www.lampost.co
TERUJI TEPERCAYA
l
No. 13823 TAHUN XLl
l Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 l sabtu, 4 JUNI 2016 l 24 Hlm.
Bendungan Way Tatayan
Dongkrak Produksi 30 Persen Groundbreaking Pembangunan Bendungan di Way Tatayan, Kampung Sri agung, Kecamatan Padang ratu, Lampung Tengah Bisa tiga kali panen dengan bendungan ini, dari sebelumnya dua kali Proyeksinya mengaliri sawah 1.000 hektare lebih Target selesai 3—4 bulan Rehabilitasi Jaringan Irigasi 1. Way Sulan 2. Way Ketibung 3. Way Padangratu 4. Way Ngison 5. Way Bulok Sukamara III 6. Way Micang 7. Way Napal 8. Way Gurang 9. Way Ngarip 10. Way Semangka 11. Way Biha 12. Way Kalipasir 13. Way Tipobalak 14. Way Srikaton 15. Way Pujorahayu n LAMPUNG POST/DOK. HUMAS PEMPROV LAMPUNG
Total Anggaran : Rp163 miliar
BENDUNGAN WAY TATAYAN. (Dari kiri) Wakil Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto, Wakil Gubernur Bachtiar Basri, dan Kepala Dinas Pengairan dan Sumber : DAK APBN 2016 Pemukiman Edarwan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Bendungan Way Tatayan di Lampung Tengah, Jumat (3/6). (Insert) Way Tatayan. Sumber: Data Pemberitaan
Pembangunan bendungan bertujuan memperbaiki pelayanan pemerintah ke petani untuk peningkatan produksi mereka. FIRMAN LUQMANULHAKIM
B
E N D U N G A N Wa y Tatayan di Lampung Tengah diprediksi mampu mendongkrak produksi padi hingga 30 per sen. Pasalnya, dengan kapa sitas mengaliri sawah hingga seribu hektare, membuat la han sawah dapat dipanen tiga kali dalam satu tahun. Saat ini petani hanya bisa dua kali panen dalam satu tahun. Pembangunan bendungan yang berlokasi di Kecamatan Padangratu secara resmi dimulai Jumat (3/6), setelah Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri melakukan groundbreaking. Dalam acara itu juga secara resmi dimulai perbaikan 15 saluran irigasi di seluruh Lampung. “Keberadaan bendungan menjadi salah satu solusi ke tersediaan air di lahan per tanian melalui irigasi teknis. Pemprov Lampung sebagai lumbung pangan nasional terus berupaya mening katkan dukungan untuk produksi di bidang perta nian,” kata Kepala Dinas Pengairan dan Pemukiman Lampung Edarwan, di selasela acara, kemarin. Menurut dia, khusus untuk pembangunan Bendungan Way Tatayan ditargetkan se lesai dalam kurun waktu tiga bulan. Hal tersebut dilakukan untuk mengejar bendungan
supaya dapat menampung air pada saat musim hujan. “Target awal pembangun an 5—6 bulan, tetapi kami kejar sebelum hujan turun, jadi harus selesai dalam tiga bulan. Nah untuk pekerjaan seluruhnya, termasuk daerah irigasi (DI), tahun ini juga harus selesai,” kata mantan Pj Bupati Lampung Tengah itu. Jika bendungan dan perbaik an DI di Way Tatayan ini sele sai, akan mengaliri lebih dari 1.000 hektare lahan sawah yang ada di sekitarnya, yang kemudian akan meningkat
“
Ini juga salah satu refleksi dua tahun kepemimpinan saya dan Pak Gubernur. kan masa panen sampai tiga kali dalam satu tahun. “Jika sawah dengan kecukupan air ini bisa sampai tiga kali panen dalam satu tahunnya. Tidak dibendung saja bisa dua kali panen,” ujarnya. Wakil Gubernur mengata kan dimulainya progres per baikan irigasi akan sangat ber manfaat bagi Lampung yang sebagian besar penghidupan masyarakatnya berasal dari pertanian, apalagi pada 2015 telah tercapai target 1 juta ton gabah kering.
“Tentunya pembangun an ini akan meningkatkan produksi padi kita. Ya ini juga salah satu refleksi dua tahun kepemimpinan saya dan Pak Gubernur,” ujarnya.
1 Juta Ton Untuk diketahui, Lam pung Tengah menargetkan produksi padi pada musim tanam (MT) I dan II periode 2015—2016 lebih dari 1 juta ton. Target itu berasal dari dari peningkatan luas panen setiap tahunnya plus pening katan kapasitas produksi per hektare sawah. Jika musim tanam se belumnya luas panen 140.642 hektare, untuk musim tanam 2015—2016 seluas 172.705 hektare. Demikian juga ka pasitas produksi yang bi asanya 6,08 ton menjadi 6,27 ton per hektare. Wakil Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyo soemarto, yang hadir pada acara itu, menyampaikan ucapan terima kasih atas banyaknya alokasi dana pembangunan bagi Pemkab. Apalagi pembangunan ben dungan ini untuk perbaikan pelayanan dan peningkatan hasil pertanian bagi petani Lampung Tengah. “Memang Lampung Tengah merupakan salah satu daerah lumbung pangan provinsi. Mudah-mudahan target pe ningkatan hasil pertanian sesuai dengan peningkatan fasilitas yang ada,” kata adik Jaksa Agung itu. (R5) firman@lampungpost.co.id
DPRD Lampung Minta Gubernur Surati Presiden DPRD Lampung meminta Gubernur menyurati Presi den terkait polemik SMKN 9 Bandar Lampung agar tetap dibuka. Kini wakil rakyat itu sedang mengkaji dan mem pelajari masalah dengan memperhatikan harapan warga sekitar agar SMKN itu jangan ditutup dan di ganti dengan SMPN 32. Ketua DPRD Lampung Dedi Afrizal mengatakan kini pihaknya sedang melakukan kajian dan mempelajari permasalahan tersebut lebih dalam setelah mengundang sejumlah pihak untuk menjelaskan hal itu. Dedi menjelaskan jika masalah ini tetap tidak menghasilkan titik terang, DPRD akan menyampai kan laporan situasi terkini kepada Gubernur untuk ditindaklanjuti. “Alasan dan harapan masyarakat akan menjadi pertimbangan kami untuk menghasilkan kesimpul an,” kata dia di sela pawai budaya di Lapangan Sabu rai, Jumat (3/6). Kemarin, jajaran pimpina n dan anggota Komisi V DPRD Lampung mengunjungi SMKN 9 Ban dar Lampung di Kelurahan Susunanbaru, Tanjung karang Barat. Kunjungan ini untuk melihat secara langsung kondisi seko lah dan menyesuaikan
keadaan dengan laporan yang telah disampaikan warga, komite, serta guru SMKN 9 pada hearing, Kamis lalu. Wakil Ketua Komisi V DPRD Lampung Khaidir Bu jung mengatakan inspeksi ini dilakukan untuk memasti kan proses belajar-mengajar dan penerimaan siswa baru di SMKN 9 terus berjalan. Mereka juga melakukan pengecekan fisik dan lokasi untuk memastikan apakah SMKN 9 layak dipertahankan atau tidak. “Dari pemantauan kami, SMKN 9 wajib dipertahan kan dan harus dikembang kan,” kata Khaidir Bujung kepada Lampung Post, di sela-sela kunjungan. Menurut dia, data dan re komendasi hasil kunjung an akan dikomunikasi kan kepada pemerintah provinsi dan kota agar ke inginan dan aspirasi dari masyarakat tidak diabaikan begitu saja. (AJI/WIR/S1)
Zaskia Mecca Bawa... Hlm. 16
facebook.com/ lampungpost @lampostonline @buraslampost
TAJUK
Menjerat Pengusaha Nakal RAMADAN hanya tinggal hitungan jam. Namun, umat muslim yang akan men jalankan ibadah puasa justru dibuat khawatir dengan ditemukannya ma kanan mengandung bahan pengawet berbahaya, formalin. Tidak dapat dipungkiri, saat Ramadan konsumsi masyarakat meningkat pesat. Pertanyaannya, haruskah peningkatan itu terganggu atau bahkan terancam maraknya bahan makanan yang justru berbahaya untuk dikonsumsi? Ancaman teranyar adalah temuan Badan Ketahanan Pan gan Provinsi Lampung yang melakukan sidak ke pasar mo dern dan pasar tradisional, Kamis (2/6). Hasilnya ditemukan ikan tongkol dan teri medan yang mengandung formalin. Tim menemukan 32 bungkus teri medan dan 1 kg tongkol berformalin di pasar swalayan Kemiling. Tidak hanya itu, ada juga buah-buahan tidak layak konsumsi tetapi masih dijajakan. Tak ayal, petugas terkait langsung memusnahkan makanan berbahaya itu di depan manajemen swalayan. Tidak hanya di Bandar Lampung, sidak pasar juga dilaku kan Wakil Bupati Pesawaran bersama Kantor Ketahanan Pangan. Hasilnya sama pula, petugas menemukan makan an, buah, dan sayur yang mengandung formalin. Dari temuan itu jelas, instansi terkait tidak bertindak tegas. Petugas hanya memberi pembinaan tanpa ada sanksi kepada pedagang maupun manajemen swalayan, paling banter memusnahkan hasil temuan. Temuan makanan berformalin selalu ada setiap tahun, terutama menjelang bulan puasa. Pedagang kecil maupun swalayan besar sama-sama melakukan pelanggaran dengan menjual makanan berformalin tanpa kenal takut. Hampir setiap tahun dinas terkait, termasuk Badan Peng awas Obat dan Makanan, melakukan sidak, tetapi pelaku usaha tidak pernah ada rasa jera untuk kembali menjual makanan dan bahan pangan yang berbahaya kepada konsumen. Pemerintah dan penegak hukum seharusnya bersikap lebih tegas dengan ulah nakal pelaku usaha. Kita memiliki instrumen hukum cukup untuk menjerat pedagang nakal menjual makanan mengandung zat berbahaya ke publik. Pasal 62 UU No. 8/1999 tentang Perlindungan Kon sumen terang menyatakan pelanggaran yang dilakukan pelaku usaha dapat diancam pidana penjara paling lama 5 tahun atau pidana denda paling banyak Rp2 miliar. Namun sayangnya, aturan main itu tidak pernah dipakai penegak hukum. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut aparat tidak pernah memakai UU terkait untuk memberi efek jera pelaku usaha nakal. Pemerintah juga tidak pernah menindak tegas dengan mencabut izin usaha supermarket yang terbukti sengaja menjual makanan berbahaya. Tanpa ketegasan hukum, faedah dari efek jera hukuman amat sulit diwujudkan. Polda Lampung pernah mengusut penjual makanan tanpa label standar nasional Indonesia (SNI) pada 2014. Kasus ini sudah dibawa hingga ke pengadilan. Seharus nya polisi bisa melakukan hal serupa kepada pengusaha nakal penjual makanan berformalin. n
oasis
Rasa Bersalah dan Kepemimpinan SEBAGIAN besar orang meyakini perasaan bersalah me rupakan emosi negatif. Hanya mereka yang berpikiran positif yang memiliki jiwa kepemimpinan. Namun, Stanford Graduate School of Business, AS, menemukan kecenderungan merasa bersalah seseorang berkaitan dengan kemampuan memimpin yang baik. Becky Schaumberg dan Francis Flynn dari Departemen Organizational Behavior melakukan penelitian dengan me libatkan lima partisipan. Partisipan mengisi tes kepribadian untuk mengukur tingkat kecenderungan merasa bersalah, malu, dan keterbukaan. Selanjutnya, kelima partisipan melakukan kerja kelompok. Pada akhir tes, partisipan harus memberi nilai kepemimpinan masing-masing partisipan. Hasilnya, di tiap tahap uji coba partisipan yang memiliki nilai tinggi dalam kepemimpinan cenderung mempunyai skor kecenderungan bersalah yang tinggi. (MI/R5)
Sorak-sorai Warga Iringi Pawai Budaya
n LAMPUNG POST/M UMARUDINSYAH MOKOAGOW
PESERTA BUDAYA. Iringan kendaraan saat pawai budaya dalam rangka menyambut Musyawarah Besar VII DPP Lampung Sai dan bulan suci Ramadan 1437 Hijriah di lapangan Saburai, Bandar Lampung, Jumat (3/6).
SENYUM semringah tampak jelas di wajah muli-mekhanai Lampung yang menaiki kereta kencana pawai bu daya, Jumat (3/6) sore. Sambil melambai-lambaikan tangan nya, mereka menyapa keru munan warga yang berdiri di sepanjang jalan yang dilintasi iring-iringan pawai tersebut, yakni dari GOR Saburai, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan RA Kartini, hingga kembali ke GOR Saburai. Sorak-sorai antusias warga pun tidak henti-hentinya terus bergemuruh. Suasana makin ramai saat warga me lihat pawai budaya tersebut
tidak hanya menampilkan or namen khas Lampung. Ber bagai kesenian daerah di Ta nah Air juga dipertunjukkan perkumpulan masyarakat Banten, Madura, Jawa, Bali, Sunda, dan Padang. Pawai budaya yang digagas Lampung Sai bersama Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL), Badan Promosi Pari wisata Daerah (BPPD), dan Forum Komunitas Masyarakat Lampung (Fokmal) itu digelar dalam rangka menyambut Ramadan 1437 H. Hadir dalam kegiatan itu, di antaranya Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
Lampung Sai Sjachroedin ZP, Danrem 043/Gatam Kolonel Inf Joko P Putranto, dan Ketua DPD Lampung Sai M Irwan Nasution. Sjachroedin menjelas kan kegiatan tersebut ber tujuan melestarikan nilai luhur budaya dalam rangka membentuk karakter gen erasi muda dan memban gun pariwisata di Sai Bumi Ruwa Jurai. “Sekarang ini kami mencoba mengangkat budaya Lampung dengan menampilkan seni buda ya, kereta kencana, hingga pakaian adat,” ujar mantan Gubernur Lampung itu usai
pawai budaya, kemarin. Menurutnya, Lampung Sai merupakan wadah ke giatan kemasyarakatan yang bergerak di bidang so sial dan memiliki toleransi terhadap suku bangsa yang ada di Sai Bumi Ruwa Jurai, seperti Batam, Kalimantan, Palembang, Jawa, Makassar, Bali, dan Banten. Melalui pawai budaya terse but, Sjachroedin berharap dapat semakin mempererat persaudaraan masyarakat Lampung yang berbeda suku, ras, dan agama. “Juga sekali gus tentunya untuk mening katkan pariwisata.”
Selain menggelar pawai budaya, pada ke g iat a n itu juga dilakukan bakti sosial berupa pembagian 750 paket sembako kepada masyarakat. Rangkaian kegiatan Lam pung Sai tersebut akan berlanjut Sabtu (4/6), di antaranya acara belangiran yang akan digelar di Kolam Renang Hotel Sheraton Ban dar Lampung mulai pukul 09.00. Kemudian, dilanjut kan dengan acara canggget bakha di lapangan parkir Stadion Pahoman pada pukul 20.00. (K1) n Triyadi Isworo/Setiaji Pamungkas