Lampung Post Kamis, 7 Januari 2016

Page 1

facebook.com/ lampungpost @lampostonline @buraslampost

I

24 Hlm. kamis 7 januari 2016

l TAHUN XLl Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 No. 13681

TERUJI TEPERCAYA

www.lampost.co

TAJUK

Butuh Terobosan, Bukan Pemborosan

n LAMPUNG POST/MG2

PERGELARAN WAYANG KULIT. Kapolda Lampung Brigjen Edward Syah Pernong (kanan) menyerahkan wayang kulit tokoh kesatria Adipati Karna kepada dalang Supardi Romo Putro (kiri) dari Ambarawa, Pringsewu, dalam pergelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Karna Tanding di Mapolda Lampung, Rabu (6/1).

Polda Lampung Ikut Lestarikan Kebudayaan KEPOLISIAN Daerah (Polda) Lampung menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk di halaman Mapolda Lampung, Rabu (6/1), mulai pukul 19.00. Acara ini digelar sebagai upaya kepolisian untuk ikut melakukan pelestarian budaya Indonesia. Hadir dalam pergelaran budaya wayang kulit itu, antara lain Danrem 043/Garuda Hitam Kol Inf Joko P Putranto, Ketua DPRD Lampung Dedy Aprizal, serta sejumlah peja­ bat eksekutif dan legislatif dari kabupaten/ kota se-Lampung. Kapolda Lampung Brigjen Edward Syah Pernong menilai wayang kulit sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia sangat penting untuk dilakukan pelestarian. “Sebab itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada seluruh ang­ gota Polda Lampung untuk juga nantinya ikut melestarikan budaya Indonesia,” kata Kapolda, saat ditemui di sela-sela persiapan pertunjukan wayang kulit. Kapolda menjelaskan dari banyak kisah pewayangan, lakon cerita Karna Tanding merupakan sebuah contoh lakon yang pa­ ling disukai dan dihayati secara mendalam. “Pemahaman tentang sosok satria bernama Adipati Karna begitu lengkap dan menda­ lam,” ujarnya. Melalui pergelaran ini, kata Kapolda, pihaknya mencoba menyampaikan pesan kepada masyarakat, khususnya anggota Polda Lampung dan jajaran, jika selama ini kebudayaan dan kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan. “Di Indonesia salah satu budaya yang diidentikkan dengan budaya dari suku Jawa ialah pewayangan yang merupakan filosofi kehidupan manusia,” kata dia. Kapolda mengaku sangat mengidolakan Adipati Karna karena sosoknya sebagai ke­ satria terhormat yang martabatnya terletak pada kesetiaan, kehormatan, dan tanggung jawab melaksanakan kewajiban. (DEN/O2)

Tim Pemprov Habisi Tambang Ilegal Sesuai UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, izin tambang tidak bisa dikeluarkan kabupaten/ kota sejak Oktober 2014. FIRMAN LUQMANULHAKIM

T

IM Monitoring dan Pene­ gakan Hukum Pemprov Lampung segera meng­ habisi seluruh tambang ilegal di Lampung. Dalam tahap awal, tim memfokuskan penertiban dan penutupan tambang ilegal di Kecamatan Pasirsakti dan Labu­ hanmaringgai, Lampung Timur. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung Piterdono mengatakan selain penutupan, tidak menutup kemungkinan tambang ilegal itu akan dibina pengurusan legalitasnya agar mereka bisa mengurus izin yang berkaitan dengan pendapatan asli daerah (PAD) Pemprov Lampung. “Tim ini akan menertibkan. Yang menyalahi aturan agar dibenarkan dan yang tak berizin agar diselesaikan atau diurus perizinannya sesuai peraturan yang berlaku,” kata Piterdono, saat dihubungi, Rabu (6/1). Tahap awal operasi penutup­ an ilegal itu akan difokuskan pada tambang di Pasirsakti dan Labuhanmaringgai, selanjutnya ke daerah lain seperti di Lam­ pung Selatan.

“Di Lamtim, memang tidak ada izinnya. Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Peme­ rintahan Daerah, terhitung sejak Oktober 2014, kabupaten/kota tidak bisa mengeluarkan izin dan ditegaskan dengan keluarnya surat dari Mendagri. Kami nanti sidak beserta jajaran Forkopimda,” kata Piterdono sebelumnya. Tim itu dibentuk sesuai SK Guber­ nur Lampung dengan pembinanya adalah Gubernur M Ridho Ficardo

Secepatnya kami akan turun, nanti kami atur dulu time schedule-nya sehingga pas. serta ketua tim Adeham yang juga Asisten II Setprov Lampung. Saat dimintai tanggapannya, Adeham mengatakan operasi penutupan tambang ilegal di­ lakukan secara cermat dan menyeluruh. “Secepatnya kami akan turun, nanti kami atur dulu time schedule-nya sehingga pas. Kami cermati dulu dari sekian banyak tambang di Lampung dan bukan hanya pasir,” kata Adeham, Selasa (5/1).

Rehabilitasi Terkait perusahaan yang bakal ditutup karena tidak mau meng­ urus ulang izinnya, masih akan

diberikan tanggung jawab un­ tuk merehabilitasi lahan bekas galian. Piterdono juga menga­ takan proses rehabilitasi itu pun akan dipantau hingga selesai. “Kami arahkan tanggung jawab kepada yang melaksana­ kan kegiatan itu dong,” kata Piterdono yang juga sekretaris tim Pemprov itu, kemarin. Sebelumnya, sejumlah lang­ kah sudah dilakukan Pemprov untuk menghentikan penam­ bangan ilegal di Lamtim. Salah satunya menghentikan pengang­ kutan batu andesit di Bakauhe­ ni, Lampung Selatan, dengan bekerja sama dengan Kantor Kesyahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) setempat. “KSOP melarang karena eng­ gak ada izin, Tongkang enggak bisa jalan. Artinya Dishub dan KSOP sudah bekerja. Nah tim yang dibentuk Gubernur ini merupakan langkah selanjutnya,” kata mantan Kadispenda itu. (R6) firman@lampungpost.co.id

Nadia Vega Rambah Profesi Disjoki... Hlm. 16

MENGAWALI tahun ini Peme­rintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung bersiap merenovasi kantor Pemkot di Jalan Dr Susilo menjadi 10 lantai. Pada tahap awal, dana yang digelontorkan untuk mewujudkan rencana itu luar biasa besar hingga mencapai Rp30 miliar. Pemkot berdalih rencana itu se­ suai dan tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandar Lampung. Selain menambah empat jalan layang, Pemkot beriktikad me­ renovasi kantor Wali Kota mengingat aktivitas pekerjaan di kantor itu semakin padat. Setelah terealisasi, gedung 10 lantai itu akan diisi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang selama ini menempati kantor terpisah antara satu dan lainnya. Pem­ bangunan ini juga dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi dalam lingkup kantor Wali Kota. Dalih lainnya, Pemerintah Kota Seribu Siger menganggap pembangunan fisik, utamanya infrastruktur, telah berlang­ sung sukses. Buktinya ibu kota Provinsi Lampung itu telah memiliki empat flyover. Balai kota 10 lantai itu dimaksud­ kan sebagai ikon sukses dalam hal pembangunan fisik. Jujur kita mengakui, langkah Pemkot membangun empat flyover saat ini merupakan solusi tepat mengurai kemacetan. Mengingat, kondisi jalan semrawut bertalian erat dengan tumbuhnya investasi. Mengurai kemacetan akan menjadi solusi keran investasi tak lagi tersendat. Karena itu, segenap warga Kota Bandar Lampung sepa­ kat atas pembangunan empat jalan layang yang kini telah berdiri. Meski pembangunan itu menyerap uang rakyat tak sedikit, paling tidak, hingga saat ini belum satu pun pihak menganggap pembangunan itu sebagai pemborosan. Namun, persetujuan publik atas empat infrastruktur strategis itu belum tentu berlaku sama dengan rencana renovasi kantor Pemkot menjadi sepuluh tingkat. Tanpa alasan dan motif kuat, upaya renovasi itu justru akan tampak sebagai pemborosan anggaran. Amat wajar jika publik berharap rencana itu dikaji ulang. Para pemutus kebijakan sepatutnya paham, bukti sukses pembangunan tak perlu diciptakan dengan ikon gedung balai kota megah nan mewah. Bukti sukses itu akan tampak dengan sendirinya di tengah-tengah masyarakat. Bukti sukses itu sejatinya akan tampak nyata dalam dere­ tan angka-angka Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung, manakala angka kemiskinan Bandar Lampung menurun. Bukan oleh monumen, prasasti, ataupun ke­ beradaan gedung pemerintahan bertingkat-tingkat. Pembangunan fisik di Bandar Lampung akan terbukti te­ pat sasaran manakala pendapatan warga Bandar Lampung meningkat, ketimpangan si kaya dan si miskin semakin sempit, segala kebutuhan primer warga seperti halnya pendidikan dan kesehatan terpenuhi dengan baik. Kita sepakat, mesin birokrasi Pemkot Bandar Lam­ pung amat perlu terus diefektifkan, utamanya dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan upaya pengentasan kemiskin­an di kota ini. Mengefektifkan mesin birokrasi itu tentu masih dapat dilakukan dengan terobosanterobosan manajemen birokrasi Pemkot, bukan dengan langkah boros hingga harus merenovasi gedung. n

oasis

Kurang Tidur dan Makan KEKURANGAN waktu tidur dapat meningkatkan risiko banyak makan dan obesitas. Penelitian menyebut tidur selama kurang dari tujuh jam dapat mengganggu pola makan serta menyebab­ kan jumlah kalori yang dimakan lebih banyak. Mereka yang tidur sebentar makan hampir sembilan menit lebih banyak per hari dibanding mereka yang tidur lebih lama. National Sleep Foundation mengatakan saat kekurangan waktu tidur, jam biologis dan hormon tubuh, seperti insu­ lin, mengalami gangguan sehingga metabolisme jadi tidak seimbang. Alhasil, hormon lapar (ghrelin) meningkat. Selain itu, kekurangan waktu tidur juga dapat menu­ runkan kadar hormon lain yang berfungsi mengatur rasa kenyang (leptin). Ketidakseimbangan kedua hormon itu (ghrelin dan leptin) dapat menyebabkan banyak makan dan kenaikan berat badan. Lebih jauh lagi, selain meng­ ganggu daya ingat dan konsentrasi, kekurangan tidur dapat menurunkan libido. (MI/R6)

Mahasiswa Otak Pembegalan Ditangkap

Sejumlah Daerah Bayar Gaji PNS

TIM Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polda Lampung menang­ kap lima tersangka komplotan begal sepeda motor. Satu di antaranya, yakni Khoirudin Rinanda (20), mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Lampung, menjadi otak kom­ plotan begal tersebut. Selain itu, ada dua tersangka wanita, yaitu Meta Apriliani (20) dan Ika Heriawati (19). Kelima tersangka memiliki peran masing-masing. Dua wanita yang menjadi kom­ plotan begal itu berperan mencari korban, Rudi Syapu­ tra (19) dan Hamidun (20) ber­ peran sebagai eksekutor, serta Fery Saputra (21) yang ber­ peran sebagai penadah hasil

MESKI pembayaran gaji pe­ gawai negeri sipil (PNS) tertun­ da hingga hari kelima Januari, kini sejumlah daerah mulai melakukan pembayaran gaji. Sebelumnya, gaji ribuan PNS di sejumlah kota dan kabupaten se-Lampung ter­ tunda. Padahal, gaji termasuk anggaran biaya rutin yang da­ pat dikeluarkan lebih dahulu walau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bermasalah. Di Lampung Selatan (Lam­ sel), Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Yusri menegaskan para PNS di lingkungan Pemkab Lamsel pada Rabu

n LAMPUNG POST/DOK.

AKBP Ruli Andi Yunianto Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung begal. Kelimanya dibekuk di rumahnya masing-masing di wilayah Rajabasa, Rabu (6/1) dini hari. Adapun barang bukti yang disita, yakni satu unit sepeda motor Yamaha Mio warna biru BE-5464-YT, satu unit sepeda motor Yamaha Mio G

warna biru BE-4933-CP. Satu di antaranya merupakan milik korban, yakni Saleh (58), war­ ga Jalan Wortel Monginsidi, Gang Sriwijaya II, Telukbetung Utara, Bandar Lampung. Berdasarkan hasil peme­ riksaan, kedua wanita terse­ but berperan mencari calon korban. Setelah mendapat­ kan target, wanita ini ber­ pura-pura menumpang dan meminta diantarkan ke suatu tempat. Selanjutnya mereka menghubungi komplotannya untuk membegal di tempat yang telah ditentukan. Kemudian motor milik kor­ ban itu dijual kepada Fery Saputra senilai Rp2 juta. Untuk keberhasilannya dalam men­

cari korban itu, kedua wanita tersebut mendapat bagian masing-masing Rp450 ribu. Para tersangka ditangkap berdasarkan laporan polisi nomor LP/1592/XXI/LPG/Res­ ta Balam/Sek KDT, Kamis, 31 Desember 2015, pukul 00.30. Pembegalan itu dialami Saleh di Jalan Soekarno-Hatta, Raja­ basa Raya, Kecamatan Raja­ basa, Bandar Lampung. Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lam­ pung AKBP Ruli Andi Yunian­ to mengatakan kasus tersebut akan diekspos langsung oleh Kapolda Lampung Brigjen Ed­ ward Syah Pernong bersama jajaran secara global pada Minggu (10/1). (DEN/K3)

(6/1) sudah menerima gaji. “Sebenarnya tidak ada ken­ dala, tapi pada awal bulan di tahun 2016 para bendahara di setiap satuan kerja dan perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Lam­ pung Selatan baru selesai memproses pencairan gaji para PNS pada Selasa (5/1),” kata Yusri, Rabu (6/1). Dia mengakui pada Selasa para PNS belum menerima gaji karena masih dalam proses pencairan. “Tapi alhamdulillah pada Rabu mereka sudah terima gaji.” Beberapa PNS di lingkungan Pemkab Lamsel mengaku su­ dah menerima gaji kemarin. “Memang benar, kami belum

terima gaji pada Selasa, tapi Rabu kami sudah terima gaji kok,” kata salah seorang PNS di Badan Kepegawaian, Pen­ didikan, dan Latihan (BKPL) Lamsel yang enggan disebut­ kan jati dirinya. Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lam­ pung juga sudah membayar­ kan gaji untuk semua PNS pada Selasa (5/1) meski terlambat. Namun, Kepala BPKAD Kota Bandar Lampung Tris­ no Andreas menerangkan keterlambatan ini bukan karena disengaja, melain­ kan karena ada kesalahan teknis, seperti meledaknya trafo listrik di lingkungan kantornya. (TOR/EBI/L2)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.