±
±
CMYK
± facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost
I
24 Hlm. kamis 7 mei 2015
TERUJI TEPERCAYA
i TAHUN XL Terbit Sejak 1974 i Rp3000 No. 13478
www.lampost.co
±
±
TAJUK
Era Poros Maritim PERESMINAN TOL LAUT. (1) Kapal Mutiara Persada III rute Pelabuhan Panjang, Lampung, sampai Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, milik PT Lampung Persada di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, Rabu (6/5). (2) Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (tengah) bersama Gubernur Lampung M Ridho Ficardo (kiri) meresmikan pengoperasian pelayaran perdana kapal Mutiara Persada III rute Pelabuhan Panjang— Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. (3) (Dari kiri ke kanan) Arthalyta Suryani, ibu dari Komisaris Utama PT Lampung Persada Simon Susilo, Direktur Utama PT Atosim Lampung Pelayaran Ryan Bernandus, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Simon Susilo, saat paparan Tol Laut pertama di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.
1
2
3
n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN
Polisi Kembali Bongkar Pabrik Senpi Rakitan
±
POLISI kembali membongkar industri senjata api (senpi) rakitan, Selasa (5/5) malam. Kali ini Tim Khusus Antibandit (Tekab) Satreskrim Lampung Tengah membongkar industri kecil pembuatan senjata api rakitan di Kayupalis, Terusannunyai, Lampung Tengah. Sebelumnya polisi juga membongkar industri senpi rakitan di Karangendah, Terbanggibesar, Lamteng. Industri senpi rakitan di rumah Hr, warga Kayupalis, itu terbongkar dari pengembangan kasus pencurian dengan kekerasan dengan tersangka Paimo alias Iyan Rizkiyanto (32), warga Tegineneng, Pesawaran. Iyan tertangkap oleh Tekab Sat reskrim Polres Lamteng di Cikande, Serang, Banten, beberapa hari sebelumnya. Tidak hanya membongkar industri senpi rakitan, di rumah Hr juga ditangkap delapan orang yang sedang berpesta narkoba. Dalam ekspos di Mapolres Lamteng, Rabu (6/5), Kasat Reskrim Polres Lamteng AKP Harto Agung Cahyono mengatakan penggerebekan itu mengawali Operasi Sikat Krakatau I yang rencananya digelar awal pekan ini hingga dua pekan ke depan. Menu-
rutnya, tersangka Paimo adalah residivis yang sangat meresahkan sopir truk dan pengusaha kendaraan angkutan barang di Jalinteng. Selama ini Paimo memeras sedikitnya empat pengusaha ekspedisi dengan ancaman akan merampas semua uang jalan sopir truknya jika tidak mau menyetor. Dalam aksinya, Paimo selalu menggunakan senpi yang dipinjam dari Hr. Dalam pengembangan ke rumah Hr inilah, polisi menemukan industri senpi rakitan. Dari rumah Hr polisi menyita satu senpi rakitan siap jual, tiga karung berisi peralatan, dan bahan pembuat senpi. “Kami sedang memburu Hr. Sebab, saat kami geledah rumahnya, dia sudah kabur,” kata Kasat Reskrim. Menurut dia, dalam rangka Operasi Sikat Krakatau I, Tekab Satreskrim Polres Lamteng memburu Paimo sampai ke Cikande, Serang, Banten, pada 4 Mei 2015. Sesampainya di Lamteng, polisi mengembangkan kasus Paimo dengan menggerebek rumah tersangka Hr, yang diduga meminjamkan senpi rakitan kepada Paimo. Paimo sendiri mengaku sudah mulai memeras sopir-sopir truk sejak 2005. (WAH/U1)
±
Tol Laut Dekatkan Lampung-Surabaya Penggunaan jalur tol laut pertama di Indonesia antara Panjang—Tanjung Perak, Surabaya, mampu menghemat waktu hingga 50%. Nur Jannah
M
ENTERI Perhubung an Ignasius Jonan meresmikan layanan short sea shipping atau to l l a u t p e r t a m a d e n g a n rute Panjang—Tanjung Pe rak, Surabaya, di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung, Rab u (6/5). Keberadaan tol laut itu akan mendekatkan Lampung dengan Surabaya yang berada di ujung timur Pulau Jawa. Jalur yang dikelola PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) dilayani Kapal Mutiara Persada III milik PT Lampung Persada menjadi cara baru transportasi menggunakan laut. “Tujuan dari program ini adalah upaya untuk mengurangi beban jalan dan juga untuk menurunkan beban biaya logistik semaksimal mungkin dan dalam waktu secepatnya,” kata Jonan, usai peresmian itu, kemarin. Ia memaparkan dengan menggunakan jalur tol laut pertama di Indonesia itu mampu menghemat waktu hingga
50% dibanding jalur darat. “Kalau menggunakan kapal ini jarak tempuh yang diperlukan sekitar 39 jam, jika menggunakan jalur darat bisa memakan waktu 80 jam, artinya bisa menghemat separuh waktu,” kata Jonan. Selain penghematan waktu, kata Jonan, jalur tol laut ini mampu mengurangi beban
kendaraan jalan darat. De ngan begitu, biaya logistik bisa lebih dihemat secara maksimal. “Jalur ini harus bi sa dioptimalkan semaksimal mungkin,” kata mantan Dirut PT KA itu. Dalam waktu dekat Jonan menargetkan menambah satu unit kapal di jalur tersebut sehingga rute Panjang—Tanjung Perak bisa langsung beroperasi dengan sistem dari dua arah. “Kapal satunya sudah ada
di perairan Indonesia, tinggal nunggu kelengkapan syaratsyarat yang harus dilengkapi,” kata Menhub.
Kapasitas Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Laut Boby Mamahit menjelaskan KMP Mutiara Persada III itu mampu mengangkut 58 minibus dan 157 truk. “Jadi kalau dikonversikan rata-rata muat 200 truk,” kata dia. Untuk tarif, Komisaris Utama PT Lampung Persada Simon Susilo mengatakan terbagi dalam berbagai golongan. Hal itu dilihat dari kapasitas muatan kendaraan, mulai dari kendaraan kecil, truk kecil, dan truk besar. “Tarif mulai dari penumpang bervariasi, untuk tarif truk ada golongan 1—9,” ujar Simon. Direktur Utama PT ALP Ryan Bernandus sebagai pengelola pelayaran mengatakan trayek menempuh waktu dua hari sehingga satu pekan ada tiga trip Panjang—Tanjung Perak pulang-pergi. Jadwal keberangkatan dan kedatangannya pun diatur sama tiap trip. “Tepatnya 6,5 harian untuk trip Panjang—Surabaya, lalu Surabaya—Panjang, dan Panjang—Surabaya lagi. Keberangkatan pukul 20.00,” kata dia. (U1) nurjannah@lampungpost.co.id
MEMBANGUN negara maritim pada mulanya harus diawali dengan mengubah cara pandang atau paradigma. Perubahan paradigma paling mendasar adalah dengan menempatkan laut sebagai wilayah penghubung, bukan pemisah antarpulau. Selama puluhan tahun, konsep pembangunan negeri beribu pulau ini lebih mengarah ke darat. Potensi laut dengan segala kekayaan alam serta sebagai kawasan strategis sering terabaikan. Di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, program besar menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia mulai digerakkan. Salah satunya dengan membangun tol laut yang menghubungkan pulau-pulau besar. Tol laut bukanlah jalan tol di atas laut, melainkan menambah armada kapal bertonase besar yang melayani Sabang sampai Merauke secara terjadwal sehingga bisa memangkas biaya logistik. Armada kapal besar tersebut bisa mengangkut penumpang dan truk-truk besar. Pengusaha dapat menekan biaya bahan bakar dan suku cadang. Selain itu, dapat mengurangi kemacetan di jalur-jalur padat, seperti di jalur pantai utara Jawa. Penambahan armada kapal disertai dengan membangun dan menambah kapasitas pelabuhan yang memadai. Pemerintah berencana membangun 24 pelabuhan besar, termasuk Pelabuhan Panjang. Pembangunan tol laut akan terus berlanjut hingga lima tahun ke depan dan diperkirakan menelan biaya Rp700 triliun. Di Lampung, Pemerintah Pusat mulai menggarap tol laut trayek Panjang—Tanjung Perak, Surabaya. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, kemarin, meresmikan beroperasinya KMP Mutiara Persada III yang melayani trayek tersebut. Dalam konsep awal, tol laut dikelola oleh negara melalui PT Pelni. Pemerintah akan memberi subsidi biaya operasional kapal untuk trayek-trayek sepi. Namun, trayek Panjang—Tanjung Perak dikelola swasta murni yang siap risiko menanggung rugi. Kemungkinan merugi selalu ada mengingat kata kunci tol laut adalah pelayaran yang terjadwal, termasuk pada saat sepi angkutan. Keikutsertaan pihak swasta menjadi poin penting dalam penyelenggaraan tol laut di Lampung. Satu kapal yang melayani trayek Panjang— Tanjung Perak akan ditambah satu lagi bulan depan. Operasional tol laut di trayek tersebut akan memberikan banyak keuntungan bagi pengusaha dan masyarakat umum. Sebagai gambaran, kendaraan yang melalui jalur darat memerlukan waktu 90—100 jam untuk menempuh jalur Lampung—Surabaya. Namun, jika menggunakan kapal laut hanya membutuhkan waktu 40 jam. Persaingan sektor transportasi di era global tidak hanya terkait dengan efisiensi biaya, tetapi juga persoalan waktu. Dengan biaya lebih rendah dan waktu lebih cepat tiba di tujuan dalam keadaan selamat. Itulah roh persaingan di bisnis transportasi. Kecepatan distribusi logistik dan keselamatan penumpang tetap menjadi tantangan besar di masa mendatang. Pelan tapi pasti, tol laut akan mengarah ke sana. Lampung yang sudah memulai penerapan tol laut harus bisa memetik manfaat penting. Komoditas unggulan Lampung dari sektor perkebunan, pertanian, dan peternakan bisa lebih cepat dikirim ke kawasan timur melalui Surabaya. Tol laut akan meneguhkan Lampung sebagai bagian integral dari poros maritim Indonesia. n
oasis
Melindur Keturunan ANAK-ANAK sering mengalami sleep walking atau melindur, gangguan tidur pada masa anak-anak yang biasanya menghilang pada masa remaja. Namun, sleep walking sesekali muncul di usia dewasa. Hasil penelitian, ternyata melindur atau tidur sambil berjalan adalah keturunan. Anak akan melindur jika salah satu atau kedua orang tuanya juga memiliki riwayat yang sama. Untuk menilai prevalensinya, para peneliti dengan di Rumah Sakit Sacre-Coeur di Kanada, menganalisis data tidur 1.940 anak-anak yang lahir di Quebec pada 1997 dan 1998. Secara keseluruhan, 29,1% anak-anak yang menderita melindur di antara usia 2—13 tahun. Anak-anak dengan salah satu orang tua yang menderita berjalan dalam tidur memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar dibanding anak-anak yang orang tuanya tidak melindur. (MI/U1)
Sipir Terlibat Narkotika Dihukum Berat
n LAMPUNG POST/WAHYU PAMUNGKAS
BARANG BUKTI. Polisi menunjukkan barang bukti senjata api rakitan beserta tersangka pencurian dengan kekerasan, Paimo alias Iyan Rizkiyanto (32), saat ekspos di Mapolres Lamteng, Rabu (6/5). Tim Khusus Antibandit Satreskrim Lampung Tengah membongkar industri kecil pembuatan senjata api rakitan di Kayupalis, Terusannunyai, Lampung Tengah, Selasa (5/5) malam.
±
CMYK
BILA terbukti bersalah, oknum sipir yang terlibat dalam bisnis narkotika akan mendapat huk uman yang lebih berat. “Rakyat biasa saja menjual narkoba kena pidana, bahkan kalau dia pejabat ditambah sepertiga,” ujar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly di Jakarta, Rabu (6/5). Yasonna menjelaskan hal tersebut sesuai dengan hukuman pidana yang bisa me nimpa dokter bila melakukan aborsi. Masa tahanannya bisa ditambah sepertiga dari hu kuman maksimal. “Karen a
itu, jadi sipirnya itu kalau me lakukan, itu siapa pun yang melakukan kami tindak pidana. Tidak cukup sanksi kepegawaian saja,” kata dia. Sementara itu, terkait evaluasi sipir, Yasonna mengatakan akan ditempatkan petugas melalui seleksi ketat. Nantinya, meski memiliki rekam jejak yang baik, pemerintah tetap melakukan pengawasan ketat dengan pemasangan closed-circuit television (CCTV). Keterlibatan oknum sipir juga terjadi di Lampung. Di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kotaagung, awal Maret lalu,
±
polisi menangkap seorang sip ir yang diduga menjadi bandar sabu-sabu. Pemerintah tengah menyiap kan LP khusus untuk menampung penjahat narkotika. Ini sekaligus untuk memutus mata rantai distribusi narkotika yang masih bisa berlangsung meskipun dari dalam penjara. Penjagaannya akan dilakukan secara berlapis. Selain penggu naan CCTV, akan dilakukan pengadaan alat X-ray untuk memindai narkoba. Selain itu, pemerintah akan memiskinkan pengedar narkotika dengan pe ngenaan Pasal Tindak Pidana
±
Pencucian Uang (TPPU). Pengetatan pemeriksaan pembesuk telah dilakukan LP Metro. Hal itu dilakukan untuk menekan maraknya peredaran nark oba. Kepala LP Metro Maizar mengatakan pihaknya berupaya maksimal mencegah masuknya nar k o b a k e L P. “Sekarang ini l e b i h te l i t i lag i, sebab
masuknya narkoba ke LP de ngan berbagai cara. Salah satu caranya dikemas dalam bentuk makanan,” kata Maizar, kemarin. Dia juga mengakui petugas LP setempat memiliki pengetahuan minim terhadap narkoba jenis terbaru. Namun, dia memastikan pihaknya memiliki kemauan belajar dan meningkatkan pengetahuan melalui buku ataupun media sosial. (MI/OGI/K1)
Katy Siapkan Kacamata 3 Dimensi... Hlm. 16
±
±