TERUJI TEPERCAYA
www.lampost.co
1
l
No. 13985 TAHUN XLll
1
2
2
1
Febrina L Tantina-Adam Ishak
Khamami-Sapli
Umar Ahmad-Fauzi Hasan
2 13
1
2
3
Syarnubi-Sholihah
Hanan A Razak-Heri Wardoyo
Winarti-Hendriwansyah
22
1
Parosil Hasnurin FebrinaMabsus-Mad L Tantina-Adam Ishak Febrina L Tantina-Adam Ishak
Edy Irawan Arief-Ulul Azmi S Khamami-Sapli Khamami-Sapli
Umar Ahmad-Fauzi Hasan Umar Ahmad-Fauzi Hasan
212
Melawan Gelombang Disintegrasi
1
11
PENANDATANGANAN PAKTA INTEGRITAS. Gubernur Lampung M Ridho Ficardo turut menandatangani pakta integritas seusai pembacaan deklarasi tidak lupa yang diselenggaraan Ombudsman RI Perwakilan Lampung, di Hotel Novotel Bandar Lampung, yang diikuti seluruh pasangan calon kepala daerah peserta pemilukada serentak gelombang II pada lima kabupaten di Provinsi Mabsus-Mad Hasnurin Lampung, MingguIshak (20/11). Parosil FebrinaSyarnubi-Sholihah L Tantina-Adam HananKhamami-Sapli A Razak-Heri Wardoyo
2 Edy Irawan Arief-Ulul Azmi S
Edy Irawan Arief-Ulul Azmi S Edy Irawan Arief-Ulul Azmi S
Syarnubi-Sholihah
Hanan A Razak-Heri Wardoyo
Edy Irawan Arief-UlulHasan Azmi S Umar Ahmad-Fauzi Winarti-Hendriwansyah Winarti-Hendriwansyah
11
12 2
323
1
1
2
3
Syarnubi-Sholihah Ardian Saputra-Dewi Arimbi Ardian Saputra-Dewi Arimbi
FebrinaALRazak-Heri Tantina-Adam Ishak Hanan Wardoyo Sujadi-Fauzi Sujadi-Fauzi
Khamami-Sapli Winarti-Hendriwansyah Siti Rahma-Edi Agus Yanto Siti Rahma-Edi Agus Yanto
Umar Ahmad-Fauzi Hasan
Ardian Saputra-Dewi Arimbi
Sujadi-Fauzi
Siti Rahma-Edi Agus Yanto
n MRF
11 Calon Sepakat 21 Jaga1 Integritas SEBELAS pasangan calon pilkada lima kabupaten di Lampung sepakat melaksanaSyarnubi-Sholihah Ardian Saputra-Dewi Arimbiyang bersih Sujadi-Fauzi kan Pilkada 2017 dari politik uang dan damai, serta mewujudkan pemerintahan yang siap melayani dan anti malaadministrasi. Komitmen itu dibubuhkan para calon dalam pakta integritas siap melayani dan anti malaadministrasi serta deklarasi tidak lupa, yang difasilitasi oleh Ombudsman RI Perwakilan Lampung, di Hotel Novotel, Bandar Lampung, tadi malam (20/11). Ardian Saputra-Dewi Arimbi Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengapresiasi pergelaran dalam rangka mengingatkan seluruh calon pemimpin daerah untuk tidak melakukan malaadministrasi dan melayani dengan baik. “Ini juga merupakan komitmen dari setiap calon untuk mencegah dan memberantas malaadministrasi yang pada akhirnya bisa memberantas korupsi. Oleh sebab itu, saya tegaskan publik harus mendapatkan pelayanan yang prima dan transparan,” kata Ridho. Selain itu, agar pasangan calon tidak lupa dengan janji politik ketika terpilih menjadi kepala daerah nantinya. Oleh sebab itu, orang nomor satu di Sai Bumi Ruwa Jurai ini mengingatkan masyarakat di lima kabupaten untuk menggunakan hak politiknya, dengan memilih calon atas latar belakang visi-misi. “Politikus ini kan janjinya banyak sekali. Untuk melihat janjinya itu bisa dibuktikan dalam program pemerintah yang terimplementasi dalam rancangan anggaran pembangunan ketika terpilih nanti,” kata dia. Kepala Ombudsman RI Amzulian Rivai mengingatkan kepada seluruh pasangan calon bahwa di pundaknya ada amanah yang berat dari masyarakat. Sementara Kepala Ombudsman RI Perwakilan Lampung Nur Rakhman Yusuf berharap pasangan calon tidak lupa dengan janji politiknya jika terpilih. Selain memberikan pelayanan terbaik, tentu komitmen tidak korupsi. (*9/U2)
1
Sumber: KPU Lima Kabupaten
Sumber: KPU Lima Kabupaten Sumber: KPU Lima Kabupaten
Buka Dialog demi Pasar Tradisional 32
3
Hanan A Razak-Heri Siti Rahma-Edi Agus Wardoyo Yanto
Winarti-Hendriwansyah
Sumber: KPU Lima Kabupaten
2
3
Sejumlah pasar di Kota Bandar Lampung jauh dari kata layak dan tidak sesuai harapan masyarakat.
sepertinya Pemkot belum melaksanakan hal tersebut secara optimal,” kata Dedy, saat dihubungi, tadi malam (20/11). Hal senada dikatakan pengamat Siti Rahma-Edi Agus Yanto Sujadi-Fauzi ekonomi Universitas Lampung AsSumber: KPU Lima Kabupaten Umar Wirahadikusuma rian Hendi Caya. Dosen Fakultas Ekonomi Unila itu mengatakan ke EMERINTAH Kota (Pem- depan, pembangunan pasar tidak kot) Bandar Lampung di- perlu dengan bangunan megah minta membuka ruang dan lain sebagainya. Karena akan dialog untuk menghidupkan berimbas pada ketidakmampuan pasar tradisional di daerah itu. pedagang menyewa atau membeli Pasalnya, pasar tradisional kini tempat itu. justru bertambah sepi setelah dilakukan rehabilitasi, bahkan salah satunya yakni Pasar SMEP Dengan begitu yang hingga kini belum diketahui kelanjutan pembangunannya. didapat solusi. Namun, Banyak alasan pedagang engsepertinya Pemkot gan masuk ke lokasi yang telah belum melaksanakan hal dibangun pengembang, salah satunya fasilitas dan harga yang tersebut secara optimal. terlalu tinggi. Al hasil mereka “Lebih baik bangunannya di tetap bertahan berjualan di lokasi penampungan di sekitar pasar itu. buat saja sederhana. Sesuaikan Pasar yang kini sepi setelah di dengan kemampuan para pedabangun itu adalah Pasar Panjang, gang karena masyarakat pembeli Tugu, Kemiling, dan Tamin. tidak membutuhkan kemegahan Pengamat Kebijakan Publik di pasar tradisional. Pembeli lebih Universitas Lampung Dedy Her- berharap kenyamanan, keamanmawan mengatakan Pemkot Ban- an, dan ketertiban dalam berbedar Lampung seharusnya lebih lanja,” kata Asrian, kemarin. mengedepankan komunikasi dan Selain itu, Pemkot juga harus berdialog dengan pedagang yang segera membuat terobosan yang ada di pasar-pasar itu sehingga efektif untuk mengajak pedadiketahui masalah pokok mereka gang berjualan di dalam pasar. enggan berjualan di dalam kios Misalkan dengan pengembalian atau los yang tersedia. “Dengan fungsi retribusi yang sebenar-bebegitu didapat solusi. Namun, narnya. “Ketika fungsi ini diter-
P
“
apkan secara sungguh-sungguh, maka penertiban para pedagang akan mudah,” ujarnya.
Memprihatinkan Pantauan Lampung Post di sejumlah pasar di Bandar Lampung, kondisinya memprihatin kan. Bahkan, sejumlah pasar itu jauh dari kata layak dan tidak sesuai harapan masyarakat kota. Gedung pasar itu tidak pernah terawat, bahkan kondisinya cukup mengkhawatirkan. “Paling isinya orang jualan sparepart mobil dan jualan ikan sama warung makan, selain itu enggak ada yang mau berdagang di sini. Bangunannya aja belum selesai, lihat saja enggak ada atap, bagaimana kalau hujan,” ujar Setiawan, salah seorang pedagang di Pasar Tamin, Tanjungkarang Pusat, kemarin. Sementara para pedagang di Pasar SMEP hingga kini masih telantar di tempat penampungan. Sebab, pasar yang dijanjikan akan dibangun pengembang hingga kini belum juga terealisasi. Sementara Pemkot seperti tidak peduli dengan nasib mereka. “Ini seperti kami yang selalu disalahkan karena berjualan di tengah jalan, padahal pasar belum jadi. Pemkot tidak juga ada ketegasan ke pengembang,” kata Mulyadi, salah seornag pedagang di Pasar SMEP, kemarin. (RUL/EBI/DEN/MAN/R5) wira@lampungpost.co.id
kolom pakar
Alih Fungsi Lahan dan Upaya Menguranginya
n LAMPUNG POST/DOK.
Marselina Djayasinga Dosen FEB Unila SEBAGAI negara agraris yang kaya dengan lahan yang luas dan subur, bangsa
ini mengimpor berbagai bahan pangan, mulai beras, daging, buah, sayuran, hingga bawang putih. Makin tahun, volume impor bahan pangan ini meningkat. Kondisi tingginya alih fungsi lahan saat ini diduga salah satu penyebab impor pangan tinggi. Impor bahan pangan saat ini membuka peluang bagi kita untuk dijajah kembali dengan gaya modern, yaitu ketergantungan pada pangan. Ketika pangan sudah terjajah, sulit bagi kita untuk terlepas dari jerat.
Kebijakan impor pangan ini merupakan pil pahit yang terpaksa dilakukan pemerintah karena kebutuhan di dalam negeri yang tidak mampu dipenuhi dari dalam negeri. Kita baru tersadar ketika KPK beberapa waktu lalu mengungkapkan alih fungsi lahan di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Cita-cita ketahanan pangan kelihatannya akan sulit diwujudkan ketika kebijakan strategis dan langkah-langkah antisipatif pemerintah yang cepat tidak
segera dilakukan. UU No. 18/2012 tentang Pangan menyatakan ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang tecermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
@lampostonline @buraslampost
TAJUK
Parosil Mabsus-Mad Hasnurin
Parosil Mabsus-Mad Hasnurin Parosil Mabsus-Mad Hasnurin
11
l Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 l senin, 21 november 2016 l 24 Hlm.
facebook.com/ lampungpost
Sementara alih fungsi lahan terus berlanjut dengan intensitas yang makin tinggi. Alih fungsi lahan atau konversi lahan adalah perubah an fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain. Fungsi lahan yang semula dicanangkan dalam RTRW sebagai lahan pertanian produktif sudah beralih menjadi lahan industri, lahan permukiman, lahan pabrik, kawasan perkantoran, dan lainnya.
BERSAMBUNG KE Hlm. 12
SITUASI keberagaman negeri ini tengah diuji. Peristiwa demi peristiwa berlatar belakang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) muncul ke permukaan. Satu kejadian belum tuntas, di daerah lain meletus kejadian serupa, dan tidak jarang berakhir dengan kerusuhan massa. Menyikapi maraknya gejala disintegrasi bangsa, sejak pekan lalu beberapa lembaga dan komponen masyarakat menginisiasi apel kebhinnekaan. Di Jakarta, Parade Bhinneka Tunggal Ika dipusatkan di Bundaran Patung Arjuna Wijaya, pekan lalu. Kegiatan yang sama juga digelar di sejumlah daerah di Tanah Air. Apel kebhinnekaan dilakukan sebagai wujud keprihatinan dan kecemasan, sekaligus sebagai bentuk aksi bahwa bangsa ini masih ada dan masih bersatu. Masih setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, ideologi Pancasila, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, seperti yang digagas para pendiri bangsa. Situasi yang terjadi di negeri ini memang tidak terlepas dari perkembangan dan gejolak internasional. Ada sementara ahli yang meramalkan Indonesia bakal terpecah menjadi 17 negara bagian dalam empat dekade mendatang. Hal serupa sudah terjadi di negara-negara Balkan, termasuk Uni Sovyet. Belakangan muncul juga gelombang peperangan internal di negara-negara Arab yang dikenal sebagai Arab Spring. Fenomena Balkanisasi dan Arab Spring bukan mustahil merembet ke Indonesia. Kesenjangan pembangunan ekonomi antardaerah, maraknya korupsi, ketidakadilan, dan diskriminasi dapat memicu disintegrasi bangsa. Celakanya, gejala disintegrasi tersebut sudah mulai mengemuka, semisal referendum Papua serta keinginan sekelompok warga di daerah kaya hasil bumi untuk melepaskan diri dari NKRI. Penyebab lain adalah keinginan sekelompok kecil untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang tidak bersumber dari saripati kebhinnekaan Nusantara. Ancaman perpecahan bangsa saat ini benar-benar sudah berada di depan kita. Upaya menghasut dan membakar emosi masyarakat hampir setiap hari bisa dilihat di media sosial. Sentimen SARA sengaja dihembuskan bercampur baur dengan isu politik. Tidak sampai di situ, di media sosial kini menyebar ajakan untuk menarik uang besar-besaran (rush) yang tersimpan di perbankan pada 25 November mendatang. Kemajuan teknologi di satu sisi memudahkan manusia. Namun dampak buruknya informasi yang diterima publik seakan tanpa filter, tidak jelas lagi mana yang benar dan mana yang hasutan. Hal inilah yang bisa memantik keresahan sosial, memicu kepanikan massa, dan tujuan akhirnya menim bulkan ketidakpercayaan publik kepada pemerintah. Dalam situasi inilah, kebijakan pimpinan Polri untuk menindak pelaku yang sengaja menebar kebencian melalui jejaring sosial menemukan kebenarannya. Tidak ada jaminan negara ini akan berdiri kokoh. Kuncinya ada pada bangsa ini sendiri untuk tetap bersatu, serta melepaskan diri dari kebodohan dan kemiskinan; miskin materi dan miskin ideologi. Sejak awal sejarah bangsa ini dibentuk dari perbedaan dan perdebatan, tentang perbedaan itu sudah selesai sejak 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu, menafikan perbedaan sama halnya dengan mengingkari eksistensi Indonesia sebagai negara. Menjadi tugas segenap rakyat untuk merawat perbedaan dengan cara yang tepat. n
Luna Maya Bermain di Film Mantan Hlm. 16 oasis
Usia Melahirkan dan Umur SEBUAH penelitian terbaru yang dilakukan tim peneliti di University of California-San Diego School of Medicine memperlihatkan adanya hubungan umur panjang pada seorang ibu yang pertama kali melahirkan pada usia-usia akhir mendekati menopause. Ketua Tim Peneliti Aladdin Shadyab mengatakan dari 20 ribu ibu yang melahirkan pertama kali di atas usia 35 tahun, yang menjadi sampel dalam penelitian ini, rata-rata memiliki umur panjang, sebagian besar mencapai usia 90 tahun. Para peneliti juga menemukan wanita yang hidup sampai berusia 90 tahun lebih mungkin untuk menikah setelah memiliki hidup yang mapan. (MI/R5)