Legal Paper ALSA LC Unud Volume 04 No. 1

Page 5

Salah satu insiden kecalakaan pesawat yang didudga disebabkan oleh kesalahan pilot yaitu jatuhnya Lion Air JT- 610. Pada tanggal 29 Oktober 2018, pihak Air Traffic Control (ATC) menyatakan bahwa pesawat udara Lion Air type B737-Max dengan nomor penerbangan JT- 610 yang dipimpin oleh pilot bernama Bhavye Suneja, dinyatakan hilang kontak pada pukul 06.50 WIB. Pesawat tersebut membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak- anak dan 2 bayi dengan 1 kopilot dan 5 Flight Attendant. Hilangnya kontak pesawat berada pada jarak 25 mil laut dari Tanjung Priok atau 11 mil laut dari Tanjung Kerawang di ketinggian 2.500

meter

di

atas

permukaan

laut.

(https://www.cnnindonesia.com/nasional/2018102910582 0-20-342222/kronologi-jatuhn yalion-air-jt-610-di-tanjung-karawang, 29 Oktober 2018). Penyebab dari jatuhnya pesawat tersebut adalah karena adanya kesalahan teknis dan kurangnya ketelitian dalam perbaikan mesin Angle of Attack (AOA) sehingga menyebabkan kerusakan pada mesin tersebut. Selain itu, pilot juga mengalami miskomunikasi dan kelalaian terkait pengoperasian

pesawat. Hal inilah yang menyebabkan pilot mengalami kesulitan dalam mengoperasikan pesawat.

(Choirul,https://www.cnbcindonesia.com/news/2019102515

1154-4-

110198/terungkap-ini-dia-kronologi-jatuhnya-boeing-lion-air-jt-610, 25 Oktober 2019). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang dapat ditemukan adalah: 1. Bagaimanakah

sanksi

pidana

yang

diberikan

kepada

pilot

terhadap

kelalaian/kealpaannya dalam mengoperasikan pesawat udara ? 2. Bagaimanakah sanksi pidana yang diberikan kepada pihak teknisi pesawat apabila melakukan kelalaian/kealpaan, miskomunikasi (kesalahan komunikasi), maupun kesalahan dalam perbaikan pesawat udara ?


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.