Lampung Post Selasa, 22 November 2016

Page 1

www.lampost.co

TERUJI TEPERCAYA

l

No. 13986 TAHUN XLll

l Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 l selasa, 22 november 2016 l 24 Hlm.

Lampung Antisipasi

Jeruji Besi Penebar Hoax

Seluruh elemen diharap bisa menjaga ego untuk menjaga terjadinya perpecahan di NKRI.

L

AMPUNG menganti­ sipasi upaya makar dan memecah persa­­ tuan bangsa terkait rencana demonstrasi 25 November dan 2 Desember mendatang. Kepolisian Daerah (Polda) Lampung bersama Korem 043/Garuda Hitam (Gatam) akan mengeluarkan maklu­ mat melarang warga Lam­ pung ikut berdemo. Kapolda Lampung Brigjen Sudjarno mengatakan maklumat itu dikeluarkan dalam waktu dekat. Hal tersebut untuk mencegah adanya penyusupan dan ke­ pentingan lain dalam kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Guber­ nur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Mungkin sehari atau dua hari lagi maklumat itu akan kami terbitkan dan dirilis.

Mungkin sehari atau dua hari lagi maklumat itu akan kami terbitkan dan dirilis. Tuntutan Ahok kan sudah kami turuti,” kata Kapolda saat silaturahmi Forkopimda Lampung bertema Bersama tokoh agama, tokoh adat, to­ koh pemuda, dan komponen masyarakat mewujudkan kondusivitas dan menyuk­ seskan pembangun­an Lam­ pung, di markas Korem, Senin (21/11). Sudjarno juga mengata­ kan pihak yang melanggar serta turut membantu da­ lam keberangkatan demo itu akan dikenakan sanksi. “Kami akan cegah, termasuk perusahaan bus yang meng­ angkut massa demo akan dikenakan Pasal 55 KUHP karena turut membantu pelanggaran itu,” kata dia. Wakil Gubernur Lam­ pung Bachtiar Basri men­ dorong warga Lampung dapat menjaga rasa egois­

me untuk mencegah ter­ jadinya perpecahan dalam NKRI. “Kita harus buktikan jika benar-benar mencin­ tai NKRI,” kata Bachtiar. Danrem Supriyatna juga mengimbau warga Lampung tidak ada lagi yang ikut ber­ demo ke Jakarta. Namun, jika imbauan itu tidak diin­ dahkan, akan berhadapan ­dengan TNI dan Polri. “Pada aksi damai sebelumnya tun­ tutan proses hukum Ahok su­ dah dituruti dan telah men­ jadi tersangka,” ujarnya. Ketua Majelis Ulama In­ donesia (MUI) Lampung Khaeruddin Tahmid juga mengimbau umat untuk tetap menghormati dan me­ nyerahkan proses keputusan kepada hukum yang berlaku. “Sejak awal MUI menyerah­ kan prosesnya kepada aparat penegak hukum,” kata dia, tadi malam. Di Jakarta, Wakil Ketua MUI Pusat Zainut Tauhid mengimbau umat mengam­ bil cara-cara positif me­ nyikapi kasus dugaan peni­ staan agama itu. “Menurut pendapat MUI, melakukan demo itu lebih banyak mu­ daratnya daripada manfaat­ nya,” kata Zainut, kemarin.

Terima Info Kapolri Jenderal Tito Kar­ navian menengarai aksi un­ juk rasa pada 25 November dan 2 Desember mendatang bukan lagi terkait kasus dugaan penistaan agama, melainkan disusupi upaya makar. Polri dan TNI pun bersinergi sebagai langkah antisipasi. Tito mengaku pihaknya telah menerima informasi terkait adanya upaya makar (usaha menjatuhkan pe­ merintah yang sah) dalam rencana pelaksanaan aksi demo itu. Polisi kini menye­ lidiki upaya makar tersebut. “Rapat-rapat terkait ren­ cana makar telah dilakukan pihak-pihak yang bersang­ kutan, antara lain untuk menguasai gedung DPR dan menggerakkan massa lain,” kata Tito. (AJI/*9/MI/R5) effran@lampungpost.co.id

n DOK BPBD LAMPUNG BARAT

LONGSOR. (Foto atas) Kendaraan melintasi jalan yang mengalami longsor di Pekon Bakhu, Kecamatan Batuketulis, Lampung Barat, Senin (21/11). (Foto bawah) Kondisi jalan yang terputus akibat longsor di Pemangku Kububalak, Pekon Balak, Kecamatan Batubrak, Lampung Barat, Senin (21/11). Tingginya curah hujan di Lampung Barat menyebabkan sejumlah ruas jalan tertimbun longsor.

Lampung Barat Darurat Longsor TINGGINYA intensitas curah hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah di Lampung Barat dalam beberapa hari terakhir me­ nyebabkan sejumlah ruas jalan tertimbun longsor dan beberapa wilayah dataran rendah terendam banjir. Senin (21/11) pagi, longsor menimbun seluruh badan jalan nasional di tanjakan Pekon Bakhu, Kecamatan Batuketulis, menyebabkan arus lalu lintas lumpuh total selama beberapa jam. Longsor juga menggerus badan jalan provinsi ruas Su­ kabumi—Suoh di Pemangku Kububalak, Pekon Balak, Ke­ camatan Batubrak. Longsor dengan kedalaman sekitar 15 meter dan panjang lebih dari 15 meter itu membuat satusatunya jalan utama dari ibu kota kabupaten menuju Suoh dan Bandarnegeri Suoh putus total. “Pagi ini rencananya BPBD mau ke Suoh untuk menin­ jau daerah yang kemarin terendam banjir, tetapi kami belum bisa melanjut­

kan perjalanan mengguna­ kan mobil karena jalan di Pemangku Kububalak putus total,” kata Kepala BPBD Lampung Barat Maidar, dihubungi melalui ponsel, Senin (21/11). Menurut Maidar, pihaknya masih menunggu kedatan­ gan alat berat dari kabupaten untuk menangani longsor. Satu-satunya cara untuk bisa lewat adalah membuka ba­ dan jalan baru. “Saat ini alat berat masih membuka timbunan long­ sor di jalan nasional tan­ jakan Pekon Bakhu, jadi kami masih menunggu alat berat,” kata dia. Maidar menjelaskan dalam sepekan terakhir setidaknya terdapat empat titik jalan mengalami longsor. Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri mengatakan pemerintah daerah lang­ sung mengambil tindakan cepat menangani beberapa titik longsor dengan mener­ junkan alat berat. ”Longsor langsung ditangani, alat berat masih dalam perjalan­

an,” ujar Mukhlis melalui pesan BlackBerry, kemarin. Jalan nasional Pekon Cang­ gu, Kecamatan Batubrak, yang rusak akibat longsor ta­ hun lalu, hingga kini belum ada penanganan dan perbai­ kan. Padahal, badan jalan sepanjang 15 meter tergerus longsor dengan kedalaman lebih dari 25 meter. Kondisi ini sangat berbahaya kar­ ena kerap hampir menelan korban ­akibat mobil masuk jurang. Aparat kepolisian menem­ patkan beberapa drum besar untuk mengingatkan pengen­ dara yang melintas supaya berhati-hati. (RIP/S1)

Tampil di Indonesia Menari Hlm. 16

Terjebak Lumpur, Anak Gajah TNWK Tewas MINGGU (20/11), sekitar pu­ kul 23.30, suara gemuruh dan getaran tanah mengagetkan warga di Desa Brajakencana, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur. Warga desa yang sudah tidak asing ­dengan suara tersebut lang­ sung berlari keluar rumah sambil membawa pentung­ an, petasan, serta senter. Ini bukan yang pertama kalinya, gerombolan gajah liar keluar dari hutan Ta­ man Nasional Way Kambas (TNWK) menuju lahan per­ tanian warga. Ketua Forum Rembuk Desa Penyangga (FRDP) TNWK Su­ pratikno mengatakan ratusan warga bersama para anggota pamswakarsa membunyikan

n LAMPUNG POST/AGUS SUSANTO

EVAKUASI ANAK GAJAH. Anggota pamswakarsa penghalau gajah dan warga Desa Brajakencana, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur, mengevakuasi anak gajah yang tewas terjebak di dalam lumpur, Minggu (20/11) malam. kentungan dan menghidup­ kan senter untuk mengusir gerombolan gajah kembali

@lampostonline @buraslampost

TAJUK

Makar EFFRAN KURNIAWAN

facebook.com/ lampungpost

masuk hutan. Karena panik, gerombolan gajah tersebut terpecah menjadi tiga kelom­

pok dan satu anak gajah berumur sekitar empat bulan terjebak masuk lumpur. “Anak gajah ini masuk di kelompok terkecil yang dikawal oleh empat gajah dewasa. Saat masuk lumpur, warga tidak berani meno­ long karena dikelilingi oleh empat gajah dewasa,” kata Supratikno, Senin (21/11). Warga kemudian meng­ hidupkan petasan dan meng­ arahkan senter ke empat gajah dewasa agar pergi dari area kubangan lumpur. Setelah gajah dewasa pergi, warga mengevakuasi anak gajah. Namun, saat diangkat dari lumpur, anak gajah tersebut sudah tidak bernyawa. Supratikno mengatakan

konflik gajah dan manu­ sia masih sering terjadi di daerah penyangga TNWK. Dia khawatir konflik terse­ but menimbulkan korban, baik dari warga maupun dari kelompok hewan yang dilindungi itu. Menurutnya, anggota pamswakarsa pen­ ghalau gajah sudah tidak bersemangat melakukan tugas karena honor mereka selama enam bulan belum dibayar oleh pihak TNWK. “Ini yang membuat anggota pamswakarsa malas bekerja, TNWK saja tidak memeduli­ kan, begitu sebaliknya ang­ gota pamswakarsa juga akan tidak peduli dengan gajah yang keluar dari hutan,“ ujarnya. (S1) n Agus Susanto

PEPATAH lama “the man behind the gun” menyatakan sebagai alat, pistol bergantung kepada siapa penggu­ nanya. Di tangan aparat, ia salah satu instrumen menjaga keamanan dan ketertiban. Di tangan penjahat, pistol dapat menjadi penebar kejahatan. Dalam konteks kekinian, media sosial dapat diumpa­ makan sebagai pistol. Media sosial dapat menjadi wa­ hana membangun demokrasi dalam konteks menguat­ kan semangat kebebasan informasi, berekspresi, dan mengemukakan pendapat. Namun, di tangan para pengguna berwatak culas, media sosial dapat menjadi bumerang dan sarana kon­ traproduktif bagi masyarakat. Fenomena itulah yang kini tengah dihadapi bangsa ini lewat berbagai terpaan hoax (berita bohong) yang memperkeruh suasana. Celakanya, hoax amat mudah menjadi viral lantaran nuansa sensasional dan bombastis yang dikedepankan ketimbang akurasi dan kebenaran. Contoh teranyar adalah warta Presiden Joko Widodo mencopot Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Boy Rafli Amar awal pekan ini meminta masyarakat tidak memercayai informasi aksi penarikan uang secara mas­ sal pada 25 November 2016. Isu itu dinilai dibuat untuk menimbulkan kepanikan masyarakat. Info itu jelas mengganggu stabilitas perekonomian negara dengan sengaja menimbulkan kepanikan, rasa kecemasan dalam masyarakat. Jika publik termakan hoax, kepentingan dan keamanan nasional dapat men­ jadi taruhannya. Berbagai informasi sampah itu tentu dapat mem­ perkeruh suasana kebangsaan yang tengah mem­bangun demokrasi dan berjuang keluar dari perlambatan ekono­ mi. Praktik yang tidak bertanggung jawab itu tentu tidak bisa dianggap remeh dan dibiarkan terus. Agar bangsa ini tak terkuras energi, bahkan rugi materi percuma lantaran berita hoax, maka langkah tegas mutlak diperlukan. Kita mendukung langkah kepolisian menindak te­ gas para pelaku yang sengaja menyebarkan berita bohong. Orang sekadar iseng menyebarkan informasi palsu itu juga bakal mendapat hukuman. Hal tersebut sesuai UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Ancaman penebar dusta di media sosial pidana maksimal 6 tahun dan denda maksimal Rp1 miliar. Data We Are Social menyatakan Indonesia negara terbesar keenam pengguna internet setelah Tiongkok, Amerika Serikat, India, Brasil, dan Jepang dengan 88,1 juta pengguna aktif. Dari jumlah tersebut sekitar 79 juta aktif di media sosial. Akan elok ceritanya jika pengguna media sosial yang demikian besar itu memanfaatkan ruang maya mendu­ kung proses tarung gagasan yang sehat, menyebar in­ formasi bermanfaat, menjadi bagian dari pilar keempat demokrasi, dan kemerdekaan informasi. Di era informasi mudah bertebaran demikian lekas, publik patut diet dengan menyaring ketat berbagai asupan berita hingga tak lantas termakan hoax, hingga gegabah turut menyebar dusta. Jika tidak, jeruji besi dan denda amat berat siap menanti. n

oasis

Cokelat dan Arteri Kaki STUDI baru yang diterbitkan jurnal American Heart As­ sociation menunjukkan antioksidan yang terkandung di dalam cokelat hitam atau dark chocolate dapat mem­ bantu seseorang yang menderita akibat rendahnya aliran darah pada kaki mereka. Penelitian yang menganalisis 20 orang berusia 60—78 tahun itu mengungkapkan bahwa seseorang dengan permasalahan arteri di kaki mereka akan sedikit mampu berjalan lebih lama dan jauh setelah memakan sebatang cokelat hitam. Cokelat hitam kaya akan antioksidan yang disebut polifenol. Para peneliti meyakini polifenol dapat mening­ katkan aliran darah ke kaki dengan memengaruhui biokimia yang membuat arteri cepat melebar. “Tubuh kita mengeluarkan zat kimia secara alami dan melebarkan pembuluh darah dalam menanggapi suatu rangsangan, serta meningkatkan aliran darah ke daerahdaerah tertentu,” kata Richard Chazal, wakil presiden American College of Cardiology. (MI/R5)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.