Lampung Post Sabtu, 3 Desember 2016

Page 1

www.lampost.co

TERUJI TEPERCAYA

l

No. 13997 TAHUN XLll

l Terbit Sejak 1974 l Rp3.000 l sabtu, 3 desember 2016 l 24 Hlm.

Jutaan Umat Salat di Monas, Warga Lampung Tablig Akbar

n ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA

AKSI SUPER DAMAI 212. Umat Islam mengikuti aksi Super Damai 212 di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (2/12). Aksi tersebut guna menuntut aparat penegak hukum untuk segera menuntaskan kasus penistaan agama yang dilakukan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

n ANTARA/PUSPA PERWITASARI

n ANTARA/PUSPA PERWITASARI

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkopolhukam Wiranto (kiri), dan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (ketiga kanan) melaksanakan salat jumat di Silang Monas, Jakarta, Jumat (2/12).

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menkopolhukam Wiranto, dan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (keempat kanan) berjalan menuju Lapangan Silang Monas untuk mengikuti salat jumat, Jumat (2/12).

JUTAAN umat Islam dari seluruh Nusantara bersatu menunjukkan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin pada Aksi Damai Bela Islam 2 Desember di Lapangan Silang Monas, Jakarta, yang digelar sejak pagi hingga siang kemarin (2/12). Sejak pagi, peserta aksi damai melakukan zikir bersama, selawat, doa bersama, dan meminta peme­ rintah tegas terhadap tersangka penis­ taan agama, Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Aksi yang berlangsung kondusif dan tertib itu pun direspons oleh Pre­siden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan menemui jutaan peserta aksi untuk mendengarkan khotbah jumat yang disampaikan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan salat jumat berjemaah yang diimami Didin Hafidhuddin. Saat salat, massa tampak tetap khusyuk di bawah guyuran hujan. Sedu sedan dan isak tangis para jemaah terdengar lirih saat imam melakukan doa qunut. “Terima kasih atas doa bersamanya untuk keselamatan bangsa. Allahuakbar. Allahuakbar. Terima kasih telah datang dan menjaga ketertiban. Saya sangat mengapresiasi,” kata Presiden Jokowi, usai salat jumat, didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Dalam kesempatan itu, Presiden berpesan agar para peserta meninggalkan aksi dengan tertib. Jokowi sama sekali tak menyinggung kasus penistaan agama yang dilakukan oleh calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Di Lampung, ribuan umat muslim mengikuti tablig akbar dan doa bersama yang diselenggarakan Forum Ukhuwah Islamiah Lampung di Masjid Agung Alfurqon. Kegiatan yang bertema Lampung berzikir untuk kedamaian dan keselamatan bangsa, satu langkah perkokoh persatuan demi keutuhan NKRI itu dihadiri oleh Kapolda Lampung Brigjen Sudjarno, Wakapolda Lampung Kom­ bes Bonifasius Tampoi, dan beberapa pejabat utama Polda Lampung. Kegiatan yang diisi dengan pembacaan Alquran yang dipimpin imam Kadaryono Hafizh Nursalam, pimpinan Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Darul Huffas, itu dihadiri pula oleh Danrem 043/Gatam Kolonel Supriyatna, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, dan Kapolresta Bandar Lampung AKBP Murbani Budi Pitono. (MI/ANT/DEN/U2)

n ISTIMEWA

Suasana tablig akbar dan istigasah kubra yang diadakan di Masjid Alfurqon, Bandar Lampung, Jumat (2/12).

Sertifikasi Guru ke Jalur Hukum Rencana pencairan secara dicicil itu juga disertai intimidasi penundaan kenaikan pangkat guru yang protes. UMAR WIRAHADIKUSUMA

P

OLEMIK pencairan dana sertifikasi guru di Kota Bandar Lampung harus berlanjut ke jalur hukum. Banyaknya kejanggalan dalam proses pencairan menjadi indikasi adanya tindak pidana yang terjadi. Para guru juga akan melaporkan hal itu ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dalam waktu dekat sejumlah guru mengirimkan surat ke Kemendikbud terkait hak mereka yang tidak dibayarkan itu. “Surat sudah kami buat, kalau dalam waktu dekat tunjangan sertifikasi kami tidak kunjung cair, kami kirimkan langsung ke Kementerian Pendidikan,” kata perwakilan guru Bandar Lampung yang enggan disebutkan namanya kepada Lampung Post, Jumat (2/12). Menurut dia, dengan menyurati kementerian secara otomatis akan ada tembusan ke Pemerintah Provinsi dan pemangku kepenting­ an terkait. “Insya Allah dengan cara ini hak kami bisa terjawab

karena setiap kami tanya ke Disdik, jawaban­nya uangnya enggak ada. Padahal jelas Pemerintah Pusat sudah mengeluarkan uang itu. Sebab, kabupaten lain pun sudah cair, masak Bandar Lampung belum,” kata guru di salah satu sekolah menengah di Bandar Lampung itu. Selain itu, setiap guru mendapat intimidasi saat mempertanyakan akan pencairan tunjangan sertifikasi ke Disdik. “Kalau kami tanya dinas, ancaman mereka ‘Gaji kalian enggak bakal cair dan kalian enggak bakal naik pangkat’. Ini kan aneh?”

dalam memperjuangkan sertifikasi sebagai hak guru. “Tetap buka posko misalkan ada pengaduan, kami klarifikasi dulu ke Pemkot. Jika tidak ada kejelasan, baru lapor ke Gubernur,” kata Wakil Ketua LBH itu, tadi malam. Hingga berita ini diturunkan, Kadisdikbud Bandar Lampung Suhendar Zuber tidak dapat dihubungi, bahkan ponselnya tidak aktif. Padahal, sebelumnya Kepala BPKAD Bandar Lampung Trisno Andreas meminta wartawan langsung menghubungi Kadisdikbud untuk mengonfirmasi masalah itu.

Kumpulkan Data

Kalau kami tanya dinas, ancaman mereka ‘Gaji kalian enggak bakal cair dan kalian enggak bakal naik pangkat’. Menanggapi hal itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung juga akan menyurati Gubernur Lampung. Ketua posko pengaduan, Awang, mengatakan Gubernur selaku pembina kabupaten/kota diharapkan bisa membantu guru-guru yang ada di Bandar Lampung. LBH Bandar Lampung juga siap pasang badan dalam proses hukum

Sebelumnya, Direktur LBH Bandar Lampung Alian Setiadi menga­ takan akan membawa polemik itu ke jalur hukum. “Kami masih kumpulkan data. Baru kami adukan,” kata Alian. Untuk diketahui, seorang guru pernah mengungkapkan tunjang­ an yang seharusnya diterima Rp3.450.000 per bulan, dikali enam bulan jika berdasarkan NCR per ­Januari 2016. Berdasarkan belangko yang disodorkan Disdikbud hanya Rp3,2 juta. “Saya enggak mengerti kok bisa, tunjangan yang diterima segitu,” ujar dia. (EBI/R5) wira@lampungpost.co.id

facebook.com/ lampungpost @lampostonline @buraslampost

TAJUK

Dana Sertifikasi Kusut UPAYA meningkatkan profesi guru merupakan perkara penting, bahkan amat penting. Lahirnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah salah satu langkah penting bangsa ini meningkatkan mutu profesi gurunya. Terbitnya legalitas guru sebagai tenaga profesional itu punya konsekuensi penting. Negara memiliki kewajiban memberikan tunjangan profesi kepada para guru bersertifikasi atau guru profesional, baik negeri maupun swasta. Sayang, pada pelaksanaannya tunjangan profesi guru justru melulu menjadi aib pendidikan di negeri ini. Sejak pertama kali diselenggarakan, hingga kini tunjangan yang sejatinya mutlak menjadi hak para guru itu justru kerap bermasalah. Kasus teranyar terjadi di Kota Bandar Lampung. Ketika para guru di daerah Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Pesawaran, telah menikmati tunjangan sertifikasi, ribuan guru di Kota Tapis Berseri dipaksa untuk gigit jari. Pasalnya, tunjangan sertifikasi triwulan ketiga dan keempat di Bandar Lampung macet. Tunjangan itu baru dapat dicairkan satu bulan lebih dulu. Sementara kapan pembayaran sisa tunjangan untuk lima bulan lainnya belum ada kejelasan. Pemerintah Kota Bandar Lampung menawarkan solusi, setelah pembayaran tunjangan untuk satu bulan, lima bulan sisanya akan dicicil. Sebagian guru menerima usulan itu, sementara sebagian guru yang lain menolak tawaran itu mentah-mentah. Pasalnya, menurut para guru, setelah SK Dirjen tentang pencairan tunjangan profesi guru keluar, otomatis pihak Pemkot Bandar Lampung sudah bisa menyalurkan dana sertifikasi ke para guru. Lalu, ke mana dana dari pusat itu mengendap? Secara hukum, tunjangan profesi guru diatur Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 48/Pmk.07/2016. Pasal 80 Ayat (1) PMK memerintahkan penyaluran sertifikasi guru dilaksanakan secara triwulanan juga tepat waktu alias tanpa penundaan. Aturan itu mengandung aspek hukum administrasi dan hukum pidana. Dari segi pelanggaran administrasi, PMK mengancam sanksi bagi pelanggaran penyaluran dana sertifikasi guru sebagaimana diatur dalam Pasal 80 Ayat (6) PMK 48. PMK mengancam memberi sanksi penundaan penyaluran DAU dan/atau DBH periode sebesar dana sertifikasi yang tidak disalurkan kepada guru oleh pemerintah kabupaten/kota, yang tidak menyalurkan dana tersebut sesuai dengan batas waktu. Aspek pidana penyaluran sertifikasi juga amat mungkin terjadi manakala tunjangan itu dipotong, diendapkan, dengan motif kepentingan pribadi juga kelompok atau penyimpangan penggunaan dana sertifikasi yang tidak sesuai peruntukannya. Karena itu, macetnya penyaluran sertifikasi guru di Bandar Lampung harus diusut tuntas, baik secara administrasi maupun pidana. Pemkot harus mampu menjelaskan secara transparan ke mana dana sertifikasi ribuan guru di kota tersebut. Tidak patut dana sertifikasi guru dipakai untuk keperluan pencitraan pejabat. Di sisi lain, aparat terkait tidak seharusnya berdiam diri. Upaya penyelidikan terkait hal ini harus dilakukan. Lembaga lain semisal LBH juga Ombudsman pun melakukan hal yang sama, membantu guru. Jangan biarkan pahlawan tanpa tanda jasa itu berjuang sendirian. n

Nyanyikan Tombo Ati pada Aksi Damai 212 Hlm. 16 oasis

Kantor Hijau dan Kinerja CINTA pekerjaan, tetapi benci kantor tanpa jendela, bersekatsekat, dan pengap. Mungkin itu semua dampak biophilia, naluri bahwa manusia hidup berdampingan dengan alam. Profesor Organisasi Psikologi dan Kesehatan Sekolah Bisnis Manchester, Sir Cary Cooper CBE, melakukan penelitian dampak biophilia itu kepada 7.600 karyawan di 16 negara. Penelitian itu menemukan atmosfer hijau dalam kantor dapat menimbulkan efek dramatis. Tanaman dalam kantor akan menambah kesenangan dan produktivitas pekerjanya. Laporan Human Spaces Global juga menyebutkan orang yang bekerja dalam lingkungan berelemen natural 15% lebih sejahtera, 6% lebih produktif, dan 15% lebih kreatif. “Orang-orang hanya tidak suka cahaya pijar di ruangan tanpa tanaman, pemandang­ an, dan cahaya matahari,” ujar Cooper. (MI/R5)

Ribuan Kader NasDem Lampung Ramaikan Aksi 412

n LAMPUNG POST/DOK.

Mustafa Ketua DPW NasDem Lampung RIBUAN kader Partai NasDem Lampung dipastikan bakal meramaikan aksi Kita Indonesia yang bertujuan mengokohkan

semangat Bhinneka Tunggal Ika di Jakarta, Minggu (4/12). Selain partai politik, aksi 412 yang tergabung dalam aliansi kebangsaan itu juga akan diikuti tokoh agama, organisasi masyarakat, termasuk PBNU, Muhammadiyah, Walubi, PGI, budayawan, dan masyarakat umum. Ketua DPW NasDem Lampung Mustafa mengaku sudah meme­ rintahkan kader se-Lampung untuk mengikuti aksi 412 tersebut. “Jumlah seluruhnya ada sekitar 6.000 kader. Berangkat secara kolektif dari masing-masing DPC

besok,” kata Mustafa, melalui telepon, Jumat (2/12). Ia mengatakan tujuan meng­ ikuti aksi tersebut adalah menegaskan dukungan kepada pemerintah, kebhinnekaan, dan NKRI. “Saya imbau, supaya para kader menjaga nama baik NasDem Lampung. Jalankan aksi dengan damai,” ujarnya. Hal senada diungkapkan Ke­ tua DPD NasDem Kota Bandar Lampung Naldi Rinara S Rizal. Menurut Naldi, pihaknya akan mengutus sebanyak 250 kader mengikuti aksi 412.

Menurut dia, para kader akan bertolak menuju Jakarta pada Sabtu (3/12) menggunakan sekitar lima bus dan kendaraan pribadi. Mereka akan beriringiringan dengan kader NasDem dari kabupaten/kota lainnya. “Saya menegaskan ini aksi damai kebhinnekaan dalam rangka mempererat persatuan dan kesatuan NKRI,” ujar Naldi, melalui telepon, kemarin. Sekretaris Aliansi Kebangsaan Indonesia Zainudin Amali menga­ takan aksi 412 digelar dalam rangka memperkokoh rasa kebangsaan

lantaran akhir-akhir ini mulai ada gangguan-gangguan rasa kebhinnekaan. “Pimpinan parpol, khususnya parpol yang mendukung pemerintah, menggagas melakukan kegiatan dengan melibatkan berbagai unsur, baik kalangan politik, ormas, maupun organisasi keagamaan,” kata Zainudin, saat jumpa pers di DPP Partai NasDem, kemarin. Aksi 412 itu akan diisi ­dengan serangkaian kegiatan, di antara­n ya pentas budaya dari seluruh Tanah Air dan orasi kebangsaan oieh sejumlah tokoh nasional. (WAH/EKA/ANT/K1)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.