pembicara Eko Prasetyo. Namun, tiba-tiba listrik mati ketika kuliah umum sedang berlangsung. Lalu, Eko Prasetyo melanjutkan dengan menggunakan mega phone Tidak lama berselang, ledakan depan kantor Mahasiswa (Menwa). alarm

Resimen

terdengar suara

Ledakan yang sangat keras membuat

“Nanyanya biasa aja kok.” Febri melanjutkan, sebenarnya antar panitia dan Menwa sama-sama punya kepentingan pada hari yang sama. “Kami latihan, ada kepentingan. Niatnya nggak untuk saling mengganggu. Kalau salah satu pihak merasa terganggu, tadi sudah dibicarakan sama-sama,” lanjut Febri. Eko selaku ketua SC mengaku merasa terganggu dengan dentuman meriam dari kantor Menwa. Eko pun meminta agar semua pihak bisa saling toleransi. Pelaksanaan Pintar 2009 pada hari pertama mendapat tanggapan dari Maba. Descandra Pandega, Maba Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen mengatakan ia menyukai kegiatan Pintar ini. “Senang ospek tanpa bentakan. Jadi lebih respek dengan kakak angkatan,” ungkapnya. Menurutnya pelaksanaan Pintar sudah cukup baik.Rocky Armando, Maba Fakultas Hukum berpendapat, kegiatan Pintar ini membuka peluangnya untuk mencari teman baru. Ia merasa tidak menemukan kendala yang berarti selama mengikuti kegiatan Pintar hari pertama.

KOBARKOBARI EDISI 137 // XII // AGUSTUS 20092 Dewan Redaksi: M. Jepry Adisaputro , Nurcholis Abrar . Pemimpin Redaksi: Anugrah Ikhlas R. P. Sekretaris Redaksi: Nashihatul Ulya. Redaktur Foto: Setiyaji Widiarto. Staf Redaksi: Arya Nugroho, Irene Laksminingtyas, Wening Fikriyati, Lufty Z, Bayu Hernawan, Rini D. P., Hidayat, Sulistyo Wijanarko, Amalia Istighfarah. Fotografi: Taufiq Iqbal, Ferdi Chahyadi, Rizqy H. Muiz, Yunanda, Romzi Aldino, Randy Purwo Sasongko, Ahmad Ikhwan Fauzi, T. Ichtiar Khudi A. Penelitian dan Pengembangan: Yudi Kurniawan, Rahmi Utami Handayani, Rina Sari Utami. Rancang Grafis: Indira Prydarsini, M. Yopa Velda, Arie Fatwaturrahman, Dyah Andayani, M. Robby S. Perusahaan: Ricky Riadi Iskandar, Siti Maemunah, Flaury Calista. PITA: Paramanandana A., Nurul Nur Endah. PSDM: Rama Pratyaksa, A. Pambudi W., Arrofin Damaswara, M. Bachtiar R., Adib Nur S. Jaringan Kerja: Sigit Pujiatmojo, Wahyu Septianti, Dwi Kartika Sari. Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa HIMMAH Universitas Islam Indonesia Alamat Redaksi: Jln. Cik di Tiro No.1 Jogjakarta. Telp (0274) 3055069, 085643830277 (Mona, Iklan/Perusahaan), saran dan kritik melalui email: pers_himmah@lycos. com, himmah_media@mailcity.com, http://www.himmah.co.cc. panitia menghampiri kantor Menwa untuk melihat keadaan. Tetapi Menwa tidak bersedia dikonfirmasi perihal ledakan tersebut.Ketua

dipikir sudah selesai, sudah istirahat. Jadi bunyikan meriam lagi,” kata Febri. Seperti pada suara ledakan pertama, lagi-lagi panitia menuju kantor Menwa setelah mendengar suara ledakan yang kedua. Lutfi menuturkan, panitia menanyakan perihal dentuman meriam.

Pesona Indahnya Ta’aruf (Pintar) 2009 digelar. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang menggunakan nama Pesona Ta’aruf (Pesta), kali ini perubahan nama dilakukan untuk menghindari kesan hedonis. Tak hanya nama, teriakan lantang Satuan Penegak Lapangan yang sudah menjadi ciri khas Pesta kini tak ditemukan. Yang ada hanya sapaan akrab nan ramah dari Penertib Barisan. Begitu halnya dengan tema, yang lebih menonjolkan bagaimana membangun karakter mahasiswa yang intelektual dan mandiri. Perubahan adalah hal yang lumrah. Yang terpenting adalah bagaimana kita bersikap sehingga dapat menangkap makna dan esensi dibaliknya. Tak hanya sekedar ikut-ikutan tanpa tahu kemana akan melangkah.

LEM U, Heni Wijayanti memaparkan tentang ledakan di kantor Menwa. “Mereka (Menwa) lagi latihan. Saya bilang, temen-temen (para mahasiswa baru) lagi materi, nggak enak lah karena ada pemateri dari luar. Cari sela waktu lah kalo mau latihan. Dan mereka sudah mengiyakan tadi,” ungkap Heni. Heni juga menyampaikan harapanharapannya seputar kegiatan Pintar. Ia mengharapkan rangkaian kegiatan Pintar, bisa menyadarkan para mahasiswa baru agar menjadi mahasiswa yang mempunyai semangat tinggi untuk mencapai tujuannya. Serta menjadi mahasiswa yang mandiri dalam artian bisa menselaraskan antara akademik dan aktifitas kelembagaan. Kendala utama yang dihadipi panitia Pintar 2009 adalah masalah pendanaan. Terjadi keterlambatan dalam hal distribusi dana. “Dana turunnya agak lambat. Dana yang disalurkan dari Rektorat ke DPM U mengalami keterlambatan karena pada saat itu Rektorat masih melakukan penerimaan mahasiswa baru,” ujar Heni. Mahasiswa baru yang tidak mengikuti kegiatan Pintar harus mengulang tahun depan. “Saat ini dewan sedang mencoba menggulirkan nol SKS untuk kegiatan kemahasiswaan. Aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan itu nanti ada poinpoinnya. Kayak ONDI (Orientasi Nilai Dasar Islam ), walaupun nol SKS tapi wajib,” jelasBerbedaHeni. dengan pernyataan Heni, Ketua Steering Committee (SC) Eko Bayu Firdaus mengatakan untuk menarik minat mahasiswa supaya banyak yang mengikuti kegiatan Pintar, panitia memberikan ancaman kepada mahsiswa yang tidak mengikuti kegiatan Pintar. ”Memberikan ancaman kepada mahasiswa baru, kalau tidak mengikuti kegiatan Pintar harus ikut Pintar tahun berikutnya dengan biaya sendiri,“ jelasnya. Namun, Eko mengatakan bahwa ancaman tersebut tidak untuk direalisasikan. Harapannya dengan mereka mengikuti Pintar, Apa yang dilakukan bisa lebih dimaknai oleh para mahasiswa baru,” kata Eko. Kemudian sekitar pukul 15.00 Wib saat para mahasiswa baru sedang mengikuti diskusi kelembagaan, terdengar lagi suara ledakan dari kantor Menwa. Tetapi kali ini Menwa bersedia memberikan keterangan. Lutfi Febrina, wakil komandan Menwa menjelaskan mengenai suara ledakan tersebut. “Latihan rutin Menwa setiap hari Minggu. Setiap Minggu harusnya latihan jasmani jam 06.30 tapi tadi karena ada Mahasiswa baru (Maba) yang lewat, jadi diundur jam 07.30,” terangnya. Mengenai suara meriam, Febri melanjutkan bahwa meriam dibunyikan setiap dua minggu sekali dan bukan termasuk bagian dari latihan rutin. “Karena tadi nggak ada orang (pada jam 15.00),

KOBARKOBARI EDISI 137 // XII // AGUSTUS 2009 3

Bagaimana dengan tanggapan mahasiswa? Lutfia, Maba Jurusan Arsitektur mengeluh suara orator tidak terdengar karena tempat ia duduk berada jauh dari panggung. Tama, Maba Jurusan Teknik Informatika, mengatakan “Wah, saya sangat terkesan dengan kuliah umum karena mudah dicerna, seru, dan gokil.” Lain lagi Zaini Aziz, Maba Jurusan Tarbiyah, Fakultas Ilmu Agama Islam. Ia dengan materi, misalnya ia peduli dan setuju tentang biaya sekolah yang masih mahal dan promo sekolah gratis belum merata.

Menanti Hadirnya Pemimpin Muda

Redaksi menerima saran, kritik dan masukan dalam bentuk surat pembaca. Surat dapat dialamatkan di email HIMMAH, himmah_media@mailcity.com atau langsung diserahkan ke kantor HIMMAH di Jalan Cik Ditiro no. 1,Yogyakarta Kampus terpadu, Kobar Hari pertama pelaksanaan Pintar 2009 diadakan kuliah umum yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Maba. Tahun ini Pintar menghadirkan alumni Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), Eko Prasetyo, SH., yang dikenal sebagai penulis. Salah satu bukunya yang terkenal adalah ‘Orang Miskin DilarangKeteranganSekolah’.dari Ketua SC PINTAR ’09, Eko Bayu Firdaus, pembicara dalam kuliah umum kali ini dipilih Eko Prasetyo karena hanya dia yang menyatakan sanggup mengisi acara. Dekatnya waktu penyelenggaraan Pintar dengan Pemilu (Pemilihan Umum) mengakibatkan beberapa alumni yang biasa mengisi kuliah umum berhalangan hadir. Eko Prasetyo yang juga menjadi alumni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Keadilan, FH UII ini terlihat santai saat menyampaikan kuliah umum. Namun ia juga menyampaikan kritik dan mengena, kadang mengundang tawa Maba dan Wali Jamaah (Waljam).

“Selamat datang pemimpin-pemimpin muda. Bergabunglah dengan gerakan dan lembaga. Kita tuntut keadilan yang terlambat diberikan pada kalian. Kita tuntut keadilan yang mestinya ada di tangan rakyat,” tutup Eko.

Masalah pertama menurut Eko, Ujian Nasional adalah ujian yang sangat menyedihkan. Sistem UAN adalah salah satu potret buram pendidikan kita. Teknik pengajaran yang cenderung berulang dan selalu sama dari tahun ke tahun di setiap jenjang pendidikan menunjukkan bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia.“Sekolah kita terkenal dengan kualitasnya yang buruk. Sekolah sekarang hanya milik mereka yang kaya, mereka yang punya banyak uang. Pendidikan mahal itulah yang kita alami sekarang. Sekolah mahal karena pemerintah tidak bertanggung jawab,” ujar Eko dengan suara lantang. Jika melihat realita saat ini, jelas apa yang terjadi bertentangan dengan tujuan bangsa yang tercantum dalam UUD ’45. “Padahal pemerintah telah mengatakan bahwa dalam pembukaan UUD ’45 pemerintah mencerdaskan, melindungi, dan mensejahterakan. Prestasi itu batal dan gagal. Mencerdaskan, (tapi) banyak anak yang tidak bersekolah. Melindungi, (tapi) banyak anak yang kelaparan. Mensejahterakan, (tapi) banyak orang miskin dimana-mana,” serunya bersemangat. Sebagai pembanding, Eko Prasetyo mencontohkan. Di Kuba, sekolah gratis dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai Perguruan Tinggi. Kesehatan di sana gratis. Fidel de Castro telah membawa Kuba menjadi negara satu-satunya yang menyelenggarakan pendidikan gratis. Anak-anak muda yang mendirikan negara itu. “Pendidikan harusnya melatih keberanian diri,” tegasnya. Dia menambahkan bahwa Pendidikan di Indonesia gagal. Pendidikan, itu yang merupakan tanggung jawab pemerintah, namun tidak ditunaikan.Selanjutnya, masalah kedua yang dihadapi oleh bangsa ini adalah ketidakadilan, diperlakukan tidak sama dihadapan hukum. Eko mencontohkan oknum-oknum polisi yang mewajibkan pengendara membayar uang dengan jumlah yang berbeda-beda ketika ditilang di jalan raya. “Dari orang-orang seperti kalianlah, negeri ini akan terbangun. Bangkitkan kesadaran bahwa negeri ini harus segera dirubah dalam diri kalian. Oleh siapa? Oleh kalian sendiri,” semangatnya. Eko masih ingin melanjutkan pembicaraan namun terhenti sejenak karena ada suara ledakan dari kantor Resimen Mahasiswa (Menwa) dan alarm mobil yang meraung-raung. Akibat ledakan (karena meriam) ini, perhatian Maba terpecah dan kuliah umum dipersingkat.

Stadium General kali ini menghadirkan Eko Prasetyo. Mahasiswa diajak untuk membawa perubahan bangsa dengan diawali dari perubahan diri sendiri.

Oleh Amalia Istighfarah

Pendidikan saat ini semakin mahal, seperti yang disampaikan Eko Prasetyo dalam pidatonya di Pintar UII 2009 Setiyaji Widiarto | KOBARkobari

KOBARKOBARI EDISI 137 // XII // AGUSTUS 2009

Kampus Terpadu, Kobar Pagi itu suasana kampus terpadu Universitas Islam Indonesia cukup tenang. Tidak terdengar teriakan maupun bentakan. Beberapa kali terdengar suara mahasiswa baru (Maba) menyanyikan lagu nasional bersama-sama. Hal ini sangat berbeda dengan suasana tahun lalu, saat Pesona Ta’aruf (Pesta) masih diwarnai tindakan perpeloncoan yang dilakukan oleh panitia Satuan Penertib Lapangan (SPL). Memang, tahun ini Pesta telah berganti nama menjadi Pesona Indahnya Ta’aruf (Pintar). Ketiadaan SPL ikut mengubah wajah kegiatan orientasi pengenalan kampus di UII. Eko Bayu Firdaus selaku ketua Steering Committee (SC) Pintar 2009 mengatakan bahwa perubahan nama itu sehubungan dengan keinginan panitia untuk membuat Maba dapat benar-benar memahami muatan materi yang disampaikan selama acara berlangsung. “Di sini kita juga menyambut dengan ramah, jadi kita mengesankan hal-hal yang indah-indah saja,” tambah Bayu. Menurutnya Pesta lebih mengesankan sebuah kegiatan yang hedonis, maka dengan Pintar harapannya kegiatan akan mengarah pada kegiatan intelektual.Bayumenjelaskan, konsep acara Pintar 2009 memiliki perbedaan dengan Pesta tahun-tahun sebelumnya. Selain tidak ada bentakan SPL, nantinya rangkaian acara Pintar memiliki alur. Dimulai dengan ceremonial, kemudian life management training, dilanjutkan dengan diskusi kelembagaan, ajang kreativitas, dan aksi. “Untuk training kita hanya tiga jam. Hanya sebatas gambaran bagaimana kita memanajemen hidup,” jelas Bayu. Dengan diselenggarakannya Pintar 2009 ini Bayu berharap minimal 70 persen dari Maba menjadi orang-orang yang aktif . “Aktif di sini dia tidak hanya sebatas kuliah, terserah teman-teman ke lembaga mana, baik UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), entah organisasi ekstra, kemudian LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), maupun lembaga seperti LEM Universitas,” lanjut mahasiswa Teknik Elektro 2007 ini. Berbeda dengan Bayu, Dedi Yansyah yang menjadi Ketua OC pada Pintar 2009 ini berharap Maba dapat mandiri tanpa harus dibentak. “Tanpa harus ada bentakbentak dia (Maba) bisa tepat waktu. Itu harapan kita,”tandasnya.

Oleh: Wening Fikriyarti

9

Ta’aruf, konsep acaranya pun mengalami

| KOBARkobari Bersambung

KOBARKOBARI EDISI 137 // XII // AGUSTUS 2009 

Pesta itu Berganti Pintar

Pesona Ta’aruf berganti nama menjadi Pesona Indahnya perubahan. M. Robby Sanjaya halaman

Untuk pengawasan tata tertib panitia Pintar 2009 juga berbeda dengan Pesta tahun lalu. Jika tahun lalu Pesta diawasi oleh awak DPM U, maka pada Pintar 2009 ini dibentuk tim pengawas. “Pengawasan sekarang alhamdulillah DPM di ting-katan Universitas dan Fakultas sudah membentuk tim pengawas,”ungkap Dedi. Lebih lanjut koordinator tim pengawas, Kharisma Aji Mahastoto menjelaskan bahwa unsur-unsur tim pengawas terdiri dari perwakilan dari DPM U, DPM F se-UII, dan lembaga khusus tingkat universitas. Tim pengawas menerima dan menindaklanjuti laporan dari evaluasi tim pengawas sendiri maupun laporan dari peserta Pintar. Kemudian dikoordinasikan dengan panitia Pintar berkaitan dengan hal-hal yang menyimpang dari tata tertib ataupun konsep acara yang sudah melalui proses verifikasi oleh DPM U. “Kemudian kita mintakan klarifikasi, dalam hal ini oleh ketua OC sebagai ketua panitia pelaksana,” ujar Aji.

Sehubungan penertiban Maba, Nugroho Nanta Negara sebagai koordinator pemandu barisan menyatakan bahwa

KOBARKOBARI EDISI 137 // XII // AGUSTUS 20096 Hari ini hari baru Status ku berubah Siswa menjadi mahasiswa Teman baru, lingkungan baru Semakin dekat dengan cita - citaku Di sini semua berkumpul Dibimbing dan diperkenalkan Panas, sejuk, bersatu saling mengenal saling mengakrabkan Sebuah Ta’aruf yang indah Sebuah titik awal meraih cita Setiyaji Widiarto | KOBARkobari Setiyaji Widiarto | KOBARkobari T. Ichtiar Khudi A. | KOBARkobari T. Ichtiar Khudi A. | KOBARkobari Panitia Pintar AngkatAbsen Alat Tulismu SarapanNarasiPagi oleh T. Ichtiar Khudi A.

KOBARKOBARI EDISI 137 // XII // AGUSTUS 2009 7 Setiyaji Widiarto | KOBARkobari Setiyaji Widiarto | KOBARkobariArrofin Damaswara | KOBARkobari Arrofin Damaswara | KOBARkobari Menghirup Oxycant MenegurBerteduh Peserta Pintar

menghantui kehidupan bangsa ini. PERUSAHAAN 24,1 [pendidikan buletin+etikadiskusi+distribusisponsor+workshopdata+pencarianfotografi+pencarianiklan,danmajalahdaniklan+managerialperusahaan+eventorganizer+bazaar+fundrising] JARINGAN KERJA LSM+dll]retorika+diplomasi+studentmassa+jaringann[negosiasi+lobying+relationship+hubungaeksternal+hubunganinternal+komunikasikerjasama+link+networking+movement+NGO RANCANG GRAFIS [layout media+tata letak majalah+desain grafis+diskusi grafis+corel percetakan+katalogindesign+software+hardware+networking+draw+photoshop+visual+computermainenance+administrator+pagemaker+motionpicture] REDAKSI [pelatihan jurnalistik dasar+pelatihan lanjut+pengembangan kemampuan menulis+analisa+realita sosial+reportase+e dting+diskusi tulisan, jurnalisme investigasi+jurnalisme presisi+jurnalisme sastrawi+managemen redaksional] PENELITIAN AN PENGEMBANGAN [pendidikan polling+SPSS+penelitian kuantitatif dan kualitattif+bedah buku inter nal dan eksternal+bedah film berkualitas+klipping dan diskusi klipping+wacana berita+analisis framing] FOTOGRAFI [pendidikan fotografi+fotografer+ hunting foto+pameran foto+diskusi foto+pemahaman kamera. Tripod. lighting. komposisi foto+tehnik kamera+fotografi jurnalistik+fotografidasar] PENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA [manajemen sumber manusia+pendidikandayaorganisasi+curhatsesion+refreshing] PITA PUSAT INFORMASI DAN DATA [pendidikan kepustakaan+memenuhidata sekunder reporter]

KOBARKOBARI EDISI 137 // XII // AGUSTUS 2009

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) MUHIBAH, cikal bakal LPM ini lahir 11 Maret 1967 dikala republik Indonesia mengalami masa transisi pemerintahan dari Orde Lama ke Orde baru. Pembredelan yang sempat dialami tahun 1978 dan 1982 oleh penguasa kala itu (Pangkobkantib dan Deppen RI atas nama pemeritnah Orde baru), tidak menggoyahkan keteguhannya untuk meneriakkan suara kaum yang tertindas dan termarjinalkan secara struktural. Terbukti dengan kelahiran kembali pada tahun 1983 dengan nama HIMMAH. Nama yang artinya semangat besar, serta cita-cita ini senantiasa menggelorakan ruh perubahan bagi masa depan kemanusiaan. Ditengah kondisi sosial-politik yang bergejolak, HIMMAH menjadi kawah candradimuka untuk menempa mereka yang tidak ingin dia menlihat penindasan dan pembodohan sistematik terus-menerus

HTTP://WWW.HIMMAH.CO.CC

pertama. “Capek. Sama terlalu pagi. Jadi gak sempet apa-apa dulu tu lho mbak. Sarapan, mandi aja nggak,”tutur Tedi. Ia merasa bahwa tidak adanya bentakan dari panitia membuat senioritas terhadap Maba tidak dia rasakan. Lain halnya dengan Sandy Bramantyo, mahasiswa FPSB ini merasa bosan karena tidak ada gertakan dari panitia. Ia merasakan manfaat dari Pintar ini yaitu dapat menambah teman dan dapat lebih mengenal kampus UII. Senada dengan Sandy, Arfin pun mengaku bertambah kenalannya karena mengikuti Pintar. Meskipun lelah, mahasiswa baru dari Jurusan Ilmu Ekonomi ini mengaku senang dengan tidak adanya bentakan dari panitia. ”Ya enak aja karena nggak ada kekerasan,” tutur Arfin.

Sambungan dari Halaman 5

Antara Ujian dan Pintar

Oleh Lufthy Zakariya

Kurangnya persiapan pelaksanaan Pesona Indahnya Ta’aruf (Pintar) menimbulkan dampak bagi panitia dan Mahasiswa baru (Maba).

Kampus Terpadu, Kobar Pelaksanaan Pesona Indahnya Ta’aruf (Pintar) (9/8), tak semulus yang diharapkan. Hal ini karena kurangnya persiapan panitia Pintar dalam mengatur jadwal pelaksanaan. Eko Bayu, mahasiswa FH 2007 Ketua Steering Commite (SC) menyatakan bahwa Pintar tahun ini lebih awal dibanding tahun kemarin. Tahun lalu dilaksanakan 20-21 Agustus, sedangkan tahun ini 9-10 Agustus. “Yah, ini ya wajar ketika kita diberi waktu sedikit, hasilnya pun sedikit tidak maksimal,” ungkap Bayu.Pelaksanaan Pintar seharusnya menjadi tanggung jawab Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas (LEM U). Kegiatan ini merupakan kegiatan Keluarga Mahasiswa UII (KM UII), yang dilaksanakan setiap tahun. “Saya telah meminta LEM U untuk membentuk kepanitian (Pintar) sejak April, namun tak juga dibentuk,” ungkapDitemuiBayu.di tempat terpisah, Heni Wijayanti, Ketua LEM U menyatakan bahwa jadwal Pintar belum bisa dipastikan, karena kalender akademik keluar beberapa minggu lalu. Hafif Dewabrata, Koordinator Departemen Acara angkat bicara. Ia mengaku tidak tahu tentang kesepakatan jadwal pelaksanaan Pintar. “Itu merupakan “Nyatanya mereka sampai saat ini tetap memakai atribut, artinya mereka tetap bisa membuat atribut,” tegas Hafif. Berbeda dengan Hafif, Bayu mengatakan bahwa sempitnya jadwal itu ada tujuannya. Ketentuan hari itu terkait dengan masalah psikologis Maba. “Jeda waktu yang sempit akan memacu semangat untuk mengikuti Pintar. Beda bila ada jeda waktu, mereka akan mempertimbangkan ikut kegiatan Pintar,” tegasMabaBayu.ikut member komentar terkait dengan jadwal pelaksanaan Pintar. Muhammad Adnan Fauzi, Maba Jurusan Manajemen 2009 ini mengaku sempitnya jadwal bukan menjadi hambatan untuk memenuhi kebutuhan atribut. Feksya, Maba Jurusan Psikologi juga tak begitu kesulitan menanggapi padatnya jadwal Pintar. “Awalnya sih repot mas, tapi akhirnya terhandle juga,” ujar Feksya. Adam, Maba Jurusan Manajemen memberi tanggapan berbeda. “Wah, repot banget mas untuk buat atribut, kebingungan nyari bahan-bahannya mas,” ujarnya. Yessira, Maba Fakultas Hukum me-ngaku repot untuk pembuatan atribut, “Ribet banget buat atributnya mas, lagian waktunya juga mepet, akhirnya minta dibikinin aja deh”, ujar Yessira. instruksi dari SC,” tegasnya. Ia juga menjelaskan majunya jadwal ini terkait Ramadan yang sudah dekat, dan pelaksanaan Pekan Ta’aruf (Pekta) juga dijadwalkan pekan ini. Disinggung mengenai dampaknya, Bayu menjelaskan sempitnya waktu persiapan mengakibatkan kinerja panitia tidak maksimal. Selain itu, jadwal ujian semester pendek di beberapa fakultas bertabrakan dengan waktu pelaksanaan Pintar. “Kinerja sebagian panitia yang menempuh ujian menjadi tak maksimal,” jelasnya. Berbicara dampak yang terjadi, Hafif senada dengan Bayu. “Ya, teman-teman panitia tidak dapat bekerja penuh, tapi tetap semaksimal mungkin pada acara. Seusai ujian mereka langsung kembali ke jalannya acara,” ungkapnya. Perbenturan kedua jadwal itu juga disebabkan karena tidak ada koordinasi antar pihak terkait. “Ya mungkin hal ini bisa terjadi karena kurangnya koordinasi antara panitia dengan Rektorat,” tambah Hafif. Disinggung mengenai dampak bagi Maba, Hafif tidak mempermasalahkan. Walaupun tidak ada jeda waktu antara kuliah perdana dengan kegiatan Pintar. Dari dulu waktu yang disediakan untuk mempersiapkan atribut hanya sehari. panitia harus bisa membedakan bentakan, teguran, dan senyuman. “Saya pikir ketika mereka masuk sini, kita dateng dan kita segala macam tu mereka juga akan menghargai lah. Karena orang menghargai itu tidak harus dengan bentakan”,ujarnya.Nugrohomenjelaskan, pada Pintar 2009 ini pemandu barisan tidak menjatuhkan sanksi kepada Maba yang melakukan pelanggaran. Panitia pemandu barisan akan menanyakan alasan Maba yang melakukan pelanggaran, dan hukuman apa yang mereka inginkan. Mengenai perubahan dari Pesta ke Pintar, Ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas (LEM U), Heni Wijayanti berpendapat meskipun di satu sisi ada yang mengatakan Pintar

tahun ini terkesan garing, tapi ini lebih memanusiakan Maba. “Tapi dengan catatan mereka juga harus bisa menertibkan diri sendiri,”ujar Heni. Mahasiswa Teknik Industri 2004 ini berharap peserta Pintar mampu menyadari fungsinya sebagai mahasiswa agar mereka tidak menjadi hedonis, tetapi mencari pengalaman di luar bangku kuliah. Senada dengan Heni, Barokta Eknow Prawira mengharapkan mahasiswa memiliki visi ke depan dan aktif dalam kegiatan-kegiatan di luar perkuliahan. Ia merespon positif perubahan yang terjadi pada kegiatan orientasi pengenalan kampus UII. Dalam kegiatan ini mahasiswa diberi stimulus agar nantinya bisa aktif di kegiatan kemahasiswaan. Jaka Tediarta, mahasiswa baru dari Ilmu Komunikasi mengatakan kesannya terhadap pelaksanaan Pintar pada hari

KOBARKOBARI EDISI 137 // XII // AGUSTUS 2009 9

“Selain itu karena waktunya mepet,” terangnya. Hal senada diungkapkan Nira Maya mahasiswa baru Jurusan Teknik Industri. Ia membeli atribut untuk 4 hari pelaksanaan Pintar unversitas dan fakultas seharga 110 ribu rupiah, karena tidak ada jeda antara kuliah perdana dengan hari pertama Pintar.

Penjual atribut ikut meramaikan kegiatan Pesona Indahnya Ta’aruf (Pandai) 2009. Bagaimana regulasinya?

Kampus terpadu, Kobar Surat Keputusan Wakil Rektor II (No. 049/KPTBI/VIII/2009), tidak mengijinkan aktifitas berjualan di sepanjang boulevard dan seluruh wilayah kampus UII. Hal ini terlihat berbeda saat kegiatan Pintar 2009 dilaksanakan. Para penjual memenuhi boulevard kampus dengan menjajakan berbagaiMenurutatribut.Ilman, SK Rektorat itu mengatur hal yang terkait faktor lingkungan, kerapian saat berjualan, dan keamanan lingkungan. “Bagi mereka yang belum meminta ijin maka dianggap melanggar dan ilegal. Kalau ditemukan dan diusir

Oleh Hidayat

satpam ya tidak bisa apa-apa, karena jelas tidak punya ijin,” ungkap Ketua Kantor Pengelolaan Tanah, Bangunan, dan Inventaris (KPBI) tersebut. Ilman mengaku sudah ada beberapa mahasiswa yang melapor dan meminta ijin kepadanya sebelum mendirikan stan atribut di area kampusMengingatterpadu.beberapa kasus penggelapan dana atribut tahun lalu, Panitia Pintar membuat sistem baru. Lidar Marjiansyah selaku anggota Panitia Steering comitee (SC) Pintar 2009 menjelaskan, setiap stan atribut diwajibkan mendaftar pada panitia dan mendapatkan cap resmi. “Panitia mensosialisasikan kepada mahasiswa baru, untuk memilih stan atribut yang punya stempel resmi panitia agar tidak tertipu lagi seperti kasus tahun lalu,”Haljelasnya.samadikatakan Eko Bayu selaku Ketua SC Pintar 2009. “Siapa saja yang mau berjualan di area UII harus ijin sebagai pertanggungjawaban karena khawatir akan terjadi penipuan lagi,” ungkap Eko. Syarat untuk mendaftarkan stan atribut hanya dengan KTM (Kartu TandaRidoMahasiswa).mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang mendapat ijin dari panitia dan KPBI. Namun ada juga yang tidak punya ijin, seperti Windayati warga sekitar UII. Ia berjualan di area boulevard tidak memiliki surat ijin. “Karena mahasiswa jualan di sini (boulevard) saya juga ikut. Kalau surat ijin tidak punya,” ungkapnya.Ternyata antara penjual atribut dengan peserta Pintar telah terjalin hubungan saling menguntungkan. Penjual bisa meraih untung dengan patokan harga yang mahal, sedangkan mahasiswa baru sangat terbantu dengan adanya stan atribut. Tiap atribut penjual mematok harga 50-60 ribu rupiah untuk dua hari. “Rata-rata harga untuk setiap atribut 50 ribu rupiah,” ujar Windayati.

Stand atribut menjadi sasaran maba - miba. Hingga kini masih belum pasti kelegalannya.

Randy Purwo Sasongko| KOBARkobari

Anita Ekaria, mahasiswi baru Jurusan Manajemen, membeli atribut Pintar untuk dua hari ke salah satu stan dengan harga 50 ribu rupiah. Ia tidak bisa menolak karena merasa atribut adalah tugas.

DINAMIKA STAN ATRIBUT

KOBARKOBARI EDISI 137 // XII // AGUSTUS 200910

KOBARKOBARI EDISI 137 // XII // AGUSTUS 2009 11 FORMULIR PENDAFTARAN ANGGOTA BARU LPM HIMMAH UII RECRUITMEN GELOMBANG I 2009-2010 Nama : ..................................................................(L/P) TTL : .................................................................. Fakultas/Jurusan : ................................................................... NIM : ................................................................... Alamat Asal : ........................................................................................................................................ Alamat di Jogja : ........................................................................................................................................ No. Telp/HP :...............................................( yang bisa dihubungi) Pengalaman Organisasi : ........................................................................................................................................ Aktivitas Sekarang : ........................................................................................................................................ Motivasi masuk HIMMAH : ................................................................... Motto Hidup : ........................................................................................................................................ Minat Bidang :  Fotografi  Redaksi  Rancang Grafis  PSDM  Litbang  Jaringan Kerja  Perusahaan  PITA Kelengkapan formulir *) : a. Pas foto (2 b.b.FotokopiKTMbuah)FotokopiKTMc.Karyajurnalistik: ………………………………… Lingkari yang sudah lengkap*) Dikembalikan tanggal : .......................................... Pendaftar Penerima Pas Foto 3 ��  ( ) ( ) Jabatan : ................. NB : Formulir dikumpulkan di Stan LPM HIMMAH di PINTAR, Stan Rekruitmen LPM HIMMAH di Fakultas, atau bisa juga di kantor LPM HIMMAH UII d.a. Kantor Pusat UII Jln. Cik Di Tiro No 1 Jogjakarta (24 jam), telp. 085643934504 (0pin). Lampirkan karya jurnalistik anda, berupa artikel, foto, ilustrasi ( pilih salah satu ).

KOBARKOBARI EDISI 137 // XII // AGUSTUS 200912

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.