Buletin KOBARKobari Edisi 133/XI/Desember 2008 - Jalan Terjal Menuju Kampus Riset

Page 1

Oleh: Wening Fikriyati UII mulai berbenah diri, dengan mendorong pembentukan pusat-pusat studi dan menggalakkan kegiatan penelitian baik lingkup dosen maupun mahasiswa. Hal ini merupakan upaya untuk menjadikan UII sebagai global high education.

Jalan Terjal Menuju Kampus Riset

UII mulai menyiapkan diri menuju research university atau kampus riset dalam tahapan menjadi world class uni versity. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menjadikan UII sebagai kampus riset, dengan harapan akan ada banyak penelitian yang dilakukan di UII dan hasil penelitian tersebut dapat berguna bagi masyarakat luas, bahkan diakui di taraf internasional. �engandemikiandapat�engandemikiandapat membuka jalan menuju cita-cita UII se bagai global high education. Untuk menjadikan UII sebagai kampus riset tentu saja perlu dilakukan pemantapan teaching university terlebih dahulu. �ntaralaindenganmeningkatkan�ntaralaindenganmeningkatkan dan mempertahankan akreditasi. Selain itu kualitas dosen pun perlu ditingkatkan, dengan mendorong dosen-dosen melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi, memberikan pelatihan mengajar yang baik, dan memberikan fasilitas yang memadai untuk keperluan mengajar.Pemantapan teaching university me mang diperlukan, akan tetapi bukan ber-

TAUFAN ICHTIAR KHUDI | KOBARKOBARI

UII mempersiapkan diri menjadi research university. Namun masih banyak kendala untuk mencapainya.

Edisi 133 | Tahun Ke-11|Desember 2008

arti persiapan menuju kampus riset be lum dilaksanakan. Sudah ada beberapa upaya yang dilakukan pihak universitas untuk mewujudkannya. Sarwidi, selaku Wakil Rektor I menjelaskan beberapa upaya yang dilakukan untuk menuju kam pus riset. �iantaranya adalah mendorong pendirian pusat-pusat studi, menguatkan peranan �irektorat Penelitian dan Peng abdian Masyarakat (�PPM) dan mencari dana hibah penelitian. ”Selain itu juga memperkuat laboratorium terpadu dan selanjutnya mengkoordinasikan seluruh himmah_media@mailcity.com

paraMemangdosen. ada kecenderungan, jumlah mahasiswa yang banyak membuat tenaga dosen habis untuk pengajaran, sehingga penelitian yang dilakukan pun kurang. Tetapi menurut Ummi, ”Semua itu tergantung manajemen waktu dari dosen itu sendiri, karena kenyataannya ada dosen yang banyak mengajar tetapi penelitiannya juga banyak. Seperti dekan FMIP� dan dekan FPSB, mereka njabat tapi yo meneliti.” Jadi, alasan kesibukan mengajar ataupun jabatan yang diterima sebenarnya bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan penelitian, semua itu bisa disiasati dengan manajemen waktu dan manajemen S�M yang baik. Keterlibatan Mahasiswa Selain didukung oleh fasilitas yang memadai dan dosen yang berkompeten di bidangnya, untuk menuju kampus ri set sudah pasti akan melibatkan peranan mahasiswa. Selain menumbuhkan seman gat riset di kalangan dosen, mahasiswa juga didorong untuk aktif terlibat dalam berbagai penelitian. Sutarno, Wakil Rek tor III, mengatakan bahwa pihak universi tas sudah berusaha meningkatkan minat mahasiswa melakukan penelitian, antara lain dengan mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), menyelenggarakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan mengadakan seminar atau workshop penyusunan proposal penelitian. ”Selain itu dosen juga ada yang melibatkan ma hasiswa dalam penelitiannya. Sejauh ini UII ternyata sedang “getol” melaksanakan pembangunan. Pembangunan Student Convention Centre dan Gedung Kuliah Umum (sekarang bernama Gedung Prof. �r. Sardjito) telah rampung dan kini hendak dilanjutkan dengan pembangunan Perpustakaan Internasional. Tentu saja semua itu dibangun dengan biaya yang tidak sedikit. Tapi masalahnya, apakah bangunan tersebut akan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembangunannya? Lihat saja GKU, yang ternyata konsep awalnya tidak didirikan di selatan rektorat. Kurangnya anggaran membuat penggunaan bangunan tersebut akhirnya dibagi menjadi tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek akan digunakan oleh Fakultas Kedokteran, sementara tujuan jangka panjang akan digunakan oleh seluruh prodi di UII. Tapi berapa lama batasan waktunya?

Nurcholis Abrar, Paramanandana A.,

Pemimpin

Jika ditilik lebih lanjut, bangunan-bangunan itu mungkin ditujukan untuk mengakomodasi tujuan jangka panjang UII yang ingin menjadi research university. Tidak ada yang salah dengan keinginan itu, namun ada baiknya UII melihat dulu keadaan sumber daya manusia internalnya. Tingkat partisipasi dosen dalam penelitian masih sangat rendah, hanya sekitar 10 persen dari total dosen UII. S etali tiga uang dengan kondisi mahasiswa. Tingginya tuntutan kurikulum membuat dosen dan mahasiswa pontang-panting membagi waktu, berjuang membagi identitas yang mereka miliki. �osen dan mahasiswa hanyalah bagian kecil dari sebuah identitas manusia, karena mereka juga milik masyarakat. Maka tujuan awal tadi telah membuat UII menjadi “penjaja pendidikan” yang siap dibeli oleh “konsumen” bernama masyarakat, terlepas dari mutu “dagangan”Sekarang,tersebut.pilihanada di tangan mahasiswa untuk menentukan sikapnya terhadap tujuan sebuah pendidikan. proposal penelitian yang masuk ke uni versitas mengalami peningkatan, nanti harapannya produk-produk penelitian UII bisa terakses di skala internasional,” lan jutnya.Lalu bagaimana pendapat mahasiswa tentang upaya-upaya yang telah dilakukan oleh universitas? Fitri �yu K, salah satu mahasiswi prodi Psikologi mengatakan bahwa saat ini universitas menganjur kan dosen maupun mahasiswa melakukan penelitian sebanyak-banyaknya, namun untuk sosialisasi dana hibah dirasa ma sih kurang. ”Beberapa dosen juga masih ada yang belum terbuka untuk mengajak mahasiswanya melakukan penelitian. Bahkan pernah ada salah satu dosen yang saat mendengar istilah PKM justru ber tanya ’�pa itu?’ dan ketika dijelaskan, dosen tersebut baru mengetahuinya,” jelasFasilitasFitri. laboratorium yang tersedia juga kurang disosialisasikan kepada mahasiswa, sehingga kurang memicu mahasiswa untuk memanfaatkannya. ”Perlu sosialisasi secara lisan,” tambahnya. Sosialisasi lisan ini bisa dilakukan dosen di sela-sela kegiatan mengajar di kelas.Berbagai rencana strategis telah dirancang untuk menjadikan UII sebagai kampus riset. Tanpa dukungan dari berbagai pihak akan sulit mewujudkan impian ini.q Reportase bersama Rischandra Mega wati dan Arie Fatwaturrahman Zimam Parjiati. Redaksi: Yudi Kurniawan. Sekretaris Redaksi: Arrofin Damaswara. Redaktur Foto: Kiki Kurniawan. Staf Redaksi: Dian Eka, Ira Setyowati, Arya Nugroho, Irene Laksminingtyas, Nashihatul Ulya. Fotografer: Rama Pratyakasa, Setiyaji Widiarto, Adib Nur S., M. Taufiq Iqbal, Ferdi Chahyadi, Rizqy H. Muiz, Yunanda, Zahrozatul F. Penelitian dan Pengembangan: Indiah Wahyu Andari, Yuristika Dwi Astrini, Emamiridya Erine Yupi, Arinda Vidarini, Nursalim. Rancang Grafis: M. Jepry Adisaputro, Arya Zendhy N., Wisnu Aji P., Andhita Dyorita, Indira Prydarsini, Phutut Waskito, Sigit Tri K. Perusahaan: M. Bachtiar R., Diandhita Ayu, Dhika W., Prita Pramoda W., Ricky Riadi Iskandar Magang: Kel. 1 : Nurul N. Endah R. (Koord.), Wening F., Agus F. S., A. Istigfarah, Ari Nugroho, Khalilulrahman, Wahyu S., A. Ikhwan F., Febrianta A. A., T. I. Khudi Akbar, Arie Fatwaturrahman, Riscandra M., M. Roby S., M. Yopa, Gianfin Rully A., F. Adam A., V. M. Ratri, RR. Ines Moerdiyati, Rahmi U. H., Sekar P. A., Diah Kusuma, Cahyo H., N. Eko Prasetyo, Sulistyo W. W., Noviani D. P., Kel. 2 : Anugrah Ikhlas R. P. (Koord.), Hidayat, Lufty Z., S. Maimunah, Dwi Kartika S., Flaury C., B. Hedianti, Rini D. P., Romzi A., Randi Purwo S., Dyah Andayani, Bayu Hernawan, Sutrisna K., Hudha P., Pramadhani R. Tuasikal, Annisa Karina, Vika Atika F., Rina S. U., Rio Dwi, Musta’lim, Lutfi A. Prabowo, Woro H. S., Adhisa Bimantya Jaringan Kerja: Sigit Pujiatmojo. Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa HIMMAH Universitas Islam Indonesia Alamat Redaksi: Jln. Cik di Tiro No.1 Jogjakarta. Telp (0274) 3055069, 0856291378 (Tiar, Iklan/Perusahaan), saran dan kritik melalui email: pers_himmah@lycos.com, himmah_media@mailcity.com.

Dewan Redaksi: A. Pambudi W., A.

KOBARKOBARI Edisi 133 // XI // DESEMBER 20082 laboratorium yang ada.” tambahnya. Fasilitas yang dimiliki UII masih perlu ditingkatkan, namun itu tidak menjadi kendala serius karena kelengkapan fasilitas bisa diupayakan melalui bantuan pemerintah dan sumber dana lainnya. ”�kan tetapi yang masih menjadi kendala saat ini adalah mindset atau cara berpikir dan kebudayaan riset yang belum tumbuh di masyarakat kita. Salah satunya anggapan masyarakat bahwa dosen tugasnya hanya mengajar, tidak meneliti. Hal ini sedikit banyak berdampak pada kurangnya penelitian yang dilakukan, karena lebih terfokus pada pengajaran,” jelasnya.Terwujudnya sebuah kampus riset tentu saja tidak terlepas dari peran dan kontribusi dari berbagai pihak, salah satunya dosen. Saat ini dosen yang aktif melakukan penelitian memang masih sedikit yaitu sekitar 30-40 orang dosen, yang berarti sekitar 10 persen dari keseluruhan dosen di UII. ”Kalau dilihat dari jumlahnya yang hanya 30-40 orang itu memang kecil, tapi dari tahun ke tahun ada peningkatan,” ungkap Ummi W Marwandani, salah seorang staf sekretariat �PPM. Pihak �PPM telah berupaya mendorong dosen melakukan penelitian-penelitian yang didanai oleh internal �PPM dan sumber dana eksternal (di luar �PPM,red). Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan workshop penulisan proposal, mempublikasikan hasil-hasil penelitian, dan menawarkan penelitian-penelitian yang ada kepada

Al Haq, Misni

UII berencana membangun sebuah perpustakaan bertaraf internasional. Pusat belajar mahasiswa yang dinamakan Perpustakaan Internasional ini memiliki luas 15.000 m2. Peletakan batu pertama telah dilakukan sebelum Pesona Taaruf (Pesta) 2008 lalu. Rancang bangun perpustakaan internasional tersebut telah didesain oleh pihak Kantor Pengelola Kampus (KPK) sekarang berganti nama menjadi Kantor Pengelola Tanah, Bangunan dan Inventaris (KPTBI). Ironisnya, walaupun UII hendak membangun sebuah perpustakaan internasional, masih banyak mahasiswa yang belum mengetahuinya.”�ku belum tahu kalau di UII akan dibangun perpustakaan internasional,” ujar �dek, mahasiswa FTSP angkatan 2008. Ungkapan serupa juga dilontarkan oleh Yudhistira, mahasiswa prodi Psikologi angkatan 2006, ketika ditanya mengenai hal tersebut oleh tim Kobarkobari. Menurut Ilman Kepala KPTBI, awalnya universitas membentuk tim untuk studi banding ke luar negeri ”Inspirasi untuk membangun perpustakaan internasional berawal dari studi banding,” jelas Ilman. Muhammad Idrus, �irektur �irektorat Perpustakaan UII, menjelaskan rencana pembangunan Perpustakaan Internasional yang memiliki empat lantai tersebut dilakukan secara bertahap. Letaknya akan berada di depan perpustakaan pusat atau di sebelah barat masjid Ulil �lbab. ”Harapannya sebelum berakhirnya masa jabatan rektor saat ini, telah rampung paling tidak dua lantai dari total empat lantai. Kemudian lantai selanjutnya akan dilanjutkan pada masa jabatan rektor selanjutnya,” lanjutnya. Tahapan pembangunan perpustakaan internasional ini akan diserahkan pada KPTBI. Nantinya Perpustakaan Internasional tersebut diharapkan dapat menjadi ikon UII setelah masjid Ulil �lbab, sebagaimana yang disampaikan oleh Muhammad Idrus. Namun ia sedikit pesimis jika perpustakaan internasional tersebut dapat dibangun (secara fungsional). Standar akreditasi untuk menjadikan sebuah perpustakaan bertaraf internasional cukup berat, bahkan untuk standar perpustakaan nasional saja masih banyak yang belum terpenuhi karena perbandingan jumlah mahasiswa dan luas perpustakaan yang tidak seimbang. ”Paling tidak satu mahasiswa membutuhkan 0,9 m2 untuk space perpustakaan bagi kenyamanannya. Standar buku nasional untuk menjadi terbitan internasional tidak semuanya mampu membeli, bahkan hanya berlangganan jurnal saja masih kerepotan. Sumbangan buku dari kedutaan arab Saudi, yang jika diuangkan kira-kira senilai satu miliar rupiah, malah membuat kita kesulitan untuk menata buku-buku tersebut, karena untuk membeli rak saja mengeluarkan dana hampir 100 juta rupiah,” tambah Muhammad Idrus.

Perpustakaan Internasional: Apa dan Untuk Siapa?

UII berencana membangun Perpustakaan Internasional dengan rencana anggaran sebesar tiga puluh miliar rupiah, namun belum jelas dari mana asal anggaran tersebut.

RATRI NUGRAHANINGTYAS| KOBARKOBARI

Target Taraf Internasional Ilman, menjelaskan bahwa untuk mencapai taraf internasional maka pengelolaan perpustakaan lebih difokuskan pada ranah Information Technology (IT).

”Kalau soal buku-bukunya masih tetap sama seperti yang biasanya, hanya saja lebih difokuskan pada IT untuk memper mudah proses pencarian buku yang akan dicari,”Pelaksanaanlanjutnya.pembangunan perpustakaan internasional ini sebenarnya ditangani oleh KPTBI, namun karena belum adanya dana pembangun-an dari Badan Wakaf, maka sampai saat ini proses pembangunannya pun belum berjalan. Pembangunan tersebut tidak akan berjalan antara tiga sampai empat tahun kedepan, kerena Badan Wakaf masih mempunyai hutang atas pembangunan Jogja Internasional Hospital (JIH). �alam jangka beberapa bulan ini perpustakaan tersebut belum bisa dibangun karena juga belum ada rapat selanjutnya antara Badan Wakaf dan universitas .”Sekarang ini mau perbaikan saja susah karena memang belum ada biaya,” ujar Ilman. �ari perhitungan yang telah dibuat, proyek ini menelan biaya sebesar 30 miliar rupiah, namun dana yang dibutuhkan belum tersedia. ”Sampai 2009-2010 kita nggak bisa apa-apa, kecuali dipinjamkan dana oleh universitas separuhnya, karena saat ini Badan Wakaf sedang tidak memiliki dana”. Sampai saat ini KPTBI belum mendengar apakah ada kerja sama dengan pihak lain atau tidak,” jelas Ilman.�ihubungi oleh Kobarkobari via tele pon, Jawahir Thontowi, Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan Pengurus Yayasan Badan Wakaf mengatakan bahwa belum ada pembicaraan antara pihak direktorat perpustakaan, universitas, dan badan wakaf sendiri terkait masalah pembangunan Perpustakaan Internasi onal.q Reportase bersama Ratna Setyowati

UII berencana membangun Perpustakaan Internasional sejak Agustus 2008, namun sampai saat ini belum direalisasikan. Oleh : Ratri Nugrahaningtyas

KOBARKOBARI Edisi 133 // XI // DESEMBER 2008 3

KOBARKOBARI Edisi 133 // XI // DESEMBER 20084 M. TAUFIq IqBAL | KOBARKOBARI M. TAUFIq IqBAL | KOBARKOBARIDiguyurJamaah Hujan

”Kebajikan bukan sekedar menghadapkan wajah-wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi kebajikan adalah orang yang beriman kepada �llah, kepada hari akhir, kepada para malaikat, kepada kitab-kitab, kepada para nabi, memberikan sebagian harta yang dicintai kepada kerabat famili, anak-anak yatim, orangorang miskin, musafir dan para peminta dan untuk memerdekakan budak, tekun mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, menepati janji yang dibuat, sabar menghadapi kesusahan, kepedihan hidup dan peperangan. Mereka itulah yang telah teruji imannya. �an mereka itulah yang betul-betul takwa.” (QS Al Baqarah: 177)

KOBARKOBARI Edisi 133 // XI // DESEMBER 2008 5

AROFIN DAMASWARA | KOBARKOBARI AROFIN DAMASWARA | KOBARKOBARI Tak Bernyawa Menguliti

Keluarga Besar LPM HIMM�H UII mengucapkan selamat hari raya Idul �dha 1429 H.

Oleh : Riscandra Megawati

Gedung ini sementara digunakan mahasiswa fakultas kedokteran sebagai ruang kuliah. Namun demikian, tujuan jangka panjangnya digunakan untuk kuliah umum oleh seluruh program studi di UII dan acara seminar nasional maupun internasional.

TAUFAN ICHTIAR KHUDI | KOBARKOBARI

KOBARKOBARI Edisi 133 // XI // DESEMBER 20086

Inventaris (KPTBI) mengungkapkan hal yang menyebabkan FK menggunakan gedung tersebut untuk sementara.

”�walnya pihak FK mendesak universitas agar dibuatkan gedung untuk aktivitas perkuliahan, namun karena rancangan gedung untuk FK yang semula akan dibangun di selatan FMIP� membutuhkan biaya ratusan miliar, maka pihak universitas membuatkan GKU. Untuk pembangunan Gedung Prof. �r. Sardjito sendiri, pihak kedokteran telah menyumbangkan setengah dari biaya keseluruhan, maka untuk sementara gedung tersebut digunakan oleh FK.” Ilman menambahkan bahwa dari sisi fungsi sendiri, gedung tersebut telah me nyimpang dari planning UII. ”Sebenarnya lokasi tersebut untuk taman dan parkir bukan untuk didirikan sebuah gedung. Pihak universitas membuat tujuan jang ka panjang dan jangka pendek karena tersendatnya pendanaan” ujar Ilman. Namun menurut Sarwidi, Gedung Prof. �r. Sardjito sudah sesuai dengan fungsinya. Hal itu dapat dilihat dari penjelasan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. ”Harapan saya, GKU itu secepatnya berfungsi secara jangka panjang karena rungan yang begitu banyak sehingga harus segera digunakan. Hal positif yang kita inginkan adalah gedung tersebut dapat membantu kelancaran aktivitas perkuliahan mahasiswa di UII,” tambahGedungSarwidi.Prof. �r. Sardjito dibangun oleh pihak universitas bekerjasama dengan fakultas dan KPTBI dengan menghabiskan dana sekitar 7 miliar rupiah. Sementara perlengakpan mebel menghabiskan dana sekitar 150-200 juta rupiah. �ana itu diperoleh dari sumbangan Badan Wakaf dan Universitas serta bantuan dari fakultas-fakultas terutama FK. Gedung Prof. �r. Sartjito terdiri dari 6 ruangan, diantaranya 4 ruangan kuliah, sebuah ruang seminar dan ruang sidang untuk rektor. Kapasitas tiap ruang kuliah adalah 300 kursi, sedangkan kapasitas ruang seminar sebanyak 100 kursi dan ruang sidang untuk rektor mampu menampung 150 kursi. Gedung perkuliahan lama yang terletak di lingkungan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) kini telah dijadikan ruangan ketrampilan medik, dan laboratorium tutorial.

Gedung Kuliah Umum telah beralih nama menjadi Gedung Prof. Dr. Sardjito. Lalu bagi siapakah gedung tersebut diperuntukkan?

Gedung Ini Untuk Siapa?

Gedung Kuliah Umum (GKU) yang terletak di selatan gedung rektorat kini telah memiliki nama resmi yang diambil dari nama mantan rektor UII, Prof. �r. Sardjito. Kebanyakan mahasiswa mengira Gedung Prof. �r. Sardjito digunakan un tuk aktivitas perkuliahan semua fakultas, namun kenyataannya untuk sementara ini gedung tersebut digunakan oleh ma hasiswa Fakultas Kedokteran (FK) dan seminar yang diadakan oleh UII. Wakil Rektor I, Sarwidi, menjelaskan tujuan pembangunan Gedung Prof. �r. Sardjito, ”Tujuan pertama adalah tujuan jangka pendek. Gedung ini akan digunak an oleh sebagian mahasiswa FK dan untuk acara seminar mahasiswa maupun dosen. Sementara tujuan jangka panjang adalah digunakan untuk kuliah umum oleh selu ruh program studi di UII dan acara semi nar nasional maupun internasional.” Ia menambahkan bahwa saat ini pihak universitas sedang melaksanakan tujuan jangka pendek. Hal itu dilakukan karena jumlah mahasiswa baru FK angkatan 2008 lebih banyak daripada sebelumnya. �i tempat terpisah, Ilman, Kepala Kantor Pengelola Tanah, Bangunan dan

Suara Mahasiswa Nanny, mahasiswa prodi Farmasi angkatan 2006, mengira bahwa GKU adalah bangunan yang digunakan untuk aktivitas perkuliahan seluruh fakultas yang ada di UII. ”Seharusnya FMIP� juga memiliki hak untuk menggunakannya. Namun kenyataannya sangat tidak sesuai karena GKU hanya digunakan oleh FK, mungkin karena FK membayar lebih mahal ya,” ujar Nanny. Ratna Pratiwi dan Chusnul, mahasiswa FK angkatan 2007, mengatakan bahwa setahu mereka GKU digunakan untuk se luruh prodi di UII. Namun saat ini, hanya dari FK saja yang menggunakannya. ”Kita menggunakan GKU karena pihak FK merasa kekurangan ruangan kuliah. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah mahasiswa baru FK angkatan 2008 yang lebih banyak dibandingakan angkatan kami” terang Ratna dan Chusnul. Selama memakai GKU, para mahasiswa FK tidak merasakan terganggu dengan masalah prodi lainnya. ”Sebagai mahasiswa juga kita menyadari bahwa GKU itu milik universitas, jadi bisa semua prodi menggunakannya.” jelas Ratna dan Chusnul. �by ,mahasiswa prodi Hukum Islam angkatan 2008

Oleh: Drs. Jamroni, MSI* Sekali-kali Allah tidak akan meneri ma daging maupun darah dari hewan qurban, tetapi yang diterima oleh Allah adalah sikap takwa yang menyemangati berqurban itu, demikianlah Allah telah menciptakan hewan-hewan qurban itu agar kalian selalu dapat mengagungkan Allah SWT dan mensyukuri hidayahNya kepada kalian semua, dan berilah kabar gembira bagi orang-orang yang berbuat ihsan. (�l Ketiga,Hajj:37)perintah kurban adalah den gan memotong hewan ternak seperti sapi, kerbau, unta, kambing dan atau sejenis nya, menurut al Mawardi dalam tafsin rnya mengatakan bahwa ruh dari ibadah qurban adalah pada keikhlasannya. �rtin ya ibadah qurban lebih mengarah kepada semangat untuk melakukan pengorbanan demi terwujudnya kemaslahatan umat dalam rangka beribadah kepada �llah, tetapi fenomena yang muncul saat ini justru sebaliknya; saat ini banyak sekali peristiwa ketidak-adilan di masyarakat yang disebabkan oleh kebijakan pengua sa/pemimpin yang cenderung mengede pankan kepentingan pribadi/kelompok (interest person) dengan mengorbankan orang lain. Founding father UII bercita-cita den gan didirikannya lembaga pendidikan ini sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat yang bermartabat dengan semangat beramal ilmiah dan berilmu amaliyah, dan UII harus bisa menjadi rahmat bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu harus memperbaiki kinerja dari semua komponen yang ada, menghargai jasa dan pengorbanan orang yang sudah turut membesarkan UII dan disiplin dalam mengawal arah tujuan terwujudnya visi misinya sebagai Rahmatan lil ‘alamin. Sebagaimana tahun-tahun sebel umnya setiap hari raya Idul �dha Univer sitas Islam Indonesia tak pernak keting galan selalu menyemarakkan harai raya tersebut dengan berbagai agenda, dari lomba takbir, shalat ‘idul �dha dan pe nyembelihan dan pendistribusian hewan dan daging kurban, demikian juga di ta hun ini. Panitia Idul �dha dapat menyal urkan hewan kurban berupa dua ekor sapi (1 ekor diantaranya adalah kurban dari keluarga H. Nurdin �ndi Mangkona, salah satu mahasiswa FTI UII angkatan 2005) dan belasan kambing hasil dari dana sebesar Rp 20.804.000,- dari hasil pemo tongan gaji pegawai UII yang kemudian dibelikan hewan berupa sapi dan kamb ing untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar.q *Kadiv. Pendidikan dan Dakwah DPPAI UII dan KetuapanitiaIdulAdhaUII1�2��KetuapanitiaIdulAdhaUII1�2�� H

Berdasar ayat tersebut di atas setida knya ada tiga hal penting yang bisa dig aris bawahi. Pertama, bahwa segala ses uatu yang saat ini ada pada kita seperti nasab keturunan (prestise keluarga, gelar akademik), harta kekayaan, kedudukan/ jabatan dan lain sebagainya adalah anu grah/nikmat dan sekaligus amanat dari �llah yang nantinya akan dimintakan pertanggungjawaban oleh-Nya yang bi asanya manusia tidak pernah merasa cukup sehingga ajal menjemputnya (QS al-Takatsur 1-2), Kedua, yang harusnya kita fahami adalah segala sesuatu yang �llah SWT perintahkan pada manusia, adalah untuk kebaikan manusia sendiri, karena tanpa manusia menjalankan apa yang diperin tahkan-Nya pun, kebesaran dan keagun gan �llah tidak akan berkurang. �engan berinfak untuk membeli dan menyembe lih hewan qurban, kita membuktikan se berapa besar ketaqwaan kita pada �llah dalam menaati apa yang �ia perintahkan dengan penuh keikhlasan. Selain itu, kita juga belajar berempati pada mereka yang kekurangan dan berhak menerima sembelihan qurban itu. �engan kata lain, kita belajar bertaqarrub bukan saja pada �llah tapi juga pada saudara-saudara kita sesama muslim.

Migrasi Ruang Seni

KOBARKOBARI Edisi 133 // XI // DESEMBER 2008 7

Kreativitas adalah salah satu anugerah terbesar yang dimiliki manusia. Beragam cara untuk mengapresiasikannya. seni salah satunya.

KIKI KURNIAWAN | KOBARKOBARI

Gerakkan Semangat Qurban di UII

mengira bahwa GKU digunakan untuk pertemuan khusus seperti studi banding. ”Walaupun FI�I tidak dapat menggunakan gedung tersebut, saya tidak mempermasalahkannya selagi aktivitas perkuliahan di FI�I telah mencukupi bagi mahasiswanya,” tandas �by, yang mengakui bahwa FI�I juga sering menggunakan gedung FTI untuk aktivitas perkuliahan.q Reportase bersama Wening Fikriyati dan Sutrisna Khaidir Katakanlah, ”Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, is tri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mem berikan keputusan-Nya.” DanDanAllahtidakAllahtidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS: al-Taubah: 24)

”Kau tidak akan pernah bisa memahami seseorang hingga kau melihat segala sesuatunya dari sudut pandangnya… hingga kau menyusup ke balik kulitnya dan menjalani hidup dengan caranya.” (Harper Lee)

Judul : To Kill � Mocking Bird Pengarang : Harper Lee Penerjemah : Femmy Syahrani Penerbit : PT Mizan Pustaka Kota Terbit : Bandung Tahun terbit : 2008 cetakan ke3 kita mendapat pemahaman psikologis yang matang dan gamblang. Membantu bagaimana memahami kehidupan pada masa masa depresi.

Harper Lee menunjukkan emosi dan pikiran mandiri Scout –putri bungsu �tticus yang tumbuh besar tanpa ibuhanya pengasuh mereka yang setia yang menjadi pengganti sosok ibu kandung mereka. Namun dalam novel ini tidak dijelaskan mengapa ibu mereka tidak ada. Scout kadang mengalami ledakan pikiran dan emosi, Scout yang berusaha memahami karakter dan memahami kasih sayang sang ayah. Lewat tokoh ini

Kutipan di atas ditulis oleh Harper Lee pada halaman pertama novel ini, yang juga pernah menginspirasi Clara Ng dalam novelnya “Tiga Venus”. Film yang diangkat dari novel ini dinobatkan sebagai Film Terbaik Sepanjang Masa genre �rama Pengadilan oleh The �merican Film Institute.Kehidupan Scout dan Jem Finch berubah total saat ayah mereka men jadi pembela kulit hitam. Ketika �tticus membela seorang yang dianggap sampah masyarakat, kecamanpun datang dari seluruh penjuru kota. �i tengah terpaan masalah yang menimpa keluarganya, si kecil Scout belajar bahwa kehidupan ti dak melulu hitam dan putih. �ikisahkan dari sudut pandang gadis berusia delapan tahun warga Maycomb, �labama. Novel ini menunjukkan bahwa sebuah prasangka sering kali membutakan

Oleh : Irene Laksminingtyas

Tentang Pengarang Harper Lee lahir di Monroeville, �la bama, 28 �pril 1926. �ia adalah putri bungsu dari empat bersaudara, pasangan �masa Coleman Lee dan Frances Finch Lee. �yahnya adalah seorang pengacara dan editor surat kabar setempat. Semasa kecil dia akrab dengan teman sekolah dan juga tetangganya, Truman Capote. Pernah bersekolah di Huntington College of Montgomery, dia kemudian meneruskan kuliah hukum di University of �labama. �i kampus itulah dia men gasah bakat menulisnya dengan ber gabung menjadi editor di majalah humor kampus, Ramma—Jamma. To Kill � Mockingbird adalah satusatunya novel yang ditulis. Berkat kisah indah tersebut yang memenangi Pulitzer �ward 1961, Harper Lee dianugerahi Presidential Medal of Freedom 2007, the Highest Civilian Honor US�. Ia kini tinggal di New York.q mengucapkan

Perspektif untuk Memahami manusia. �an sebuah keadilan hanya dapat dilahirkan dari rasa cinta yang tak membedakan apapun dari latar belakang seseorang. Harper Lee berhasil menyu guhkan sebuah novel menawan yang amat berkesan dan tak lekang oleh jaman. Menurut saya ini adalah karya sastra yang ditulis sangat teliti dan terstruktur. Nuansa tahun 60-an dan fenomena sosial yang mencuat pada dekade itu disajikan dengan rapi, walau bila dipaksakan dipahami sesuai ‘era sekarang’ agak ketinggalan jaman dan tidak ‘nyambung”.

KOBARKOBARI Edisi 133 // XI // DESEMBER 20088

Harper Lee menulis tidak hanya mendasar pada ilmu hukum saja, tapi juga kondisi psikologis masing-masing tokoh yang berdiri mandiri hingga memiliki karakter yang sangat kuat.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.